Minggu, 17 April 2011

Kematian yang Menghidupkan





Oleh Yun Tonce K P








Roma 5:8-10  
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.  (9)  Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.  (10)  Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!


Murka Allah adalah konsep yang dipaparkan oleh Rasul Paulus sebagai konsep yang sangat radikal dan menyeluruh untuk melukiskan akibat dari dosa. Dosa adalah pelanggaran  terhadap hukum Allah (1Yoh 3:4) dimana Allah menuntut setiap ciptaanNya untuk memuliakanNya (Mzm 148, Rm 3:23b, Why 19:1-6), tetapi kita menolak untuk memuliakanNya.


Kita seringkali mendengar tentang perbuatan baik, tetapi apakah ada unsur kesadaran untuk memuliakan Allah didalamnya ? Perbuatan baik, tanpa ada sikap hati untuk memuliakan Allah, dihadapan Allah sudah merupakan suatu dosa. Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah 1x24 jam kita  memuliakan Allah terus menerus ? apakah 7x24 jam, kita terus memiliki kesadaran untuk memuliakan Allah? marilah kita merenungkannya dengan jujur….ternyata hampir setiap detik didalam hidup kita…..kita telah berdosa, ya kita telah bersalah terhadap Allah Sang Pencipta Alam Semesta. Didalam dosa-dosa kita, kita melanggar, menolak dan menghina Allah Sang Pencipta. Apakah yang terjadi disaat kita berdosa, salah satu akibatnya yang fatal adalah kita kehilangan relasi dengan Allah dan kita mendapatkan murka Allah sebagai akibat dari dosa. Ya, inilah yang terjadi pada saat kita jatuh kedalam dosa.


Murka Allah bukan merupakan dongeng. Murka Allah telah terjadi pada saat ini (Rm 1:18) dan akan mencapai puncaknya pada akhir jaman. Murka Allah bukan suatu balas dendam yang tidak terkontrol seperti yang sering kita dengar penjelasan dari luar Alkitab. Murka Allah berkesesuaian dengan hukuman Allah yang adil (dikaiokrisia) atau dengan keadilan (dikasiosyne) (Rm 2:5).


Apakah yang dilakukan manusia berdosa terhadap murka Allah? Manusia berdosa masih berharap dan terus berusaha mencari-cari cara untuk melepaskan diri dari murka Allah (Rm 2:3). Disaat kita bersalah kepada Allah, banyak diantara kita yang tidak mau mengakuinya dengan terus terang dihadapan Allah, banyak diantara kita yang mencoba untuk melarikan diri dari murka Allah dan mencoba untuk menipu Allah dengan perbuatan baik tanpa hati yang tulus untuk memuliakan Allah, dengan ikut pelayanan tanpa hati yang tulus untuk menyenangkanNya, dengan beribadah sesering mungkin dengan motivasi mudah-mudahan Allah mengampuni dirinya, dengan memberikan persembahan dengan jumlah besar digereja tanpa pertobatan dan sikap hati yang sungguh-sungguh memuliakan Dia….semua ini hanya memperparah daftar kejahatan kita dihadapanNya, karena kita menjadikan gerejaNya sebagai tempat money laundry hasil kejahatan kita.


Ditengah-tengah ke-galauan hati kita akan murka Allah kepada kita, Rasul Paulus memberikan suatu penjelasan yang menjawab semua kegelisahan hati kita. Rasul Paulus memaparkan bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Allah telah mengutus Putra-Nya, yaitu Tuhan Yesus ke dunia 2000 tahun yang lalu dengan misi untuk mati diatas kayu salib. Tuhan Yesus telah mencurahkan darahNya agar kita dibenarkan Allah. Hal ini yang disebut sebagai substitute (pengganti). Dia telah menggantikan kita !! Kita yang seharusnya menerima murka Allah, Allah justru menimpakan murkaNya kepada Anak-Nya. Sehingga darah Kristus mulai tertumpah bagi kita. Dan pada puncakNya, Tuhan Yesus ditinggalkan oleh Allah (Mat 27:46), lalu Kristus mati (Mat 27:50).  Seharusnya kita yang dihukum, seharusnya kita ditinggalkan oleh Allah, seharusnya kita yang harus menerima maut…..tetapi apa yang sudah Tuhan lakukan bagi kita, Dia mati menggantikan kita. Ya, inilah yang telah dilakukan Allah kepada kita, kita yang telah menghina Dia, kita yang telah menginjak-injak kekudusanNya….kita yang adalah para pendosa yang layak untuk diberikan hukuman terberat, justru kita diberikan anugerah terbesar !! Puji Tuhan... Puji Tuhan…


Hai pemuda, sudahkah engkau menyadarinya bahwa Kristus telah mati bagimu ? Bahkan disaat engkau belum mengenalnya dan engkau terus berdosa kepadaNya, Dia sudah mau mati bagimu… Jika engkau merenung sejenak, untuk jaman ini hanya sedikit orang yang mau mati bagi orang yang benar, hanya sedikit orang yang mau mati untuk orang yang baik, tetapi bagi para pelaku kejahatan, tidak ada yang mau mati baginya. Tetapi Kristus sungguh-sungguh mengasihimu, pada saat engkau menyakiti hatiNya dengan segala macam kejahatan dan dosamu…Dia mau mati bagimu….oleh darahNya, engkau sudah dibenarkan, oleh karena kematianNya engkau tidak lagi mendapat murka Allah, bahkan engkau sekarang disebut sebagai sahabat Allah, bukan hanya sampai disitu, engkau telah dijadikanNya menjadi anak-anak Allah yang hidup. Jika engkau masih mengeraskan hatimu, maka saat ini bukalah hatimu pada Yesus Kristus, terimalah Dia menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadimu…biarkan Dia bertahta dihatimu dan menjadi raja atas kehidupanmu….sebab oleh kematianNya, engkau menjadi hidup !!


Kematian Kristus, telah membuat kita menjadi hidup bahkan membuat kita memiliki kehidupan yang sejati. Tentu saja hal ini memiliki implikasi pada hidup kita :

-    Kita belajar untuk mempersembahkan diri kita, hidup kita bagi Dia, baik disaat kita bekerja maka perlu bekerja dengan jujur dan penuh tanggung jawab kepada Allah. Disaat kita sekolah, kita perlu untuk terus memacu diri kita untuk belajar lebih giat sehingga anak-anak Tuhan tidak dianggap remeh oleh orang yang belum mengenal Kristus bukan hanya sampai disitu, anak-anak Tuhan dapat menjadi menjadi saksi Tuhan yang baik sehingga orang lain ikut memuliakan dan mengenal Kristus.

-    Didalam berelasi dengan sesama dan masyarakat, kita belajar untuk mengasihi sesama dan masyarakat dengan kasih yang sudah Tuhan curahkan kepada kita yang standarnya adalah nyawa. Jika banyak orang pada jaman ini memiliki hati untuk memeras dan mencuri berbagai macam hal yang dimiliki oleh  masyarakat sehingga masyarakat menjadi miskin baik secara harta benda karakter dan moral, mari kita belajar untuk memiliki hati, untuk memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk kesejahteraan masyarakat sehingga kita dapat menjadi saksi Kristus yang Tuhan yang baik dan nama Kristus dipermuliakan. Kerelaan untuk memberikan yang terbaik bahkan sampai memberikan nyawa kepada sesama dan masyarakat adalah standar dan ciri-ciri dari anak-anak Allah.

-    Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita berkomitmen untuk tidak merampok harta bangsa kita dan menghacurkan karakter bangsa dengan teladan kita yang buruk, tetapi belajar untuk memberikan sumbangsih yang terbaik bagi bangsa kita dan membangun karakter yang baik melalui sikap dan keteladanan kita


Sebagai anak-anak Allah, marilah kita belajar untuk memuliakan dan merajakan Kristus disetiap detik didalam kehidupan kita. Oleh sebab Dia kita hidup, Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.  (Rom 12:1).

Amin



Renungan ini disharekan pada Buletin Pemuda GKJW Darmo Edisi 2/ April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar