Minggu, 13 Maret 2011

Keluarga Allah





Oleh Yun Tonce K P








Efesus 2:19-20  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,  (20)  yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.


I. Intro

Yang membuat halaman Perjanjian Baru menjadi baru adalah kita memanggil Allah sebagai Bapa. Keyakinan bahwa kita bisa memanggil Pencipta Alam Semesta dengan sebutan yang begitu intim merupakan inti dari iman Kristen. – Sinclair Ferguson

Dalam Perjanjian Lama, penyebutan Allah sebagai Bapa, sangat jarang didapati, dalam PB, lebih dari 200 ayat yang berbeda menyebut Allah sebagai Bapa.

Ironisnya : Mayoritas, anak-anak Tuhan banyak tidak mengetahui relasi ini !! Celakanya, yang mengetahui pun tidak selalu memelihara relasi dengan Bapa. Inilah kegagalan kehidupan anak-anak Allah.

Sebelum Reformasi (Sebelum abad 16) : Kehidupan Kristen dipandang sebagai kehidupan yang penuh ketakutan dan perhambaan kepada Allah.
Reformasi : Luther mematahkan pandangan tersebut melalui penemuannya tentang pembenaran hanya oleh iman. Buku-buku teks Teologi hanya membahas tentang anak-anak Allah hanya secara sekilas.
Jaman sekarang :  Kaum Liberal menyelewengkan Alkitab dengan menekankan bahwa Allah adalah Bapa bagi seluruh umat manusia dan semua manusia itu bersaudara.

Saat anda menyebut PB sebagai wahyu tentang kebapaan dari Sang Pencipta kudus, berarti anda telah meringkas seluruh ajarannya dalam satu kalimat. Untuk menilai seberapa baik seseorang memahami keKristenan, lihatlah seberapa besar ia memahami dirinya sebagai anak Allah dan Allah sebagai Bapa-nya. Jika bukan pemahaman ini yang menggerakkan dan mengontrol penyembahan, doa, dan caranya memandang kehidupan, itu berarti ia tidak memahami keKristenan sama sekali. – J I Packer

Pengenalan identitas kita sebagai anak-anak Allah adalah inti dari semua Teologi Kristen dan merupakan pendorong utama bagi kehidupan Kristen. – Sinclair Ferguson.
Menjadi orang Kristen bukan tergantung pada pengalaman, tetapi lebih pada hubungan (relasi) baru kita dengan Allah – Sinclair Ferguson


II. Pengajaran mengenai Keluarga Allah

Didunia ini hanya ada dua macam keluarga, yaitu Keluarga Allah dan Keluarga iblis. Secara sadar maupun tidak sadar, kita telah menempatkan diri kita didalam salah satu keanggotaan keluarga. Menjadi anggota keluarga yang satu berarti menolak keanggotaan keluarga yang lain. Menjadi anggota dari salah satu keluarga berarti menjadi seteru untuk keluarga yang yang laina. Tidak ada keikutsertaan secara setengah-setengah (tidak dingin dan tidak panas).
Bandingkan dengan :
Wahyu 3:15-16
(15)  Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(16)  Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Keluarga Allah dan Keluarga iblis :

- Keluarga Allah

Dimana Allah Bapa adalah Kepala Keluarga, Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Bapa.
Setiap anggota keluarga menyebut Allah sebagai Bapa dan setiap anggota keluarga melakukan kehendak Bapa.

Bandingkan dengan :
Eph 2:19-20
(19)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
(20)  yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Eph 3:14-15
(14)  Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
(15)  yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

1Jn 3:1-2
(1)  Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
(2)  Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.


- Keluarga Iblis
Iblis adalah Kepala Keluarga. Setiap anggota keluarga menyebut Iblis sebagai bapa mereka. Setiap anggota keluarga melakukan kehendak Iblis.

Bandingkan dengan :
Joh 8:43-44
(43)  Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
(44)  Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.


III.  Proses Adopsi Keluarga Allah
 
1.  Kita sebagai manusia telah jatuh kedalam dosa-dosa dan segala macam pelanggaran kita
.
Didalam dosa-dosa kita, kita telah menolak untuk memuliakan Allah, kita lebih condong kepada kepuasan diri kita, kita suka untuk self oriented daripada melakukan segala sesuatu untuk kemuliaanNya. Inilah kesalahan dan pelanggaran kita, kita telah menghina Sang Pencipta kita ! Kita telah menginjak-injak kehormatan Allah !
Bandingkan dengan :
(Rom 3:4)  Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."
Rom 3:11-18
(11)  Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
(12)  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
(13)  Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
(14)  Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
(15)  kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
(16)  Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
(17)  dan jalan damai tidak mereka kenal;
(18)  rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Salah satu akibat dosa dan pelangaran kita : kita menjadi orang asing dihadapan Allah (Ef 2:19).  Itu sebab didalam suatu kesempatan Tuhan Yesus mengatakan :
Didalam Mat 7:21-23 :
(21)  Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(22)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(23)  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Mengapa mereka ditolak ? Karena mereka adalah orang asing, Itu sebabnya Kristus dan Bapa tidak mengenal mereka. Bapa mengenal orang-orang asing hanya sebagai sebagai para pembuat kejahatan yang telah menghina Allah.

2. Namun, yang Allah lakukan pada kita : ditengah-tengan kesesatan, kejahatan dan kebejatan kita, Allah justru telah memilih kita untuk menjadikan kita sebagai anak-anakNya. Hal ini tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan kepada Allah. Allah telah memberikan suatu anugerah terbesar bagi kita yang adalah para pendosa yang layak mendapat hukuman terberat !! Seorang Teolog mengatakan bahwa Allah membangun KerajaanNya bukan dengan bahan bangunan yang hebat, tetapi dari orang-orang yang hancur hatinya.
Bandingkan dengan :
Eph 1:3-8
(3)  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
(4)  Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
(5)  Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
(6)  supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
(7)  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
(8)  yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Disini kita dapat melihat bahwa : Allah memilih kita untuk menjadi anak-anakNya sebelum dunia dijadikan. Pemilihan ini bukan dari pihak kita, tetapi dari pihak Allah. Pemilihan ini adalah kasih karunia Allah, bukan karena kelayakan kita dan perbuatan baik kita, tetapi karena anugerah Allah bagi kita yang adalah para pendosa yang layak untuk diberi hukuman mati.
Bandingkan dengan :
(Rom 9:11)  Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya—

Rom 11:5-6
(5)  Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
(6)  Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Calvin : If the reason is asked, why God has called us to enjoy the gospel, why he daily bestows upon us so many blessings, why he opens to us the gate of heaven, — the answer will be constantly found in this principle, that he hath chosen us before the foundation of the world.
Jika ditanyakan alasan mengapa Allah memanggil kita untuk menerima dan menikmati Injil, mengapa setiap hari Dia memberikan banyak sekali kelimpahan kepada kita, mengapa Dia membuka Pintu Gerbang Sorgawi bagi kita – Jawaban dari hal tersebut akan ditemukan secara konsisten pada prinsip ini, bahwa Dia telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.

3. Karakter dari keluarga Allah adalah Keluarga yang Kudus dan Tidak Bercacat.
Karena itu kita yang berdosa dan sudah mati secara rohani (Ef 2:1) perlu untuk Lahir Baru !!
Didalam kelahiran baru ini kita disucikan dan dikuduskan dari segala macam dosa dan pelanggaran kita.

Penebusan hutang Kemuliaan dan Hutang dosa ini dilakukan oleh Allah sendiri dengan jalan mengirimkan PutraNya dari Sorga ke negeri yang jauh untuk mencari anak-anak manusia yang hilang. Penebusan ini dilakukan dengan darahNya sendiri (Eph 1:7)  “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”. 
Bandingkan dengan :
Col 2:13-14
(13)  Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(14)  dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

2Co 5:17-18
(17)  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
(18)  Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

(2Co 5:21)  Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Rom 6:4-9
(4)  Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
(5)  Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6)  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
(7)  Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(8)  Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(9)  Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Untuk diperhatikan :
Kita ditebus dengan darah dan kematian Kristus, bukan dengan barang-barang harta benda bahkan jabatan prestisius sekalipun !! Darah Kristus lebih mulia, lebih berharga, lebih kudus daripada semuanya itu. Inilah kekayaan (segala berkat rohani) yang diberikan oleh Kristus kepada umat pilihanNya.

Ilustrasi tentang harta : Soeharto sebagai orang kaya yang paling top diIndonesia pun juga harus mengalami kematian. Uang yang dimiliki tidak bisa membeli nyawanya untuk terus bereksistensi. Apalagi untuk membeli jiwanya yang bersifat kekal, hal ini sangat tidak mungkin.

Karena itu Paulus didalam (Eph 1:3) menyatakan “ Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Kristus adalah segala-galanya bagi orang percaya. Tanpa Kristus, kita adalah manusia-manusia celaka, tanpa Kristus kita adalah manusia yang tidak berpengharapan, tanpa Kristus kita adalah manusia yang memiliki kehidupan yang sia-sia.  Itulah sebabnya didalam Ef 2:20, dikatakan bahwa Kristus adalah Batu Penjuru !!

Sinclair Ferguson : Setelah kita lahir baru, status kita sekarang adalah sebagai anak-anak Allah, sebagai bagian dari anggota Keluarga Allah. Didalam status kita yang baru, semua hutang dan kewajiban lama kita telah dibatalkan. Kelahiran baru juga membuat kita terlepas dari cara hidup orang berdosa.

Bandingkan dengan :
Rom 6:17-18
(17)  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
(18)  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.


Implikasi Kelahiran Baru : Kelahiran baru, membuat kita terputus dengan ikatan keluarga yang lama (keluarga iblis).  Dan mengakibatkan kita memiliki konflik dengan keluarga yang lama. Sehingga iblis akan berusaha merebut kita kembali.
Bandingkan :
(Rev 12:12)  Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Sinclair Ferguson :
Pengetahuan dan jaminan yang pasti bahwa kita adalah anak-anak Allah merupakan suatu perisai dan benteng pertahanan terhadap serangan iblis.
Iblis akan berusaha menjebak kita dan mempertanyakan apakah kita benar-benar anak Allah (bdk Mat 4:3,6), ……kita harus ingat bahwa Allah telah mengadopsi kita dengan cuma-Cuma dan penuh kemurahan. Allah telah memilih kita. Status kita bukan bersangkut paut dengan kelayakan kita, melainkan dengan kasihNya !.

Untuk direnungkan : Inilah kasih setia Allah, Dia yang memulai, Dia juga yang akan memimpin kita dari awal sampai akhir segala sesuatu. (1Co 1:9)  Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Sudahkah kita sebagai anak-anakNya, yang telah ditebusnya sudah hidup didalam pimpinanNya ? ataukah hidup kita masih liar tidak karu-karuan ? Sudahkah kita hidup memuliakan Kristus didalam setiap detik didalam hidup kita ?


IV. Kehidupan, Relasi, dan Karakter Anggota Keluarga Allah

Menjadi anggota Keluarga Allah akan terjadi perubahan yang sangat signifikan dan sangat radikal pada :

- Orientasi hidup
Sebelum lahir baru, kita memiliki yang disebut Selfisme – Orientasi diri - Antroposentris. Namun setelah lahir baru orientasi ini berubah menjadi Theosentris – Berpusat kepada Allah – Christosentris – Berpusat kepada Kristus.
Sehingga hal apapun yang kita lakukan pada saat sesudah lahir baru selalu berkaitan dengan Kristus !! Seseorang yang tidak pernah mengkaitkan hal apapun yang dia kerjakan dengan Kristus, hanya menandakan bahwa dia belum menjadi anggota keluarga Allah.

Bandingkan dengan :
(Gal 1:10)  Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Gal 2:19-20
(19)  Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
(20)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Bahkan Tuhan Yesus mengkonfirmasi tentang orientasi hidup didalam mengikut Dia secara radikal !!

Bandingkan dengan :
Luk 9:61-62
(61)  Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
(62)  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Mar 8:34-38
(34)  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(35)  Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
(36)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
(37)  Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
(38)  Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."

- Gaya Hidup
Seseorang yang telah lahir baru dan telah menjadi anggota Kerajaan Allah akan memiliki gaya hidup yang berubah. Karena pada saat itu, Allah bekerja dan didalam diri kita sehingga hidup kita sekarang adalah hidup yang membenci dosa !! berduka disaat berdosa !!  Karena dosa bukan lagi masuk didalam natur kita, sehingga kita tidak akan tahan bila hidup terus berkubang didalam dosa-dosa kita.
Bandingkan dengan :
Rom 6:17-18
(17)  Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
(18)  Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Apakah yang menjadi target/sasaran dari anak-anak Allah selama mereka hidup didunia, John Piper mengatakan bahwa sasaran anak-anak Allah adalah mengejar dan menikmati persekutuan dengan memuliakan Allah !!

Setiap anggota Keluarga Allah memiliki suatu kecenderungan gaya hidup yang baru yaitu yaitu mematikan karakter berdosa dan mengenakan karakter-karakter yang baru, dua hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri setiap anak-anak Allah.
Bandingkan dengan
Col 3:1-10
(1)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(2)  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
(3)  Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
(4)  Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
(5)  Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(6)  semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
(7)  Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(8)  Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
(9)  Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(10)  dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

- Pikiran
Pikiran setiap anggota Keluarga Allah telah ditransformasi oleh Roh Kudus didalam kelahiran baru sehingga setiap anggota-anggota Keluarga Allah memiliki Pikiran Kristus !!
Bandingkan dengan :
(1Co 2:16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Col 3:1-2
(1)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
(2)  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

J I Packer :
Tanpa peralihan yang radikal dari berpusat pada diri menuju berpusat pada Allah, agama apapun merupakan kebohongan belaka

Tanda seseorang anggota Keluarga Allah dan anggota Keluarga Iblis :

Kehidupan Kristen yang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, tidak hanya membuat kita memiliki Bapa yang baru, karakter yang baru, tetapi kita juga memiliki relasi yang baru. Hidup kita sebagai anggota Keluarga Allah, kita tidak bisa hidup individual, tetapi kita memiliki relasi baik secara vertikal yaitu kepada Allah, dan secara horizontal yaitu kepada sesama.

- Relasi didalam kebenaran -- Hidup didalam Kebenaran!!

Bandingkan dengan :
(Joh 14:6)  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

(1Jn 3:10)  Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

(Joh 4:23)  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.


- Relasi dengan kepala keluarga – Mengenal dan mengasihi kepala keluarga

Kita memiliki relasi yang harmonis seperti seorang Bapa dan anak. Kita sebagai anak, selalu berusaha untuk melakukan kehendak Bapa dan berusaha mentaati peraturan keluarga yaitu FirmanNya !!
Kita sebagai anggota keluarga harus berkata dalam diri kita :
(Psa 119:11)  Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
(Psa 119:20)  Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

Bandingkan dengan :
(1Jn 4:8)  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
(Joh 8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.


- Relasi dengan sesama saudaranya – Mengasihi atau membenci saudaranya
Sebagai  anggota keluarga Allah, setiap orang Kristen harus saling mengasihi dengan kasih Kristus !! Ada perbedaan yang sangat signifikan antara standar kasih anak-anak Allah yang telah ditebus oleh Kristus dengan kasih orang sekuler :  Standar kasih anak-anak Tuhan adalah kerelaan untuk memberikan nyawa.
Bandingkan :
(1Jn 4:20)  Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(1Jn 4:21)  Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Bandingkan pula dengan perkataan Kristus :
Joh 13:34-35
(34)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
(35)  Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Joh 15:12-13
(12)  Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
(13)  Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.




Soli Deo Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar