Kamis, 15 April 2010

Renungan Kol 4: 5 dan 6

Hiduplah penuh dengan hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang (Kol 4:5 & 6)


Ada beberapa komponen dasar dari ayat diatas :

1. Penuh hikmat (TNIV : Be wise ; KJV : Wisdom )dalam hidup terhadap orang-orang luar (NIV : outsiders) (menunjuk kpd orang-orang yang belum percaya Kristus dan juga orang-orang Kristen KTP). Hal ini menunjukkan bagaimana sikap hidup kita sebagai orang percaya yg seharusnya terus menerus bersandar pd Hikmat Tuhan yang terkandung dalam Alkitab. Tidak ada sumber hikmat lain yang bisa melebihi Firman Tuhan. Karena itu kita seharusnya inilah yang menjadi sandaran hidup kita. Di Alkitab terkandung suatu the Ultimate Wise, apakah itu ? Rasa takut akan Tuhan dan Mengenal Allah yang sejati. Jadi dg hikmat inilah kita harus bersikap dalam hidup kita.


2. Pergunakanlah waktu yang ada. Waktu kita adalah sesuatu kesempatan hidup yang diberikan Tuhan pada kita. Dan waktu terus menerus berjalan kedepan tanpa bisa mundur kembali dan tidak bisa diEdit kembali. Waktu adalah salah satu hal yang paling berharga yang dimiliki manusia. Pada saat orang akan meninggal, maka dia akan menyerahkan apapun dia miliki, asal dia tidak kehabisan waktu hidupnya. Kita harus menyadari bahwa waktu itu terus berjalan dan semakin lama waktu kita semakin habis. Anehnya, kebanyakan orang tidak tahu bahwa waktu hidup sedemikian berharga dan mereka lebih suka menghambur-hamburkan waktu mereka darpada mempergunakannya untuk memuliakan Allah dan belajar mengena Allah melalui FirmanNya. Tahukah saudara bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban dari hidup kita (Wahyu 20:12-15) ? Bagian ayat diatas menyatakan : Pergunakan waktu yang ada, apakah artinya ? Kita harus menggunakan waktu yang ada untuk MEMPERMULIAKAN ALLAH dalam hidup kita diatas segala kepentingan dan keakuan kita.


3. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar. Hal ini menyatakan dan mengingatkan bahwa bahwa setiap orang yang mengaku percaya KRISTUS sbagai Tuhan dan Juruslamatnya, harus mengenakan kasih dalam setiap tuturkatanya.
Kasih yang bagaimana, standarnya apa ? Ingat 2 hkm kasih (Mat 22:37 " Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu'). Dalam hukum kasih yang pertama ini menuntut setiap orang percaya untuk mengasihi Allah diatas segala-galanya. Dan hukum kasih yang kedua (Mat 22:39, " Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"). Dua ayat ini adalah fondasi-fondasi kasih yang diajarkan Kristus bagi kita. Standar yang lain :Kedatangan Kristus sendiri kedunia untuk mati bagi kita (Yoh 3:16, ' Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal). Itulah beberapa standar kasih kita.
Ayat diatas menyatakan : hendaklah kata-katanya penuh dengan kasih dan jangan hambar. Hal ini menyatakan bahwa setiap PERCAYA, didalam berkata-kata harus bercermin pada kasih Allah dan kasih pada sesama, serta kasih Kristus. Jadi kata-kata yang diucapkan itu bukan kata-kata yang menuntun orang kepada KEBINASAAN KEKAL, tetapi menuntun kepada KEHIDUPAN KEKAL. Dimana kata-kata yang diucakan harus menuntun orang kepada PENGENALAN akan Kristus...dimanapun kita berada, jangan pernah kita lepas identitas KASIH ini dari diri kita. Dimanapun dan dalam profesi apapun kita, perkataan kita yang demikian akan menjadi suatu sumber air segar bagi mereka-mereka yang jiwanya haus akan Allah.


4. Sehingga kamu tahu bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (NIV : so that you may know how to answer everyone).
Bagian ini menyatakan, bagaimana seharusnya orang PERCAYA dalam menjawab kepada setiap orang termasuk didalam PEMBELAAN iman (berapologetika). Dengan dasar apa kita memberi jawab setiap orang yang meminta pertanggungjawaban iman kita. Dengan dasar hikmat Tuhan dan kasih. Kedua hal ini sangat menuntut kita sebagai orang PERCAYA untuk terus memperlengkapi diri untuk BELAJAR ALKITAB baik-baik dan HIDUP sesuai FIRMAN. Dan mengenakan Kasih sebagai salah satu pondasi hidup kita, sehingga didalam memberi pertanggung jawaban iman kita kepada orang lain, orang bisa melihat dan mendengarkan kesaksian kita sebagai saksi-saksi KRISTUS didunia ini.


Soli Deo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar