Kamis, 15 April 2010

Prinsip Dalam Berdoa




















Doa adalah sarana komunikasi dan persekutuan kita dengan Allah. Kita berkomunikasi dengan Allah tidak menggunakan handphone dan teknologi dunia yang kita pandang canggih, tetapi dengan doa. Ini adalah sarana yang disediakan Allah bagi setiap anak-anakNya untuk berkomunikasi dan bersekutu dengan Bapa diSorga.

Doa juga merupakan pengakuan akan kedaulatan Allah disetiap saat didalam hidup kita. Dimana didalam doa, kita mengaku dihadapan Allah bahwa kita tidak dapat melakukan hal apapun tanpa pimpinan dan bimbingan-Nya. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap tarikan nafas orang percaya adalah doa. Karena kita butuh pimpinanNya setiap saat dalam hidup kita.

Allah yang hidup telah memberikan Penolong bagi kita untuk menjadi Guru doa kita, siapa dia ? Dia adalah Roh Kudus. Hal ini menyebabkan kita lebih bersandar kepada Roh Kudus, karena Dialah yang memberitahukan dan memimpin kita kepada kebenaran dan kemuliaan Allah.

Mari kita bandingkan dengan :
Joh 16:7-15
(7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
(8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
(9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
(10) akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
(11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
(12) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
(13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
(14) Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
(15) Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

Rom 8:26-27
(26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
(27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Prinsip-prinsip dalam berdoa :

Prinsip pertama dalam berdoa : Kita harus berada didalam Kristus dan mengenal Kristus, ini adalah langkah pertama yang sangat penting. Kita berada didalam Kristus, artinya adalah bahwa kita percaya kepada Dia sebagai Tuhan dan JuruSlamat kita. Kita mengenal Kristus, artinya adalah bahwa kita sadar siapa Dia, Dia adalah Allah Yang MahaKudus. Jadi saat kita berdoa, kita berdoa kepada Allah MahaKudus dimana hal ini menyebabkan kita memiliki penghormatan kepada Allah, bukan berdoa dengan bermain-main dan penuh ketidak percayaan sehingga harus mengulang isi doa-nya berulang-ulang.

Mari kita bandingkan dengan :
Joh 15:5-7
(5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
(7) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Mat 6:6-8
(6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(7) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
(8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

Prinsip kedua : kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, yaitu Allah dimuliakan melalui permohonan kita. Ini adalah langkah kedua yang sangat penting. Karena kalau tidak berdoa sesuai dengan kehendak Allah, Alkitab menyatakan bahwa itu sama dengan kita tidak berdoa. Calvin mengatakan bahwa disaat kita memanjatkan permohonan kita, harus dengan penuh ketulusan didalam hati.

Mari kita bandingkan dengan :
1Jn 5:14-15
(14) Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
(15) Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.

Yak 4:2-3
(2) Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
(3) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Dan dari doa seperti ini (bukan berdasarkan kehendak Allah tetapi kehendak diri yang berorientasi pada kedagingan) kita memang dapat jawaban, tetapi jawabannya adalah kita tidak memperoleh apa-apa. Tetapi bila kita berdoa sesuai dengan kehendakNya, maka Allah pasti menjawab doa-doa kita.

Prinsip ketiga dalam doa : kita mendoakan segala sesuatu dengan iman yang penuh dengan keyakinan kepada Allah. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan pimpinan Roh Kudus. Dan dengan dasar bahwa Kristus telah mati bagi kita dan telah mendamaikan kita dengan Allah sehingga kita dapat berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah.

Mari kita bandingkan dengan :
Mat 21:21-22
(21) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
(22) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Yak 5:15-16
(15) Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
(16) Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Calvin mengatakan tentang hal ini : Sebab doa yang diperkenan Allah itu semata-mata adalah doa yang didasarkan pada keyakinan pengharapan yang tak tergoyahkan.

Prinsip keempat dalam doa : Tekun dalam memanjatkan doa dan menanti jawaban doa.
Ini adalah salah satu prinsip penting yang diajarkan Alkitab. Karena itulah kita perlu untuk belajar bertekun didalam memanjatkan doa-doa kita yang sesuai dengan kehendakNya.

Mari kita selidiki kisah Nehemia dalam hal ketekunan berdoa :
Neh 1:1-6
(1) Riwayat Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan,
(2) datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem.
(3) Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar."
(4) Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,
(5) kataku: "Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
(6) berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.

Dari kisah diatas, Nehemia mendengar kabar tentang kehancuran Israel secara total pada bulan Kislew tahun kedua puluh, menurut Note TNIV Study Bible dan BDB (Brown –Driver-Briggs Hebrew Definitions) ini antara Bulan November-Desember tahun 445 BC.

Allah mulai menjawab doa-doa Nehemia terdapat pada Nehemia pasal 2. Disini Nehemia mulai mendapatkan jawaban doa pada bulan Nisan tahun kedua puluh, menurut Note TNIV Study Bible dan BDB ini antara Bulan Maret-April tahun 444 BC.

Pada kisah Nehemia ini terdapat rentang waktu paling sedikit antara 3-4 bulan untuk Nehemia terus bertekun dalam doa dan puasa. Bagi kita, sudah berapa lama kita bertekun didalam doa-doa kita ? Nehemia baru mulai mendapatkan jawaban doa setelah dia bertekun didalam doa siang dan malam, dalam rentang 3-4 bulan.

Mari kita bandingkan juga dengan :
1Ti 5:4-5
(4) Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.
(5) Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang ditinggalkan seorang diri, menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam.

Kisah ini tentang seorang janda yang menaruh pengharapannya pada Allah dan bertekun dalam doa siang dan malam.

Tentang ketekunan dalam berdoa ini sebenarnya cukup banyak contah baik dalam PL maupun PB. Hal ini mengkonfirmasi betapa pentingnya kita bertekun didalam kita memanjatkan doa-doa kita dengan kita bersabar didalam menunggu jawaban doa-doa kita.

Kesimpulan :

Ini adalah prinsip-prinsip penting dalam berdoa, kalau prinsip-prinsip ini terutama prinsip 1-3 tidak dipenuhi, sangat memungkinkan kalau Tuhan tidak akan jawab doa kita karena kita salah berdoa. Mari kita belajar untuk berdoa seperti apa yang Tuhan kehendaki dengan bersandar kepada Roh Kudus serta bertekun setiap saat didalam doa-doa kita dan bersabar didalam kita menunggu jawaban doa-doa kita.

John Piper memberikan saran dalam berdoa :
Doa mengejar sukacita dalam persekutuan dengan Yesus dan dalam kuasa untuk membagikan hidupNya dengan orang lain. Dan doa mengejar kemuliaan Allah dengan memperlakukanNya sebagai gudang pengharapan dan pertolongan yang tidak ada habisnya. Dalam doa kita mengakui kemiskinan kita dan kemakmuran Allah, kebangkrutan kita dan kelimpahanNya, kemelaratan kita dan belas kasihNya. Oleh karena itu, doa sangat meninggikan dan memuliakan Allah dengan mengejar apa pun yang kita rindukan didalam Dia, dan bukannya diri kita sendiri. "Mintalah maka kamu akan menerima supaya Bapa dipermuliakan didalam Anak dan supaya penuhlah sukacitamu. (Mendambakan Allah, hal 199)

Namun begitulah caranya banyak dari kita memperlakukan doa. Kita bangun hari demi hari dan menyadari bahwa waktu-waktu doa yang signififikan harus menjadi bagian dari kehidupan kita, namun tidak ada apa pun yang siap. Kita tidak tahu akan pergi kemana. Tidak ada yang direncanakan. Tidak ada waktu. Tidak ada tempat. Tidak ada prosedur. Dan kita semua tahu bahwa lawan dari perencanaan adalah rutinitas yang membosankan. Jika anda tidak merencanakan suatu liburan, anda mungkin akan tinggal dirumah dan menonton TV. Arus kehidupan rohani yang alami dan tidak terencana tenggelam sampai keadaan melemah yang terendah dari daya hidup. Ada suatu lomba untuk diselesaikan dan suatu pertarungan yang harus diperjuangkan. Jika anda menginginkan pembaruan didalam kehidupan doa anda, anda harus berencana untuk melihatnya. (Mendambakan Allah, hal 199 dan 200)

Oleh karena itu, imbauan sederhana saya adalah ini : Marilah kita mengambil waktu dari hari ini untuk memikirkan ulang prioritas-prioritas kita dan bagaimana doa bisa sesuai didalamnya. Buatlah beberapa keputusan yang baru. Cobalah beberapa proyek yang baru dengan Allah. Tetapkanlah waktu. Tetapkanlah tempat. Pilihlah satu bagian Kitab Suci untuk menuntun anda. Janganlah dibelenggu tirani tekanan hari-hari yang sibuk. Kita semua memerlukan koreksi-koreksi pada pertengahan pelajaran. Jadikanlah hari ini sebagai suatu usaha hari peralihan anda kepada doa - untuk kemuliaan Allah dan kepenuhan sukacita anda. (Mendambakan Allah, hal 200)

Soli Deo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar