Sabtu, 19 Maret 2011

How To Study The Bible (1)




Oleh  John MacArthur, Jr.






Introduction


Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang Kristen untuk mengetahui bagaimana belajar Alkitab. Anda dapat melakukan penggalian Firman Tuhan secara pribadi, untuk mengumpulkan dan memperoleh “harta kekayaan” yang terkandung didalam Alkitab. Saya sering merenungkan perkataan Yeremia : “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.”  (Yer 15:16a). Firman Allah merupakan sumber yang sangat berlimpah. Orang Kristen tidak boleh tersandung kemampuan mereka sendiri  didalam mempelajari Firman Tuhan. Jadi kita akan membahas, bagaimana kita mempelajari Alkitab. Tetapi pertama-tama, kita akan melihat betapa pentingnya untuk mempelajari hal ini.


Walter Scott, seorang novelis Inggris dan penulis puisi dan salah seorang Kristen yang agung, ketika sedang sekarat dia mengatakan kepada sekretarisnya, “Bawakan buku kepadaku”. Sekretarisnya mencarinya diantara ribuan buku yang berada di perpustakaannya dan  mengatakan, “ Dr. Scott, buku yang mana?, Dr. Scott mengatakan, “Buku, Alkitab – hanya untuk orang yang sedang sekarat”. Dan saya menambahkan bahwa Alkitab bukan hanya buku untuk orang yang sedang sekarat, tetapi buku itu adalah untuk semua orang yang hidup, karena itu adalah Firman yang hidup, dan juga berisi pengharapan didalam kematian.


Jadi kita datang kepada Firman Allah dengan perasaan yang luar biasa dipenuhi dengan sukacita dan pengharapan. Tetapi sebelum saya mensharingkan bagaimana cara untuk mempelajari Alkitab kepada anda, saya harus mengatakan kepada anda tentang otoritas dari Firman Allah. Dan anda akan melihat betapa pentingnya untuk belajar Alkitab. Karena Alkitab bukanlah suatu pendapat dari manusia, Alkitab bukan filsafat manusia, Alkitab bukan kumpulan ide dari beberapa orang, Alkitab bukan merupakan hasil penyatuan dari pemikiran-pemikiran terbaik manusia – Alkitab adalah Firman Allah. Sebagai akibatnya, ada beberapa hal yang perlu kita sadari berkaitan dengan hal ini.  


(Bersambung  -  Atribut dari Alkitab)



Alih Bahasa : Yun Tonce K P

Source : MacArthur, John, Jr: How to Study the Bible. Chicago : Moody Press, 1996, c1982 (John MacArthur's Bible Studies)

Orang Kristen dan Harta (3)

Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong


Matius 4:9-11  dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."  (10)  Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"  (11)  Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.


Kesimpulan wawasan dunia yang paling tepat terdiri dari tiga kalimat : everything is from God, everything is depending on God, everything will return to God. Segala sesuatu yang ada di dunia ialah milik Allah — this is my Father's world. Itu sebabnya. isi hati BapaKu, intisari dari rencana keselamatan Bapa yang kekal harus selalu ada di hati kita. Pada waktu Yesus berumur 12 tahun, kalimat pertama yang Dia (Pribadi kedua dari AllahTritunggal) ucapkan ketika inkarnasi, yang dicatat di Alkitab: mengapa mencari Aku? Tidakkah kalian tahu, bahwa Aku harus selalu berada di rumah BapaKu atau terjemahan lain: bukankah semestinya Aku mengingat urusan BapaKu? Inilah kalimat yang paling agung, yang mungkin terlontar dari mulut seorang anak yang berusia 12 tahun, kalimat yang harus diteladani oleh setiap orang yang menyebut diri sebagai Anak Allah, yang dilahirkan di dalam keluarga Allah lewat firman dan Roh Kudus, menjadi pemilik Kerajaan Allah. Jika kita sudah memiliki hidup kekal di rumah Tuhan, tapi hati kita tertambat pada dunia yang sementara ini, apa yang akan terjadi saat bertemu dengan Dia di sana nanti? Paulus berkata segala sesuatu yang ku kerjakan adalah demi Injil. Biarlah para dokter Kristen, dosen Kristen. usahawan Kristen, penginjil dan pendeta melakukan tugasnya demi Injil. Karena sasaran hidup dan tujuan karya kita yang terakhir adalah: Kristus dimuliakan, Injil diberitakan, manusia dibawa kembali pada Tuhan. Lalu, untuk apa Paulus bekerja sebagai pembuat tenda? menyambung hidup. Menyambung hidup untuk apa? Mengabarkan Injil. Jadi, mengabarkan Injil adalah karya utamanya dan menjadi pembuat tenda adalah pendukung karyanya. Itulah cara yang benar untuk menangani hidup kita di dunia. Ingat : apapun yang kau raih di dunia, tidak satupun yang bisa kau bawa ke sorga.


Minggu lalu saya mengatakan, saya berharap anak-anak saya tidak mewarisi harta saya. tapi mewarisi iman. perjuangan, hidup yang memuliakan Tuhan dari saya. Salah seorang rekan di luar negeri memberitahu saya kisah yang sangat indah : Bill Gates (orang terkaya di dunia) berkata. dia tidak akan mewariskan uang untuk anak-anaknya. Jadi, untuk apa kekayaannya yang begitu banyak? Dia selalu membawa anak-anaknya ke tempat-tempat, di mana dia menanam modal untuk menolong orang: menghidupi orang miskin, memperbaiki taraf kehidupan orang di negara-negara miskin. Banyak orang kaya menurunkan kekayaannya pada anak-anaknya, akhirnya anak-anaknya saling membunuh, berseteru. Itulah pengajaran yang kita dapat dari fakta sejarah.


Kekayaan terbentuk dari uang yang jumlahnya besar. Uang itu netral : bisa menjadi sarana yang baik untuk menolong orang, juga bisa merusak orang dan merusak diri sendiri. Itu sebabnya Paulus berkata, akar dari segala kejahatan adalah tamak uang. Kita perlu harta, harta adalah sesuatu yang penting dalam hidup kita, jadi, punya harta memang tidak salah, tapi kalau seorang mencintai harta dengan cinta yang tidak beres, itu adalah salah. Seperti yang Paulus ajarkan di Alkitab, segala sesuatu bersih adanya, tapi kalau hatimu tidak bersih, segalanya berubah menjadi najis. Jadi, punya kekayaan tidak salah, tapi kalau kau tidak bisa menanganinya dengan baik atau kau memperolehnya dengan cara-cara yang tidak beres, akhirnya justru akan menjadi kutukan, mendatangkan malatepaka bagi rumah tanggamu.


Minggu lalu, kita sudah membahas tentang sumber kekayaan yang beres, hari ini, kita akan membahas tentang bagaimana kita menyikapi tawaran kekayaan yang haram? Jangan asal bisa menjadi kaya. lalu kita anggap itu adalah berkat Tuhan. Alkitab mencatat dengan jelas, Yesus pernah mempunyai satu kesempatan untuk memiliki kekayaan besar: setan membawaNya ke atas gunung yang tinggi, memperlihatkan kerajaan dunia beserta kekayaan dan kemuliaan. Katanya, semua ini akan ku berikan padaMu, asal Kau mau tunduk padaku satu kali saja. Tidak ada catatan yang lebih jelas dan lebih singkat dari catatan Alkitab, hanya dengan beberapa kalimat saja sudah menyajikan makna yang begitu dalam tentang sikap manusia terhadap kekayaan yang tidak beres. Di dalam kalimat setan yang begitu berani "ku berikan padaMu" terdapat teologi yang tidak beres, kalau kau tidak memperhatikannya. tentu akan menerimanya mentah-mentah.


Mengapa setiap minggu anda dididik dengan khotbah yang begitu ketat? Supaya anda mempunyai telinga yang bisa menyaring, sikap yang kritis, standar untuk menilai : mana yang benar dan mana yang tidak benar. Jika anda tidak mengujinya, mungkin setan akan menipu kita: "kekayaan dan kemuliaan dunia ini akan kuberikan padamu, caranya gampang sekali: tunduk kepadaku satu kali saja". Kalau saja Yesus tidak berhati-hati, Dia mau tunduk, Dia akan segera menjadi kaya, seluruh dunia menjadi milikNya, kitapun tak perlu bersusah payah memberitakan Injil, karena semua orang di dunia adalah orang Kristen. Saat setan melontarkan kalimat yang begitu menggiurkan, bagaimana sikap Yesus pada decisive moment itu? KataNya, enyahlah kau! be gone!. Orang zaman ini begitu sering mengumbar kata-kata : setan, Roh Kudus, kehendak Allah. Tapi Alkitab, tidak memakai istilah dengan sembarangan, di seluruh Perjanjian Lama, hanya 4 kali muncul istilah setan (bahasa Ibrani berarti penentang, perintang, penghambat, penghalang). Ya, satan, karena kau telah merintangi, memboikot, menentang kehendak Tuhan, enyahlah kau dari padaKu. Kepekaan seperti itu perlu dimiliki oleh pendeta-pendeta, orang-orang Kristen.


Saya berulang kali mengatakan : saya berharap, saat kau harus make decision of the decisive moment, di hatimu ada satu kompas, yang menunjukkan padamu mana yang benar dan mana yang tidak benar, ada perasaan yang tajam dan tanggap. Karena sering kali kegagalan kita bukan disebabkan tidak memiliki gelar akademis, tidak berpengalaman, tidak punya kawan baik, rekan yang hebat atau.....melainkan make wrong decision. Perhatikan : cairos-cairos menentukan cronos-cronos. Yang dimaksud dengan cairos adalah moment, adapun yang dimaksud dengan cronos adalah waktu mekanis, yang rutin, yang selalu sama, yang terus berjalan. Namun cairos bukanlah cronos, cairos adalah saat tertentu, di mana kita harus mengambil keputusan, untuk itu dibutuhkan kepekaan, karena cairos sering kali tidak terulang. Bila kita salah mengambil keputusan, salah melihat, sama dengan kita menjual cronos-cronos kita berikutnya kepada setan. Jangan lupa, moment sangat menentukan, kau akan sukses atau gagal. Saat Yesus Kristus menghadapi decisive moment, Dia selalu peka dan selalu menang. Inilah rahasia hidup yang perlu kita pelajari.


Semua saudara-saudara saya pernah studi di luar negeri, hanya saya yang tidak studi di luar negeri. Waktu saya masih muda, saya sempat merasa minder, tapi saya tidak merasa Tuhan memimpin saya studi di luar. Dia justru membuat pelayanan saya lebih diberkati. Saya tidak menentang orang studi di luar negeri, tapi kalau bukan kehendak Tuhan, jangan coba-coba. Apakah dasarmu melakukan sesuatu : ingin menjadi lebih terkenal, lebih kaya, lebih terhormat? Stephen Tong tidak menginginkan semua ini, yang dia inginkan hanyalah menyenangkan Tuhan, kehendak Tuhan jadi, akhirnya, saya yang tidak studi teologi di luar negeri justru membuka sekolah teologi di Amerika, setiap tahun ada lebih dari 15 orang yang sudah bergelar Ph.D studi di sana. Decisive moment memberi pengaruh pada langkah-langkah kita selanjutnya tapi biasanya kita tidak menyadari, kita lebih condong ikut-ikutan arus : Kalau orang studi di luar negeri, saya juga. Mari kita menjadi orang yang bertanggungjawab. Kierkegaard, filsuf Denmark mengajar kita tentang pentingnya existential moment : mengapa Hegel yang tidak keluar negeri. Immanuel Kant yang tidak pernah keluar dari Konigsberg menjadi orang terkenal di dunia? Karena mereka punya kepekaan dalam menemukan kebenaran secara inovatif dan bertanggung-jawab. Banyak orang Asia belum belajar akan hal itu.


Di dalam dunia dagang: siapa yang lebih pintar dialah yang menang, siapa yang lebih mengerti dialah yang akan menguasai mereka yang kurang mengerti. Dari kata "enyahlah kaul" yang Yesus ucapkan mengindikasikan: Dia tahu semua tipu musihat iblis: apa, kekayaan dan kemegahan dunia akan kau berikan padaKu? Mungkin kau sudah gila, karena dunia dan segala isinya bukan milikmu. Itulah pengertian yang sejati : siapa sih pemilik sejati dari kekayaan, kehormatan dunia? BapaKu, dan kau sungguh keterlaluan, sudah mencuri milik BapaKu, masih berani menawarkan padaKu sebagai hadiah, bahkan menyuruhKu berterima kasih padamu. Enyahlah kau! Pada waktu saya berkesempatan memperoleh ini dan itu, saya tolak, karena saya tahu, semuanya adalah milik Tuhan, kalau Dia mau memberiku, tentu aku akan memilikinya. GRII tidak pernah minta bantuan barang satu dollarpun dari Amerika atau Belanda. Pemimpin gerakan ini ; Pendetamu bukan orang yang tidak bertulang, saya berharap, GRII juga bertulang, tidak mengharapkan bantuan orang luar dalam pembangunan gereja kita, amin? Mengapa kita harus menanggung biaya pembangunan gereja yang begitu besar? Karena di gereja ini ada banyak orang Kristen yang sejak lama menipu Tuhan, mengambil perpuluhan yang seharusnya diberikan pada Tuhan untuk diri sendiri, inilah kesempatanmu bertobat, mengembalikannya pada Tuhan. Jangan tunggu Tuhan mengambil semuanya darimu, kau menjadi orang yang terlantar barulah kau menyesal. Milik Tuhan harus dikembalikan pada Tuhan. Milik saya, akan Tuhan berikan. Terus terang, pernah tiga kali orang mau memberikan mobil pada saya, tapi saya tolak. Mengapa? bukan karena Stephen Tong tidak mampu atau tidak berhak membeli mobil, juga bukan karena GRII tidak bisa membelikan mobil untuk saya pakai. tapi saya tidak mau. Saya katakan. setelah gedung gereja jadi, kalau ada kesempatan, saya akan naik mobil yang lebih bagus. Apakah Yesus tertarik akan kekayaan dan kemuliaan yang besar? Tidak. Karena Dia tahu, semua itu milik Tuhan bukan milik setan. Francis Schaeffer menuliskan dalam bukunya : seluruh keindahan dunia adalah left over beauty. Kalau anda ke Manhattan di malam hari, kau akan menyaksikan lampu-lampu di Empire State building. RCA, Rockefeller Center, kalau kau ke Times Square, ke Las Vegas, L.A. atau Budong, kau pasti mengakui : this world is very beautiful, tetapi bagi orang rohani, keindahan itu hanya sisa-sisa dari keindahan sorga. Jadi, apa artinya kekayaan dan kemuliaan dunia? Hanya sementara. Sebab itu, jangan memegahkan diri, apalagi kalau kekayaanmu kau peroleh dengan cara yang tidak beres.

Apa yang dimaksud dengan kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak beres? Kekayaan yang diperoleh lewat:

1. Menipu.

Yaitu melakukan penipuan lewat memalsukan merk, mutu.... menjual barang palsu dengan harga barang yang asli. Di Hotel Indonesia, pernah ada seorang didatangi seseorang, katanya "saya mau pulang ke Arab, tapi dompet saya dicuri orang, yang ada pada saya hanyalah sebuah alroji Rolex emas" "mau dijual berapa?" "2.500 dollar" Waktu itu harga Rolex emas kira-kira 11.000-12.000 dollar. Setelah dibeli. dia membawanya ke toko alroji Rolex , barulah dia tahu alroji itu terbuat dari emas, tapi Rolex palsu. Jadi, adakah Rolex palsu yang terbuat dari emas? Ada. Adakah Rolex palsu yang dihiasi berlian? Ada. Menurut perkiraan saya ada lebih dari 100 buah pabrik Rolex palsu. Karena merk Rolex begitu gampang dipakai untuk menipu. Uang yang diperoleh dari menjual barang palsu, adalah uang haram, gampang didapat, tapi iblislah pemberinya. Apakah di dunia perdagangan harus ada unsur penipuan? Jawabnya tidak. Mungkinkah orang yang jujur tidak bisa menjadi kaya? Peribahasa Tionghoa mengatakan: wei fu bu ren, wei ren bu fu : orang yang baik susah kaya, orang yang kaya susah baik. Jadi, mungkinkah ada orang yang baik, yang jujur juga kaya? Mungkin, asal imanmu betul-betul dibangun di atas firman. Meski kekayaanmu mungkin tibanya agak lambat. namun tidak mungkin tidak Tuhan sisakan untukmu.

2. Menindas dan merampas dari pemilik yang sah tapi kekuatannya lemah.

Alkitab mencatat dengan jelas. Ahab, seorang raja, menginginkan sebidang tanah, dia meram-pasnya dengan membunuh pemiliknya yang tidak punya kekuatan apa-apa. Waktu Raja Ahab sedang menikmati tanah itu, membayangkan disain dari istana baru yang akan dia bangun di sana, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki, serunya: siapakah kau? "Elia" "Elia yang mana?" "nabi" waktu Elia muncul. Ahab menunjukkan kemenangannya secara psikologis "kamukah orang yang mendatangkan malapetaka bagi seluruh Israel?", Elia menjawab dengan psikologi "yang membawa malapetaka bagi seluruh bangsa Israel bukanlah aku, tapi kau". Hamba Tuhan, orang yang benar, jangan merasa gentar di hadapan orang jahat : meskipun kau lemah, miskin. tak punya pengawal, jangan lupa, Tuhan menyertaimu, amin? Banyak orang yang mempunyai kuasa militer, kuasa politik melakukan penindasan, perampasan atas harta milik orang, itu adalah perbuatan haram.

Pada waktu Yohanes pembaptis ditanya oleh seorang serdadu Romawi "apakah yang harus kami perbuat?" Yohanes pembaptis memberinya dua prinsip:
a. Puaskanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
b. Jangan memakai senjatamu untuk memeras ; memperkaya diri.

Saya bersyukur pada Tuhan Yohanes pembaptis yang dipenuhi Roh Kudus menjawab dengan tepat. Dia tidak menentang perang, juga tidak menentang adanya militer, senjata, tapi dia mengangkat kedua prinsip itu. Karena kekayaan yang didapat dengan cara merampas akan membuat pedang dan pisau tidak meninggalkan keluarga mereka. Kita tahu, income yang kita dapat dengan cara yang tidak beres adalah akar kejahatan, yang akan terus menerus membuahkan kejahatan. Itu sebabnya, mari kita berani mengatakan no pada setan, pada semua harta yang tidak beres. Orang Kristen yang tahu menolak akan harta yang tidak beres adalah orang Kristen yang beres, orang Kristen yang mau menerimanya mengindikasikan imannya tidak beres. Saya berharap, kita menjadi orang yang bertanggungjawab, berprinsip, berstandar, punya keberanian untuk berkata pada Tuhan, berilah harta yang Kau ingin berikan padaku lewat cara yang benar, berikut kekuatan untuk menolak harta yang tidak beres, yang bukan dariMu tapi dari setan. Kiranya Tuhan memberkati kita masing-masing.


Source : http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_21_archive.html

Jumat, 18 Maret 2011

Orang Kristen dan Harta (2)

Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong


Roma 11:36
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!


Mengapa banyak orang agung dilahirkan di keluarga miskin, banyak orang yang dibesarkan di keluarga kaya berakhir dengan tragis? Alkitab mengatakan : tamak harta adalah akar dari segala kejahatan. Alkitab juga mengatakan : harta adalah berkat pemberian Tuhan. Karena pada dasarnya, harta itu netral, namun harta juga bisa menjadi tidak netral. Maka saat kita memiliki harta, kita perlu memikirkan dengan serius: dari manakah datangnya harta kita. bagaimana kita mempertanggungjawab-kannya pada Tuhan? Untuk hal kedua ini, kita perlu mengkaji: apakah yang bisa kita buat dengan harta kita bagaimana kita mendistribusikannya dengan benar? Saat sebuah sekolah Teologi mengadakan acara inagurasi, saya berkata: kiranya Tuhan memberkati datang dan perginya harta sekolah ini, juga memberkati datang dan perginya mahasiswanya. Sekolah Teologi yang sehat perlu tahu dari mana muridnya berasal dan ke mana mereka didistribusikan, tahu asal usul dan penggunaan uangnya. Prinsip yang sama juga berlaku bagi gereja, keluarga ,usaha kerja bahkan setiap pribadi. Orang Kristen adalah juru kunci, itu sebabnya kita perlu memiliki teologi juru kunci (stewardship) agar kita mengerti bagaimana mengelola, membudidayakan harta yang Tuhan berikan padanya dengan baik. Rm.11:36 bisa diterjemahkan : Segala sesuatu berasal dari Dia, bersandar padaNya, akan kembali padaNya. Dengan dasar itu kita tahu, selain Allah, tidak ada yang eksis dengan sendirinya. Karena hanya Dia yang tidak mempunyai sumber lain sebagai indukNya. juga tidak berubah dari kekal sampai kekal. Itu sebabnya, segala sesuatu di luar Tuhan eksis karena kehendak Tuhan dalam mencipta. Jadi, jika Tuhan tidak mencipta, tidak ada keberadaan lain di luar diriNya. Persis seperti apa yang dikatakan ayat ini, maka kita perlu menyadari dengan sungguh. Tuhanlah Penciptaku, aku bersandar padaNya karena providensiNya, dan kelak. aku akan kembali padaNya untuk mempertanggungjawabkan semuanya.


Kalau kita sudah mengerti hal itu dengan jelas, barulah kita bisa memandang milik kita dengan benar: harta adalah sesuatu yang sekunder, diri kita lebih penting dari harta kita. Dari manakah hidupku? Dari Tuhan. Sebab itu, aku harus bersyukur padaNya. bersandar padaNya. Sesudah itu. barulah kita memikirkan segala sesuatu yang di luar diriku. Harta benda yang ada di luarku itu milikku, tapi diriku adalah milik Tuhan : aku perlu berdamai ; membereskan relasiku dengan Allah, baru minta Dia memberiku hikmat untuk bisa memenuhi kebutuhanku, untuk melayani KerajaanNya, menjadi juru kunci yang jujur dan setia, mewakili Tuhan membuka pintu-pintu yang paling rahasia. Bukan berarti kita boleh menggunakan kunci ; harta semau kita, karena Dia, yang mempercayakan kunci itu adalah Allah, Dia memperhatikan bagaimana kita mengelola harta yang Dia serahkan pada kita. Teologi juru kunci tidak pernah dibahas di buku systematic theology juga tidak banyak diajarkan di gereja. Maka tidak heran, di gereja tetap ada banyak orang yang memperoleh harta dengan cara yang tidak beres. tapi gereja masa bodoh, tetap memandang orang yang memberi banyak persembahan sebagai orang penting, tidak menganggap perlu untuk mendidik mereka dengan lebih ketat. Saya kira, GRII harus semakin hari semakin menyenangkan hati Tuhan, segenap jemaat meneladani Abraham Kuyper yang berkata, di dalam hidupku. tidak satu incipun yang tidak dikuasai oieh Allah, Dia berhak menguasai, memberi petunjuk pada setiap segi hidup kita, baik intelektual, emosi, kemauan, sampai cara kita berbisnis. berbicara. memelihara harta milik kita, maupun melayani. Dua hari yang lalu, konperensi delegasi rakyat Tiongkok yang ke-12 di Beijing menetapkan hukum perlindungan harta pribadi yang didapat dengan benar — Salah satu point penting dalam konstitusi PBB, yang berasal dari hukum terakhir dari sepuluh hukum : tak seorangpun boleh melirik milik orang. Itu sebabnya saya yakin, Allah tidak melarang kita memiliki harta, tapi Yesus mengingatkan: jauhkanlah dirimu dari segala keserakahan, Dia juga mengajar kita: mencari dulu Kerajaan dan kebenaranNya, maka segala sesuatu yang kita perlukan akan Dia tambahkan. Itu sebabnya, kita perlu merenungkan:

Dari mana asalnya harta kita?


1. Warisan.

Kalau kau lahir di keluarga kaya, orang tuamu mewariskan harta padamu, itu adalah wajar. Tapi harta warisan bukanlah harta yang paling membahagiakan. Karena sesuatu yang tidak kau peroleh dengan bayar harga, tidak akan kau pelihara dengan baik. Prinsip ini juga berlaku pada gereja. Mengapa ada gereja yang merosot, ada yang bertumbuh? Gereja merosot, karena dia hanya tahu terima jadi, tidak punya rasa tanggungjawab. Gereja bertumbuh, karena dia pernah menderita kesulitan besar, bahkan tahu betapa sulitnya memenangkan seseorang untuk Tuhan. Dalil ini tidak pernah berubah. Jika kau mewarisi harta karun dari orang tuamu atau memulai usaha dengan modal yang diberi orang tuamu, tidak ada yang bisa kau banggakan. Karena kau tidak memperjuangkannya dari nol. Waktu saya menikah. isteri saya punya rumah yang besar, tapi saya memutuskan untuk tidak tinggal di rumah mertua, mau memulai segalanya dari nol. Mari kita belajar menjadi orang yang berjuang dari nol, berani menghadapi segala kesulitan. Jadi, tidak ada salahnya. kau dilahirkan di keluarga orang kaya. Tetapi kalau harta merintangi; menghambatmu menjadi seorang pemuda yang berjuang, harta itu bukan bahagia tapi bahaya. Prinsip ini saya terapkan dengan ketat pada diri putera tunggal saya, sebelum dia studi di Amerika saya katakan padanya "mana yang kau pilih: papa membiayai seluruh studimu atau kau berjuang sendiri, papa hanya membantu sebagian? Pikirkan tiga hari dan beri jawab pada papa. Tiga hari kemudian, anak saya mengatakan "papa, saya mau berjuang. Tapi saya pingin tahu, mengapa papa memberikan alternatif itu pada saya? "kalau saya menunjang seluruh biaya studimu, memang baik, tapi saya tak mau merampas hak juangmu sebagai orang muda. Itu sebabnya saya tidak menunjang biaya studimu dengan penuh" "saya mengerti dan saya mau" Setiap tahun, dengan susah payah saya hanya memberi-nya 10.000 dollar, selebihnya. dia bekerja sampai dini hari jam 2. Saya harus konsisten, apa yang saya ajarkan pada jemaat harus berani saya ajarkan pada anak-anak saya. Jangan biarkan anak-anakmu menerima segalanya begitu saja. jangan berpikir, saya toh punya uang, untuk apa menyiksa anak? Sebenarnya kita bukan menyiksa melainkan melatih. Jangan juga berpikir, memberi segala sesuatu pada anak adalah wujud dari kasihmu, karena sesungguhnya, dengan berbuat seperti itu, kau sedang merusak dia. Adakah yang lebih berharga dari anakmu. mengapa kau memandang harta lebih penting dari anakmu? Kita adalah juru kunci. Anak yang Tuhan berikan pada kita juga merupakan harta yang harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan, mereka akan dihakimi oleh Tuhan. Itu sebabnya, saya menerapkan prinsip-prinsip Alkitab secara ketat di dalam hidup anak-anak saya.


2. Jerih lelah.

Menurut ajaran etika Aristoteles. uang yang diperoleh dari keringat sendiri tinggi nilainya, tapi uang yang dihasilkan dari uang rendah nilainya. Tapi di abad ke-20, uang justru dijadikan komoditas, orang tak perlu bekerja sebagai petani, tukang batu dll., asal pintar memperkirakan mata uang mana yang bakal naik, mana yang bakal turun, sudah cukup. Mengapa dia berpendapat seperti itu? Baginya. dunia bisa maju karena setiap orang bekerja, uang yang diperoleh dengan tidak gampang membangun moral yang tinggi. Tapi uang yang diperoleh lewat memperjualbelikannya, meski mungkin membawa kau jadi kaya, tidak membangun moralmu yang tinggi. Itu sebabnya, hanya sedikit orang yang menang lotre meraih sukses? Karena uang yang diperoleh dengan mudah menyeret turun moralnya, mulai memelihara gundik dst. Mari kita perhatikan prinsip-prinsip ini. Saya memang tidak banyak berbicara tentang uang di GRII, karena itu bukan panggilan saya, tapi saat saya harus berbicara, saya akan menggigitmu dengan gigi besi. Inilah prinsip Alkitab : Segala berkat berasal dari Tuhan, tapi ada juga berkat palsu. Contoh : Setan merayu Yesus memberi hormat satu kali saja padanya, dia akan memberikan semua kekayaan dan kemuliaan dunia pada Yesus. Yesus tidak banyak komentar, dengan tidak mengenal kompromi, Dia menghardikNya: Be gone ! Jadi, orang Kristen dituntut untuk memilah-milah dengan jeli : mana berkat yang dari Tuhan. mana berkat palsu yang akan menyeret kita menjual kerohanian diri. Harta didapat dari berbanting tulang. Sejak dini, ajarlah anak-anakmu pintar berkorban bukan pintar mencari uang, ingatkan mereka mendapatkan uang dari bekerja. Orang kaya memberi modal pada anaknya. agar anaknya bisa langsung melejit, memang tidak salah. Tapi alangkah baiknya kalau kau mendidik mereka memperoleh uang dari bekerja, itulah fondasi dari karakter mereka. Anak-anak yang sejak muda tidak mengenal hal itu akan menghancurkan dirinya juga menghancurkan orang lain.


3. Penghargaan orang.

Karena orang mengenal jerih lelahmu, mengerti kontribusimu, mereka mewujudkan rasa hormat, penghargaan mereka dengan memberi hadiah adalah wajar. Alkitab mengajarkan, hormatilah mereka yang berjerih lelah di tengah-tengah kamu. Jadi, menerima pemberian seperti itu tidaklah salah, tapi kita perlu tahu, that is a grace or a gift from God, but at the same time as a test and examination from God. Karena saat Tuhan menyerahkan uang yang lebih dari cukup ke dalam tanganmu, Dia akan menguji: bagaimana kau memakainya. Orang Tionghoa punya kebiasaan yang tidak mereka sadari sebagai menabung secara masal : saat salah seorang kenalanmu menikah, kau akan memberinya uang. Nanti, saat anakmu menikah, mereka membalas dengan memberi uang pada anakmu. Jadi, jangan takut menikah. Sejauh kau terbiasa memberi saat orang lain menikah, saat kau menikah, kau bukan saja tidak berkekurangan malah mungkin memperoleh untung. Tapi ingat: jangan hanya mementingkan untungnya tapi tidak mau ikut menabung. Waktu anak laki tunggal saya akan menikah, saya katakan kepadanya "saat papa menikah, papa tidak punya apa-apa, tapi papa memutuskan untuk mempersembahkan semua pemberian untuk pekerjaan Tuhan. Saya mengharapkan kau juga cinta Tuhan, mempersembahkan semua pemberian kepada Tuhan. Kau boleh pikir-pikir dulu" Beberapa hari lagi, dia berkata "pa, saya sudah merundingkan hal itu dengah calon isteri saya" "Bagaimana pendapatnya?" "setuju". Itulah ujian terbesar baginya: dia bukan disuruh mempersembahkan sepuluh persen melainkan semuanya. Karena sepuluh persen itu milik Tuhan. Bagaimana dengan yang sembilan puluh persen? Juga milik Tuhan. Masalahnya : relakah kau menyerahkannya pada Tuhan? Padahal waktu itu, dia juga memerlukan uang, tapi dia harus mengutamakan Tuhan dulu. Saya berkata, seorang pria mempersembahkan semua yang dia peroleh pada hari pernikahannya untuk Tuhan, mungkinkah Tuhan tidak memberkati hidupnya? Tidak mungkin! Saya tidak pernah melihat seorang yang sejak awal mengutamakan Tuhan tidak diberkati oleh Tuhan, asal jangan mempersembahkan dengan motivasi yang tidak benar: ingin mendapatkan lebih banyak berkat. Ingat : your attitude toward your money is one of the proof of how do you love your God.


4. Berbisnis.

Pabrik mobil tertua di Jepang adalah Nissan (artinya product of Japan). Saat produk Jepang masih dipandang sebelah mata, mereka berani menggunakan merk Nissan pada mobil yang mereka produksi. untuk membuktikan pada dunia, Jepang bisa memproduksi barang bagus. Terbukti, Nissan menjadi salah satu mobil terkuat dan teririt bahan bakarnya. Sampai 10 tahun yang lalu, mobil Nissan lebih irit bahan bakar ketimbang mobil Toyota. 5 tahun lalu, Nissan mengalami defisit, mereka menjalin kerja sama dengan Renault; mobil Prancis. G.M. Renault mengunjungi Nissan, mengurangi pekerja pabrik sampai 30%, model yang mirip disuplai dari Renault, disain mobil diperbaharui. Maka di dalam waktu satu tahun, perusahaan yang tadinya mengalami defisit bisa kembali menghasilkan profit. Orang bisnis harus tahu dua cara ini:
a. Menghemat pengeluaran.
b. Menambah investasi.

Saya sangat mengagumi pabrik Honda: karena di th. 1949, Honda memulai usahanya dengan modal awal 3.000 dollar untuk memproduksi kipas angin, dinamo, mesin pompa angin mobil, spare part kecil, sepeda motor Honda.......saat ini, dia menduduki peringkat ke-9 dari produsen mobil di dunia.


5. Belas kasihan orang.

Ada orang memperoleh uang dengan memperalat psikologi orang yang berhati lembut, mendandan diri sebagai orang miskin — suatu perbuatan yang tidak terpuji. Di Califomia, ada banyak "pengemis" yang kaya. Saya pernah berkata mengatakan pada rekan saya, bajumu sudah terlalu tua, ganti dengan yang baru. Dia merasa saya terlalu mencampuri hidupnya. Padahal sebenarnya, saya tidak menginginkan dia melakukan hal yang memalukan: mengais belas kasihan orang. Tentu kita tidak bisa membenarkan orang miskin meminjam uang untuk membeli pakaian yang wah; melebihi semestinya. Juga tidak melarang orang menerima uang dari belas kasihan orang, tapi jangan menjadikannya sebagai motivasi untuk mendapatkan uang. Meski dikasihani orang itu tidak salah, tapi kalau kau sengaja memancing belas kasihan orang, kau berdosa.


Source : http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_14_archive.html

Orang Kristen dan Harta (1)

Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong


Mazmur 24:1
Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.


"Bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan", jadi, tidak ada sebutir pasir atau sebuah batu kerikil yang bukan milik Tuhan.  Untuk siapakah Tuhan menciptakan semesta alam dan segala isinya?

1. Untuk manusia (Kol.1)
Jadi, tidaklah salah, bila manusia meluncur ke Mars. guna melakukan penelitian adakah air di sana, adakah makhluk yang pernah hidup di sana.... untuk menemukan segala rahasia yang ada di dalam semesta alam. Itulah Christian world view of science. Tidak ada agama yang menyadari hak manusia dalam menemukan segala rahasia ciptaan Tuhan seperti orang Kristen. yang agama lain miliki hanyalah antropocentric interpretation: menukar hidup kekal dengan kebajikan yang dia lakukan. Hanya Alkitab mengajarkan: segala sesuatu Tuhan cipta untuk manusia, dengan mandat yang Tuhan berikan kepadanya. manusia menjadi tuan atas alam semesta dan segala isinya. Kalau begitu. bolehkah manusia berbuat sewenang-wenang? Jawabnya: tidak. Karena:

2. Segala sesuatu Tuhan ciptakan untuk manusia, tetapi manusia dicipta untuk Tuhan.
Kedua point ini mengindikasikan : Kelak kita harus mempertanggungjawabkannya pada Tuhan. Karena manusia dicipta untuk Tuhan, Dialah yang memberi mandat pada kita untuk mengelola alam. Biarlah setiap orang yang mendengar prinsip-prinsip ini mengerti dengan jelas akan ajaran teologi Reformed tentang human mandate, the belonging and fhe rights to posess everything.


Kalimat pertama: alam dicipta untuk manusia, itu adalah anugerah umum, tapi anugerah umum tidak mungkin dimengerti secara tepat, kecuali lewat interpretasi wahyu khusus. Inilah hubungan antara anugerah dan wahyu khusus : to know the general revelation should achieve only through understanding special revelation. Setelah kita jelas akan relasi itu. barulah kita bisa membentuk cara hidup yang benar. Prinsip ini bisa diterapkan ke dalam segala disiplin ilmu termasuk dalam hal mengelola harta kita. Tuhan memberi manusia bakat, kesempatan. kesehatan, usia. kemampuan mencari uang yang berbeda-beda by the grace of God; sola gratia. Jadi, berapapun uang yang ku miliki adalah anugerah, di mana Tuhan mengaruniakan sebagian dari harta alam semesta kepadaku secara pribadi.


Dua prinsip yang menyangkut soal bagai-mana kita memperoleh dan mengelola uang kita:
a. Kalau hartaku bukan merupakan pemberian Tuhan yang didasarkan atas janjiNya, maka semua milikku adalah sia-sia.
b. Bagian yang Tuhan janjikan bukanlah sesuatu yang boleh kau hambur-hamburkan, melainkan menuntut kau berjuang.


Uang, rumah dan semua materi yang kau peroleh adalah anugerah Tuhan. Jika kau memperolehnya seturut janjiNya; prinsipNya di Alkitab, maka kau tidak berdosa. Tapi kalau memperolehnya lewat cara-cara licik, seperti menipu, memeras. kau berdosa, apa yang kau miliki itu juga bukan pemberian Tuhan melainkan jerat bagimu. Kau hanya boleh memiliki segala sesuatu seturut dengan janji Tuhan, prinsip ini perlu kita mengerti dengan jelas.


Selain kita menerimanya sesuai dengan janji Tuhan, kita juga perlu berjuang untuk mengelolanya seturut dengan prinsip Tuhan. agar namaNya tidak dipermalukan. Tuhan berfirman: Abraham, jelajahlah ke timur, ke barat, ke utara, ke selatan. tempat yang kau jelajah akan Ku berikan padamu. Artinya (secara implisit), tempat yang tidak kau jelajah tidak akan kau peroleh. Abraham melaksanakan perintahNya, karena dia tahu, meski Tuhan sudah menjanjikan tempat itu padanya. dia tidak bisa menerimanya begitu saja. Dari mana kita tahu hal itu? Waktu isterinya mati, dia butuh tanah untuk menguburkannya, maka dia mendatangi orang Het dan berkata, bolehkah aku menguburkan isteriku di sini? Karena karakter Abraham begitu agung. orang Het berkata "pilih saja tempat yang kau suka untuk menguburkan isterimu!" Perhatikan: Tuhan sudah menjanjikan tanah itu padanya, tapi dia tetap membayar. Meski kata orang Het "hubungan kita sudah begitu akrab, untuk apa kau membayar, apalagi saat ini kau sedang berkabung, ambillah, tak perlu sungkan" tapi Abraham tetap memperkirakan harga tanah itu: 400 syikal perak; mahal sekali, dan dia membayarnya. Abraham membayar, adakah mereka menerima uang Abraham? Menerima. Mengapa mereka menerima? Karena mereka tahu. mereka punya hak atas tanah itu. Banyak orang berkata padamu, tidak usah bayar, tapi waktu kau membayar, mereka menerimanya, artinya: di hati nurani mereka terdapat konflik antara sungkan kebudayaan dan hak yang harus mereka peroleh.


Jangan tunggu orang merasa bosan, benci, merendahkan kita barulah kita sadar, saat itu sudah terlambat! Abraham adalah pendidik besar yang menjadi contoh kita : I pay for something I get, take and give harus seimbang. Karenanya, dia bisa menguburkan isterinya dengan hati nurani yang sejahtera, karena dia tidak merugikan, memanipulasi, menipu orang. Contoh lain, Tuhan berjanji: Israel, masuklah ke tanah Kanaan yang Ku berikan padamu. Tapi di sana, ada bangsa-bangsa yang jauh lebih besar, lebih kuat, lebih kokoh darimu, kau harus mengenyahkan mereka dari tempat itu. Jadi, janji Tuhan diperoleh lewat perjuangan.


Allah berfirman, Yesus Kristus, Aku mengutusMu ke dunia, Aku memberikan bangsa-bangsa dari segala penjuru. segala bangsa menjadi milikmu (Mzm.2) Apakah waktu Yesus datang ke dunia, Dia tinggal terima jadi saja? Tidak. Dia harus mengenakan mahkota duri, memikul salib, dipaku di atas salib, mencurahkan darah sampai mati bagi mereka, menebus mereka kembali kepada Tuhan lewat pengorbananNya. Prinsip ini berlaku di seluruh Kitab Suci, Abraham menerima janji, tapi dia harus membayar harga. Yesus menerima janji, tapi Dia harus membayar harga. Orang Kristen yang tidak mengerti prinsip ini, caranya mendidik anak-anak pasti gagal: dengan hak apa anakmu tidak perlu berjuang tapi boleh mendiami rumah yang besar, hanya karena dia adalah anak orang kaya? Kalau kau berpikiran seperti itu, kau belum mengerti Alkitab. Anak Allahpun harus bayar harga, apalagi anak kita, dia perlu bekerja keras, tahu apa itu berjerih lelah, berkeringat, berjuang, barulah hidupnya sebagai manusia mempunyai fondasi.


Mari kita belajar dari firman Tuhan. Jangan datang ke gereja untuk memamerkan pakaianmu, berlianmu, atau untuk mencari kesempatan berbisnis, mencari patner bisnis. Abraham melahirkan Ishak. lshak melahirkan Yakub. Perhatikan: setelah Yakub menipu, kakaknya sangat marah kepadanya, mengejar dan ingin menghabisi dia. Atas anjuran ibunya, dia melarikan diri. Malam harinya, waktu dia tidur di padang belantara, dia bermimpi. Menurut Yoh.3, "tangga" yang ada di dalam mimpinya adalah Kristus. Karena Dialah jalan yang menghubungkan bumi dan sorga, menjembatani manusia dan Allah, Dialah Immanuel. Pagi harinya. waktu Yakub bangun dari tidurnya, dia sadar, this is the gate of heaven, the temple of God; Bet El = Elohim, istilah yang sekarang berkembang menjadi Betel (artinya Bait Allah). Maka katanya: Tuhan. peliharalah aku, maka aku akan memberi perpuluhan kepadaMu. Yakub adalah orang pertama yang mengutarakan niatnya memberi perpuluhan dalam doanya, tapi orang pertama yang memberi perpuluhan adalah Abraham. Abraham orang yang luar biasa agung. dia menjalankan segala kewajiban dengan baik, khususnya soal uang. Meski Alkitab tidak pernah menyebut Abraham sebagai raja, tapi dia berani berperang melawan empat raja, bahkan keluar sebagai pemenang. Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu dengan Melkisedek, raja Salem (identik dengan Shalom, artinya: sejahtera) sekaligus the priest from the highest God. Di Perjanjian Lama, satu-satunya orang yang mempunyai dua jabatan, yaitu imam dan raja, adalah Melkisedek. Tapi waktu kita menelusuri lebih lanjut akan Taurat Musa, kita temukan larangan seorang merangkap kedua jabatan itu. Mengapa seorang raja tidak boleh merangkap sebagai imam dan seorang imam tidak boleh merangkap sebagai raja? Karena raja harus berasal dari suku Yehuda, imam harus berasal dari suku Lewi. Imam harus berasal dari keturunan Harun, sedang raja harus berasal dari keturunan Daud, maka orang dari suku Yehuda tidak berkemungkinan menjadi imam, dan orang dari suku Lewi tidak berkemungkinan menjadi raja, tapi Alkitab dua kali mencatat orang yang merangkap dua jabatan: a. di kitab Kejadian: Melkisedek. di kitab Zakaria, dia akan mencapai perdamaian dunia lewat kedua jabatan itu. Siapakah dia? Pada zaman itu, tak seorangpun tahu, siapakah yang dinubuatkan oleh Zakaria. Sesungguhnya, Dia adalah Yesus Kristus. Saat Yesus di dunia, Dia bukan hanya merangkap dua melainkan tiga jabatan: Imam, Raja dan Nabi. Dia adalah satu-satunya orang yang merangkap tiga jabatan itu. Siapakah yang menemukan hal itu? Pendiri gerakan Reformed : John Calvin. Begitu Abraham bertemu Melkisedek, dia langsung berlutut dan memberi perpuluhan dari segala yang dia terima kepada Melkisedek. Itulah kali pertama manusia memberi perpuluhan dengan serius. Apa yang Abraham berikan? Sampai di surat Ibrani barulah menjadi jelas: dia memilih yang terbaik dari apa yang dia terima untuk diberikan pada Tuhan. Dengan begitu, Abraham menjadi contoh bagi semua orang yang beriman dalam hal mempertanggung-jawabkan uangnya.


Sikap Abraham ini ditiru oleh Yakub, katanya: peliharalah aku. aku akan memberikan perpuluhan kepadaMu. Sesungguhnya, apa yang Yakub perbuat sedikit berbeda dari apa yang Abraham perbuat. Apa bedanya? Yakub berkata, peliharalah aku, maka aku akan..... perhatikan: saat memberi persembahan harus punya pengertian teologi yang benar, jangan memberi dengan motivasi yang tidak baik, seperti minta imbalan dan lain-lain.


