Kamis, 15 April 2010

Diganjar Allah (Ibrani 12:7-8)

Ibrani 12:7-8
(7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
(8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Pada Ayat 7
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

KJV : If ye endure chastening, God dealeth with you as with sons; for what son is he whom the father chasteneth not?

Arti kata ganjaran, berasal dari bahasa Yunani " παιδεία ", "paideia", dilafalkan " pahee-di'-ah " :

Menurut Thayer Definition arti kata ini ( kutipan 1 bagian arti dari "paideia") :
The whole training and education of children (which relates to the cultivation of mind and morals, and employs for this purpose now commands and admonitions, now reproof and punishment) It also includes the training and care of the body.
(Keseluruhan dari latihan dan pendidikan dari anak-anak (yang berkaitan dengan budaya/kebiasaan dari pikiran dan moral, dan menggunakannya dengan tujuan ini melalui perintah dan peringatan, teguran dan hukuman.) Hal ini juga mencakup latihan dan penjagaan anggota tubuh )

Menurut Strong arti kata "paideia" :
Tutorage, that is, education or training; by implication disciplinary correction: - chastening, chastisement, instruction, nurture.
(pelatihan secara berkala/continue), bahwa hal ini menyangkut : pendidikan dan latihan ; dengan konsekuensi koreksi kedisiplinan termasuk : - hukuman, pengajaran dan pengasuhan/pemeliharaan.

Pada ayat 7 a dikatakan “jika kamu harus menanggung ganjaran”, berarti bahwa anak-anak Tuhan mendapatkan pendidikan dan latihan dari Allah untuk kemurnian iman (konteks Ibrani 12:2 "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." )

Dalam hal pelatihan dan didikan dari Allah ini ternyata ada discplinary correction (koreksi kedisiplinan) dari Allah. Bila kita tidak disiplin dalam menjalankan pendidikan yang diberikan ALLAH pada kita, maka akan terdapat semacam hukuman, pengajaran dan pemeliharaan.

Pada ayat 7 bagian b, dikatakan “Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?.”
Hal ini menerangkan posisi kita sebagai orang pecaya dihadapan Allah sebagai anak-anak Allah yang hidup. Ini adalah suatu hak istimewa yang diberikan Allah pada kita didalam Kristus. Karena kita sudah ditebus oleh Kristus dan diperdamaikan oleh darahNya dengan Allah, maka Allah berkenan mengangkat kita sebagai anak-anakNya.

Bandingkan dengan ayat-ayat Kitab Suci :
(Luk 20:36) Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
Roma 8:1,2,15,16,17,18
(Rom 8:1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
(Rom 8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
(Rom 8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(Rom 8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
(Rom 8:17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
(Rom 8:18) Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Dari ayat-ayat diatas, kita dapat mengetahui bahwa Allah Sang Raja Alam Semesta, telah berkenan mengangkat kita orang-orang berdosa sebagai anak-anakNya karena Kristus telah mati bagi kita..Puji Tuhan.

Jadi dari ayat 7 secara keseluruhan, "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? ", hal ini berarti bahwa kita saat ini memiliki hak istimewa dihadapan Allah yaitu kita diangkat menjadi anak-anakNya, dan kita sebagai anak-anakNya dididik Allah didalam pemurnian iman dan ambil bagian kekudusan Allah (ayat 10) dengan cara kita diberikan pendidikan terbaik dari Allah.

Pada saat kita yang berdosa diberikan pendidikan yang murni dan suci oleh Allah terkadang kita tidak mengerti akan arti pendidikan tersebut karena keterbatasan dan keberdosaan kita. Bahkan kita memberontak terhadap Allah. Pada saat kita memberontak, Allah memberikan discplinary correction (koreksi kedisiplinan), yang berupa hukuman, pengajaran dan pemeliharaan disetiap saat dalam hidup kita.

Yang kita rasakan dari koreksi kedisiplinan/hajaran Allah :
- Pada mulanya adalah dukacita/kesedihan, karena memang sangat menyakitkan bagi kita.
- Kita jadi berbuah kebenaran yang memberikan damai yang sejati.
Dasar dari hal diatas : Dari ayat 11 (Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.)

Bila kita tidak dihajar/dididik Allah, maka celakalah kita karena kita bukan termasuk bagian dari anak-anak Allah. Jadi adalah suatu hal yang wajar bila pada saat kita hidup kita betul-betul diganjar Allah, karena Allah sangat mengasihi kita.

Pada ayat 8 "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang"

KJV : Heb 12:8 But if ye be without chastisement, whereof all are partakers, then are ye bastards, and not sons.

Diderita setiap orang : Hal ini menunjukkan ternyata setiap anak-anak Tuhan pasti akan mendapatkan "hadiah/ganjaran" berupa pendidikan terbaik dari Allah. Tidak ada perkecualian dalam hal ini. Jika saat ini kita sedang dihajar Allah, itu adalah suatu hal yang sangat wajar. Tetapi bila kita tidak dihajar Allah, itu justru menimbulkan pertanyaan akan identitas kita.

Maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang (Then are ye bastards, and not sons) : Hal ini menunjukkan, bahwa kita sebagai manusia berdosa perlu didikan Allah. Bila kita tidak dididik Allah maka kita akan menjadi bajingan/penjahat, bukan anak. Karena dosa sudah merusak segala-galanya yang kita terdapat pada diri kita (Total Depravity). Sehingga output kita selalu terarah pada hal yang jahat. Tidak heran jika Alkitab mengatakan jika tidak dididik Allah kita akan menjadi "penjahat/bajingan".

Maka kita perlu bersyukur jika sampai saat ini Allah masih terus mendidik kita. Bila kita tidak lagi dididik Allah, maka kita akan menjadi seorang "bastard/penjahat/bajingan/orang terkutuk” dihadapan Allah dan siap untuk menerima murka Allah. Mari kita menjalani masa pendidikan yang berasal dari Allah ini dengan ketekunan dan kesabaran seperti yang dikatakan John Gill : mari kita bertahan dalam penghukuman/ganjaran yang diberikan Allah kepada kita dengan iman, dengan kesabaran, dengan keberanian dan keteguhan, dengan kerendahan hati dan hormat: dimana ada banyak hal yang dapat mendorong dan menggerakkan orang-orang kudus untuk bertahan dalam sedemikian rupa, tetapi bukan sebagai bentuk hukuman, tetapi sebagai hal yang datang dari Tuhan untuk menyatakan kemuliaanNya dan bagi kebaikan kita sendiri agar beroleh bagian dalam kekudusanNya sehingga hal ini menjadi suatu kegembiraan bagi kita.

Soli Deo Gloria

1 komentar: