Minggu, 31 Oktober 2010

Mengenal Yesus Kristus

Oleh J.C. Ryle


Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
(Mar 4:37-40)


Saya ingin agar orang-orang juga orang-orang Kristen mau mempelajari keempat Injil lebih daripada yang mereka biasa lakukan. Saya mengatakan ini sebab ini adalah satu-satunya cara agar mereka bisa mengenal Yesus. Memang baik untuk tahu tentang iman dan kasih karunia, pembenaran dan pengudusan. Tetapi lebih baik lagi bila kita mengenal Tuhan kita, karena Dia menghantar kita pada kekudusan. Dan adakah cara yang lebih baik untuk mengenal Dia selain mempelajari keempat tulisan tentang kehidupanNya seperti yang telah kita temukan didalam keempat kitab Injil ?

Kristus adalah batu karang rohani yang diatasNya kita harus membangun kehidupan kita. Kristus adalah pokok anggur yang sejati yang dariNya kita harus mendapatkan makanan rohani. Kristus adalah kakak sulung kita yang dariNya kita bisa memperoleh pengertian pada saat kita berada dalam kepicikan. Kristus adalah pengantara kita yang mempersembahkan doa-doa kita dihadapan Allah. Kristus adalah Raja dan didalam KerajaanNya orang-orang percaya akan tinggal untuk selama-lamanya. Maka marilah kita simak apa yang bisa kita mengerti tentang diriNya dari kisah diawal bab ini.


1.Kita mengerti bawa mengikut Kristus tidak akan dengan sendirinya melindungi kita dari masalah hidup sehari-hari.

Para murid merasa sangat gelisah. Meskipun mereka adalah sekelompok kecil murid pilihanNya – saat imam-imam, ahli-ahli Taurat, dan orang-orang Farisi tidak mau percaya kepadaNya – Yesus mengijinkan mereka mengalami ketakutan. Barangkali mereka berpikir bahwa dengan melayani Kristus mereka akan terhindar dari kesukaran-kesukaran yang biasa mewarnai kehidupan ini. Jika Yesus dapat menyembuhkan orang sakit, memberik makan orang banyak dengan beberapa ketul roti, membangkitkan orang mati dan mengusir setan-setan, tentunya Ia tidak akan pernah memperbolehkan murid-muridNya menderita. Tetapi jika mereka berpikir sedemikian, mereka keliru. Melayani Kristus tidak melindungi orang percaya dari masalah-masalah kehidupan ini.

Ada baiknya kita mengerti hal ini dengan jelas. Saya mendapat hak istimewa untuk menjadi pendeta Kristen yang dapat berbicara tentang karunia hidup kekal yang diberikan kepada siapapun, pria, wanita atau anak-anak yang mau menerimanya. Tetapi saya tidak berani menawarkan kepada mereka kemakmuran duniawi sebagai bagian dari berita Injil ; saya tidak berani berbicara tentang umur panjang, bebas dari kepedihan, atau kekayaan yang bertambah. Saya tahu bahwa banyak orang suka mempunyai Kristus dan sekaligus kesehatan yang prima, Kristus dan uang yang banyak, Kristus dan kebebasan dari segala kekhawatiran. Jika anda berpikir seperti itu, anda sangat keliru. Saya akan menunjukkan kepada anda mengapa saya berkata begitu.

Bagaimana anda bisa tahu bahwa anda seorang Kristen sejati jika mengikut Kristus berarti anda tidak pernah mengalami kesukaran apa pun? Bagaimana anda bisa tahu apakah anda mengikut Kristus demi kepentinganNya atau kepentingan anda sendiri jika mengikut Dia mengakibatkan anda memiliki kesehatan dan kekayaan ? Bagaimana karya besar pengudusan bisa berlangsung didalam diri orang percaya jika mereka tidak pernah diuji oleh pencobaan ? Kesusahan merupakan satu-satunya api yang akan membakar habis kotoran yang melekat dihati kita ; kesusahan ialah pisau pemangkas tanaman yang memangkas kayu mati dari kehidupan kita dan membuat kita berbuah secara rohani.

Jika anda ingin menerima Kristus, terimalah Dia berdasarkan persyaratanNya sendiri ; biarkan Dia yang menentukan apa yang terbaik bagi anda. Yakinlah bahwa Ia melakukan segala sesuatau dengan baik.


2.Mari kita belajar bahwa Tuhan Yesus Kristus benar-benar manusia dan juga benar-benar Allah.

Kita membaca bahwa Yesus sedang tidur disebuah tilam. Ia sungguh lelah! Setelah berkhotbah diudara terbuka kepada sekumpulan orang banyak sepanjang hari, ia kehabisan tenaga. Kita tahu nyamannya tidur setelah tenaga diperas habis-habisan dan disini kita juga membaca tentang Dia yang sebetulnya dapat hidup dalam kemuliaan bersama Bapa, tetapi yang justrus datang kedunia untuk hidup sebagai manusia. Ia mempunyai tubuh seperti tubuh kita. Ia lahir dari seorang perempuan. Ia sering merasa lapar, haus dan capai. Sama seperti kita, Ia makan, minum dan tidur. Sama seperti kita, Ia berduka dan menangis. Ia yang menciptakan sorga, berjalan kesana kemari didunia seperti seorang yang miskin !

Saya terhibur dengan kenyataan bahwa Yesus adalah seorang manusia sempurna. Oleh karena hal ini, Ia bukan hanya seorang Imam Besar bagi saya, melainkan juga seorang Imam Besar yang tahu bagaimana perasaan saya; bukan hanya seorang Juruselamat yang berkuasa penuh, melainkan juga seorang Juruselamat yang bersimpati ; bukan hanya Anak Allah yang perkasa tetapi juga Anak Manusia yang mengerti kesengsaraan kita sebagai manusia.

Saya melihat bukti yang sangat luar biasa tentang kasih dan hikmat Ilahi dalam penggabungan dua natur dalam diri Kristus. KasihNya luar biasa karena sebagai Juruselamat kita, Dia rela menanggung kelemahan dan penghinaan demi kepentingan kita, padahal kita adalah pemberontak-pemberontak. HikmatNya luar biasa karena melalui kemanusiaanNya Ia menempatkan diriNya menjadi sahabat sejati kita. Ia bisa mengerti semua kelemahan dan kekurangan saya, tetapi tetap mau melakukan apa yang perlu untuk keselamatan saya. Seandainya Ia hanya Allah, saya mungkin hanya mempercayaiNya, tetapi saya tidak pernah bisa mendekat kepadaNya tanpa rasa takut. Seandainya Ia hanya manusia, saya bisa mengasihiNya, tetapi saya tidak pernah yakin Ia dapat melakukan segala sesuatu yang perlu untuk keselamatan saya. Simpati yang terdalam dan kemahakuasaan bertemu bersama-sama didalam Yesus Kristus!. Tentunya semua orang percaya mempunyai semua alasan untuk mempercayaiNya.

a.Apakah anda miskin dan berkekurangan? Demikian pula dengan Yesus. Ia berkhotbah dari perahu pinjaman, masuk ke Yerusalem dengan menunggangi keledai pinjaman, dan dikuburkan dalam kuburan pinjaman!. Serigala mempunyai lubang, burung mempunyai sarang tetapi, Ia berkata, Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.

b.Apakah anda sendirian didunia ? Demikian pula dengan Yesus. Sedikit orang yang mengikut Dia ialah para nelayan, pemungut cukai yang dicemooh, dan orang-orang berdosa. Dan bahkan sahabat-sahabatNya ini meninggalkanNya disaat-saat akhir hidupNya.

c.Apakah anda disalah mengerti, dibicarakan tidak sesuai fakta, dan dianiaya? Demikian pula dengan Yesus. Ia dituduh bersahabat dengan sampah masyarakat dan orang-orang berwatak hina. Musus-musuhNya berkata Ia makan dan minum dengan terlalu banyak. Mereka berkata bahwa Ia memiliki roh jahat dan gila. Ia dituduh secara keliru dan dihukum mati secara tidak adil.

d.Apakah anda dicobai dengan berat ? Demikian pula dengan Yesus. Anda bisa membaca kisah tentang pencobaanNya didalam Injil Matius, Markus dan Lukas. Apakah anda  merasa bahwa iblis menimbulkan pikiran-pikiran jahat dibenak anda? Demikian juga halnya dengan (hal yang dialami) Yesus.

e.Apakah anda pernah merasakan penderitaan konflik batin yang sangat mendalam? Apakah anda pernah merasa bahwa Allah telah meninggalkan anda? Demikian pula dengan Yesus. Siapa yang bisa mengungkapkan kedalaman penderitaan yang Ia alami di Taman Getsemani dan diatas salib?

Mustahil menemukan seorang Juruselamat yang lebih bisa memenuhi keperluan dan kebutuhan hati kita selain Tuhan kita Yesus Kristus. Jangan dengarkan pernyataan bahwa Maria, ibu Yesus dan orang-orang kudus lainnya lebih bersimpati daripada Yesus Kristus. Pernyataan itu muncul karena ketidaktahuan tentang apa yang diajarkan Alkitab dan natur sejati Tuhan Yesus Kristus. Barangsiapa mendapat penghiburan dalam Allah-Manusia Yesus Kristus, tidak membutuhkan penghiburan dari orang-orang kudus, para malaikat atau bahkan dari perawan Maria!.