Abraham memberikan perpuluhan pada Melkisedek, sampai di kitab Maleakhi baru diajarkan: perpuluhan adalah milikKu, serahkan sepenuhnya ke dalam kas Bait Allah, maka Aku akan memberi kecukupan bahkan berlimpah. Itulah firman Tuhan yang harus kita jalankan, karena tidak ada perintah yang lebih besar dari perintah Tuhan, amin? Perpuluhan bukan terserah kita mau memberi atau tidak. Tak peduli kau rela atau tidak rela, perpuluhan adalah milik Tuhan yang harus kita kembalikan padaNya.


Saya memisahkan perpuluhan dari persembahan. Firman Tuhan menyinggung soal mempersembahkan perpuluhan, hal itu mengacu pada sikap kita saat memberi: menyembah; to worship, mengembalikan milik Tuhan kepadaNya. Di luar perpuluhan baru disebut persembahan pribadi. di mana kau mendukung pekerjaan Tuhan atau menolong orang lain dengan rela. Jadi, persembahan berada di luar perpuluhan yang adalah milik Tuhan. Barangsiapa mengambil perpuluhan untuk dirinya sendiri, dia adalah pencuri di dalam rumah Tuhan. Saya berani mengajar saudara, karena saya sendiri menjalankannya, karena saya adalah pemimpinmu. Bukan pemimpin organisasi, melainkan pemimpin dalam hal menjalankan firman, agar firman yang saya sampaikan lewat mimbar ini diurapi oleh Tuhan untuk menegur hati nuranimu. perpuluhan belum pernah Tuhan berikan pada kita, hanya sementara dipercayakan pada kita bersama dengan seluruh penghasilan kita untuk menguji kesetiaan kita padaNya. Ibu saya adalah orang yang takut pada Tuhan, sudah menjanda saat dia masih berusia 33 tahun, dia bekerja mati-matian dari pagi sampai malam untuk membesarkan 8 orang anak laki-lakinya, bahkan mengharapkan semua anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin, tapi karena uang yang dia miliki tidak banyak, maka dia menyuruh kami sambil studi sambil bekerja paruh waktu. Sejak awal dia mengingatkan kami untuk tidak lupa mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan. Dia sendiri, di dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya, tidak pernah mengambil perpuluhan untuk dirinya sendiri. Selain itu, dia juga menyediakan perpuluhan untuk orang yang lebih miskin darinya. Didikannya itulah yang membuat kami tahu bagaimana mengutamakan Tuhan.


Saat saya menikah, saya sempat kuatir nyonya saya melarang saya memberi persembahan pada Tuhan, tapi ternyata, dia lebih ketat dari saya, dia sering mengingatkan saya untuk tidak lupa mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan. Uang Tuhan adalah milik Tuhan. Waktu berusia 8 tahun, saya pernah mendengar khotbah: seorang kaya sedang makan di sebuah restoran kecil, datanglah seorang pengemis meminta sedekah padanya. Orang kaya itu memberinya satu perak. Pengemis itu berpikir, hatinya lembut, maka rengeknya, tolong kasihaniku, dia memberi untuk yang kedua kalinya. Selesai makan, dia membaca surat kabar, pengemis itu merengek lagi, isteriku sakit, butuh uang. Orang kaya itupun memberi untuk yang ketiga, keempat kalinya, kelima kali dan keenam kalinya. Saat si pengemis meminta lagi, orang kaya itu mulai marah: tahukah kamu, di kantongku hanya ada 7 perak, 6 perak sudah ku berikan padamu, kau masih minta lagi? Dia mengambil kembali semua uang yang sudah dia berikan. Tuhan berfirman, hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu sudah Ku berikan padaMu, hari Minggu seharusnya kau datang berbakti padaKu, tapi kau masih berbisnis. Setelah mendengar khotbah itu, seorang yang hidupnya sangat sulit merasa Tuhan berbicara padanya, maka dia berdoaTuhan, aku mau belajar tidak berdagang di hari Minggu. 4 minggu kemudian, dia menghitung-hitung hasil penjualannya, puji Tuhan, penghasilannya lebih banyak ketimbang waktu dia masih berbisnis dari hari Senin sampai Minggu. Maka mulai saat itu, hari Minggu dia berikan pada Tuhan, dari Senin sampai hari Sabtu-pun, kerjanya lebih bersemangat. Rumusan terakhir: orang yang mengutamakan Tuhan tidak akan dibuang oleh Tuhan, orang yang mengutamakan Tuhan tidak akan Tuhan lupakan. Saat kita memberi persembahan biarlah kita bersikap: milik Tuhan harus kita kembalikan padaNya. Adakah orang yang mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan akhirnya dibuang oleh Tuhan? Tidak ada. Adakah orang memberikan persembahan seturut dengan prinsip Tuhan hidupnya dibiarkan terkatung-katung? Tidak ada. Tuhan itu hidup adanya. Saya tidak pernah membahas soal perpuluhan, persembahan, tapi mulai minggu ini, saya ingin mempersiapkan hatimu mengajakmu bergumul: Tuhan, Kau telah memberi diriMu bahkan sampai mati bagiku, aku ingin memberikan sesuatu untukMu, Tuhan yang ku kasihi. Di hari Jumat Agung nanti, saat kita mengingat akan Tuhan, setiap kita akan diberi kesempatan mewujudkan kasih kita dalam bentuk persembahan maupun janji iman guna mendukung pembangunan gereja.


Source : http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_07_archive.html

Minggu, 13 Maret 2011

Keluarga Allah





Oleh Yun Tonce K P








Efesus 2:19-20  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,  (20)  yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.


I. Intro

Yang membuat halaman Perjanjian Baru menjadi baru adalah kita memanggil Allah sebagai Bapa. Keyakinan bahwa kita bisa memanggil Pencipta Alam Semesta dengan sebutan yang begitu intim merupakan inti dari iman Kristen. – Sinclair Ferguson

Dalam Perjanjian Lama, penyebutan Allah sebagai Bapa, sangat jarang didapati, dalam PB, lebih dari 200 ayat yang berbeda menyebut Allah sebagai Bapa.

Ironisnya : Mayoritas, anak-anak Tuhan banyak tidak mengetahui relasi ini !! Celakanya, yang mengetahui pun tidak selalu memelihara relasi dengan Bapa. Inilah kegagalan kehidupan anak-anak Allah.

Sebelum Reformasi (Sebelum abad 16) : Kehidupan Kristen dipandang sebagai kehidupan yang penuh ketakutan dan perhambaan kepada Allah.
Reformasi : Luther mematahkan pandangan tersebut melalui penemuannya tentang pembenaran hanya oleh iman. Buku-buku teks Teologi hanya membahas tentang anak-anak Allah hanya secara sekilas.
Jaman sekarang :  Kaum Liberal menyelewengkan Alkitab dengan menekankan bahwa Allah adalah Bapa bagi seluruh umat manusia dan semua manusia itu bersaudara.

Saat anda menyebut PB sebagai wahyu tentang kebapaan dari Sang Pencipta kudus, berarti anda telah meringkas seluruh ajarannya dalam satu kalimat. Untuk menilai seberapa baik seseorang memahami keKristenan, lihatlah seberapa besar ia memahami dirinya sebagai anak Allah dan Allah sebagai Bapa-nya. Jika bukan pemahaman ini yang menggerakkan dan mengontrol penyembahan, doa, dan caranya memandang kehidupan, itu berarti ia tidak memahami keKristenan sama sekali. – J I Packer

Pengenalan identitas kita sebagai anak-anak Allah adalah inti dari semua Teologi Kristen dan merupakan pendorong utama bagi kehidupan Kristen. – Sinclair Ferguson.
Menjadi orang Kristen bukan tergantung pada pengalaman, tetapi lebih pada hubungan (relasi) baru kita dengan Allah – Sinclair Ferguson


II. Pengajaran mengenai Keluarga Allah

Didunia ini hanya ada dua macam keluarga, yaitu Keluarga Allah dan Keluarga iblis. Secara sadar maupun tidak sadar, kita telah menempatkan diri kita didalam salah satu keanggotaan keluarga. Menjadi anggota keluarga yang satu berarti menolak keanggotaan keluarga yang lain. Menjadi anggota dari salah satu keluarga berarti menjadi seteru untuk keluarga yang yang laina. Tidak ada keikutsertaan secara setengah-setengah (tidak dingin dan tidak panas).
Bandingkan dengan :
Wahyu 3:15-16
(15)  Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(16)  Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Keluarga Allah dan Keluarga iblis :

- Keluarga Allah

Dimana Allah Bapa adalah Kepala Keluarga, Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Bapa.
Setiap anggota keluarga menyebut Allah sebagai Bapa dan setiap anggota keluarga melakukan kehendak Bapa.

Bandingkan dengan :
Eph 2:19-20
(19)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
(20)  yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Eph 3:14-15
(14)  Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
(15)  yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

1Jn 3:1-2
(1)  Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
(2)  Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.


- Keluarga Iblis
Iblis adalah Kepala Keluarga. Setiap anggota keluarga menyebut Iblis sebagai bapa mereka. Setiap anggota keluarga melakukan kehendak Iblis.

Bandingkan dengan :
Joh 8:43-44
(43)  Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
(44)  Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.


III.  Proses Adopsi Keluarga Allah
 
1.  Kita sebagai manusia telah jatuh kedalam dosa-dosa dan segala macam pelanggaran kita
.
Didalam dosa-dosa kita, kita telah menolak untuk memuliakan Allah, kita lebih condong kepada kepuasan diri kita, kita suka untuk self oriented daripada melakukan segala sesuatu untuk kemuliaanNya. Inilah kesalahan dan pelanggaran kita, kita telah menghina Sang Pencipta kita ! Kita telah menginjak-injak kehormatan Allah !
Bandingkan dengan :
(Rom 3:4)  Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
Rom 3:11-18
(11)  Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
(12)  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
(13)  Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(14)  Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(15)  kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(16)  Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(17)  dan jalan damai tidak mereka kenal;
(18)  rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Salah satu akibat dosa dan pelangaran kita : kita menjadi orang asing dihadapan Allah (Ef 2:19).  Itu sebab didalam suatu kesempatan Tuhan Yesus mengatakan :
Didalam Mat 7:21-23 :
(21)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(22)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(23)  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mengapa mereka ditolak ? Karena mereka adalah orang asing, Itu sebabnya Kristus dan Bapa tidak mengenal mereka. Bapa mengenal orang-orang asing hanya sebagai sebagai para pembuat kejahatan yang telah menghina Allah.

2. Namun, yang Allah lakukan pada kita : ditengah-tengan kesesatan, kejahatan dan kebejatan kita, Allah justru telah memilih kita untuk menjadikan kita sebagai anak-anakNya. Hal ini tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan kepada Allah. Allah telah memberikan suatu anugerah terbesar bagi kita yang adalah para pendosa yang layak mendapat hukuman terberat !! Seorang Teolog mengatakan bahwa Allah membangun KerajaanNya bukan dengan bahan bangunan yang hebat, tetapi dari orang-orang yang hancur hatinya.
Bandingkan dengan :
Eph 1:3-8
(3)  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
(4)  Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
(5)  Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
(6)  supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
(7)  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
(8)  yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Disini kita dapat melihat bahwa : Allah memilih kita untuk menjadi anak-anakNya sebelum dunia dijadikan. Pemilihan ini bukan dari pihak kita, tetapi dari pihak Allah. Pemilihan ini adalah kasih karunia Allah, bukan karena kelayakan kita dan perbuatan baik kita, tetapi karena anugerah Allah bagi kita yang adalah para pendosa yang layak untuk diberi hukuman mati.
Bandingkan dengan :
(Rom 9:11)  Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya—

Rom 11:5-6
(5)  Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
(6)  Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Calvin : If the reason is asked, why God has called us to enjoy the gospel, why he daily bestows upon us so many blessings, why he opens to us the gate of heaven, — the answer will be constantly found in this principle, that he hath chosen us before the foundation of the world.
Jika ditanyakan alasan mengapa Allah memanggil kita untuk menerima dan menikmati Injil, mengapa setiap hari Dia memberikan banyak sekali kelimpahan kepada kita, mengapa Dia membuka Pintu Gerbang Sorgawi bagi kita – Jawaban dari hal tersebut akan ditemukan secara konsisten pada prinsip ini, bahwa Dia telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.

3. Karakter dari keluarga Allah adalah Keluarga yang Kudus dan Tidak Bercacat.
Karena itu kita yang berdosa dan sudah mati secara rohani (Ef 2:1) perlu untuk Lahir Baru !!
Didalam kelahiran baru ini kita disucikan dan dikuduskan dari segala macam dosa dan pelanggaran kita.

Penebusan hutang Kemuliaan dan Hutang dosa ini dilakukan oleh Allah sendiri dengan jalan mengirimkan PutraNya dari Sorga ke negeri yang jauh untuk mencari anak-anak manusia yang hilang. Penebusan ini dilakukan dengan darahNya sendiri (Eph 1:7)  “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”. 
Bandingkan dengan :
Col 2:13-14
(13)  Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(14)  dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

2Co 5:17-18
(17)  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
(18)  Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

(2Co 5:21)  Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Rom 6:4-9
(4)  Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(5)  Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6)  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
(7)  Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(8)  Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(9)  Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Untuk diperhatikan :
Kita ditebus dengan darah dan kematian Kristus, bukan dengan barang-barang harta benda bahkan jabatan prestisius sekalipun !! Darah Kristus lebih mulia, lebih berharga, lebih kudus daripada semuanya itu. Inilah kekayaan (segala berkat rohani) yang diberikan oleh Kristus kepada umat pilihanNya.

Ilustrasi tentang harta : Soeharto sebagai orang kaya yang paling top diIndonesia pun juga harus mengalami kematian. Uang yang dimiliki tidak bisa membeli nyawanya untuk terus bereksistensi. Apalagi untuk membeli jiwanya yang bersifat kekal, hal ini sangat tidak mungkin.

Karena itu Paulus didalam (Eph 1:3) menyatakan “ Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Kristus adalah segala-galanya bagi orang percaya. Tanpa Kristus, kita adalah manusia-manusia celaka, tanpa Kristus kita adalah manusia yang tidak berpengharapan, tanpa Kristus kita adalah manusia yang memiliki kehidupan yang sia-sia.  Itulah sebabnya didalam Ef 2:20, dikatakan bahwa Kristus adalah Batu Penjuru !!

Sinclair Ferguson : Setelah kita lahir baru, status kita sekarang adalah sebagai anak-anak Allah, sebagai bagian dari anggota Keluarga Allah. Didalam status kita yang baru, semua hutang dan kewajiban lama kita telah dibatalkan. Kelahiran baru juga membuat kita terlepas dari cara hidup orang berdosa.

Bandingkan dengan :
Rom 6:17-18
(17)  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
(18)  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.


Implikasi Kelahiran Baru : Kelahiran baru, membuat kita terputus dengan ikatan keluarga yang lama (keluarga iblis).  Dan mengakibatkan kita memiliki konflik dengan keluarga yang lama. Sehingga iblis akan berusaha merebut kita kembali.
Bandingkan :
(Rev 12:12)  Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Sinclair Ferguson :
Pengetahuan dan jaminan yang pasti bahwa kita adalah anak-anak Allah merupakan suatu perisai dan benteng pertahanan terhadap serangan iblis.
Iblis akan berusaha menjebak kita dan mempertanyakan apakah kita benar-benar anak Allah (bdk Mat 4:3,6), ……kita harus ingat bahwa Allah telah mengadopsi kita dengan cuma-Cuma dan penuh kemurahan. Allah telah memilih kita. Status kita bukan bersangkut paut dengan kelayakan kita, melainkan dengan kasihNya !.

Untuk direnungkan : Inilah kasih setia Allah, Dia yang memulai, Dia juga yang akan memimpin kita dari awal sampai akhir segala sesuatu. (1Co 1:9)  Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Sudahkah kita sebagai anak-anakNya, yang telah ditebusnya sudah hidup didalam pimpinanNya ? ataukah hidup kita masih liar tidak karu-karuan ? Sudahkah kita hidup memuliakan Kristus didalam setiap detik didalam hidup kita ?


IV. Kehidupan, Relasi, dan Karakter Anggota Keluarga Allah

Menjadi anggota Keluarga Allah akan terjadi perubahan yang sangat signifikan dan sangat radikal pada :

- Orientasi hidup
Sebelum lahir baru, kita memiliki yang disebut Selfisme – Orientasi diri - Antroposentris. Namun setelah lahir baru orientasi ini berubah menjadi Theosentris – Berpusat kepada Allah – Christosentris – Berpusat kepada Kristus.
Sehingga hal apapun yang kita lakukan pada saat sesudah lahir baru selalu berkaitan dengan Kristus !! Seseorang yang tidak pernah mengkaitkan hal apapun yang dia kerjakan dengan Kristus, hanya menandakan bahwa dia belum menjadi anggota keluarga Allah.

Bandingkan dengan :
(Gal 1:10)  Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Gal 2:19-20
(19)  Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
(20)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Bahkan Tuhan Yesus mengkonfirmasi tentang orientasi hidup didalam mengikut Dia secara radikal !!

Bandingkan dengan :
Luk 9:61-62
(61)  Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
(62)  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Mar 8:34-38
(34)  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(35)  Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
(36)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
(37)  Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
(38)  Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."

- Gaya Hidup
Seseorang yang telah lahir baru dan telah menjadi anggota Kerajaan Allah akan memiliki gaya hidup yang berubah. Karena pada saat itu, Allah bekerja dan didalam diri kita sehingga hidup kita sekarang adalah hidup yang membenci dosa !! berduka disaat berdosa !!  Karena dosa bukan lagi masuk didalam natur kita, sehingga kita tidak akan tahan bila hidup terus berkubang didalam dosa-dosa kita.
Bandingkan dengan :
Rom 6:17-18
(17)  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
(18)  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Apakah yang menjadi target/sasaran dari anak-anak Allah selama mereka hidup didunia, John Piper mengatakan bahwa sasaran anak-anak Allah adalah mengejar dan menikmati persekutuan dengan memuliakan Allah !!

Setiap anggota Keluarga Allah memiliki suatu kecenderungan gaya hidup yang baru yaitu yaitu mematikan karakter berdosa dan mengenakan karakter-karakter yang baru, dua hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri setiap anak-anak Allah.
Bandingkan dengan
Col 3:1-10
(1)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(2)  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
(3)  Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
(4)  Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
(5)  Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(6)  semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
(7)  Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(8)  Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9)  Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10)  dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

- Pikiran
Pikiran setiap anggota Keluarga Allah telah ditransformasi oleh Roh Kudus didalam kelahiran baru sehingga setiap anggota-anggota Keluarga Allah memiliki Pikiran Kristus !!
Bandingkan dengan :
(1Co 2:16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Col 3:1-2
(1)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(2)  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

J I Packer :
Tanpa peralihan yang radikal dari berpusat pada diri menuju berpusat pada Allah, agama apapun merupakan kebohongan belaka

Tanda seseorang anggota Keluarga Allah dan anggota Keluarga Iblis :

Kehidupan Kristen yang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, tidak hanya membuat kita memiliki Bapa yang baru, karakter yang baru, tetapi kita juga memiliki relasi yang baru. Hidup kita sebagai anggota Keluarga Allah, kita tidak bisa hidup individual, tetapi kita memiliki relasi baik secara vertikal yaitu kepada Allah, dan secara horizontal yaitu kepada sesama.

- Relasi didalam kebenaran -- Hidup didalam Kebenaran!!

Bandingkan dengan :
(Joh 14:6)  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

(1Jn 3:10)  Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

(Joh 4:23)  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.


- Relasi dengan kepala keluarga – Mengenal dan mengasihi kepala keluarga

Kita memiliki relasi yang harmonis seperti seorang Bapa dan anak. Kita sebagai anak, selalu berusaha untuk melakukan kehendak Bapa dan berusaha mentaati peraturan keluarga yaitu FirmanNya !!
Kita sebagai anggota keluarga harus berkata dalam diri kita :
(Psa 119:11)  Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
(Psa 119:20)  Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

Bandingkan dengan :
(1Jn 4:8)  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
(Joh 8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.


- Relasi dengan sesama saudaranya – Mengasihi atau membenci saudaranya
Sebagai  anggota keluarga Allah, setiap orang Kristen harus saling mengasihi dengan kasih Kristus !! Ada perbedaan yang sangat signifikan antara standar kasih anak-anak Allah yang telah ditebus oleh Kristus dengan kasih orang sekuler :  Standar kasih anak-anak Tuhan adalah kerelaan untuk memberikan nyawa.
Bandingkan :
(1Jn 4:20)  Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(1Jn 4:21)  Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Bandingkan pula dengan perkataan Kristus :
Joh 13:34-35
(34)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
(35)  Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Joh 15:12-13
(12)  Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
(13)  Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.




Soli Deo Gloria

Minggu, 06 Maret 2011

Redeeming Time By Writing Truth

Menebus Waktu dengan Menulis Tentang Kebenaran

oleh Rev. John Piper
7 April , 1999




Waktu tidak pernah berhenti berdetak. Tidak ada suatu hal pun, kecuali Allah yang lebih berkuasa dan superior dari pada waktu yang sedang berjalan. Anda tidak dapat menghentikan atau melambatkan waktu. Waktu berkuasa jauh melebihi semua kuasa manusia. Waktu tidak akan dapat dihalangi atau dirubah maupun dibuat untuk berhenti. Hal ini perlu untuk disadari orang muda dan orang tua, baik pada saat menderita maupun sukacita, baik pada saat menangis maupun tertawa. Tidak ada satupun, bahkan sama sekali tidak ada yang mampu membuat perbedaan dalam perhentian maupun perubahan pada detak-detak waktu. Anna Akhmatova penyair Rusia, mengatakan bahwa perang dan wabah dapat berlalu, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa mengatasi "teror yang dinamakan perjalanan waktu."


Saya memiliki kebiasaan yang tidak umum ketika akan tidur. Setelah Noel dan saya berdoa, saya bergerak ke tempat tidur dan menempatkan radio merah yang menyala, yang memiliki alarm waktu di sisi kiri saya, pada meja disamping tempat tidur. Saya menarik tangan saya di depan saya di sekitar wajah dan menunggu berlalunya menit demi menit dalam keheningan, biasanya berdoa dengan diam-diam mengungkapkan rasa syukur atas istri yang selalu berada dibelakang saya, dan anak-anak saya, dan untuk pelayanan kepada Allah, yang telah dipercayakan kepada saya. Lalu saya mengambil tangan kanan dan menata jari-jari saya di sekitar pergelangan tangan kiri saya dan menemukan denyut nadi saya. Saya melihat jumlah menit pada jam yang berwarna merah sampai terjadi perubahan angka, dan kemudian saya mulai berhitung. Satu. . . dua. . . tiga. . . Ketika terjadi perubahan angka, dan satu menit telah berlalu, namun saya telah berhenti menghitung.


Saya memulai kebiasaan aneh yang keluar dari gagasan yang sia-sia bahwa, jika denyut jantung saya berjalan dengan sangat lambat. yang berasal dari hasil latihan yang baik (maupun pembawaan gen), hal ini akan menyatakan bahwa jantung saya dalam kondisi yang sehat dan saya akan hidup lebih lama lagi. Itulah kebodohan dari sistem pemikiran manusia, dimana efeknya telah dinyatakan. Sekarang, pada saat saya menghitung detakan-detakan jantung, bukan rata-ratanya yang menjadi perhatian, tetapi rangkaian detakan jantung yang menjadi perhatian saya. Satu detakan, kemudian disusul detakan yang lain, detakan yang lain pada sepanjang malam, sekitar 21.000 detakan ketika saya tidur. Efek dari latihan ini kecil adalah bahwa saya tertidur hampir setiap malam, terlelap dengan ritme jantung saya, dan dengan perasaan sadar diri bahwa keberadaan (eksistensi diri) saya yang sangat rapuh. Dimana salah satu ritme jantung saya, bisa merupakan ritme terakhir dari jantung saya. Saya tidak akan bisa membuat jantung saya berdetak sekali lagi. Jika ritme jantung saya berhenti, maka akan tetap berhenti berhenti. Saya dan waktu hidup saya didunia sudah berakhir. "Jika saya mati sebelum saya bangun, saya berdoa Tuhan ambillah jiwaku."


Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Kita (manusia) sangat rapuh. Kehidupan adalah singkat. Kekekalan adalah panjang. Saya memasuki penulisan-penulisan yang panjang dalam bulan-bulan yang saya lalui dengan kepekaan menghitung setiap menit yang berjalan dalam kehidupan. Oh… kepada saya telah dikaruniakan menjadi seorang pelayan yang setia dari Allah yang hidup.  Tiga teks yang selalu bergema dalam telinga  saya :

1. Penggunaan waktu (redeem time). (Efesus 5:16  dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.).

2. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. (1Korintus 4:2)

3. Kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku (1Korintus 15:10 ).


Allah menginginkan agar setiap menit dalam kehidupan kita didunia dapat kita pergunakan untuk hal-hal yang penting dan berarti. Paulus berkata, “Agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah” (Filipi 2:16). Pada saat yang sama, saya memiliki pengharapan yang baik dari Tuhan bahwa jerih payah yang saya kerjakan tidak sia-sia dihadapan Tuhan. (Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1Korintus 15:58).


Maukah anda berdoa bagi saya ketika saya sedang menulis? Allah akan menunjukkan kepada anda bagimana cara berdoa. Saya akan bekerja keras semampu saya untuk menyelesaikan buku jilid kedua yang berjudul “A Godward Life”. Ini adalah tujuan utama. Saya akan menyelesaikannya, saya memiliki dua pekerjaan yang akan saya kejar. Para penatua menugaskan saya untuk mengejar penulisan buku ini sebagai bagian dari pekerjaan misi kami, dan sebagai tanggungjawab saya untuk menyebarkan tentang Supremasi Allah didalam segala hal untuk kesukacitaan semua orang.


Saya akan pergi pada tanggal 5 April – 3 Mei. Staff pelayanan akan berkhotbah dan mengajar ketika saya sedang pergi. Saling melayani, mengasihi dan murah hatilah satu dengan yang lain. Kita akan kembali untuk menggali Kitab Roma pada tanggal 9 Mei ketika saya kembali, jika Tuhan berkehendak. “Waktu hidupku ada dalam tanganMu (Mazmur 31:5)”.


Bawalah selalu dalam doa anda.

Rev. John


© Desiring God
Permissions: You are permitted and encouraged to reproduce and distribute this material in any format provided that you do not alter the wording in any way and do not charge a fee beyond the cost of reproduction. For web posting, a link to this document on our website is preferred. Any exceptions to the above must be approved by Desiring God.
Please include the following statement on any distributed copy: By John Piper. © Desiring God. Website: desiringGod.org

Source : http://www.desiringgod.org/resource-library/taste-see-articles/redeeming-time-by-writing-truth
Alih Bahasa : Yun Tonce K P