Senin, 10 Mei 2010

Ikrar Lausanne

(Ikrar atau "Covenant" Lausanne adalah sebuah ikrar tentang misi dan penginjilan gereja yang bersejarah yang lahir dari Gerakan Penginjilan Gereja-gereja sedunia yang dimulai sejak tahun 1974 Laussane, Swiss ( 16-25 Juli 1974). Konggres dengan mengambil tema "The Whole Church taking the Whole Gospel to the Whole World" ini digagas oleh beberapa tokoh pemimpin gereja yang penting seperti Rev. Billy Graham, Samuel Escobar, Francis Schaeffer, Malcolm Muggeridge, dan John Stott. Sejak tahun 1974, yang diikuti oleh 150 negara (termasuk Indonesia), Lausanne Movement segera diikuti dengan gerakan-gerakan atau konggres-konggres misi sedunia di berbagai tempat. Tahun 2010 ini akan menjadi tahun penting karena akan diadakan Konggres Lausanne III, yang diadakan di CapeTown, Afrika Selatan. Ada baiknya rekan-rekan pekerja Kristus memahami "statement" dari Ikrar Lausanne yang terkenal ini, untuk akhirnya ikut terlibat mendoakan dan ambil bagian dalam misi yang terintegrasi dalam hidup kita. Solus Christus!)

PENDAHULUAN
Kami, anggota-anggota dari gereja Yesus Kristus, dari lebih 150 negara, peserta Kongres Internasional Penginjilan Dunia di Lausanne, memuji Tuhan untuk keselamatan agung yang diberikanNya dan bersuka cita dalam anugerah persekutuan dengan diriNya dan sesama orang percaya. Kami benar-benar digerakkan oleh apa yang Tuhan kerjakan dalam jaman ini dan oleh penyesalan dan pertobatan atas kejatuhan kami serta oleh tantangan terhadap tugas yang belum selesai. Kami percaya bahwa Injil adalah Kabar Baik Tuhan untuk seluruh dunia dan kami ditentukan dengan anugerah Tuhan untuk mematuhi perintah Yesus menyebarkan Injil kepada seluruh umat manusia dan membuat setiap bangsa muridNya. Karena itu kami ingin menyatakan iman dan keyakinan kami serta membuat suatu janji tertulis.

1. MISI ALLAH
Kami menyatakan keyakinan kami bahwa Tuhan yang kekal dan tunggal, pencipta dan tuan atas seluruh bumi, Bapa, Anak dan Roh Kudus, adalah yang memerintah atas segala sesuatu menurut kehendakNya. Dia telah memanggil keluar umat kepunyaanNya dari dunia dan mengutus kembali umatnya ke dalam dunia, menjadi pelayan dan saksiNya untuk perluasan kerajaanNya, membangun tubuh Kristus dan memuliakan namaNya. Kami mengaku dengan malu bahwa seringkali kami menyangkali panggilan ini dan gagal dalam misi kami, dengan cara menjadi serupa dengan dunia ini atau dengan menarik diri dari dunia ini. Namun kami bersuka cita karena walaupun kami dilahirkan dengan tubuh duniawi, Injil tetap merupakan harta yang berharga. Terhadap tugas untuk membuat harta tersebut diketahui orang, dalam kekuatan Roh Kudus kami memperbarui kembali pengabdian kami.
(Yesaya 40:28, Matius 28:19, Efesus 1:11, Kisah Para Rasul 15:14, Yohanes 17:6,18, Efesus 4:12, 1 Korintus 5:10, Roma 12:2, 2 Korintus 4:7)

2. OTORITAS DAN KUASA ALKITAB
Kami menyatakan bahwa inspirasi Ilahi, kebenaran penuh dan otoritas dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Alkitab secara keseluruhan adalah satu-satunya Firman Tuhan tertulis, tanpa kesalahan apapun dalam pernyataannya dan satu-satunya pedoman iman dan perilaku yang tak pernah salah. Kami juga menyatakan kuasa dari Firman Tuhan untuk memenuhi misi keselamatannya. Pesan Alkitab ditujukan kepada laki-laki dan perempuan. Penyingkapan Tuhan melalui Yesus dan Alkitab tak terubahkan. Melalui Alkitab, Roh Kudus tetap berbicara hingga hari ini. Roh Kudus memberikan pencerahan dalam pikiran orang percaya pada setiap budaya untuk menangkap kebenaran Alkitab secara langsung melalui mata mereka sendiri dan kemudian menyingkapkan beragam hikmat Tuhan kepada seluruh gereja.
(2 Timotius 3:16, 2 Petrus 1:21, Yohanes 10:35, Yesaya 55:11, 1 Korintus 1:21, Roma 1:16, Matius 5:17-18, Yudas 3, Efesus 1:17-18, Efesus 3:10,18)

3. KEUNIKAN DAN UNIVERSALITAS KRISTUS
Kami meyakini bahwa hanya ada satu Juruselamat dan hanya ada satu Injil, meskipun terdapat keragaman yang tinggi dalam pendekatan penginjilan. Kami mengakui bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dasar tentang Tuhan melalui pernyataan umumNya di alam ini. Namun kami menolak bahwa hal ini dapat menyelamatkan, karena manusia menekan kebenaran dengan ketidakbenaran mereka. Sebagai bentuk keteguhan atas keyakinan kami kepada Kristus dan Injil, kami juga menolak segala bentuk sinkretisme dan dialog yang implikasinya menyatakan bahwa Kristus berbicara sama melalui seluruh agama dan ideologi. Yesus Kristus, satu-satunya Tuhan yang menjadi manusia yang memberikan diriNya sendiri sebagai satu-satunya tebusan bagi orang berdosa adalah satu-satunya perantara antara Tuhan dan manusia. Tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan. Setiap manusia, pria atau wanita, hancur karena dosa, namun karena Allah mengasihi setiap manusia, Ia tidak menghendaki seorangpun binasa melainkan bertobat. Karena itu mereka yang menolak Kristus, juga menolak sukacita atas keselamatan dan mengutuk dirinya sendiri dalam keterpisahan kekal dengan Tuhan. Menyatakan Yesus sebagai Juruselamat dunia tidak berarti bahwa semua manusia secara otomatis atau pada akhirnya diselamatkan, tidak juga berarti bahwa semua agama menawarkan keselamatan dalam Kristus. Lebih baik dinyatakan bahwa kasih Tuhan terhadap dunia yang penuh pendosa dinyatakan dengan mengundang setiap orang untuk meresponNya sebagai juruselamat dan tuan secara pribadi, dengan komitmen sepenuh hati untuk bertobat dan beriman. Yesus Kristus telah ditinggikan di atas segala nama, dan kita menantikan hari dimana setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengakuiNya sebagai Tuhan.
(Galatia 1:6-9, Roma 1:18-32, 1 Timotius 2:5-6, Kisah Para Rasul 4:12, Yohanes 3:16-19, 2 Petrus 3:9, 2 Tesalonika 1:7-9, Yohanes 4:42, Matius 11:28, Efesus 1:20-21, Filipi 2:9-11)

4. NATUR PENGINJILAN
Menginjili adalah menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus yang telah mati karena dosa-dosa kita dan telah bangkit dari kematian sesuai dengan Alkitab dan sebagai Tuhan yang berdaulat, sekarang Ia menawarkan pengampunan dosa dan anugerah yang membebaskan oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang bertobat dan percaya. Kehadiran orang Kristen di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari penginjilan, demikian juga dengan dialog-dialog untuk mendengarkan dengan sensitif dengan tujuan untuk memahami. Penginjilan sendiri adalah proklamasi tentang Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, dengan suatu pandangan untuk mengajak orang datang kepadaNya secara pribadi dan karena itu diperdamaikan dengan Tuhan. Dalam menyebarkan undangan Injil, kami tidak berhak untuk menghilangkan harga dari penginjilan. Yesus tetap memanggil semua pengikutnya untuk menyangkali diri, memikul salib dan bergabung dalam komunitas barunya. Hasil dari penginjilan termasuk ketaatan pada Kristus, bergabung pada gerejaNya dan pelayanan dengan penuh tanggungjawab di dunia ini.
(1 Korintus 15:3-4, Kisah Para Rasul 2:32-39, Yohanes 20:21, 1 Korintus 1:23, 2 Korintus 4:5, 2 Korintus 5:11,20, Lukas 14:25-33, Markus 8:34, Kisah Para Rasul 2:40,47, Markus 10:43-45)

5. TANGGUNG JAWAB SOSIAL ORANG KRISTEN
Kami menyatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan juga Hakim atas semua manusia. Karena itu kami seharusnya juga membagikan perhatianNya pada keadilan dan pendamaian kepada seluruh manusia serta pembebasan pria dan wanita dari segala bentuk penekanan. Karena pria dan wanita diciptakan menurut citra Tuhan, setiap manusia, dengan tidak memandang ras, agama, warna, budaya, kelas sosial, jenis kelamin atau usia memiliki martabat intrinsik dan karena itu mereka darus dihormati dan dilayani, dan bukan dieksploitasi. Di sini kami menyatakan penyesalan atas pengabaian yang kami lakukan dan juga atas seringnya kami berpandangan bahwa penginjilan dan perhatian sosial adalah dua hal yang terpisah. Walaupun pendamaian dengan orang lain bukanlah pendamaian dengan Tuhan, kegiatan sosial bukanlah penginjilan, dan pembebasan politik bukanlah keselamatan, kami menyatakan bahwa penginjilan dan keterlibatan sosial politik adalah bagian dari tugas orang-orang Kristen. Keduanya dibutuhkan sebagai perwujudan doktrin Allah dan manusia, kasih kami kepada sesama manusia dan bentuk ketaatan kami kepada Yesus Kristus. Kabar keselamatan juga menyiratkan sebuah pesan penghakiman atas segala bentuk pengucilan, penekanan dan diskriminasi dan kita tidak perlu takut untuk menyingkapkan kejahatan dan ketidakadilan dimanapun hal tersebut terjadi. Ketika manusia menerima Yesus, mereka lahir baru ke dalam kerajaan Tuhan dan berkewajiban bukan hanya menyatakan namun juga menyebarkan kebenaranNya di tengah-tengah dunia yang tidak benar. Keselamatan yang kita terima seharusnya mengubah pribadi dan tanggungjawab sosial kita secara utuh. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
(Kisah Para Rasul 17:26,31, Kejadian 18:25, Yesaya 1:17, Mazmur 45:7, Kejadian 1:26,27, Yakobus 3:9, Imamat 19:18, Lukas 6:27,35, Yakobus 2:14-26, Yohanes 3:3,5, Matius 5:20, Matius 6:33, 2 Korintus 3:18, Yakobus 2:20)

6. GEREJA DAN PENGINJILAN
Kami menyatakan bahwa Kristus mengutus umat tebusannya ke dalam dunia seperti Bapa mengutusNya, dan panggilan untuk menembus dunia ini memiliki kedalaman dan harga yang mirip dengan panggilan Kristus sendiri. Kita harus membantu dan mendorong jemaat atau gereja-gereja terisolir dan menembus kelompok masyarakat non Kristen. Dalam misi gereja untuk melayani dengan pengorbanan, penginjilan adalah yang utama. Penginjilan dunia membutuhkan kesatuan gereja untuk membawa Injil seutuhnya kepada seantero dunia. Gereja adalah pusat tata surya misi Tuhan dan tugasnya adalah penyebaran Injil. Gereja yang mengkotbahkan salib harus ditandai sendiri oleh salib. Akan menjadi sandungan bagi penginjilan, jika gereja mengkhianati Injil atau kurang memiliki kehidupan yang beriman kepada Tuhan, kurang kasih yang tulus kepada sesama manusia, atau tidak memiliki integritas dan kejujuran dalam segala hal termasuk dalam hal-hal promosi dan keuangan. Gereja lebih sebagai komunitas umat Tuhan daripada sebuah lembaga, dan tidak boleh diidentifikasikan dengan budaya tertentu, sistem sosial dan politik atau ideologi manusia.
(Yohanes 17:18, Yohanes 17:20-21, Matius 28:19-20, Kisah Para Rasul 1:8, Kisah Para Rasul 20:27, Efesus 1:9-10, Efesus 3:9-11, Galatia 6:14,17, 2 Korintus 6:3-4, 2 Timotius 2:19-21, dan Filipi 1:27)

7. KERJASAMA PENGINJILAN
Kami menyatakan bahwa kesatuan gereja dalam kebenaran yang terlihat jelas adalah misi Tuhan. Penginjilan juga memanggil kita untuk bersatu, karena kesatuan kita memperkuat kesaksian kita , sama dengan perpecahan kita akan menghapus berita pendamaian kita. Kami menyadari bahwa kesatuan organisatoris dapat diwujudkan dalam banyak bentuk dan tidak harus selalu berkaitan dengan penginjilan. Kita yang memiliki iman Alkitabiah yang sama seharusnya memiliki kesatuan yang erat dalam persekutuan, pekerjaan dan kesaksian. Kami mengakui bahwa kesaksian kami seringkali tercederai oleh dosa individualisme dan duplikasi yang tidak perlu. Kami berjanji untuk mengusahakan kesatuan yang lebih erat dalam kebenaran, penyembahan, kekudusan dan misi. Kami mendesak pengembangan kerjasama regional maupun kerjasama fungsional untuk kelanjutan misi Gereja, untuk perencanaan stratejik, untuk saling mendukung, dan untuk saling berbagi pengalaman dan sumber daya.
(Yohanes 17:21,23, Efesus 4:3-4, Yohanes 13:35, Filipi 1:27, Yohanes 17:11-23)

8. GEREJA DALAM KEMITRAAN PENGINJILAN
Kami bersukacita bahwa sebuah jaman misi yang baru telah tiba. Peran dominan dari misi-misi dari belahan dunia Barat menghilang dengan cepat. Tuhan sedang membangkitkan sumberdaya besar yang baru untuk penginjilan dunia dari gereja-gereja yang lebih muda, dan ini menunjukkan bahwa tanggungjawab menginjili adalah bagi semua tubuh Kristus. Karena itu seharusnya seluruh gereja bertanya kepada Tuhan dan dirinya sendiri tentang apa yang seharusnya diperbuat mereka baik untuk menjangkau daerah mereka sendiri maupun untuk mengirim misionaris ke bagian lain di dunia ini. Sebuah penelaahan ulang tentang tanggungjawab dan peran misi kita harus dilanjutkan. Dengan demikian maka pertumbuhan kemitraan gereja-gereja akan dikembangkan dan karakter sebagai gereja Kristus yang universal akan lebih jelas ditunjukkan. Kami juga mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua lembaga yang mengerjakan penerjemahan Alkitab, pendidikan teologi, media masa, buku-buku Kristen, penginjilan, misi, pembaruan gereja dan bidang-bidang spesifik lainnya. Mereka seharusnya juga terlibat dalam pengujian diri sendiri secara terus menerus untuk menilai efektivitas mereka sebagai bagian dari misi gereja.
(Roma 1:8, Filipi 1:5, Filipi 4:15, Kisah Para Rasul 13:1-3, 1 Tesalonika 1:6-8)

9. MENDESAKNYA TUGAS PENGINJILAN
Lebih dari 2,7 miliar manusia yang setara dengan dua pertiga populasi manusia di dunia belum di-injili. Kami merasa malu karena begitu banyak orang yang dilupakan dan hal ini merupakan suatu pukulan berat bagi kita dan gereja seutuhnya. Saat ini di banyak bagian dunia terjadi penerimaan terhadap Tuhan Yesus Kristus yang berbeda dari waktu sebelumnya. Kami diyakinkan bahwa ini adalah saatnya bagi gereja-gereja dan lembaga para gereja untuk berdoa secara tulus atas keselamatan bagi orang-orang tak terjangkau dan meluncurkan upaya-upaya baru untuk melakukan penginjilan dunia. Penurunan misionaris asing dan dana di negara-negara yang telah terinjili terkadang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan gereja nasional menuju kemandirian dan menggunakan sumber daya mereka bagi area-area yang belum terinjili. Para misionaris seharusnya bergerak lebih bebas dari dan ke enam benua dengan semangat pelayanan yang rendah hati. Sasarannya adalah, dengan semua cara yang tersedia dan dalam waktu paling cepat yang memungkinkan, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk mendengar, mengerti dan menerima kabar baik. Kita tidak dapat berharap untuk mencapai sasaran ini tanpa pengorbanan. Kita semua terguncang oleh kemiskinan dari jutaan orang dan terganggu dengan ketidakadilan yang menyebabkannya. Bagi mereka yang hidup dalam situasi berkelimpahan menerima tugas panggilan kita untuk hidup sederhana dengan tujuan agar dapat berkontribusi lebih murah hati kepada baik pengentasan hal tersebut maupun kepada penginjilan.
(Yohanes 9:4, Matius 9:35-38, Roma 9:1-3, 1 Korintus 9:19-23, Markus 16:15, Yesaya 58:6-7, Yakobus 1:27,Yakobus 2:1-9, Matius 25:31-46, Kisah Para Rasul 2:44-45, Kisah Para Rasul 4:34-35)

10. PENGINJILAN DAN BUDAYA
Pengembangan strategi penginjilan dunia membutuhkan metode-metode perintisan yang imajinatif. Bersama Tuhan, hasilnya adalah bangkitnya gereja-gereja yang berakar kuat dalam Kristus dan berhubungan erat dengan budaya mereka masing-masing. Budaya harus selalu diuji dan dinilai dengan Firman Tuhan. Karena pria dan wanita adalah ciptaan Tuhan, beberapa dari budaya manusia memang kaya akan keindahan dan kebaikan. Namun karena kejatuhan mereka dalam dosa, semua itu tercemari oleh dosa dan beberapa diantaranya justru benar-benar jahat dan sesat. Injil tidak menyatakan superioritas salah satu budaya terhadap budaya lainnya, namun Injil mengevaluasi semua budaya berdasarkan kriteria kebenarannya dan tetap bertahan pada kebenaran moral yang mutlak dalam setiap budaya. Di satu pihak misi seringkali membawa suatu budaya asing bersama dengan pengabaran Injilnya, namun sebaliknya gereja juga sering kali lebih terikat pada budaya daripada pada Firman Tuhan. Para penginjil harus dengan rendah hati mengosongkan dirinya kecuali keotentikan personalnya agar dapat menjadi pelayan sesama manusia, dan gereja harus mencari cara untuk mentransformasi dan memperkaya budaya, untuk kemuliaan Tuhan.
(Markus 7:8-9,13, Kejadian 4:21-22, 1 Korintus 9:19-23, Filipi 2:5-7, 2 Korintus 4:5)

11. PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN
Kami mengaku bahwa seringkali kami mengusahakan pertumbuhan gereja dengan mengorbankan kedalaman gereja dan dengan memisahkan penginjilan dari kehidupan sehari-hari. Kami juga mengakui bahwa beberapa dari misi kami terlalu lambat untuk memperlengkapi dan mendorong pimpinan-pimpinan nasional untuk memikul tanggungjawab mereka yang benar. Karena itu kami berkomitmen pada prinsip kesejatian dan selaras dengan itu setiap gereja akan memiliki pemimpin nasional yang menampilkan corak kepemimpinan Kristen, dalam pengertian tidak mendominasi namun justru melayani. Kami menyadari bahwa ada kebutuhan sangat besar untuk memajukan pendidikan teologi, khususnya bagi para pemimpin gereja. Dalam setiap bangsa dan budaya seharusnya ada program-program pelatihan yang efektif bagi para pendeta dan kaum awam dalam hal doktrin, pemuridan, penginjilan, kehidupan sehari-hari dan pelayanan. Pelatihan-pelatihan seperti itu seharusnya tidak mendasarkan diri pada sebuah metodologi yang sama namun justru dikembangkan secara kreatif melalui inisiatif orang setempat seturut standar Alkitab.
(Kolose 1:27-28, Kisah Para Rasul 14:23, Titus 1:5,9, Markus 10:42-45, Efesus 4:11-12)

12. KONFLIK SPIRITUAL
Kami percaya bahwa kita senantiasa terlibat dalam pertempuran rohani menghadapi kuasa iblis, yang selalu mencari cara untuk menyingkirkan gereja dan membuatnya mereka frustasi dengan tugas penginjilan dunia. Kami mengetahui bahwa kami perlu memperlengkapi diri dengan perlengkapan Tuhan dan berperang dalam pertempuran ini dengan senjata-senjata kebenaran rohani dan doa. Kami mendeteksi aktivitas musuh kita, bukan hanya dalam bentuk ideologi sesat di luar gereja, namun juga di dalam gereja yaitu berupa injil palsu yang memutarbalikan Firman Tuhan dan meletakan manusia dalam posisi Tuhan. Kita perlu jeli dan waspada untuk menjaga Injil yang Alkitabiah. Kami menyadari bahwa kita tidak kebal terhadap pandangan dan tindakan-tindakan dunia seperti sekularisme. Sebagai contoh, meskipun hasil studi yang hati-hati tentang pertumbuhan gereja baik secara kuantitatif maupun secara spiritual adalah berharga dan benar, kita sering kali mengabaikannya. Pada kesempatan lain, karena keinginan yang menggebu untuk memastikan respon terhadap injil, kita mengkompromikan pesan kita, memanipulasi pendengar kita dengan teknik-tenik penekanan tertentu, atau terkuasai oleh angka-angka statistik bahkan ketidakjujuran dalam penggunaannya. Semua ini adalah keduniawian. Gereja harus berada di dalam dunia, namun dunia tidak boleh ada di dalam gereja.
(Efesus 6:12, 2 Korintus 4:3-4, Efesus 6:11, 13-18, 2 Korintus 10:3-5, 1 Yohanes 2:18-26, 1 Yohanes 4:1-3, Galatia 1:6-9, 2 Korintus 2:17, 2 Korintus 4:2, Yohanes 17:15)

13. KEMERDEKAAN DAN PENYIKSAAN
Adalah tugas panggilan Tuhan bagi setiap pemerintahan untuk mengamankan perdamaian, keadilan dan kebebasan, di mana gereja dapat mentaati Tuhan, melayani Tuhan Yesus Kristus, dan mengabarkan Injil tanpa gangguan. Karena itu kami berdoa untuk para pemimpin bangsa dan mengingatkan mereka untuk menjamin kebebasan berpikir, kebebasan untuk menjalankan dan menyebarkan agama seturut dengan kehendak Tuhan, dan hal-hal lain seperti yang tercantum dalam Piagam Hak Asasi Manusia yang berlaku universal. Kami juga menyatakan keprihatinan kami yang mendalam kepada semua orang yang ditahan secara tidak adil dan secara khusus kepada mereka yang menderita karena kesaksian mereka tentang Tuhan Yesus. Kami berjanji untuk berdoa dan mengusahakan kebebasan mereka. Pada saat yang bersamaan kami menolak diintimidasi karena iman mereka. Tuhan menolong kita untuk berdiri menentang ketidakadilan dan tetap beriman pada Injil, berapapun harganya. Kami tidak lupa pada peringatan Yesus bahwa penderitaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
(1 Timotius 1:1-4, Kisah Para Rasul 4:19, Kisah Para Rasul 5:29, Kolose 3:24, Ibrani 13:1-3, Lukas 4:18, Galatia 5:11, Galatia 6:12, Matius 5:10-12, Yohanes 15:18-21)

14. KUASA ROH KUDUS
Kami percaya pada kuat kuasa Roh Kudus. Bapa mengirimkan RohNya untuk menjadi saksi atas AnakNya, dan tanpa kesaksian Roh Kudus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Pengakuan dosa, iman kepada Kristus, kelahiran baru dan pertumbuhan orang Kristen adalah hasil karyaNya. Lebih jauh dari itu, Roh Kudus adalah sebuah Roh Misi, karena itu penginjilan seharusnya muncul secara spontan dari sebuah gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Sebuah gereja yang bukan gereja misi bertentangan dengan dirinya sendiri dan mengesampingkan Roh Kudus. Penginjilan dunia akan menjadi sebuah kemungkinan yang nyata bila Roh Kudus memperbarui gereja dalam kebenaran, hikmat, iman, kekudusan, kasih dan kuasa. Karena itu kami mengajak seluruh orang Kristen berdoa untuk lawatan Roh Tuhan yang berdaulat sehingga buah-buahNya dapat muncul di antara umatNya dan semua karuniaNya dapat memperkaya tubuh Kristus. Dengan demikian seluruh dunia ini akan menjadi alat yang sesuai di tanganNya dan seluruh bumi akan mendengar suaraNya.
(1 Korintus 2:4, Yohanes 15:26-27, Yohanes 16:8-11, 1 Korintus 12:3, Yohanes 3:6-8, 2 Korintus 3:18, Yohanes 7:37-39, 1 Tesalonika 5:19, Kisah Para Rasul 1:8, Mazmur 85:4-7, Mazmur 67:1-3, Galatia 5:22-23, 1 Korintus 12:4-31, Roma 12:3-8)

15. KEDATANGAN KRISTUS KEMBALI
Kami percaya bahwa Yesus Kristus akan datang kembali secara pribadi dan nyata, dalam kuasa dan kemuliaan, untuk menyempurnakan penyelamatan dan penghakimanNya. Janji kedatanganNya adalah sebuah dorongan pada penginjilan kita, karena kita mengingat firmanNya bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa terlebih dahulu. Kami percaya bahwa masa diantara kenaikan Yesus dan kedatanganNya kembali harus diisi dengan misi anak-anak Tuhan, yang tidak memiliki hak untuk berhenti sampai pada kesudahannya. Kami juga mengingat peringatanNya bahwa kristus-kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul mendahului Anti Kristus. Karena itu kami menolak kebanggaan dan kepercayaan diri untuk bermimpi bahwa manusia dapat membangun dunia yang ideal di bumi ini. Keyakinan Kristen kami adalah bahwa Tuhan yang akan menyempurnakan KerajaanNya dan kami sangat menantikan hari itu; langit dan bumi baru dimana kebenaran akan bertahta dan Tuhan akan memerintah selamanya. Sementara itu, kami mendedikasikan ulang diri kami untuk melayani Kristus dan sesama manusia dalam sebuah penyerahan diri penuh sukacita pada otoritasNya melampaui seluruh kehidupan kami.
(Markus 14:62, Ibrani 9:28, Markus 13;10, Kisah Para Rasul 1:8-11, Matius 28:20, Markus 13:21-23, Yohanes 2:18, Yohanes 4:1-3, Lukas 12:32, Wahyu 21:1-5, 2 Petrus 3:13, Matius 28:18)

PENUTUP
Dalam terang iman dan resolusi ini, kami memasuki tanda perjanjian dengan Tuhan dan dengan sesama kami; untuk berdoa, merencanakan dan bekerja sama melakukan penginjilan ke seluruh dunia. Kami mengajak yang lain untuk bergabung bersama kami. Kiranya Tuhan menolong kita dengan anugerahNya untuk tetap setia pada ikrar ini bagi kemuliaanNya! Amin, Haleluya!


Info Tambahan : 
Tentang Laussane Movement, bisa buka http://www.lausanne.org/about.html.
Awal gerakan dan dokumen2 nya ada di http://www.lausanne.org/lausanne-1974/lausanne-1974.html.
Sumber : Note dari Ev. Yusuf Deswanto, M.Div   
http://www.facebook.com/note.php?note_id=420864080189

Tidak ada komentar:

Posting Komentar