3.Mari kita memahami bahwa seringkali kita memliki iman yang lemah, bahkan dalam diri orang Kristen sejati.

Bukti apalagi yang kita butuhkan untuk mendukung kenyataan ini selain perilaku para murid ditengah taufan itu? Dalam ketakutan mereka membangunkan Yesus sambil berseru, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”. Mereka tidak sabar – mereka tidak bisa menunggu sampai Ia terbangun ; mereka tidak percaya – bagaimana mungkin mereka bisa binasa denga Tuhan Yesus didalam perahu? Mereka curiga – “Engkau tidak peduli?”, seru mereka!

Seharusnya mereka tidak usah takut. Bukankah mereka sudah melihat banyak contoh tentang kasih dan kebaikanNya kepada mereka? Tetapi ketakutan sering membuat kita mempunyai ingatan yang buruk! Saya yakin bahwa banyak orang Kristen pernah berada dalam keadaan seperti ini. Mereka mengira mempercayai Kristus sepenuhnya. Tetapi ketika pencobaan yang tidak terduga tiba-tiba muncul,  maka ketakutan, keraguan dan tertekan melanda mereka seperti air bah.

Sebenarnya tidak ada orang Kristen yang sempurna selama mereka masih berada didunia ini. Abraham adalah Bapa orang percaya – namun karena takut kepada orang-orang Mesir ia memaksa istrinya untuk mengatakan bahwa ia adalah saudara perempuannya. Daud mempunya cukup iman untuk menghadapai si raksasa Goliat; ia mempunyai iman untuk percaya bahwa suatu saat ia akan menjadi raja Israel yang diurapi Allah meskipun Saul memburunya dan mengancam untuk membunuhnya. Namun Daud yang sama ini pernah begitu dikuasai ketakutan sehingga ia berseru : “Pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul” (I Sam 27:1).

Apakah orang percaya dapat merasakan kasih dan keyakinan sedemikian rupa dalam Kristus sehingga tidak dapat membayangkan ia bisa disusahkan oleh apa pun juga? Itu baik, saya senang mendengarnya! Tetapi saya bertanya, “Pernahkan iman anda diuji dengan ujian yang sesungguhnya?” Tidak mudah untuk mengetahui kelemahan anda sendiri tanpa diuji. Tuhan harus meninggalkan Hizkia untuk menunjukkan kepadanya kelemahan-kelemahannya (2 Taw 32:31). Berbahagialah orang-orang yang dalam hal ini “dikenakan jubah kerendahan.”

Saya memberi peringatan ini karena saya rindu agar orang-orang Kristen muda mengerti apa yang bakal mereka temukan dalam diri mereka sendiri. Saya ingin mencegah mereka agar tidak cemas bila berhadapan dengan kelemahan didalam diri mereka. Orang-orang percaya muda harus menyadari bahwa bisa saja mereka mempunyai iman sejati dan kasih karunia namun kadang-kadang tetap merasa takut dan ragu-ragu. Saya ingin agar mereka melihat dengan sungguh-sungguh pada Petrus, Yakobus dan Yohanes dan tahu benar bahwa mereka semua adalah murid-murid sejati – namun tidak terlalu rohani sehingga mereka tidak pernah takut.

Lebih dari segalanya, saya ingin agar orang-orang Kristen menyadari apa yang mungkin kadang-kadang mereka lihat dalam diri orang-orang percaya lainnya. Jangan terburu-buru menghakimi. Banyak bongkahan emas bercampur dengan pasir kwarsa dan kotoran, namun siapa yang beranggapan emas sama sekali tidak mempunyai nilai apa-apa karena semuanya itu? Para murid didalam perahu telah meninggalkan segalanya untuk mengikut Yesus; mereka percaya kepadaNya dan mengasihiNya. Seseorang bisa saja meninggalkan semuanya demi Kristus, namun pada waktu tertentu masih dapat dikuasai oleh ketakutan dan keraguan.


4.Mari kita memahami kuasa Tuhan Yesus Kristus.

Ombak menyembur masuk kedalam perahu dimana Yesus berada. Para murid sangat ketakutan. Kemudian Yesus membuat mukjizat yang begitu ajaib, yang hanya bisa dilakukan oleh Pencipta Yang Mahakuasa! Kadang-kadang anda akan merasa bahwa anda sedang dilanda hujan badai yang turun secara mendadak! Maka dari itu, mempunyai pandangan yang jelas tentang kuasa Yesus itu sungguh berguna. Biarlah semua orang percaya tahu bahwa Juruselamat kita adalah juga Yang Mahakuasa ; Penebus kita adalah juga Tuhan diatas segala tuhan dan Raja diatas segala raja. Pelajarilah kuasa Yesus !

a.Pelajarilah kuasa Yesus dalam karya ciptaanNya. “Tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan” (Yoh 1:3). Semua ciptaan, mulai dari matahari dilangit tinggi sampai pada cacing yang paling hina dibumi dibawah, adalah ciptaan Kristus. Ia member perintah dan mereka mulai ada. Bukankah itu kuasa yang besar?

b.Pelajarilah kuasa Yesus dalam karya pemeliharaanNya. Matahari, bulan dan bintang-bintang, semuanya beredar dalam sistem yang sempurna. Semua musim silih berganti muncul dalam urutan yang teratur. Kerajaan-kerajaan dunia ini muncul dan bertambah maju, mundur dan tenggelam menurut kehendakNya, yang didalamNya segala sesuatu ada (Kol 1:17)

c.Pelajarilah mukjizat-mukjizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Ia dapat membangkitkan orang mati hanya dengan satu kata ; Ia mencelikkan orang buta, membuat orang tuli mendengar, membuat orang bisu berbicara – dan yang paling utama, membuat orang berdosa sadar dan masuk kedalam Kerajaan Allah! Baca kembali ayat-ayat yang ada pada permulaan bab ini, dan ketahuilah bahwa Yesus dapat berkata kepada hati anda apa pun yang menjadi ketakutan dan kegelisahannya, “Diam ! Tenanglah!”.

Jika anda merindukan damai sejahtera, berserulah kepada Yesus seperti yang dilakukan para murid. Jika anda berada dalam damai dengan Allah, namun hati anda berbeban berat karena kemiskinan, kesakitan, usia lanjut, atau kematian seseorang yang anda kasihi, Yesus dapat berkata kepada hati anda, “Diam ! Tenanglah!”. Milikilah pandangan yang luas tentang kuasa Kristus. Ragukanlah apapun yang lain jika memang anda harus meragukannya, tetapi jangan pernah meragukan kuasa Kristus. Satu hal yang tidak perlu diragukan lagi adalah bahwa Kristus “ sanggung juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah” (Ibrani 7:25).


5.Mari kita memahami betapa sabarnya Yesus memperlakukan orang-orang percaya dalam kelemahan-kelemahan mereka.

Tidak ada kemarahan dalam jawaban Tuhan kepada murid-muridNya yang ketakutan. “ Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”. Bukan celaan tajam, hanya dua pertanyaan sederhana yang memancarkan terang yang indah dari belas kasihan Tuhan kita. Sesungguhnya semua yang Tuhan lakukan terhadap murid-muridNya perlu dipelajari dengan seksama.

Tampaknya para murid tidak pernah benar-benar memahami ajaran Tuhan. Kata-kata yang paling sederhana dan pernyataan-pernyataan yang paling jelas tentang apa yang bakal dialami Guru mereka rupanya tidak begitu memberi pengaruh dalam pikiran mereka. Kadang-kadang mereka bertengkar diantara mereka sendiri tentang siapa yang terbesar diantara mereka ; pada kesempatan lain dua diantara mereka ingin menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan desa yang menolak Yesus. Pada hari Ia ditangkap sebagian besar dari mereka melarikan diri, dan Petrus menyangkali Tuhannya tiga kali!

Lalu bagaimanakah reaksi Yesus terhadap perilaku semacam ini? Ia tidak memarahi mereka dengan mengatakan bahwa mereka bodoh atau menolak mereka yang dianggap sebagai pengecut. Ia senantiasa membimbing mereka dengan lembut, mengajari mereka sedikit demi sedikit sesuai dengan apa yang mereka bisa mengerti. PengajaranNya selalu baik, menghibur, dan bijaksana. Tidak ada yang lain kecuali kebaikan, kelembutan, kesabaran, dan kasih dalam hubunganNya dengan mereka. Saya berharap seluruh dunia tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasihan. Ia memperdulikan murid-muridNya yang paling lemah sama seperti Ia memperdulikan murid-muridNya yang paling kuat. Semua orang  yang percaya diberikan kepadaNya oleh BapaNya, dan Ia telah menanggung segala sesuatu meskipun mereka penuh dengan kelemahan – untuk membawa mereka semua dengan selamat ke sorga.

Pesan terakhir saya dalam bab ini, saya ingin agar para pembaca memberi perhatian yang besar pada keempat Injil dan pada kelima bagian yang dibahas dalam bab ini. Saya ingin semua orang mengenal Kristus dan mengenalNya dengan semakin baik sehingga mereka menerima hidup kekal melalui Dia! Kekudusan didapat dengan mengenal Kristus dengan baik dan dengan semakin baik.



Sumber Artikel : Buku Aspek-Aspek Kekudusan, bab 12, hal 95-104. Penerbit : Momentum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar