Jumat, 16 April 2010

Garam dan Terang Dunia (Part 1)

Mat 5:13-16
(13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
(14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
(15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
(16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

(Mat 5:13)
KJV
Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost his savour, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out, and to be trodden under foot of men.
ASV
Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost its savor, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out and trodden under foot of men.
ESV
"You are the salt of the earth, but if salt has lost its taste, how shall its saltiness be restored? It is no longer good for anything except to be thrown out and trampled under people's feet.
NIV
"You are the salt of the earth. But if the salt loses its saltiness, how can it be made salty again? It is no longer good for anything, except to be thrown out and trampled by men.

Kamu/you/ye disini menunjuk kepada orang banyak dan murid-muridNya.
(konteks Mat 5:1; Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.). Siapakah orang banyak ini ? Mereka adalah orang yang telah mendengar berita tentang Kristus yang berada didaerah Galilea, Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea, dan dari seberang Yordan. (konteks Mat 4:23-25 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. (24) Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. (25) Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.).

Rupanya orang banyak ini setelah mendengar pengajaran Kristus dan mendengar kabar bahwa Dia sedang melenyapkan penyakit dan kelemahan orang banyak mereka mengikuti Kristus karena mereka percaya akan kuasaNya yang menyertai pemberitaan Injil yang dilakukanNya pada saat itu.

Garam Dunia (the salt of the earth) ;
Garam disini menggunkaan bahasa Yunani –halas- (dari Strong) yang dilafalkan hal'-as. From G251; salt; figuratively prudence: - salt.

Garam (-halas-) menurut Thayer :
1) salt with which food is seasoned and sacrifices are sprinkled (Garam pada makanan menjadikan makanan tersebut berasa/tidak hambar dan garam ini dikorbankan dengan cara dihamburkan/dicampurkan)
2) those kinds of saline matter used to fertilise arable land (Ada beberapa jenis garam yang digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah)
3) salt is a symbol of lasting concord, because it protects food from putrefaction and preserves it unchanged. (Garam adalah symbol dari perlindungan abadi, karena garam melindungi makanan dari pembusukan dan melindunginya sehingga kualitas makanan tidak berubah.)
4) wisdom and grace exhibited in speech (Kebijakan dan anugrah yang digunakan dalam berbicara)

Garam (Salt) menurut ISBE (INTERNATIONAL STANDARD BIBLE ENCYCLOPEDIA) :
sôlt (מלח, melaḥ; ἄλας, hálas, ἄλς, háls) : Common salt is considered by most authorities as an essential ingredient of our food. Most people intentionally season their cooking with more or less salt for the sake of palatability. Others depend upon the small quantities which naturally exist in water and many foods to furnish the necessary amount of salt for the body. Either too much salt or the lack of it creates undesirable disturbance in the animal system. Men and animals alike instinctively seek for this substance to supplement or improve their regular diet. The ancients appreciated the value of salt for seasoning food (Job_6:6).( Garam pada umumnya dianggap oleh sebagian besar orang sebagai unsur penting dari makanan kita. Kebanyakan orang sengaja memberi garam pada masakan mereka baik banyak maupun sedikit demi kelezatan makanan. Yang lain bergantung pada jumlah kecil yang ada secara alami dalam air dan makanan, yang diperlukan untuk melengkapi jumlah garam bagi tubuh. Entah terlalu banyak garam atau kurangnya itu sam-sama menciptakan gangguan yang tidak diinginkan dalam sistem binatang. Manusia dan binatang sama-sama secara naluriah mencari zat ini untuk menambah atau meningkatkan kadar garam secara normal pada tubuh mereka. Orang – orang dulu, menghargai garam untuk bumbu makanan (Job_6: 6). )
Salt was used not only as a food, but as an antiseptic in medicine. Newborn babes were bathed and salted (Eze_16:4), a custom still prevailing. The Arabs of the desert consider it so necessary, that in the absence of salt they batheir infants in camels' urine. (Garam tidak hanya digunakan sebagi makanan, tetapi juga sebagai obat antiseptic. Setiap bayi yang baru lahir akan dimandikan dan diberi garam, dimana kebudayaan ini masih berlaku. Orang-orang Arab yang tinggal digurun pasir menganggap garam sangat penting, sehingga mereka memandikan bayi mereka dengan urine unta).

Secara ringkas, menurut ISBE, fungsi garam :
1. Sebagai unsur penting dalam makanan.
2. Sebagai antiseptic (anti kuman) dalam pengobatan.

Fungsi garam (konteks jaman Tuhan Yesus) :
1. Unsur penting pada makanan, agar makanan tidak tawar dan menjadi berasa
2. Sebagai anti septic dalam pengobatan
3. Sebagai pencegah dan pelindung makanan dari pembusukan

Asal Garam untuk konteks Israel :
1. Dari Laut Mati (Dead Sea) ; sebagai penyuplai terbesar garam untuk Israel
2. Dari Bukit Garam (Jebel Usdum), sebuah dataran tinggi seluas 4000 hektar disudut baratdaya laut mati.

Kata-kata “halas” dalam KJV berdasarkan Konkordansi KJV dalam PB digunakan pada :
Mat_5:13 (2), Mar_9:50 (3), Luk_14:34 (2), Col_4:6
Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Mar 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya ? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Luk 14:34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Col 4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
KJV (Kol 4:6)
Let your speech be alway with grace, seasoned with salt, that ye may know how ye ought to answer every man.

Dunia :
Apakah yang terjadi dengan dunia sehingga murid-murid Tuhan dipanggil untuk menjadi garam dunia !!
Konteks Dunia :
1. Dunia dan segala isinya sudah menjadi tawar !!
2. Dunia sudah begitu kompromi dengan dosa !!
3. Dunia sudah tidak lagi mengenal PenciptaNya !!
Kenapa dunia menjadi menjadi seperti ini ? Karena Dosa !!

Tentang dosa :
Dosa adalah suatu kekejian dihadapan Allah. Dosa adalah suatu pelanggaran akan hukum-hukum Allah.
(1Yoh 3:4) Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
(Ayub 8:4) Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka.
(Ayub 10:14) kalau aku berbuat dosa, maka Engkau akan mengawasi aku, dan Engkau tidak akan membebaskan aku dari pada kesalahanku.
(Ezr 9:6) dan kataku: "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.
(Yer 5:25) Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.
(Yes 59:1-2)
(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
(2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Efek Dosa (Khususnya terhadap pikiran, tubuh dan hati nurani) pada dunia ini :
Rom 3:9-18
(9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
(10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
(11) Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
(12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
(13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(17) dan jalan damai tidak mereka kenal;
(18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Secara ringkas, maka efek dari dosa terhadap dunia adalah :
1. (Ay 10 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak)
Membuat kita tidak benar dihadapan Allah (kata-kata benar dari bahasa Yunani “dikaios”, artinya benar dan sesuai dengan ketetapan Allah). Dari ayat ini berarti dihadapan Allah kita semua sudah cemar, sudah kotor, sudah najis dihadapan Allah.
2. (Ay 11 : Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah)
Disini kita melihat bahwa dosa merusak pikiran,dan hati nurani kita, sehingga kita dan dunia tidak mencari Allah. Lalu apakah yang dicari oleh orang berdosa : kenikmatan-kenikmatan dosa. Padahal dosa membuat manusia menjadi semakin haus dan ketagihan akan dosa !! semakin dipuaskan dosa, maka semakin enak, semakin nikmat !! Inilah yang dikatakan Alkitab, bahwa dunia tidak mencari Allah tetapi mencari dosa dan segala kenikmatannya.
3. (Ay 12 : Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak) Ayat ini sangat menkonfirmasi bahwa dihadapan Allah tidak satupun yang berbuat baik sesuai dengan kehendak Allah. Setelah pada ayat 1 berbicara tentang dosa pada yang menghancurkan pikiran dan hati nurani, pada ayat ini dinyatakan tentang sifat dosa yang merusak tubuh manusia. Apa yang dilakukan oleh manusia berdosa, manusia berdosa jelas berbuat kejahatan dihadapan Allah !! Mereka menyuburkan dosa mereka dengan segala perbuatan jahat mereka. Dihadapan Allah, mereka-mereka ini dikatakan tidak berguna !! Kalau tidak berguna dihadapan Allah maka mereka pasti siap untuk dimusnahkan Allah pada akhir jaman !!
4. (Ay 13 dan 14: Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah). Ayat ini lebih spesifik mengkorfimasi tentang mulut manusia-manusia berdosa yang perkataannya menjerumuskan orang lain sehingga orang lain celaka. Inilah perkataan-perkataan dunia yang berdosa !! Perkataan mereka, seperti kubur ternganga, yang siap untuk menerkam dan menjerumuskan orang lain kedalam dosa. Lidah mereka merayu-rayu, ini adalah suatu karakter orang berdosa yang merayu-rayu orang lain agar orang lain terjerumus kedalam dosa. Bibir mereka mengandung bisa (Poison), sehingga yang dilakukan adalah meracuni kehidupan orang lain dan merusak kehidupan orang lain dengan segala macam perkataannya demi keuntungan diri sendiri.
5. (Ay 15 : kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah) Inilah karakter manusia berdosa -yang perbuatan-perbuatannya siap untuk mecelakakan orang lain. Manusia dunia yang hidup diluar Kristus, pasti berbuat demikian walaupun kelihatannya mereka baik, tetapi pekerjaan tangan dan perbuatan-perbuatannya tidak segan-segan untuk menghancurkan kehidupan orang lain.
6. (Ay 16 : Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka). Ayat ini lebih mengkonfirmasi apa saja yang merupakan buah tangan orang dunia yang berdosa ini. Tidak kurang tidak lebih hanya keruntuhan dan kebinasaan saja yang tertinggal. Inilah buah yang dihasilkan oleh dunia yang berdosa.
7. (Ay 17 : dan jalan damai tidak mereka kenal). Hal ini mengkonfirmasi, bahwa dunia yang berdosa ini tidak memiliki damai yang sejati, yang mereka miliki adalah damai palsu yang berujung maut. Dan mereka saat ini sedang merayu dan membius orang dengan damai palsu yang mereka tawarkan yang berupa kepuasan-kepuasaan sesaat agar orang lain turut serta didalam kebinasaan mereka.
8. (Ay 18 : rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu). Disini dikonfirmasi sifat terpenting dari dunia yang berdosa, yaitu bahwa orang – orang dunia tidak memiliki rasa takut kepada Allah, yang mereka miliki adalah rasa takut kepada segala sampah-sampah dunia (harta benda/kekayaan mereka, nama besar, reputasi, jabatan mereka, gengsi mereka, kehormatan manusia). Sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk meraih itu semua dan mereka membuang rasa takut kepada Allah, walaupun mengaku beragama, agama itu hanya agama KTP , tetapi esensi dari agama yaitu rasa takut kepada Allah telah dibuang. Inilah yang disebut sebagai orang-orang ateis praktis, yaitu mereka yang dalam hidupnya sehari-hari menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada, sehingga mereka seolah-olah bebas melakukan segala macam kejahatan. Inilah yang disebut orang bodoh menurut Alkitab.

Bandingkan dengan beberapa ayat berikut :
(Amsal 1:7) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
(Rom 1:21) Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
(Rom 1:22) Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1Kor 1:18-23
(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
(19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
(20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
(21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
(22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

Berdasarkan ayat-ayat diatas, maka tidak perduli bahwa dia adalah orang miskin, orang kaya, pejabat, pegawai biasa, mahasiswa, bahkan para professor pun dikatakan bodoh bila dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah, bahkan lebih menjurus lagi dapat dikatakan sebagai orang bodoh bila mereka tidak mengenal Kristus,mereka tidak percaya kepada Kristus serta mereka tidak menTuhan-kan Kristus dalam hidup sehari-hari !!

Jadi diatas ini adalah karakter orang-orang dunia yang sudah tercemar dosa. Disinilah kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Dunia sudah menjadi cemar dan bobrok !! Disinilah Tuhan memanggil setiap murid-muridNya untuk menjadi garam dan terang dunia. Sungguh panggilan ini adalah suatu panggilan yang mulia, yaitu untuk mengasinkan dan menerangi dunia ini, maukah kita merespon panggilan Kristus ini ?? Harus, inilah identitas kita sebagai anak-anak Tuhan yaitu sebagai Garam dan Terang bagi Dunia !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar