Rabu, 28 April 2010

Kristus, Raja Yang Tidak Dikenal



Joh 1:1-14
(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
(2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
(3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
(4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
(5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
(6) Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
(7) ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
(8) Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
(9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
(10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
(11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
(12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
(13) orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
(14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia adalah Allah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ada, namun Kristus mau turun kedunia yang diciptakan. Allah yang kita sembah, bukanlah Allah yang sombong yang berada jauh sampai-sampai kita kita tidak dapat menjangkauNya. Namun Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, Allah yang memelihara ciptaanNya, Allah yang mau turun dari tempat yang tinggi menuju kedunia ciptaanNya. Allah yang Maha Besar rela menjadi manusia yang dibatasi oleh tulang dan daging dengan berat hanya beberapa kilo saja. Pada ayat 3 dikatakan bahwa Kristus telah menjadikan segala sesuatu, namun pada ayat 10 dan 11, dikatakan bahwa dunia yang diciptakan olehNya, tidak mengenali PenciptaNya, umat kepunyaanNya tidak lagi menerimaNya. Ini adalah suatu hal yang ironis. Dunia telah diciptakan oleh Kristus, namun dunia tidak mengenalNya. Hal ini dapat diartikan bahwa dunia sudah tidak lagi menTuhan-kan Kristus baik pada saat Kristus belum berinkarnasi maupun pada saat Kristus berinkarnasi menjadi manusia. Kenapa dunia tidak dapat mengenali PenciptaNya ? Hal ini disebabkan tidak lain karena dunia yang telah berdosa ini telah merubah orientasinya dari hidup memandang kepada Allah menjadi hidup yang antroposentris. Sehingga Allah tidak lagi dipermuliakan oleh dunia sebagaimana mestinya.

Hidup Antroposentris ini telah menjadi pola umum kehidupan dunia. Hidup antroposentris ini adalah hidup yang berpusat pada keakuan!! Sehingga dimanapun hanya ada aku, kapanpun hanya aku, apapun yang aku lakukan hanya menyenangkan aku, disinalah letak kesalahan pola hidup keduniawian !! Hal yang sama pun terjadi pada umat kepunyaan Allah, secara perlahan tetapi pasti, orientasi orang Israel pun mengalami pergeseran, dari memandang Allah sebagai Pencipta, Pemelihara dan memiliki Kedaulatan atas ciptaan menjadi Allah yang dipandang sebagai pembantu !! Kenapa hal ini bisa terjadi ? Karena sejarahlah yang merubah pola pikir orang Israel tentang Allah (konteks : penjajahan jaman Karena hal inilah maka pola pikir orang Israel pun berubah !!

Sehingga pada saat Kristus turun dari sorga menjadi manusia (ayat 14), umat Allah pun tidak mengetahuinya, mereka tidak mengenaliNya sebagai Yehovah yang harus disembah!! Sudahkah kita mengenal Kristus sebagai Pencipta alam semesta ini? Sudahkah kita mengenal Kristus sebagai Pemilik segala sesuatu yang ada ini (Tuhan) ? Sudahkah kita merajakan Kristus didalam hidup kita ? atau jangan-jangan diri kita sendiri yang adalah raja untuk hidupku, tubuhku dan pikiranku ?

Kristus adalah Pencipta segala sesuatu yang ada baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan !! termasuk kita pun adalah salah satu ciptaanNya. Kristus adalah raja, namun banyak yang tidak tahu hal ini, termasuk Israel ! Waktu Kristus lahir, dimanakah orang-orang Israel? Dimanakah ahli Taurat? Dimanakah orang Farisi? Dimanakah para rasul? Mereka semua tidak tahu bahwa Kristus yang adalah raja alam semesta telah lahir kedunia! Justru orang kafir-lah yang merajakan Kristus pada saat Kristus lahir! Pada saat Kristus lahir, orang Majus dari timur datang kepada Kristus untuk menyembah Dia sebagai raja !! Pada saat Kristus mati, adakah yang mengenal Dia sebagai raja ? tidak ada, dimanakah para rasul saat itu? Mereka telah melarikan diri, takut ikut disalib! Dimanakah umat kepunyaan Allah? Justru orang-orang inilah yang menyalibkan Kristus.

Pada saat dikayu salib, hanya 1 orang yang mengetahui bahwa Kristus adalah raja, siapa dia? Dia adalah perampok yang ada di samping Kristus!! Ini adalah suatu hal yang ironis. Pada saat Kristus lahir dan mati, tidak ada orang yang mengenalNya sebagai Tuhan dan Raja alam semesta !! Karena itulah diayat ke 12 dikatakan : Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (TNIV : Yet to all who did receive him, to those who believed in his name, he gave the right to become children of God). Saudara yang tekasih didalam Kristus, ayat 12 ini memberitahukan hal yang sangat ironis, karena secara implicit berarti orang Israel telah ditolak Allah karena mereka telah menolak Allah. Sehingga Allah membuka diriNya bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk diadopsi menjadi anak-anak-Nya. Dengan diadopsi menjadi anak-anak Allah, kita diberi hak sebagai children of God.

Apa hak yang diperoleh setiap orang yang diadopsi menjadi anak-anak Allah?
1. Hidup kita akan dipimpin oleh Allah selama-lamanya.
2. Kita akan didik oleh Allah untuk menjadi anak-anakNya.
3. Tidak berada dibawah penghukuman maut yang kekal (Yoh 3:18).

Pada saat Allah menerima setiap orang menjadi anak-anakNya adakah syaratnya? Tentu ada, apakah syaratnya? yaitu : percaya kepada namaNya. Hal ini dapat diartikan bahwa siapapun yang percaya kepada Kristus bahwa Dia adalah Tuhan dan Raja dari alam semesta sekaligus Juruselamat umat manusia ! Ini adalah pengertian satu kesatuan dari kata percaya. Barangsiapa yang percaya hanya sebagian, dia tidak akan diadopsi Allah untuk menjadi anak-anakNya! Sudahkah saudara percaya kepadaNya ? atau justru belum percaya kepadaNya dan sedang melawanNya untuk menjadi Tuhan, Raja dan JuruSlamat didalam pikiran saudara, hati saudara, tubuh saudara, hidup saudara karena yang menjadi Tuhan, Raja didalam hidup saudara adalah saudara sendiri dan segala kepentingan-kepentingan saudara? Jika belum, undang Kristus untuk bertahta sebagai Tuhan, Raja dan JuruSlamat didalam hidup saudara, sehingga hidup saudara yang masih liar bisa menjadi kehidupan yang tenang, kehidupan yang arahnya jelas dan menuju kepada nilai-nilai kekekalan.

Kamis, 22 April 2010

KITAB SUCI : Perkataan Manusia, Mitos, atau FIRMAN TUHAN

 Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong

Jika Kitab Suci bukan Firman Tuhan, lalu perkataan siapakah yang terdapat didalamnya? Kita hanya dapat membuat dua perkiraan, yang satu Kitab Suci adalah perkataan manusia dan yang lain Kitab Suci adalah perkataan setan.


Apakah Kitab Suci merupakan firman Tuhan? Kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.

1. Kitab Suci ditulis oleh para pengarang dari berbagai masa. Namun demikian tema dan isi utamanya mengandung pemikiran yang sama.
Kitab Suci ditulis oleh kurang lebih 40 pengarang yang berbeda, masing-masing memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Diantaranya terdapat raja-raja seperti Daud dan Salomo; orang biasa seperti Petrus seorang nelayan, atau Amos seorang penggembala. Ada juga ahli militer seperti Joshua dan seorang dokter seperti Lukas. Mereka semua berasal dari waktu dan generasi yang berbeda, sehingga tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bekerja sama dalam menulis Kitab Suci. Meskipun demikian, semua hal yang telah mereka tulis menunjukkan arah dan tema yang sama, yaitu rencana keselamatan dari Tuhan bagi manusia yang berdosa melalui kasih Kristus. Tema yang telah melampaui sejarah ini menggambarkan kehendak Allah yang abadi dan merupakan faktor pemersatu yang ditemukan dalam Kitab Suci.

Bila anda membuat perbandingan antara Kitab Suci dan sistem teoritis lain yang dibuat manusia, maka anda akan menemukan bahwa tak satu pun sistem teoritis buatan manusia dapat mempertahankan tema aslinya setelah berpindah tangan melalui 40 pengarang dengan rentang waktu 1600 tahun.
Dari kesatuan Kitab Suci, maka kita dapat diyakinkan bahwa Kitab Suci ditulis oleh Tuhan yang menciptakan dunia, Tuhan yang melampui sejarah, yang telah menggerakkan orang-orang sepanjang sejarah untuk menulis Firman-Nya bagi umat manusia.


2. Kitab Suci atau kitab tabu?
Apakah Kitab Suci benar-benar suci? Jika demikian, mengapa dalam Kitab suci terdapat cerita inses tentang Yahuda yang tidur dengan menantu perempuannya? Inikah Kitab Suci ataukah ini kitab tabu? Bayangkan saja ada dua cermin dihadapan Anda, yang satu kotor dan yang satu bersih. Semakin kotor cermin dihadapan Anda, semakin kurang jelas bayangan yang dipantulkan. Sebaliknya, semakin jernih cerminnya, semakin jelas pula bayangan yang dipantulkan. Demikian pula Kitab Suci seperti cermin. Melalui Kitab Suci Allah ingin kita melihat betapa merosotnya umat manusia setelah jatuh dalam dosa dan itulah sifat dosa yang sebenarnya.

Tuhan memerintahkan Musa menuliskan 10 Perintah Allah, salah satunya berbunyi "Jangan membunuh!" Musa pernah membunuh satu orang sebelumnya. Sehingga merupakan hal yang manusiawi jika Musa mungkin ingin menutupi perbuatannya agar reputasinya tidak tercemar. Namun inilah Firman Tuhan, Tuhan ingin Musa menulisnya. Sehingga tidak ada kesempatan bagi Musa untuk bernegosiasi. Daud adalah orang yang dekat dengan Tuhan, namun ia juga membunuh seseorang sehingga Daud dapat mengambil istri orang tersebut menjadi selirnya. Kejadian ini ditulis dengan jelas dan tepat. Hal ini terjadi sebab Allah yang Kudus ingin menyatakan kemerosotan manusia melalui Firman-Nya.


3. Apakah ramalan dalam Kitab Suci terpenuhi?
Sebelum kelahiran Yesus Kristus, Kitab Suci telah memenubuatkan bahwa Dia akan lahir di Bethlehem. Tidak hanya itu, Kitab Suci juga menubuatkan bahwa dalam kematian-Nya, Ia akan dikuburkan dalam sebuah gua milik orang kaya, bahwa Ia akan disalibkan pada kayu salip, bahwa tangan dan kaki-Nya akan dipaku. Yang lebih menakjubkan, Kitab Suci juga menubuatkan bahwa tak satu pun tulang-Nya yang patah. Dua penjahat yang ikut disalibkan bersama-Nya, kakinya dipatahkan, namun Yesus tidak mengalaminya.

Tidak hanya itu, Kitab Suci juga menubuatkan kejadian-kejadian yang berubah di dunia ini. Misalnya pelabuhan Mediteranian kuno seperti Tirus dan Sidon telah dinubuatkan akan menjadi dua desa kecil yang lemah dimana para nelayan akan menebarkan jalanya. Meskipun Babilonia memiliki benteng kota yang kuat, namun demikian kota ini dinubuatkan akan tertutup pasir dan burung-burung akan bersarang di kota yang telah ditinggalkan tersebut. Semua nubuatan ini tampaknya tidak mungkin, namun semuanya ini benar-benar terjadi. Masih banyak lagi contoh-contoh nubuatan tentang dunia yang dapat ditemukan dalam Kitab Suci.
Yesus pun menubuatkan dalam Kitab Suci bahwa sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali, akan ada kelaparan dan gempa bumi. Sejak abad 14, banyak gempa bumi yang terjadi. Abad 19, gempa bumi yang terjadi lebih banyak apabila dibandingkan dengan gabungan gempa bumi yang terjadi pada abad 17 dan 18. Pada 60 tahun pertama dalam abad 20 jumlah total gempa bumi yang terjadi melampaui jumlah gempa yang terjadi pada abad 19,18, dan 17. Hal ini membuat kita percaya bahwa Yesus akan segera datang.


4. Apakah Kitab Suci buku paling sempurna di dunia?
Kitab Suci bukanlah buku yang dibuat dari potongan-potongan kejadian dalam sejarah, atau satu koleksi artikel-artikel yang dipilih secara acak. Dilihat dari perspektif struktur sejarahnya dan kelengkapan isinya, Kitab Suci memang buku yang paling sempurna di dunia. Kitab Suci memiliki struktur yang paling baik diantara buku-buku yang ada, selain itu isinya telah memberikan sumbangan besar terhadap hidup dan iman manusia.

Banyak orang yang percaya bahwa Yesus hanyalah seorang petani biasa yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Namun jika kita menganalisa dengan lebih teliti seperti kotbah di gunung, Doa Bapa kami, kita akan menemukan bahwa dari awal sampai akhir, struktur keseluruhan Kitab Suci sangat sempurna sehingga anda tidak dapat menemukan kesalahan didalamnya.

Sepanjang sejarah manusia, ada banyak orang yang memiliki talenta kepekaan yang kuat dalam struktur, seperti Johan Sebastian Bach. Jika anda mencoba melihat karyanya yang berjudul 'Johannes Passion', 'Matthaus Passion', 'B Minor Mass' atau 'Bradenburg Concertos', dan menganalisanya dengan komputer, anda akan dapat melihat betapa harmonisnya karya-karya tersebut dan tak satu pun not di dalamnya yang salah tempat. Hal ini disebabkan Allah memberikan otak yang sangat khusus kepada Bach. Saat Bach mebuat komposisi karya-karyanya, pikirannnya sangat cermat sehingga tak satu pun not yang dapat dipindah dengan mudah. Bach memiliki satu proses berpikir yang hampir sempurna, dan dia benar-benar seorang musikus kreatif yang jenius. Jika pada abad 20 ini kita menikmati musiknya, maka kita hanya dapat berpikir bahwa orang sehebat dia pernah ada dalam sejarah kita.

Namun demikian, Bach hanyalah seorang individu, satu kesatuan yang lengkap. Bandingkanlah dengan Kitab Suci yang ditulis oleh 40 pengarang. Bagaimana bisa 40 pengarang ini tidak memiliki perbedaan pendapat tentang apa yang mereka tulis dari awal hingga akhir? Musa menulis 10 Firman Tuhan di padang gurun, Lukas menulis 'Kitab Lukas' di jaman kerajaan Roma, dan Raja Daud menulis Mazmur di jaman Israel kuno. Dengan latar belakang sejarah dan proses berpikir yang berbeda, mereka menulis buku yang paling sempurna di dunia tentang iman, penyembahan, dan moral. Tak ada buku yang dapat diperbandingkan dengan Kitab Suci.


5. Apakah Kitab Suci ketinggalan jaman bagi orang-orang modern?
Meskipun Kitab Suci memiliki keterbatasan sejarah, namun aspek yang luarbiasa dari Kitab Suci adalah kualitasnya telah teruji melalui waktu. Inilah sebabnya Allah dapat membawa anda dalam sukacita yang kekal saat anda membaca Kitab Suci. Dalam filsafat China dikatakan status tertinggi dari manusia adalah kesatuan antara manusia dan surga. Status inilah yang ingin dicapai Confusius, tetapi ia tidak dapat mencapainya. Dengan bimbingan Roh Kudus, anda dapat bersekutu dengan Bapa di surga melalui Kitab Suci.

Kualitas Kitab Suci yang abadi meyakinkan kita bahwa tidak masalah bagaimana kita memperoleh kemajuan, Kitab Suci tak akan pernah lekang dimakan waktu. Kata-kata Mao Tze Tong dulu dipuja-puja, tetapi sekarang sudah menjadi masa lalu. Bahkan jika kita sendiri telah tertinggal jauh oleh kemajuan teknologi, Kitab Suci tidak pernah menjadi barang antik. Kitab Suci adalah buku yang selalu baru.



6. Best-seller dunia.
Kitab Suci merupakan firman Tuhan karena Kitab Suci memiliki kualitas yang tak dapat dipenuhi oleh buku-buku lain. Itulah sebabnya mengapa Kitab Suci dikatakan universal. Kitab Suci adalah Kitab pertama yang bersifat universal. Hal ini disebabkan karena Kitab Suci berisi pesan bagi seluruh umat manusia. Tuhan mengasihi umat manusia di seluruh dunia. Setelah Yesus bangkit dari mati, Ia memerintahkan murid-murid-Nya "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). Ketika Yesus lahir, Malaikat berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" (Lukas 2:10). Apakah ada buku lain di dunia ini yang terjual sebanyak Kitab Suci, atau memiliki pembaca sebanyak Kitab Suci? Reader's Digest, majalah yang paling laris di dunia, telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa dan memiliki lebih dari 28 juta pembaca yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun demikian, bila dibandingkan dengan Reader's Digest, Kitab Suci diterjemahkan ke dalam lebih dari seribu bahasa dan merupakan buku yang paling laris dengan jumlah pembaca yang paling besar.



7. Apakah Kitab Suci merupakan buku terbaik bagi sumber inspirasi etika dan budaya?
Kitab Suci merupakan buku yang dapat memberikan inspirasi terbesar bagi pemikiran etika dan budaya. Tak ada buku lain yang dapat menstimulasi kebudayaan manusia sedemikian rupa sebaik Kitab Suci. Kitab Suci tidak hanya memberi inspirasi bagi para penulis, tetapi juga menjadi sumber utama bagi etika dan dasar hukum di berbagai negara. Dalam ruang konferensi dari gedung Konggres, di Washington D.C., tersimpan patung-patung untuk memperingati para ahli di masa lalu. Sebelah kanan atas mimbar tempat Presiden dan Juru Bicara kepresidenan berpidato, anda akan menemukan tanda mengenai kesukaan terhadap Musa.

Mengapa Musa begitu penting? Ini karena hukum Musa menjadi dasar hukum utama di dunia. Hukum Musa adalah dasar bagi etika. Tak ada buku yang dapat mempengaruhi kebudayaan dan kebijaksanaan manusia seperti Kitab Suci. Jika anda mencoba meneliti bagaimana Kitab Suci mempengaruhi para musikus-musikus dunia, mungkin anda tak akan pernah mampu menyelesaikan penelitian anda walau pun anda telah menghabiskan seluruh hidup anda untuk melakukan hal ini. Seniman-seniman besar jaman Renaisans seperti Michelangello, Correggio, Leonardo da Vinci, Raphael dan Andrea Palladio, semuanya mendapat inspirasi dari Kitab Suci. Banyak orang dalam bidang-bidang lain termasuk dalam bidang sastra, arsitektur, lukis, musik dan filsafat mendapat onspirasi dari Kitab suci. Benarlah bila Kitab Suci merupakan sumber inspirasi yang tak pernah habis.

Jika Anda membuka Kitab Suci dan membacanya, Anda akan merasakan bahwa apa yang tertulis dalam Kitab Suci tersebut tidak masuk akal; ini bukan mitos. Isi Kitab Suci di luar pemahaman manusia dan melampaui budaya-budaya yang ada di dunia ini. Kitab Suci ditulis oleh tangan manusia, seperti halnya pidato presiden yang ditulis oleh sekretarisnya. Jika anda membacanya dengan penuh kerendahan hati, anda akan tahu bahwa Kitab Suci bukanlah buku biasa. Kitab Suci adalah Firman Allah, yang menyatakan pada seluruh manusia tentang Kasih Kristus dan harapan bagi semua umat manusia.



 Artikel ini merupakan satu kutipan kompilasi yang diambil dari beberapa pidato Rev. Dr. Stephen Tong di Taipei.
Sumber : http://reformed.sabda.org/kitab_suci_perkataan_manusia_mitos_atau_firman_tuhan

Senin, 19 April 2010

Kasih Yang Sempurna (The Perfect Love)

Joh 15:9-13
(9) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
(10) Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
(11) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
(12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
(13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.


Kasih Bapa ↔ Kasih Kristus

Kasih dari Allah Bapa ↔ Kristus, sudah saling mengasihi dari kekal sampai kekal karena Kristus adalah Pribadi Kedua dari Allah TriTunggal. Tidak pernah Bapa dan Kristus tidak saling mengasihi, Bapa dan Kristus terlibat didalam persekutuan yang sangat indah dan intim sekali. Kristus sangat mengasihi Bapa dan Bapa sangat mengasihi Kristus, kasih Kristus kepada Bapa inilah yang membuat Kristus taat (konteks Yoh 14:30&31) kepada Bapa, sehingga Kristus rela turun dari sorga kedunia, Kristus pun rela menjadi serupa dengan manusia, ini adalah ketaatan dari Kristus yang luar biasa, inipun mengambarkan kasih Kristus kepada Bapa yang sangat luar biasa. Bahkan selama Kristus didunia pun masih dikasihi dan mengasihi Bapa. Kasih Bapa kepada Kristus sangat terlihat disaat Kristus setelah dibabtis, maka muncul suara : Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Mu-lah Aku berkenan. Hal ini menunjukkan bahwa Bapa sangat mengasihi Kristus ! Lebih-lebih lagi, bahwa hanya kepada Kristus-lah Bapa berkenan, diluar Kristus tidak ada perkenanan Bapa! Hal ini menjadi suatu hal yang luar biasa dan juga sangat menakutkan bagi kita, karena diluar Kristus tidak ada perkenanan Bapa.


Kasih Allah kepada manusia

Allah sangat mengasihi manusia. Manusia dikasihi Tuhan Allah lebih dari segala sesuatu yang diciptakanNya. Allah sangat mengasihi manusia karena manusia diciptakan sesuai dengan peta teladan Allah (Kej 1:26,27) sehingga hanya manusia satu-satunya makhluk yang memiliki hormat dan kemuliaan yang mirip dengan kemuliaan Allah namun hormat dan kemuliaan pada Allah adalah hormat dan kemuliaan Pencipta sedangkan pada manusia adalah hormat dan kemuliaan yang dicipta.

Manusia jatuh kedalam dosa >> Kejatuhan manusia ini mengakibatkan semua umat manusia harus dihukum maut (Roma 3:23 dan Roma 6:23). Manusia yang adalah makhluk mulia sekarang telah menyeleweng, telah rusak total hal ini menyebabkan manusia harus dihukum maut ! Hukuman maut ini langsung divoniskan pada kita umat manusia pada saat kita berdosa yaitu pada saat kita berada didalam rahim ibu kita, sampai kita lahir, tumbuh dan mati pun, hukuman maut ini berada diatas kepala kita masing-masing. Namun kasih Allah masih menaungi kita inilah bentuk kasih Allah.


Bentuk kasih Allah kepada manusia :

Didalam Anugrah Umum :
- Pemeliharaan Allah atas hidup manusia
- Pemeliharaan Allah atas kesehatan umat manusia
- Pengaturan Allah atas alam semesta didalam memelihara umat manusia

Kita, manusia yang berdosa masih dikasihi Allah dengan anugrah pemeliharaanNya yang begitu ajaib selama kita hidup didunia ini. Pada dasarnya, kita semua seharusnya langsung dihukum maut oleh Allah, namun kasih dan anugrah Allah menahan penghukuman tersebut secara sementara sehingga kita yang merupakan kita sebagai umat manusia yang berdosa masih bisa hidup sampai sekarang. Seharusnya tubuh jasmani kita rusak karena dosa yang ada pada kita, namun kasih dan anugrah Tuhan-lah yang masih menopang tubuh jasmani kita. Bahkan lebih dari itu, Tuhan Allah pula yang menopang kebutuhan-kebutuhan untuk kehidupan kita seperti makanan, minuman dll. Hal inipun kita tidak layak menerimanya karena kita ini orang berdosa,orang bejat, orang yang menyeleweng dari Tuhan. Kasih dan anugrah Allah pada semua orang berdosa bukan hanya itu saja, bahkan diAlkitab dikatakan bahwa pikiran kita pun sudah cemar sehingga kita sebagai manusia berdosa pasti melakukan apapun yang jahat dimata Tuhan, kita seharusnya sudah pasti hidup dengan melakukan segala perbuatan jahat dan berdosa karena natur dosa kita yang mencemari otak kita, pikiran kita serta hati nurani kita. Namun dibalik itu semua ternyata kasih dan anugrah Allah semata yang menahan segala pikiran manusia yang berdosa ini, sehingga kejahatan tidak terlalu merajalela. Bila kasih dan anugrah Allah tidak menahan hal ini semua, pasti sekarang kita sudah binasa. Didalam anugrah umum ini, kasih Allah yang ajaib dapat dinikmati oleh semua umat manusia.

Didalam Anugrah Khusus :
Allah Bapa mengirim Kristus untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa yang berada dibawah hukuman maut yang kekal (Yoh 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal)

Kasih Allah didalam anugrah khusus ini berlaku tidak untuk semua orang, hanya kepada orang-orang tertentu saja yang memang dipilihNya untuk menerima hal ini.

Manusia yang telah jatuh kedalam dosa sangat dikasihi Allah karena manusia telah diciptakan sebagai peta teladan Allah, sebagai ciptaan tertinggi diantara semua ciptaan karena itulah Allah sangat mengasihi manusia, sehingga Allah Bapa mengirim Allah Anak untuk melakukan penebusan umat manusia. Sehingga siapapun yang percaya dan mengaku Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat pasti akan ditebus dan diselamatkan dari hukuman maut yang kekal pada akhir jaman. Ini adalah bentuk kasih yang luar biasa dari Tuhan Allah kepada umat manusia karena hukuman maut yang kekal sudah ada pada masing-masing kita namun Kristus datang untuk menggantikan posisi kita untuk menerima hukuman maut. Kita yang berdosa dan akan binasa namun begitu dikasihi Tuhan Allah sehingga kita tidak dihukum mati!! Ini adalah kasih yang tidak wajar dari Allah kepada kita, kasih ini begitu ajaib, begitu besar, begitu dalam sampai terkadang kita tidak sadar bahwa kita sudah dibeli dari hukuman kekal oleh darah Kristus yang sangat mahal dan berharga.


Kasih Kristus kepada manusia

Kristus sangat mengasihi kita, umat manusia yang berdosa. Sampai seberapa jauhkah kasih Kristus kepada kita ? Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, Dia turun dari sorga masuk kedalam dunia bahkan mengorbankan diri sampai mati di kayu salib. Itulah besarnya kasih Kristus kepada kita. Kasih seperti ini adalah the perfect love/ kasih yang sempurna, tidak ada lagi kasih yang lebih besar dari kasih ini! Kristus memberikan nyawanya bagi umat manusia berdosa. Kasih Kristus adalah standart tertinggi bagi kita manusia karena Dia begitu mengasihi kita sampai memberikan nyawaNya (Yoh 15:13 “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya). Kasih Kristus pada kita, tiada taranya ! Bahkan Alkitab pun mengatakan dalam Roma 8:35-39 bahwa tidak ada satu halpun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, ini artinya bahwa semua hal termasuk orang tua, sahabat, teman, musuh kita sekalipun, termasuk barang-barang klenik, jimat gunung kawi pun serta kuasa setan pun tidak bisa memisahkan kita dari kasih Kristus!! Lebih dari itu apakah kita sadar, bahwa Kristus telah mati dan menebus dosa kita pada saat kita masih berdosa, pada saat kita masih belum percaya Kristus. Namun Kristus telah mati dan bangkit bagi kita, bahkan Dia memanggil kita untuk menjadi anak-anak Allah yang Hidup!! Puji Tuhan. Karena itulah, Kristus memanggil kita untuk tinggal didalam kasihNya. Siapapun yang tinggal didalam kasih Kristus, akan diberikan sukacita yang sejati oleh Kristus.


Beberapa Respon akan kasih Kristus
Rasul Paulus >> Menganggap segala sesuatu yang dulu dibanggakan adalah sampah oleh karena dia telah mengetahui kasih Kristus yang sempurna yang jauh melebihi kasih apapun dan siapapun ! Dia hidup tidak untuk mencari perkenanan manusia (Galatia 1:10)!!

Para Rasul yang lain >> Menyangkal diri, pikul salib dan mati konyol karena salib Kristus. Oleh karena mereka mengenal kasih Kristus, mereka rela menyerahkan diri dan hidupnya untuk memberitakan Injil.

Orang Kristen abad pertama dan kedua >> Rela mati konyol dibakar, diadu dengan binatang buas, bahkan siap untuk dipancung karena mereka menolak untuk menyembah kaisar Roma sebagai Tuhan, namun mereka menyembah Kristus saja satu-satunya Tuhan dan Juruselamat mereka !!


Respon kita:

- Para murid (konteks) adalah mereka yang menyimpan dan melakukan perintah Kristus(ayat 10).
Siapapun yang menyimpan dan melakukan perintah Kristus adalah sahabat-sahabat Kristus. Maukah kita meyimpan dan melakukan perintah Kristus? Kita harus terus menyimpan dan melakukan Firman Tuhan!

- Hidup didalam ketaatan kepada Tuhan Allah seumur hidup kita karena kasihNya yang begitu ajaib.

- Hendaknya kita hidup dengan mengasihi sesama dengan meneladani kasih Kristus !!


KPPM GKJW DARMO 2009

Sabtu, 17 April 2010

5 Dangers of Computer Unreality (5 Bahaya Dari Ketidaknyataan Komputer)

1) The hook of constant curiosity (Suatu hasrat keingintahuan secara konstan)

Personal computers offer a never-ending possibility for discovery. Even the basic environment of Windows can consume hours and days and weeks of curious punching and experimenting. Color schemes, layouts, screen-savers, short-cuts, icons, file-managing, calculators, clocks, calendars, etc. Then there are the endless software applications consuming weeks of your time as they lure you into their intricacies. All this is very deceptive, giving the illusion of power and effectiveness, but leaving you with a feeling of emptiness and nervousness at the end of the day. RESOLUTION: I will strictly limit my experimental time in the computer and devote myself more to the truth than to technique.

Komputer pribadi menawarkan suatu kemungkinan penemuan yang tidak pernah berakhir. Bahkan untuk windows pun kita dapat mengkonsumsi waktu kita berjam-jam dan berhari-hari dan berminggu-minggu untuk memuaskan rasa penasaran dan untuk bereksperimen. Seperti dalam skema warna, layout, screen saver, short-cuts, icon, pengelolaan file, kalkulator, jam, kalender, dll. Lalu ada aplikasi perangkat lunak tanpa akhir yang akan memakan waktu anda setiap minggunya dimana mereka memikat anda ke dalam kerumitan mereka. Semua ini sangat menipu, memberikan bayangan tentang kekuasaan dan efektivitas yang semu (tidak nyata), tetapi hal ini semua pada akhirnya memberikan anda perasaan hampa dan gelisah. Penyelesaian : Saya akan benar-benar membatasi waktu saya di komputer dan menyerahkan diri lebih kepada kebenaran daripada hal-hal teknik yang semu.

2) The empty world of virtual (un)reality (Kekosongan Dunia Virtual Yang Tidak Nyata)

How sad to see brilliant, creative people pouring hours and days of their lives into creating cities and armies and adventures that have no connection with reality. We have one life to live. All our powers are given to us by the REAL God for the REAL world leading to a REAL heaven and REAL hell. RESOLUTION: I will spend my constructive, creative energy not in the unreality of “virtual reality” but in the reality of the real world.

Bagaimana sedihnya melihat orang-orang pandai/brilian, orang-orang kreatif menuangkan/memboroskan jam-jam dan hari-hari dari kehidupan mereka untuk menciptakan kota-kota dan tentara-tentara dan petualangan-petualangan yang tidak memiliki hubungan dengan kenyataan/realitas. Kita memiliki satu kehidupan untuk hidup. Semua kekuatan kita diberikan kepada kita oleh Allah yang nyata, bagi dunia yang nyata, yang memimpin ke surga yang nyata, dan neraka yang nyata. Penyelesaian : Saya akan menghabiskan waktu untuk membangun dan menggunakan energi kreatifitas saya bukan pada dunia yang tidak nyata yang seolah-olah nyata, tetapi dalam kenyataan yang ada pada dunia nyata.

3) "Personal" relations with PC (Pribadi yang berhubungan/berelasi dengan PC)

Like no other invention, the personal computer comes closest to being like a person. You can play games with it. There are programs that will dialogue with you about your personality. It will talk to you. It will always be there for you. It is smarter than your dog. The great danger here is that we really become comfortable with this manageable electronic “person,” and gradually drift away from the unpredictable, frustrating, sometimes painful dealings with humans persons. RESOLUTION: I will not replace the risk of personal relationships with impersonal electronic safety.

Tidak seperti pada penemuan lain, komputer pribadi datang dengan sangat dekat untuk menjadi seperti manusia. Anda dapat bermain game dengan itu. Ada beberapa program yang akan berdialog dengan anda tentang kepribadian anda. Komputer ini akan berbicara dengan anda. Komputer ini akan selalu ada untuk Anda. Komputer dalam hal ini lebih pintar dari anjing anda. Bahaya besar yang terdapat disini adalah bahwa kita benar-benar merasa nyaman dengan pengaturan “manusia” elektronik, dan secara bertahap membuat anda menyimpang secara tidak terduga, frustrasi, dan kadang-kadang menyakitkan orang lain saat anda berurusan dengan pribadi manusia yang nyata. Penyelesaian : Saya tidak akan menggantikan risiko hubungan antar manusia dengan barang elektronik yang bukan manusia.

4) The risk of tryst (Resiko Untuk Berkencan)

“Tryst \‘trist\ noun: An agreement (as between lovers) to meet." Sexual affairs begin in private time together, extended conversation, and the sharing of soul. It can now be done in the absolute seclusion of your private email screen name. It can be immediate and “live,” or delayed and “recorded.” You can think that “it’s just nothing”—until she shows up in town. RESOLUTION: I will not cultivate a one-on-one relationship with a person of the opposite sex other than my spouse. If I am single I will not cultivate such a relationship with another person’s spouse.

"Kata benda trist \ kencan \ ': Adalah sebuah janji (antara kekasih) untuk bertemu". Urusan perselingkuhan dimulai dengan waktu pribadi bersama-sama, percakapan yang panjang dan mendalam, dan saling sharing/berbagi. Hal ini sekarang dapat dilakukan dalam pengkhususan secara mutlak pada email pribadi anda. Hal ini dapat dilakukan dengan segera dan "secara langsung/live," atau tertunda dan "terekam dalam hasil rekaman". Anda bisa berpikir bahwa "ini bukan apa-apa" - sampai dia muncul di kota/daerah anda. Penyelesaian : Saya tidak akan menumbuhkan hubungan satu persatu dengan orang dari lawan jenis selain pasangan saya. Jika saya masih belum menikah (single) saya tidak akan menumbuhkan suatu hubungan dengan pasangan orang lain.

5) PC Porn (Percabulan Dalam PC)

More insidious that X-rated videos, we can now not only watch but join the perversity in the privacy of our own den. Interactive porn will allow you to “do it” or make them “do it” with your mouse. I have never seen it. Nor do I ever intend to. It kills the spirit. It drives God away. It depersonalizes women. It quenches prayer. It blanks out the Bible. It cheapens the soul. It destroys spiritual power. It defiles everything. RESOLUTION: I will never open any program for sexual stimulation nor purchase or download anything pornographic.

Hal yang lebih berbahaya dari video porno, sekarang kita tidak hanya bisa menontonnya tetapi juga bergabung dengan kejahatan percabulan dalam ruang privasi kita sendiri. Interaktif percabulan akan memungkinkan anda untuk "melakukannya" atau membuat mereka "melakukannya" dengan mouse anda. Saya tidak pernah melihatnya juga tidak pernah berniat untuk melakukan hal ini. Hal-hal ini membunuh jiwa. Hal ini menjauhkan kita dengan Allah. Percabulan menjatuhkan harga diri perempuan. Percabulan memadamkan/menghancurkan kehidupan doa. Pecabulan membuat kita terlepas (blank out) dari Alkitab. Percabulan membuat harga diri menjadi rendah. Percabulan menghancurkan kehidupan/kekuatan spiritual. Percabulan mencemarkan/merusak segala-galanya. Penyelesaian : Saya tidak akan pernah membuka program apapun yang menstimulasi (mendorong) hasrat seksual atau membeli atau men-download segala sesuatu yang bersifat pornografi.


Diterjemahkan oleh Yun Tonce K P dari artikel John Piper
Sumber : http://desiringGod.org

Jumat, 16 April 2010

Garam dan Terang Dunia (Part 1)

Mat 5:13-16
(13) "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
(14) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
(15) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
(16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

(Mat 5:13)
KJV
Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost his savour, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out, and to be trodden under foot of men.
ASV
Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost its savor, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out and trodden under foot of men.
ESV
"You are the salt of the earth, but if salt has lost its taste, how shall its saltiness be restored? It is no longer good for anything except to be thrown out and trampled under people's feet.
NIV
"You are the salt of the earth. But if the salt loses its saltiness, how can it be made salty again? It is no longer good for anything, except to be thrown out and trampled by men.

Kamu/you/ye disini menunjuk kepada orang banyak dan murid-muridNya.
(konteks Mat 5:1; Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.). Siapakah orang banyak ini ? Mereka adalah orang yang telah mendengar berita tentang Kristus yang berada didaerah Galilea, Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea, dan dari seberang Yordan. (konteks Mat 4:23-25 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. (24) Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. (25) Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.).

Rupanya orang banyak ini setelah mendengar pengajaran Kristus dan mendengar kabar bahwa Dia sedang melenyapkan penyakit dan kelemahan orang banyak mereka mengikuti Kristus karena mereka percaya akan kuasaNya yang menyertai pemberitaan Injil yang dilakukanNya pada saat itu.

Garam Dunia (the salt of the earth) ;
Garam disini menggunkaan bahasa Yunani –halas- (dari Strong) yang dilafalkan hal'-as. From G251; salt; figuratively prudence: - salt.

Garam (-halas-) menurut Thayer :
1) salt with which food is seasoned and sacrifices are sprinkled (Garam pada makanan menjadikan makanan tersebut berasa/tidak hambar dan garam ini dikorbankan dengan cara dihamburkan/dicampurkan)
2) those kinds of saline matter used to fertilise arable land (Ada beberapa jenis garam yang digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah)
3) salt is a symbol of lasting concord, because it protects food from putrefaction and preserves it unchanged. (Garam adalah symbol dari perlindungan abadi, karena garam melindungi makanan dari pembusukan dan melindunginya sehingga kualitas makanan tidak berubah.)
4) wisdom and grace exhibited in speech (Kebijakan dan anugrah yang digunakan dalam berbicara)

Garam (Salt) menurut ISBE (INTERNATIONAL STANDARD BIBLE ENCYCLOPEDIA) :
sôlt (מלח, melaḥ; ἄλας, hálas, ἄλς, háls) : Common salt is considered by most authorities as an essential ingredient of our food. Most people intentionally season their cooking with more or less salt for the sake of palatability. Others depend upon the small quantities which naturally exist in water and many foods to furnish the necessary amount of salt for the body. Either too much salt or the lack of it creates undesirable disturbance in the animal system. Men and animals alike instinctively seek for this substance to supplement or improve their regular diet. The ancients appreciated the value of salt for seasoning food (Job_6:6).( Garam pada umumnya dianggap oleh sebagian besar orang sebagai unsur penting dari makanan kita. Kebanyakan orang sengaja memberi garam pada masakan mereka baik banyak maupun sedikit demi kelezatan makanan. Yang lain bergantung pada jumlah kecil yang ada secara alami dalam air dan makanan, yang diperlukan untuk melengkapi jumlah garam bagi tubuh. Entah terlalu banyak garam atau kurangnya itu sam-sama menciptakan gangguan yang tidak diinginkan dalam sistem binatang. Manusia dan binatang sama-sama secara naluriah mencari zat ini untuk menambah atau meningkatkan kadar garam secara normal pada tubuh mereka. Orang – orang dulu, menghargai garam untuk bumbu makanan (Job_6: 6). )
Salt was used not only as a food, but as an antiseptic in medicine. Newborn babes were bathed and salted (Eze_16:4), a custom still prevailing. The Arabs of the desert consider it so necessary, that in the absence of salt they batheir infants in camels' urine. (Garam tidak hanya digunakan sebagi makanan, tetapi juga sebagai obat antiseptic. Setiap bayi yang baru lahir akan dimandikan dan diberi garam, dimana kebudayaan ini masih berlaku. Orang-orang Arab yang tinggal digurun pasir menganggap garam sangat penting, sehingga mereka memandikan bayi mereka dengan urine unta).

Secara ringkas, menurut ISBE, fungsi garam :
1. Sebagai unsur penting dalam makanan.
2. Sebagai antiseptic (anti kuman) dalam pengobatan.

Fungsi garam (konteks jaman Tuhan Yesus) :
1. Unsur penting pada makanan, agar makanan tidak tawar dan menjadi berasa
2. Sebagai anti septic dalam pengobatan
3. Sebagai pencegah dan pelindung makanan dari pembusukan

Asal Garam untuk konteks Israel :
1. Dari Laut Mati (Dead Sea) ; sebagai penyuplai terbesar garam untuk Israel
2. Dari Bukit Garam (Jebel Usdum), sebuah dataran tinggi seluas 4000 hektar disudut baratdaya laut mati.

Kata-kata “halas” dalam KJV berdasarkan Konkordansi KJV dalam PB digunakan pada :
Mat_5:13 (2), Mar_9:50 (3), Luk_14:34 (2), Col_4:6
Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Mar 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya ? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Luk 14:34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Col 4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
KJV (Kol 4:6)
Let your speech be alway with grace, seasoned with salt, that ye may know how ye ought to answer every man.

Dunia :
Apakah yang terjadi dengan dunia sehingga murid-murid Tuhan dipanggil untuk menjadi garam dunia !!
Konteks Dunia :
1. Dunia dan segala isinya sudah menjadi tawar !!
2. Dunia sudah begitu kompromi dengan dosa !!
3. Dunia sudah tidak lagi mengenal PenciptaNya !!
Kenapa dunia menjadi menjadi seperti ini ? Karena Dosa !!

Tentang dosa :
Dosa adalah suatu kekejian dihadapan Allah. Dosa adalah suatu pelanggaran akan hukum-hukum Allah.
(1Yoh 3:4) Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
(Ayub 8:4) Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka.
(Ayub 10:14) kalau aku berbuat dosa, maka Engkau akan mengawasi aku, dan Engkau tidak akan membebaskan aku dari pada kesalahanku.
(Ezr 9:6) dan kataku: "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.
(Yer 5:25) Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.
(Yes 59:1-2)
(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
(2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Efek Dosa (Khususnya terhadap pikiran, tubuh dan hati nurani) pada dunia ini :
Rom 3:9-18
(9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
(10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
(11) Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
(12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
(13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(17) dan jalan damai tidak mereka kenal;
(18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Secara ringkas, maka efek dari dosa terhadap dunia adalah :
1. (Ay 10 : seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak)
Membuat kita tidak benar dihadapan Allah (kata-kata benar dari bahasa Yunani “dikaios”, artinya benar dan sesuai dengan ketetapan Allah). Dari ayat ini berarti dihadapan Allah kita semua sudah cemar, sudah kotor, sudah najis dihadapan Allah.
2. (Ay 11 : Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah)
Disini kita melihat bahwa dosa merusak pikiran,dan hati nurani kita, sehingga kita dan dunia tidak mencari Allah. Lalu apakah yang dicari oleh orang berdosa : kenikmatan-kenikmatan dosa. Padahal dosa membuat manusia menjadi semakin haus dan ketagihan akan dosa !! semakin dipuaskan dosa, maka semakin enak, semakin nikmat !! Inilah yang dikatakan Alkitab, bahwa dunia tidak mencari Allah tetapi mencari dosa dan segala kenikmatannya.
3. (Ay 12 : Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak) Ayat ini sangat menkonfirmasi bahwa dihadapan Allah tidak satupun yang berbuat baik sesuai dengan kehendak Allah. Setelah pada ayat 1 berbicara tentang dosa pada yang menghancurkan pikiran dan hati nurani, pada ayat ini dinyatakan tentang sifat dosa yang merusak tubuh manusia. Apa yang dilakukan oleh manusia berdosa, manusia berdosa jelas berbuat kejahatan dihadapan Allah !! Mereka menyuburkan dosa mereka dengan segala perbuatan jahat mereka. Dihadapan Allah, mereka-mereka ini dikatakan tidak berguna !! Kalau tidak berguna dihadapan Allah maka mereka pasti siap untuk dimusnahkan Allah pada akhir jaman !!
4. (Ay 13 dan 14: Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah). Ayat ini lebih spesifik mengkorfimasi tentang mulut manusia-manusia berdosa yang perkataannya menjerumuskan orang lain sehingga orang lain celaka. Inilah perkataan-perkataan dunia yang berdosa !! Perkataan mereka, seperti kubur ternganga, yang siap untuk menerkam dan menjerumuskan orang lain kedalam dosa. Lidah mereka merayu-rayu, ini adalah suatu karakter orang berdosa yang merayu-rayu orang lain agar orang lain terjerumus kedalam dosa. Bibir mereka mengandung bisa (Poison), sehingga yang dilakukan adalah meracuni kehidupan orang lain dan merusak kehidupan orang lain dengan segala macam perkataannya demi keuntungan diri sendiri.
5. (Ay 15 : kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah) Inilah karakter manusia berdosa -yang perbuatan-perbuatannya siap untuk mecelakakan orang lain. Manusia dunia yang hidup diluar Kristus, pasti berbuat demikian walaupun kelihatannya mereka baik, tetapi pekerjaan tangan dan perbuatan-perbuatannya tidak segan-segan untuk menghancurkan kehidupan orang lain.
6. (Ay 16 : Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka). Ayat ini lebih mengkonfirmasi apa saja yang merupakan buah tangan orang dunia yang berdosa ini. Tidak kurang tidak lebih hanya keruntuhan dan kebinasaan saja yang tertinggal. Inilah buah yang dihasilkan oleh dunia yang berdosa.
7. (Ay 17 : dan jalan damai tidak mereka kenal). Hal ini mengkonfirmasi, bahwa dunia yang berdosa ini tidak memiliki damai yang sejati, yang mereka miliki adalah damai palsu yang berujung maut. Dan mereka saat ini sedang merayu dan membius orang dengan damai palsu yang mereka tawarkan yang berupa kepuasan-kepuasaan sesaat agar orang lain turut serta didalam kebinasaan mereka.
8. (Ay 18 : rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu). Disini dikonfirmasi sifat terpenting dari dunia yang berdosa, yaitu bahwa orang – orang dunia tidak memiliki rasa takut kepada Allah, yang mereka miliki adalah rasa takut kepada segala sampah-sampah dunia (harta benda/kekayaan mereka, nama besar, reputasi, jabatan mereka, gengsi mereka, kehormatan manusia). Sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk meraih itu semua dan mereka membuang rasa takut kepada Allah, walaupun mengaku beragama, agama itu hanya agama KTP , tetapi esensi dari agama yaitu rasa takut kepada Allah telah dibuang. Inilah yang disebut sebagai orang-orang ateis praktis, yaitu mereka yang dalam hidupnya sehari-hari menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada, sehingga mereka seolah-olah bebas melakukan segala macam kejahatan. Inilah yang disebut orang bodoh menurut Alkitab.

Bandingkan dengan beberapa ayat berikut :
(Amsal 1:7) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
(Rom 1:21) Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
(Rom 1:22) Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.
1Kor 1:18-23
(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
(19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
(20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
(21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
(22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,

Berdasarkan ayat-ayat diatas, maka tidak perduli bahwa dia adalah orang miskin, orang kaya, pejabat, pegawai biasa, mahasiswa, bahkan para professor pun dikatakan bodoh bila dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah, bahkan lebih menjurus lagi dapat dikatakan sebagai orang bodoh bila mereka tidak mengenal Kristus,mereka tidak percaya kepada Kristus serta mereka tidak menTuhan-kan Kristus dalam hidup sehari-hari !!

Jadi diatas ini adalah karakter orang-orang dunia yang sudah tercemar dosa. Disinilah kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia. Dunia sudah menjadi cemar dan bobrok !! Disinilah Tuhan memanggil setiap murid-muridNya untuk menjadi garam dan terang dunia. Sungguh panggilan ini adalah suatu panggilan yang mulia, yaitu untuk mengasinkan dan menerangi dunia ini, maukah kita merespon panggilan Kristus ini ?? Harus, inilah identitas kita sebagai anak-anak Tuhan yaitu sebagai Garam dan Terang bagi Dunia !!

Kehendak Allah Bagi Kita (1)

Pentingnya kehendak Allah bagi kita :

1. Mat 7:21-23
(21)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(22)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(23)  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Bagian Alkitab diatas menyatakan betapa pentingnya kita untuk melakukan kehendak Allah, karena yang diperkenan masuk kedalam kerajaan Surga hanya mereka yang melakukan kehendak Allah. Bahkan dikatakan bahwa pada jaman terakhir akan banyak orang yang berseru-seru Tuhan, Tuhan bukankah aku sudah melakukan ini dan itu demi namaMu, ternyata mereka tidak melakukannya untuk melakukan kehendak Tuhan, melainkan untuk kehendak mereka sendiri. Dan Tuhan mengatakan : Enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan, hal ini menyatakan suatu hal yang sangat ironi. Karena tanpa melakukan kehendak Tuhan maka kita pun belum mengenal Kristus dan Kristus akan mengusir kita dari hadapanNya.

2. 1Jn 2:15-17
(15)  Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(16)  Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
(17)  Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ayat diatas pun memberikan peringatan pada agar tidak mengasihi dunia dan segala sesuatu yang didalamnya. Ayat ini memberikan konfirmasi bahwa siapapun yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selama-lamanya. Tetapi secara tersirat menyatakan pula bahwa siapapun yang tidak melakukan kehendak Allah pasti akan binasa selama-lamanya.

Apakah kehendak Allah itu :

Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
I Yoh 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Kata kehendak dalam 2 bagian ayat diatas dalam bahasa Yunani-nya (menggunakan Strong) adalah thelēma (dilafalkan thel'-ay-mah) yang artinya :
From the prolonged form of G2309 ; a determination (properly the thing), that is, (actively) choice (specifically purpose, decree; abstractly volition) or (passively) inclination: - desire, pleasure, will. 
(Ini adalah salah satu bentuk turunan dari G2309 (thelō ethelō) ; suatu tekad, yang secara aktif dapat memilih (khususnya tujuan, keputusan dan keinginan-keinginan abstrak) atau secara pasif kecenderungan untuk memiliki : - keinginan – kesenangan dan kehendak.)

Kehendak Allah adalah apa yang Allah kehendaki/inginkan untuk kita lakukan baik secara aktif maupun pasif dalam setiap saat didalam hidup kita untuk kemuliaanNya.

Soli Deo Gloria

Kamis, 15 April 2010

Prinsip Dalam Berdoa




















Doa adalah sarana komunikasi dan persekutuan kita dengan Allah. Kita berkomunikasi dengan Allah tidak menggunakan handphone dan teknologi dunia yang kita pandang canggih, tetapi dengan doa. Ini adalah sarana yang disediakan Allah bagi setiap anak-anakNya untuk berkomunikasi dan bersekutu dengan Bapa diSorga.

Doa juga merupakan pengakuan akan kedaulatan Allah disetiap saat didalam hidup kita. Dimana didalam doa, kita mengaku dihadapan Allah bahwa kita tidak dapat melakukan hal apapun tanpa pimpinan dan bimbingan-Nya. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap tarikan nafas orang percaya adalah doa. Karena kita butuh pimpinanNya setiap saat dalam hidup kita.

Allah yang hidup telah memberikan Penolong bagi kita untuk menjadi Guru doa kita, siapa dia ? Dia adalah Roh Kudus. Hal ini menyebabkan kita lebih bersandar kepada Roh Kudus, karena Dialah yang memberitahukan dan memimpin kita kepada kebenaran dan kemuliaan Allah.

Mari kita bandingkan dengan :
Joh 16:7-15
(7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
(8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
(9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
(10) akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
(11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
(12) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
(13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
(14) Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
(15) Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

Rom 8:26-27
(26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
(27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Prinsip-prinsip dalam berdoa :

Prinsip pertama dalam berdoa : Kita harus berada didalam Kristus dan mengenal Kristus, ini adalah langkah pertama yang sangat penting. Kita berada didalam Kristus, artinya adalah bahwa kita percaya kepada Dia sebagai Tuhan dan JuruSlamat kita. Kita mengenal Kristus, artinya adalah bahwa kita sadar siapa Dia, Dia adalah Allah Yang MahaKudus. Jadi saat kita berdoa, kita berdoa kepada Allah MahaKudus dimana hal ini menyebabkan kita memiliki penghormatan kepada Allah, bukan berdoa dengan bermain-main dan penuh ketidak percayaan sehingga harus mengulang isi doa-nya berulang-ulang.

Mari kita bandingkan dengan :
Joh 15:5-7
(5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
(7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Mat 6:6-8
(6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(7) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
(8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

Prinsip kedua : kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, yaitu Allah dimuliakan melalui permohonan kita. Ini adalah langkah kedua yang sangat penting. Karena kalau tidak berdoa sesuai dengan kehendak Allah, Alkitab menyatakan bahwa itu sama dengan kita tidak berdoa. Calvin mengatakan bahwa disaat kita memanjatkan permohonan kita, harus dengan penuh ketulusan didalam hati.

Mari kita bandingkan dengan :
1Jn 5:14-15
(14) Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
(15) Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.

Yak 4:2-3
(2) Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
(3) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Dan dari doa seperti ini (bukan berdasarkan kehendak Allah tetapi kehendak diri yang berorientasi pada kedagingan) kita memang dapat jawaban, tetapi jawabannya adalah kita tidak memperoleh apa-apa. Tetapi bila kita berdoa sesuai dengan kehendakNya, maka Allah pasti menjawab doa-doa kita.

Prinsip ketiga dalam doa : kita mendoakan segala sesuatu dengan iman yang penuh dengan keyakinan kepada Allah. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan pimpinan Roh Kudus. Dan dengan dasar bahwa Kristus telah mati bagi kita dan telah mendamaikan kita dengan Allah sehingga kita dapat berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah.

Mari kita bandingkan dengan :
Mat 21:21-22
(21) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
(22) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Yak 5:15-16
(15) Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
(16) Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Calvin mengatakan tentang hal ini : Sebab doa yang diperkenan Allah itu semata-mata adalah doa yang didasarkan pada keyakinan pengharapan yang tak tergoyahkan.

Prinsip keempat dalam doa : Tekun dalam memanjatkan doa dan menanti jawaban doa.
Ini adalah salah satu prinsip penting yang diajarkan Alkitab. Karena itulah kita perlu untuk belajar bertekun didalam memanjatkan doa-doa kita yang sesuai dengan kehendakNya.

Mari kita selidiki kisah Nehemia dalam hal ketekunan berdoa :
Neh 1:1-6
(1) Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan,
(2) datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.
(3) Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
(4) Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,
(5) kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
(6) berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.

Dari kisah diatas, Nehemia mendengar kabar tentang kehancuran Israel secara total pada bulan Kislew tahun kedua puluh, menurut Note TNIV Study Bible dan BDB (Brown –Driver-Briggs Hebrew Definitions) ini antara Bulan November-Desember tahun 445 BC.

Allah mulai menjawab doa-doa Nehemia terdapat pada Nehemia pasal 2. Disini Nehemia mulai mendapatkan jawaban doa pada bulan Nisan tahun kedua puluh, menurut Note TNIV Study Bible dan BDB ini antara Bulan Maret-April tahun 444 BC.

Pada kisah Nehemia ini terdapat rentang waktu paling sedikit antara 3-4 bulan untuk Nehemia terus bertekun dalam doa dan puasa. Bagi kita, sudah berapa lama kita bertekun didalam doa-doa kita ? Nehemia baru mulai mendapatkan jawaban doa setelah dia bertekun didalam doa siang dan malam, dalam rentang 3-4 bulan.

Mari kita bandingkan juga dengan :
1Ti 5:4-5
(4) Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
(5) Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.

Kisah ini tentang seorang janda yang menaruh pengharapannya pada Allah dan bertekun dalam doa siang dan malam.

Tentang ketekunan dalam berdoa ini sebenarnya cukup banyak contah baik dalam PL maupun PB. Hal ini mengkonfirmasi betapa pentingnya kita bertekun didalam kita memanjatkan doa-doa kita dengan kita bersabar didalam menunggu jawaban doa-doa kita.

Kesimpulan :

Ini adalah prinsip-prinsip penting dalam berdoa, kalau prinsip-prinsip ini terutama prinsip 1-3 tidak dipenuhi, sangat memungkinkan kalau Tuhan tidak akan jawab doa kita karena kita salah berdoa. Mari kita belajar untuk berdoa seperti apa yang Tuhan kehendaki dengan bersandar kepada Roh Kudus serta bertekun setiap saat didalam doa-doa kita dan bersabar didalam kita menunggu jawaban doa-doa kita.

John Piper memberikan saran dalam berdoa :
Doa mengejar sukacita dalam persekutuan dengan Yesus dan dalam kuasa untuk membagikan hidupNya dengan orang lain. Dan doa mengejar kemuliaan Allah dengan memperlakukanNya sebagai gudang pengharapan dan pertolongan yang tidak ada habisnya. Dalam doa kita mengakui kemiskinan kita dan kemakmuran Allah, kebangkrutan kita dan kelimpahanNya, kemelaratan kita dan belas kasihNya. Oleh karena itu, doa sangat meninggikan dan memuliakan Allah dengan mengejar apa pun yang kita rindukan didalam Dia, dan bukannya diri kita sendiri. "Mintalah maka kamu akan menerima supaya Bapa dipermuliakan didalam Anak dan supaya penuhlah sukacitamu. (Mendambakan Allah, hal 199)

Namun begitulah caranya banyak dari kita memperlakukan doa. Kita bangun hari demi hari dan menyadari bahwa waktu-waktu doa yang signififikan harus menjadi bagian dari kehidupan kita, namun tidak ada apa pun yang siap. Kita tidak tahu akan pergi kemana. Tidak ada yang direncanakan. Tidak ada waktu. Tidak ada tempat. Tidak ada prosedur. Dan kita semua tahu bahwa lawan dari perencanaan adalah rutinitas yang membosankan. Jika anda tidak merencanakan suatu liburan, anda mungkin akan tinggal dirumah dan menonton TV. Arus kehidupan rohani yang alami dan tidak terencana tenggelam sampai keadaan melemah yang terendah dari daya hidup. Ada suatu lomba untuk diselesaikan dan suatu pertarungan yang harus diperjuangkan. Jika anda menginginkan pembaruan didalam kehidupan doa anda, anda harus berencana untuk melihatnya. (Mendambakan Allah, hal 199 dan 200)

Oleh karena itu, imbauan sederhana saya adalah ini : Marilah kita mengambil waktu dari hari ini untuk memikirkan ulang prioritas-prioritas kita dan bagaimana doa bisa sesuai didalamnya. Buatlah beberapa keputusan yang baru. Cobalah beberapa proyek yang baru dengan Allah. Tetapkanlah waktu. Tetapkanlah tempat. Pilihlah satu bagian Kitab Suci untuk menuntun anda. Janganlah dibelenggu tirani tekanan hari-hari yang sibuk. Kita semua memerlukan koreksi-koreksi pada pertengahan pelajaran. Jadikanlah hari ini sebagai suatu usaha hari peralihan anda kepada doa - untuk kemuliaan Allah dan kepenuhan sukacita anda. (Mendambakan Allah, hal 200)

Soli Deo Gloria

Hati Seorang Budak (Roma 6:1-23 dan Yoh 8:30-34)

Tema ini adalah salah satu tema yang vital dalam Kitab Suci karena menyangkut identitas kita sebagai manusia, lebih khusus lagi hal ini menyangkut tujuan hidup kita sebagai orang Kristen. Siapakah manusia itu ? pertanyaan ini adalah pertanyaan sepanjang abad karena banyak para filsuf yang mempertanyakan identitas ini sehingga Socrates berkata : “ Kenalilah dirimu sendiri. Siapakah kita ini, manusia kecil yang nampak tiada bermakna ditengah alam raya yang maha luas ? dimana pertanyaan semacam ini dilanjutkan oleh muridnya Plato, lalu Aristoteles dan para filsuf lainnya. Bagi kita orang Kristen, pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan yang sangat krusial karena orang Kristen yang kehilangan identitasnya akan mengalami kekacauan orientasi hidup dan akan terlibat didalam 2 hal yaitu yang pertama adalah hidup yang munafik karena terjadi dikotomi kehidupan antara kehidupan sehari-hari dengan kehidupan rohani dimana pada kehidupan sehari-hari orang ini akan meninggalkan imannya dan pada saat digereja maupun pelayanan akan kembali mengenakan seragam rohani. Kedua akan benar-benar terhanyut didalam arus dunia karena mengalami mati rohani maupun kelumpuhan rohani. Jika demikian apakah yang harus kita lakukan agar tidak terjebak didalam hal yang sedemikian kacau, kita harus menegakkan identitas kita sebagai orang Kristen sejelas mungkin dan berintegritas didalam hidup kita. Berikut akan dibahas mengenai dosa, jenis perbudakan yang terdapat dalam Kitab Suci, karakter dari hamba Allah sejati beserta aplikasi praktisnya yang akan menuntun kita kearah kehidupan yang bertanggungjawab dan kudus dihadapan Allah.

I. Eksposisi Dari Definisi Dan Sifat Dosa

Apakah dosa itu ? Dosa berasal dari bahasa Yunani “Hammartia” yang berarti meleset dari sasaran, dari sasaran apa? Dari hukum-hukum Allah. Jadi dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah bahkan lebih jauh lagi dosa merupakan suatu sikap perbuatan, pikiran bahkan perkataan yang antroposentris(berpusat pada diri sendiri) bukan bersifat teosentris. Siapakah yang telah berdosa? Roma 3:23 menyatakan bahwa semua orang telah berdosa. Hal ini telah menyatakan dengan jelas bahwa semua orang termasuk pendiri agama-agama besar telah berdosa, kecuali Kristus karena Kristus adalah satu-satunya yang tidak berasal dari bibit dosa, hal ini nampak jelas pada tantangan Kristus untuk membuktikan diriNya berdosa (Yoh 8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? ). Adapun efek dari dosa salah satunya adalah menyebabkan perbudakan dosa (Yoh 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. ) yang mengakibatkan setiap hamba dosa akan terus dirangsang untuk berbuat dosa dan hidup dengan menikmati dosa (bdk Roma 1:21,22,24,28 dan 29) bahkan lebih jauh lagi hal ini akan berakhir pada kematian kekal!!. Dengan demikian, setiap orang telah masuk kedalam perbudakan ini termasuk pendiri agama-agama besar dunia !! Bagaimanakah dengan saya dan saudara, adakah kita yang terus hidup dengan menikmati dosa-dosa kita bahkan merasa senang ketika melakukannya?

II. Eksposisi Jenis-Jenis Perbudakan Yang Terdapat Dalam Alkitab

Perbudakan rohani adalah suatu identitas manusia yang sangat mendasar, karena siapa yang memimpin kita, maka dialah yang akan kita taati bahkan hak ntuk hidup pun kita serahkan kepada pemimpin kita. Adapun definisi perbudakan terdapat pada Roma 6:16 "Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?."

Dimana seorang budak (slaves) adalah seorang yang menyerahkan dirinya kepada untuk taat kepada pemiliknya. Diatas telah sedikit disebutkan tentang perbudakan dosa, berikut akan dibahas perbudakan-perbudakan yang ada dalam Kitab Suci secara komprehensif.

Didalam Kitab Suci, terdapat hanya ada 2 macam perbudakan :

1. Perbudakan dosa.

Perbudakan dosa adalah suatu perbudakan dimana dosa menjadi pimpinan utama sehingga apapun yang kita lakukan adalah untuk memuaskan keinginan dosa kita ! Perbudakan dosa membuat tubuh kita, pikiran kita dan hati kita meminta untuk dipuaskan dengan perbuatan yang berdosa!! Sehingga timbul hukum yang demikian : semakin kita puaskan tubuh kita, maka kita akan semakin cemar dan najis, semakin kita puaskan kita akan menjadi semakin ketagihan untuk terus berbuat dosa. Salah satu sifat yang berbahaya dari perbudakan ini adalah sekali orang berusaha memuaskan keinginan daging/dosanya maka orang tersebut makin terjerumus didalam dosanya dan semakin menikmati kenikmatan fana dari dosa (bdk Roma 1:21,22,24,28 dan 29). Dengan kata lain dosa bersifat “candu”, dimana semakin berbuat dosa, semakin menikmati dosa, yang berakhir pada kelumpuhan rohani, kematian rohani dan kematian kekal sehingga kita dibuang oleh Allah dan meninggalkan wajah Allah untuk selama-lamanya!!. Demikian pula dengan hidup kita sehari-hari, Adakah kita hidup senang berbuat dosa? Suka porno-porno? Bahkan menjadi pelakunya dalam hidup sehari-hari? Suka bermalas-malasan? Melempem didalam sekolah kita, kuliah kita, pekerjaan kita? Bila masih ya, berarti hal ini menandakan kita masih terjebak didalam perbudakan dosa !! Kita harus bertobat dihadapan Allah dengan lebih bersungguh-sungguh lagi!! Perbudakan dosa akan membuat kita menjadi manusia yang mengalami kekacauan tujuan hidup dan hidup hanya berorientasi pada yang kelihatan dan sementara, bukan kekekalan.

2. Perbudakan Allah.

Perbudakan Allah adalah suatu perbudakan dimana Allah menjadi pemimpin utama kita, sehingga apapun yang kita lakukan adalah hanya semata-mata untuk menyenangkan hati Allah dan mempermuliakan Dia dengan apapun yang telah Dia pinjamkan pada kita!! Perbudakan Allah dapat disebut sebagai Perbudakan Kristus dimana Kristus menjadi satu-satunya tuan/pemimpin bagi seseorang. Orang yang mengalami perbudakan Kristus pasti akan berusaha untuk memuaskan keinginan Allah dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memuliakan Kristus didalam setiap aspek kehidupannya tanpa terjadi dikotomi/pemisahan hal sekuler dan rohani, bahkan hidup orang tersebut sudah diserahkan kepada Kristus untuk memuliakan Allah sampai mati. Perbudakan Kristus membuat tubuh kita, pikiran kita dan hati kita menjadi semakin murni dari dosa, membuat kita semakin sadar betapa berdosanya kita dimata Tuhan, betapa kotornya hidup kita hadapan Tuhan dan Roh Kudus sendirilah yang akan memegang kendali hidup kita dan menyadarkan kita akan segala macam dosa kita sehingga didalam perbudakan Kristus ini, kita boleh datang kembali kepada Allah dan boleh menyerahkan hidup kita untuk dipergunakan oleh Allah sebagai alat untuk menyatakan kehendak dan kemulianNya. (bdk Roma 6:19, 21 dan 22).

Dalam hidup kita hanya terdapat dua jenis perbudakan : perbudakan dosa dan perbudakan Allah, perbudakan setan dan pebudakan Allah !! Pada setiap orang hanya terdapat 2 jenis perhambaan, jika dia tidak memuliakan Allah, berarti jelas hidupnya memuliakan setan. Jika dia hidup berorientasi kepada diri sendiri berarti jelas bahwa dia adalah budak dosa, budak setan. Namun jika dia hidup memuliakan Kristus berarti dia adalah budak ALLAH dan hidupnya pun diserahkan seluruhnya pada Kristus. Dimanakah posisi kita berada, budak setan ataukah budak Allah?

III. Cara Allah Melepaskan Kita Dari Perbudakan Dosa

Pada bagian lalu telah dibahas bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan hal ini menyebabkan semua manusia berada dalam perbudakan dosa. Sehingga tidak heran jika pada jaman ini yang namanya perbuatan-perbuatan yang tecela dapat dilakukan oleh orang sekitar kita dengan tidak memiliki malu bahkan cenderung untuk saling membanggakan perbuatan dosanya! Kenapa hal ini terjadi, karena seluruh manusia telah jatuh kedalam perbudakan dosa. Akan tetapi Allah sangat mengasihi kita dan Dia tidak ingin kita terjatuh kedalam perbudakan dosa, karena itulah maka Allah Bapa mengirim Allah Anak untuk mati menebus dosa kita dan Allah Roh Kudus untuk menguduskan dan menyucikan hidup kita. Kuasa Kristus adalah satu-satunya “obat” untuk kita terlepas dari perbudakan dosa masuk keperbudakan Kristus.

Manusia hanya dapat mengalami kemerdekaannya dari dosa hanya didalam Kristus sehingga 1 Petrus 2:24 dikatakan bahwa hanya oleh bilur-bilur Kristus saja kita mengalami bebas dari perbudakan dosa menuju kepada perbudakan Allah. Bilur-bilur Kristus tidak menyembuhkan kita dari penyakit secara fisik seperti yang diajarkan oleh pendeta-pendeta yang tidak bertanggung jawab, tetapi bilur-bilur Kristus menyembuhkan kita dari penyakit dosa kita (Hal ini sesuai dengan konteks 1 Petrus).

Pada saat kita masih mati rohani, kita pasti sangat menikmati dosa, tetapi pada saat rohani kita mulai dilahirbarukan oleh Roh Kudus, maka kita pasti akan jijik dan merasa kotor akan segala dosa-dosa yang kita lakukan bahkan oleh hal-hal yang kelihatannya sepele seperti kemalasan, masalah ketertiban bermasyarakat dan dalam bersosialisasi dengan sesama pada saat kita mempermalukan nama Tuhan pasti kita akan malu setengah mati, kenapa? Karena kita adalah orang Kristen, pada saat kita kalah rajin dengan orang lain, pada saat kita kalah pandai dengan orang lain, kita pasti akan merasa malu, kenapa? Karena kita adalah orang Kristen. Siapakah Orang Kristen ? Orang Kristen sejati adalah kaum pilihan Allah yang telah ditebus oleh Kristus dari perhambaan dosa menuju hamba Allah (Roma 6:22), dari mati rohani menjadi memiliki kerohanian yang hidup !! Orang Kristen adalah representasi dari Kristus, sehingga yang seharusnya kita lakukan adalah memuliakan Kristus, bukan mempermalukan Kristus !!

Diatas telah diuraikan hasil pembenaran dari Kristus dan pembelian Kristus dari perbudakan dosa menuju perbudakan Allah, berikut akan diuraikan lebih lanjut tentang proses peralihan perbudakan dari perbudakan dosa menuju perbudakan Allah, namun terlebih kita harus mengetahui konteks Kitab Roma.  

Adapun konteks tujuan Kitab Roma (dari Introducing Roman in TNIV Study Bible especially The Purpose Of This Letter) :
1. Rasul Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan untuk kedatangannya ke Roma dan minatnya untuk bermisi diSpanyol (Roma 1:10-15 ; 15:22-29).
2. Rasul Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan dasar dari system penebusan Kristus kepada gereja yang tidak menerima pengajaran dari rasul-rasul.
3. Rasul Paulus menjelaskan relasi antara orang Yahudi dan Non Yahudi didalam keseluruhan rencana Allah didalam penebusan. (bdk ayat 6).

Pada Roma 6:3 terdapat pernyataan :”Tidak tahukah kamu…” , dari pernyataan ini tersimpan suatu hikmat dimana doktrin Kristen merupakan kebutuhan bagi kehidupan Kristen merupakan salah satu titik pertumbuhan terpenting dalam kehidupan Kristen, dimana hal ini kelihatannya sepele dan kelihatannya tidak memiliki signifikansi apapun ternyata doktrin Kristen adalah suatu fondasi yang mendasar untuk kita berpijak dalam kehidupan praktis. Dalam hal ini, pernyataan “tidak tahukah kamu” berulang kali muncul (bdk Roma 6:3, 16 ;7:1 ; 1 Kor 3:16 ; 5:6 ; 6:2 ,3,9,15,19 ; 9:13, 24) Dimana pernyataan ini menjadi awal bagi kita untuk memahami proses bagaimana proses Kristus menebus kita. Dari Roma 6:3,4 dan 5, kita dapat melihat bahwa setiap orang Kristen sejati telah dibabtis Kristus dalam kematianNya, dikubur bersama-sama Kristus, dan dibangkitkan seperti Kristus dalam hidup yang baru. Sehingga dikatakan bahwa kita telah mati atas dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus (bdk Roma 6:11)

Hanya didalam Kristuslah, kita dapat mengalami peralihan dari perbudakan dosa menuju perbudakan Allah, adakah kita terus menerus cinta dan menikmati dosa-dosa kita, kita harus kembali kepada Allah karena Kristus telah mati bagi kita. Apa yang harus kita lakukan agar kita dapat menjadi hamba Allah? Datanglah kepada Allah dalam Kristus, karena Bapa menanti kita seperti anak yang hilang, Kristus adalah Gembala Yang Baik, hanya didalam Dialah kita akan menemukan makna kehidupan yang sejati karena Dia akan menuntun jiwa kita dan menyegarkan hidup kita.

IV. Natur Hamba Kristus

1. Dalam Korelasinya Dengan Dosa

Hamba Allah adalah setiap orang yang telah terlepas dari perbudakan dosa, hamba Tuhan bukan hanya pendeta dan majelis!! Dapatkah seorang hamba Tuhan dapat terjatuh kedalam dosa? Dapatkah seorang hamba Tuhan masih bermain-main dengan dosa? Dapat, karena kita masih hidup dengan menggunakan tubuh jasmani kita yang masih berdosa dan tubuh rohani kita yang telah disucikan oleh darah Kristus!! Hal ini membuat kita berada dalam posisi sulit, karena keinginan daging ingin terus dipuaskan dan keinginan roh kita ingin memuliakan Allah. Ditengah hal inilah maka setan sering bermain-main didalam hati kita. Disatu sisi, setan berusaha menawarkan kepuasan jasmani dan rohani dengan segala hal-hal fana dan berpusat pada kepuasan diri sendiri, akan tetapi kita harus ingat posisi kita bahwa kita adalah budak Kristus, bukan budak setan!! Setan jelas tidak bisa menguasai pikiran dan tubuh kita karena kita adalah milik Kristus.

Roma 6:1 diawali dengan pertanyaan : “ Bolehkah kita bertekun dalam dosa ? (TNIV : Shall we go on sinning so thet grace may increase?) ayat 2 pun melanjutkan : “ Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup didalamnya? (TNIV : We are those who have died to sin, how can we live in it any longer?) Ayat 15 pun demikian : “ Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada dibawah hukum Taurat, tetapi dibawah kasih karunia? (TNIV : Shall we sin because we are not under the law but under grace?) dan ayat 19 menyatakan :” Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan...”. Hal ini jelas menyatakan bahwa orang Kristen yang tinggal diRoma pada saat itu juga terus hidup berkubang dalam dosa, akan tetapi Paulus langsung menyikapi hal ini dengan mengingatkan bahwa : Orang Kristen Sejati pasti tidak akan tahan hidup berkubang dan terus menerus menikmati dosa!! Kenapa? Karena jelas itu bukan natur kita!! Orang Kristen sejati pasti akan jijik didalam berbuat dosa (bdk Roma 6:21) !! Kita adalah budak Allah, bukan budak dosa! Kitab Suci pun menyatakan bahwa : Kita telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah (bdk Roma 6:11) Kita memang masih bisa berbuat dosa tetapi kita tidak akan mungkin tahan untuk hidup dan menikmati dosa. Sedangkan budak dosa pasti akan menikmati dan terus mencari kepuasan dalam perbuatan-perbuatannya yang berdosa, bahkan mereka dengan tidak malu-malu menyatakannya kepada orang lain dan mereka pun saling membanggakan dosanya, semakin hebat dosanya, makin bangga!! semakin liar hidup, pikiran dan perkataan, semakin bangga!! Inilah gambaran masyarakat umum yang berada disekeliling kita. Dimana hal ini akan terbukti bila kita sudah mulai membaur dengan masyarakat luas (tentunya dengan tidak bersifat selektif), maka akan terlihat sifat tersebut mulai dari para mahasiswa, sampai orang tua pun demikian(mereka makin berdosa, makin bangga). Inilah yang saya sebut sebagai –The Dark Spirit- (Semangat kegelapan yang mengarah ke neraka). Sedangkan seorang hamba Tuhan sejati pasti hidupnya Theosentris (berpusat pada Allah), bukan antroposentris (akuisme), bila dia berbuat dosa pasti akan malu dan jijik sekali, bila dia kalah bijaksana dengan orang yang tidak percaya juga akan malu sekali. Inilah yang saya sebut sebagai The Fighting Spirit Of Christianity (Semangat berjuang keKristenan). Sudahkah kita merasa demikian? Bila belum, marilah saudara mau kembali kepada Kristus. Akuilah dosa-dosa kita dihadapan Allah maka Dia pun akan mengampuni kita dari segala dosa kita dan membersihkan kita dari segala kejahatan (bdk 1 Yoh 1:8,9 ).

2. Dalam Korelasinya Dengan Kekudusan

Seorang Hamba Allah yang sejati, memiliki hati yang penuh dengan kerinduan akan Firman Tuhan dan menuntut diri untuk hidup suci dihadapan Allah. Hal ini jelas disebabkan oleh perubahan orientasi hidup dari pemuasan diri menjadi pemuasan Allah. Sehingga seorang hamba Tuhan yang sejati semakin mengenal Allah, maka Dia akan mengetahui bahwa hidupnya kotor sehingga akan terus mengejar kekudusan Allah dan keserupaan dengan Kristus melalui ketaatan kepada Firman Tuhan. Inilah yang disebut sebagai pengudusan emosi dan pengudusan diri. Jika ada hamba Tuhan baik itu pendeta, majelis maupun pengurus persekutuan yang hidup sembarangan dan kotor, jelas dia bukan hamba Tuhan sejati karena dia masih diperbudak oleh dosa dan setan!! Inilah perbedaan hamba Tuhan sejati dengan hamba Tuhan palsu! Bagaimana dengan kita, sudahkah kita hidup kudus dihadapan Allah? Harus!! Karena buah dari perbudakan Allah adalah hidup dalam kekudusan Allah.

V. Karakter Hamba Allah

Rasul Paulus didalam beberapa suratnya, selalu dia menyatakan diri sebagai hamba Allah/hamba Kristus (bdk Roma 1:1; Gal 1:10 ; Titus 1:1 ; Filemon 1:1), dimana Rasul Paulus menyatakan bahwa dia sebagai hamba Kristus, hanya hidup mencari perkenanan Allah, bukan manusia. Bahkan Rasul Paulus pun menyatakan hal ini secara keras sebagai seorang hukuman karena Kristus (bdk Filemon 1:1) dan dia pun menyatakan bahwa sebagai seorang hamba Allah bila masih mencari perkenanan manusia berarti dia bukan hamba Kristus melainkan hamba setan (bdk Gal 1:10). Kita sebagai orang Kristen, harus meneladani raksasa-raksasa rohani seperti Paulus didalam ketaatan kepada pemilik kita yaitu Kristus sendiri. Apa sajakah karakter hati seorang budak Allah? Berikut akan dibahas satu persatu :

1. Ketaatan Mutlak Kepada Allah (Roma 6:16)

Seorang hamba Allah harus memiliki ketaatan mutlak kepada Allah. Hal ini bukan bersifat bermain-main, misal : terkadang taat kepada Allah tetapi bila situasi mulai mengancam maka akan taat kepada setan. Akan tetapi banyak orang Kristen yang sedemikian kacaunya dan sering bermain-main didalam Tuhan, padahal Kristus telah memperingatkan : ” Janganlah engkau mencobai Tuhan Allah-mu”(bdk Matius 4:7) karena Allah adalah Allah yang tidak suka dipermainkan dan Allah akan memperhitungkan hal ini pada akhir jaman (bdk Ef 6:7)!! Ketaatan mutlak ini pun terlihat dari orang Kristen abad pertama, dimana bila mereka mengakui Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat dihadapan umum, maka mereka pasti akan diburu dan dibunuh dengan kejam oleh orang Roma. Demikianlah ketaatan mutlak kepada Kristus menuntut kita bagaimana kita tetap taat sebagai hambaNya didalam studi kita dengan kita mengerjakan yang terbaik dan menyerahkannya kepada Kristus agar nama Kristus dipermuliakan. Ketaatan mutlak kepada Kristus menuntut kita harus memiliki kerajinan yang lebih dibandingkan dengan orang-orang lain nonKristen karena Kristus harus dipermuliakan. Ketaatan kepada Kristus menuntut kita juga harus lebih bijaksana daripada orang-orang lain, karena kita sebagai hamba Allah juga akan berada dipihak Allah yang akan menghakimi manusia dan malaikat (bdk 1 Kor 6:2 dan 3), bagaimana kita berada dipihak Allah dimana Allah sendiri akan menghakimi dunia ,jika ternyata hidup kita sebagai hamba Allah ternyata jauh lebih bodoh daripada orang-orang dunia!! Banyak orang Kristen sekarang yang hanya menang slogan!! Pada saat mereka bicara mengenai pekerjaan, jodoh dan uang mereka seperti ”Gunung Mau Meletus”, begitu berapi-api, tetapi pada saat bicara Firman Tuhan, langsung melempem, dimana semangatnya ? dimana apinya? apakah ini tabiat orang Kristen? Banyak anak Tuhan pula yang pada saat gereja begitu berapi-api, pada saat pelayanan begitu bersemangat, tetapi pada saat keluar gereja langsung meninggalkan ”Seragam Rohani” berganti menggunakan ”Seragam Dunia” sama seperti para pemain sinetron, dimanakah integritas antara Firman dan kehidupan? inikah yang disebut hamba Allah? Bukan, jika masih seperti ini, berarti masih termasuk hamba setan!!

Orang Kristen sebagai hamba Allah harus mau menyalibkan segala keinginannya dan diganti dengan salib yaitu dengan bekerja keras, belajar Fiman Tuhan baik-baik terstruktur dan sistematis, serta siap untuk menderita serta mau memeras diri, lebih daripada dunia agar Kristus boleh dipermuliakan. Ketaatan mutlak kepada Allah juga membawa penderitaan bagi hamba-hambaNya. Hal ini nampak didalam Kristus didalam ketaatanNya kepada Bapa sampai naik keatas salib dan mati. Begitu pula dengan para Rasul banyak yang hidup menderita dan berakhir dalam kematiaan yang cukup mengerikan, kecuali Rasul Yohanes. Begitu pula dengan orang-orang Kristen abad pertama. Bagaimana dengan kita, maukah kita berjalan didalam ketaatan mutlak kepada Kristus, walau jalan terjal berliku? walau kita terkadang ditinggal orang dan merasa sendiri (feel lonely) karena ketaatan kepada Kristus? Ya, harus. Karena untuk itulah kita dipanggil menjadi hamba-hambaNya. Sehingga Paulus pun mengatakan demikian : ”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu (Bdk Ef 5:14). Maukah kita bangun dari tidur rohani kita? Ya mari kita bangun dari tidur rohani kita dari antara orang-orang yang akan binasa dan memancarkan Kristus melalui ketaatan mutlak kepadaNya dalam hidup kita dan seumur hidup kita.

2. Meyerahkan apa yang ada pada kita kepada Allah sebagai senjata-senjata kebenaran (Roma 6:13)

Kita orang Kristen adalah seperti sampah yang dipungut oleh raja untuk dijadikan hamba-hambaNya. Sebagai hamba Tuhan didalam menjalankan ketaatan total kepada pemiliknya yaitu Kristus, harus menyerahkan apa yang sudah Tuhan anugrahkan untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Apa sajakah yang harus kita serahkan untuk kemuliaanNya : 1. Waktu. 2. Talenta dan bakat. 3. Segala harta benda. Inilah yang harus kita serahkan kembali kepada Allah untuk dijadikan sebagai senjata kebenaran. Namun banyak sekali orang Kristen yang tidak menyerahkan hal ini kepada Allah tetapi menyerahkannya kepada setan, melalui penggunaan hal-hal ini secara antroposentris, yang mana semuanya ini digunakan hanya untuk kepentingan si”Aku” bukan kepentingan Allah!! Banyak orang Kristen menggunakan waktu hanya untuk menyenangkan dan memuaskan dirinya!! Banyak orang Kristen menggunakan kepandaiannya bukan untuk Allah tetapi untuk perut sendiri!! Banyak orang Kristen yang telah mengerti teknologi tetapi menggunakannya hanya untuk hal yang sia-sia dan antroposentris seperti facebook, games dan nonton film, bila untuk memuliakan Tuhan itu baik, bila untuk media penginjilan itu benar, tetapi bila untuk memuliakan setan melalui pemuasan mata, pikiran dan telinga?!! Inikah keKristenan!!?? Bukan, ini bukan keKristenan, melainkan orang ateis yang mengenakan jubah Kristen!! Kita sebagai hamba Allah, seharusnya ingat bahwa kita ini adalah kotor seperti sampah yang dipungut oleh Tuhan Allah untuk menjadi anak-anakNya dan semua yang ada hanyalah titipan-Nya yang harus kita serahkan kembali kepada pemiliknya yang sejati (The Real Master) untuk dijadikan senjata-senjata terang. Bila kita tidak menyerahkan setiap hal yang telah Tuhan titipkan kepadaNya kembali, berarti jelas kita menyerahkannya kepada setan!! Akan tetapi bila kita menyerahkannya kepada Tuhan berarti kita memuliakanNya sebagai Pemilik Kita!!

Mari kita menyerahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai senjata kebenaran dengan cara demikian : 
1. Kita harus memulai dengan komitmen setiap hari kepada Tuhan.
2. Kita harus mau melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah (secara Teosentris)
3. Kita harus memaksimalkan penggunaan waktu dengan belajar dan bekerja keras untuk mengaktualisasi/meng-update diri kita dalam Tuhan, jauh melebihi orang-orang yang tidak percaya.

John Calvin, dalam biografinya dituliskan bahwa dalam 1 hari, dia hanya memiliki waktu untuk istirahat selama 2-3 jam dan seumur hidupnya dia dililit penyakit yang cukup berat mulai dari komplikasi ginjal, asma sampai tukak lambung dan seumur hidupnya dia terus bekerja keras bagi kemuliaan nama ALLAH. Bagaimanakah dengan kita? Maukah kita memeras tubuh kita dengan kita bekerja keras, belajar keras dan mempersembahkan itu semua bagi Kristus? Oleh karena itu, setiap hamba Tuhan sejati seharusnya menyatakan demikian : ”Tuhan aku mau menyerahkan anggota-anggota tubuhku sebagai hamba kebenaran” ...bagaimana dengan saudara, maukah saudara mengatakan demikian serta melakukannya dalam keseluruhan hidup saudara?

3. Malu dan jijik dalam berbuat dosa (Roma 6:20, 21)

Pada jaman sekarang, hampir tidak ada namanya malu dan jijik dalam berbuat dosa. Yang tersisa hanya kebanggan dalam berbuat dosa, makin berdosa makin bangga. Inilah jaman dimana kemoralan makin merosot. Disinilah posisi kita sebagai hamba Allah ditempatkan, yaitu pada jaman yang terjadi degradasi karakter dan moral. Jika seorang hamba Allah memiliki sikap yang sama dengan hamba setan, maka hati kita pun sama-sama dimiliki setan, cuma KTP saja yang tertulis Kristen. Hamba Allah harus memiliki karakter malu dan jijik dalam berbuat dosa. Dosa bagi kita adalah suatu hal yang tidak dapat lagi kita nikmati, karena itu bukan natur kita. Jika kita melihat orang lain lebih pandai dari kita pun seharusnya kita malu, kenapa karena identitas kita adalah hamba Allah dan kita harus mengejar kekurang pandaian kita dengan belajar lebih keras. Jika kita melihat orang lain lebih bijak dari kita, kita harus malu, begitu pula bila kita diajar orang yang tidak memiliki Kitab Suci, sudah seharusnya kita malu, kenapa? karena kita adalah hamba Allah, Allah telah memberikan Kitab Suci yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain yang dapat membuat hidup kita jauh lebih berkualitas jika kita mau belajar baik-baik dan ini juga membuktikan satu hal yaitu kita sebagai hamba Allah ternyata memiliki tabiat kemalasan yang jauh lebih hebat daripada orang lain. Bagaimana dengan pornografi yang cukup marak berada disekeliling kita? kita harus jijik pada saat melihatnya, kenapa? karena pada saat kita melihat dan menikmati maka disitulah mata kita dan pikiran kita berintegrasi didalam perzinahan dengan kenikmatan dunia dan hal inipun memberikan indikasi bahwa sebagai hamba Allah, kita belum memuliakan dan menikmati Allah. Seorang hamba Allah sejati, hanya mendapatkan kepuasan yang sejati dari Allah, bukan kepuasan dari yang dunia tawarkan!! Karena itulah sebagai hamba Allah kita harus merasa malu dan jijik didalam berbuat dosa yang berusaha memuaskan diri kita dengan segala kepuasan-kepuasan palsu. Bagimana dengan saudara, maukah saudara demikian? Ya, harus, karena engkau pun sudah ditebus oleh Kristus untuk menjadi hambaNya!!

4. Buah : Hidup kudus dihadapan Allah (Roma 6:22)

Seorang hamba Allah yang setia untuk terus hidup didalam kebenaran, semakin lama dia hidup maka akan terpancar suatu pola hidup kudus yang makin lama makin kudus. Dan hidup kudus ini adalah buah dari perhambaan Allah. Kudus dapat diartikan sebagai murni, murni untuk apa? Jelas untuk memuliakan Allah. Belajar hidup kudus disini berarti belajar hidup semakin murni dihadapan Allah, semakin murni untuk apa? semakin murni didalam keseluruhan hidup, didalam keseluruhan talenta yang telah Tuhan berikan, didalam pekerjaan yang Tuhan berikan kepada kita dimana kita melakukan itu semua dengan penuh tangung jawab dan berkenan dihadapan Tuhan serta berorientasi hanya untuk kemuliaan Kristus!! Orang yang hidup kudus, adalah orang yang mencari kesukaan Allah bukan kesukaan manusia (bdk Gal 1:10)!! Bahkan Rasul Paulus pun menambahkan, jika dia masih mencoba berkenan dimata manusia berarti dia bukan budak Kristus. Disini kita melihat bagaimana pola hidup hamba Tuhan yang sebenarnya : Yaitu Mencari kesukaan Allah, berkenan dihadapan Allah dan bertanggung jawab kepada Allah. Hal ini berlaku bagi kita dimanapun Tuhan tempatkan kita, entah kita sedang belajar disekolah maupun universitas, entah kita berada ditengah keluarga, entah kita berada ditengah masyarakat, entah kita berada digereja, entah kita bekerja dimanapun Tuhan tempatkan kita. Ini adalah kunci akan hidup kudus dihadapan Allah. Hal inipun menunjukkan identitas kita sebagai hamba Allah. Maukah saudara hidup kudus sebagai hamba Allah? Maukah kita hidup hanya dengan mencari perkenanan Allah? Ya dan harus. Kita harus hidup dengan menegakkan identitas kita sebagai hamba Allah ditengah-tengah masyarakat yang sudah bengkok oleh dosa.

5. Memiliki kerinduan untuk memberitakan Injil (Roma 1:14)

Seorang budak Allah yang sejati harus memiliki suatu hasrat yang mendalam untuk memberitakan Injil dimanapun dia berada dan kapanpun. Perhatikan kata-kata Rasul Paulus : bahwa dia berhutang untuk memberitakan Injil baik kepada orang terpelajar maupun orang tidak terpelajar dan rasul Paulus pun sangat berhasrat untuk memberitakan Injil dikota Roma yang menurut TNIV Note (Introduction of Romans), gereja diRoma tidak pernah secara langsung didirikannya. Disini kita dapat melihat teladan Rasul Paulus, walaupun dia tidak ikut mendirikan gereja diRoma tetapi dia tetap memiliki semangat yang luar biasa (sangat berapi-api) untuk memberitakan Injil disana. Bagaimana dengan kita? Apakah kita pun sangat berhasrat untuk memberitakan Injil Kristus, bahwa Kristus telah mati dan bangkit bagi kita untuk melepaskan kita dari perbudakan dosa masuk kedalam perbudakan Allah? Jika kita belum memiliki hasrat demikian, kita perlu untuk bertelut dengan sungguh-sungguh lagi dihadapan Tuhan agar kita lebih peka didalam mendengarkan pimpinan Tuhan melalui Firman didalam kehidupan kita.

Yang kedua dapat kita pelajari adalah Rasul Paulus memiliki hutang kepada semua orang. Hutang apakah itu? Sejak kapan rasul Paulus berhutang dengan banyak orang? Rasul Paulus memiliki hutang Injil kepada setiap orang. Dia memiliki hutang ini sejak Kristus mencelikkan mata rohaninya /melahirbarukannya. Sehingga sejak dia telah sadar bahwa dia telah lahir baru maka sejak saat itulah Rasul Paulus sadar bahwa dirinya telah berhutang Injil!! Jadi setiap budak Allah pun secara sadar atau tidak sadar pasti memiliki hutang Injil kepada setiap orang dan harus mempertanggungjawabkannya kepada Kristus pada akhir jaman!! Maukah saudara memberitakan Injil kepada setiap orang yang saudara temui melalui bidang apapun yang telah Kristus percayakan kepada saudara? Saudara harus memberitakan Injil !! tetapi bukan karena keterpaksaan karena Kristus akan menuntut pertanggungjawaban saudara pada akhir jaman, tetapi secara sukacita karena itulah natur kita sebagai budak Allah!!

Yang ketiga yang dapat kita pelajari : Bahwa Rasul Paulus, berhutang Injil kepada 2 jenis manusia yaitu orang terpelajar dan orang tidak terpelajar. Konteks orang terpelajar : orang-orang Yunani yang sangat pandai. Jadi Rasul Paulus juga sangat berhasrat untuk memberitakan Injil kepada orang-orang pandai jaman itu dan juga orang-orang bodoh (TNIV : verse 14 >> foolish). Jika kita melihat situasi pada saat itu tentu tidak mudah untuk memberitakan Injil pada orang-orang Yunani yang pandai karena mereka pun memiliki berbagai macam filsafat yang cukup bijak. Jadi hanya ada satu kemungkinan untuk mau menginjili mereka, Rasul Paulus harus meng-upgrade dirinya agar lebih bijak dari mereka dengan hikmat Kristus. Ini adalah salah satu teladan baik dari Alkitab yang dapat kita teladani sebagai hamba Allah, yaitu : Sebelum kita menginjili orang lain, kita seharusnya belajar lebih keras, lebih rajin, dan hidup jauh lebih bertanggungjawab daripada orang-orang yang tidak percaya!! Kenapa ? jika kita lebih bodoh dari mereka, mereka pasti akan menertawakan kita!! Apalagi jika mereka tahu hidup kita jauh lebih malas dari hidup mereka, mereka pasti akan mencap bahwa orang Kristen itu orang adalah orang pemalas!! Lebih jauh lagi, bila kita tidak memulai dengan hidup bertanggung jawab, mereka pasti bilang bahwa bahwa ternyata keKristenan itu mengajarkan hidup yang tidak bertanggungjawab!! Maka itu, saya mengingatkan sebelum saudara memberitakan Injil, saudara harus cek dulu hidup saudara!! Apakah kita sudah hidup bersungguh-sungguh bagi Tuhan? apakah kita sudah hidup kudus dihadapan Allah? Apakah kita sudah hidup dengan bertanggungjawab dilingkungan masyarakat? Apakah kitapun sudah mulai peka dengan lingkungan kita, masyarakat sekitar kita? Apakah selama hidup kita, kita sudah menjadi teladan yang baik dikeluarga kita? Apakah kita sudah menjadi teladan yang baik dilingkungan sekolah dan kampus kita? Apakah dilingkunan sekolah, kerajinan kita sudah jauh melebihi teman-teman kita? Mari saudaraku yang terkasih dalam Kristus, sebelum kita memulai peng-Injil-an dengan mulut kita, mari kita mulai dengan hidup kita, perkataan kita dan orientasi hidup kita hanya untuk mempermuliakan Kristus.

Amin

KPPM Darmo , September 2009