tag:blogger.com,1999:blog-68915382879297016202024-02-08T07:47:00.631+07:00Memuliakan AllahTetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. (Filipi 3:7-8)Unknownnoreply@blogger.comBlogger64125tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-83148123913078991322011-09-29T07:17:00.005+07:002011-09-29T07:23:06.645+07:00Rest in Heaven<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq6rwt7XpA8ZIAyjYFIUrxB4uzGyNGN4j_f587pJ34JhaUAp3Mkkg-7j6l-QzDa2IqWywnKPjfSSnc17fhcfTPgJ1ogxhnVjbZyWbpeLl186wEwhhED1D3uG0idxU1xW3k_z63t-3gD0r/s1600/P11-09-10_08-40%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq6rwt7XpA8ZIAyjYFIUrxB4uzGyNGN4j_f587pJ34JhaUAp3Mkkg-7j6l-QzDa2IqWywnKPjfSSnc17fhcfTPgJ1ogxhnVjbZyWbpeLl186wEwhhED1D3uG0idxU1xW3k_z63t-3gD0r/s200/P11-09-10_08-40%255B1%255D.jpg" width="150" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div</b></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Wahyu 14:9-13</b> Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, (10) maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. (11) Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (12) Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. (13) Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."</div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> Dalam iklan / berita dukacita di koran, sering ditulis R.I.P (= rest in peace / istirahat dalam damai). Hari ini saya akan membahas tentang R.I.H. (= rest in heaven / istirahat di surga).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>I) Istirahat di surga.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Pada waktu kita pertamakali percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita mengalami sukacita dan damai, kebahagiaan yang luar biasa. Tetapi dalam hidup kita selanjutnya sebagai orang kristen, seringkali kita menjadi jemu / bosan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Mungkin bosan dalam berdoa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam Luk 18:1 dikatakan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Secara implicit ini menunjukkan bahwa orang kristen sering jemu / bosan dalam berdoa, khususnya kalau doa tidak dijawab / dikabulkan sampai lama. Mungkin doa untuk gedung gereja, untuk pertobatan keluarga, untuk perkembangan gereja, untuk problem keluarga, untuk problem study, untuk suatu problem tertentu dalam hidup saudara, untuk minta jodoh, dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Mungkin jemu / bosan dalam berperang / melayani.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam 1Kor 15:58 Paulus mengatakan supaya kita selalu giat dalam pekerjaan Tuhan. Secara implicit ini juga menunjukkan bahwa orang kristen bisa jemu / bosan dalam pelayanan sehingga berhenti melayani. Memang kalau saudara belum pernah melayani Tuhan secara serius, maka saudara tidak akan pernah mengalami hal ini! Tetapi kalau saudara sudah betul-betul terjun dalam pelayanan secara serius, dan merasakan betapa banyak serangan setan, problem dalam pelayanan, kegagalan / ketidakmajuan / ketidak-suksesan pelayanan, gegeran dalam pelayanan dsb, maka saudara mungkin sekali pernah mengalami rasa jemu / bosan dalam melayani Tuhan!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c) Mungkin bosan / jemu dalam berbuat baik (Gal 6:9-10 2Tes 3:13).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lebih-lebih kalau setelah berbuat baik lalu tidak dihargai, disalah-mengerti atau dibalas dengan jahat, difitnah dsb!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d) Mungkin jemu / bosan dalam melawan dosa / godaan setan / dunia / kelemahan daging (Ibr 12:1-4).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Begitu banyaknya kelemahan / dosa kita dan begitu condongnya daging kita kepada dosa, dan begitu hebatnya pencobaan / godaan setan, sehingga kita terus jatuh bangun dalam dosa, sehingga kita menjadi putus asa / jemu dalam melawan dosa / godaan setan itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e) Mungkin bosan / jemu dalam menderita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Baca Ibr 10:32-39! Ini juga secara implicit menunjukkan bahwa orang kristen bisa jemu dalam mengalami penderitaan, sehingga ingin berhenti ikut Tuhan!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Ada saat dimana semua kejemuan itu tidak perlu lagi, yaitu pada saat kita mati dan masuk ke surga (ay 13).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) ‘mati dalam Tuhan’ (ay 13).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau dalam hidup ini saudara percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara (bukan sekedar sebagai dokter, pemberi berkat / kekayaan dsb), maka pada saat saudara mati, saudara akan ‘mati di dalam Tuhan’. Tetapi kalau saudara tidak mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara (apakah saudara sama sekali bukan kristen, atau kristen KTP) maka saudara akan ‘mati dalam dosa’ (Yoh 8:24).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saat ini saudara mati, kematian yang bagaimana yang menjadi kematian saudara? ‘Mati dalam Tuhan’, atau ‘mati dalam dosa’?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) ‘sejak sekarang ini’ (ay 13).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini tidak berarti bahwa orang yang mati dalam Tuhan sebelum saat Yohanes menerima wahyu ini, tidak berbahagia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Artinya adalah: sejak mereka mati, mereka berbahagia karena mereka bisa ‘beristirahat dari jerih lelah mereka’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c) ‘istirahat dari jerih lelah mereka’ (ay 13 bdk. Ayub 3:17b).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada banyak hal yang tidak ada di surga:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· setan / iblis (Wah 20:10).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saudara betul-betul adalah orang kristen sejati, tentunya saudara mengalami banyak penderitaan / pencobaan dari setan, dan ini seharusnya membuat saudara benci sekali kepada setan. Di surga nanti tidak ada lagi setan / Iblis, karena ia / mereka sudah dilemparkan ke dalam neraka. Karena itu tidak akan ada lagi godaan / pencobaan, sehingga saudara betul-betul mengalami istirahat dari musuh besar ini!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· nabi palsu (Wah 20:10b).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam dunia ini kita juga sering dibuat jengkel, bahkan muak, oleh ajaran dan kemunafikan para nabi palsu. Tetapi nanti di surga mereka semua juga tidak ada, karena mereka akan mengikuti bapa mereka (yaitu setan) dan pergi ke neraka selama-lamanya, dan kita betul-betul akan mengalami istirahat dari peperangan melawan anak-anak setan ini!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· orang kafir / tak beriman / orang brengsek (Wah 20:15 Wah 21:8 Ayub 3:17a Gal 5:21 Ef 5:5).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam hidup saudara sekarang ini pasti saudara sering mengalami kejengkelan atau bahkan penderitaan karena tindakan dari orang kafir / tak beriman / orang yang jahat. Mungkin ada orang-orang yang menindas saudara, memeras saudara, memukuli / meng-aniaya saudara, memfitnah saudara, dsb. Tetapi di surga nanti, semua orang-orang jahat / tidak beriman ini tidak ada lagi, karena merekapun harus mengikuti bapa mereka (yaitu setan) untuk masuk ke dalam neraka selama-lamanya. Karena itu di surga saudara betul-betul mengalami istirahat dari orang-orang ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dosa (Ibr 12:23).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Orang disekitar kita tidak lagi bisa berbuat dosa / menyakiti kita dengan dosa mereka. Sekarang dalam gerejapun kita sering jemu, karena orang kristen tetap berdosa! Tetapi nanti di surga, semua orang kristen disempurnakan, sehingga tidak ada lagi dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Kita sendiri tidak lagi bisa berdosa (non posse peccare). Dosa sering menyakitkan bagi diri kita (bdk. Ro 7:17-24), dan juga mengundang hajaran Tuhan (Ibr 12:7-11) yang jelas bisa menyakitkan sekali. Tetapi di surga nanti semua itu tidak ada lagi! Semua dosa yang kita lakukan di dunia sudah dihapus oleh darah Kristus, dan kita tidak bisa berbuat dosa lagi!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· maut (Wah 20:14 Wah 21:4 Luk 20:36 1Kor 15:26).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam dunia ini, sebagai orang kristen kita tidak takut pada maut / kematian, karena kematian berarti pintu gerbang menuju surga. Tetapi bagaimanapun kita sering menguatirkan kalau kematian datang pada orang yang kita cintai, apalagi kalau orang itu belum percaya kepada Yesus. Kita bahkan sering dibuat sedih / berkabung karena kematian dari orang yang kita cintai itu. Tetapi nanti di surga tidak ada lagi maut!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· air mata, perkabungan, ratap tangis (Wah 7:17 Wah 21:4). Demikian juga dengan derita, lapar, haus (Wah 7:16).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penderitaan apa di dunia ini yang sering menyiksa / menyedihkan saudara? Problem suami / istri yang menyeleweng? Problem perceraian? Problem anak? Problem ekonomi / pekerjaan? Problem study? Problem dalam mendapatkan jodoh? Problem kesehatan? Problem karena tidak dimengerti orang di sekitar saudara? Semua problem yang selama ini menyiksa saudara dan sering membuat saudara harus mencucurkan air mata, tidak ada lagi di surga dan saudara betul-betul mengalami istirahat dari semua itu!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak adanya hal-hal ini di surga menyebabkan ada kelegaan yang luar biasa di surga dan kita betul-betul bisa beristirahat!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi sementara saudara belum masuk ke surga, perhatikan ay 12 yang berbicara tentang ‘ketekunan orang-orang kudus’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jangan kepingin mati kalau memang belum waktunya mati. Sebaliknya bertekunlah dalam perang melawan setan dan dosa, dalam pelayanan, doa, berbuat baik, dsb! Kalau waktunya tiba, istirahat di surga menanti saudara! Dan istirahat merupakan sesuatu yang paling bisa dinikmati / dirasakan oleh orang yang bekerja keras sampai lelah! Yang malas-malasan tidak / kurang bisa menikmati! Jadi, bertekunlah!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>II) Tidak ada istirahat di neraka.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau tadi kita sudah melihat bahwa orang yang percaya akan mengalami / mendapatkan istirahat di surga, maka mari sekarang kita mempelajari tentang orang yang tidak percaya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang yang tidak percaya kepada Yesus digambarkan sebagai ‘orang yang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya’ (ay 9b,11b).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saudara mau mengerti hal ini saudara harus mempelajari Wah 13:1-18. Di sini digambarkan 2 binatang:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">A) Binatang yang keluar dari dalam laut (Wah 13:1-2).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Binatang ini digambarkan sebagai monster yang menakutkan, dan ini menggambarkan penganiayaan terhadap orang kristen / gereja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">B) Binatang yang keluar dari dalam bumi (Wah 13:11-12).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan benatang yang keluar dari dalam laut tadi, binatang ini digambarkan ‘bertanduk 2 seperti anak domba’, tetapi ‘ia berbicara seperti seekor naga’. Ini menggambarkan nabi-nabi palsu yang mirip se-perti orang kristen (bertanduk dua seperti anak domba), yang meng-ajarkan ajaran-ajaran sesat (berbicara seperti seekor naga) dan meng-adakan mujijat-mujijat palsu (Wah 13:13-14).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau menggunakan binatang yang pertama tadi setan ingin menun-dukkan manusia dengan kekerasan, maka dengan menggunakan bina-tang kedua ini setan ingin menundukkan manusia dengan tipu daya. Kalau binatang pertama menunjukkan kekuatan / kuasa dari setan, maka binatang kedua ini menunjukkan pikiran dari setan yang begitu cerdik / licik!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah saudara tidak mau sungguh-sungguh ikut Yesus karena takut pada penganiayaan? Itu berarti saudara menyembah bintang pertama. Apakah saudara tunduk kepada setan karena ajaran sesat / mujijat palsu? Itu berarti bahwa saudara menyembah binatang kedua. Kalau dalam pikiran saudara ada pemikiran bahwa:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dalam hidup ini uang adalah yang terpenting!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dalam hidup ini yang penting adalah sex.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dunia lebih penting dari Tuhan / rohani.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">maka sebetulnya saudara juga sudah menyembah binatang kedua ini!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekarang mari kita perhatikan nasib dari orang yang tidak percaya kepada Yesus / orang yang menyembah binatang ini:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Bagaimana hidup mereka di dunia?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena mereka mau menyembah binatang / patung, maka dalam hidup mereka di dunia mereka tidak mengalami apa yang dialami oleh orang kristen dalam Wah 13:7,15b,17.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dibanding dengan hidup orang kristen, sekalipun mereka tetap punya penderitaan, baik jasmaniah (penyakit, problem, kematian orang yang dicintai, dsb) maupun batiniah (kegelisahan, tidak ada damai / sukacita, kekuatiran, kesumpekan dsb), tetapi hidup mereka relatif enak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· mereka tidak pernah sedih karena dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· mereka tidak berperang melawan setan / dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· mereka tidak pernah mengalami derita yang timbul dari pelayanan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· mereka tidak pernah mengalami derita yang timbul karena berbuat baik, memikul salib, dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· mereka bisa mendapatkan banyak kekayaan dengan cara kotor.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dengan kekayaan mereka, mereka bisa menikmati banyak kesenangan dunia yang bersifat dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· dsb.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Bagaimana hidup / nasib mereka dalam kekekalan?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Ay 10c: ‘di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini menunjukkan apa? Dari surga bisa melihat ke neraka, dan demikian juga sebaliknya (bdk. Luk 16:23 - orang kaya bisa melihat Lazarus duduk di pangkuan Abraham / bersandar di dada Abraham).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini merupakan bagian dari siksaan mereka dan ini menambah beratnya siksaan yang mereka alami!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Illustrasi: Kalau semua orang miskin, maka orang miskin tidak terlalu menderita. Tetapi kalau orang miskin hidup di antara orang kaya, dan hanya bisa ngiler melihat orang kaya menikmati kekayaannya, maka itu tentu menambah penderitaannya!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mungkin orang-orang di neraka itu akan berpikir / berkata:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu dulu orang yang menginjili aku, tetapi aku tidak mau percaya. Andaikata saja aku percaya, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama dengan dia!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu dulu pendeta yang berkhotbah dan menginjili aku dan mena-sehati aku untuk tidak mengutamakan kekayaan dan keduniawian, tetapi aku tolak, karena aku lebih cinta kepada dunia / kekayaan. Andaikata saja aku terima, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama dengan dia!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu dahulu pendeta yang khotbahnya begitu keras dalam menegur dosa dan menginjil, sehingga aku menjadi marah kepadanya dan tidak mau mendengarnya. Andaikata saja aku mau merendahkan diri dan mendengarnya dan percaya kepada Yesus, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama dengan dia!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu pendeta yang berkhotbah dan mengatakan bahwa yang penting bukan gereja / baptisan / perbuatan baik, tetapi iman kepada Yesus. Tetapi aku abaikan, karena aku anggap bahwa ada di gereja, dibaptis dsb, sudah menjadikan aku cukup baik untuk masuk surga. Andaikata saja aku mau mendengarnya dan percaya kepada Yesus, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama dengan dia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu jemaat GKRI Golgota yang kecil / melarat yang aku tolak karena aku lebih senang dengan gereja yang besar sekalipun sesat. Andaikata saja aku ikut gereja itu dan percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama dengan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">· Itu orang-orang kristen yang dulu gerejanya saya hancurkan. Andaikata saja aku bukannya menentang dan merusak gereja itu tetapi masuk ke gereja itu dan percaya Yesus, aku pasti tidak akan menderita seperti ini di neraka tetapi ada di sana bersama mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi semua ini adalah ‘andaikata’ yang sia-sia / tidak mungkin terjadi! Mereka ‘ngiler’ selama-lamanya melihat orang kristen di surga! Di dunia Lazarus ngiler melihat kenikmatan orang kaya, tetapi dalam kekekalan orang kayanyalah yang ngiler melihat kenikmatan Lazarus di surga! Pikirkan: mau ngiler sekarang atau ngiler nanti?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Ay 10a: ‘ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murkaNya’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam dunia mereka juga merasakan penderitaan / murka Allah, tetapi murka Allah dalam dunia masih dicampur dengan kasih karunia / belas kasihan! Tetapi nanti di neraka, mereka mengalami murka Allah yang murni, tanpa campuran!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saudara mau mendapatkan sedikit gambaran tentang betapa hebat dan mengerikannya murka Allah itu, maka lihatlah kepada Yesus pada waktu ada di taman Getsemani. Dikatakan bahwa Yesus sampai takut (Mark 14:33). Karena apa? Karena Ia tahu Ia akan mengalami murka Allah ini!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">William Hendriksen mengomentari peristiwa ini dengan berkata:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>"Did he, perhaps, here in Gethsemane see this tidal wave of God’s wrath because of our sin coming?" [= Mungkinkah Ia, disini di Getsemani, melihat datangnya gelombang pasang (= tsunami) murka Allah karena dosa kita?</i>].</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau Yesus, yang selama hidupnya tidak pernah takut menghadapi apapun / siapapun, pada saat ini bisa takut dalam menghadapi murka Allah itu, bisakah saudara bayangkan kalau murka Allah itu menimpa saudara? Jangan sekali-kali menganggap remeh neraka / hukuman / murka Allah, apalagi membuatnya sebagai bahan guyonan / lelucon. Murka / hukuman Allah itu sama sekali tidak lucu, tetapi sebaliknya sangat mengerikan!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c) Ay 10b: ‘ia akan disiksa dengan api dan belerang’.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lihat juga ay 11: "Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa".</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">KJV/RSV/NIV/NASB: no rest (= tidak ada istirahat).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penutup / kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi, kalau orang percaya mengalami penderitaan hebat di dunia tetapi lalu bisa mengalami rest in heaven (= istirahat di surga), maka orang yang tidak percaya kepada Yesus mengalami penderitaan yang relatif lebih ringan di dunia, tetapi lalu mengalami penderitaan yang luar biasa hebatnya secara kekal / tanpa istirahat di neraka (no rest in hell).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hanya ada 2 pilihan bagi saudara:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1) Percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, mengalami banyak penderitaan di dunia, tetapi mengalami rest in heaven!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2) Tidak percaya kepada Yesus, relatif enak di dunia, tetapi mengalami no rest in hell!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang mana yang saudara pilih?</div><br />
<div style="text-align: center;"><b>- AMIN -</b></div><br />
<b>Source :</b> <i>http://www.golgothaministry.org</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-3171763942009185462011-09-15T07:51:00.002+07:002011-09-16T07:35:16.965+07:00Inspirational Readings (Part 3)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2iaoUOkimp7nSDO_u7Hn10Ldl1sVhMpoVYux_7HAZj17_pGQ3ETgy4IIzvEnGvVOx2O6nciymk8vo5_gwtN_ZcW0kZTu6XLwmcMAQKjHVO4IqOiQZd7-eceishMP3Sms37eUVDbiNUVR/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2iaoUOkimp7nSDO_u7Hn10Ldl1sVhMpoVYux_7HAZj17_pGQ3ETgy4IIzvEnGvVOx2O6nciymk8vo5_gwtN_ZcW0kZTu6XLwmcMAQKjHVO4IqOiQZd7-eceishMP3Sms37eUVDbiNUVR/s200/3.jpg" width="183" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda memerlukan kepastian keselamatan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 91:14-16</b> "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. (15) Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. (16) Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mikha 7:18-20</b> Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? (19) Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. (20) Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Yohanes 3:14-21</b> Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. (16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (18) Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (19) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. (20) Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; (21) tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 11:25-26</b> Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kisah Para Rasul 16:31-34</b> Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (32) Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. (33) Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. (34) Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Yohanes 5:9-13</b> Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. (10) Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. (11) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. (13) Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika orang lain bersalah terhadap anda</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Kejadian 33:1-4</b> Yakubpun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu. (2) Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali. (3) Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu. (4) Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kejadian 50:15-20</b> Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya." (16) Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: (17) Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya. (18) Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu." (19) Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? (20) Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Matius 6:14-15</b> Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. (15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Matius 18:21-35</b> Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" (22) Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (23) Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. (24) Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. (25) Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. (26) Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. (27) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. (28) Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! (29) Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. (30) Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. (31) Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. (32) Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. (33) Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? (34) Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. (35) Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kolose 3:12-14</b> Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. (14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 2:12-13</b> Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. (13) Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda dicobai dan mengalami kesengsaraan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 38:8-10</b> Sebab pinggangku penuh radang, tidak ada yang sehat pada dagingku; (9) aku kehabisan tenaga dan remuk redam, aku merintih karena degap-degup jantungku. (10) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhkupun tidak tersembunyi bagi-Mu;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Amsal 16:32</b> Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 13:1-13</b> Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. (4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. (6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. (7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. (10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. (11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (12) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. (13) Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Efesus 4:29-5:2</b> Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. (31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (5:1) Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih (2) dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 12:14-15</b> Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (15) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda tergoda untuk mengabaikan dan meninggalkan ibadah umum</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Keluaran 20:8-11</b> Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: (9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, (10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. (11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 95:1-7</b> Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. (2) Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. (3) Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah. (4) Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya. (5) Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. (6) Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. (7) Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kisah Para Rasul 2:42-47</b> Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. (44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, (45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, (47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 10:19-25</b> Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. (25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika iman anda memerlukan penguatan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Kejadian 15:1-6</b> Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." (2) Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." (3) Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." (4) Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." (5) Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (6) Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Amsal 3:5-9</b> Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (6) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; (8) itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. (9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 5:1-11</b> Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. (2) Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. (3) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, (4) dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. (5) Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (6) Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. (7) Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. (8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! (11) Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 9:24-27</b> Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (25) Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. (26) Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (27) Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 10:19-25</b> Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. (25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 10:35-39</b> Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (36) Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. (37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. (38) Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (39) Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 11:1-12:13</b> Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (2) Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. (3) Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (4) Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (5) Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. (6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (7) Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. (8) Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. (9) Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. (10) Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. (11) Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. (12) Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. (13) Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. (14) Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. (15) Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. (16) Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. (17) Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, (18) walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." (19) Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. (20) Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau. (21) Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya. (22) Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya. (23) Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja. (24) Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, (25) karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. (26) Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. (27) Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. (28) Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka. (29) Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga. (30) Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya. (31) Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (32) Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, (33) yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, (34) memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. (35) Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. (36) Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. (37) Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. (38) Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. (39) Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. (40) Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan. (12:1) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. (5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; (6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. (9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? (10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. (11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. (12) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; (13) dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda memerlukan pengaturan bagi lidah anda.</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 39:2</b> Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Amsal 10:18-20</b> Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal. (19) Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. (20) Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Matius 15:1-20 </b> Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: (2) "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." (3) Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. (5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, (6) orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. (7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." (12) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?" (13) Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. (14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang." (15) Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami." (16) Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? (17) Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban? (18) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. (19) Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (20) Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 3:1-12</b> Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. (2) Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. (3) Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. (4) Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. (5) Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. (6) Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. (7) Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, (8) tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. (9) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, (10) dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (11) Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? (12) Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda memiliki kecenderungan untuk menghakimi sesama</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Matius 7:1-5 </b>"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (2) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (3) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (4) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. (5) Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 4:1-5</b> Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. (2) Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. (3) Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. (4) Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. (5) Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 2:1-13</b> Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (2) Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, (3) dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", (4) bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? (5) Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? (6) Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? (7) Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? (8) Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. (9) Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. (10) Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. (11) Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. (12) Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. (13) Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 4:11-12</b> Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. (12) Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda telah ditipu</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Kejadian 33:1-4</b> Yakub pun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu. (2) Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali. (3) Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu. (4) Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Matius 18:15-17</b> "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. (16) Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. (17) Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 6:1-8</b> Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? (2) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? (3) Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. (4) Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat? (5) Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya? (6) Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya? (7) Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan? (8) Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 5:1-8</b> Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! (2) Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. (4) Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. (5) Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. (6) Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu. (7) Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. (8) Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Pada saat segala sesuatunya terlihat berjalan dengan baik</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Ayub 31:24-28</b> Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku; (25) jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah; (26) jikalau aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan indahnya, (27) sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya, (28) maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ayub 15:27</b> Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Lukas 12:13-21</b> Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." (14) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" (15) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. (17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. (18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. (19) Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! (20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (21) Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Timotius 6:3-19</b> Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat--yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus--dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, (5) percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. (6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (7) Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (8) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (10) Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (11) Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. (12) Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. (13) Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: (14) Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, (15) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. (16) Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (17) Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (18) Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (19) dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 13:5</b> Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 2:1-17</b> Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (2) Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, (3) dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!", (4) bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? (5) Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? (6) Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? (7) Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? (8) Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. (9) Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. (10) Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. (11) Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. (12) Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. (13) Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. (14) Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? (15) Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (16) dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? (17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika merasa kagum atas anugerah spiritualitas yang telah anda terima</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Roma 12:3-8</b> Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (4) Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, (5) demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. (6) Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. (7) Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; (8) jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 1:4-9</b> Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. (5) Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, (6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 12:1-14:25</b> Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. (3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. (4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. (5) Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. (6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. (7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. (12) Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. (13) Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. (15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? (18) Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. (19) Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? (20) Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. (21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." (22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. (23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. (24) Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, (25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. (26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. (27) Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. (28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. (29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, (30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? (31) Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. (13:1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. (4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. (6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. (7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (8) Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (9) Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. (10) Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. (11) Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (12) Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. (13) Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (14:1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. (2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. (3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. (4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. (5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun. (6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran? (7) Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda? (8) Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang? (9) Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! (10) Ada banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. (11) Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku. (12) Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat. (13) Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. (14) Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. (15) Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku. (16) Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan? (17) Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya. (18) Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. (19) Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh. (20) Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! (21) Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan." (22) Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. (23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? (24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; (25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>1Petrus 4:7-11</b> Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (9) Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. (10) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (11) Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.</div><br />
<br />
<br />
<b>Source :</b><i><b> Inspirational Readings, Pradis CD-ROM : Book Version: 1.1.50</b></i><br />
<br />
<i>Alih Bahasa oleh Yun Tonce K P</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-32864117399058249712011-09-13T06:17:00.003+07:002011-09-16T07:39:28.012+07:00Inspirational Readings (Part 2)<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilktjZOG7ugrsBmGHktaLXEJKPEW6-5slRYgerHD6h5hfXEEoMWDWDfJ37uOW1vW7xc62SvIEswZ4wD2pVHshLqUhCz7_FUE746ufmZjX5doIzYwiw5j1OtRC8r6Z6s62pMthViuE6AyDj/s1600/150-b.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilktjZOG7ugrsBmGHktaLXEJKPEW6-5slRYgerHD6h5hfXEEoMWDWDfJ37uOW1vW7xc62SvIEswZ4wD2pVHshLqUhCz7_FUE746ufmZjX5doIzYwiw5j1OtRC8r6Z6s62pMthViuE6AyDj/s200/150-b.jpg" width="192" /></a></div><u><b>Jika anda sedang mengalami kekurangan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yesaya 58:11</b> TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 6:35</b> Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2 Korintus 9:10-11</b> Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (11) kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Efesus 3:20-21</b> Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, (21) bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Filipi 4:19 </b> Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang berdukacita</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 119:50</b> Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 119:76-77</b> Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. (77) Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yeremia 31:13</b> Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Matius 5:4 </b> Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 16:20-22</b> Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. (21) Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. (22) Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Tesalonika 4:13-14</b> Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. (14) Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Wahyu 21:3-4</b> Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. (4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang mengalami penderitaan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 34:20</b> Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Nahum 1:7</b> TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 16:33</b> Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 8:16-17</b> Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. (17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Petrus 2:20-21</b> Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. (21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Petrus 4:12-13</b> Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. (13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang mengalami kegagalan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yosua 1:9</b> Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 3:23-24</b> Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 5:8</b> Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ibrani 10:36</b> Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Yohanes 1:8-9</b> Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang dalam keraguan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Mazmur 34:23</b> TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 3:18</b> Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yohanes 11:25-26</b> Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya…”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 4:5</b> Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Yohanes 4:15-16</b> Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. (16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika masa depan anda terlihat tanpa harapan</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yesaya 54:1-7 </b> Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN. (2) Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! (3) Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. (4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu. (5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. (6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. (7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ratapan 3:19-24 </b> "Ingatlah akan sengsaraku dan pengembaraanku, akan ipuh dan racun itu." (20) Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. (21) Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: (22) Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, (23) selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! (24) "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Korintus 15:20-28</b> Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. (24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. (25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. (26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. (27) Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. (28) Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>1Petrus 1:1-9</b> Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, (2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. (3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. (6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Petrus 5:10-11</b> Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. (11) Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Wahyu 11:15-19</b> Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah, (17) sambil berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja (18) dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi." (19) Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang mencari pimpinan Allah</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>1Raja-raja 3:1-14</b> Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil anak Firaun, dan membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan istananya dan rumah TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem. (2) Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai pada waktu itu. (3) Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan. (4) Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. (5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." (6) Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. (7) Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. (8) Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. (9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. (11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. (13) Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. (14) Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Amsal 2:1-6</b> Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, (2) sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, (3) ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, (4) jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, (5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. (6) Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 12:1-3</b> Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (3) Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Efesus 5:15-17</b> Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, (16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kolose 1:9-14</b> Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, (10) sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, (11) dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, (12) dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. (13) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; (14) di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 1:5-8</b> Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. (6) Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. (7) Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. (8) Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda memerlukan penghiburan</b></u></div><b><br />
</b><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yesaya 12:1-6</b> Pada waktu itu engkau akan berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku. (2) Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." (3) Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan. (4) Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur! (5) Bermazmurlah bagi TUHAN, sebab perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! (6) Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yesaya 40:1-11</b> Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, (2) tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. (3) Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! (4) Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; (5) maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya." (6) Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. (7) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. (8) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya." (9) Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!" (10) Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. (11) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yeremia 31:10-13</b> Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya! (11) Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya. (12) Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi merana. (13) Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2Korintus 1:3-7</b> Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, (4) yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. (5) Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. (6) Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga. (7) Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2Korintus 7:6-13</b> Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus. (7) Bukan hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu. Karena ia telah memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, keluhanmu, kesungguhanmu untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah sukacitaku. (8) Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu--kendatipun untuk seketika saja lamanya--, (9) namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikitpun tidak dirugikan oleh karena kami. (10) Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (11) Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu. (12) Sebab itu, jika aku telah menulis surat kepada kamu, maka bukanlah oleh karena orang yang berbuat salah, atau oleh karena orang yang menderita perbuatan salah, melainkan supaya kerelaanmu terhadap kami menjadi nyata bagi kamu di hadapan Allah. (13) Sebab itulah kami menjadi terhibur. Dan selain penghiburan yang kami peroleh itu, kami lebih lagi bersukacita oleh karena sukacita Titus, sebab kamu semua menyegarkan hatinya.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika orang lain berselisih dengan anda</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Matius 7:1-5</b> "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (2) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (3) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (4) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. (5) Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 12:9-21</b> Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. (10) Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. (11) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (12) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (13) Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! (14) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! (15) Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! (16) Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! (17) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! (18) Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (19) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. (20) Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. (21) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Roma 14:1-15:7</b> Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. (2) Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. (3) Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. (4) Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. (5) Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. (6) Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. (7) Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. (8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. (9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (10) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (11) Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." (12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. (13) Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! (14) Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. (15) Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. (16) Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. (17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. (18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. (19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (20) Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung! (21) Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu. (22) Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. (23) Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (15:1) Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (2) Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. (3) Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku." (4) Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. (5) Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, (6) sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. (7) Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>2Korintus 5:11-21</b> Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu. (12) Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah. (13) Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. (14) Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. (15) Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. (16) Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. (17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. (20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.</div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika dunia terlihat sangat memikat bagi anda</b></u></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Kejadian 3:1-7 </b>Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" (2) Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, (3) tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengkhotbah 2:1-11</b> Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia." (2) Tentang tertawa aku berkata: "Itu bodoh!", dan mengenai kegirangan: "Apa gunanya?" (3) Aku menyelidiki diriku dengan menyegarkan tubuhku dengan anggur, --sedang akal budiku tetap memimpin dengan hikmat--,dan dengan memperoleh kebebalan, sampai aku mengetahui apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk dilakukan di bawah langit selama hidup mereka yang pendek itu. (4) Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur; (5) aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan; (6) aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda. (7) Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku. (8) Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik. (9) Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku. (10) Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku. (11) Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2Korintus 6:14-7:1</b> Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. (17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. (18) Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." (7:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 1:26-27</b> Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. (27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Yakobus 4:4-10</b> Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. (5) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!" (6) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (7) Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (8) Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! (9) Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. (10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1Yohanes 2:15-17</b> Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. (16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.</div><br />
<br />
<br />
<b>Source :</b> <i>Inspirational Readings, Pradis CD-ROM : Book Version: 1.1.50</i><br />
<i><br />
</i><br />
<i>Alih Bahasa oleh Yun Tonce K P</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-84042464670702556852011-04-24T06:50:00.000+07:002011-04-24T06:50:12.591+07:007 Kalimat dari Salib - (7) Kalimat Ketujuh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Luk 23:46 - <b>“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan <span style="color: red;">nyawa</span>Ku.’ Dan sesudah berkata demikian Ia <span style="color: blue;">menyerahkan nyawaNya</span>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Mat 27:50 - <b>“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan <span style="color: red;">nyawa</span>Nya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Mark 15:37 - <b>“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring <u>dan <span style="color: blue;">menyerahkan nyawaNya</span> </u></b>(EXEPNEUSEN)<b>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Yoh 19:30 - <b>“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ <u>Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan <span style="color: red;">nyawa</span>Nya</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: red;">‘nyawa’</span></b><span> (Mat 27:50<span> </span>Luk 23:46a Yoh 19:30) </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> <b>‘roh’</b> (Yunani: PNEUMA). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: blue;">‘menyerahkan nyawaNya’</span></b><span> (Mark 15:37 Luk 23:46b) </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> EXEPNEUSEN. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>EXEPNEUSEN </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> EKPNEO </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> PNEUMA. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">I) Ini merupakan kalimat ke 7 dan yang terakhir di kayu salib. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Ada 7 kalimat yang Yesus ucapkan di kayu salib. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jamieson, Fausset & Brown</span></u><span style="color: black;">: <b>pasti ada sesuatu yang sangat menyolok dalam fakta bahwa Tuhan kita mengucapkan pada kayu salib persis 7 kalimat - bilangan yang seluruh Kitab Suci ajarkan kepada kita untuk dianggap sebagai bilangan yang keramat dan sempurna; dan pada waktu kita memperhatikan bahwa dari Empat Penginjil </b>(Matius, Markus, Lukas dan Yohanes)<b> tidak seorangpun yang melaporkan seluruhnya, tetapi setiap orang dari mereka memberikan beberapa / sebagian dari 7 kalimat itu, kita tidak bisa tidak melihat pada mereka - bersama Bengel - sebagai 4 suara yang bersama2 membentuk satu Simfoni yang besar / agung</b>.</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Kalimat ini merupakan bagian dari Kitab Suci (Perjanjian Lama). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Maz 31:6 - <b>“<u>Ke dalam tanganMulah kuserahkan nyawaku</u>; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>Ia meminjam kata2 ini dari nenek moyangNya, Daud (Maz 31:6); bukan bahwa Ia butuh kata2 untuk diletakkan ke dalam mulutNya, tetapi Ia memilih untuk menggunakan kata2 Daud untuk menunjukkan bahwa adalah Roh Kristus yang bersaksi dalam nabi2 PL, dan bahwa Ia datang untuk menggenapi Kitab Suci. Kristus mati dengan Kitab Suci di mulutNya. Demikianlah Ia mengarahkan kita untuk menggunakan bahasa / kata2 dari Kitab Suci dalam berbicara kepada Allah</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Barnes</span></u><span>: <b><u>ini tidak membuktikan bahwa mazmur itu dari semula mempunyai hubungan dengan Dia, atau bahwa Ia memaksudkan untuk menunjukkan bahwa kata-kata itu dari semula merupakan suatu nubuat</u>. Bahasa / kata2 itu cocok bagi Dia, seperti itu cocok bagi semua orang lain pada saat kematian; dan penggunaan kata2 ini olehNya memberikan ilustrasi tertinggi tentang kecocokan kata2 itu pada saat itu. Tindakan dari si pemazmur merupakan tindakan dari keyakinan yang kuat kepada Allah di tengah2 bahaya dan kesukaran; tindakan dari sang Juruselamat merupakan tindakan yang sifatnya sama, menyerahkan rohNya kepada Allah pada saat yang khidmat dari kematian</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Perbedaan Daud dan Yesus, dalam mengucapkan kata2 ini: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>a)<span> </span>Yesus menambahkan kata <b>‘Bapa’</b>, yang tidak ada dalam Maz 31:6. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>b)<span> </span>Daud mengucapkan kata2 itu supaya ia luput dari kematian. Kristus mengucapkan kata-kata itu bukan supaya diluputkan dari kematian. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>c)<span> </span>Daud mengucapkan kata-kata itu pada saat ia sedang ada dalam kesukaran. Kristus mengucapkan kata-kata itu, setelah kesukaran yang Ia alami lewat. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Lenski</span></u><span>: <b>Karena itu, kecocokan kata2 Daud pada pihak Yesus harus dimengerti hanya dalam arti yang terbatas, dan tidak boleh ditekankan melebihi batasan yang sempit ini</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">II) Kematian yang sengaja dan sukarela dari Yesus. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Ayat2 di atas mengatakan bahwa Yesus <b>‘menyerahkan nyawa / rohNya’</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>a)<span> </span>KematianNya merupakan tindakan aktif. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kata2 Yesus berbeda dengan kata2 Stefanus: <b>“Tuhan Yesus, <u>terimalah</u> rohku”</b> (Kis 7:59). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Keunikan dari tindakan Tuhan kita bisa terlihat dengan membandingkan kata2Nya di kayu salib dengan kata2 dari Stefanus yang sedang sekarat. Pada waktu martir Kristen pertama itu sampai di tepi sungai, ia berseru: ‘Tuhan Yesus, terimalah rohku’ (Kis 7:59). Tetapi kontras dengan ini Kristus berkata: ‘Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan rohKu’. Roh Stefanus diambil dari dia. Tidak demikian dengan sang Juruselamat. Tidak seorangpun bisa mengambil nyawaNya dari Dia. Ia ‘menyerahkan’ rohNya</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>b)<span> </span>Ia mati karena kehendakNya sendiri. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Bdk. Yoh 10:17-18 - </span><b><span>“(17) Bapa mengasihi Aku, oleh karena <u>Aku memberikan nyawaKu</u> untuk menerimanya kembali. (18) <u>Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya <span style="color: blue;">menurut kehendakKu sendiri</span></u>. <u>Aku berkuasa memberikannya</u> dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.’”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>William Hendriksen</span></u><span>: </span><b><span>Ia menyerahkannya. Tidak seorangpun yang mengambilnya dari Dia. Ia menyerahkan nyawaNya</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">A. T. Robertson mengutip kata2 Agustinus</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“He gave up his life because he willed it, when he willed it, and as he willed it”</i> (= Ia menyerahkan nyawaNya karena Ia menghendakinya, pada saat Ia menghendakinya, dan sebagaimana Ia menghendakinya)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Kematian Kristus merupakan sesuatu yang bersifat supra natural. Dengan ini kami memaksudkan bahwa kematianNya itu berbeda dengan setiap kematian yang lain. Dalam segala hal Ia mempunyai keunggulan. KelahiranNya berbeda dengan semua kelahiran yang lain. KehidupanNya berbeda dengan semua kehidupan yang lain. Dan kematianNya berbeda dengan semua kematian yang lain. Ini dengan jelas ditunjukkan dalam ucapanNya sendiri tentang hal ini - ‘</b><b>Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawaKu untuk menerimanya kembali. (18) Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali<span>’ (Yoh 10:17-18)</span></b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Adam Clarke</span></u><span>: <b><i>“as giving up the spirit, ghost, or soul, is an act not proper to man, though commending it to God, in our last moments, is both an act of faith and piety; and as giving up the ghost, i. e. dismissing his spirit from his body, is attributed to Jesus Christ, <u>to whom <span style="color: red;">alone</span> it is proper</u>, I therefore object against its use in every other case”</i> (= karena penyerahan roh atau jiwa bukanlah suatu tindakan yang cocok bagi manusia, sekalipun tindakan mempercayakannya kepada Allah, pada saat terakhir kita, merupakan suatu tindakan iman dan kesalehan; dan karena penyerahan roh, yaitu pembubaran / pembebasan rohNya dari tubuhNya, dihubungkan dengan Yesus Kristus, <u>bagi siapa itu cocok</u>, maka karenanya saya menentang penggunaannya dalam setiap kasus yang lain)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe</span></u><span style="color: black;">: <b>Semua Injil sinoptik menunjukkan bahwa kematian Kristus bukanlah karena kehabisan tenaga karena penyaliban, tetapi merupakan suatu penyerahan yang sukarela dari nyawaNya</b>.</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Leon Morris</span></u><span>: <b>Yohanes melanjutkan ‘dan menyerahkan nyawa / rohNya’. Ini bukan suatu cara yang biasa untuk menunjuk pada kematian. Dalam keempat Injil tidak ada ungkapan biasa untuk menggambarkan cara kematian dari Yesus. HubunganNya dengan kematian tidaklah sama dengan hubungan orang-orang lain dengan kematian. Mungkin terlalu jauh untuk mengatakan bahwa Ia ‘membubarkan rohNya’, tetapi memang kelihatannya ada suatu unsur kesengajaan / kesukarelaan yang tidak ditemukan dalam kasus orang2 lain</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Kata2 <b>‘menyerahkan nyawa / roh’</b> itu bukan merupakan imperfect tense, tetapi aorist tense. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe</span></u><span style="color: black;">: <b>‘Menyerahkan rohNya’. Kata Yunaninya adalah EXEPNEUSEN ... Itu <u>bukanlah suatu pergumulan yang berkepanjangan</u>, seperti seandainya digunakan </b></span><b><span style="color: blue;">imperfect tense</span><span style="color: black;"> untuk menggambarkan hal itu. Sebaliknya, digunakan </span><span style="color: blue;">aorist / past tense</span><span style="color: black;"> yang menggambarkan <u>suatu kejadian yang singkat / sebentar</u>. Ia menghembuskan rohNya dan pergi</span></b><span style="color: black;">.</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span>Ia mengucapkan kata-kata dalam Luk 23:46 itu <u>dengan suara nyaring</u>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Luk 23:46 - <b>“Lalu <u>Yesus berseru <span style="color: red;">dengan suara nyaring</span></u>: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">A. T. Robertson</span></u><span style="color: black;">: <b>Yesus tidak mati karena pelan2 kehabisan tenaga, tetapi dengan teriakan yang nyaring</b>.</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Mengapa Roh Kudus memberitahu kita bahwa sang Juruselamat mengucapkan teriakan yang dahsyat itu ‘dengan suara yang nyaring’? ... Bukankah ini menunjukkan bahwa kekuatanNya belum meninggalkanNya? bahwa Ia masih tetap merupakan tuan dari diriNya sendiri, dan bukannya dikalahkan oleh kematian, tetapi Ia hanya menyerahkan diriNya sendiri kepada kematian itu? </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>4)<span> </span>Ia menundukkan kepalaNya, lalu menyerahkan nyawa / rohNya. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Yoh 19:30 - <b>“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ <u>Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>a)<span> </span>Ia menundukkan kepala dengan sengaja. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Apa yang dimaksudkan untuk kita pelajari dari kata2 ini? Apa yang ditunjukkan di sini oleh tindakan sang Juruselamat ini? Jelas bahwa jawabannya tidak usah dicari terlalu jauh. Maksud / pengertiannya jelas. Sebelum ini kepala Tuhan kita tetap tegak. Itu bukanlah seorang penderita yang tidak bertenaga yang tergantung di sana dengan lemah. Seandainya itu merupakan kasusnya maka kepalaNya telah bersandar tak berdaya di dadaNya, dan adalah tidak mungkin bagiNya untuk menundukkannya. Dan perhatikanlah dengan penuh perhatian kata kerja yang digunakan di sini: bukan bahwa kepalaNya ‘jatuh’, tetapi Ia, dengan sadar, dengan pelan2 / tenang, dengan hormat, menundukkan kepalaNya</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>b)<span> </span>Ia menundukkan kepala dulu, baru menyerahkan nyawa / roNya. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>‘Ia menundukkan kepalaNya’. Mereka yang disalibkan, pada saat mati menjulurkan kepala mereka ke atas untuk mengambil nafas, dan tidak menjatuhkan kepala mereka sampai mereka telah menghembuskan nafas terakhir mereka; tetapi Kristus, untuk menunjukkan diriNya sendiri aktif dalam matiNya, menundukkan kepalaNya <u><span style="color: red;">lebih dulu</span></u>, menyusun / mengatur tubuhNya sendiri, seakan2 jatuh tertidur</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>Allah telah meletakkan padaNya kejahatan kita sekalian, meletakkannya pada kepala dari Korban agung ini; dan beberapa orang menganggap bahwa dengan menundukkan kepalaNya ini Ia menunjukkan perasaanNya tentang berat dari beban itu padaNya</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>5)<span> </span>Bukti2 dari bagian2 lain dari Kitab Suci: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>a)<span> </span>Pada waktu Ia tahu bahwa waktunya sudah tiba bagiNya untuk mati, Ia sengaja pergi ke Yerusalem (Mat 16:21-24). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>b)<span> </span>Pada waktu ditangkap, Ia tidak melawan / lari (Yoh 18:1-11). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>c)<span> </span>KematianNya yang terjadi begitu ‘cepat’ (hanya dalam 6 jam) pada waktu disalibkan, sehingga membuat Pontius Pilatus menjadi heran (Mark 15:44). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">III) Hal-hal theologis berkenaan dengan kematian Yesus. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Ini menunjukkan roh / jiwa tetap ada pada saat terpisah dari tubuh. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>Dengan ini terlihat bahwa Tuhan kita Yesus, sebagaimana Ia mempunyai tubuh yang sungguh2, demikian juga Ia mempunyai jiwa yang bisa berpikir, yang tetap ada dalam keadaan terpisah dari tubuh</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Adam Clarke</span></u><span>: <b>Bukti yang lain dari jiwa yang bukan bersifat materi, dan tentang keberadaannya yang terpisah pada waktu tubuh mati</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Kematian Yesus tidak mempengaruhi persatuan LOGOS dengan hakekat manusia Yesus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Lenski</span></u><span>: <b>Kematian Yesus tidak mempengaruhi dengan cara apapun persatuan Logos dengan hakekat manusia. Kematian ini hanya mempengaruhi hakekat manusia, karena olehNya saja Anak bisa mati. Anak Allah mati dalam hakekat manusiaNya, dan hanya dalam hakekat manusia saja</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span>Kematian Kristus ini sudah ditetapkan dalam rencana kekal dari Allah. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Kematian Yesus bersifat <span style="color: red;">preter-natural</span>. Dengan ini kami memaksudkan bahwa hal itu telah ditandai dan ditentukan bagiNya sebelumnya. Ia adalah Anak Domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan (Wah 13:8). Sebelum Adam diciptakan, kejatuhan ke dalam dosa telah diantisipasi. Sebelum dosa masuk ke dalam dunia, keselamatan dari dosa telah direncanakan oleh Allah. Dan rencana kekal Allah ditentukan lebih dulu bahwa harus ada seorang Juruselamat bagi orang2 berdosa, seorang Juruselamat yang harus mati supaya kita bisa hidup. ... Dengan memandang pada Kematian yang mendekat inilah Allah ‘dengan adil membiarkan dosa2 yang terjadi dahulu’ (Ro 3:25). Seandainya dalam perhitungan Allah, Kristus bukanlah Anak Domba yang telah disembelih sejak penciptaan dunia, maka setiap orang yang berbuat dosa dalam jaman PL akan sudah turun ke neraka pada saat ia berbuat dosa!</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Wah 13:8 (KJV): <i>‘And all that dwell upon the earth shall worship him, whose names are not written in the book of life of <u>the Lamb slain from the foundation of the world</u>’</i> (= Dan semua yang diam di bumi akan menyembahnya, yang nama-namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan dari <u>Anak Domba yang disembelih sejak penciptaan dunia</u>).</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ro 3:25 - <b>“Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena <u>Ia telah membiarkan dosa2 yang telah terjadi dahulu</u> pada masa kesabaranNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>4)<span> </span>Yesus adalah Anti Type dari anak domba Paskah. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Luk 23:44-46 - <b>“(44) Ketika itu hari sudah kira2 jam 12, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu <u>sampai jam tiga</u>, (45) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. (46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kel 12:6 - <b>“Kamu harus mengurungnya sampai hari yang ke 14 bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya <u>pada waktu senja</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>1Kor 5:7b - <b>“Sebab <u>anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>6)<span> </span>Yesus memang harus betul2 mati untuk memikul hukuman dosa yaitu kematian / maut. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Pulpit Commentary</span></u><span>: <b>peristiwa yang paling mengagumkan / menakjubkan, menyedihkan, dan penting, yang telah disaksikan oleh dunia ini. <u>Makhluk / Orang yang adalah ‘hidup’ menundukkan kepalaNya dalam kematian</u></b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>Bahwa lalu Ia menyerahkan rohNya. ... JiwaNya terpisah dari tubuhNya, dan dengan demikian tubuhNya ditinggalkan dan betul-betul mati. Adalah pasti bahwa Ia memang mati, karena memang dibutuhkan bahwa Ia harus mati; ... Kematian merupakan hukuman dari pelanggaran dari perjanjian pertama (<span style="color: red;">pastilah engkau mati</span>), sang Pengantara dari perjanjian yang baru harus membuat penebusan dengan cara / melalui kematian, karena kalau tidak, maka tidak ada pengampunan, Ibr 9:15</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ibr 9:15 - <b>“Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab <u>Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kej 2:17 - <b>“tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, <u><span style="color: red;">pastilah engkau mati</span></u>.’”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>George Hutcheson</span></u><span>:<span style="color: black;"> <b>Kematian, dan tidak kurang dari kematian, merupakan upah dari dosa; karena itu, setelah penderitaan-penderitaan sebelumnya, Penanggung kita juga perlu untuk menyerahkan rohNya, untuk menyelesaikan pekerjaanNya</b></span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>George Hutcheson</span></u><span>:<span style="color: black;"> <b>Kristus, dengan mengalami kematian jasmani bagi umatNya, telah dengan ini membeli, sehingga bagaimanapun mereka harus mati, tetapi kematian itu bukanlah hukuman dosa bagi mereka; karena penderitaan kematianNya telah mengambil sengat dari kematian itu</b></span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ibr 2:14-15 - <b>“(14) Karena anak2 itu adalah anak2 dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya <u>oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut</u>”</b>. </span></span></div><span style="font-size: small;"> <span> </span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><b>Amin</b></span></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib07.htm"><b>Source :</b><b> <i>http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib07.htm</i></b></a></span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-57390933944544301692011-04-23T06:33:00.000+07:002011-04-23T06:33:49.267+07:007 Kalimat dari Salib - (6) Kalimat Keenam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b> </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Yoh 19:30 - <b>“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Yoh 19:28-30 - <b>“(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: <u>‘Sudah selesai.’</u> Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Mat 27:50 - <b>“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Mark 15:37 - <b>“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></h2><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></h2><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">I) ‘Sudah selesai’. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span></span><b><span>‘Sudah selesai’</span></b><span> (ay 30) </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> TETELESTAI = </span><b><span>‘telah selesai’</span></b><span> (ay 28). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ay 28-30: </span><b><span>“<span>(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu <span style="color: red;">telah selesai</span>, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: <span style="color: red;">‘Sudah selesai.’</span> Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya</span>”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe</span></u><span style="color: black;">: <b>Cuka itu adalah anggur asam. Itu menyegarkan kekuatan Yesus, memampukan Dia untuk mengatakan (dengan suara yang keras, menurut Injil2 yang lain), ‘Sudah selesai’. Kata yang sama TETELESTAI telah muncul dalam ay 28, diterjemahkan ‘telah selesai’.</b></span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>TETELESTAI ada dalam bentuk perfect tense. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wuest</span></u><span style="color: black;">: <b>Bentuk <u><span style="text-transform: uppercase;">perfect</span></u> tense dalam bahasa Yunani sangat berarti. Tensa itu membicarakan tentang suatu tindakan yang terjadi pada masa lampau, yang telah diselesaikan pada masa lampau, dan hasil dari tindakan itu tetap ada</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>‘saya telah menutup pintu itu’ </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Mat 4:4 - <b>‘Ada tertulis ...’</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ef 2:8 - <b>‘sebab karena kasih karunia <span style="color: red;">kamu diselamatkan</span>’</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>‘Sudah selesai’</span></b><span> - Itu sudah selesai pada masa lalu, dan sampai saat ini tetap selesai. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">The Bible Exposition Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“‘It is finished!’ In the Greek text, it is TETELESTAI, and it means, ‘It is finished, it stands finished, and it always will be finished!’”</i> (= ‘Sudah selesai!’ Dalam text Yunani itu adalah TETELESTAI, dan itu berarti, ‘Itu sudah selesai, itu tetap selesai, dan itu akan selalu sudah selesai!’)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span></span><b><span>‘Sudah selesai’</span></b><span> </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> </span><b><span>‘Sudah dibayar (lunas)’</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Bible Knowledge Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b>Kata atau kalimat keenam yang Yesus ucapkan dari salib adalah satu kata Yunani TETELESTAI, yang berarti ‘Sudah selesai’. Kwitansi papirus untuk pajak telah ditemukan dengan kata TETELESTAI dituliskan melewatinya, berarti ‘dibayar lunas’. Kata pada bibir Yesus ini sangat berarti / penting. Pada waktu Ia berkata, ‘Sudah selesai’ (bukan ‘Aku selesai / tamat’), Ia memaksudkan pekerjaan penebusanNya sudah selesai</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>4)<span> </span>Kata-kata </span><b><span>‘Sudah selesai’</span></b><span> ini merupakan teriakan kemenangan! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe</span></u><span style="color: black;">: <b>Penekanan di sini bukanlah pada berakhirnya penderitaan, tetapi pada penyelesaian missi penebusan.</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Barclay</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’ merupakan satu kata dalam bahasa Yunani - TETELESTAI - dan Yesus mati dengan suatu teriakan kemenangan pada bibirNya. Ia tidak mengatakan ‘Sudah selesai’ dalam suatu kekalahan yang lelah / menjemukan; Ia mengatakannya sebagai seseorang yang berteriak dengan sukacita karena kemenangan telah dimenangkan. Ia kelihatannya dihancurkan pada salib, tetapi Ia tahu bahwa kemenanganNya telah dimenangkan / didapatkan</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Barclay</span></u><span>: <b>Bagi Yesus perjuangan telah selesai dan pertempuran dimenangkan; dan bahkan pada salib ia </b>(Yohanes / Yesus?)<b> mengetahui sukacita dari kemenangan dan istirahat / ketenangan dari Orang yang telah menyelesaikan tugasNya dan bisa bersandar, puas dan dalam damai</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’. Ini bukanlah teriakan putus asa dari seorang martir yang tidak berdaya; itu bukanlah suatu ungkapan kepuasan bahwa sekarang akhir dari penderitaanNya telah tercapai; itu bukan merupakan kata2 terakhir dari kehidupan yang sudah lesu / letih; Tidak, sebaliknya itu merupakan pernyataan dari sang Penebus Ilahi bahwa semua untuk mana Ia datang dari surga ke bumi sekarang sudah selesai; ... bahwa semua yang dituntut oleh hukum Taurat sebelum orang2 berdosa bisa diselamatkan sekarang telah dilakukan: bahwa harga sepenuhnya dari penebusan kita sekarang telah dibayar lunas</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">II) Apa yang ‘sudah selesai’? </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Penebusan dosa, yang merupakan missi Kristus datang ke dalam dunia, sudah selesai. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>TETELESTAI </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> TELEO. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>A. W. Pink</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’. Kata Yunani di sini - ‘TELEO’ diterjemahkan secara bervariasi dalam PB. Melihat sekilas pada beberapa terjemahan dalam text2 lain akan memampukan kita untuk melihat kepenuhan dan kelengkapan dari istilah yang digunakan oleh sang Juruselamat. </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Dalam Mat 11:1 TELEO diterjemahkan sebagai berikut: ‘Setelah Yesus <u>selesai</u> </span></b><span>(KJV: <i>‘made and end’</i> / ‘mengakhiri’)<b> berpesan kepada kedua belas muridNya, pergilah Ia dari sana’. </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Dalam Mat 17:24 itu diterjemahkan: ‘datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: ‘Apakah gurumu tidak <u>membayar</u> bea?’ </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Dalam Luk 2:39 itu diterjemahkan: ‘Dan setelah <u>selesai semua yang harus dilakukan</u> </span></b><span>(KJV: <i>‘performed’</i> / ‘melakukan’)<b> menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke Galilea’. </b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Dalam Luk 18:31 itu diterjemahkan: ‘segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan <u>digenapi</u>’. </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Dengan mengumpulkan semua terjemahan / arti ini kita mempelajari ruang lingkup dari ucapan keenam dari sang Juruselamat di kayu salib. ‘Sudah selesai’, teriakNya: itu artinya ‘mengakhiri’; itu artinya ‘dibayar / dilunasi’; itu artinya ‘dilakukan’; itu artinya ‘digenapi’. </span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span>Apa yang diselesaikan? - dosa2 dan kesalahan2 kita. Apa yang telah dibayar / dilunasi? - harga / ongkos penebusan kita. Apa yang telah dilakukan? - tuntutan tertinggi dari hukum Taurat. Apa yang telah digenapi? - pekerjaan yang diberikan Bapa kepadaNya untuk dilakukan. Apa yang diselesaikan? - pembuatan penebusan</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Hendriksen</span></u><span>: </span><b><u><span>Sepanjang persinggahanNya di bumi</span></u><span> dan khususnya pada kayu salib <u>Ia telah menderita / mendapatkan murka Allah terhadap dosa</u> sehingga membebaskan umatNya darinya dan mendapatkan untuk mereka keselamatan kekal. Tugas itu telah diselesaikan. Yesus mengetahui hal ini, karena Ia mengetahui segala sesuatu, baik secara keseluruhan maupun satu per satu</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Matthew Henry</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’, yaitu, pekerjaan penebusan manusia dan keselamatan sekarang sudah selesai / lengkap, setidaknya bagian yang paling berat / sukar dari usaha itu sudah lewat; suatu pemuasan penuh dibuat pada keadilan Allah, suatu pukulan yang fatal diberikan pada kuasa Iblis, suatu sumber kasih karunia terbuka yang akan selalu mengalir / memancar, suatu fondasi dari damai dan kebahagiaan telah diletakkan yang tidak akan pernah gagal. Kristus sekarang telah melewati pekerjaanNya, dan menyelesaikannya, Yoh 17:4</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Yoh 17:4 - <b>“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan <u>menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Ini merupakan dasar penghapusan <i>‘ceremonial law’</i> (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Calvin</span></u><span>: </span><b><span>Semua korban dari hukum Taurat harus sudah berhenti, karena keselamatan manusia telah disempurnakan / diselesaikan oleh satu korban dari kematian Kristus</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Calvin</span></u><span>: </span><b><i><span>“On this doctrine depends the abolition of all the ceremonies of the Law; for it would be absurd to follow <u>shadows</u>, since we have the <u>body</u> of Christ”</span></i></b><b><span> (= Pada doktrin ini tergantung penghapusan dari semua hukum-hukum upacara; karena adalah menggelikan untuk mengikuti <u>bayangan</u>, karena kita mempunyai <u>tubuh</u> dari Kristus)</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">III) Makna kata-kata ‘Sudah selesai’ ini bagi kita. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Dosa2 dari orang2 percaya sudah beres! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>A. W. Pink</span></u><span>: <b><i>“Here we see the end of our sins. The sins of the believer - all of them - were transferred to the Saviour. As saith the Scripture, ‘The Lord hath laid <span style="color: red;">on Him</span> the iniquities of us all’ (Isa. 53:6). If then God laid my iniquities <span style="color: red;">on Christ</span>, they are <span style="color: red;">no longer on me</span>. Sin there is <span style="color: blue;">in me</span>, for the old Adamic nature remains in the believer till death or till Christ’s Return, should He come before I die; but there is <span style="color: red;">no sin on me</span>. <u>This distinction between <span style="color: blue;">sin IN</span> and <span style="color: red;">sin ON</span> is a vital one</u>.”</i> [= Di sini kita melihat akhir dari dosa2 kita. Dosa2 orang percaya - semuanya - ditransfer kepada sang Juruselamat. Seperti dikatakan KS, ‘Tuhan telah meletakkan / menimpakan <span style="color: red;">kepadaNya</span> kejahatan kita sekalian’ (Yes 53:6). Jadi, jika Allah telah meletakkan / menimpakan kejahatanku <span style="color: red;">pada Kristus</span>, mereka <span style="color: red;">tidak lagi ada padaku</span>. Dosa ada <span style="color: blue;">di dalam aku</span>, karena manusia lama tinggal dalam diri orang percaya sampai mati, atau sampai Kristus datang kembali, kalau Ia datang kembali sebelum saya mati; tetapi <span style="color: red;">tidak ada dosa pada saya</span>. <u>Pembedaan antara <span style="color: blue;">‘dosa <span style="text-transform: uppercase;">di dalam</span>’</span> dan <span style="color: red;">‘dosa <span style="text-transform: uppercase;">pada</span>’</span> ini merupakan suatu pembedaan yang vital</u>]</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Im 16:20-22 - <b>“(20) Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, (21) dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. (22) Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Arthur W. Pink</span></u><span>: <b>Kambing yang membawa dosa2 Israel, dibawa ke padang gurun yang tidak didiami, dan umat Allah tidak melihat kambing itu maupun dosa2 mereka lagi! Dalam type, ini adalah Kristus yang membawa dosa2 kita ke tanah yang ditinggalkan <u>dimana Allah tidak ada</u>, dan di sana mengakhiri dosa2 itu. <span style="color: red;">Jadi, salib Kristus adalah kuburan dari dosa2 kita</span>!</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Kita harus bersandar pada pekerjaan Kristus yang sudah selesai ini, bukan pada pekerjaannya sendiri yang belum selesai dan tidak akan pernah selesai! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>J. C. Ryle</span></u><span>: <b>Suatu pemikiran yang bisa memberikan penghiburan, pada semua peristiwa, berdiri paling jelas di hadapan pernyataan yang terkenal ini. Kita menyandarkan jiwa2 kita pada suatu ‘pekerjaan yang sudah selesai’, jika kita menyandarkan mereka pada pekerjaan Yesus Kristus, sang Tuhan. Kita tidak perlu takut bahwa dosa, atau Iblis, atau hukum Taurat akan mengecam / menghukum kita pada hari terakhir. Kita boleh bersandar pada pemikiran, bahwa kita mempunyai seorang Juruselamat yang telah melakukan semuanya, membayar semua, menyelesaikan semua, menggenapi semua yang diperlukan untuk keselamatan kita. Kita boleh / bisa menerima tantangan dari sang Rasul, ‘Siapakah dia yang menghukum? Adalah Kristus yang telah mati; ya, bahkan telah bangkit kembali; yang bahkan berada di sebelah kanan Allah; yang juga melakukan syafaat bagi kita’ (Ro 8:34). Pada waktu kita melihat pada pekerjaan2 kita sendiri, kita bisa malu karena ketidak-sempurnaan mereka. Tetapi pada waktu kita melihat pada pekerjaan yang sudah selesai dari Kristus, kita bisa merasakan damai. Kita ‘lengkap / sempurna dalam Dia’, jika kita percaya (Kol 2:10)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kol 2:10 - <b>“<u>dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia</u>. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa”</b>. NIV seperti Kitab Suci Indonesia. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">KJV: <i>‘And ye are complete in him’</i> (= Dan kamu lengkap / sempurna dalam Dia). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">NASB: <i>‘and in Him you have been made complete’</i> (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap / sempurna). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span>Kita harus mengharapkan keselamatan dari Yesus dan kematianNya <u>saja</u>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Calvin</span></u><span>: <b>Kata yang digunakan Kristus ini layak mendapat perhatian kita; karena itu menunjukkan bahwa seluruh penyelesaian keselamatan kita, dan semua bagian-bagiannya, terdapat / tercakup dalam kematianNya. Kita telah menyatakan bahwa kebangkitanNya tidak terpisah dari kematianNya, tetapi <u>Kristus hanya bermaksud untuk menjaga agar iman kita tertuju tetap kepadaNya saja, dan tidak mengijinkannya untuk membelokkannya ke arah lain manapun</u>. Karena itu, artinya jelas bahwa <u>segala sesuatu yang memberikan sumbangsih pada keselamatan manusia harus ditemukan / didapatkan dalam Kristus, dan tidak boleh dicari di tempat lain manapun juga</u>; atau - yang mempunyai arti yang sama dengan - bahwa kesempurnaan keselamatan terdapat di dalam Dia</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Calvin</span></u><span>: <b>Jika kita menyetujui kata yang diucapkan / diumumkan Kristus ini, kita harus puas dengan kematianNya saja untuk keselamatan, dan kita tidak mempunyai kebebasan untuk menggunakan bantuan dari sudut lain manapun; karena Ia yang diutus oleh Bapa Surgawi untuk mendapatkan bagi kita pembebasan penuh, dan untuk menyelesaikan penebusan kita, tahu dengan baik apa yang termasuk dalam tugasNya, dan tidak gagal dalam apa yang Ia tahu dituntut dariNya. Dengan tujuan utama untuk memberikan damai dan ketenangan pada hati nurani kitalah Ia mengumumkan kata ‘Sudah selesai’ ini. Karena itu, hendaklah kita berhenti di sini, jika kita tidak memilih untuk dicabut / dihilangkan dari keselamatan yang telah Ia peroleh bagi kita</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>4)<span> </span>Yang harus kita lakukan untuk bisa selamat hanyalah percaya, tidak ada yang lain! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">The Bible Exposition Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b>Mungkin arti yang paling berarti / penting dari TETELESTAI adalah penggunaannya oleh pedagang2: ‘Hutang sudah dibayar lunas!’ Pada waktu Ia menyerahkan diriNya sendiri di kayu salib, Yesus memenuhi tuntutan yang benar dari hukum Taurat yang kudus; Ia membayar lunas hutang kita. ... Suatu waktu ada seorang penginjil yang eksentrik bernama Alexander Wooten, yang didatangi oleh seorang muda yang usil / sembrono, yang bertanya: ‘Apa yang harus aku lakukan supaya selamat?’ Wooten menjawab, ‘Sudah terlambat’, dan lalu meneruskan pekerjaannya. Orang muda itu menjadi takut. ‘Apakah kamu memaksudkan bahwa sudah terlambat bagiku untuk diselamatkan?’, ia bertanya. ‘Tidak adakah sesuatu yang bisa aku lakukan?’ ‘Terlambat’, kata Wooten. ‘Itu sudah dilakukan. Satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah percaya’.</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>5)<span> </span>Orang percaya bisa, dan bahkan harus, merasa aman (secara rohani dan kekal), di dalam Kristus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jamieson, Fausset & Brown</span></u><span style="color: black;">: <b>Dalam satu kata yang mengherankan ini orang2 percaya akan menemukan fondasi dari semua keamanan dan kebahagiaan melalui jaman2 yang kekal</b>.</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>6)<span> </span>Yesus akan menyelesaikan pekerjaanNya di dalam kita, dan itu berarti bahwa orang kristen yang sejati tidak akan pernah terhilang! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Sekali lagi, ada sukacita bagi setiap orang percaya pada waktu ia mengingat bahwa, seperti dikatakan Kristus: ‘Sudah selesai’, semua garansi diberikan tentang keselamatan kekal dari umat manusia. Bagi saya kelihatannya bahwa jika Kristus telah menyelesaikan pekerjaan <u>untuk</u> kita, Ia akan menyelesaikan pekerjaan <u>di dalam</u> kita. Jika Ia telah mengerjakan pekerjaan yang begitu tinggi seperti penebusan jiwa kita oleh darah, dan hal itu sudah diselesaikan, maka pekerjaan yang agung tetapi lebih kecil tentang pembaharuan diri kita, dan perubahan kita kepada kesempurnaan, akan diselesaikan juga. Jika, pada waktu kita adalah orang2 berdosa, Kristus mengasihi kita sehingga mati untuk kita, sekarang pada saat Ia telah menebus kita, dan telah mendamaikan kita dengan diriNya sendiri, dan membuat kita sahabat2Nya dan murid2Nya, apakah Ia tidak akan menyelesaikan pekerjaan yang perlu untuk membuat kita cocok untuk berdiri di antara lampu2 emas dari surga, dan untuk menyanyikan pujian untukNya di negara dimana tidak ada sesuatu yang mengotori bisa masuk?</span></b><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>7)<span> </span>Kata-kata ini merupakan inti dari Injil, dan ini harus kita beritakan kepada orang-orang yang belum percaya. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>A. W. Pink</span></u><span>: </span><b><span>‘Sudah selesai’ hanya merupakan satu kata dalam bahasa aslinya, tetapi dalam kata itu terbungkus Injil Allah; dalam kata itu tercakup dasar dari keyakinan orang percaya</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>John G. Mitchell</span></u><span>: </span><b><span>Pada waktu engkau berbicara dengan orang yang belum diselamatkan, beritahu mereka bahwa Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya. Penebusan sudah lengkap / sempurna. Ia meminta mereka untuk menerimaNya sebagai Juruselamat dan sebagai Tuhan. Kita kadang-kadang menyanyi: ‘Tidak ada yang aku bawa dalam tanganku, Hanya kepada salib aku berpegang’. Ia adalah Juruselamat, Juruselamat yang lengkap / sempurna. Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya. Terpujilah namaNya</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Hendaklah kita mempublikasikannya. Anak2 Allah, engkau yang oleh iman menerima Kristus sebagai semua dalam semua bagimu, ceritakanlah dalam setiap hari dalam hidupmu bahwa itu ‘Sudah selesai’. Pergilah dan ceritakanlah itu kepada mereka yang menyiksa diri mereka sendiri, dan mengira melalui ketaatan dan penghukuman / penyangkalan diri untuk menawarkan pemuasan. ... Di semua bagian2 bumi ada mereka yang berpikir bahwa penderitaan dari tubuh dan jiwa bisa menjadi penebusan untuk dosa. Cepatlah pergi kepada mereka, tahanlah / hentikanlah mereka dalam kegilaan mereka dan katakan kepada mereka: ‘Untuk apa kamu lakukan ini? Itu sudah selesai’. Semua rasa sakit yang dituntut oleh Allah, telah diderita oleh Kristus; semua pemuasan melalui penderitaan dalam daging yang dituntut oleh hukum Taurat, telah ditahan oleh Kristus. ... Allah tidak meminta ataupun menerima korban lain apapun dari pada korban yang diberikan oleh Kristus sekali untuk selama2nya di atas kayu salib. ... Mengapa memperbaiki apa yang sudah selesai? Mengapa menambahkan pada apa yang sudah selesai / lengkap? Alkitab sudah selesai, ia yang menambahinya akan dihapuskan namanya dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus: penebusan Kristus sudah selesai, dan ia yang menambahkan pada penebusan itu harus mengharapkan nasib yang sama</span></b><span style="color: black;">.</span></span><br />
<br />
<h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">IV) Ajaran2 yang >< kata2 ‘Sudah selesai’ ini. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Yesus turun ke neraka untuk memikul hukuman dosa kita di sana. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Ajaran Gereja Roma Katolik tentang api penyucian. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ro 8:1 - </span><b><span>“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span>Ajaran yang mengatakan bahwa perbuatan baik kita mempunyai andil untuk menyelamatkan kita. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Apakah ada dari kamu di sini yang sedang berusaha untuk melakukan sesuatu untuk membuat suatu kebenaran dari dirimu sendiri? Bagaimana engkau berani melakukan pekerjaan seperti itu pada waktu Yesus berkata ‘Sudah selesai’? Apakah engkau sedang berusaha untuk mengumpulkan beberapa dari jasamu sendiri, sedikit barang2 rombengan / sisa, daun ara dan kain kotor dari kebenaranmu sendiri? Yesus berkata: ‘Sudah selesai’. Mengapa engkau mau menambahkan apapun dari dirimu sendiri pada apa yang sudah Ia selesaikan? Apakah engkau berkata bahwa engkau tidak cocok untuk diselamatkan? Apa! haruskah engkau membawa sebagian dari kelayakanmu untuk menambah dengan susah payah pekerjaan Kristus? ‘Oh!’ katamu, ‘Aku berharap untuk datang kepada Kristus pada salah satu dari hari2 ini pada saat aku sudah lebih baik’. Apa! Apa! Apa! Apa! Apakah engkau harus membuat dirimu sendiri lebih baik, dan lalu Kristus harus mengerjakan sisa dari pekerjaan itu? Engkau mengingatkan aku tentang jalan kereta api ke kota2 kita; engkau tahu bahwa seringkali stasiun terletak ½ atau 1 mil di luar kota, sehingga engkau tidak bisa sampai ke stasiun tanpa menggunakan bis penumpang untuk membawa engkau ke sana. Tetapi Tuhan Yesus Kristusku datang sampai pada kota Jiwa-manusia. Rel kereta apiNya sampai pada dekat kakimu, dan di sana kendaraannya berada persis di depanmu. Rel kereta api kerajaan ini membawa jiwa2 dari pintu neraka yang gelap, dimana mereka berbaring dalam dosa, terus sampai ke pintu gerbang mutiara yang besar dari surga, dimana mereka tinggal dalam kebenaran yang sempurna selama2nya. Serahkanlah dirimu kepada Kristus; ambillah Dia sebagai segala sesuatu yang engkau butuhkan, karena Ia berkata tentang seluruh pekerjaan keselamatan: ‘Sudah selesai’</span></b><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>A. W. Pink</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’. Apa yang diselesaikan? Pekerjaan Penebusan. Apa nilai hal itu bagi kita? Ini: bagi orang-orang berdosa, itu adalah suatu kabar gembira. Semua yang dituntut oleh Allah yang kudus / suci telah diselesaikan. Tidak ada yang tertinggal bagi orang berdosa untuk ditambahkan. Tidak ada pekerjaan / usaha dari kita dituntut sebagai harga dari keselamatan kita. Semua yang diperlukan orang berdosa sekarang adalah beristirahat / bersandar dengan iman pada apa yang telah dilakukan oleh Kristus. ‘karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita’ (Ro 6:23). Bagi orang percaya, pengetahuan bahwa pekerjaan penebusan dari Kristus sudah selesai membawa suatu pembebasan / kelegaan yang manis atas segala cacat dan ketidak-sempurnaan dari pelayanannya. Tidak ada yang ‘selesai’ dari apa yang kita kerjakan; semua kewajiban2 kita tidak sempurna. Ada banyak dosa dan kesia2an dalam usaha2 kita yang terbaik, tetapi kelegaan yang besar adalah bahwa kita ‘lengkap / sempurna’ dalam Kristus (Kol 2:10)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kol 2:10 - <b>“<u>dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia</u>. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">KJV: <i>‘And ye are complete in him’</i> (= Dan kamu lengkap / sempurna dalam Dia). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">NASB: <i>‘and in Him you have been made complete’</i> (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap / sempurna).</span><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>A. W. Pink</span></u><span>: <b>‘Sudah selesai’. Apakah kamu sungguh2 mempercayainya? Atau, apakah kamu sedang berusaha untuk menambahi sesuatu dari dirimu sendiri padanya dan dengan demikian layak mendapat kebaikan Allah? Beberapa tahun yang lalu seorang petani Kristen sangat prihatin atas seorang tukang kayu yang belum selamat. Petani itu berusaha untuk menyatakan di depan tetangganya Injil dari kasih karunia Allah, dan menjelaskan bagaimana pekerjaan Kristus yang sudah selesai itu cukup bagi jiwanya untuk disandari. Tetapi si tukang kayu berkeras dalam kepercayaan bahwa ia sendiri harus melakukan sesuatu. Suatu hari si petani meminta si tukang kayu untuk membuat baginya sebuah pintu gerbang, dan pada waktu pintu gerbang itu sudah siap ia membawanya ke dalam mobilnya. Ia mengatur supaya si tukang kayu singgah padanya pagi berikutnya dan melihat pintu gerbang itu pada waktu pintu gerbang itu tergantung di ladang. Pada saat yang telah ditetapkan si tukang kayu datang dan kaget mendapati si petani berdiri dengan kapak yang tajam di tangannya. ‘Apa yang akan kamu lakukan?’, ia bertanya. ‘Saya akan menambahkan beberapa potongan dan pukulan / coretan pada pekerjaanmu’, jawabnya. ‘Tetapi itu tidak dibutuhkan’, jawab si tukang kayu, ‘pintu gerbang itu sudah benar seperti itu. Aku sudah melakukan semua yang diperlukan padanya’. Si petani tidak memperhatikan, tetapi mengangkat kapaknya dan menyayat dan membacok pintu gerbang itu sampai itu rusak seluruhnya. ‘Lihat apa yang telah kamu lakukan!’ teriak si tukang kayu, ‘kamu telah merusakkan pekerjaanku’. ‘Ya’ kata si petani, ‘dan itu persis merupakan apa yang kamu sedang berusaha lakukan. Kamu mengusahakan / mencoba untuk menghapuskan Pekerjaan yang sudah selesai dari Kristus oleh penambahanmu yang menyedihkan padanya’. Allah memakai pelajaran yang kuat ini untuk menunjukkan kepada si tukang kayu kesalahannya, dan ia dibimbing untuk menyerahkan dirinya sendiri dengan iman pada apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi orang-orang berdosa. Pembaca, maukah engkau melakukan hal yang sama?</b> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Allah tidak meminta ataupun menerima korban lain apapun dari pada korban yang diberikan oleh Kristus sekali untuk selama-lamanya di atas kayu salib. ... Mengapa memperbaiki apa yang sudah selesai? Mengapa menambahkan pada apa yang sudah selesai / lengkap? Alkitab sudah selesai, ia yang menambahinya akan dihapuskan namanya dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus: penebusan Kristus sudah selesai, dan ia yang menambahkan pada penebusan itu harus mengharapkan nasib yang sama</span></b><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>4)<span> </span>Ajaran Roma Katolik tentang Perjamuan Kudus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ibr 9:28 - </span><b><span>“demikian pula Kristus <u>hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang</u>. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>5)<span> </span>Ajaran Arminian yang mengatakan bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">V) Keberatan tentang kata-kata ‘Sudah selesai’ ini. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1)<span> </span>Bagaimana Kristus bisa menyelesaikan hukuman <u>kekal</u> kita dalam waktu yang begitu singkat? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Kita kadang2 mendengar dikatakan: ‘Bagaimana Kristus bisa, dalam waktu yang begitu singkat, memikul penderitaan yang setara dengan penyiksaan - penyiksaan kekal dari neraka?’ Jawaban kami adalah: kita tidak mampu menghakimi / menilai apa yang Anak Allah bisa lakukan dalam waktu yang singkat, apa lagi apa yang bisa Ia lakukan dan apa yang bisa Ia alami / pikul dalam hidupNya dan dalam matiNya. ... adalah sangat mungkin bahwa dalam waktu 2 atau 3 jam Ia memikul / menahan bukan hanya penderitaan yang tercakup dalam banyak abad, tetapi bahkan setara dengan hal yang dimengerti dalam penghukuman kekal. Bagaimanapun, bukanlah bagian kita untuk mengatakan bahwa itu tidak bisa dilakukan. Saya mohon, jangan mencoba untuk mengukur penderitaan Kristus dengan garis / tali terbatas dari akal yang bodoh / tidak tahu apa2, tetapi hendaklah kita tahu dan percaya bahwa apa yang Ia tahan di sana telah diterima oleh Allah sebagai sesuatu yang setara dengan semua rasa sakit kita</span></b><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2)<span> </span>Bagaimana mungkin penebusan dosa sudah selesai, padahal Ia belum mengalami kematian? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Calvin</span></u><span>: <b>Tetapi bagaimana Ia mengatakan bahwa segala sesuatu sudah selesai, sementara bagian yang terpenting masih tersisa / tertinggal untuk dilakukan, yaitu kematianNya? Disamping itu, bukankah kebangkitanNya memberikan sumbangsih pada pencapaian / penyelesaian keselamatan kita? Saya menjawab, Yohanes memasukkan / mencakup hal2 itu yang akan segera menyusul. Kristus belum mati: dan belum bangkit kembali; tetapi Ia melihat bahwa tak ada apapun yang sekarang tertinggal untuk menghindarkan Dia dari maju pada kematian dan kebangkitan</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>3)<span> </span>Bertentangan dengan Kol 1:24? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kol 1:24 - </span><b><span>“Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku <u>apa yang kurang pada penderitaan Kristus</u>, untuk tubuhNya, yaitu jemaat”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>a)<span> </span>Itu bertentangan dengan kata-kata ‘Sudah selesai’ dalam Yoh 19:28,30 dan juga dengan Ibr 10:11-14 - </span><b><span>“(11) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap2 hari pelayanannya dan berulang2 mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. (12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama2nya di sebelah kanan Allah, (13) dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh2Nya akan dijadikan tumpuan kakiNya. (14) Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama2nya mereka yang Ia kuduskan”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span> </span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>b)<span> </span>Itu bertentangan dengan doktrin tentang ‘kecukupan’ penebusan Kristus, yang justru ditekankan oleh Paulus dalam surat Kolose ini. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Herbert M. Carson</span></u><span>: </span><b><span>Selanjutnya, di sini di Kolose ia sedang menangani ajaran sesat yang menyangkal kecukupan pekerjaan Kristus, dan mendesak bahwa itu harus ditambahi dengan pertapaan dan usaha2 manusia yang lain. Paulus telah menjawab dalam pasal pembukaannya dengan penekanan yang tidak berkompromi pada penonjolan Kristus, dan kelengkapan dari penebusan yang telah Ia selesaikan. Lalu mungkinkah sekarang ia membuang pandangannya dan mengajukan suatu pandangan yang menggambarkan penyempurnaan dari suatu penebusan yang tidak lengkap?</span></b><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Kol 2:8-23 - </span><b><span>“(8) Hati2lah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh2 dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan, (10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, (12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. (13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, (14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan2 hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib: (15) Ia telah melucuti pemerintah2 dan penguasa2 dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka. (16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; (17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. (18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura2 merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan2 dan tanpa alasan membesar2kan diri oleh pikirannya yang duniawi, (19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat2 dan sendi2, menerima pertumbuhan ilahinya. (20) Apabila kamu telah mati bersama2 dengan Kristus dan bebas dari roh2 dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah2 dan ajaran2 manusia. (23) Peraturan2 ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi”</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>c)<span> </span></span><b><span>‘penderitaan’</span></b><span> </span><span style="font-family: Symbol;">®</span><span> THLIPSIS - tidak pernah digunakan untuk menunjuk pada penderitaan Kristus untuk menebus dosa. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Herbert M. Carson</span></u><span>: </span><b><span>Kata yang digunakan di sini untuk penderitaan, THLIPSIS, tidak pernah digunakan dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan kematian yang bersifat menebus dosa dari Kristus, dan, seperti ditunjukkan oleh Lightfoot, itu ‘pasti tidak menunjukkan suatu tindakan pengorbanan’</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>d)<span> </span>Kol 1:25 - Paulus menyebut dirinya </span><b><span>‘pelayan jemaat’</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Lalu, apa artinya Kol 1:24 ini? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1.<span> </span>Ini adalah penderitaan dalam <u>pembangunan</u> tubuh Kristus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Barclay</span></u><span>: </span><b><span>Ia berpikir tentang penderitaan yang ia lalui sebagai melengkapi penderitaan Yesus Kristus sendiri. Yesus mati untuk menyelamatkan GerejaNya; tetapi Gereja harus dibangun dan diperluas; itu harus dijaga agar tetap kuat dan murni dan benar; karena itu, setiap orang yang melayani Gereja dengan memperluas batasan2nya, meneguhkan imannya, menyelamatkannya dari kesalahan, sedang melakukan pekerjaan Kristus. Dan jika pelayanan seperti itu mencakup penderitaan dan pengorbanan, penderitaan itu memenuhkan dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>James Fergusson</span></u><span>: </span><b><span>Seperti penderitaan pribadi Kristus adalah untuk penebusan gereja, dan untuk memuaskan keadilan Bapa terhadap dosa2 orang pilihan, Kis 20:28, yang Ia lakukan secara lengkap, Yoh 19:30; begitulah penderitaan dari orang2 kudus juga untuk kebaikan gereja, sekalipun bukan untuk penebusannya atau penebusan / pembayaran dosa, tidak dalam kesalahannya ataupun hukumannya, 1Yoh 1:7; tetapi untuk mendidik gereja oleh teladan mereka, Yak 5:10, untuk menghibur gereja dalam penderitaan, 2Kor 1:6, dan untuk meneguhkan kebenaran untuk mana mereka menderita, Fil 2:17</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2.<span> </span>Karena adanya kesatuan antara Kristus dan para pengikutNya, maka pada waktu pengikutNya menderita, Kristus juga menderita dalam dia. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>James Fergusson</span></u><span>: </span><b><span>Penderitaan dari Paulus, dan dari orang kudus yang lain, adalah penderitaan Kristus, dan memenuhkan / melengkapi penderitaanNya; bukan seakan2 penderitaan pribadi Kristus untuk penebusan orang berdosa adalah tidak sempurna, dan karena itu harus disuplai oleh penderitaan orang-orang lain, (lihat Ibr 10:14) tetapi begitulah simpati antara Kristus dan orang-orang percaya, Kis 9:4, dan begitu ketat persatuan antara mereka, dengan mana Ia dan mereka membentuk satu Kristus yang mistik, 1Kor 12:12, bahwa dalam hal itu penderitaan orang2 kudus adalah penderitaanNya, yaitu, penderitaan dari Kristus mistik, yang tidak sempurna atau penuh, sampai setiap anggota tubuhNya menanggung bagian mereka</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Pulpit</span></u><span>: </span><b><span>pandangan ini mengidentikkan penderitaan Paulus dengan penderitaan TuanNya sementara ia secara jelas membedakan mereka</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>3.<span> </span>Ini ditinjau dari sudut musuh-musuh Kristus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span>Hendriksen</span></u><span>: </span><b><span>sekalipun Kristus melalui penderitaan yang Ia tanggung memberikan pemuasan lengkap / penuh kepada Allah, sehingga Paulus bisa bermegah hanya dalam salib (Gal 6:14), musuh2 Kristus tidak dipuaskan! Mereka membenci Yesus dengan kebencian yang tidak terpuaskan, dan ingin menambah penderitaanNya. Tetapi karena Ia tidak lagi hadir secara jasmani di bumi ini, panah2 mereka, yang sebetulnya dimaksudkan secara khusus untuk Dia, menyerang pengikut2Nya. Adalah dalam arti ini dimana semua orang yang sungguh2 percaya ada di tempatNya menyuplai apa, sebagaimana musuh2 itu melihatnya, yang kurang dalam penderitaan yang telah Yesus tanggung. Penderitaan Kristus meluap / melimpah kepada kita</span></b><span>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">VI) Penyalahgunaan terhadap kata-kata ‘Sudah selesai’ ini. </span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: </span><b><span style="color: black;">Seseorang suatu kali berkata secara jahat: ‘Jika Kristus telah menyelesaikannya, sekarang tidak ada apa-apa lagi yang harus aku lakukan, kecuali melipat tanganku, dan tidur’. Itu merupakan ucapan dari setan, bukan dari orang kristen! Tidak ada kasih karunia dalam hati pada waktu mulut bisa berbicara seperti itu. Sebaliknya, anak Allah yang sejati berkata: ‘Apakah Kristus telah menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Kalau demikian beri tahu aku pekerjaan apa yang bisa aku lakukan untuk Dia’. ... Jika Kristus telah menyelesaikan pekerjaan untukmu yang tidak bisa engkau lakukan, sekarang pergilah dan selesaikan pekerjaan untuk Dia untuk mana engkau diberi hak dan ijin untuk melakukannya. ... Apakah Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Maka aku harus bekerja bagi Dia, dan aku harus bertekun sampai aku menyelesaikan pekerjaanku juga; bukan untuk menyelamatkan diriku sendiri, karena semua itu sudah terjadi, tetapi karena aku sudah selamat. Sekarang aku harus bekerja untuk Dia dengan seluruh kekuatanku; dan jika datang sesuatu yang membuat kecil hati, jika datang penderitaan, jika datang perasaan lemah dan lelah, hendaklah aku tidak menyerah padanya; tetapi, sebagaimana Ia maju terus sampai Ia bisa berkata: ‘Sudah selesai’, hendaklah aku juga maju terus sampai aku juga bisa berkata: ‘Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku untuk dilakukan’</span></b><span style="color: black;">.</span></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>-AMIN-</span><span style="color: black;"> </span></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: black;">Source : </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib06a.htm"><i><span style="color: black;">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib06a.htm</span></i></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib06b.htm"><i><span style="color: black;">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib06b.htm</span></i></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br />
</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-1043214317479858652011-04-22T13:09:00.001+07:002011-04-22T13:10:50.215+07:007 Kalimat dari Salib - (5) Kalimat Kelima<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div </b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 19:28 - <b>“Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: ‘Aku haus!’”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 19:28-30 - <b>“(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Sesuatu yang perlu diperhatikan bahwa dalam Kitab Suci diceritakan 2 x pemberian minum kepada Yesus. Yang pertama Ia tolak, yang kedua Ia terima. Matius dan Markus menceritakan kedua pemberian minum tersebut, tetapi Yohanes hanya menceritakan pemberian minum yang kedua.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:23,36a - <b>“(23) Lalu mereka memberi <u>anggur bercampur mur</u> kepadaNya, tetapi <u>Ia menolaknya</u>. ... (36a) Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:34,48 - <b>“(34) Lalu mereka memberi Dia minum <u>anggur bercampur empedu</u>. Setelah Ia mengecapnya, <u>Ia tidak mau meminumnya</u>. ... (48) Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><h2><span lang="EN-US" style="font-size: small;">I) Yesus menolak minuman.</span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dalam Mat 27:34 dikatakan bahwa Yesus diberi minum <b>‘anggur bercampur empedu’</b>, dan dalam Mark 15:23 dikatakan bahwa Yesus diberi <b>‘anggur bercampur mur’</b>. Ini bukan kontradiksi, karena minuman itu adalah anggur bercampur ramuan tertentu, yang mengandung baik empedu maupun mur.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“‘They offered him wine, mixed with narcotic gall,’ to stupefy his senses and lull his physical agony”</i> (= ‘Mereka menawarkan Dia anggur, dicampur dengan empedu narkotik’, untuk membius perasaannya dan meredakan penderitaan fisikNya)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 425. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“This vinegar must not be confounded with the vinegar and gall mentioned Matt. 27:34, and Mark 15:23. That, being a stupifying potion, intended to alleviate his pain, he refused to drink; but of this he took a little, and then expired, ver. 29”</i> (= Cuka / anggur asam ini tidak boleh dicampur-adukkan dengan cuka / anggur dan empedu yang disebutkan dalam Mat 27:34 dan Mark 15:23. Itu, karena merupakan obat / minuman pembius yang dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit, Ia tolak untuk minum; tetapi yang ini Ia meminumnya sedikit, dan lalu mati, ay 29)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 653. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Some person, out of kindness, appears to have administered this to our blessed Lord; but he, as in all other cases, determining to endure the fulness of pain, refused to take what was thus offered to him”</i> (= Beberapa orang, karena kebaikan, kelihatannya memberikan ini kepada Tuhan kita yang diberkati / terpuji; tetapi Ia, seperti dalam semua kasus yang lain, memutuskan untuk menahan rasa sakit sepenuhnya, menolak untuk meminum apa yang ditawarkan kepadaNya)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 273. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Amsal 31:6-7 - <b>“(6) Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu kepada yang susah hati. (7) Biarlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya”</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi pada saat Yesus mengecap minuman itu, dikatakan bahwa Ia tidak mau meminumNya. Mengapa? Padahal sebentar lagi Ia minta minum (Yoh 19:28 - <b>‘Aku haus’</b>), dan mau meminum minuman yang diberikan kepadaNya (Mark 15:36</span><span style="font-size: small;"> Yoh 19:29-30). Beberapa penafsir mengatakan bahwa Ia tidak mau meminum anggur bercampur empedu / mur itu, karena itu adalah minuman yang mengandung ramuan yang bisa membius / mengurangi rasa sakit, dan diberikan kepada orang yang disalib sebagai suatu tindakan belas kasihan kepada mereka.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">KetidakmauanNya menerima pengurangan rasa sakit / penderitaan merupakan sesuatu yang aneh. Orang kristen yang sejati, seharusnya mempunyai keyakinan keselamatan, dan karena itu mestinya tidak takut mati. Tetapi siapa yang tidak takut pada penderitaan / rasa sakit yang hebat? Siapa yang pada waktu mengalami rasa sakit yang hebat tidak menginginkan rasa sakitnya dikurangi? Kalau saudara pergi ke dokter gigi untuk dicabut giginya, atau kalau saudara akan dioperasi, tentu saudara senang menerima pembiusan supaya tidak mengalami rasa sakit.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Lalu mengapa Yesus tidak mau rasa sakit / penderitaanNya dikurangi? Karena Ia sadar bahwa saat itu Ia sedang memikul hukuman dosa manusia, termasuk hukuman dosa saudara dan saya. Dan Ia ingin memikul <u>seluruh</u> hukuman dosa manusia! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Andaikata saja pada saat itu Yesus mau meminum minuman bius itu, dan rasa sakitNya berkurang, katakanlah 10 %, maka itu berarti Ia hanya memikul 90 % hukuman dosa saudara dan saya. Tahukah saudara apa akibatnya? Saudara boleh saja betul-betul percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi hanya 90 % dari dosa-dosa saudara yang ditebus / dibayar oleh Yesus. Sedangkan 10 % sisanya, saudara harus menanggungnya sendiri. Kalau hal ini terjadi, maka renungkanlah 2 hal di bawah ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1)</span><span style="font-size: small;"> 10 % dari dosa kita itu luar biasa banyaknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saudara menganggap diri saudara itu baik, atau kalau saudara beranggapan bahwa jumlah dosa saudara cuma ratusan atau ribuan, maka itu disebabkan saudara tidak mengerti Firman Tuhan, yang merupakan standard Allah untuk menentukan dosa. Kalau saja saudara mengerti Firman Tuhan, dan saudara membandingkannya dengan hidup saudara, maka saya yakin saudara akan menemui berjuta-juta dosa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau kita menyoroti hukum Tuhan yang berbunyi <b>‘Jangan berdusta’</b> saja, maka berapa dosa yang saudara temukan dalam hidup saudara? Mulai saat saudara masih kecil sampai sekarang, berapa kali saudara berdusta kepada orang tua, kakek / nenek, guru di sekolah, teman, kakak / adik, teman kerja / rekan bisnis, langganan, pejabat pemerintahan, pegawai, bahkan kepada pengemis (dengan berkata ‘tidak punya uang’ padahal saudara punya)? Hanya dari satu hukum itu saja, sudah sukar menghitung jumlah dosa saudara! Bagaimana kalau ditambahkan dengan hukum-hukum yang lain, seperti jangan berzinah, jangan mencuri, jangan iri hati, hormatilah orang tuamu, hukum hari sabat, hukum antara suami istri, dsb? Bagaimana kalau ditambahkan lagi hukum-hukum yang dianggap ‘tidak masuk akal’, seperti:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, pikiran, akal budi (Mat 22:37).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat 22:39).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Kasihilah musuhmu, doakan orang yang menganiaya kamu (Mat 5:44).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan (Ro 12:17,21).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Bersukacitalah <u>senantiasa</u> (1Tes 5:16).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Mengucap syukurlah <u>dalam segala hal</u> (1Tes 5:18).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu 10 % dari dosa kita pastilah luar biasa banyaknya. Kalau dosa kita jumlahnya 1 juta, maka 10 % dari dosa kita berarti 100.000 dosa!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2)</span><span style="font-size: small;"> Satu dosa sudah cukup untuk memasukkan diri saudara ke dalam neraka sampai selama-lamanya!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada agama lain yang mengatakan bahwa nanti pada akhir jaman perbuatan baik dan dosa setiap orang akan ditimbang; kalau lebih berat dosanya maka orangnya dimasukkan neraka, dan kalau lebih berat perbuatan baiknya maka orangnya akan dimasukkan surga. Ditinjau dari sudut agama lain itu, maka mungkin masih ada kemungkinan saudara akan masuk surga kalau saudara memikul sendiri 10 % dosa saudara. Tetapi Kitab Suci / Firman Tuhan tidak mengajar demikian! Ro 6:23 mengatakan bahwa <b>“upah dosa ialah maut”</b>! Jadi, tidak dikatakan kalau dosanya banyak / besar / lebih banyak dari perbuatan baiknya, barulah upahnya maut! Hanya dikatakan bahwa upah dosa ialah maut, dan itu berarti bahwa satu dosa saja sudah cukup untuk membawa saudara kedalam neraka sampai selama-lamanya!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mengapa demikian? Karena Kitab Suci / Firman Tuhan mengajar bahwa perbuatan baik tidak bisa menutup dosa (Gal 2:16,21). Memang, kalau saudara ditangkap polisi karena melanggar peraturan lalu lintas dan akan menghadapi persidangan, bisakah saudara lalu berbuat baik dengan harapan perbuatan baik saudara itu menyebabkan saudara tidak didenda dalam pengadilan? Jelas tidak mungkin! Jadi, hukum duniapun mengata-kan bahwa perbuatan baik tidak bisa menutup dosa. Dan demikian juga ajaran dari Kitab Suci / Firman Tuhan! Karena itulah maka satu dosa saja sudah cukup untuk membuat saudara masuk neraka sampai selama-lamanya!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekarang, bagaimana kalau kita gabungkan 2 hal di atas ini? 10 % dari dosa saudara bukan main banyaknya, sedikitnya ada 100.000 dosa. Padahal satu dosa saja sudah cukup membuang saudara ke dalam neraka sampai selama-lamanya. Bagaimana kalau saudara harus menanggung 100.000 dosa atau bahkan lebih dari itu?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu, andaikata Yesus mau meminum minuman yang mengandung ramuan bius itu, pasti seluruh umat manusia, mulai dari Adam sampai kiamat, termasuk saudara dan saya, akan masuk neraka sampai selama-lamanya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi puji Tuhan, Yesus menolak minuman yang mengandung ramuan bius itu! Ia tidak mau memikul hanya sebagian atau 90 % hukuman dosa kita; Ia mau memikul seluruhnya atau 100 % hukuman dosa kita!! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><h2><span lang="EN-US" style="font-size: small;">II) Yesus minta minum.</span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1)</span><span style="font-size: small;"> Yesus minta minum, dengan berkata <b>‘Aku haus’</b> (Yoh 19:28).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Setelah Yesus menolak minuman bius itu, Ia lalu disalibkan. Dan pada waktu ada di kayu salib, Ia berkata: <b>‘Aku haus’</b> (Yoh 19:28).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2)</span><span style="font-size: small;"> Yesus memang sangat kehausan, karena:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a)</span><span style="font-size: small;"> Ia sudah ditawan sejak kemarin malam, dan sebagai tawanan Ia pasti tidak diperlakukan dengan baik. Jadi mungkin sekali Ia tidak diberi makanan ataupun minuman. Ini tentu menyebabkan Ia menjadi haus.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b)</span><span style="font-size: small;"> Ia digiring kesana kemari (kepada Mahkamah Agama, kepada Pontius Pilatus, kepada Herodes, kembali kepada Pontius Pilatus, dsb). Perjalanan ini tentu menambah kehausan Yesus.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c)</span><span style="font-size: small;"> Ia dicambuki dan dipukuli dan dimahkotai dengan duri. Semua ini menimbulkan luka-luka yang mengeluarkan darah / cairan tubuh sangat banyak, dan ini juga pasti menimbulkan kehausan yang luar biasa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">d)</span><span style="font-size: small;"> Ia harus memikul kayu salib yang cukup berat sejauh kurang lebih 1 km. Ini pasti menyebabkan Ia mengeluarkan banyak keringat, dan ini menambah kehausanNya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">e)</span><span style="font-size: small;"> Ia disalibkan mulai pukul 9 pagi (Mark 15:25). Memang mulai pukul 12 siang terjadi kegelapan (Mark 15:33), tetapi mulai pukul 9 pagi sampai pukul 12 siang Ia boleh dikatakan dijemur di panas matahari yang terik.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Semua hal di atas ini sudah pasti memberikan kehausan kepada Yesus, dan ini bukanlah kehausan biasa, tetapi suatu kehausan yang bukan main hebatnya. Dan semua ini sesuai dengan nubuat Maz 22:16 yang berbunyi: <b>“lidahku melekat pada langit-langit mulutku”</b> (Catatan: bacalah seluruh Maz 22 itu, khususnya ay 2,8-9,17b,19 dan saudara akan melihat dengan jelas bahwa itu adalah Mazmur tentang salib).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bahwa Maz 22:16 itu menggunakan istilah <b>‘lidah yang melekat pada langit-langit mulut’</b>, jelas menunjukkan kehausan yang luar biasa, dimana seluruh mulut betul-betul kering sehingga lidah melekat pada langit-langit.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">A. T. Robertson</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“Thirst is one of the severest agonies of crucifixion”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Thirst was one of the most distressing circumstances attending the crucifixion. The wounds were highly inflamed, and the raging fever was caused usually by the sufferings on the cross, and this was accompanied by insupportable thirst”</i> (= Kehausan adalah salah satu keadaan yang paling membuat menderita yang menyertai penyaliban. Luka-luka itu meradang dengan hebat, dan demam yang tinggi biasanya terjadi oleh penderitaan-penderitaan pada salib, dan ini disertai / diiringi oleh kehausan yang tak tertahankan)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 354. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3)</span><span style="font-size: small;"> Mengapa Yesus harus mengalami kehausan? Tidak cukupkah penderitaan cambuk dan salib yang Ia alami? </span><span style="font-size: small;">Mengapa Kristus masih harus mengalami kehausan? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a) Karena hal itu sudah dinubuatkan dalam: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Maz 22:16 - <b>‘lidahku melekat pada langit-langit mulutku’</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Maz 69:22b - <b>‘pada waktu aku haus mereka memberi aku minum anggur asam’</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Supaya orang berdosa yang mengalami kehausan yang tak terpuaskan bisa terpuaskan dalam Kristus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: </span><span style="font-size: small;"><b><i><span style="color: black;">“We know from experience that the present effect of sin in every man who indulges in it is thirst of soul. The mind of man is like the daughters of the horseleech, which cry for ever ‘Give, give.’ Metaphorically understood, thirst is dissatisfaction, the craving of the mind for something which it has not, but which it pines for. Our Lord says, ‘If any man thirst, let him come unto me and drink,’ that thirst being the result of sin in every ungodly man at this moment. Now Christ standing in the stead of the ungodly suffers thirst as a type of his enduring the result of sin”</span></i><span style="color: black;"> (= Kami mengetahui dari pengalaman bahwa akibat saat ini dari dosa dalam setiap orang yang menuruti keinginan hatinya dalam dosa adalah kehausan dari jiwa. Pikiran manusia adalah seperti saudari dari lintah, yang terus berteriak ‘Berilah, berilah’. Dimengerti secara kiasan, kehausan adalah ketidak-puasan, keinginan dari pikiran untuk sesuatu yang tidak dipunyainya, tetapi yang diharapkannya. Tuhan kita berkata: ‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum’, kehausan itu merupakan akibat dari dosa dalam setiap orang yang jahat pada saat ini. Sekarang Kristus yang berdiri di tempat orang-orang jahat, menderita kehausan sebagai suatu simbol dari pemikulan akibat dosa)</span></b></span><span style="color: black; font-size: small;"> - <i>‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’</i>, vol VI, hal 562.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“the emphasis is on the infinite love of the Lord, revealed in being willing to suffer burning thirst in order that for his people he might be the everlasting fountain of living water”</i> (= penekanannya adalah pada kasih yang tak terbatas dari Tuhan, dinyatakan dalam kerelaanNya untuk menderita / mengalami kehausan yang membakar supaya Ia bisa menjadi sumber yang kekal dari air hidup bagi umatNya)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 434. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) Karena dosa pertama-tama masuk ke dalam dunia melalui mulut, maka pemberesan dosa juga harus berurusan dengan mulut. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: </span><span style="font-size: small;"><b><i><span style="color: black;">“See, brethren, where sin begins, and mark that there it ends. It began with the mouth of appetite, when it was sinfully gratified, and it ends when a kindred appetite is graciously denied. Our first parents plucked forbidden fruit, and by eating slew the race. Appetite was the door of sin, and therefore in that point our Lord was put to pain. With ‘I thirst’ the evil is destroyed and receives its expiation. ... A carnal appetite of the body, the satisfaction of the desire for food, first brought us down under the first Adam, and now the pang of thirst, the denial of what the body craved for, restores us to our place”</span></i><span style="color: black;"> (= Lihatlah, saudara-saudara, dimana dosa mulai, dan tandailah bahwa di sana dosa berakhir. Dosa dimulai dengan mulut yang ingin makan, dan pada saat itu dipuaskan secara berdosa, dan dosa berakhir pada saat nafsu makan yang sama ditolak dengan kasih karunia. Orang tua pertama kita memetik buah terlarang, dan dengan memakannya membunuh umat manusia. Nafsu makan adalah pintu dari dosa, dan karena itu dalam hal itu Tuhan kita disakiti. Dengan kata-kata ‘Aku haus’ kejahatan dihancurkan dan mendapatkan penebusannya. ... Nafsu makan yang bersifat daging dari tubuh, pemuasan dari keinginan akan makanan, mula-mula membawa kita turun di bawah Adam pertama, dan sekarang rasa sakit dari kehausan, penyangkalan dari apa yang sangat diinginkan oleh tubuh, memulihkan kita ke tempat kita)</span></b></span><span style="color: black; font-size: small;"> - <i>‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’</i>, vol VI, hal 562. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> saya memberikan pandangan Spurgeon di sini, hanya karena saya merasa bahwa pandangannya merupakan sesuatu yang menarik. Tetapi saya tidak yakin apakah pandangannya ini benar atau tidak. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">d) Supaya kita yang percaya tidak perlu masuk ke neraka dan mengalami kehausan yang kekal. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Spurgeon</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: </span><span style="font-size: small;"><b><i><span style="color: black;">“thirst will also be the eternal result of sin, for he says concerning the rich glutton, ‘In hell he lift up his eyes, being in torment,’ and his prayer, which was denied him, was, ‘Father Abraham, send Lazarus, that he may dip the tip of his finger in water and cool my tongue, for I am tormented in this flame.’ Now recollect, if Jesus had not thirsted, every one of us would have thirsted for ever afar off from God, with an impassable gulf between us and heaven. Our sinful tongues, blistered by the fever of passion, must have burned for ever had not his tongue been tormented with thirst in our stead”</span></i><span style="color: black;"> (= kehausan juga akan menjadi akibat kekal dari dosa, karena Ia berkata tentang orang kaya yang rakus, ‘Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut / neraka ia memandang ke atas’, dan doanya, yang tidak dikabulkan, adalah: ‘Bapa Abraham, suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Sekarang ingatlah bahwa seandainya Yesus tidak mengalami kehausan, setiap kita akan mengalami kehausan selama-lamanya terpisah dari Allah, dengan jurang yang tak terseberangi antara kita dengan surga. Lidah-lidah kita yang berdosa, melepuh / kepanasan oleh demam dari nafsu / penderitaan, harus terbakar selama-lamanya, seandainya lidahNya tidak disiksa oleh kehausan di tempat kita / menggantikan kita)</span></b></span><span style="color: black; font-size: small;"> - <i>‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’</i>, vol VI, hal 562-563.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“The torments of hell are represented by a violent thirst in the complaint of the rich man that begged for a drop of water to cool his tongue. To that everlasting thirst we had been condemned, had not Christ suffered for us”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Luk 16:23-24 - <b>“Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. <u>Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini</u>”</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena Yesus saat ini sedang memikul seluruh hukuman dosa manusia, maka jelas bahwa Ia harus memikul juga kehausan yang luar biasa yang seharusnya kita alami di neraka.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">4)</span><span style="font-size: small;"> Satu hal yang harus dipertanyakan adalah: Apakah dengan meminta minum dan mendapatkannya ini penderitaanNya tidak berkurang sehingga Ia tidak memikul 100 % hukuman dosa kita?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada 3 hal yang perlu diberikan sebagai jawaban:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a)</span><span style="font-size: small;"> Yesus meminta minum dengan tujuan supaya Firman Tuhan digenapi.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Perhatikan Yoh 19:28 yang berbunyi: <b>“berkatalah Ia - <u>supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci</u> - ‘Aku haus!’.</b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kitab Suci yang mana? Jawabnya adalah Maz 69:22b yang berbunyi: <b>“Pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam”</b></span><span style="font-size: small;">. Ingat bahwa ini juga merupakan suatu nubuat yang berhubungan dengan Mesias / Yesus. Karena itu, tidak bisa tidak nubuat ini harus digenapi.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u>: <b><i>“‘I thirst.’ The scripture that referred to his drinking the vinegar is Psa. 69:21. The fatigue which he had undergone, the grief he had felt, the heat of the day, and the loss of blood, were the natural causes of this thirst. <u>This he would have borne without complaint; but he wished to give them the fullest proof of his being the Messiah, by distinctly marking how everything relative to the Messiah, which had been written in the prophets, had its complete fulfilment in him</u>”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 69:22 - <b>“Bahkan, mereka memberi aku makan <u>racun</u>, dan <u>pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam</u>”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV: <i>‘They gave me also <u>gall</u> for my meat; and in my thirst they gave me vinegar to drink’</i> (= ).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dalam tafsirannya tentang Yoh 19:28-37, J. C. Ryle berkata sebagai berikut: <b><i>“Three several predictions are specially mentioned, in Exodus, Psalms, and Zechariah, which received their accomplishment at the cross. Others, as every well-informed Bible-reader knows, might easily be added. All combine to prove one and the same thing. They prove that the death of our Lord Jesus Christ at Golgotha was a thing foreseen and predetermined by God. Hundreds of years before the crucifixion, every part of the solemn transaction was arranged in the Divine counsels, and the minutest particulars were revealed to the Prophets. From first to last it was a thing foreknown, and every portion of it was in accordance with a settled plan and design. In the highest fullest sense, when Christ died, He ‘died according to the Scriptures.’ (1Cor. 15:3)”</i> (= )</b> - <i>‘Expository Thoughts on the Gospels’</i>, (John volume III), hal 353.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>J. C. Ryle</u>: <b><i>“We need not hesitate to regard such fulfilments of prophecy as strong evidence of the Divine authority of God’s Word. The Prophets foretell not only Christ’s death, but the particulars of His death. This shows their inspiration. It is impossible to explain so many accomplishments of predicted circumstances upon any other theory. To talk of luck, chance, and accidental coincidence, as sufficient explanation, is preposterous and absurd. The only rational account is the inspiration of God. The Prophets who foretold the particulars of the crucifixion, were inspired by Him who foresees the end from the beginning; and the books they wrote under His inspiration ought not to be read as human compositions, but Divine. Great indeed are the difficulties of all who pretend to deny the inspiration of the Bible. It really requires more unreasoning faith to be an infidel than to be a Christian. The man who regards the repeated fulfilments of minute prophecies about Christ’s death, such as the prophecies about His dress, His thirst, His pierced side, and His bones, as the result of chance, and not of design, must indeed be a credulous man”</i> (= )</b> - <i>‘Expository Thoughts on the Gospels’</i>, (John volume III), hal 353-354.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b)</span><span style="font-size: small;"> Kristus minta minum supaya Ia bisa meneriakkan kata-kata <b>‘Sudah selesai’</b> (ay 30), yang mempunyai arti sangat penting bagi kita, supaya kita tahu tentang kesempurnaan penebusan Kristus bagi dosa kita.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tanpa minuman itu, mulut, lidah, dan tenggorokan Yesus yang sangat kering karena kehausan yang luar biasa itu, tidak akan bisa mengucapkan kata-kata itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“It has been suggested that Jesus desired to slake his agonizing thirst in order to be able to utter the loud cry recorded in Luke 23:46 ... It is possible, but the text does not say anything to this effect”</i> (= Telah diusulkan bahwa Yesus ingin memuaskan kehausannya yang menyakitkan supaya bisa mengucapkan teriakan keras yang dicatat dalam Luk 23:46 ... Itu mungkin, tetapi textnya tidak mengatakan apapun yang artinya seperti itu)</b></span><span style="font-size: small;"> - hal 434. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c)</span><span style="font-size: small;"> Ia minta minum setelah Ia tahu bahwa semua sudah selesai.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Perhatikan sekali lagi ay 28 yang berbunyi: <b>“Sesudah itu, <u>karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai</u>, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus’”</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, setelah penebusan yang Ia lakukan sudah cukup untuk menebus dosa kita, barulah Ia berkata <b>‘Aku haus’</b>. Perhatikan kata-kata Calvin di bawah ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i>“Now, it ought to be remarked, that Christ does not ask any thing to drink till all things have been accomplished ... No words can fully express the bitterness of the sorrows which he endured; and yet he does not desire to be freed from them, till the justice of God has been satisfied, and till he has made a perfect atonement”</i> (= Harus diperhatikan, bahwa Kristus tidak meminta minum apapun sampai semua telah selesai / tercapai ... Tidak ada kata-kata yang dapat menyatakan secara penuh kesedihan yang ditahanNya; tetapi Ia tidak ingin dibebaskan darinya, sampai keadilan Allah telah dipuaskan, dan sampai Ia telah membuat penebusan yang sempurna)</b></span><span style="font-size: small;">. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi bagaimana mungkin penebusan dosa sudah selesai, padahal Ia belum mengalami kematian? Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘sudah selesai’ adalah penderitaan <u>aktif</u>Nya dalam memikul hukuman dosa. Tetapi Calvin berkata bahwa Kristus mengucapkan kata-kata <b>‘Sudah selesai’</b> itu dengan memperhitungkan kematianNya yang akan segera terjadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u>: <b><i>“</i></b><b><i>But how does he say, that all things were accomplished, while the most important part still remained to be performed, that is, his death? Besides, does not his resurrection contribute to the accomplishment of our salvation? I answer, John includes those things which were immediately to follow. Christ had not yet died: and had not yet risen again; but he saw that nothing now remained to hinder him from going forward to death and resurrection”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">-AMIN-</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Source :</b> <i><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib05.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib05.htm </a></i></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-69587120445379852352011-04-21T18:27:00.001+07:002011-04-21T18:28:33.779+07:007 Kalimat dari Salib - (4) Kalimat Keempat<h1 align="center"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span></h1><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div </b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: small;">Mat 27:46 - <b>“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:34 - <b>“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eloi, Eloi, lama sabakhtani?’, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”</b>.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<br />
<span style="font-size: small;">1) Ini merupakan penggenapan dari Maz 22:2a.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 22:2a - <b>“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a) Dalam Maz 22:2, kata-kata ini berlaku untuk diri Daud sendiri,</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry (tentang Maz 22:2)</u>: <b><i>“This may be applied to David, or any other child of God, in the want of the tokens of his favour, pressed with the burden of his displeasure, roaring under it, as one overwhelmed with grief and terror, crying earnestly for relief, and, in this case, <u>apprehending himself forsaken of God</u>, unhelped, unheard, yet calling him, again and again, ‘My God,’ and continuing to cry day and night to him and earnestly desiring his gracious returns. Note, (1.) Spiritual desertions are the saints’ sorest afflictions; when their evidences are clouded, divine consolations suspended, their communion with God interrupted, and the terrors of God set in array against them, how sad are their spirits, and how sapless all their comforts! (2.) even their complaint of these burdens is a good sign of spiritual life and spiritual senses exercised. To cry out, ‘My God, why am I sick? Why am I poor?’ would give cause to suspect discontent and worldliness. But, Why has though forsaken me? is the language of a heart binding up its happiness in God’s favour. (3.) when we are lamenting God’s withdrawings, yet still we must call him our God, and continue to call upon him as ours. When we want the faith of assurance we must live by a faith of adherence. ‘However it be, yet God is good, and he is mine; though he slay me, yet I trust in him; though he do not answer me immediately, I will continue praying and waiting; though he be silent, I will not be silent.’”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Tetapi karena Kristus mengutip kata-kata ini pada saat Ia berada di kayu salib, maka jelas bahwa kata-kata ini juga merupakan suatu nubuat tentang Dia.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau kita membaca Maz 22:1-19, maka akan lebih jelas lagi bahwa boleh dikatakan seluruh Mazmur ini berbicara tentang Kristus atau menubuatkan tentang Kristus. Perhatikan khususnya ay 2,8-9,16,17,19.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 22:1-19 - <b>“</b>(1) Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud. <b>(2) <u>Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?</u> Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. (3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang. (4) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel. (5) KepadaMu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka. (6) KepadaMu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepadaMu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu. (7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. (8) <u>Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: (9) ‘Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?’</u> (10) Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. (11) KepadaMu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku. (12) Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong. (13) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku; (14) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum. (15) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku; (16) kekuatanku kering seperti beling, <u>lidahku melekat pada langit-langit mulutku</u>; dan dalam debu maut Kauletakkan aku. (17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, <u>mereka menusuk tangan dan kakiku</u>. (18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. (19) <u>Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku</u>”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke (tentang Maz 22:2)</u>: <b><i>“On the subject of the Psalm itself, there is considerable diversity of opinion: 1. Some referring it all to David; 2. Others referring it all to Christ; and, 3. Some, because of the application of several verses of it to our Lord in his sufferings, take a middle way, and apply it primarily to David, and in a secondary or accommodated sense, to Christ”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Clarke sendiri memilih pandangan ke 3.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u>: <b><i>“I think, with a little correction, it is the only safe one. That several parts of it relate to David, primarily, there is very little reason to doubt, that several passages may be applied by way of accommodation to our Lord, though originally belonging to and expressing the state of David, may be piously believed; and that it contains portions which are direct prophecies of our Lord’s passion, death, and victory, appears too evident to be safely denied”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“It is not necessary, however, to suppose that David, though he was the author of the psalm, refers to himself. If it be admitted that he was inspired, or even if ‘this’ should be doubted, it would still be an open question to whom the psalm refers - whether to himself as an individual; - whether to an ‘imaginary’ sufferer, designing to illustrate the feelings of piety in a time of sorrow; whether to the people of God, considered collectively; or whether to the Messiah. The mere fact of the ‘authorship’ of the psalm determines none of these questions. It is not known, and it cannot now be determined, on what occasion the psalm was written. It is expressive of the feelings of a pious sufferer, - of one who appears to be forsaken by God and by man. Perhaps there may have been occasions in the life of David to which the expressions in the psalm may have been applicable; but if so, it is impossible now to determine on which ‘one’ of these trials of his life the psalm was composed. There is no one period in which, from the historical records of his life, we could be able to make out all the circumstances which are mentioned in the psalm. There are, however, expressions in it which in their intensity, as expressing wretchedness and woe, seem to go beyond anything that occurred in his experience, and which lead naturally to the question whether he did not refer to some other than himself”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe Bible Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“the words are peculiarly appropriate of the suffering Messiah, although in their primary meaning they are based on some experience of the psalmist”</i> (= )</b>.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div style="border: 0.5pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 36pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“ </i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 36pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i>Psalms 22:1 PP40 </i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 36pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i> </i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 36pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i> An examination of the objections to the interpretation which refers the psalm to the Messiah, may be found in <span style="color: red;">Hengstenberg's Christology, vol. i, pp. 145-147</span>. </i></b></span></div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 36pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><i>(from Barnes' Notes)”</i> (= )</b>.</span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">c) Perbedaan antara Maz 22:2, Mat 27:46 dan Mark 15:34.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebetulnya perbedaan ini terjadi hanya karena bahasa yang berbeda.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 22:2 - ‘<u>Eli, Eli, lama azavtani</u>?’</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> (Ibrani)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:46 - ‘<u>Eli, Eli</u>, <u>lama sabakhtani</u>?’</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> (Ibrani) (Aramaic)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:34 - ‘<u>Eloi, Eloi, lama sabakhtani</u>?’</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> (Aramaic)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes (tentang Mat 27:46)</u>: <b><i>“‘Eli, Eli ...’. This language is not pure Hebrew nor Syriac, but a mixture of both, called commonly ‘Syro-Chaldaic.’ This was probably the language which the Saviour commonly spoke. The words are taken from Ps. 22:1”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2) Ada beberapa penafsiran tentang arti kalimat ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Yesus tidak sungguh-sungguh ditinggal / mengalami keterpisahan dengan Allah, karena kata-kata yang Ia ucapkan itu hanyalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>perasaan Yesus saja (bahasa jawa: Yesus kroso-krosoen), atau,</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>doa Yesus sambil mengutip Maz 22, atau,</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>perenungan Yesus tentang firman Tuhan dalam Maz 22.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keberatan terhadap pandangan ini: kalau demikian Yesus tidak sungguh-sungguh memikul hukuman dosa kita, karena keterpisahan dengan Allah merupakan hukuman dosa!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b) Allah Anak meninggalkan Yesus sebagai manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dasar: Yesus berkata <b>‘<u>Allah</u>Ku’</b>, bukan <b>‘<u>Bapa</u>Ku’</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keberatan terhadap pandangan ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Dalam Luk 23:34,46 Yesus tetap menyebut <b>‘Bapa’</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Dalam inkarnasi, Anak Allah mengambil hakekat manusia, yang lalu mendapatkan kepribadiannya dalam diri Anak Allah itu. Seandainya terjadi perpisahan antara Allah Anak dan manusia Yesus, maka yang tertinggal di atas kayu salib hanyalah hakekat manusia itu. Ini tidak mungkin, karena hakekat manusia tidak bisa berada sendirian!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Catatan</u>: untuk mengerti hal ini sepenuhnya, bacalah buku saya yang berjudul ‘CHRISTOLOGY’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3. Andaikata Yesus memang mati sebagai manusia saja, maka penebusan yang Ia lakukan tidak bisa mempunyai kuasa yang tidak terbatas!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 49:8-9 - <b>“(8) Tidak seorangpun dapat membebaskan <u>dirinya</u>, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti <u>nyawanya</u>, (9) karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 49:8-9 (NIV - Ps 49:6-7): <i>“(7) No man can redeem the life of <u>another</u> or give to God a ransom for <u>him</u> - (8) the ransom for a life is costly, no payment is ever enough” </i>[= (7) Tak seorang manusiapun bisa menebus nyawa <u>orang lain</u> atau memberikan kepada Allah tebusan untuk <u>dia</u> - (8) tebusan untuk suatu nyawa sangat mahal, tak ada pembayaran yang bisa mencukupi]. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, ayat ini mengatakan bahwa manusia tak bisa menebus manusia lain. Jadi, seandainya Yesus mati hanya sebagai manusia saja, maka Ia tidak bisa menebus dosa kita. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u>: <b><i>“Some suppose ‘that the divinity had now departed from Christ, and that his human nature was left unsupported to bear the punishment due to men for their sins.’ But this is by no means to be admitted, as it would deprive his sacrifice of its infinite merit, and consequently leave the sin of the world without an atonement. Take deity away from any redeeming act of Christ, and the redemption is ruined”</i> (= Sebagian orang menganggap ‘bahwa keilahian sekarang telah pergi dari Kristus, dan bahwa hakekat manusiaNya ditinggalkan tanpa dukungan untuk memikul hukuman yang seharusnya bagi manusia untuk dosa-dosa mereka’. Tetapi ini sama sekali tidak boleh diterima, karena itu akan mencabut / menghilangkan manfaat yang tak terbatas dari pengorbananNya, dan sebagai akibatnya dosa dari dunia ditinggalkan tanpa penebusan. Ambillah keilahian dari tindakan penebusan Kristus, dan penebusan itu dihancurkan)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">c) Allah Bapa meninggalkan Yesus sebagai Allah dan manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe Bible Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“The full import of this cry cannot be fathomed. But certainly its basis lay not in the physical suffering primarily, but in the fact that for a time Jesus was made sin for us (2 Cor 5:21); and in paying the penalty as the sinner’s substitute, he was accursed of God (Gal 3:13). <u>God as Father did not forsake him (Lk 23:46)</u>; but God as Judge had to be separated from him if he was to experience spiritual death in the place of sinful men”</i> (= )</b>.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">:</span> saya meragukan kalimat yang saya garis-bawahi.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keberatan terhadap pandangan ini: terjadi perpisahan dalam diri Allah Tritunggal.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jawaban atas keberatan ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Ini memang merupakan misteri yang tidak bisa kita mengerti sepenuhnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Word Biblical Commentary</u>: <b><i>“</i></b><b><i><span style="color: black;">Jesus as the sin-bearing sacrifice (cf. 1:21; 20:28; 26:28) must endure the temporary abandonment of his Father, i.e., separation from God. Horrible as this would be for any creature of God, when it concerns one who is uniquely the Son of God (cf. 1:23; ; 11:27; 14:33; 16:16; 26:63–64), not to use later trinitarian language (28:19), it is impossible to assess what this may have meant to Jesus. This is one of the most impenetrable mysteries of the entire Gospel narrative</span>”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Perpisahan Allah Bapa dengan Allah Anak bukan bersifat lokal, seakan-akan yang satu ada di sini dan yang lain ada di sana. Perpisahan secara lokal ini tidak mungkin terjadi karena baik Bapa maupun Anak adalah Allah yang maha ada. Jadi perpisahan ini hanyalah dalam persoalan hubungan / persekutuan saja.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Memang hancurnya hubungan / persekutuan antara Allah dan manusia merupakan hukuman dosa, dan hukuman inilah yang dipikul oleh Kristus!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bagusnya pandangan ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kristus betul-betul memikul hukuman dosa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Karena Kristus memikul hukuman dosa itu sebagai Allah dan manusia, maka penebusannya mempunyai kuasa yang tak terbatas!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">:</span> ini tidak bertentangan dengan doktrin <i>Limited Atonement</i> (= Penebusan Terbatas), karena yang di sini dibicarakan adalah kuasa penebusan yang tak terbatas, sedangkan dalam doktrin <i>Limited Atonement</i> (= Penebusan Terbatas) itu yang dianggap terbatas adalah <i>design</i> / tujuan dari penebusan itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) Sedih, tetapi tetap beriman.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata <b>‘mengapa’</b> dalam ay 46 ini tidak menunjukkan bahwa Kristus betul-betul tidak tahu apa sebabnya Ia ditinggalkan oleh BapaNya, tetapi hanya merupakan ungkapan kesedihan karena Ia ditinggal oleh BapaNya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi kata ‘AllahKu’ yang diulang sampai 2 x, menunjukkan bahwa dalam kesedihan terdalam itu, Ia tetap beriman dan berpegang kepada BapaNya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“It was a cry of distress but not of distrust. God had withdrawn from Him, but mark how His soul still cleaves to God”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 75.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“O what an example has the Saviour left His people! It is comparatively easy to trust God while the sun is shining, the test comes when all is dark. But a faith that does not rest on God in adversity as well as in prosperity is not the faith of God’s elect: ... Fellow-Christian, all may be dark with thee, you may no longer behold the light of God’s countenance. Providence seems to frown upon you, notwithstanding, say still ‘Eli, Eli, My God, My God.’”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 76-77.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">4) Ini merupakan penderitaan terberat bagi Yesus</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“that Christ’s being forsaken of his Father was the most grievous of his sufferings, and that which he complained most of. Here he laid the most doleful accents; he did not say, ‘Why am I scourged? And why spit upon? And why nailed to the cross?’ Nor did he say to his disciples, when they turned their back upon him, ‘Why have ye forsaken me?’ But when his Father stood at a distance, he cried out thus”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini merupakan terberat, karena:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a) Ini merupakan penderitaan rohani.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Setiap orang yang pernah mengalami penderitaan rohani tahu bahwa penderitaan rohani lebih berat dari penderitaan jasmani.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b) Yesus selalu dekat dengan BapaNya, tetapi sekarang harus terpisah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Orang yang berdosa / orang dunia memang tidak peduli kalau dirinya tidak mempunyai hubungan dengan Allah. Tetapi orang kristen, makin rohani orang itu, makin akan merasa berat kalau menjauh dari Bapa. Apalagi Yesus!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Makin 2 orang saling mengasihi, makin berat dan menyakitkan kalau terjadi perpisahan. Dan tidak ada 2 pribadi manapun yang kedekatannya seperti Yesus dengan Bapa!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) Yesus ditinggal justru dipuncak penderitaanNya, yaitu pada saat Ia sedang menderita di atas kayu salib.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Biasanya orang-orang yang hampir mati syahid selalu merasakan kehadiran Allah. Contoh: Stephanus dalam Kis 7:56 - <b>“Lalu katanya: ‘Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.’”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi Yesus justru ditinggal oleh Allah pada saat seperti itu!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“When his soul was first troubled, he had a voice from heaven to comfort him (Jn. 12:27-28); when he was in his agony in the garden, there appeared an angel from heaven strengthening him; but now he had neither the one nor the other. God hid his face from him, and for awhile withdrew his rod and staff in the darksome valley”</i> (= )</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bandingkan dengan ayat-ayat ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Yoh 12:27-28 - <b>“(27) Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. (28) Bapa, muliakanlah namaMu!’ Maka terdengarlah suara dari sorga: ‘Aku telah memuliakanNya, dan Aku akan memuliakanNya lagi!’”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Luk 22:41-43 - <b>“(41) Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kataNya: (42) ‘Ya BapaKu, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi." (43) Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadaNya untuk memberi kekuatan kepadaNya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu, jelas bahwa pada waktu Yesus mengalami ketakutan di taman Getsemani, sebetulnya bukan penderitaan fisik (cambuk, salib), penghinaan, keadaan ditinggal / dikhianati oleh murid-muridNya dsb yang Ia takuti, tetapi peristiwa inilah yang Ia takuti.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">5) Mengapa Yesus harus mengalami semua ini? Tidak cukupkah penghinaan, pukulan, cambukan, penyaliban yang Ia terima?</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jawabnya: tidak cukup, karena:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Manusia terdiri dari tubuh dan roh. Karena itu Yesus harus mengalami penderitaan jasmani maupun rohani.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Karena dosa memisahkan Allah dan manusia.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kej 3:23-24 - <b>“(23) Lalu <u>TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden</u> supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (24) <u>Ia menghalau manusia itu</u> dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yes 59:1-2 - <b>“(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi <u>yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu</u>, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 25:41 - <b>“Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: <u>Enyahlah dari hadapanKu</u>, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2Tes 1:9 - <b>“Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, <u>dijauhkan dari hadirat Tuhan</u> dan dari kemuliaan kekuatanNya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“Sin excludes from God’s presence. That was the great lesson taught Israel. Jehovah’s throne was in their midst, yet was it not accessible. He abode between the cherubim in the holy of holies and into it none might come, saving the high priest, and he but one day in the year bearing blood with him. The Veil which hung both in the tabernacle and in the temple, barring access to the throne of God, witnessed to the solemn fact that sin separates from Him”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 69.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu kalau Yesus mau memikul hukuman dosa kita, Ia harus mengalami keterpisahan itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Keterpisahan dengan Bapa ini menyebabkan terjadinya hal-hal yang bertentangan dengan biasanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“The forsaking of the Redeemer by God was a solemn fact, ... Our Saviour’s position on the Cross was absolutely unique. This may readily be seen by contrasting His own words spoken during His public ministry with those uttered on the Cross itself. Formerly He said, ‘And I knew that Thou hearest Me always’ (John 11:42); now He cries, ‘O My God, I cry in the day time, but Thou hearest not’ (Psa. 22:2)! Formerly He said, ‘And He that sent Me is with Me; the Father hath not left Me alone’ (John 8:29); not e cries, ‘My God, My God, why hast thou forsaken Me’”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 75.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>C. H. Spurgeon</u>: <b><i>“<span style="color: black;">After all, beloved, the only solution of the mystery is this, Jesus Christ was forsaken of God because we deserved to be forsaken of God. He was there, on the cross, in our room, and place, and stead; and as the sinner, by reason of his sin, deserves not to enjoy the favour of God, so Jesus Christ, standing in the place of the sinner, and enduring that which would vindicate the justice of God, had to come under the cloud, as the sinner must have come, if Christ had not taken his place. But, then, since he has come under it, let us recollect that he was thus left of God that you and I, who believe in him, might never be left of God. Since he, for a little while, was separated from his Father, we may boldly cry, ‘Who shall separate us from the love of Christ?’ (Rom 8:35). and, with the apostle Paul, we may confidently affirm that nothing in the whole universe ‘shall be able to separate us from the love of God, which is in Christ, Jesus our Lord’ (Rom 8:39)</span>”</i> [= ]</b> - <i>‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’</i>, vol 4, hal 321.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">6) Ini merupakan peristiwa yang menunjukkan keadilan dan kesucian Allah secara paling menyolok.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“Not all the thunderbolts of Divine judgment which were let loose in Old Testament times, not all the vials of wrath which shall yet be poured forth on an apostate Christendom during the unparalleled horrors of the Great Tribulation, not all the weeping and wailing and gnashing of teeth of the damned in the Lake of Fire ever gave, or ever will give such a demonstration of God’s inflexible justice and ineffable holiness, of His infinite hatred of sin, as did the wrath of God which flamed against His own Son on the Cross. ... This, then, is the true explanation of Calvary. God’s holy character could not do less than judge sin even though it be found on Christ Himself. At the Cross then God’s justice was satisfied and His holiness vindicated”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 72-73.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">7) Karena Yesus sudah mengalami keterpisahan ini, maka:</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Orang berdosa yang terpisah / tidak mempunyai hubungan dengan Allah, bisa diperdamaikan dengan Allah asal ia mau percaya kepada Yesus.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ro 5:1 - <b>“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2Kor 5:18-21 - <b>“(18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diriNya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. (20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ef 2:13-19 - <b>“(13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. (14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’, (18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penerapan</u>: sudahkah saudara mempunyai hubungan atau berdamai dengan Allah? Datanglah dan percayalah kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, maka saudara akan diperdamaikan dengan Allah! Kalau saudara tidak mau, maka saudara adalah musuh Allah!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Orang kristen yang sudah diperdamaikan dengan Allah, tidak bisa lagi mengalami keterpisahan dari Allah, baik di dunia ini maupun di dalam kekekalan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibr 13:5b - <b>“Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 14:16 - <b>“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu <u>selama-lamanya</u>”</b>.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada beberapa ajaran yang bertentangan dengan doktrin ini:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Orang kristen yang berbuat dosa akan ditinggal oleh Roh Kudus, dan kalau ia bertobat ia harus mengundang Yesus untuk masuk ke dalam dirinya lagi.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini jelas adalah ajaran yang salah! Kita bisa <u>merasa</u> ditinggal oleh Allah, tetapi tidak bisa betul-betul ditinggal oleh Allah, karena Yesus sudah mengalami hal itu untuk kita!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Orang kristen bisa kehilangan keselamatannya. Ini berarti bahwa ia terpisah dari Allah dalam kekekalan. Ini lagi-lagi merupakan suatu ajaran yang salah, karena kita tak mungkin mengalami keterpisahan dari Allah karena hal ini sudah dialami oleh Yesus bagi kita!</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“Here then is the basis of our Salvation. Our sins have been borne. God’s claims against us have been fully met. Christ was forsaken of God for a season that we might enjoy His presence for ever”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 80.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">8) Kata-kata Kristus ini juga menunjukkan nasib dari orang-orang yang tidak percaya sampai akhir.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u>: <b><i>“The cry of the Saviour’s foretells the final condition of every lost soul-forsaken of God! ...this Cry of Christ’s witnesses to God’s hatred of sin. Because He is holy and just, God must judge sin wherever it is found. If then God spared not the Lord Jesus when sin was found on Him, what possible hope is there, unsaved reader, that He will spare thee when thou standest before Him at the great white throne with sin upon thee? If God poured out His wrath on Christ while He hung as Surety for His people, be assured that He will most certainly pour out His wrath on you if you die in your sins. ... God ‘spared not’ His own Son when He took the sinner’s place, nor will He spare him who rejects the Saviour. Christ was separated from God for three hours, and if you finally reject Him as your Saviour you will be separated from God for ever”</i> (= )</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 82,83,84.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;">Bdk. 2Tes 1:9 - <b>“Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya”</b>.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">-AMIN-</span></div><div align="center" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Source :</b> <a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib04.htm"><i> http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib04.htm</i></a></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-32628909794041938232011-04-18T19:50:00.003+07:002011-04-20T03:45:45.052+07:007 Kalimat dari Salib - (3) Kalimat Ketiga<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div</b></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Yoh 19:25-27: <b>“(25) Dan dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. (26) Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: ‘Ibu, inilah, anakmu!’ (27) Kemudian kataNya kepada muridNya: ‘Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.”</b></span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1) <b>“Dan dekat salib Yesus”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah Yohanes bertentangan dengan Matius dan Markus? Injil Yohanes mengatakan bahwa perempuan-perempuan itu berada <u>dekat</u> dengan salib Yesus, tetapi Matius dan Markus mengatakan bahwa perempuan-perempuan itu melihat semua itu <u>dari jauh</u>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:55 - <b>“Dan ada di situ banyak perempuan yang <u>melihat dari jauh</u>, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:40 - <b>“Ada juga beberapa perempuan yang <u>melihat dari jauh</u>, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penjelasan / pengharmonisan</u></span><span style="font-size: small;">: Ini sama sekali bukan kontradiksi. Bisa saja mula-mula mereka melihat dari jauh, tetapi lalu mendekat, atau sebaliknya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Thomas Whitelaw</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> <b><i>“the women, though afar off at first, may have gradually approached, ... Or, they may have been at first near the cross and afterwards withdrawn to a distance when John, with Jesus’s mother, had departed”</i> (= perempuan-perempuan itu, sekalipun mula-mula ada di kejauhan, mungkin / bisa telah mendekat secara perlahan-lahan, ... Atau, mungkin mereka mula-mula dekat dengan salib dan setelah itu menarik diri pada suatu jarak, pada saat Yohanes meninggalkan tempat itu dengan ibu Yesus)</b> - hal 407. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2) <b>‘berdiri ibuNya dan <u>saudara ibuNya</u>, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bandingkan dengan: </span></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:40 - <b>“Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta <u>Salome</u>”</b>. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:56 - <b>“Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan <u>ibu anak-anak Zebedeus</u>”</b>. </span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a) <b>‘saudara ibuNya’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“He says, that she was the sister of the mother of Jesus, and, in saying so, he adopts the phraseology of the Hebrew language, which includes cousins, and other relatives, under the term ‘brothers’”</i> (= Ia berkata bahwa ia adalah saudara perempuan dari ibu Yesus, dan dengan berkata demikian, ia mengadopsi suatu istilah dalam bahasa Ibrani, yang mencakup saudara sepupu, dan anggota-anggota keluarga yang lain, dalam istilah ‘saudara-saudara’)</b> - hal 232. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Penjelasan seperti ini juga sering dipakai oleh Gereja Roma Katolik untuk menjelaskan tentang <b>‘saudara-saudara Yesus’</b> (Mat 13:55-56). Tetapi perlu diketahui bahwa dalam bahasa Yunani ada istilah <b>‘saudara sepupu’</b>, yaitu ANEPSIOS, yang muncul dalam Kol 4:10. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kol 4:10 - <b>“Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, <s><u>kemenakan</u></s> </b>(saudara sepupu)<b> Barnabas - tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV: <i>‘sister’s son’</i> (= anak dari saudara perempuan). Ini juga sama salahnya.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">RSV/NIV/<span style="color: black;">NASB: <i>‘cousin’</i> (= saudara sepupu). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Barclay dan beberapa penafsir lain menganggap bahwa kata <b>‘saudara’</b> di sini betul-betul berarti <b>‘saudara’</b>. Jadi, Yesus adalah saudara sepupu dari Yohanes dan Yakobus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) <b>‘Maria, istri Klopas’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata-kata <b>‘Maria, istri Klopas’</b> secara hurufiah adalah <i>‘Mary of Clopas’</i>. Jadi sebetulnya ia belum tentu adalah ‘istri dari Klopas’, tetapi bisa ‘ibu dari Klopas’, atau ‘saudara perempuan dari Klopas’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Adam Clarke</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“‘Mary the wife of Cleophas.’ She is said, in Matt. 27:56 (see the note there), and Mark 15:40, to have been the mother of James the Less, and of Joses; and this James her son is said, in Matt. 10:3, to have been the son of Alpheus; hence, it seems that Alpheus and Cleopas were the same person. To which may be added, that Hegesippus is quoted by Eusebius, Hist. Eccles. l. 3 c. 11, as saying that Cleopas was the brother of Joseph, the husband of the virgin. Theophylact says that Cleopas, (brother of Joseph, the husband of the virgin), having died childless, his brother Joseph married his widow, by whom he had four sons, called by the evangelists the brothers of our Lord, and two daughters, the one named Salome, the other Mary, the daughter of Cleopas, because she was his daughter according to law, though she was the daughter of Joseph according to nature. There are several conjectures equally well founded with this last to be met with in the ancient commentators; but, <u>in many cases, it is very difficult to distinguish the different Marys mentioned by the evangelists</u>”</i> [= ‘Maria istri Klopas’. Ia dikatakan, dalam Mat 27:56 (lihat catatan di sana), dan Mark 15:40, sebagai ibu dari Yakobus Muda dan Yoses; dan Yakobus anaknya ini dikatakan dalam Mat 10:3 sebagai anak dari Alfeus; dan karena itu kelihatannya Alfeus dan Clopas adalah orang yang sama. Terhadap mana bisa ditambahkan, bahwa Hegesippus dikutip oleh Eusebius, Hist. Eccles. l. 3 c. 11, sebagai mengatakan bahwa Klopas adalah saudara dari Yusuf, suami dari sang perawan </b>(Maria)<b>. Theophylact mengatakan bahwa Klopas, (saudara dari Yusuf, suami dari sang perawan), mati tanpa anak, dan saudaranya Yusuf menikahi jandanya, dari siapa ia mendapatkan 4 anak laki-laki, yang disebut oleh para penginjil sebagai saudara-saudara laki-laki dari Tuhan kita, dan 2 anak perempuan, yang satu bernama Salome dan yang lain Maria, anak perempuan dari lopas, karena ia adalah anak perempuannya berdasarkan hukum, sekalipun ia adalah anak perempuan dari Yusuf secara alamiah. Ada beberapa dugaan yang mempunyai dasar yang sama baiknya dengan yang terakhir ini yang ditemui dalam penafsir-penafsir kuno; tetapi, dalam banyak kasus, adalah sangat sukar untuk membedakan Maria-Maria yang berbeda yang disebutkan oleh penginjil-penginjil itu]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">A. T. Robertson</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“It is not clear whether the sister of the mother of Jesus is Salome the mother of the sons of Zebedee or the wife of Clopas. If so, two sisters have the name Mary and James and John are cousins of Jesus. The point cannot be settled with our present knowledge”</i> (= Tidak jelas apakah saudara perempuan dari ibu Yesus adalah Salome, ibu dari anak-anak Zebedeus, atau istri dari Klopas. Jika demikian, 2 saudara perempuan mempunyai nama ‘Maria’, dan Yakobus dan Yohanes adalah saudara sepupu dari Yesus. Hal ini tidak bisa ditentukan dengan pengetahuan kita pada saat ini)</b>.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">c) <b>‘Maria Magdalena’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Entah dari mana asal usulnya, tetapi ada banyak orang yang menganggap bahwa Maria Magdalena adalah perempuan berdosa yang mengurapi Yesus, yang diceritakan dalam Luk 7:36-50. William Hendriksen mengatakan bahwa Maria Magdalena bukanlah perempuan yang diceritakan dalam Luk 7:36-50, dan jelas bahwa kata-katanya benar. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pdt. Yesaya Pariadji dari GBI Tiberias bahkan menganggap bahwa pelacur yang dibawa kepada Yesus dalam Yoh 8:1-11 adalah Maria Magdalena (Majalah ‘Tiberias’, Edisi V / 2001, hal 18, kolom 2,3). Ini ngawur, dan merupakan fitnahan! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang pernah dilepaskan oleh Yesus dari tujuh setan (Mark 16:9 Luk 8:2). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 8:2 - <b>“dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“We see that it was not in vain that Mary Magdalene was delivered from seven devils, (Mark 16:9; Luke 8:2;) since she showed herself, to the last, to be so faithful a disciple to Christ”</i> [= Kita melihat bahwa tidaklah sia-sia bahwa Maria Magdalena dibebaskan dari tujuh setan (Mark 16:9; Luk 8:2); karena ia menunjukkan dirinya sendiri, sampai akhir, sebagai murid yang begitu setia dari Kristus]</b> - hal 232. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Penerapan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> saudara mungkin tidak pernah dibebaskan dari 7 setan seperti Maria Magdalena, tetapi kalau saudara betul-betul adalah orang kristen yang sejati, maka saudara sudah dibebaskan dari neraka. Bukankah juga seharusnya saudara mempunyai kesetiaan seperti Maria? Cobalah periksa / introspeksi bagaimana kesetiaan saudara dalam hal: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">belajar Firman Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">bersaat teduh. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">berdoa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">menguduskan diri / menahan diri dari dosa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">melayani. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">memberitakan Injil. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">memberi persembahan persepuluhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">d) Pujian bagi 4 perempuan di dekat salib. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Barclay mengatakan (hal 255) bahwa ada penafsir-penafsir yang mengatakan bahwa pada jaman itu perempuan begitu tidak penting sehingga tidak seorangpun akan mempedulikan kehadiran para perempuan ini di dekat salib, dan dengan demikian tidak ada resiko terhadap kehadiran mereka di sana. Barclay tidak setuju dengan penafsiran tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Barclay</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“It was always a dangerous thing to be an associate of a man whom the Roman government believed to be so dangerous that he deserved a Cross. It is always a dangerous thing to demonstrate one’s love for someone whom the orthodox regard as a heretic. The presence of these women at the Cross was not due to the fact that they were so unimportant that no one would notice them; their presence was due to the fact that perfect love casts out fear”</i> (= Selalu merupakan sesuatu yang berbahaya untuk menjadi teman / rekan dari seseorang yang dipercaya oleh pemerintah Romawi sebagai begitu berbahaya sehingga Ia layak mendapatkan salib. Selalu merupakan sesuatu yang berbahaya untuk menunjukkan kasih seseorang untuk seseorang yang dianggap sebagai sesat oleh orang-orang yang ortodox. Kehadiran dari perempuan-perempuan ini pada salib bukanlah disebabkan karena fakta bahwa mereka adalah begitu tidak penting sehingga tidak seorangpun akan memperhatikan mereka; kehadiran mereka disebabkan oleh fakta bahwa kasih yang sempurna membuang ketakutan)</b> - <i>‘The Gospel of John’</i>, vol 2, hal 255. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Catatan</u></span><span style="font-size: small;">: kalimat terakhir kelihatannya dikutip dari 1Yoh 4:18, dan kalau itu benar, maka saya berpendapat bahwa ayat itu digunakan secara <i>‘out of context’</i>, karena rasa takut yang dibicarakan dalam 1Yoh 4:18 itu adalah rasa takut terhadap penghakiman pada akhir jaman. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1Yoh 4:17-18 - <b>“(17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai <u>keberanian percaya pada hari penghakiman</u>, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. (18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab <u>ketakutan mengandung hukuman</u> dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tentang perempuan-perempuan yang tetap mengikut Kristus sampai pada kayu salib ini Calvin memberikan komentar sebagai berikut:<b><i> “How shameful will it be, if the dread of the cross deters us from following Christ, when the glory of his resurrection is placed before our eyes, whereas the women beheld in it nothing but disgrace and cursing!”</i> (= Alangkah memalukannya jika rasa takut terhadap salib menahan kita dari mengikuti Kristus, pada waktu kemuliaan dari kebangkitanNya diletakkan di depan mata kita, sedangkan perempuan-perempuan itu tidak melihat apapun di dalamnya selain aib dan kutuk!)</b> - hal 232. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penjelasan</u></span><span style="font-size: small;">: maksud Calvin adalah: pada saat itu perempuan-perempuan itu belum melihat kebangkitan Kristus. Yang terlihat hanya aib dan kutuk pada diri Kristus. Tetapi mereka toh menunjukkan kesetiaan dan keberanian yang luar biasa dalam mengikut Kristus. Sedangkan kita pada jaman ini, kita sudah melihat bahwa setelah Kristus mati, Ia bangkit, naik ke surga dan sebagainya. Kalau kita ternyata tidak mempunyai keberanian / kesetiaan dalam mengikut Kristus, maka itu betul-betul memalukan! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Renungkan: dalam hal apa rasa takut menahan diri saudara dalam ikut Kristus? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jamieson, Fausset & Brown</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“These dear women clustered around the cross; and where else should one expect them? The male disciples might be consulting for their own safety (though John was not); but those precious women would have died sooner than be absent from this scene”</i> [= Perempuan-perempuan yang kekasih ini berkerumun di sekitar salib; dan dimana lagi seseorang mengharapkan mereka berada? Murid-murid laki-laki mungkin berkonsultasi dengan keamanan mereka sendiri (sekalipun Yohanes tidak); tetapi perempuan-perempuan yang berharga itu lebih baik mati lebih cepat dari pada absen dari adegan / peristiwa ini]</b>.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“It was one thing to stand by him in his hour of joy and triumph, in the day of his power and the exploits of his loving strength, when the heaven opened and streamed upon him its glory; ... when at his bidding diseases fled, and demons quitted their dark haunts; when the storm was hushed, and the waves crouched at his voice; when food increased under his hands, and even Death gave up his prey when he spoke. But it is another thing to stand by him on a cross, when hell besieged him with its torments, heaven seemed closed to his breathing, and Divinity itself seemed to have deserted him. ... It is one thing to stand by Jesus, one of many; but it is another to stand by him, one of four. It is one thing to follow him with faithful disciples and a jubilant crowd; but it is another to stand alone by his cross”</i> (= Berdiri di dekatNya pada saat sukacita dan kemenangan, pada saat kuasaNya dan kekuatanNya yang penuh kasih dimanfaatkan, pada waktu langit terbuka dan mengalirkan kemuliaannya kepadaNya; ... pada waktu atas permintaanNya penyakit hilang, dan setan-setan meninggalkan tempat-tempat gelap yang sering mereka kunjungi; pada waktu badai ditenangkan, dan gelombang meringkuk oleh suaraNya; pada waktu makanan bertambah banyak dalam tanganNya, dan bahkan Kematian menyerahkan mangsanya pada waktu Ia berbicara, sangat berbeda dengan berdiri di dekatNya pada salib, pada saat neraka mengepungNya dengan siksaannya, langit kelihatannya tertutup terhadap kata-kataNya, dan keIlahian sendiri kelihatannya meninggalkan Dia. .... Berdiri di dekat Yesus, satu dari banyak orang; sangat berbeda dengan berdiri di dekatNya, satu dari empat. Mengikut Dia bersama-sama dengan murid-murid yang setia dan orang banyak yang bergembira, sangat berbeda dengan berdiri sendirian pada salib)</b> - hal 452. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Penerapan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> mungkin saudara tetap setia, beriman, berani dalam keadaan enak dan banyak teman. Tetapi bagaimana kalau keadaan menjadi tidak enak, membahayakan dan saudara sendirian? Apakah saudara tetap mau setia, beriman dan berani dalam mengikut Kristus? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">e) Kadang-kadang apa yang dilakukan oleh 4 perempuan ini merupakan hal maximal yang bisa kita lakukan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“They were helpless, and could render no assistance. They could make no progress; still they stood their ground, and manifested their undying and unconquerable attachment. They clung to Jesus for his own sake apart from circumstances. Like them, let us do what we can, and advance as far as possible, and, when we cannot go any further, let us stand; and, indeed, in the hour of direst temptation the utmost we can do is to stand our ground”</i> (= Mereka tidak berdaya, dan tidak bisa memberikan pertolongan. Mereka tidak bisa membuat kemajuan; tetapi mereka tetap berdiri di tempat mereka / mempertahankan posisi mereka, dan menyatakan kasih mereka yang tidak bisa mati dan tidak bisa dikalahkan. Mereka berpegang erat-erat kepada Yesus demi Dia tak peduli bagaimana keadaannya. Seperti mereka, marilah kita melakukan apa yang bisa kita lakukan, dan maju sejauh mungkin, dan pada waktu kita tidak bisa maju lebih jauh lagi, biarlah kita tetap berdiri, dan memang, pada saat pencobaan yang paling menakutkan, hal terbesar yang bisa kita lakukan adalah berdiri di tempat kita / mempertahankan posisi kita)</b> - hal 453. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Penerapan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> kalau saudara sedang terbelit problem-problem yang banyak dan besar, sehingga rasanya sudah tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan tidak bisa belajar Firman Tuhan, berdoa, melayani dsb, maka yang bisa dilakukan hanyalah berdiam diri, dan berpegang kepada Yesus. Maka lakukan itu, sampai Tuhan berkenan menolong / memberikan kelegaan kepada saudara! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) <b>“Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: ‘Ibu, inilah, anakmu!’ Kemudian kataNya kepada muridNya: ‘Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Penterjemahan <b>‘ibu’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Dalam kata-kata Yesus kepada Maria</u></span><span style="font-size: small;">, kata <b>‘ibu’</b> salah terjemahan, seharusnya adalah terjemahannya adalah <i>‘woman’</i> (= perempuan). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Semua kata <b>‘ibu’</b> dalam Yoh 19:25-27 ini menggunakan kata METER yang memang berarti <b>‘ibu / mama’</b>, <u>kecuali kata <b>‘ibu’</b> dalam kalimat yang diucapkan Yesus kepada Maria</u>. Di situ digunakan kata Yunani GUNAI, yang sebetulnya berarti <b>‘perempuan’</b>. Bandingkan dengan terjemahan KJV di bawah ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV: <i>‘</i></span><span style="font-size: small;"><i>Now there stood by the cross of Jesus his <u>mother</u>, and his <u>mother</u>’s sister, Mary the wife of Cleophas, and Mary Magdalene. When Jesus therefore saw his <u>mother</u>, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his <u>mother</u>, <u>Woman</u>, behold thy son! Then saith he to the disciple, Behold thy <u>mother</u>! And from that hour that disciple took her unto his own home<span style="color: black;">’</span></i></span><span style="color: black; font-size: small;"> (= Di dekat salib Yesus berdiri <u>ibu</u>Nya, dan saudara perempuan ibuNya, Maria istri Kleopas / Klopas, dan Maria Magdalena. Pada waktu Yesus melihat <u>ibu</u>Nya, dan murid yang dikasihiNya berdiri di dekatnya, Ia berkata kepada <u>ibu</u>Nya: <u>Perempuan</u>, lihatlah anakmu! Lalu Ia berkata kepada murid itu: Lihatlah <u>ibu</u>mu! Dan sejak jam / saat itu murid itu membawanya ke rumahnya sendiri). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mengapa Yesus tidak menyebut nama Maria ataupun memanggil <b>‘ibu / mama’</b>, tetapi <b><i>‘woman’</i> (= perempuan)</b>? Calvin mengatakan ada penafsir-penafsir yang mengatakan bahwa Yesus di sini tidak menggunakan kata <b>‘ibu / mama’</b> supaya tidak makin menyakiti hati Maria, yang pada saat itu memang sudah sangat sakit melihat Anaknya menderita seperti itu. Salah satu dari para penafsir yang mempunyai pandangan seperti itu adalah Matthew Henry. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“he calls her ‘woman,’ not ‘mother,’ not out of any disrespect to her, but because ‘mother’ would have been a cutting word to her that was already wounded to the heart with grief”</i> (= Ia memanggilnya ‘perempuan’, bukan ‘ibu / mama’, bukan karena rasa tidak hormat kepadanya, tetapi karena kata ‘ibu / mama’ akan merupakan suatu kata yang melukai / mengiris baginya yang sudah dilukai sampai pada hatinya dengan kesedihan)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Menurut saya kata-kata seperti ini tidak punya dasar, karena: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Disebut ‘mama’ atau tidak, tidak akan mengurangi kesadaran Maria bahwa yang sedang terpaku di atas kayu salib itu adalah Anaknya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Bukan hanya dalam bagian ini saja, tetapi juga dalam seluruh Kitab Suci, Yesus tidak pernah memanggil Maria dengan sebutan <b>‘ibu / mama’</b>. Juga dalam perjamuan di Kana, Yesus sudah menyebut Maria dengan sebutan <b>‘perempuan’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 2:4 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Mau apakah engkau dari padaKu, <s>ibu</s> </b>(perempuan)<b>? SaatKu belum tiba.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Calvin sendiri tidak menolak pandangan itu, tetapi ia beranggapan bahwa ada dugaan lain yang juga memungkinkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Christ intended to show that, after having completed the course of human life, he lays down the condition in which he had lived, and enters into the heavenly kingdom, where he will exercise dominion over angels and men; for we know that Christ was always accustomed to guard believers against looking at the flesh, and it was especially necessary that this should be done at his death”</i> (= Kristus bermaksud untuk menunjukkan bahwa setelah menyelesaikan perjalanan hidupNya sebagai manusia, Ia meletakkan keadaan dalam mana Ia telah hidup, dan masuk ke dalam kerajaan surga, dimana Ia akan berkuasa atas malaikat-malaikat dan manusia; karena kita tahu bahwa Kristus selalu terbiasa untuk menjaga orang-orang percaya terhadap pandangan kepada daging, dan merupakan sesuatu yang perlu secara khusus bahwa hal ini dilakukan pada kematianNya)</b> - hal 233. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, maksudnya supaya manusia tidak memandang Kristus secara daging, yaitu sekedar sebagai ‘anak dari Maria’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">William Hendriksen mempunyai pandangan yang mirip, tetapi ia menujukan itu kepada Maria. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“the use of the word ‘woman’ ... Mary must no longer think of him as being merely her son; ... Mary must begin to look upon Jesus as her Lord”</i> (= penggunaan kata ‘perempuan’ ... Maria tidak boleh berpikir tentang Dia sebagai semata-mata Anaknya; ... Maria harus mulai memandang kepada Yesus sebagai Tuhannya)</b> - hal 433. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Saya lebih setuju dengan pandangan lain lagi, yang saya berikan di bawah ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>J. C. Ryle</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“I firmly believe that, even on the cross, Jesus foresaw the future heresy of ‘Mary-worship.’ Therefore He said ‘Woman,’ and did not say ‘Mother.’”</i> (= Saya percaya dengan teguh bahwa, bahkan di kayu salib, Yesus melihat lebih dulu kesesatan yang akan datang tentang penyembahan terhadap Maria. Karena itu Ia berkata ‘Perempuan’, dan bukannya berkata ‘Ibu / Mama’)</b> - <i>‘Expository Thoughts on the Gospels’</i>, (John volume III), hal 352. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“So far as the record of the four Gospels go, never once did He call her ‘Mother.’ For us who live today, the reason for this is not hard to discern. Looking down the centuries with His omniscient foresight and seeing the awful system of Mariolatry so soon to be erected, He refrained from using a word which would in any wise countenance this idolatry - the idolatry of rendering to Mary the homage which is due alone her Son; the idolatry of worshipping her as ‘The Mother of God.’”</i> (= Sejauh dari yang ada dalam catatan dari ke empat Injil, tidak sekalipun Ia menyebutnya ‘Ibu / Mama’. Bagi kita yang hidup pada jaman sekarang, alasannya tidak sukar untuk dilihat. Melihat pada abad-abad yang akan datang dengan penglihatan / pengetahuan lebih duluNya yang maha tahu, dan melihat sistim yang mengerikan dari penyembahan kepada Maria yang akan ditegakkan dengan begitu cepat, Ia menahan diri dari menggunakan suatu kata yang dengan cara apapun akan menyetujui / mendukung pemberhalaan ini - pemberhalaan dari pemberian kepada Maria penghormatan yang seharusnya hanya adalah milik dari Anaknya; pemberhalaan dari penyembahan terhadapnya sebagai ‘Ibu / Bunda Allah’)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 53. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Catatan</u></span><span style="font-size: small;">: Perlu ditekankan bahwa istilah <b>‘bunda Allah’</b> dipertahankan oleh sidang gereja di Efesus pada tahun 431 M., <u>bukan untuk meninggikan / memuliakan Maria</u>, tetapi <u>untuk menunjukkan persatuan yang tidak terpisahkan antara hakekat ilahi dan hakekat manusia dalam diri Kristus</u>. Jadi kalau setelah itu gereja Roma Katolik menggunakan istilah <b>‘bunda Allah’</b> itu untuk meninggikan / memuliakan Maria, maka itu adalah sesuatu yang salah, yang sama sekali tidak dimaksudkan oleh sidang gereja di Efesus itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Penafsiran salah / sesat dari Gereja Roma Katolik tentang penderitaan Maria pada saat itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada saat Maria melihat Anaknya menderita dan mati di salib, jelas ia sangat menderita. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Ini merupakan penggenapan nubuat. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pulpit Commentary (hal 438) dan beberapa penafsir lain secara benar mengatakan bahwa pada saat ini Maria mengalami penggenapan nubuat Simeon dalam Luk 2:35 - <b>“- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“we may easily suppose what an affliction it was to these poor women to see him thus abused, especially to the blessed virgin. Now was fulfilled Simeon’s word, A sword shall pierce through thy own soul, Lu. 2:35. His torments were her tortures; she was upon the rack, while he was upon the cross; and her heart bled with his wounds; and the reproaches wherewith they reproached him fell on those that attended him”</i> [= kita bisa menduga dengan mudah penderitaan apa hal itu bagi perempuan-perempuan ini yang melihatNya diperlakukan seperti itu, khususnya bagi perawan yang diberkati </b>(Maria)<b>. Sekarang tergenapi nubuat Simeon, ‘suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri’, Luk 2:35. SiksaanNya merupakan siksaan Maria; ia sedang tersiksa sementara Ia ada di kayu salib; dan hatinya berdarah oleh luka-lukaNya; dan cela dengan mana mereka mencela Dia jatuh kepada mereka yang menyertaiNya]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Sekalipun kita memang setuju bahwa Maria memang menderita pada saat itu, tetapi kita menolak pandangan sesat yang mengatakan bahwa dengan penderitaannya itu Maria ikut menebus dosa manusia. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Asal usul ajaran sesat ini: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Justin Martyr (mati pada tahun 165 M) membandingkan Maria dengan Hawa, dan Ireneaus (mati pada tahun 202 M) berkata bahwa ketidak-taatan perawan Hawa ditebus oleh ketaatan perawan Maria (Loraine Boettner, <i>‘Roman Catholicism’</i>, hal 136). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Ajaran Justin Martyr dan Ireneaus ini dikembangkan lagi, sehingga Gereja Roma Katolik lalu berkata bahwa sebagaimana dosa pertama masuk ke dalam dunia melalui seorang perempuan (yaitu Hawa), demikian juga keselamatan itu datang melalui seorang perempuan (yaitu Maria). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Paus Benedict XV (1914-1922) & Paus Pius XI (1923) mengatakan bahwa pada waktu Tuhan Yesus menderita dan mati, Maria juga menderita, dan karena itu, bersama-sama dengan Tuhan Yesus, Maria adalah penebus dosa [Kalau Yesus adalah <i>Redeemer</i> (= Penebus), maka Maria adalah <i>Co-redeemer</i> (= Rekan penebus)] - Loraine Boettner, <i>‘Roman Catholicism’</i>, hal 151. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Gereja Roma Katolik memang menganggap Maria sebagai ‘pengantara’ dan ‘mempunyai peranan dalam menyelamatkan kita’, dan ini terlihat dari ‘Catechism of the Catholic Church’ yang dikeluarkan tahun 1992.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">No 968: <b><i>“Her role in relation to the Church and to all humanity goes still further. ‘In a wholly singular way <u>she cooperated</u> by her obedience, faith, hope, and burning charity <u>in the Savior’s work of restoring supernatural life to souls</u>. For this reason she is a mother to us in the order of grace.’”</i> (= Peranannya berhubungan dengan Gereja dan dengan seluruh kemanusiaan masih lebih jauh lagi. ‘Dengan cara yang sepenuhnya istimewa, <u>ia bekerja sama</u> oleh ketaatannya, imannya, pengharapannya, dan kasihnya yang berkobar-kobar <u>dalam pekerjaan sang Juruselamat untuk memulihkan kehidupan dari jiwa-jiwa</u>. Untuk alasan ini ia adalah seorang ibu bagi kita dalam urutan kasih karunia)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">No 969: <b><i>“This motherhood of Mary in the order of grace continues uninterruptedly from the consent which she loyally gave at the Annunciation and which she sustained without wavering beneath the cross, until the eternal fulfilment of all the elect. Taken up to heaven <u>she did not lay aside this saving office but by her manifold intercession continues to bring us the gifts of eternal salvation</u> .... Therefore the Blessed Virgin is invoked in the Church under the titles of Advocate, Helper, Benefactress, and <u>Mediatrix</u>”</i> [= Keibuan dari Maria dalam urutan kasih karunia berlanjut secara tak terganggu dari persetujuan yang dengan setia ia berikan pada saat pengumuman / pemberitaan </b>(oleh Gabriel)<b> dan yang ia teruskan tanpa ragu-ragu di bawah kayu salib, sampai penggenapan kekal dari semua orang-orang pilihan. Pada waktu diangkat ke surga, <u>ia tidak mengesampingkan tugas penyelamatan ini tetapi oleh syafaatnya yang bermacam-macam ia melanjutkan untuk membawa kepada kita karunia-karunia keselamatan yang kekal</u> ... Karena itu, Perawan yang terpuji / diberkati disebut di dalam Gereja dengan gelar-gelar Advokat, Penolong, Dermawan, dan <u>Pengantara</u>]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">No 970: <b><i>“Mary’s function as mother of men in no way obscures or diminishes this unique mediation of Christ, but rather shows its power. But the Blessed Virgin’s salutary influence on men . . . flows forth from the superabundance of the merits of Christ, rests on his mediation, depends entirely on it, and draws all its power from it. ‘No creature could ever be counted along with the Incarnate Word and Redeemer; but just as the priesthood of Christ is shared in various ways both by his ministers and the faithful, and as the one goodness of God is radiated in different ways among his creatures, so also the unique mediation of the Redeemer does not exclude but rather gives rise to a manifold cooperation which is but a sharing in this one source.’”</i> (= Fungsi dari Maria sebagai ibu dari manusia sama sekali tidak mengaburkan atau mengurangi pengantaraan yang unik dari Kristus, tetapi sebaliknya menunjukkan kuasanya. Tetapi pengaruh yang bermanfaat dari Perawan yang terpuji / diberkati pada manusia ... mengalir dari kelimpahan dari jasa Kristus, bersandar pada pengantaraanNya, bergantung sepenuhnya padanya, dan mendapatkan semua kuasanya darinya. ‘Tidak ada makhluk ciptaan pernah bisa diperhitungkan bersama dengan Firman yang berinkarnasi dan Penebus; tetapi sama seperti keimaman Kristus juga dimiliki dalam bermacam-macam cara di antara makhluk-makhluk ciptaanNya, demikian pula pengantaraan yang unik dari sang Penebus tidak membuang tetapi sebaliknya menyebabkan suatu kerja sama yang bermacam-macam yang hanya merupakan suatu <i>sharing</i> dalam sumber yang satu ini’)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu Loraine Boettner berkata: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><i>“in the Roman Church Mary has come to be looked upon the instrumental cause of salvation”</i> [= dalam Gereja Roma </b></span><span style="font-size: small;">(Katolik)<b> Maria telah dipandang sebagai alat yang menyebabkan keselamatan]</b> - <i>‘Roman Catholicism’</i>, hal 150. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><i>“Roman Catholics are taught that all grace necessarily flows through Mary”</i> (= Orang-orang Roma Katolik diajar bahwa semua kasih karunia harus mengalir melalui Maria)</b></span><span style="font-size: small;"> - <i>‘Roman Catholicism’</i>, hal 151. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“It is an impious and blasphemous construction which some of the popish writers put upon the virgin Mary standing by the cross, that <u>thereby she contributed to the satisfaction he made for sin no less than he did</u>, and so became a <u>joint-mediatrix</u> and <u>co-adjutrix</u> in our salvation”</i> (= Merupakan suatu pendirian / penyusunan yang jahat dan bersifat menghujat yang diberikan oleh beberapa penulis Katolik kepada perawan Maria yang berdiri di dekat salib, bahwa <u>dengan itu ia ikut memberikan sumbangsih pada pemuasan / pelunasan yang Dia </u></b><u>(Yesus)<b> lakukan untuk dosa, tidak lebih sedikit dari yang Ia lakukan</b></u><b>, dan dengan demikian menjadi seorang <u>pengantara bersama</u> dan <u>rekan penolong</u> dalam keselamatan kita)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Alas, what has the Roman Catholicism made of this scene! Some of it is like blasphemy of Christ in the very hour of his atoning death. Catholics books are full of this derogation of Christ and the exaltation of Mary. We are told that <u>with her passion Mary comes to the aid of her son on the cross</u>. <u>Alone he could not have accomplished the task; he could never have borne the sins of the world and made atonement for them by himself. ‘The Mother of God’ had to cooperate with the Son of God</u>. This summarizes the Catholic teaching. It invents two mediators where God had only one. It robs Christ in order to deify and to glorify Mary. In doing this blasphemous thing it destroys the real atonement and invents another which does not atone. ... There is one Mediator between God and man, the man Christ Jesus, 1Tim. 2:5,6”</i> (= Aduh, apa yang telah dilakukan oleh Roma Katolik tentang adegan / peristiwa ini! Beberapa darinya adalah seperti penghujatan terhadap Kristus, persis di saat kematianNya yang menebus. Buku-buku Katolik penuh dengan penghinaan kepada Kristus dan pemuliaan / peninggian terhadap Maria. Kami diberitahu bahwa <u>dengan penderitaannya Maria datang untuk menolong Anaknya pada kayu salib</u>. <u>Sendirian Ia tidak bisa menyelesaikan tugas itu; Ia tidak pernah bisa memikul dosa-dosa dunia dan membuat penebusan bagi mereka dari diriNya sendiri. ‘Bunda Allah’ harus bekerja sama dengan Anak Allah</u>. Ini merupakan ringkasan dari ajaran Katolik. Ajaran itu menemukan / menciptakan dua pengantara dimana Allah hanya mempunyai satu. Itu merampok Kristus untuk memuja / mendewakan dan memuliakan Maria. Dengan melakukan hal yang bersifat menghujat ini, itu menghancurkan penebusan yang sejati dan menemukan / menciptakan penebusan yang lain yang tidak menebus. ... Hanya ada satu Pengantara antara Allah dan manusia, manusia Kristus Yesus, 1Tim 2:5,6)</b> - hal 1297. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1Tim 2:5-6 - <b>“(5) Karena Allah itu esa dan <u>esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus</u>, (6) yang telah menyerahkan diri<u>Nya</u> sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><u>Tanggapan terhadap ajaran Roma Katolik ini</u></span><span style="font-size: small;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Kitab Suci membandingkan Adam dan Kristus (Adam merupakan TYPE dari Kristus). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Ro 5:15-19 - <b>“(15) <span style="color: black;">Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran <u>Adam</u>. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karuniaNya, yang dilimpahkanNya atas semua orang karena satu orang, yaitu <u>Yesus Kristus</u>. (16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. (17) Sebab, jika oleh <u>dosa satu orang</u>, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena <u>satu orang itu, yaitu Yesus Kristus</u>. (18) Sebab itu, sama seperti <u>oleh satu pelanggaran</u> semua orang beroleh penghukuman, demikian pula <u>oleh satu perbuatan kebenaran</u> semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. (19) Jadi sama seperti <u>oleh ketidaktaatan satu orang</u> semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula <u>oleh ketaatan satu orang</u> semua orang menjadi orang benar”</span></b><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">1Kor 15:21-22 - <b>“(21) <span style="color: black;">Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan <u>Adam</u>, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan <u>Kristus</u>”</span></b><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, dosa memang masuk ke dalam dunia melalui Adam (karena Adam adalah wakil seluruh umat manusia), dan keselamatan datang melalui Kristus. </span></div><div style="border: 0.5pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 72pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tetapi Kitab Suci tidak pernah membandingkan Hawa dan Maria! Jadi ajaran Roma Katolik ini sama sekali tidak mempunyai dasar Kitab Suci. </b></span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Kitab Suci berkata bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus (Mat 1:21 Kis 4:12). Dialah satu-satunya Juruselamat / Penebus dosa! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 1:21 - <b>“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena <u>Dialah</u> yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kis 4:12 - <b>“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam <u>Dia</u>, sebab di bawah kolong langit ini <u>tidak ada nama lain</u> yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Sekalipun Maria memang pasti menderita waktu melihat Anaknya menderita di atas kayu salib, tetapi Kitab Suci tidak pernah berkata bahwa dengan penderitaannya itu, Maria juga menjadi penebus dosa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bahwa Maria, yang adalah manusia biasa dan berdosa, bisa menjadi Penebus dosa, merupakan ajaran yang bertentangan dengan Maz 49:8-9. Karena terjemahan Kitab Suci Indonesia dalam hal ini adalah salah, maka saya memberikan terjemahan dari NIV. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maz 49:8-9 (NIV - Ps 49:6-7): <b><i>“No man can redeem the life of another, or give to God a ransom for him; the ransom for a life is costly, no payment is ever enough”</i> (= Tidak seorang manusiapun bisa menebus nyawa orang lain, atau memberikan kepada Allah tebusan untuk dia; tebusan untuk suatu nyawa sangat mahal, tidak ada pembayaran yang bisa mencukupi)</b>. </span></div><span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) <b>“Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: ‘Ibu, inilah, anakmu!’ Kemudian kataNya kepada muridNya: ‘Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Penafsiran salah dari Arthur Pink. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“She stood by the Cross. And as she stood there the Saviour exclaimed, ‘Woman, behold <u>thy Son</u>!’ (John 19:26). There, summed up in a single word, is expressed the need of every descendant of Adam - to turn the eye away from the world, off from self, and <u>to look by faith to the Saviour</u> that died for sinners. ... salvation comes by Beholding - ‘Behold the Lamb of God which takes away the sin of the world.’ ... Reader, have you thus beheld that Divine Sufferer? Have you seen Him dying on the Cross the just for the unjust, that He might bring us to God? Mary the mother of Christ needed to ‘behold’ Him, and so do you. Then look, look unto Christ and be ye saved”</i> [= Ia berdiri di dekat Salib. Dan pada waktu ia berdiri di sana sang Juruselamat berseru: ‘Perempuan, lihatlah <u>Anakmu</u>!’ (Yoh 19:26). Di sana, diringkas dalam satu kata, dinyatakan kebutuhan dari setiap keturunan Adam - untuk memalingkan mata dari dunia, dari diri sendiri, dan <u>memandang dengan iman kepada sang Juruselamat</u> yang mati untuk orang-orang berdosa. ... keselamatan datang oleh memandang - ‘Lihatlah anak domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia’. ... Pembaca, sudahkah engkau memandang seperti itu kepada Penderita Ilahimu? Sudahkah engkau melihat Dia mati pada kayu salib, orang benar untuk orang yang tidak benar, supaya Ia bisa membawa kita kepada Allah? Maria, ibu Kristus, butuh untuk ‘memandang’ Dia, dan demikian juga dengan kamu. Maka lihatlah, lihatlah kepada Kristus dan biarlah engkau diselamatkan]</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 60. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini salah, karena A. W. Pink menafsirkan bahwa yang dimaksud oleh Yesus dengan kata <i>‘Son’</i> / ‘anak’ adalah diriNya sendiri, padahal sebetulnya yang dimaksud oleh Yesus dengan <i>‘son’</i> / ‘anak’ bukanlah diriNya sendiri, tetapi Yohanes. Jadi kata <i>‘Son’</i> / ‘Anak’ tidak seharusnya dimulai dengan huruf besar. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“‘Behold, thy son!’ has been misunderstood to mean, ‘Behold, me, thy son!’ Mary has enough to bear; Jesus is not harrowing her feelings with such a word. This interpretation mars the entire act, for it makes the word of Jesus to John rather senseless”</i> (= ‘Lihatlah, anakmu!’ telah disalah-mengerti sebagai berarti, ‘Lihatlah, Aku, anakmu!’ Maria telah menanggung cukup banyak; Yesus tidak sedang menyiksa perasaannya dengan kata-kata seperti itu. Penafsiran ini merusak seluruh bagian, karena itu membuat kata-kata Yesus kepada Yohanes menjadi tidak berarti)</b> - hal 1298-1299. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Memang, kalau kata <b>‘anakmu’</b> kepada Maria itu diartikan menunjuk kepada Yesus, lalu kata-kata Yesus <b>‘Inilah ibumu’</b> kepada Yohanes harus diartikan sebagai apa? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Penafsiran salah / sesat dari Gereja Roma Katolik tentang kata-kata Yesus ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata-kata Yesus kepada Maria di sini dijadikan dasar oleh Gereja Roma Katolik untuk mengajarkan bahwa Maria adalah Bunda Gereja! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“What has Roman Catholicism made of this word of the dying Savior? Like Pius IX, Jesus, too, we are told, by this word of his makes Mary the patroness of all Christians who are here represented by the disciple John. It was not Mary who needed John, but John and with him and in him all other Christians who needed Mary. One of these Mary worshippers writes that ‘in the person of John Mary receives all Christians as her children. And this capacity of Mary entitles us to the right and the trust, that we place all our interest in her hands.’ What a reversal of the facts! Had Jesus been dependent on Mary, and not she on him? Has she during his ministry provided for him, and not he for her? And since when is all Christendom represented in John?”</i> [= Apa yang telah diperbuat oleh ajaran Roma Katolik tentang kata-kata dari sang Juruselamat yang sedang mau mati ini? Seperti Pius IX, kita diberitahu bahwa Yesus juga, dengan kata-kataNya membuat Maria sebagai pelindung dari semua orang Kristen, yang di sini diwakili oleh sang murid Yohanes. Bukan Maria yang membutuhkan Yohanes, tetapi Yohanes, dan bersama dia dan di dalam dia semua orang Kristen yang lain, yang membutuhkan Maria. Salah satu dari penyembah-penyembah Maria ini menulis bahwa ‘dalam diri Yohanes, Maria menerima semua orang Kristen sebagai anak-anaknya. Dan kapasitas dari Maria ini memberi hak kepada kita pada hak dan kepercayaan, sehingga kita menempatkan seluruh kepentingan kita dalam tangannya’. Betul-betul suatu pembalikan fakta! Apakah Yesus yang selama ini telah bergantung kepada Maria, dan bukannya ia </b>(Maria)<b> kepadaNya </b>(Yesus)<b>? Apakah selama pelayananNya ia </b>(Maria)<b> yang memberi pemeliharaan untukNya </b>(Yesus)<b>, dan bukannya Dia </b>(Yesus)<b> untuknya </b>(Maria)<b>? Dan sejak kapan seluruh umat Kristen diwakili oleh Yohanes?]</b> - hal 1299. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>J. C. Ryle</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“We should mark what a strong condemnation the passage supplies to the whole system of Mary-worship, as held by the Roman Catholic Church. There is not here a trace of the doctrine that Mary is patroness of the saints, protectress of the Church, and one who can help others. On the contrary, we see her requiring protection herself, and commended to the care and protection of a disciple! Hengstenberg remarks, ‘Our Lord’s design was not to provide for John, but to provide for His mother.’ Alford observes, ‘The Romanist idea that the Lord commended all His disciples as represented by the beloved one, to the patronage of His mother is simply absurd.’”</i> (= Kita harus memperhatikan betapa kuatnya text ini memberi kecaman terhadap seluruh sistim dari penyembahan Maria, seperti yang dipercaya oleh Gereja Roma Katolik. Di sini tidak ada jejak dari doktrin bahwa Maria adalah pelindung dari orang-orang kudus, pelindung dari Gereja, dan orang yang bisa menolong orang lain. Sebaliknya, kita melihat dia sendiri membutuhkan perlindungan, dan dipercayakan / dititipkan pada pemeliharaan dan perlindungan dari seorang murid! Hengstenberg berkata: ‘Tujuan Tuhan kita bukanlah untuk memelihara Yohanes, tetapi untuk memelihara ibuNya’. Alford berkata: ‘Gagasan dari ajaran Roma bahwa Tuhan mempercayakan semua murid-muridNya, yang diwakili oleh murid yang dikasihi, pada perlindungan dari ibuNya sama sekali menggelikan’)</b> - <i>‘Expository Thoughts on the Gospels’</i>, (John volume III), hal 350-351. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Loraine Boettner juga mengatakan (<i>‘Roman Catholicism’</i>, hal 155) bahwa kata-kata Yesus kepada Yohanes <b>‘Inilah ibumu’</b>, oleh Gereja Roma Katolik diartikan menunjuk kepada semua manusia, pada saat itu maupun yang akan datang, dan dengan demikian Yesus menyerahkan semua manusia kepada Maria sebagai anak-anaknya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kesalahan penafsiran ini terlihat makin jelas kalau kita memperhatkan ay 26-27 ini dengan teliti. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 26-27: <b>“(26) Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: ‘Ibu, inilah, <u>anak</u>mu!’ (27) Kemudian kataNya <u>kepada muridNya</u>: ‘Inilah ibu<u>mu</u>!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Ayat ini secara jelas mengatakan bahwa kata-kata itu ditujukan oleh Yesus <u>kepada Yohanes</u>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Kata <b>‘mu’</b> dalam ay 27 dalam bahasa Yunaninya menggunakan bentuk tunggal, dan demikian juga dengan kata <b>‘anak’</b> dalam ay 26, sehingga tidak mungkin menunjuk kepada <b>‘semua manusia’</b>, tetapi pasti menunjuk kepada <b>‘Yohanes’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Kalau kata-kata itu memang ditujukan kepada semua manusia, lalu mengapa Yohanes tahu-tahu membawa Maria ke rumahnya (ay 27b)? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Hal lain yang perlu dicamkan adalah bahwa kita tidak pernah dikatakan oleh Kitab Suci sebagai <b>‘anak-anak dari Maria’</b>. Semua orang yang percaya kepada Yesus adalah <b>‘anak Allah’</b> (Yoh 1:12). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">3. Arti yang benar dari kata-kata Yesus ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Dengan kata-kataNya kepada Maria dan Yohanes, Yesus menyerahkan Maria ke dalam pemeliharaan / penjagaan Yohanes. Ini merupakan suatu tugas, tetapi juga merupakan suatu penghormatan terhadap Yohanes, karena diserahi tugas seperti itu oleh Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Mengapa Yesus harus menyerahkan Maria ke dalam penjagaan / pemeliharaan Yohanes? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Adam Clarke, dan banyak penafsir lain, mengatakan (hal 652) bahwa mungkin sekali pada saat itu Yusuf sudah mati, sehingga Maria perlu diserahkan dibawah penjagaan Yohanes. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Tetapi, kalau Yesus memang mempunyai saudara-saudara (Mat 13:55-56), yang kita anggap sebagai anak-anak dari Yusuf dan Maria, mengapa Maria tidak diserahkan kepada pemeliharaan dari anak-anak Maria yang lain? Mungkin karena mereka tidak / belum beriman. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“The question might be raised, ‘But why was not Mary committed to the care of one of her other children?’ The answer is: probably because they as yet had not received him by a living faith (see on 7:5). And besides, who could be expected to take better care of Mary than the disciple whom Jesus loved?”</i> [= Ada pertanyaan yang bisa diajukan: ‘Mengapa Maria tidak diserahkan pada pemeliharaan dari salah satu anak-anaknya yang lain?’. Jawabannya adalah: mungkin karena pada saat itu mereka belum menerima Dia dengan iman yang hidup (lihat tentang 7:5). Dan disamping itu, siapa yang bisa diharapkan untuk memberikan pemeliharaan kepada Maria selain dari pada murid yang dikasihi Yesus?]</b> - hal 434. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Barclay</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“He could not commit her to the care of his brothers, for they did not believe in him yet (John 7:5). And, after all, John had a double qualification for the service Jesus entrusted to him - he was Jesus’s cousin, being Salome’s son, and he was the disciple whom Jesus loved”</i> [= Ia tidak bisa menyerahkan dia pada pemeliharaan dari saudara-saudaraNya, karena mereka belum percaya kepadaNya (Yoh 7:5). Dan bagaimanapun juga, Yohanes mempunyai persyaratan ganda untuk pelayanan yang dipercayakan oleh Yesus kepadanya - ia adalah saudara sepupu dari Yesus, karena ia adalah anak Salome, dan ia adalah murid yang dikasihi Yesus]</b> - <i>‘The Gospel of John’</i>, vol 2, hal 257. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Yoh 7:5 - <b>“Sebab saudara-saudaraNya sendiripun tidak percaya kepadaNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;">Ada yang mengatakan bahwa Maria harus diserahkan ke dalam pemeliharaan Yohanes karena Maria miskin dan tidak mempunyai rumah; sedangkan Yohanes mempunyai rumah. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Mary was poor. It would even seem that now she had no home”</i> (= Maria miskin. Kelihatannya sekarang ia tidak mempunyai rumah)</b> - hal 354. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Calvin mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa rasul Yohanes mempunyai rumah dan keluarga, karena kalau tidak demikian, ia tidak mungkin bisa membawa Maria ke rumahnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“<span style="color: black;">Hence also it is evident, that the Apostles had their families; for John could not have exercised hospitality towards the mother of Christ, or have </span></i><i><span style="color: black;">taken her to his own home, if he had not had a house and a regular way of living. </span>Those men, therefore, are fools, who think that the Apostles relinquished their property, and came to Christ naked and empty; but they are worse than fools, who make perfection to consist in beggary”</i> (= Jadi, juga jelas bahwa rasul-rasul mempunyai keluarga-keluarga mereka; karena Yohanes tidak bisa menerima ibu dari Kristus, atau membawanya ke rumahnya, seandainya ia tidak mempunyai sebuah rumah dan suatu gaya hidup yang umum / biasa. Karena itu, orang-orang itu adalah orang-orang tolol, yang berpikir bahwa rasul-rasul melepaskan milik mereka; dan datang kepada Kristus dengan telanjang dan kosong; tetapi mereka lebih dari tolol, yang menganggap bahwa kesempurnaan terdiri dari pengemisan / kemiskinan)</b> - hal 233. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Di sini Yesus melakukan tanggung jawabNya sebagai anak terhadap orang tua (ibu). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada saat Ia sedang melakukan hal yang merupakan tujuan utamaNya untuk datang ke dalam dunia, yaitu menebus dosa-dosa kita, Ia tetap tidak melupakan tanggung jawabNya kepada ibuNya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Barclay</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Jesus in the agony of the Cross, when the salvation of the world <u>hung in the balance</u>, thought of the loneliness of his mother in the days ahead. He never forgot the duties that lay to his hand. He was Mary’s eldest son, and even in the moment of his cosmic battle, he did not forget the simple things that lay near home”</i> [= Yesus dalam penderitaan pada kayu salib, pada waktu keselamatan dari dunia <u>belum dipastikan</u>, memikirkan kesendirian dari ibuNya pada hari-hari yang akan datang. Ia tidak pernah melupakan kewajiban yang terletak dalam tanganNya. Ia adalah anak tertua dari Maria, dan bahkan pada saat dari pertempuran kosmikNya, Ia tidak melupakan hal-hal sederhana yang terletak di dekat rumah]</b> - <i>‘The Gospel of John’</i>, vol 2, hal 257. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> mungkin yang dimaksudkan oleh Barclay dengan <i>‘hung in the balance’</i> (= belum / tidak pasti) adalah bahwa pada saat itu pekerjaanNya untuk menyelamatkan umat manusia dengan menebus dosa belum selesai. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bandingkan dengan kecaman Yesus terhadap orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam Mat 15:5-6 - <b>“(5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, (6) orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“</i></b><b><i>while Christ obeyed God the Father, he did not fail to perform the duty which he owed, as a son, towards his mother. ... Hence we learn in what manner we ought to discharge our duty towards God and towards men. It often happens that, when God calls us to the performance of any thing, our parents, or wife, or children, draw us in a contrary direction, so that we cannot give equal satisfaction to all. If we place men in the same rank with God, we judge amiss. We must, therefore, give the preference to the command, the worship, and the service of God; after which, as far as we are able, we must give to men what is their due. ... We ought, therefore, to devote ourselves to the interests of men, so as not in any degree to interfere with the worship and obedience which we owe to God. When we have obeyed God, it will then be the proper time to think about parents, and wife, and children; as Christ attends to his mother, but it is after that he is on the cross, to which he has been called by his Father’s decree”</i> (= sementara Kristus mentaati Allah Bapa, Ia tidak gagal untuk melaksanakan kewajiban yang ia punyai sebagai anak kepada ibuNya. ... Jadi, kita belajar dengan cara apa kita harus melaksanakan kewajiban kita kepada Allah dan kepada manusia. Sering terjadi bahwa pada waktu Allah memanggil kita untuk melaksanakan sesuatu apapun, orang tua, atau istri, atau anak-anak kita, menarik kita ke arah yang berlawanan, sehingga kita tidak bisa memberikan kepuasan yang sama kepada semua. Jika kita menempatkan manusia dalam tingkatan yang sama dengan Allah, kita menilai / menghakimi secara salah. Karena itu, kita harus lebih mendahulukan perintah, ibadah / penyembahan, dan pelayanan Allah; setelah mana, sejauh kita mampu, kita harus memberikan kepada manusia apa yang menjadi hak mereka. ... Karena itu, kita harus membaktikan diri kita sendiri pada kepentingan manusia, sedemikian rupa sehingga sama sekali tidak menggganggu ibadah / penyembahan dan ketaatan untuk mana kita berhutang kepada Allah. Pada waktu kita telah mentaati Allah, maka itulah waktu yang benar untuk memikirkan tentang orang tua, dan istri, dan anak-anak; seperti Kristus mengurus ibuNya, tetapi itu setelah Ia ada di salib, pada mana Ia telah dipanggil oleh ketetapan BapaNya)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Mat 10:37 - <b>“Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“That a lesson in the responsibility of children (think of Jesus) toward their parents (think of Mary) is implied here is true. But certainly that is not the main lesson. The suffering of Jesus in seeing Mary suffer, and especially his wonderful love - a Savior’s concern for one of his own, far more than a son’s concern for his mother - these are the things on which the emphasis should be placed”</i> [= Merupakan sesuatu yang benar bahwa di sini secara implicit ada suatu pelajaran tentang tanggung jawab dari anak-anak (pikirkan Yesus) kepada orang tua mereka (pikirkan Maria). Tetapi jelas bahwa itu bukanlah pelajaran utama. Penderitaan Yesus pada waktu melihat Maria menderita, dan khususnya kasihNya yang luar biasa - kepedulian sang Juruselamat untuk salah satu milikNya, jauh melebihi perhatian seorang Anak untuk ibuNya - ini adalah hal-hal dimana penekanan harus diletakkan]</b> - hal 434. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> saya di sini hanya memberikan pandangan Hendriksen, tetapi saya tidak tahu apakah ini bisa dibenarkan atau tidak. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">d. Tidak diketahui apakah Yohanes langsung membawa Maria pergi, sehingga tidak melihat kematian Kristus, atau mereka tetap di sana sampai Kristus mati. Yang jelas, setelah saat itu Yohanes membawa Maria ke rumahnya dan Maria hidup bersama dengan Yohanes sampai ia mati. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Leon Morris (NICNT)</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“This may mean that the beloved disciple took Mary away immediately so that she did not witness the death of her Son. This is supported by the fact that she is not mentioned in the group of women who were there when Jesus died (Matt. 27:56; Mark 15:40). Against it is the difficulty of seeing how the beloved disciple could have taken her home and returned in time for the events of vv. 31-37 (most agree that he witnessed them whether or no he is directly mentioned in v. 35). ‘From that hour’ need not mean ‘from that moment’. When we consider the way in which ‘the hour’ is used in this Gospel it is clear that it need mean no more than ‘from the time of the crucifixion’. It is also urged that if Jesus’ mother came to the place of execution it is most unlikely that she would have left before the end, all the more so in that the other women remained”</i> [= Ini bisa berarti bahwa murid yang dikasihi itu membawa Maria pergi dengan segera sehingga ia tidak menyaksikan kematian Anaknya. Ini didukung oleh fakta bahwa ia tidak disebutkan dalam kelompok perempuan-perempuan yang ada di sana pada saat Yesus mati (Mat 27:56; Mark 15:40). Terhadap hal ini ada problem untuk melihat bagaimana murid yang dikasihi bisa membawanya pulang dan kembali pada saatnya untuk peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam ay 31-37 (kebanyakan setuju bahwa ia menyaksikan peristiwa-peristiwa itu, apakah ia disebutkan secara langsung atau tidak dalam ay 35). ‘Sejak jam itu’ tidak perlu diartikan ‘sejak saat itu’. Kalau kita melihat cara dalam mana ‘jam’ digunakan dalam Injil ini, adalah jelas bahwa itu tidak perlu diartikan lebih dari ‘sejak saat penyaliban’. Juga diargumentasikan bahwa jika ibu Yesus datang ke tempat pelaksanaan hukuman mati, sangat besar kemungkinannya bahwa ia tidak meninggalkan sebelum semua selesai / berakhir, lebih-lebih mengingat perempuan-perempuan yang lain tetap tinggal]</b> - hal 812, footnote. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“‘From that hour ...’. John seems to have been in better circumstances than the other apostles. ... Tradition says that she continued to live with him in Judea until the time of her death, which occurred about fifteen years after the death of Christ”</i> [= ‘Sejak jam / saat itu ...’. Yohanes kelihatannya berada dalam keadaan yang lebih baik dari pada rasul-rasul yang lain. ... Tradisi mengatakan bahwa ia </b>(Maria)<b> terus hidup dengan dia </b>(Yohanes)<b> di Yudea sampai saat kematiannya, yang terjadi sekitar 15 tahun setelah kematian Kristus]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">-AMIN-</span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Source : </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib03a.htm"><i>http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib03a.htm</i></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib03b.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib03b.htm</a></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><span style="font-size: small;"></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-20968064598631397932011-04-17T07:14:00.005+07:002011-04-17T18:58:21.822+07:00Kematian yang Menghidupkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTBNP4yymcxEdHXQSiUEkCvN50tJ3R3KlQOw6StW3BeAJvaAI6mjfw6o0jGq3tYLhGbJJfL-nQtMrk8owjUpvoTtNMNEUzT3oV3W8mhM1OgrI_OCyCJeB9RbTSBs-EciHTP-e3BoKylLUG/s1600/P15-04-11_06-55.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTBNP4yymcxEdHXQSiUEkCvN50tJ3R3KlQOw6StW3BeAJvaAI6mjfw6o0jGq3tYLhGbJJfL-nQtMrk8owjUpvoTtNMNEUzT3oV3W8mhM1OgrI_OCyCJeB9RbTSBs-EciHTP-e3BoKylLUG/s200/P15-04-11_06-55.jpg" width="155" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<b>Oleh Yun Tonce K P</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><br />
<i><b>Roma 5:8-10</b> </i><br />
<i>Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!</i></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Murka Allah adalah konsep yang dipaparkan oleh Rasul Paulus sebagai konsep yang sangat radikal dan menyeluruh untuk melukiskan akibat dari dosa. Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (1Yoh 3:4) dimana Allah menuntut setiap ciptaanNya untuk memuliakanNya (Mzm 148, Rm 3:23b, Why 19:1-6), tetapi kita menolak untuk memuliakanNya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita seringkali mendengar tentang perbuatan baik, tetapi apakah ada unsur kesadaran untuk memuliakan Allah didalamnya ? Perbuatan baik, tanpa ada sikap hati untuk memuliakan Allah, dihadapan Allah sudah merupakan suatu dosa. Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah 1x24 jam kita memuliakan Allah terus menerus ? apakah 7x24 jam, kita terus memiliki kesadaran untuk memuliakan Allah? marilah kita merenungkannya dengan jujur….ternyata hampir setiap detik didalam hidup kita…..kita telah berdosa, ya kita telah bersalah terhadap Allah Sang Pencipta Alam Semesta. Didalam dosa-dosa kita, kita melanggar, menolak dan menghina Allah Sang Pencipta. Apakah yang terjadi disaat kita berdosa, salah satu akibatnya yang fatal adalah kita kehilangan relasi dengan Allah dan kita mendapatkan murka Allah sebagai akibat dari dosa. Ya, inilah yang terjadi pada saat kita jatuh kedalam dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Murka Allah bukan merupakan dongeng. Murka Allah telah terjadi pada saat ini (Rm 1:18) dan akan mencapai puncaknya pada akhir jaman. Murka Allah bukan suatu balas dendam yang tidak terkontrol seperti yang sering kita dengar penjelasan dari luar Alkitab. Murka Allah berkesesuaian dengan hukuman Allah yang adil (dikaiokrisia) atau dengan keadilan (dikasiosyne) (Rm 2:5). </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah yang dilakukan manusia berdosa terhadap murka Allah? Manusia berdosa masih berharap dan terus berusaha mencari-cari cara untuk melepaskan diri dari murka Allah (Rm 2:3). Disaat kita bersalah kepada Allah, banyak diantara kita yang tidak mau mengakuinya dengan terus terang dihadapan Allah, banyak diantara kita yang mencoba untuk melarikan diri dari murka Allah dan mencoba untuk menipu Allah dengan perbuatan baik tanpa hati yang tulus untuk memuliakan Allah, dengan ikut pelayanan tanpa hati yang tulus untuk menyenangkanNya, dengan beribadah sesering mungkin dengan motivasi mudah-mudahan Allah mengampuni dirinya, dengan memberikan persembahan dengan jumlah besar digereja tanpa pertobatan dan sikap hati yang sungguh-sungguh memuliakan Dia….semua ini hanya memperparah daftar kejahatan kita dihadapanNya, karena kita menjadikan gerejaNya sebagai tempat <i>money laundry</i> hasil kejahatan kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ditengah-tengah ke-galauan hati kita akan murka Allah kepada kita, Rasul Paulus memberikan suatu penjelasan yang menjawab semua kegelisahan hati kita. Rasul Paulus memaparkan bahwa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Allah telah mengutus Putra-Nya, yaitu Tuhan Yesus ke dunia 2000 tahun yang lalu dengan misi untuk mati diatas kayu salib. Tuhan Yesus telah mencurahkan darahNya agar kita dibenarkan Allah. Hal ini yang disebut sebagai substitute (pengganti). Dia telah menggantikan kita !! Kita yang seharusnya menerima murka Allah, Allah justru menimpakan murkaNya kepada Anak-Nya. Sehingga darah Kristus mulai tertumpah bagi kita. Dan pada puncakNya, Tuhan Yesus ditinggalkan oleh Allah (Mat 27:46), lalu Kristus mati (Mat 27:50). Seharusnya kita yang dihukum, seharusnya kita ditinggalkan oleh Allah, seharusnya kita yang harus menerima maut…..tetapi apa yang sudah Tuhan lakukan bagi kita, Dia mati menggantikan kita. Ya, inilah yang telah dilakukan Allah kepada kita, kita yang telah menghina Dia, kita yang telah menginjak-injak kekudusanNya….kita yang adalah para pendosa yang layak untuk diberikan hukuman terberat, justru kita diberikan anugerah terbesar !! Puji Tuhan... Puji Tuhan…</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hai pemuda, sudahkah engkau menyadarinya bahwa Kristus telah mati bagimu ? Bahkan disaat engkau belum mengenalnya dan engkau terus berdosa kepadaNya, Dia sudah mau mati bagimu… Jika engkau merenung sejenak, untuk jaman ini hanya sedikit orang yang mau mati bagi orang yang benar, hanya sedikit orang yang mau mati untuk orang yang baik, tetapi bagi para pelaku kejahatan, tidak ada yang mau mati baginya. Tetapi Kristus sungguh-sungguh mengasihimu, pada saat engkau menyakiti hatiNya dengan segala macam kejahatan dan dosamu…Dia mau mati bagimu….oleh darahNya, engkau sudah dibenarkan, oleh karena kematianNya engkau tidak lagi mendapat murka Allah, bahkan engkau sekarang disebut sebagai sahabat Allah, bukan hanya sampai disitu, engkau telah dijadikanNya menjadi anak-anak Allah yang hidup. Jika engkau masih mengeraskan hatimu, maka saat ini bukalah hatimu pada Yesus Kristus, terimalah Dia menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadimu…biarkan Dia bertahta dihatimu dan menjadi raja atas kehidupanmu….sebab oleh kematianNya, engkau menjadi hidup !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kematian Kristus, telah membuat kita menjadi hidup bahkan membuat kita memiliki kehidupan yang sejati. Tentu saja hal ini memiliki implikasi pada hidup kita :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Kita belajar untuk mempersembahkan diri kita, hidup kita bagi Dia, baik disaat kita bekerja maka perlu bekerja dengan jujur dan penuh tanggung jawab kepada Allah. Disaat kita sekolah, kita perlu untuk terus memacu diri kita untuk belajar lebih giat sehingga anak-anak Tuhan tidak dianggap remeh oleh orang yang belum mengenal Kristus bukan hanya sampai disitu, anak-anak Tuhan dapat menjadi menjadi saksi Tuhan yang baik sehingga orang lain ikut memuliakan dan mengenal Kristus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Didalam berelasi dengan sesama dan masyarakat, kita belajar untuk mengasihi sesama dan masyarakat dengan kasih yang sudah Tuhan curahkan kepada kita yang standarnya adalah nyawa. Jika banyak orang pada jaman ini memiliki hati untuk memeras dan mencuri berbagai macam hal yang dimiliki oleh masyarakat sehingga masyarakat menjadi miskin baik secara harta benda karakter dan moral, mari kita belajar untuk memiliki hati, untuk memberikan yang terbaik yang kita miliki untuk kesejahteraan masyarakat sehingga kita dapat menjadi saksi Kristus yang Tuhan yang baik dan nama Kristus dipermuliakan. Kerelaan untuk memberikan yang terbaik bahkan sampai memberikan nyawa kepada sesama dan masyarakat adalah standar dan ciri-ciri dari anak-anak Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">- Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita berkomitmen untuk tidak merampok harta bangsa kita dan menghacurkan karakter bangsa dengan teladan kita yang buruk, tetapi belajar untuk memberikan sumbangsih yang terbaik bagi bangsa kita dan membangun karakter yang baik melalui sikap dan keteladanan kita </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagai anak-anak Allah, marilah kita belajar untuk memuliakan dan merajakan Kristus disetiap detik didalam kehidupan kita. Oleh sebab Dia kita hidup, <i>Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati</i>. (Rom 12:1).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Amin</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Renungan ini disharekan pada Buletin Pemuda GKJW Darmo Edisi 2/ April 2011</i></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-84755209561296896112011-04-17T06:37:00.002+07:002011-04-20T03:42:56.389+07:007 Kalimat dari Salib - (2) Kalimat Kedua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsRqkB9v6GSrvfNl6ic-jWVAyIViR0bDQ_S-Tq42HXwyxHJuk88eos1VQtDEgI6H3ve-fVbPW-avVtjLe4vM73L4xi9jlKZoOMkYjM_FS184nPoGom9e8GByrqhHaO3hIIOsYtNbUoOBu/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></span></div><h1 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></h1><h1 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></h1><h1 style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div</b></span><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></h1><h1 align="center"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"> </span></span></h1><h1 align="center"><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US"></span></span></h1><div align="center" class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Luk 23:43 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Luk 23:39-43 - <b>“(39) Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!’ (40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? (41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.’ (42) Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’ (43) Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">I) Penjahat yang menghujat Kristus.</span></span></h2><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1) Text ini menunjukkan bahwa Kristus disalibkan di antara 2 penjahat. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Ini bukan kebetulan, tetapi diatur oleh Allah untuk menggenapi ketentuan / rencanaNya dan juga nubuat Firman Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur Pink</u>: <b><i>“It was no accident that the Lord of Glory was crucified between two thieves. There are no accidents in a world that is governed by God. Much less could there have been any accident on that Day of all days, or in connection with that Event of all events - a Day and an Event which lie at the very centre of the world’s history. No; God was presiding over that scene. From all eternity He had decreed when and where and how and with whom His Son should die. Nothing was left to chance or the caprice of man. All that God had decreed came to pass exactly as He had ordained, and nothing happened save as He had eternally purposed. Whatsoever man did was simply that which God’s hand and counsel ‘determined to be done’ (Acts 4:28). When Pilate gave orders that the Lord Jesus should be crucified between the two malefactors, all unknown to himself, he was but putting into execution the eternal decree of God and fulfilling His prophetic word. Seven hundred years before this Roman officer gave command, God had declared through Isaiah that His Son should be ‘numbered with the transgressors’ (Isa 53:12). ...Not a single word of God can fall to the ground. ‘Forever, O LORD, Thy word is settled in heaven’ (Ps 119:89). Just as God had ordained, and just as He had announced, so it came to pass”</i> [= Bukanlah suatu kebetulan bahwa Tuhan Kemuliaan disalibkan di antara 2 pencuri. Tidak ada kebetulan dalam dunia yang diperintah oleh Allah. Lebih-lebih lagi tidak ada kebetulan pada Hari segala hari, atau dalam hubungannya dengan Peristiwa di antara segala peristiwa - suatu Hari dan Peristiwa yang terletak di pusat sejarah dunia. Tidak; Allah mengontrol adegan / peristiwa itu. Dari kekekalan Allah telah menentukan kapan dan dimana dan bagaimana dan dengan siapa AnakNya harus mati. Tidak ada yang terjadi karena kebetulan atau karena perubahan pikiran manusia. Semua yang telah Allah tentukan terjadi persis seperti yang Ia tentukan, dan tidak ada sesuatupun yang terjadi kecuali yang sudah Ia rencanakan secara kekal. Apapun yang manusia lakukan hanyalah apa yang kuasa / tangan dan rencana / kehendak Allah ‘tentukan untuk terjadi’ (Kis 4:28). Ketika Pilatus memberikan perintah supaya Tuhan Yesus disalibkan di antara 2 kriminil, tanpa ia sendiri sadari, ia sedang melaksanakan ketetapan kekal dari Allah dan menggenapi firman nubuatanNya. Tujuh ratus tahun sebelum pejabat Romawi ini memberikan perintah, Allah telah menyatakan melalui nabi Yesaya bahwa AnakNya harus ‘diperhitungkan sebagai pemberontak / pelanggar’ (Yes 53:12). ... Tidak satupun dari firman Allah bisa jatuh ke tanah / gagal. ‘Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firmanMu ditetapkan di surga’ (Maz 119:89 - diterjemahkan dari KJV). Persis seperti yang Allah telah tentukan, dan persis seperti yang Ia beritakan, begitulah hal itu terjadi]</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 24-25. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yes 53:12 - <b>“Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena <u>ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak</u>, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mungkin saudara bertanya: mengapa digunakan Yes 53:12, dan bukannya Yes 53:9? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yes 53:9 - <b>“Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, <u>dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat</u>, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jawabannya adalah: karena kalimat yang saya garis-bawahi itu salah terjemahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kitab Suci Indonesia: <b>‘dan dalam matinya ia ada di antara <u>penjahat-penjahat</u>’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">KJV: <i>‘and with <u>the rich</u> in his death’</i> (= dan dengan / bersama <u>orang kaya</u> dalam matinya). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">RSV: <i>‘and with <u>a rich man</u> in his death’</i> (= dan dengan / bersama <u>seorang kaya</u> dalam matinya). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">NIV: <i>‘and with <u>the rich</u> in his death’</i> (= dan bersama <u>orang kaya</u> dalam kematiannya). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">NASB: <i>‘Yet He was with <u>a rich man</u> in His death’</i> (= Tetapi Ia bersama dengan <u>seorang kaya</u> dalam matiNya). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, ayat yang menubuatkan bahwa Yesus akan mati di antara 2 penjahat bukanlah Yes 53:9 tetapi Yes 53:12. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b) Ini menunjukkan Kristus sebagai Pengganti (substitute) kita! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur Pink</u>: <b><i>“Why did God order it that His beloved Son should be crucified between two criminals? Certainly God had a reason; a good one, ... was not the Saviour numbered with transgressors to show us the position He occupied as our Substitute? He had taken the place which was due us, and what was that but the place of shame, the place of transgressors, the place of criminals condemned to death!”</i> (= Mengapa Allah mengatur sehingga AnakNya yang kekasih harus disalibkan di antara 2 penjahat? Pasti Allah mempunyai alasan; suatu alasan yang baik, ... bukankah sang Juruselamat terhitung di antara pelanggar-pelanggar / pemberontak-pemberontak untuk menunjukkan kepada kita posisi yang Ia tempati sebagai Pengganti kita? Ia telah mengambil tempat yang seharusnya adalah milik kita, dan apakah itu selain tempat yang memalukan, tempat dari pelanggar-pelanggar / pemberontak-pemberontak, tempat dari penjahat-penjahat yang dihukum mati!)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 25. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Yes 53:4-6 - <b>“(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) Penjahat-penjahat itu <b>‘digantung’</b> (ay 39). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dari istilah <b>‘digantung’</b> ini Adam Clarke menafsirkan bahwa berbeda dengan Kristus yang betul-betul disalibkan (dipaku pada kayu salib), maka penjahat-penjahat itu hanya diikatkan pada kayu salib, dan karena itu Kristus mati lebih cepat dari mereka (Yoh 19:31-33). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi saya tidak setuju dengan penafsiran Adam Clarke ini karena: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Mat 27:44 dan Mark 15:32 mengatakan bahwa penjahat-penjahat itu <b>‘disalibkan’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:44 - <b>“Bahkan penyamun-penyamun yang <u>disalibkan</u> bersama-sama dengan Dia mencelaNya demikian juga”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:32 - <b>“Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.’ Bahkan kedua orang yang <u>disalibkan</u> bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Dalam Luk 23:33, kata kerja <b>‘menyalibkan’</b> digunakan baik untuk Yesus, maupun untuk kedua penjahat tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 23:33 - <b>“Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka <u>menyalibkan Yesus</u> di situ <u>dan juga kedua orang penjahat itu</u>, yang seorang di sebelah kananNya dan yang lain di sebelah kiriNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3. Dalam Yoh 19:31, kata <b>‘tergantung’</b> digunakan untuk ketiga orang tersebut. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 19:31 - <b>“Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal <u>tergantung</u> pada kayu salib - sebab Sabat itu adalah hari yang besar - maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kesimpulannya: kata <b>‘disalibkan’</b> dan <b>‘digantung’</b> digunakan secara <i>interchangeable</i> (= bisa dibolak balik). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="font-size: small;">2) Penjahat ini menghujat Yesus (ay 39). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:44 dan Mark 15:32 menggunakan kata <b>‘mencela’</b>, tetapi Luk 23:39 ini menggunakan kata yang jauh lebih keras yaitu <b>‘menghujat’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 27:44 - <b>“Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia <u>mencela</u>Nya demikian juga”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:32 - <b>“Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.’ Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia <u>mencela</u> Dia juga”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 23:39 - <b>“Seorang dari penjahat yang digantung itu <u>menghujat</u> Dia, katanya: ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini menunjukkan bahwa: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Lukas tidak menceritakan bagian yang persis sama dengan yang diceritakan oleh Matius dan Markus. Pentingnya hal ini akan kita lihat belakangan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Penjahat ini betul-betul orang yang keterlaluan. Sudah mau mati masih menghujat orang lain. Andaikatapun Yesus memang adalah seorang penipu / penjahat, apa perlunya ia menghujat Yesus? Ini adalah contoh orang yang bertekun dalam dosa sampai mati! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah saudara adalah orang yang bertekun dalam dosa seperti penjahat ini? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) Hujatannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 39: <b>“Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: <u>‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!’</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a) <b>‘Bukankah Engkau adalah Kristus?’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini jelas diucapkan oleh penjahat itu dengan nada mengejek, dan justru menunjukkan ketidak-percayaannya bahwa Yesus adalah Kristus / Mesias. Ini juga merupakan ejekan yang sama dengan yang diberikan oleh para imam kepada Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 23:35 - <b>“Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: ‘Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diriNya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b) <b>‘Selamatkanlah diriMu dan kami’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekalipun ini juga bisa diucapkan sebagai ejekan, tetapi mungkin sekali dalam dirinya ada keinginan untuk betul-betul diselamatkan oleh Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“‘Save thyself and us.’ Save our lives. Deliver us from the cross. This man did not seek for salvation truly; he asked not to be delivered from his sins; if he had, Jesus would also have heard him. Men often, in sickness and affliction, call upon God. They are earnest in prayer. They ask of God to save them, but it is only to save them from temporal death. It is not to be saved from their sins, and the consequence is, that when God does raise them up, they forget their promises, and live as they did before, as this robber would have done if Jesus had heard his prayer and delivered him from the cross”</i> (= ‘Selamatkanlah diriMu dan kami’. Selamatkanlah jiwa kami. Bebaskanlah kami dari salib. Orang ini tidak sungguh-sungguh mencari keselamatan; ia tidak meminta untuk dibebaskan dari dosa-dosanya; seandainya ia memintanya, Yesus akan sudah mendengarkannya juga. Manusia dalam keadaan sakit dan menderita, sering memanggil Allah. Mereka sungguh-sungguh dalam doa. Mereka meminta Allah untuk menyelamatkan mereka, tetapi hanya menyelamatkan mereka dari kematian sementara. Bukan untuk menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka, dan konsekwensinya adalah, pada waktu Allah memang mengangkat mereka, mereka melupakan janji-janji mereka, dan mereka hidup seperti sebelumnya, seperti yang akan dilakukan oleh perampok ini seandainya Yesus mendengar doanya dan membebaskannya dari salib)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Penerapan</span></u><span style="color: black;">:</span> bandingkan ini dengan banyak orang Kristen jaman sekarang, yang hanya meminta kesembuhan dari penyakit, pertolongan dari problem, meminta untuk menjadi kaya, dan sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dua pernyataan tersebut di atas adalah dua pernyataan yang kontradiksi! Ia tidak percaya Yesus, tetapi ia ingin diselamatkan. Itu mustahil bisa terjadi, karena Yesus sendiri berkata: <b>“Jikalau kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu”</b> (Yoh 8:24b). Mengapa demikian? Karena tanpa memiliki Yesus sebagai Penebus / Juruselamat dosa saudara, maka saudara sendirilah yang harus membayar hutang dosa saudara! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penerapan</u>: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saudara tidak percaya kepada Yesus, jangan berharap saudara bisa selamat! Kalau saudara ingin selamat, percayalah dan datanglah kepada Yesus! Ia adalah satu-satunya jalan ke surga (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">4) Tidak takut kepada Allah, bahkan pada saat mau mati. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 40: <b>“Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sebetulnya, seseorang yang tahu bahwa dirinya akan segera mati, akan takut terhadap Allah kepada siapa ia harus menghadap dan mempertanggung-jawabkan seluruh hidupnya / dosa-dosanya. Tetapi penjahat ini, sama sekali tak mempedulikan hal itu, dan bahkan menggunakan sisa hidupnya yang tinggal sedikit itu untuk terus berbuat dosa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Menurut saya, ini membuktikan adanya <i>reprobation</i> (= penentuan binasa). Atau, setidaknya membuktikan bahwa manusia tidak mungkin mau ataupun bisa bertobat kalau bukan karena pekerjaan Tuhan dalam dirinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">II) Penjahat yang bertobat.</span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1) Dalam Mat 27:44 / Mark 15:32 dikatakan bahwa kedua penjahat itu mencela Yesus, tetapi dalam Luk 23:39-42 dikatakan bahwa hanya satu penjahat yang menghujat Yesus, sedangkan yang satunya justru menegur temannya itu, dan lalu menyatakan imannya kepada Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bagaimana cara mengharmoniskan Mat 27:44 / Mark 15:32 dengan Luk 23:39-42? Ada beberapa cara: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.4pt; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Calvin menganggap bahwa Matius dan Markus menggunakan gaya bahasa <i>synecdoche</i>, dimana sekalipun mereka menuliskan seluruhnya (kedua penjahat), tetapi yang mereka maksudkan adalah sebagian (salah satu penjahat). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Gaya bahasa seperti ini sering dipakai bahkan dalam pembicaraan sehari-hari, misalnya: kalau kesebelasan sepak bola Indonesia kalah, maka orang berkata ‘Indonesia kalah’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Dalam Kitab Suci kadang-kadang <i>plural</i> / jamak bisa diartikan <i>singular</i> / tunggal. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Contoh</u>: kata <b>‘mereka’</b> dalam Mat 2:20 jelas menunjuk pada satu orang, yaitu Herodes (Mat 2:19). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 2:19-20 - <b>“(19) <u>Setelah Herodes mati</u>, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: (20) ‘Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena <u>mereka</u> yang hendak membunuh Anak itu, <u>sudah mati</u>.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) Matius dan Markus menceritakan bagian yang tidak persis sama dengan yang diceritakan oleh Lukas. Matius dan Markus hanya menceritakan bagian awalnya, sedangkan Lukas hanya menceritakan bagian akhirnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi, mula-mula kedua penjahat itu <u>mencela</u> Yesus. Ini yang diceritakan dalam Mat 27:44 / Mark 15:32. Tetapi belakangan / akhirnya salah satu dari penjahat-penjahat itu bertobat, tetapi yang satunya bahkan menjadi bertambah jahat sehingga lalu <u>menghujat</u> Yesus, dan ini menyebabkan penjahat yang bertobat itu menegur dia. Ini yang diceritakan dalam Luk 23:39-41. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Saya setuju dengan penafsiran yang ke 3 ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2) Faktor-faktor yang menghalangi dan mendukung pertobatannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Faktor yang menghalangi pertobatannya: Yesus yang mengaku sebagai Anak Allah, Mesias, Raja, dan Juruselamat itu, pada saat itu sedang tergantung dengan tidak berdaya di atas kayu salib. Menurut logika duniawi, ini tentu merupakan suatu hal yang menggelikan atau merupakan suatu kebodohan! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. 1Kor 1:18,22,23 - <b>“(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah <u>kebodohan</u> bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. ... (22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi <u>suatu kebodohan</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Faktor-faktor yang mendukung pertobatannya: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Rasa takut kepada Allah pada saat ia mau mati. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 40: <b>“Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tegurannya ini secara implicit menunjukkan bahwa ia sendiri mempunyai rasa takut kepada Allah pada saat itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini menunjukkan bahwa dalam memberitakan Injil kita juga perlu memberitakan tentang keadilan Allah, hukuman Allah, kengerian neraka dsb, supaya orang yang kita injili itu menjadi takut dan bertobat. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Sikap dan kesucian Yesus yang terlihat mulai saat Ia dicambuki, digiring, disalibkan dsb. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 41: <b>“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi <u>orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah</u>.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mungkin sekali pertobatannya terjadi karena ia melihat bahwa Yesus sangat berbeda dengan orang-orang lain pada waktu disalibkan. Perbedaannya: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Pada waktu Yesus diejek, dihina, dsb, Ia tidak membalas. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Pada waktu paku menembus tangan dan kaki, apalagi pada waktu kayu salib yang tadi terbaring di tanah itu lalu ditegakkan, orang yang tersalib biasanya melontarkan segala macam kutukan, sumpah serapah dan cacian. Tetapi Yesus justru berkata: <b>“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”</b> (Luk 23:34a). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Dalam mengalami semua penderitaanNya, Yesus tidak takut tetapi tetap tenang dan berserah kepada BapaNya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saja kita bisa mempunyai sikap dan kesucian seperti ini, maka pasti kitapun akan menarik banyak orang datang kepada Yesus! Maukah saudara berusaha meneladani sikap dan kehidupan Yesus? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3. Firman yang pernah ia dengar, baik secara langsung atau tak langsung, dari Yesus (ay 42 bdk. Mat 24:30 25:31 Yoh 18:33,36-37). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 42: <b>“Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mungkin ia pernah mendengar, baik secara langsung atau tidak langsung, ajaran Yesus dalam ayat-ayat seperti ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 24:30 - <b>“Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 25:31 - <b>“‘Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 18:33,36-37 - <b>“(33) Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepadaNya: ‘Engkau inikah raja orang Yahudi?’ ... (36) Jawab Yesus: ‘KerajaanKu bukan dari dunia ini; jika KerajaanKu dari dunia ini, pasti hamba-hambaKu telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi KerajaanKu bukan dari sini.’ (37) Maka kata Pilatus kepadaNya: ‘Jadi Engkau adalah raja?’ Jawab Yesus: ‘Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pada saat ia mendengarnya, ia tidak bertobat. Tetapi sekarang pada saat ia mau mati, ia menanggapinya dan bertobat! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini suatu hal yang harus selalu kita pikirkan pada saat kita memberitakan Injil dan ditolak. Sekalipun pada saat itu orang yang kita injili itu menolak, tetapi tetap ada kemungkinan bahwa dikemudian hari ia bertobat. Jadi, jangan kecewa, putus asa, apalagi berhenti dalam memberitakan Injil, pada waktu saudara ditolak. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">4. Pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini jelas harus ada karena tanpa ini tidak seorangpun bisa datang kepada Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bandingkan dengan: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Yoh 6:44,65 - <b>“(44) <u>Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku</u>, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. ... (65) Lalu Ia berkata: ‘Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: <u>Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya</u>.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>1Kor 12:3 - <b>“Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan <u>tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) Imannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Imannya terlihat dari: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Ia sadar bahwa kematian bukanlah akhir dari segala-galanya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 40,42: <b>“(40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ‘Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? ... (42) Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah saudara juga menyadari hal ini? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Ia sadar bahwa Allah itu adil dan akan menghukum orang berdosa (ay 40). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada banyak orang hanya menyoroti kasih Allah saja, sehingga mereka mengabaikan keadilan dan penghukuman Allah! Bagaimana dengan saudara? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">3. Ia sadar dirinya adalah orang yang berdosa dan patut dihukum. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 41: <b>“<u>Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita</u>, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah saudara menganggap diri saudara baik dan layak masuk surga? Kalau ya, saudara justru pasti akan masuk neraka! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Orang ini sadar akan dosanya, dan merasa layak menerima hukuman mati di kayu salib. Memang kesadaran akan dosa merupakan suatu persyaratan untuk bisa beriman kepada Kristus. Kalau seseorang tak sadar dosa, untuk apa ia menerima Kristus sebagai Juruselamat / Penebus? Orang yang tak menyadari bahwa dirinya sakit tak akan membutuhkan dokter. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">4. Ia percaya bahwa Yesus tidak melakukan sesuatu yang salah. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 41: <b>“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi <u>orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah</u>.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a. Penjahat ini lebih melek matanya dari pada para imam! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“The chief priests would have him crucified between the malefactors, as one of them; but this thief has more sense than they, and owns he is not one of them. Whether he had before heard of Christ and of his wonderous works does not appear, but the Spirit of grace enlightened him with this knowledge, and enabled him to say, ‘This man has done nothing amiss.’”</i> (= Imam-imam kepala menyuruh menyalibkan Dia di antara penjahat-penjahat, sebagai salah seorang dari mereka; tetapi pencuri ini lebih mempunyai pengertian dari mereka, dan mengakui bahwa Ia bukan salah satu dari mereka. Apakah sebelumnya ia telah mendengar tentang Kristus dan tentang pekerjaan-pekerjaanNya yang ajaib tidak terlihat, tetapi Roh kasih karunia menerangi dia dengan pengetahuan ini, dan memampukan ia untuk berkata: ‘Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah’)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Dengan demikian ia pasti juga percaya bahwa <i>claim</i> Yesus, yang menyatakan diriNya sebagai Mesias dan Anak Allah, pasti juga benar. Mengapa? Karena kalau <i>claim</i> itu salah, itu berarti Yesus memang berbuat sesuatu yang salah. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Apakah saudara percaya akan claim Yesus bahwa Ia adalah Mesias / Anak Allah? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">5. Ia percaya bahwa Yesus akan datang sebagai Raja pada kedatanganNya yang keduakalinya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 42: <b>“Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Untuk kata <b>‘ingatlah’</b> digunakan bentuk aorist imperative (= kata perintah bentuk lampau), yang menunjukkan bahwa ia hanya minta untuk diingat 1 x saja pada saat Yesus datang kedua-kalinya itu (Lenski, hal 1144). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Barnes’ Notes</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“‘Remember me.’ This is a phrase praying for favor, or asking him to grant him an interest in his kingdom, or to acknowledge him as one of his followers. It implied that he believed that Jesus was what he claimed to be - the Messiah; that, though he was dying with them, yet he would set up his kingdom; and that he had full power to bless him, though about to expire”</i> (= ‘Ingatlah akan aku’. Ini merupakan suatu ungkapan untuk meminta suatu kebaikan / pertolongan, atau memintaNya untuk memberikan baginya suatu hak dalam KerajaanNya, atau untuk mengakuinya sebagai salah satu pengikutNya. Secara implicit ini menunjukkan bahwa ia percaya bahwa Yesus adalah seperti yang Ia claim, sang Mesias; sehingga, sekalipun Ia sedang sekarat bersama mereka, tetapi Ia akan mendirikan KerajaanNya; dan bahwa Ia mempunyai kuasa penuh untuk memberkatinya, sekalipun Ia hampir mati)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe Bible Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“This man showed amazing confidence in Jesus; for he saw him dying on a cross, and yet believed that he would come in a kingdom”</i> (= Orang ini menunjukkan keyakinan yang mengherankan kepada Yesus; karena ia melihatNya sekarat di kayu salib, tetapi percaya bahwa Ia akan datang dalam suatu Kerajaan)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mengomentari ayat ini Calvin berkata: kalau penjahat itu bisa menerima Yesus sebagai Raja pada saat Yesus sedang terpaku di atas kayu salib, maka celakalah kita kalau sekarang setelah Yesus bangkit, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, kita tidak menerimaNya sebagai Raja dalam kehidupan kita. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">6. Ia menyerahkan keselamatan jiwanya kepada Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ay 42: <b>“Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Perhatikan bahwa ia tidak mempersoalkan keselamatan jasmaninya seperti penjahat yang pertama (ay 39), tetapi ia mempersoalkan jiwanya <u>setelah ia mati</u>! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ia mempunyai pikiran yang jauh lebih bagus dari temannya itu, dan juga dari banyak gereja / hamba Tuhan / orang kristen yang hanya menekankan manfaat Yesus bagi hidup sekarang ini, seperti memberikan kesembuhan, memberikan berkat / kekayaan, menolong dari problem dsb. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saudara adalah hamba Tuhan / orang Kristen seperti ini, maka renungkan kata-kata Paulus dalam 1Kor 15:19 yang berbunyi: <b>“Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Renungkanlah</u>: apakah saudara sudah percaya kepada Yesus demi keselamatan jiwa saudara pada hidup yang akan datang? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) Bukti imannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekalipun hidup penjahat ini sudah tinggal sangat singkat, tetapi tetap ada pengudusan, biarpun sedikit, yang membuktikan kesejatian imannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Tadi, bersama-sama penjahat yang satunya, ia mencela Yesus (Mat 27:44 Mark 15:32). Tetapi sekarang, pada waktu penjahat satunya itu menghujat Yesus, ia bukan saja tidak ikut menghujat, tetapi ia bahkan berani menegur temannya itu (ay 39-41). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada banyak orang yang tidak berani menegur anaknya yang melakukan kesalahan yang dulu ia sendiri juga lakukan (misalnya tidak jujur dalam ulangan). Tetapi penjahat ini, baru saja mencela Yesus, tetapi sekarang berani menegur temannya yang menghujat Yesus. Ini sesuatu yang luar biasa! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Ia adalah orang yang tahu diri dan rendah hati! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bandingkan dengan Yakobus dan Yohanes yang minta duduk di kiri dan kanan Yesus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 10:35-37 - <b>“(35) Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: ‘Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!’ (36) JawabNya kepada mereka: ‘Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?’ (37) Lalu kata mereka: <u>‘Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananMu dan yang seorang di sebelah kiriMu.’</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi penjahat ini hanya minta ‘diingat’ oleh Yesus (ay 42). Permintaan yang rendah hati dan tahu diri seperti ini harus kita tiru, bahkan kalau dalam hidup ini kita sudah banyak melakukan banyak hal untuk Tuhan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Luk 17:7-10 - <b>“(7) ‘Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! (8) Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. (9) Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? (10) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“All he begs is, ‘Lord, remember me,’ referring himself to Christ in what way to remember him. It is a request like that of Joseph to the chief butler, ‘Think on me.’ (Gen. 40:14), and it sped better; the chief butler forgot Joseph, but Christ remembered this thief”</i> [= Semua yang ia minta adalah ‘Tuhan, ingatlah aku’, menyerahkan dirinya sendiri kepada Kristus, dengan cara apa Ia mau mengingatnya. Ini merupakan suatu permohonan seperti permohonan Yusuf kepada juru minuman, ‘Ingatlah kepadaku’ (Kej 40:14), dan itu berhasil dengan lebih baik; juru minuman itu melupakan Yusuf, tetapi Kristus mengingat pencuri ini]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penerapan</u>: adanya pengudusan menunjukkan kesejatian iman penjahat itu (bdk. Yak 2:17,26). Bagaimana dengan iman saudara? Apakah juga disertai dengan pengudusan / perbuatan baik / ketaatan yang membuktikan kesejatiannya? Kalau tidak, jangan pernah mimpi bahwa saudara akan diselamatkan! </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><span style="font-size: small;"> </span><br />
<h2><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">III) Jawaban Yesus (ay 43).</span></span></h2><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 23:43 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1) Ketika dicela / dihujat, Yesus tidak menjawab; tetapi pada waktu Ia melihat ada penjahat yang membutuhkan Firman Tuhan, bimbingan dan hiburan, Ia menjawabnya! Kalau kita mungkin terbalik! Pada saat ada orang mencela, kita menjawabnya, tetapi pada waktu ada orang membutuhkan Firman Tuhan, hiburan dan bimbingan, kita bungkam seribu bahasa! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Juga perlu saudara perhatikan bahwa kata-kata Yesus ini bukan sekedar hiburan kosong yang tidak benar! Ini adalah kebenaran, yang pasti melegakan sekali bagi penjahat itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penerapan</u>: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Berusahalah untuk menghibur orang, tetapi jangan memberikan hiburan kosong yang tidak benar. Itu sama dengan dusta! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.4pt; text-align: justify; text-indent: -14.4pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2) Perhatikan bahwa dalam penderitaan yang luar biasa hebatnya, dan dalam detik-detik terakhir hidupNya, Yesus tetap melayani BapaNya dan sesama manusiaNya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Berbeda dengan penjahat yang pertama, yang bertekun dalam dosa sampai pada akhir hidupnya, maka Yesus tekun dalam berbuat baik / melayani sampai pada akhir hidupNya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“Though Christ himself was now in the greatest struggle and agony, yet he had a word of comfort to speak to a poor penitent that committed himself to him”</i> (= Sekalipun Kristus sendiri sekarang sedang berada dalam pergumulan dan kesakitan yang terbesar, tetapi Ia mempunyai suatu ucapan penghiburan bagi seorang petobat yang menyerahkan dirinya sendiri kepadaNya)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) Mari sekarang kita mempelajari kata-kata Yesus ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Luk 23:43 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya ...”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jamieson, Fausset & Brown</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“‘Verily I say unto thee.’ ‘Since thou speakest as to the King, with kingly authority speak I to thee.’”</i> (= ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu’. ‘Karena engkau berbicara seperti kepada sang Raja, dengan otoritas seorang raja Aku berbicara kepadamu)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b) <b>“hari ini juga”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Saksi-Saksi Yehuwa menghubungkan kata-kata <b>‘hari ini’</b> dengan <b>‘Aku berkata kepadamu’</b>, bukan dengan kata-kata <b>‘engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Berbeda dengan kita yang menganggap ‘Firdaus’ sebagai ‘surga’, maka Saksi-Saksi Yehuwa menganggap bahwa ‘Firdaus’ ini menunjuk kepada ‘bumi yang akan disempurnakan nanti’, dan karena itu Firdaus itu belum ada pada jaman sekarang ini. Ini menyebabkan mereka ‘terpaksa’ mengubah terjemahan dari Luk 23:43 (<u>Catatan</u>: sebetulnya ini merupakan perubahan yang sia-sia, karena dalam 2Kor 12:4 Paulus telah diangkat ke Firdaus!). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Mari kita perhatikan perubahan yang dilakukan oleh orang-orang sesat ini! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Luk 23:43 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya <u>hari ini</u> juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">TDB: </span><b><span style="color: black;">“Dan ia mengatakan kepadanya, ‘Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu <u>hari ini</u>: Engkau akan bersamaku di Firdaus”</span></b><span style="color: black;">.</span><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kalau menggunakan versi bahasa Inggris maka perubahannya hanya terletak pada perubahan letak dari satu koma (’). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">RSV: <b><i>“And he said to him, ‘Truly, I say to you, <u>today</u> you will be with me in Paradise.’”</i> (= Dan Ia berkata kepadanya: ‘Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, <u>hari ini</u> engkau akan bersama Aku dalam Firdaus)</b></span><span style="color: black;">. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">NWT: <b><i>“And he said to him: ‘Truly I tell you <u>today</u>, You will be with me in Paradise.’”</i> (= Dan Ia berkata kepadanya: ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu <u>hari ini</u>, Engkau akan bersama Aku dalam Firdaus)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">: TDB dan NWT merupakan Kitab Suci Saksi Yehuwa. Yang NWT (= New World Translation) adalah aslinya, dalam bahasa Inggris, sedangkan TDB (= Terjemahan Dunia Baru) adalah terjemahannya dalam bahasa Indonesia. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada beberapa alasan yang secara kelewat jelas menunjukkan ketidakmungkinan terjemahan NWT / TDB ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a. Ini adalah terjemahan yang tidak masuk akal. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tidak pernah ada siapapun (baik dalam Alkitab maupun dalam kehidupan sehari-hari), yang mengatakan: <b>‘Aku berkata kepadamu <u>hari ini</u>’</b>. Sudah tentu pada saat seseorang mengatakan sesuatu, ia mengatakannya hari ini / saat ini. Kalau bukan <b>‘hari ini’</b>, lalu kapan? Kemarin? Besok pagi? Karena hal itu merupakan sesuatu yang sudah jelas, tidak ada orang berkata seperti itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Selain kata-kataNya kepada penjahat yang bertobat dalam Luk 23:43 ini, Yesus mengucapkan kata-kata <b>‘Aku berkata kepadamu’</b> sebanyak 140 x, dengan perincian sebagai berikut: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dalam Injil Matius, Yesus mengucapkan kata-kata <b>‘Aku berkata kepadamu’</b> 57 x, yaitu dalam Mat 5:18,20,22,26,28,32,34,39,44 6:2,5,16,25,29 8:10,11 10:15,23,42 11:9,11,22,24 12:6,31,36 13:17 16:11,28 17:20 18:3,10,13,18,19,22 19:9,23,24,28 21:21,31,43 23:36,39 24:2,34,47 25:12,40,45 26:13,21,29,34,64. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dalam Injil Markus, Yesus mengucapkan kata-kata <b>‘Aku berkata kepadamu’</b> 16 x, yaitu dalam Mark 3:28 5:41 8:12 9:1,13,41 10:15,29 11:23,24 12:43 13:30 14:9,18,25,30. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dalam Injil Lukas, Yesus mengucapkan kata-kata <b>‘Aku berkata kepadamu’</b> 38 x, yaitu dalam Luk 3:8 4:24,25 7:9,14,26,28,47 9:27 10:12 11:8,9,51 12:4,5,8,22,27,37,44,59 13:24,35 14:24 15:7,10 16:9 17:34 18:8,14,17,29 19:26,40 21:3,32 22:16,34. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dalam Injil Yohanes Yesus mengucapkan kata-kata <b>‘Aku berkata kepadamu’</b> itu 29 x, yaitu dalam Yoh 1:50,51 3:3,5,7,11 4:35 5:19,24,25 6:26,32,47,53 8:24,34,51,58 10:1,7 12:24 13:16,20,21,38 14:12 16:20,23 21:18. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yesus tidak pernah mengatakan: <b>‘Aku berkata kepadamu <u>hari ini</u>’</b>. Jadi kalau Luk 23:43 diterjemahkan seperti itu, itu merupakan terjemahan yang mengada-ada, dan secara sangat jelas menunjukkan kekurang-ajaran NWT / TDB dalam melakukan penterjemahan! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Bukan di masa yang akan datang yang jauh, tetapi ‘hari ini juga’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Perhatikan juga bahwa penjahat itu hanya minta supaya Kristus <u>mengingat</u> Dia. Kapan? Pada saat Kristus datang kembali! Tetapi bagaimana jawaban Yesus? <b>‘Engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus’</b>! Kapan? <b>‘Hari ini’</b>! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jamieson, Fausset & Brown</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“‘Thou art prepared for a long delay before I come in My Kingdom, but not a day’s delay shall there be for thee; thou shall not be parted from Me even for a moment, but together we shall go, and with Me, before this day expire, shalt thou be in paradise.’”</i> (= Engkau siap untuk suatu penundaan yang lama sebelum Aku datang dalam KerajaanKu, tetapi tidak akan ada penundaan satu haripun untuk engkau; engkau tidak akan berpisah dari Aku bahkan untuk satu saat, tetapi kita akan pergi bersama-sama, dan bersama Aku, sebelum hari ini berlalu, engkau akan ada di Firdaus)</b>.</span> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Ef 3:20-21 - <b>“(20) Bagi Dialah, <u>yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan</u>, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, (21) bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c) Firdaus adalah surga, bukan tempat penantian. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u>: <b><i>“what is meant by Paradise? Paradise is heaven”</i> (= apa yang dimaksudkan dengan Firdaus? Firdaus adalah surga)</b> - hal 1033. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dasarnya: Kata <b>‘Firdaus’</b> berasal dari kata bahasa Yunani PARADEISOS, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan <i>paradise</i> (= surga). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata Yunani itu muncul hanya 3 x dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Luk 23:43 ini, dalam 2Kor 12:4 dan dalam Wah 2:7. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Dalam 2Kor 12:4, kalau kita membandingkannya dengan 2Kor 12:2, maka jelas bisa kita dapatkan bahwa Firdaus adalah surga, karena dalam 2Kor 12:2 Paulus mengatakan diangkat ke sorga, sedangkan dalam 2Kor 12:4 Paulus mengatakan diangkat ke Firdaus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2Kor 12:2,4 - <b>“(2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba <u>diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga</u>. ... (4) ia tiba-tiba <u>diangkat ke Firdaus</u> dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Dalam Wah 2:7 dikatakan bahwa dalam taman Firdaus itu terdapat pohon kehidupan. Sedangkan dari Wah 22:2,14,19 terlihat bahwa pohon kehidupan itu ada di surga. Kesimpulannya lagi-lagi adalah bahwa Firdaus adalah surga! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Wah 2:7 - <b>“Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari <u>pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah</u>.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Wah 22:2,14,19 - <b>“(2) Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada <u>pohon-pohon kehidupan</u> yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. ... (14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas <u>pohon-pohon kehidupan</u> dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. ... (19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari <u>pohon kehidupan</u> dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3. Kalau dalam 2 ayat itu Firdaus menunjuk pada surga, maka jelas bahwa dalam Luk 23:43 juga harus diartikan sebagai surga! Dan kalau dalam Luk 23:43 ini kata ‘Firdaus’ tidak diartikan sebagai ‘surga’, maka akan terjadi kontradiksi antara kata-kata Yesus di sini dengan kata-kata Yesus yang terakhir, yaitu <b>‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan <s>nyawa</s></b>(roh)<b>Ku’</b> (Luk 23:46). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">Kalau Firdaus menunjuk pada surga, maka ini menunjukkan bahwa: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Pada saat Yesus mati, Ia langsung pergi ke surga. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Luk 23:46 - <b>“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan <u>nyawa</u>Ku.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan <u>nyawa</u>Nya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">:</span> kata ‘nyawa’ seharusnya adalah ‘roh’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Penyerahan rohNya ke dalam tangan Bapa jelas menunjukkan bahwa begitu mati roh dari manusia Yesus pergi ke surga! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi jelaslah bahwa Yesus tidak turun kemana-mana, baik ke neraka, kerajaan maut ataupun tempat penantian! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau demikian, apa artinya kata-kata ‘turun ke neraka / kerajaan maut’ dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli? Calvin mengatakan bahwa kalimat ini menunjuk pada penderitaan rohani yang dialami oleh Yesus, pada saat Ia masih hidup / terpancang di atas kayu salib, tepatnya pada saat Ia berteriak <b>‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’</b>. Ingat bahwa di neraka orang terpisah dari Allah (bdk. 2Tes 1:9). Karena itu, pada saat Yesus terpisah dari Allah, Ia dikatakan ‘turun ke neraka’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi Calvin beranggapan bahwa 12 Pengakuan Iman Rasuli itu mula-mula menunjukkan penderitaan Yesus secara jasmani yang terlihat oleh mata manusia, yaitu ‘menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, mati dan dikuburkan’. Setelah itu 12 Pengakuan Iman Rasuli itu menunjukkan penderitaan Yesus secara rohani yang tidak terlihat oleh mata manusia, yaitu ‘turun ke neraka’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Keberatan</u>: kalau memang Yesus langsung ke surga pada saat mati, mengapa setelah Ia bangkit Ia mengatakan bahwa Ia belum pergi kepada Bapa? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yoh 20:17 - <b>“Kata Yesus kepadanya: ‘Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Jawab</u>: Kata-kata <b>‘janganlah engkau memegang Aku’</b> dalam Yoh 20:17 tidak mungkin berarti bahwa Ia tidak mau disentuh oleh Maria Magdalena, karena Ia membiarkan murid-murid dan perempuan-perempuan yang lain menyentuhNya setelah Ia kebangkitanNya (Mat 28:9b Luk 24:39-40 Yoh 20:27). Jadi, kata-kata itu maksudnya adalah ‘jangan menahan / nggandoli Aku’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dengan demikian kata-kata <b>‘belum pergi kepada Bapa’</b> tidak menunjuk ke belakang (antara kematian dan kebangkitan), tetapi menunjuk ke depan, pada kenaikanNya ke surga (perhatikan Yoh 20:17b yang jelas berbicara tentang kenaikanNya ke surga). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jadi Yesus, yang tahu bahwa Maria Magdalena itu bermaksud menahan Dia selama-lamanya di dunia ini, lalu berkata ‘Jangan menahan / nggandoli Aku, karena Aku harus naik ke surga / pergi kepada Bapa!’. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dengan demikian, Yoh 20:17 ini tidak menunjukkan bahwa antara kematian dan kebangkitan, Yesus tidak pergi ke surga! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Pada saat mati, penjahat yang bertobat itu (dan juga semua orang yang betul-betul percaya kepada Yesus) langsung masuk ke surga (hanya roh / jiwanya, sedangkan tubuhnya menunggu kedatangan Kristus yang keduakalinya). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini menunjukkan bahwa: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pada saat mati, jiwa tetap ada sekalipun terpisah dari tubuh. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“from the narrative we may learn: 1. That the soul will exist separately from the body; for, while the thief and the Saviour would be in Paradise, their bodies would be on the cross or in the grave”</i> (= dari cerita ini kita bisa belajar: 1. Bahwa jiwa akan ada secara terpisah dari tubuh; karena, sementara si pencuri dan sang Juruselamat akan ada di Firdaus, tubuh-tubuh mereka akan ada di salib atau di kuburan)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u>: <b><i>“<span style="color: black;">souls, when they have departed from their bodies, continue to live; otherwise the promise of Christ, which he confirms even by an oath, would be a mockery</span>”</i> (= jiwa-jiwa, pada waktu mereka telah terpisah dari tubuh-tubuh mereka, tetap hidup; kalau tidak maka janji Kristus, yang Ia teguhkan dengan suatu sumpah, akan merupakan suatu olok-olok)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Doktrin yang mengajarkan bahwa antara kita mati sampai Kristus datang kembali jiwa / roh kita tidur (di kuburan), adalah doktrin yang salah! Penjahat ini tidak berada di kuburan sampai Kristus datang kedua-kalinya, tetapi <u>langsung</u> masuk surga <u>pada hari itu juga</u>. Juga perhatikan bahwa baik Lazarus maupun orang kaya dalam Luk 16:19-31 sama-sama sadar dan tidak tidur setelah mereka mati! Juga mereka (rohnya) tidak ada di kuburan tetapi sudah ada di surga / neraka! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Doktrin yang mengajarkan adanya tempat penantian, juga adalah ajaran yang salah. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau memang Firdaus berarti tempat penantian, dan penjahat itu masuk tempat penantian lebih dulu, itu berarti bahwa Kristus juga pergi ke tempat penantian (karena Ia berkata: <b>‘... hari ini juga engkau akan ada <u>bersama-sama dengan Aku</u> di dalam Firdaus’</b>). Apa gerangan yang Ia lakukan di tempat penantian? Dan bagaimana hal ini bisa diharmoniskan dengan kata-kataNya dalam Luk 23:46 - <b>“Ya Bapa, <u>ke dalam tanganMu</u> kuserahkan <s>nyawa</s></b>(roh)<b>Ku”</b>? Adalah menggelikan untuk mengatakan bahwa <b>‘tangan Bapa’</b> menunjuk pada tempat penantian! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Doktrin / dogma tentang api penyucian juga salah! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">*<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Doktrin tentang api penyucian sama sekali tidak punya dasar Kitab Suci! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">*<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Doktrin api penyucian menghina penebusan Kristus yang sudah membereskan <u>semua </u>dosa-dosa kita! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">*<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kalau memang api penyucian itu ada, maka pasti penjahat ini harus lama sekali berada di situ! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u>: <b><i>“Jesus also did not say: ‘Today thou shalt be in purgatory!’ Yet if a sinner ever deserved a long term in purgatory, this malefactor was such a one. His immediate transfer into heaven is proof that is fatal to the idea of a purgatory or of an intermediate place”</i> (= Yesus juga tidak berkata: ‘Hari ini engkau akan ada di api penyucian!’ Tetapi jika pernah ada seorang berdosa yang layak untuk ada di api penyucian untuk masa yang lama, maka sang penjahat ini adalah orang seperti itu. Perpindahannya secara langsung ke surga merupakan bukti yang fatal bagi gagasan tentang api penyucian atau tentang tempat penantian)</b> - hal 1147. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">d) Jadi, kata-kata Kristus ini menunjukkan / menjamin bahwa penjahat itu masuk surga pada hari itu juga. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">A. W. Pink mengatakan bahwa dalam pertobatan dan keselamatan dari penjahat ini kita bisa melihat secara paling jelas bahwa keselamatan betul-betul merupakan anugerah / kasih karunia dari Allah, karena penjahat ini boleh dikatakan tidak mempunyai perbuatan baik apapun. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“He lets all penitent believers know that when they die they shall go to be with him there”</i> (= Ia menghendaki semua orang-orang percaya yang bertobat untuk mengetahui bahwa pada saat mereka mati mereka akan pergi bersama dengan Dia di sana)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">e) Penjahat itu selamat / masuk surga sekalipun ia bertobat pada saat terakhir hidupnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Barclay</u>: <b><i>“this story tells us above all that it is never too late to turn to Christ. There are other things of which we must say, ‘The time for that is past. I am grown too old now.’ But we can never say that of turning to Jesus Christ. So long as a man’s heart beats, the invitation of Christ still stands. ... It is literally true that while there is life there is hope”</i> (= cerita ini di atas segala-galanya memberitahu kita bahwa tidak pernah terlambat untuk berbalik kepada Kristus. Ada hal-hal lain tentang mana kita harus berkata: ‘Waktu untuk hal itu sudah lewat. Aku telah terlalu tua sekarang’. Tetapi kita tidak pernah bisa mengatakan itu tentang tindakan berbalik kepada Yesus Kristus. Selama jantung seseorang masih berdenyut, undangan dari Kristus masih berlaku. ... Merupakan sesuatu yang benar secara hurufiah bahwa selama di sana masih ada hidup di sana masih ada harapan)</b> - hal 287. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Memang, selama saudara masih hidup, saudara bisa bertobat / datang kepada Yesus, dan saudara akan diselamatkan. Tetapi, jangan secara sengaja menunda pertobatan saudara sampai pada detik terakhir hidup saudara! Ingat bahwa: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Saudara tidak tahu apa yang akan terjadi besok. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Amsal 27:1 - <b>“Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bagaimana kalau saudara mati secara mendadak dan tidak sempat bertobat? Saudara akan masuk ke neraka sekali dan selama-lamanya, dan pada saat itu, segala penyesalan / pertobatan tidak ada gunanya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Allah tidak membiarkan dirinya dipermainkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Gal 6:7 - <b>“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saudara sengaja menunda pertobatan saudara dengan maksud supaya saudara bisa menikmati dosa dalam dunia, dan tetap masuk surga, maka ingatlah dan renungkan baik-baik Gal 6:7 ini! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“This malefactor, when just ready to fall into the hands of Satan, was snatched as a brand out of the burning, and made a monument of divine mercy and grace, and Satan was left to roar as a lion disappointed of his prey. <u>This gives no encouragement to any to put off their repentance to their death-bed, or to hope that then they shall find mercy; for, though it is certain that true repentance is never too late, it is as certain that late repentance is seldom true</u>”</i> (= Penjahat ini, persis ketika hampir jatuh ke tangan Iblis, direnggut seperti puntung dari api, dan membuat suatu monumen tentang belas kasihan dan kasih karunia ilahi, dan Iblis ditinggalkan meraung seperti seekor singa yang kecewa tentang mangsanya. <u>Ini tidak memberikan dorongan bagi siapapun untuk menunda pertobatan mereka sampai pada ranjang kematian mereka, atau untuk berharap bahwa pada saat itu mereka akan menemukan belas kasihan; karena, sekalipun merupakan sesuatu yang pasti bahwa pertobatan yang sejati tidak pernah terlambat, juga sama pastinya bahwa pertobatan yang lambat jarang merupakan pertobatan yang sejati</u>)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>J. C. Ryle</u>: <b><i>“I know that people are fond of talking about deathbed evidences. They will rest on words spoken in the hour of fear and pain and weakness, as if they might take comfort in them about the friends they lose. But I am afraid in ninety-nine cases out of a hundred such evidences are not to be depended on. I suspect that, with rare exceptions, men die just as they have lived”</i> (= Saya tahu bahwa banyak orang senang membicarakan bukti-bukti ranjang kematian. Mereka bersandar pada kata-kata yang diucapkan pada saat ketakutan dan sakit dan kelemahan, seakan-akan mereka bisa mendapatkan hiburan dalam kata-kata itu tentang sahabat mereka yang hilang / mati. Tetapi saya takut / kuatir bahwa 99 kasus dari 100 bukti-bukti seperti itu tidak bisa diandalkan. Saya menduga bahwa dengan perkecualian yang sangat jarang, orang mati sama seperti mereka telah hidup)</b> - <i>‘Holiness’</i>, hal 40. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Karena itu, kalau saat ini saudara belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, datanglah dan percayalah kepada Dia sekarang juga! Sama seperti Yesus mau menerima penjahat yang bertobat itu, Ia pasti juga mau menerima saudara, bagaimanapun jahatnya dan berdosanya hidup saudara selama ini! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">f) Penjahat yang satu selamat / masuk surga, tetapi penjahat yang lain tidak. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Barnes’ Notes</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“Such a result of preaching the gospel would not have been unlike what has often occurred since, where, while the gospel has been proclaimed, one has been ‘taken and another left;’ one has been melted to repentance, another has been more hardened in guilt”</i> (= Hasil pemberitaan Injil seperti itu akan seperti yang telah terjadi sejak saat itu, dimana sementara injil telah diberitakan, ‘yang seorang akan dibawa, dan yang lain akan ditinggalkan’; yang satu dilelehkan pada pertobatan, yang lain lebih dikeraskan dalam kesalahan)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Bdk. Mat 24:40-41 - <b>“(40) Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, <u>yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan</u>; (41) kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, <u>yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“Christ was crucified between two thieves, and in them were represented the different effects which the cross of Christ would have upon the children of men, to whom it would be brought near in the preaching of the gospel. They were all malefactors, all guilty before God. Now the cross of Christ is to some a savour of life unto life, to others of death unto death. To them that perish it is foolishness, but to them that are saved it is the wisdom of God and the power of God”</i> (= Kristus disalibkan di antara dua pencuri, dan dalam diri mereka digambarkan hasil-hasil yang berbeda yang didapatkan oleh salib Kristus terhadap anak-anak manusia, kepada siapa salib itu akan dibawa mendekat dalam pemberitaan Injil. Mereka semua adalah penjahat, semua bersalah di hadapan Allah. Bagi sebagian orang, salib Kristus adalah bau kehidupan yang menghidupkan, bagi yang lain, itu adalah bau kematian yang mematikan. Bagi mereka yang binasa itu adalah kebodohan, tetapi bagi mereka yang diselamatkan itu adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">2Kor 2:16a - <b>“Bagi yang terakhir kami adalah <u>bau kematian yang mematikan</u> dan bagi yang pertama <u>bau kehidupan yang menghidupkan</u>”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">1Kor 1:18 - <b>“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></div><span style="font-size: small;"><u>Arthur Pink</u>: <b><i>“Again; was He not crucified with the two thieves, so that in those three crosses and the ones who hung upon them we might have a vivid and concrete representation of the drama of Salvation and man’s response thereto - the Saviour’s redemption; the sinner repenting and believing; and the sinner reviling and rejecting?”</i> (= Selanjutnya; bukankah Ia tersalib bersama dua pencuri, supaya dalam tiga salib dan orang-orang yang tergantung padanya kita mendapatkan suatu gambaran yang hidup dan konkrit tentang drama dari Keselamatan dan tanggapan manusia terhadapnya - penebusan sang Juruselamat; orang berdosa yang bertobat dan percaya; dan orang berdosa yang memaki-maki dan menolak?)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 25.</span><br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">f) Sekalipun penjahat yang bertobat ini selamat / masuk surga pada saat ia mati, tetapi pertobatan / imannya pada saat itu tidak membatalkan hukuman mati yang sedang ia jalani ataupun menghapuskan rasa sakit yang sedang ia derita. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Yoh 19:31-32 - <b>“(31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib - sebab Sabat itu adalah hari yang besar - maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. (32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1. Dalam tradisi penyaliban orang Romawi, mereka membiarkan begitu saja orang yang disalib itu sampai mati. Ini bisa memakan waktu berhari-hari. Setelah orang itu mati, kadang-kadang mereka membiarkan mayat itu begitu saja pada salibnya sebagai peringatan bagi semua orang, dan kadang-kadang mereka menurunkannya dan membiarkan mayat itu dimakan burung pemakan bangkai atau anjing. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Leon Morris (NICNT)</u>: <b><i>“The Roman custom was to leave the bodies of crucified criminals on their crosses as a warning to others. It was therefore necessary to obtain permission before removing a body”</i> (= Kebiasaan Romawi adalah membiarkan mayat-mayat dari orang-orang kriminil yang disalib itu pada salib mereka sebagai suatu peringatan bagi yang lain. Karena itu perlu mendapatkan ijin sebelum menurunkan suatu mayat / tubuh)</b> - hal 817. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Barclay</u>: <b><i>“When the Romans carried out crucifixion under their own customs, the victim was simply left to die on the cross. He might hang for days in the heat of the midday sun and the cold of the night, tortured by thirst and tortured also by the gnats and the flies crawling in the weals on his torn back. Often men died raving mad on their crosses. Nor did the Romans bury the bodies of crucified criminals. They simply took them down and let the vultures and the crows and the dogs feed upon them”</i> (= Pada waktu orang Romawi melakukan penyaliban dalam tradisi mereka, korban dibiarkan begitu saja untuk mati pada salib. Ia bisa tergantung selama berhari-hari dalam panasnya matahari pada tengah hari dan dinginnya malam, disiksa oleh kehausan dan disiksa juga oleh serangga dan lalat yang merayap pada punggungnya yang sudah tercabik-cabik. Seringkali orang-orang mati pada salib mereka sambil ngoceh tak karuan seperti orang gila. Juga orang Romawi tidak mengubur mayat-mayat dari penjahat-penjahat yang disalib. Mereka hanya menurunkan mereka dan membiarkan burung pemakan bangkai dan gagak dan anjing memakan mereka)</b> - hal 260. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2. Orang-orang (tokoh-tokoh) Yahudi meminta dilakukannya pematahan kaki dan penurunan mayat dari kayu salib (ay 31). Mengapa? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Karena mereka harus mempersiapkan diri untuk masuk hari Sabat (ay 31). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Persiapan Sabat dimulai Jum’at pukul 3 siang.<u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b. <b>‘Sabat <u>itu</u> adalah hari yang besar’</b> (ay 31). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Maksudnya hari itu adalah hari Sabat yang istimewa, karena menjelang / bertepatan dengan Paskah / <i>Passover</i> (= hari peringatan keluarnya orang Israel dari Mesir). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u>: <b><i>“on that particular year the weekly sabbath would coincide with the 15<sup>th</sup> of Nissan, which had a sabbath value of its own”</i> (= pada tahun itu sabbat mingguan bertepatan dengan tanggal 15 dari bulan Nissan, yang mempunyai nilai sabbat sendiri)</b> - hal 436. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">c. Mereka tidak mau bahwa pada hari Sabat yang istimewa itu, tanah mereka dinajiskan oleh adanya mayat / orang yang tergantung pada salib. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Ul 21:22-23 - <b>“(22) ‘Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, (23) maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tentang hukum dalam Ul 21:22-23 ini, perlu diketahui bahwa pada jaman Perjanjian Lama salib belum dikenal. Karena itu Ul 21:22-23 sebetulnya menunjuk pada hukuman gantung dimana orangnya langsung mati, atau menunjuk kepada orang yang setelah dihukum mati, lalu mayatnya digantung. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tetapi pada jaman Yesus, hukum ini diterapkan pada penyaliban, yang bisa berlangsung berhari-hari. Bahwa orang yang disalib bisa bertahan berhari-hari, terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i>‘The International Standard Bible Encyclopedia’</i> dalam article berjudul <i>‘Cross’</i> berkata sebagai berikut: <b><i>“The length of this agony was wholly determined by the constitution of the victim and the extent of the prior flogging, but <u>death was rarely seen before 36 hours had passed</u>”</i> (= Lamanya / panjangnya penderitaan ini sepenuhnya ditentukan oleh keberadaan korban itu secara fisik dan mental dan tingkat pencambukan yang mendahuluinya, tetapi <u>kematian jarang terlihat sebelum 36 jam berlalu</u>)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><u>Thomas Whitelaw</u>: <b><i>“When violence was not used, the crucified often lived <u>24 or 36 hours, sometimes three days and nights</u>”</i> (= Kalau kekerasan tidak digunakan, orang yang disalib sering hidup selama <u>24 atau 36 jam, kadang-kadang 3 hari 3 malam</u>)</b> - hal 410. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>William Barclay dalam komentarnya tentang Luk 23:32-38 berkata sebagai berikut: <b><i>“Many a criminal was known to have hung <u>for a week</u> upon his cross until he died raving mad”</i> (= Banyak penjahat diketahui tergantung <u>selama seminggu</u> pada salibnya sampai ia mati sambil mengoceh tidak karuan seperti orang gila)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“The law required that the bodies of those who were hung should not remain suspended during the night. See Deut. 21:22-23. That law was made when the punishment by crucifixion was unknown, and when those who were suspended would almost immediately expire. In the punishment by crucifixion, life was lengthened out for four, five, or eight days”</i> (= Hukum Taurat melarang mayat-mayat dari mereka yang digantung tetap tergantung pada malam hari. Lihat Ul 21:22-23. Hukum itu dibuat pada waktu hukuman dengan penyaliban tidak dikenal, dan pada waktu mereka yang digantung akan segera mati. Dalam hukuman dengan penyaliban, hidup diperpanjang sampai empat, lima, atau delapan hari)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><i>‘Unger’s Bible Dictionary’</i> dalam artikel berjudul <i>‘Crucifixion’</i> berkata sebagai berikut: <b><i>“Instances are on record of persons surviving <u>nine days</u>”</i> (= Ada contoh-contoh / kejadian-kejadian yang tercatat dari orang-orang yang bertahan sampai <u>9 hari</u>)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Mark 15:44 - <b>“Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pilatus merasa heran karena Yesus mati dengan begitu cepat, dan ini menunjukkan bahwa biasanya penyaliban membutuhkan waktu lebih lama untuk membunuh korbannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">d. Kalau orang hukuman itu diturunkan dari salib dalam keadaan masih hidup, maka itu berarti bahwa ia tidak jadi dihukum mati. Karena itulah para tokoh Yahudi itu meminta dilakukan pematahan kaki lebih dulu, supaya orang hukuman itu cepat mati. Setelah orangnya mati, barulah mayatnya diturunkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dari semua ini terlihat bahwa orang-orang Yahudi ini berusaha mentaati peraturan kecil (yaitu Ul 21:22-23), tetapi melanggar peraturan besar, yaitu membunuh Yesus yang tak bersalah. Bandingkan dengan kecaman Yesus terhadap mereka dalam Mat 23:23-24 - <b>“(23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (24) Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Charles Haddon Spurgeon</u>: <b><i>“Their consciences were not wounded by the murder of Jesus, but they were greatly moved by the fear of ceremonial pollution. Religious scruples may live in a dead conscience”</i> (= Hati nurani mereka tidak terluka oleh pembunuhan terhadap Yesus, tetapi mereka sangat tergerak oleh rasa takut akan pencemaran yang bersifat upacara. Keberatan agamawi yang kecil-kecil bisa hidup dalam hati nurani yang mati) </b>- <i>‘A Treasury of Spurgeon on The Life and Work of Our Lord’, vol VI - ‘The Passion and Death of Our Lord’</i>, hal 665. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">3. Tentang pematahan kaki. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Para penafsir mengatakan bahwa pematahan kaki orang yang disalib ini dilakukan pada bagian di antara lutut dan pergelangan kaki, dan ini dilakukan dengan menggunakan besi atau martil yang berat. Ini tentu merupakan suatu tindakan yang sangat kejam, karena menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, tetapi pematahan kaki ini ‘mengandung kebaikan’ karena hal ini mempercepat kematian. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u>: <b><i>“Though a cruel act, it was designed to shorten the sufferings of the crucified”</i> (= Sekalipun merupakan tindakan yang kejam, tindakan ini bertujuan untuk memperpendek penderitaan orang yang disalib)</b> - hal 439. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u>: <b><i>“ ... a brutal custom, which added to the cruel shame and torment, even though it hastened the end”</i> (= ... kebiasaan / tradisi yang brutal, yang ditambahkan pada rasa malu dan penyiksaan yang kejam, sekalipun ini mempercepat kematian)</b> - hal 432. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u> </u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada 2 pandangan mengapa pematahan kaki bisa mempercepat kematian: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">a. Karena sesak nafas. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Orang yang disalib sukar bernafas, dan setiap mau bernafas harus menjejakkan kakinya untuk mengangkat dadanya ke atas. Pada waktu kaki-kakinya dipatahkan, maka ia tidak lagi bisa melakukan hal ini, dan akan mengalami sesak nafas, yang mempercepat kematiannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>F. F. Bruce</u>: <b><i>“The common view today seems to be that the breaking of the legs hastened death by asphyxiation. The weight of the body fixed the thoracic cage so that the lungs could not expel the air which was breathed in, but breathing by diaphragmatic action could continue for a long time so long as the legs, fastened to the cross, provided a point of leverage. When the legs were broken this leverage was no longer available and total asphyxia followed rapidly”</i> (= Kelihatannya pandangan yang umum pada jaman ini adalah bahwa pematahan kaki mempercepat kematian oleh sesak nafas. Berat badan menyebabkan ruang dada tidak bisa dikempiskan sehingga paru-paru tidak dapat mengeluarkan udara yang dihisap, tetapi bernafas dengan menggunakan diafragma bisa dilakukan untuk waktu yang lama selama kaki, yang dipakukan pada salib, memberikan tekanan ke atas. Pada waktu kaki-kaki dipatahkan pengangkatan ke atas ini tidak ada lagi, dan sesak nafas total akan menyusul)</b> - hal 375. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Adanya rasa sakit yang luar biasa atau <i>shock</i> / kejutan yang ditimbulkannya, sehingga menyebabkan terjadinya kematian. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Charles Haddon Spurgeon</u>: <b><i>“... hastening death by the terrible pain which it would cause, and the shock to the system which it would occasion”</i> (= ... mempercepat kematian oleh rasa sakit yang luar biasa yang disebabkannya, dan kejutan pada sistim yang ditimbulkannya) </b>- <i>‘A Treasury of Spurgeon on The Life and Work of Our Lord’, vol VI - ‘The Passion and Death of Our Lord’</i>, hal 666. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u>: <b><i>“Such breaking of the bones (crurifragium, as it is called) by means of the heavy blows of a hammer or iron was frightfully inhuman. It caused death, which otherwise might be delayed by several hours or even days. Says Dr. S. Bergsma in an article ...: ‘The shock attending such cruel injury to bones can be the coup de grace causing death’”</i> [= Pematahan tulang (disebut dengan istilah crurifragium) dengan cara pemukulan menggunakan martil atau besi merupakan sesuatu yang menakutkan yang tidak manusiawi. Ini menyebabkan kematian, yang sebetulnya bisa ditunda beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Kata Dr. S. Bergsma dalam suatu artikel... : ‘Kejutan yang ditimbulkan oleh pelukaan yang kejam pada tulang seperti itu bisa menjadi tindakan yang mengakhiri penderitaan dengan kematian’]</b> - hal 436. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ada juga yang menggabungkan kedua pandangan di atas. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Leon Morris (NICNT)</u>: <b><i>“The victims of this cruel form of execution could ease slightly the strain on their arms and chests by taking some of their weight on the feet. This helped to prolong their lives somewhat. When the legs were broken this was no longer possible. There was then a greater constriction of the chest, and the death came on more quickly. This was aided also, of course, by the shock attendant on the brutal blows as the legs were broken with a heavy mallet”</i> (= Korban-korban dari hukuman mati yang kejam ini bisa mengurangi sedikit ketegangan pada lengan dan dada mereka dengan memindahkan sebagian berat pada kaki / menekan pada kaki. Ini menolong untuk memperpanjang hidup mereka. Pada saat kaki mereka dipatahkan ini tidak lagi mungkin dilakukan. Karena itu lalu terjadi kesesakan yang lebih besar pada dada, dan kematian datang lebih cepat. Tentu saja ini didukung pula oleh kejutan yang menyertai pukulan-pukulan brutal pada saat kaki-kaki mereka dipatahkan dengan martil yang berat)</b> - hal 817-818. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Encyclopedia Britannica 2000 dengan topik ‘Crucifixion’</u>: <b><i>“</i></b><b><i><span style="color: black;">Death, apparently caused by exhaustion or by heart failure, could be hastened by shattering the legs (crurifragium) with an iron club, so that <u>shock</u> and <u>asphyxiation</u> soon ended his life</span>”</i> [= Kematian, rupanya disebabkan oleh kehabisan tenaga atau oleh gagal jantung, bisa dipercepat oleh penghancuran kaki-kaki (crurifragrium) dengan suatu pentungan besi, sehingga <u>kejutan / shock</u> dan <u>sesak nafas</u> segera mengakhiri hidupnya]</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">4. Para tentara Romawi lalu mematahkan kaki dari 2 penjahat yang disalib bersama Yesus (ay 32). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a. Sesuatu yang penting diperhatikan dalam bagian ini adalah bahwa penjahat yang bertobat mengalami nasib yang sama dengan penjahat yang tidak bertobat. Tuhan tidak lalu mengadakan <i>‘rapture’</i> (= pengangkatan) bagi dia sebelum hal itu dilakukan! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Matthew Henry</u>: <b><i>“One of these thieves was a penitent, and had received from Christ an assurance that he should shortly be with him in paradise, and yet died in the same pain and misery that the other thief did”</i> (= Satu dari pencuri-pencuri ini bertobat, dan telah menerima dari Kristus suatu jaminan bahwa ia akan segera bersamaNya di Firdaus / surga, tetapi ia mati dengan rasa sakit dan kesengsaraan yang sama seperti yang dirasakan oleh pencuri yang lain)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Charles Haddon Spurgeon</u>: <b><i>“It is a striking fact that the penitent thief, although he was to be in Paradise with the Lord that day, was not, therefore, delivered from the excruciating agony occasioned by the breaking of his legs. We are saved from eternal misery, not from temporary pain. ... You must not expect because you are pardoned, even if you have the assurance of it from Christ’s own lips, that, therefore, you shall escape tribulation”</i> (= Adalah merupakan fakta yang menyolok bahwa pencuri / penjahat yang bertobat, sekalipun akan bersama dengan Tuhan di Firdaus pada hari itu, tidak dibebaskan dari penderitaan yang menyakitkan yang ditimbulkan oleh pematahan kakinya. Kita diselamatkan dari kesengsaraan kekal, bukan dari rasa sakit sementara. ... Engkau tidak boleh mengharapkan, karena engkau diampuni, bahkan jika engkau mendapatkan keyakinan tentangnya dari bibir Kristus sendiri, bahwa karena itu engkau akan lolos dari kesengsaraan) </b>- <i>‘A Treasury of Spurgeon on The Life and Work of Our Lord’, vol VI - ‘The Passion and Death of Our Lord’</i>, hal 666. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Penerapan</u>: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Seorang kristen berkata kepada saya bahwa menurut dia 5 orang kristen yang mati dibakar di Situbondo pada beberapa waktu yang lalu itu, pasti tidak merasa sakit. Sebelum mereka merasa sakit, Tuhan sudah ‘mengangkat’ mereka. Saya sama sekali tidak yakin akan kebenaran kata-kata yang tidak mempunyai dasar Kitab Suci ini! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kalau ada gempa bumi, banjir, atau bencana lain apapun juga, jangan heran kalau gereja / orang kristen juga terkena. Tuhan memang bisa menghindarkan hal itu dari gereja / orang kristen, dan kadang-kadang Ia melakukan hal itu, tetapi seringkali Ia membiarkan orang kristen terkena bencana bersama-sama dengan orang kafir! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">b. Sekalipun pematahan kaki ini memberi penderitaan yang luar biasa bagi penjahat yang bertobat itu, tetapi pematahan kaki ini juga dipakai oleh Tuhan untuk memberi berkat kepadanya, karena melalui pematahan kaki ini ia mati pada hari itu juga, sehingga kata-kata / janji Yesus kepadanya dalam Luk 23:43 tergenapi. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 108pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Charles Haddon Spurgeon</u>: <b><i>“Suffering is not averted, but it is turned into a blessing. The penitent thief entered into Paradise that very day, but it was not without suffering; say, rather, that the terrible stroke was the actual means of the prompt fulfilment of his Lord’s promise to him. By that blow he died that day; else might he have lingered long”</i> (= Penderitaan tidak dicegah / dihindarkan, tetapi penderitaan itu diubah menjadi suatu berkat. Pencuri yang bertobat itu masuk ke Firdaus hari itu juga, tetapi itu tidak terjadi tanpa penderitaan; sebaliknya pukulan yang mengerikan itu merupakan jalan / cara yang sebenarnya untuk penggenapan yang tepat dari janji Tuhannya kepadanya. Oleh pukulan itu ia mati pada hari itu; kalau tidak ia mungkin akan tetap hidup lama) </b>- <i>‘A Treasury of Spurgeon on The Life and Work of Our Lord’, vol VI - ‘The Passion and Death of Our Lord’</i>, hal 666. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Calvin</u>: <b><i>“What is promised to the robber does not alleviate his present sufferings, nor make any abatement of his bodily punishment. This reminds us that we ought not to judge of the grace of God by the perception of the flesh; for it will often happen that those to whom God is reconciled are permitted by him to be severely afflicted. So then, if we are dreadfully tormented in body, we ought to be on our guard lest the severity of pain hinder us from tasting the goodness of God; but, on the contrary, all our afflictions ought to be mitigated and soothed by this single consolation, that as soon as God has received us into his favor, all the afflictions which we endure are aids to our salvation. This will cause our faith not only to rise victorious over all our distresses, but to enjoy calm repose amidst the endurance of sufferings”</i> (= Apa yang dijanjikan kepada perampok itu tidak mengurangi pnderitaannya pada saat itu, ataupun mengurangi / meredakan hukuman fisiknya. Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh menilai kasih karunia Allah oleh penglihatan / pemahaman daging; karena akan sering terjadi bahwa mereka dengan siapa Allah diperdamaikan diijinkan untuk menderita secara hebat. Jadi, kalau kita disiksa secara menakutkan secara fisik, kita harus berjaga-jaga supaya jangan hebatnya rasa sakit menghalangi kita untuk mengecap / merasakan kebaikan Allah; tetapi sebaliknya, seluruh penderitaan kita harus dikurangi / diredakan dan ditenangkan oleh penghiburan tunggal ini, bahwa begitu Allah telah menerima kita ke dalam kebaikanNya, semua penderitaan yang kita alami adalah penolong-penolong ke arah keselamatan kita. Ini akan menyebabkan iman kita bukan hanya naik dan menang atas semua penderitaan kita, tetapi juga menikmati istirahat / ketenangan di tengah-tengah penderitaan)</b>. </span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">-AMIN-</span></div><div align="center" style="text-align: center;"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><b><span style="font-size: small;">Source : </span></b></div><div style="text-align: left;"><i><span style="font-size: small;"><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02a.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02a.htm</a></span></i></div><div style="text-align: left;"><i><span style="font-size: small;"><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02b.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02b.htm</a></span></i></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><i><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02c.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib02c.htm</a></i></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-89246922991708764702011-04-15T06:05:00.007+07:002011-04-20T03:39:47.826+07:007 Kalimat dari Salib - (1) Kalimat Pertama<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s1600/P19-03-11_12-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVeOhe4tRo-6OwJAkKFB-kdQfjNKY1ZtdosDyzXoCiReJmw2duXsWtEL1W22flvvFBhLoZj7QcGukK8dskH9OAkCfWk1HFvI5uTI1X_Buo7uhdQBAn5HE8tWWXtdxffwtPok2zff_LTep/s200/P19-03-11_12-24.jpg" width="150" /></a></span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><b> Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div </b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">1) Luk 23:34 - <b>“Yesus berkata: <u>‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.’</u> Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaianNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">2) Luk 23:43 - <b>“Kata Yesus kepadanya: <u>‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3) Yoh 19:25-27 - <b>“(25) Dan dekat salib Yesus berdiri ibuNya dan saudara ibuNya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. (26) Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: <u>‘Ibu, inilah, anakmu!’</u> (27) Kemudian kataNya kepada murid-muridNya: <u>‘Inilah ibumu!’</u> Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">4) Mat 27:46 - <b>“Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: <u>‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’</u> Artinya: <u>AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mark 15:34 - <b>“Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: <u>‘Eloi, Eloi, lama sabakhtani?’</u>, yang berarti: <u>Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">5) Yoh 19:28 - <b>“Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: <u>‘Aku haus!’</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">6) Yoh 19:30 - <b>“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: <u>‘Sudah selesai.’</u> Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">7) Luk 23:46 - <b>“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: <u>‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’</u> Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> 7 kalimat ini ada yang diperdebatkan urut-urutannya. Saya mengambil urut-urutan seperti yang diberikan oleh William Hendriksen (hal 1027-1028), dan Arthur W. Pink. Kelihatannya ini memang merupakan urut-urutan yang paling umum / banyak diterima</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<h1><span lang="EN-US" style="font-size: small;">Kalimat Pertama (1)</span></h1><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">Luk 23:34 - <b>“Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.’ Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaianNya”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-size: small;">1) Pertama-tama perlu diketahui bahwa kalimat ini diragukan keasliannya karena beberapa manuscript kuno tidak mempunyai ayat ini! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">NIV memberikan catatan kaki yang berbunyi: <b><i>“Some early manuscripts do not have this sentence”</i> (= Beberapa manuscripts mula-mula tidak mempunyai kalimat ini)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">RSV memberikan catatan kaki yang berbunyi: <b><i>“Other ancient authorities omit the sentence ‘And Jesus ... what they do”</i> (= Otoritas-otoritas / salinan-salinan kuno yang lain menghapuskan kalimat ‘Dan Yesus ... apa yang mereka perbuat’)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">NKJV memberikan catatan tepi yang berbunyi: <b><i>“NU brackets the first sentence as a later addition”</i> (= NU meletakkan kalimat pertama dalam kurung sebagai penambahan belakangan)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">ASV memberikan catatan kaki yang berbunyi: <b><i>“Some ancient authorities omit ‘And Jesus said, Father, forgive them; for they know not what they do.’”</i> (= Beberapa otoritas / salinan kuno menghapuskan ‘Dan Yesus berkata: Bapa, ampunilah mereka; sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV dan NASB tidak memberikan catatan kaki apapun. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Pulpit Commentary</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“These words are missing in some of the oldest authorities. They are found, however, in the majority of the most ancient manuscripts and in the most trustworthy of the old versions, and are undoubtedly genuine”</i> (= Kata-kata ini tidak ada dalam beberapa dari otoritas / salinan yang paling tua. Tetapi kata-kata itu ditemukan dalam mayoritas dari manuscripts yang paling kuno dan dalam versi-versi tua yang paling bisa dipercaya, dan tidak diragukan merupakan bagian yang asli)</b> - hal 240. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: kata-kata ini membingungkan. Apakah ada beda antara <i>‘authorities’</i> (= salinan) dan <i>‘manuscripts’</i> (= naskah)? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Leon Morris (Tyndale)</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“There is textual doubt about this prayer. It is absent from many of the best MSS and some critics argue that it must be rejected, since it would scarcely have been omitted if genuine. Against that is the fact that other very good MSS do attest it. Early copyists may have been tempted to omit the words by the reflection that perhaps God had not forgiven the guilty nation. The events of AD 70 and afterwards may well have looked like anything but forgiveness. We should regard the words as genuine”</i> [= Ada keraguan textual tentang doa ini. Doa ini absen dalam banyak manuscripts terbaik dan sebagian pengkritik berargumentasi bahwa itu harus ditolak, karena tidak mungkin itu dihapuskan kalau itu asli. Menentang hal ini adalah fakta bahwa manuscripts lain yang sangat baik menyokongnya. Penyalin-penyalin mula-mula mungkin tergoda untuk menghapus kata-kata ini oleh pemikiran bahwa mungkin Allah tidak mengampuni bangsa yang bersalah ini. Peristiwa pada tahun 70 M dan sesudahnya </b>(kehancuran Yerusalem)<b> sama sekali tidak menunjukkan pengampunan. Kita harus menganggap kata-kata ini sebagai asli]</b> - hal 326-327. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">The New Bible Commentary: Revised</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“34a is omitted by a formidable list of early MSS, but it should be retained either as a genuine part of Luke (cf. Acts 7:60) or as a reliable piece of extraneous tradition. It would be omitted by scribes who felt that it was unseemly or not answered”</i> [= ay 34a dihapuskan oleh suatu daftar yang menakutkan / berat dari manuscript-manuscript mula-mula, tetapi itu harus dipertahankan atau sebagai bagian asli dari Lukas (bdk. Kis 7:60) atau sebagai potongan tradisi dari luar yang bisa dipercaya. Itu dihapuskan oleh penyalin-penyalin yang merasa bahwa itu </b>(doa Yesus)<b> tidak pantas atau tidak dijawab]</b> - hal 923. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Bdk. Kis 7:60 - <b>“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Dan dengan perkataan itu meninggallah ia”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Doa Stefanus ini dianggap meniru / meneladani doa Kristus yang sedang kita bahas. Kalau Kristus tidak pernah menaikkan doa tersebut, Stefanus tidak akan bisa meneladaninya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">A. T. Robertson</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“Some of the oldest and best documents do not contain this verse, and yet, while it is not certain that it is a part of Luke’s Gospel, it is certain that Jesus spoke these words, for they are utterly unlike any one else”</i> (= Beberapa dari dokumen-dokumen yang tertua dan terbaik tidak mempunyai ayat ini, tetapi sementara tidak pasti bahwa itu merupakan suatu bagian dari Injil Lukas, adalah pasti bahwa Yesus mengucapkan kata-kata ini, karena kata-kata itu sama sekali tidak seperti kata-kata siapapun juga)</b> - <i>‘Word Pictures in the New Testament’</i>, vol 2, hal 284-285. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Bruce M. Metzger</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“The absence of these words from such early and diverse witnesses ... is most impressive and <u>can scarcely be explained as</u> a deliberate excision by copyists who, considering the fall of Jerusalem to be proof that God had not forgiven the Jews, could not allow it to appear that the prayer of Jesus had remained unanswered. At the same time, the logion, though probably not a part of the original Gospel of Luke, bears self-evident tokens of its <u>dominical</u> origin, and was retained, within double square brackets, in the traditional place where it had been incorporated by unknown copyists relatively early in the transmission of the Third Gospel”</i> (= Absennya kata-kata ini dari saksi-saksi yang mula-mula dan bermacam-macam ... merupakan sesuatu yang mengesankan dan <u>hampir tidak bisa dijelaskan sebagai</u> penghilangan / pembuangan yang disengaja oleh penyalin-penyalin yang, menganggap kejatuhan Yerusalem sebagai bukti bahwa Allah tidak mengampuni orang-orang Yahudi, tidak bisa membiarkan terlihat bahwa doa Yesus tidak dijawab. Pada saat yang sama, ucapan ini, sekalipun mungkin bukan merupakan suatu bagian dari Injil Lukas yang asli, mempunyai tanda-tanda yang jelas bahwa itu berasal usul <u>dari Tuhan Yesus</u>, dan dipertahankan, dalam tanda kurung ganda, dalam tempat tradisional dimana ucapan ini telah dimasukkan oleh penyalin-penyalin yang tak dikenal pada masa yang sangat awal dalam penyebaran Injil ketiga ini)</b> - <i>‘A Textual Commentary on the Greek New Testament’</i>, hal 180. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: </span></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">kata-kata Metzger pada bagian awal dari kutipan di atas saya anggap aneh. Mengapa ia berkata <b>‘hampir tidak bisa dijelaskan sebagai ...’</b>? Kebanyakan penafsir justru menganggap hal itu sebagai alasannya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">kata <i>‘dominical’</i> diterjemahkan <i>‘having to do with Jesus as the Lord’</i> (= berurusan dengan Yesus sebagai Tuhan) dalam Webster’s New World Dictionary. </span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Wycliffe Bible Commentary</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“This verse, like one or two others preceding (Luke 22:19,43) is absent from some of the best manuscripts. Like several other such disputed texts, it is undoubtedly a genuine utterance of Jesus. <u>It is harder to account for its omission than for its inclusion</u>”</i> [= Ayat ini, seperti satu atau dua ayat yang mendahuluinya (Lukas 22:19,43) absen dari beberapa manuscripts yang terbaik. Seperti beberapa text lainnya yang diperdebatkan seperti itu, ini tidak diragukan merupakan ucapan asli dari Yesus. <u>Adalah lebih sukar untuk menerangkan penghapusannya dari pada pemasukkan / penambahannya</u>]</b>.</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;"> </span></u></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Catatan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> saya kira kata-kata yang saya garis-bawahi itu merupakan pertimbangan yang penting. Kalau kata-kata itu memang asli bisa dipikirkan alasan mengapa kata-kata itu dihapuskan, yaitu karena doa ini dianggap tidak dijawab. Tetapi kalau kata-kata itu tidak asli, mengapa gerangan ada orang-orang yang berani menambahkannya? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">William Hendriksen mengatakan (hal 1028) bahwa ada orang-orang yang hendak menghapuskan kata-kata ini, dengan alasan: mereka yang membunuh Yesus adalah <i>reprobate</i> (= orang-orang yang ditentukan untuk binasa), dan Allah tidak memberkati <i>reprobate</i>. Karena itu, Yesus tidak mungkin berdoa untuk mereka. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Saya sendiri menyimpulkan bahwa ini merupakan kata-kata asli dari Yesus, dan juga merupakan bagian asli dari Injil Lukas. Saya tak setuju dengan kata-kata dari A. T. Robertson dan Bruce M. Metzger yang mengatakan bahwa ini mungkin bukan bagian dari Injil Lukas tetapi pasti merupakan kata-kata asli dari Yesus. Kalau itu adalah kata-kata asli dari Yesus, tidak mungkin kata-kata itu tak tercatat dalam Kitab Suci. Mengingat bahwa kata-kata itu begitu penting, dan diucapkan pada saat Ia berada di kayu salib, rasanya tidak mungkin kata-kata itu bisa tidak dituliskan dalam Kitab Suci. Perlu diingat bahwa kata-kata ini hanya ada dalam Injil Lukas. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2) <b>“Ya Bapa, ampunilah mereka”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">a) Ini jelas merupakan suatu doa, dan merupakan penggenapan dari Yes 53:12 - <b>“Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan <u>berdoa untuk pemberontak-pemberontak</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV: <i>‘made intercession for the transgressors’</i> (= melakukan / menaikkan doa syafaat untuk pelanggar-pelanggar).</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“That Christ should make intercession for His enemies was one of the items of the wonderful prophecy found in Isaiah 53. This chapter tells us at least ten things about the humiliation and suffering of the Redeemer”</i> (= Bahwa Kristus melakukan / menaikkan doa syafaat bagi musuh-musuhNya merupakan salah satu dari hal-hal dari nubuat yang luar biasa dalam Yesaya 53. Pasal ini memberitahu kita setidaknya 10 hal tentang perendahan dan penderitaan dari sang Penebus)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 11-12. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Penerapan</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">:</span><span style="font-size: small;"> ini merupakan bukti bahwa Kitab Suci memang merupakan Firman Tuhan. Kalau tidak, bagaimana mungkin ada begitu banyak nubuat dalam Kitab Suci, yang semuanya terjadi dengan sempurna? Ini merupakan keunggulan Kitab Suci kita dibandingkan dengan Kitab Suci agama-agama lain, yang tidak mempunyai nubuat sama sekali, atau hampir-hampir tidak mempunyainya! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">b) Saat pengucapan kata-kata ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kebanyakan penafsir beranggapan / menduga bahwa kata-kata ini diucapkan Yesus, atau pada saat paku-paku dipakukan ke tangan dan kakiNya, atau pada waktu kayu salib itu ditegakkan. Jadi, pada saat dimana rasa sakit itu mencapai puncaknya, dan biasanya orang-orang yang tersalib itu mengeluarkan segala macam makian, kutukan, dan sumpah serapah, Yesus justru mengucapkan doa yang begitu agung dan penuh kasih! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“These first of the seven words from the cross seem, from their position in the record, to have been spoken very early in the awful scene, probably while the nails were being driven into the hands and feet”</i> (= Yang pertama dari 7 kata-kata / kalimat dari kayu salib kelihatannya, dari posisi mereka dalam catatan, telah diucapkan sangat awal dalam suasana / adegan yang mengerikan itu, mungkin sementara paku-paku dipakukan ke dalam tangan dan kaki)</b> - hal 240. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“When - at what particular point did he say that? It is commonly believed that he uttered this most gracious prayer <u>just at the time of the actual crucifixion</u>. <u>Just when the nails were driven into those hands</u>, the hands that had constantly been employed in some ministry of mercy; <u>into those feet</u> that had been constantly carrying him on some errand of kindness; <u>or just when the heavy cross, with its suffering Victim fastened upon it, had been driven into the ground with unpitying violence</u>; - <u>just then, at the moment of most excruciating pain and of intolerable shame</u>, he opened his lips to pray for mercy on his executioners”</i> (= Kapan - pada saat khusus mana Ia mengucapkannya? Pada umumnya dipercaya bahwa Ia mengucapkan doa yang paling penuh kasih karunia ini <u>persis pada waktu tindakan penyaliban itu sungguh-sungguh dilakukan</u>. <u>Persis pada waktu paku-paku dipakukan ke dalam tangan-tangan</u>, tangan-tangan yang telah secara terus menerus digunakan dalam pelayanan belas kasihan; <u>ke dalam kaki-kaki</u> yang telah terus menerus membawaNya dalam missi kebaikan; <u>atau persis pada saat kayu salib yang berat, dengan Korban yang sedang menderita dilekatkan padanya, dimasukkan ke dalam tanah dengan kekerasan tanpa belas kasihan</u>; - <u>persis pada saat itu, pada saat dari rasa sakit yang luar biasa dan rasa malu yang tak tertahankan</u>, Ia membuka bibirNya untuk mendoakan belas kasihan bagi para pelaksana hukuman matiNya)</b> - hal 254. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">c) Ini adalah saat dimana seharusnya Yesus bisa dikuasai oleh kepahitan. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Pulpit Commentary mengatakan (hal 254) bahwa Yesus menyadari akan ketidak-bersalahanNya yang sempurna, dan juga akan tujuanNya yang murni dan paling mulia / agung, tetapi Ia mendapati diriNya bukan hanya tidak dibalas atau dihargai, tetapi disalah-mengerti, diperlakukan dengan jahat, dihukum berdasarkan tuduhan yang sepenuhnya palsu, dan dihukum mati dengan cara yang paling kejam dan memalukan. Pada saat itu Ia merupakan obyek dari kekejaman yang paling tidak berbelas-kasihan yang bisa diberikan oleh manusia, dan sedang mengalami penderitaan pada tubuh dan pikiran / jiwa yang betul-betul membuatNya sangat menderita. Apakah aneh kalau pada saat seperti itu semua sifatNya yang baik berubah menjadi roh yang masam? Tetapi pada saat itu, dan di bawah perlakuan seperti itu, Ia melupakan diriNya sendiri untuk mengingat kesalahan dari mereka yang sedang melakukan kesalahan kepadaNya. Ia bukannya memelihara / menyimpan perasaan kebencian, tetapi Ia menginginkan supaya mereka bisa diampuni dari kesalahan mereka! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“This is surely the first word that Jesus uttered while he was on the cross. ... It was uttered while the crucifixion was in progress or immediately thereafter. This simple prayer is astounding; ... The climax of suffering is now being reached, but the heart of Jesus is not submerged by this rising tide - he thinks of his enemies and of all those who have brought this flood of suffering upon him. ... He might have prayed for justice and just retribution; but his love rises above his suffering, he prays for pardon for his enemies. Such love exceeds comprehension and yet reveals the source whence our redemption and our pardon flow”</i> (= Ini pasti adalah kata-kata pertama yang diucapkan Yesus pada waktu Ia berada di salib. ... Itu diucapkan pada waktu penyaliban sedang berlangsung atau persis sesudahnya. Doa yang sederhana ini merupakan sesuatu yang mengherankan; ... Sekarang puncak penderitaan itu sedang terjadi, tetapi hati Yesus tidak tenggelam oleh air pasang yang naik ini - Ia memikirkan musuh-musuhNya dan semua mereka yang telah membawa air bah penderitaan ini kepadaNya. ... Ia bisa berdoa untuk keadilan dan pembalasan yang adil; tetapi kasihNya naik melebihi penderitaanNya, Ia berdoa untuk pengampunan bagi musuh-musuhNya. Kasih seperti itu melampaui pengertian dan menyatakan sumber dari mana penebusan dan pengampunan kita mengalir)</b> - hal 1132-1133. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">d) Kata <b>‘ampunilah’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Arti dari kata <b>‘ampunilah’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“the verb here used has a very wide meaning (this, by the way, is true)”</i> [= kata kerja yang digunakan di sini mempunyai arti yang sangat luas (ini memang benar)]</b> - hal 1028. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ini menyebabkan ada orang-orang yang menafsirkan bahwa Yesus bukan memintakan pengampunan, tetapi hanya meminta supaya Bapa menahan murkaNya, dan tidak menumpahkannya pada saat itu (William Hendriksen, hal 1028). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>William Hendriksen</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“‘Forgive them’ means exactly that. It means ‘blot out their transgressions completely. In thy sovereign grace cause them to repent truly, so that they can be and will be pardoned fully.’”</i> (= ‘Ampunilah mereka’ betul-betul berarti seperti itu. Itu berarti ‘hapuskanlah pelanggaran mereka sama sekali. Dalam kasih karuniaMu yang berdaulat buatlah mereka supaya sungguh-sungguh bertobat, sehingga mereka bisa dan akan diampuni sepenuhnya’.)</b> - hal 1028. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Yesus meminta supaya mereka diampuni <u>melalui pertobatan / iman</u>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Jelas bahwa Yesus bukan meminta bahwa mereka diampuni begitu saja, <u>tanpa pertobatan / iman, tetapi melalui pertobatan / iman</u>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“By no means a pardon without repentance - that would run counter to all Scripture and to the very redemption Jesus was now effecting. But a pardon through repentance when the truth would be brought home to them as the Acts passages brought it home”</i> (= Sama sekali bukan suatu pengampunan tanpa pertobatan - itu akan bertentangan dengan seluruh Kitab Suci dan dengan penebusan yang sekarang sedang diadakan / dijalankan oleh Yesus. Tetapi suatu pengampunan melalui pertobatan pada waktu kebenaran menyadarkan / menginsyafkan mereka seperti dalam kitab Kisah Para Rasul)</b> - hal 1134-1135. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;">3. Yesus memintakan ampun untuk dosa ini saja atau untuk semua dosa mereka? </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Lenski mengatakan (hal 1134-1135) bahwa jelas bukan hanya dosa membunuh Yesus ini saja yang dimintakan ampun oleh Yesus, karena kalau demikian, apa gunanya? Mereka mempunyai banyak dosa-dosa lain, dan kalau hanya dosa ini saja yang diampuni, mereka tetap akan masuk ke neraka. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Lenski</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“not of one sin only but of all their sins. In other words, Jesus prays that the Father may give these murderers of his time, grace, and the knowledge that may bring them the Father’s pardon”</i> (= bukan hanya tentang satu dosa saja tetapi tentang semua dosa mereka. Dengan kata lain, Yesus berdoa supaya Bapa memberi para pembunuh ini waktu, kasih karunia, dan pengetahuan yang bisa membawa pengampunan Bapa kepada mereka)</b> - hal 1135. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sepanjang yang saya ketahui, tak ada penafsir lain yang menafsirkan seperti ini. Dan menurut saya, kita tidak perlu menafsirkan seperti ini. Yesus berdoa hanya untuk pengampunan dari dosa ini saja, tetapi seperti dikatakan di atas, itu bukan pengampunan <u>tanpa</u> pertobatan / iman, tetapi <u>melalui</u> pertobatan / iman. Dan kalau mereka betul-betul bertobat / beriman, maka tentu bukan hanya dosa ini saja yang diampuni tetapi semua dosa-dosa mereka yang lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">e) Pada saat ini Yesus mempraktekkan ajaranNya sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mat 5:44 - <b>“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“There never had been such a forgiving spirit manifested since the world began”</i> (= Tidak pernah roh pengampunan seperti itu dinyatakan sejak dunia ini mulai)</b> - hal 264. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">f) Perbandingan dengan kata-kata orang-orang lain pada waktu mau mati. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Pulpit Commentary</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“Different from other holy dying men, he had no need to say, ‘Forgive <u>me</u>.’”</i> (= Berbeda dengan orang-orang kudus yang mau mati, Ia tidak perlu berdoa: ‘Ampunilah <u>Aku</u>’.)</b> - hal 240. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">g) Perbandingan dengan teriakan darah Habel. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Bdk. Ibr 12:24 - <b>“dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada <u>darah pemercikan</u>, yang berbicara lebih kuat dari pada <u>darah Habel</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">1. Darah Habel. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kej 4:10 - <b>“FirmanNya: ‘Apakah yang telah kauperbuat ini? <u>Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibr 11:4 - <b>“Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman <u>ia masih berbicara, sesudah ia mati</u>”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Mungkin teriakan darah Habel adalah seperti ini: <b>‘Ya Tuhan, aku adalah anakMu yang setia kepadaMu, aku selalu memberi yang terbaik kepadaMu, aku selalu berusaha untuk mentaatiMu. Tetapi Tuhan, sekarang aku dibunuh tanpa alasan. O Tuhan yang maha adil, apakah Engkau akan berdiam diri melihat pembunuhan yang keji atas diriku ini?’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dengan kata lain, darah Habel berteriak kepada Allah untuk menuntut keadilan, menuntut Allah menghukum Kain, sehingga akhirnya Allah betul-betul menghukum Kain (Kej 4:11-12). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Tentu saja ini merupakan suatu kiasan. Sebetulnya bukan darah itu berteriak, tetapi pada waktu darah itu tercurah, Allah melihatnya dan Allah menghukum. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kalau saudara beranggapan bahwa kata-kata seperti ini hanyalah khayalan saya, dan kalau saudara beranggapan bahwa orang-orang beriman yang mati dibunuh tidak mungkin berdoa supaya Allah menghukum orang-orang yang membunuh mereka, maka lihatlah ayat di bawah ini. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Wah 6:10 - <b>“Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: ‘Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Yang berbicara dalam ayat-ayat ini adalah orang-orang beriman yang mati dibunuh, dan mereka meminta Allah menghakimi / menghukum orang-orang yang membunuh mereka! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">2. Darah pemercikan (= darah Kristus). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>‘Darah pemercikan’</b></span><span style="font-size: small;"> dalam Ibr 12:24 itu jelas menunjuk pada darah Yesus. Darah Yesus juga berteriak kepada Allah! Tetapi bagaimana teriakan darah Yesus itu? Apakah darahNya berteriak seperti ini: <b>‘Bapa, Engkau melihat AnakMu yang Tunggal, yang selalu hidup berkenan kepadaMu. Engkau lihat tangan dan kakiKu yang selalu melakukan hal-hal yang baik, dan melayani Engkau, sekarang dipakukan di kayu salib. Engkau melihat wajahKu yang selalu memancarkan kasih, sekarang diludahi, ditampar, dan berlumuran darah dari kepalaKu yang ditusuk dengan mahkota duri. Ya Bapa yang maha adil, hukumlah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap pembunuhan ini, dan buanglah mereka ke dalam neraka!’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Seandainya darah Yesus berteriak seperti itu kepada Allah, maka celakalah kita semua! Tetapi puji Tuhan, darah Yesus tidak berteriak seperti itu. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Ibr 12:24 - <b>“dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara <u>lebih kuat</u> dari pada darah Habel”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kata-kata <b>‘lebih kuat’</b> ini salah terjemahan; seharusnya <b>‘lebih baik’</b>! </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">TB2-LAI sama salahnya dengan TB1-Lembaga Alkitab Indonesia; tetapi TL justru lebih benar. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">TL: <b>‘yang mengatakan perkara-perkara yang <u>lebih baik</u> daripada darah Habel’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">KJV: <i>‘speaketh <u>better</u> things than that of Abel’</i> (= mengatakan hal-hal yang <u>lebih baik</u> dari pada hal-hal yang dikatakan Habel).</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">RSV: <i>‘speaks <u>more graciously</u> than the blood of Abel’</i> (= berbicara dengan <u>lebih murah hati</u> dari pada darah Habel).</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">NIV: <i>‘speaks a <u>better</u> word than the blood of Abel’</i> (= mengucapkan suatu kata / ucapan yang <u>lebih baik</u> dari pada darah Habel).</span><span style="font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">NASB: <i>‘speaks <u>better</u> than the blood of Abel’</i> (= berbicara <u>lebih baik</u> dari pada darah Habel). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Ibr 12:24b (FAYH): <b>‘dan kepada darah yang dipercikkan yang memberikan anugerah pengampunan, bukan seperti darah Habel yang menjerit menuntut balas’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Jadi, sekalipun darah Yesus memang berteriak kepada Allah, tetapi berbeda dengan darah Habel yang berteriak menuntut balas / keadilan, maka darah Yesus berteriak dengan nada yang <u>lebih baik</u>. Darah Yesus berteriak senada dengan doa Yesus di kayu salib dalam Luk 23:34 ini: <b>‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">h) Ini menunjukkan tujuan penderitaan dan kematian Kristus. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Matthew Henry</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“the sayings of Christ upon the cross as well as his sufferings had a further intention than they seemed to have. This was a mediatorial word, and explicatory of the intent and meaning of his death: ... The great thing which Christ died to purchase and procure for us is the forgiveness of sin”</i> (= kata-kata Kristus di kayu salib maupun penderitaanNya mempunyai maksud / tujuan lebih jauh dari pada kelihatannya. Ini merupakan kata-kata pengantaraan, dan merupakan penjelasan dari maksud / tujuan dan arti dari kematianNya: ... Hal yang besar / agung yang dibeli dan diperoleh oleh kematian Kristus bagi kita adalah pengampunan dosa)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">i) Orang yang paling berdosapun bisa diampuni. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Matthew Henry</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: <b><i>“the greatest sinners may, through Christ, upon their repentance, hope to find mercy. Though they were his persecutors and murderers, he prayed, Father, forgive them”</i> (= orang-orang yang paling berdosa bisa, melalui Kristus, pada pertobatan mereka, berharap untuk menemukan belas kasihan. Sekalipun mereka adalah penganiaya dan pembunuhNya, Ia berdoa: ‘Bapa, ampunilah mereka’)</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u>Arthur W. Pink</u></span><span style="font-size: small;">: <b><i>“In praying for His enemies not only did Christ set before us a perfect example of how we should treat those who wrong and hate us, but He also taught us never to regard any as beyond the reach of prayer. If Christ prayed for His muderers then surely we have encouragement to pray now for the very chief of sinners! Christian reader, never lose hope”</i> (= Dalam berdoa untuk musuh-musuhNya Kristus bukan hanya memberikan di depan kita suatu teladan yang sempurna tentang bagaimana kita harus memperlakukan mereka yang berbuat salah dan membenci kita, tetapi Ia juga mengajar kita untuk tidak pernah menganggap siapapun berada di luar jangkauan doa. Jika Kristus berdoa untuk pembunuh-pembunuhNya maka pasti kita sekarang mendapatkan dorongan untuk berdoa bagi orang-orang yang paling berdosa! Pembaca Kristen, jangan pernah kehilangan pengharapan)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 10. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-size: small;">j) Mengapa Yesus memintakan pengampunan bagi orang-orang itu dari Bapa, dan bukannya memberikan sendiri pengampunan itu, seperti yang dalam kasus-kasus lain Ia lakukan? Bandingkan dengan: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black; font-size: small;">Mat 9:2 - <b>“Maka dibawa oranglah kepadaNya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ‘Percayalah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-family: Symbol; font-size: small;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black; font-size: small;">Luk 7:48 - <b>“Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: ‘Dosamu telah diampuni.’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><span style="color: black;">Jawaban</span></u></span><span style="color: black; font-size: small;">: </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">1. Memberi pengampunan dosa merupakan hak dari Allah saja. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Mark 2:7 - <b>“‘Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?’”</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">2. Di sini Yesus bertindak sebagai Pengantara. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;">Yesus memang adalah Allah dan manusia. Karena itu, Ia bisa memberikan pengampunan dosa. Tetapi di sini, sekalipun Ia tetap adalah Allah, tetapi Ia tidak bertindak sebagai Allah, melainkan sebagai Pengantara. Karena itu, Ia memintakan pengampunan dari Bapa. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="color: black; font-size: small;">3. Disamping itu, pemberian pengampunan hanya bisa diberikan kepada orang-orang yang betul-betul sudah bertobat / percaya. Sedangkan untuk orang-orang yang belum bertobat, hanya doa seperti inilah yang Ia berikan. Allahpun tidak bisa memberikan pengampunan kepada orang-orang yang tidak bertobat / percaya, karena ini akan menabrak firmanNya sendiri. </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: small;"> </span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">3) <b>“</b></span><b>sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat<span style="color: black;">”</span></b><span style="color: black;">. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>a) Potongan ini memberikan batasan doa dari Yesus. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Ada pro dan kontra berkenaan dengan bagi siapa doa ini dinaikkan oleh Yesus. Siapa saja yang Ia doakan supaya diampuni oleh Bapa? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">1. Ada yang tidak membatasi jangkauan doa ini, dan menganggap bahwa doa ini mencakup semua yang hadir pada saat itu, dan bahkan mencakup semua manusia, termasuk kita.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">C. H. Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“I believe that it was a far-reaching prayer, which indeed included Scribes and Pharisees, Pilate and Herod, Jews and Gentiles - yea, the whole human race in a certain sense, since we were all concerned in that murder; but certainly the immediate persons, upon whom that prayer was poured like precious nard, were those who there and then were committing the brutal act of fastening him to the accursed tree”</i> (= Saya percaya bahwa itu merupakan doa yang jangkauannya jauh, yang mencakup ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, Pilatus dan Herodes, orang Yahudi dan orang non Yahudi - ya, seluruh umat manusia dalam arti tertentu, karena kita semua tersangkut dalam pembunuhan itu; tetapi pasti orang-orang yang langsung didoakan oleh doa yang seperti minyak wangi yang mahal itu, adalah mereka yang ada di sana pada saat itu dan sedang melakukan tindakan brutal dengan memakukan Dia pada salib yang terkutuk)</b> - <i>‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of Our Lord’</i>, vol 6, hal 483. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">C. H. Spurgeon</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“for, though we were not there, and we did not actually put Jesus to death, yet we really caused his death, and we, too, crucified the Lord of glory; and his prayer for us was, ‘Father, forgive them, for they know not what they do.’”</i> (= karena, sekalipun kita tidak ada di sana, dan tidak betul-betul membunuh Yesus, tetapi kita sungguh-sungguh menyebabkan kematianNya, dan kita juga menyalibkan Tuhan kemuliaan; dan doanya untuk kita adalah: ‘Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’)</b> - <i>‘A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of Our Lord’</i>, vol 6, hal 472. </span></span></span> <span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black;"></span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">: Saya tak setuju dengan pandangan Spurgeon ini. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">2. Ada juga yang membatasi orang-orang yang didoakan oleh Yesus. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Tetapi tetap saja ada perdebatan dalam kelompok ini berkenaan dengan siapa yang tercakup dan yang tidak tercakup dalam doa Yesus ini. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u>Barnes’ Notes</u>: <b><i>“The prayer was offered for those who were guilty of putting him to death. It is not quite certain whether he referred to the ‘Jews’ or ‘to the Roman soldiers.’ Perhaps he referred to both”</i> (= Dia itu dinaikkan bagi mereka yang bersalah membunuh Dia. Tidak pasti apakah Ia memaksudkan ‘orang-orang Yahudi’ atau ‘para tentara Romawi’. Mungkin Ia memaksudkan keduanya)</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">David Gooding</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“it was prayed on behalf of the soldiers who in all truthfulness did not know what they were doing. False sentiment must not lead us to extend the scope of his prayer beyond his intention. To pray forgiveness for a man who knows quite well what he is doing and has no intention of either stopping or repenting would be immoral: it would amount to condoning, if not conniving at, his sin. Christ certainly did not do that”</i> (= itu didoakan demi para tentara yang memang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Sentimen yang salah tidak boleh membimbing kita untuk memperluas jangkauan doanya lebih dari yang Ia maksudkan. <u>Mendoakan pengampunan untuk seseorang yang tahu dengan baik apa yang ia lakukan dan tidak bermaksud untuk berhenti atau bertobat merupakan sesuatu yang tidak bermoral: itu berarti mengabaikan, jika bukannya pura-pura tidak melihat, pada dosanya</u>. Kristus pasti tidak melakukan hal itu)</b> - <i>‘According to Luke’</i>, hal 342. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">: </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">saya tidak setuju dengan bagian yang saya garis-bawahi dari kata-kata David Gooding ini, karena maksud Kristus dengan doa itu tentu bukanlah supaya orang-orang itu <b>‘diampuni <u>tanpa</u> pertobatan’</b>, tetapi supaya mereka <b>‘diampuni <u>melalui</u> pertobatan’</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">juga saya tak setuju dengan pandangannya bahwa mendoakan seseorang yang tahu kesalahan yang ia lakukan, dan tidak punya niat untuk bertobat, merupakan suatu tindakan yang tidak bermoral. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">A. T. Robertson</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“Jesus evidently is praying for the Roman soldiers, who were only obeying, but not for the Sanhedrin”</i> (= Yesus jelas sedang berdoa untuk para tentara Romawi, yang hanya mentaati perintah, bukan untuk Sanhedrin)</b> - <i>‘Word Pictures in the New Testament’</i>, vol 2, hal 285. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u>Calvin</u>: <b><i>“It is probable, however, that Christ did not pray for all indiscriminately, but only for the wretched multitude, who were carried away by inconsiderate zeal, and not by premeditated wickedness. For since the scribes and priests were persons in regard to whom no ground was left to hope, it would have been in vain for him to pray for them”</i> (= Tetapi adalah mungkin bahwa Kristus tidak berdoa untuk semua tanpa pandang bulu, tetapi hanya untuk orang banyak yang buruk / hina / jahat, yang dipengaruhi / diseret oleh semangat tanpa pemikiran, dan bukan oleh kejahatan yang direncanakan lebih dulu. Karena ahli-ahli Taurat dan imam-imam adalah orang-orang yang tidak punya harapan, adalah sia-sia bagiNya untuk berdoa untuk mereka)</b> - hal 301. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Sukar untuk menetapkan batasan dari doa itu, tetapi memang kata-kata <b>‘sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’</b> ditambahkan oleh Yesus, pasti memang untuk membatasi orang-orang yang Ia doakan dengan doa tersebut. Para tentara memang tidak tahu apa yang mereka lakukan; mereka menyalibkan Yesus hanya karena menuruti perintah atasan mereka. Dan bahkan sebagian para tokoh Yahudi, sekalipun mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang jahat, tetapi mereka tidak mengetahui <u>sepenuhnya</u> kejahatan mereka. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u>William Hendriksen</u>: <b><i>“the soldiers certainly did not know. But even the members of the Sanhedrin, though they must have known that what they were doing was wicked, did not comprehend the extent of that wickedness”</i> (= para tentara pasti tidak tahu. Tetapi bahkan anggota-anggota dari Sanhedrin, sekalipun mereka pasti tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah jahat, tetapi mereka tidak mengerti sepenuhnya luas / tingkat dari kejahatan itu)</b> - hal 1028. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Orang-orang yang menyalibkan Yesus, bukannya tidak tahu bahwa mereka melakukan dosa, atau bahwa mereka menyalibkan orang yang tidak bersalah. Mereka hanya tidak tahu bahwa mereka menyalibkan Mesias / Juruselamat / Allah yang menjadi manusia. Mereka memang telah mendengar tentang hal-hal ini, tetapi mereka tidak mempercayainya dan itu dianggap sebagai ‘tidak menyetahuinya’. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Ini terlihat dari beberapa ayat di bawah ini : </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Kis 3:14-17 - <b>“(14) Tetapi <u>kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu</u>. (15) <u>Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh</u>, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. (16) Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. (17) Hai saudara-saudara, <u>aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti <i>semua</i> pemimpin kamu</u>”</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">: kata <b>‘semua’</b> (yang saya cetak miring) seharusnya tidak ada! Bandingkan dengan NIV: <i>‘as did your leaders’</i> (= seperti pemimpin-pemimpinmu), dan dengan NASB: <i>‘just as your rulers did also’</i> (= sama seperti yang dilakukan pemimpin-pemimpinmu juga).</span></span><br />
<br />
<span><span style="color: black;"> </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Kis 13:27 - <b>“Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya <u>tidak mengakui Yesus</u>. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">KJV: <i>‘they knew him not’</i> (= mereka tidak mengenalNya). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">RSV: <i>‘did not recognize him’</i> (= tidak mengenaliNya). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">NASB: <i>‘recognizing neither Him’</i> (= tidak mengenaliNya). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">NIV: <i>‘did not recognize Jesus’</i> (= tidak mengenali Yesus). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Ada juga yang menambahkan 1Kor 2:8 - <b>“Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenal<u>nya</u>, sebab kalau sekiranya mereka mengenal<u>nya</u>, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia”</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black;">Tetapi kalau dilihat kontextnya, maka kata <b>‘nya’</b> di sini bukan menunjuk kepada Yesus, tetapi pada <b>‘hikmat Allah’</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black;">1Kor 2:6-8 - <b>“(6) Sungguhpun demikian kami memberitakan <u><span style="text-transform: uppercase;">hikmat</span></u> di kalangan mereka yang telah matang, yaitu <u><span style="text-transform: uppercase;">hikmat</span> yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini</u>, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. (7) Tetapi yang kami beritakan ialah <u><span style="text-transform: uppercase;">hikmat</span> Allah yang tersembunyi dan rahasia</u>, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. (8) Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenal<u>nya</u>, sebab kalau sekiranya mereka mengenal<u>nya</u>, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia”</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">Catatan</span></u><span style="color: black;">: Tetapi tetap ada pro dan kontra, apakah kata <b>‘nya’</b> dalam 1Kor 2:8 itu menunjuk pada <b>‘hikmat Allah / surgawi’</b> atau kepada <b>‘Yesus’</b>. Matthew Henry dan A. T. Robertson menganggap bahwa kata <b>‘nya’</b> di sini menunjuk kepada <b>‘hikmat Allah / surgawi’</b>, tetapi Albert Barnes menganggap kata <b>‘nya’</b> itu menunjuk kepada Yesus. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">Pulpit Commentary</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“It was ignorance on the part of many which led to this great crime, but culpable ignorance. They should have known better”</i> (= Merupakan ketidak-tahuan pada pihak dari banyak orang yang membimbing pada kejahatan yang besar ini, tetapi ini merupakan ketidak-tahuan yang bersalah / patut dicela. Mereka seharusnya mengetahui dengan lebih baik)</b> - hal 264. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Memang ada ketidak-tahuan yang sungguh-sungguh, yang boleh dikatakan bukan merupakan kesalahan dari orang itu. Misalnya seandainya mereka tinggal di hutan belantara, maka ketidak-tahuan mereka tentang Yesus tentu tak bisa disalahkan. Tetapi karena mereka tinggal di sekitar Yesus, dan mendengar ajaran / <i>claim</i>Nya, dan juga mereka mempunyai Perjanjian Lama yang banyak menubuatkan tentang Yesus, maka ketidak-tahuan mereka merupakan ketidak-tahuan yang bersalah / patut dikecam. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u><span style="color: black;">Lenski</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“Were Caiaphas and Pilate included? We prefer not to pass judgment on individuals, for God alone knows the hearts and to what degree they sin against better knowledge”</i> (= Apakah Kayafas dan Pilatus termasuk? Kami memilih untuk tidak menghakimi individu-individu, karena hanya Allah yang mengetahui hati dan sampai sejauh mana mereka berbuat dosa terhadap pengetahuan yang lebih baik)</b> - hal 1133-1134. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Tetapi ada satu hal yang saya pikirkan, yang entah mengapa tidak pernah dibicarakan oleh para penafsir, yaitu tentang mereka yang menghujat Roh Kudus dan dikatakan tidak bisa diampuni (Mat 12:31-32), yang mungkin sekali juga hadir pada saat itu. Kalau itu benar, maka secara intelektual mereka tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Anak Allah, dan karena itu Kristus pasti tidak berdoa untuk mereka. Bandingkan juga dengan 1Yoh 5:16 - <b>“Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">b) Contoh pengampunan terhadap orang yang berdosa dalam ketidak-tahuan. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">1Tim 1:13 - <b>“aku </b>(Paulus)<b> yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihaniNya, karena semuanya itu telah kulakukan <u>tanpa pengetahuan</u> yaitu di luar iman”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">c) Yesus tidak berdoa untuk mereka yang tahu apa yang mereka perbuat. Apakah itu berarti dosa sengaja tak bisa diampuni? </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span>I. Howard Marshall<span style="color: black;"> (NICNT) mengatakan bahwa dalam Perjanjian Lama ada pembedaan tentang dosa yang tidak disadari / tidak disengaja, untuk mana disediakan pengampunan, dan dosa yang disengaja, untuk mana tidak disediakan pengampunan. Yang terakhir ini hanya bisa ditebus oleh kematian dari orang yang berdosa itu. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Untuk dosa-dosa yang tidak disadari / tidak disengaja, perhatikan ayat-ayat ini :</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Im 4:2 - <b>“‘Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seseorang <u>tidak dengan sengaja</u> berbuat dosa dalam sesuatu hal yang dilarang TUHAN dan ia memang melakukan salah satu dari padanya,”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Im 4:3b menunjukkan adanya korban untuk dosa ini sehingga dosa itu bisa diampuni. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Im 4:13 - <b>“Jikalau yang berbuat dosa <u>dengan tak sengaja</u> itu segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah,”</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Im 4:14nya menunjukkan adanya korban untuk dosa ini sehingga dosa itu bisa diampuni. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Im 4:22 - <b>“Jikalau yang berbuat dosa itu seorang pemuka yang <u>tidak dengan sengaja</u> melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, Allahnya, sehingga ia bersalah,”</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Im 4:23bnya menunjukkan adanya korban untuk dosa ini sehingga dosa itu bisa diampuni.</span></span><br />
<br />
<span><span style="color: black;"> </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Im 4:27 - <b>“Jikalau yang berbuat dosa <u>dengan tak sengaja</u> itu seorang dari rakyat jelata, dan ia melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, sehingga ia bersalah,”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Im 4:28bnya menunjukkan adanya korban untuk dosa ini sehingga dosa itu bisa diampuni.</span></span><br />
<br />
<span><span style="color: black;"> </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Im 5:2-6,9,14-15,17-19 - <b>“(2) Atau bila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, baik bangkai binatang liar yang najis, atau bangkai hewan yang najis, atau bangkai binatang yang mengeriap yang najis, <u>tanpa menyadari hal itu</u>, maka ia menjadi najis dan bersalah. (3) Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan apapun juga ia menjadi najis, <u>tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya</u>, maka ia bersalah. (4) Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun juga yang diucapkan orang dengan teledor, <u>tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya</u>, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu. (5) Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu, (6) dan <u>haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa</u>. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya. ... (9) <u>Sedikit dari darah korban penghapus dosa itu haruslah dipercikkannya ke dinding mezbah, tetapi darah selebihnya haruslah ditekan ke luar pada bagian bawah mezbah; itulah korban penghapus dosa</u>. ... (14) TUHAN berfirman kepada Musa: (15) ‘Apabila seseorang berubah setia dan <u>tidak sengaja berbuat dosa</u> dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah. ... (17) Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN <u>tanpa mengetahuinya</u>, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri. (18) <u>Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah</u>. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan <u>yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu</u>, sehingga ia menerima pengampunan. (19) <u>Itulah korban penebus salah</u>; orang itu sungguh bersalah terhadap TUHAN.’”</b> </span><br />
<br />
<span> </span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Im 22:14 - <b>“Apabila seseorang <u>dengan tidak sengaja</u> memakan persembahan kudus, <u>ia harus memberi gantinya kepada imam dengan menambah seperlima</u>.”</b> </span></span><br />
<br />
<span><span style="color: black;"> </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Bil 15:22-29 - <b>“(22) ‘Apabila kamu <u>dengan tidak sengaja</u> melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa, (23) yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintahNya dan seterusnya turun-temurun, (24) dan apabila hal itu diperbuat <u>di luar pengetahuan</u> umat ini, <u>tidak dengan sengaja</u>, <u>maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa</u>. (25) Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi <u>tidak dengan sengaja</u>, dan karena mereka telah membawa persembahan-persembahan mereka sebagai korban api-apian bagi TUHAN, juga <u>korban penghapus dosa mereka di hadapan TUHAN</u>, karena hal yang <u>tidak disengaja</u> itu. (26) Segenap umat Israel akan beroleh pengampunan, juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, karena hal itu dilakukan oleh seluruh bangsa itu <u>dengan tidak sengaja</u>. (27) Apabila satu orang saja berbuat dosa <u>dengan tidak sengaja</u>, maka <u>haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa</u>; (28) dan imam haruslah mengadakan pendamaian di hadapan TUHAN bagi orang yang <u>dengan tidak sengaja</u> berbuat dosa itu, sehingga orang itu beroleh pengampunan karena telah diadakan pendamaian baginya. (29) Baik bagi orang Israel asli maupun bagi orang asing yang tinggal di tengah-tengah kamu, satu hukum saja berlaku bagi mereka berkenaan dengan orang yang berbuat dosa <u>dengan tidak sengaja</u>”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Sedangkan untuk dosa sengaja, yang tidak disediakan cara untuk mendapatkan pengampunan, perhatikan ayat-ayat ini: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Bil 15:30-31 - <b>“(30) Tetapi orang yang berbuat sesuatu <u>dengan sengaja</u>, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya, (31) sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintahNya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.’”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Victor P. Hamilton (<i>‘Handbook on the Pentateuch’</i>, hal 260-262) mengatakan bahwa dari ayat-ayat Perjanjian Lama yang menunjukkan adanya korban hanya untuk dosa-dosa yang tidak disengaja / tidak disadari, maka ada orang-orang yang menyimpulkan bahwa: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>1. Dalam Perjanjian Lama dosa yang bisa diampuni memang hanyalah dosa-dosa yang tidak disengaja / tidak diketahui. Sedangkan orang-orang yang melakukan dosa-dosa yang disengaja harus dihukum mati (hal 259-260). Bdk. Bil 15:27-31 yang seolah-olah menekankan hal itu secara explicit. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>2. Ini menunjukkan kesuperioran korban Kristus dibandingkan dengan korban-korban dalam Perjanjian Lama, karena korban Kristus bisa mengampuni bukan hanya dosa-dosa yang tidak disengaja, tetapi juga dosa-dosa yang disengaja. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u>Pulpit Commentary (tentang Bil 15:30)</u>: <b><i>“No provision was made under the Law for the pardon of a wilful sin against God - a sin of defiance. Thus the Law brought no satisfaction to the tender conscience, but rather conviction of sin, and longing for a better covenant. Herein is at once contrast and likeness: contrast, in that the gospel hath forgiveness for all sin and wickedness”</i> (= Tidak ada persediaan yang dibuat di bawah hukum Taurat untuk pengampunan terhadap dosa sengaja terhadap Allah - suatu dosa yang menantang. Jadi, hukum Taurat tidak membawa pemuasan kepada hati nurani yang lembut, tetapi keyakinan / kesadaran akan dosa, dan kerinduan / keinginan pada suatu perjanjian yang lebih baik. Di sini sekaligus ada suatu kontras dan persamaan. Kontras, dalam hal bahwa injil mempunyai pengampunan untuk semua dosa dan kejahatan)</b> - hal 184. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Bdk. Kis 13:39 - <b>“Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh <u>pembebasan dari <span style="text-transform: uppercase;">segala dosa</span></u>, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Tetapi Victor P. Hamilton tidak setuju dengan kesimpulan seperti ini, dan ia mengatakan bahwa pernyataan bahwa dalam Perjanjian Lama hanya dosa-dosa yang tidak disengaja yang bisa diampuni juga merupakan sesuatu yang harus dipertanyakan kebenarannya. Alasannya: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span>a. Kalau kita melihat Im 6:1-7, maka tidak mungkin kita menyimpulkan bahwa yang dibicarakan di sini adalah dosa-dosa yang tidak disengaja. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Im 6:1-7 - <b>“(1) TUHAN berfirman kepada Musa: (2) ‘Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan <u>memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya, (3) atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, dan ia bersumpah dusta</u> - dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa - (4) apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, (5) atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya. (6) <u>Sebagai korban penebus salahnya haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam. (7) Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah</u>.’”</b>. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Perhatikan bagian yang saya beri garis bawah tunggal. Itu tidak mungkin dianggap sebagai dosa-dosa yang tidak disengaja! Tetapi perhatikan ay 6-7nya, yang saya beri garis bawah ganda! Toh ada korban untuk dosa-dosa seperti itu, sehingga dosa-dosa seperti itu bisa diampuni. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>b. Terjemahan dari Bil 15:30 itu salah secara cukup fatal! </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Bil 15:30-31 - <b>“(30) Tetapi orang yang berbuat sesuatu <u>dengan sengaja</u>, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya, (31) sebab ia telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintahNya; pastilah orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya.’”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Kata-kata <b>‘dengan sengaja’</b> itu salah terjemahan! </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">KJV: <i>‘presumptuously’</i> (= dengan sombong / angkuh). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">RSV: <i>‘with a high hand’</i> (= dengan tangan teracung). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">NIV/NASB: <i>‘</i></span><i>defiantly<span style="color: black;">’</span></i><span style="color: black;"> (= dengan menantang). </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Ini kesalahan penterjemahan yang cukup fatal, karena penterjemahan ini penting untuk menafsirkan apa yang dimaksud dengan ‘dosa senagaja dan tidak disengaja’ itu! </span></span></span></div><div style="border: 0.5pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; margin-left: 54pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Kelihatannya, karena Bil 15:22-31 mengkontraskan dosa yang tidak disengaja dengan dosa yang dilakukan dengan angkuh / menantang Tuhan, maka harus ditafsirkan bahwa asal orangnya tidak berbuat dosa dengan sikap menantang Tuhan, maka itu dianggap sebagai dosa dengan tidak sengaja. </span></span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Victor P. Hamilton lalu menyimpulkan bahwa dalam Perjanjian Lama bukan orang yang melakukan dosa sengaja, tetapi orang yang tidak bertobat, yang tidak bisa diampuni (hal 261-262). </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span> </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>Sekarang, mari kita kembali pada persoalan kita. Mungkinkah dosa sengaja merupakan dosa yang tidak bisa diampuni? </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u>I. Howard Marshall<span style="color: black;"> (NICNT)</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“Let it be plainly said that if there were no forgiveness for deliberate sins, then we would all be under God’s condemnation, for which of us has not sinned deliberately since our conversion and new birth?”</i> (= Hendaklah dikatakan dengan jelas bahwa seandainya tidak ada pengampunan untuk dosa-dosa sengaja, maka semua orang akan berada di bawah penghukuman Allah, karena siapa dari kita yang tidak berbuat dosa dengan sengaja sejak pertobatan dan kelahiran baru kita?)</b> - hal 248.</span> </span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">4) Apakah doa Yesus ini dijawab / dikabulkan oleh Allah / Bapa? </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">a) Jelas bahwa ada orang-orang yang Yesus doakan, yang lalu bertobat. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Sebagian jawaban adalah bahwa kehancuran Yerusalem tidak segera terjadi. Lalu Injil diberitakan kepada mereka, dan banyak dari mereka betul-betul dibawa kepada Tuhan dan diselamatkan. Pada hari Pentakosta 3000 orang Yahudi bertobat dan diselamatkan (Kis 2:41-42), dan lalu menjadi 5000 orang (Kis 4:4). Dan dalam Kis 6:7 dikatakan <b>“Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; <u>juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya</u>”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><u>Calvin</u>: <b><i>“Nor can it be doubted that this prayer was heard by the heavenly Father, and that this was the cause why many of the people afterwards drank by faith the blood which they had shed”</i> (= Tidak bisa diragukan bahwa doa ini didengar oleh Bapa surgawi, dan bahwa ini adalah penyebab mengapa banyak dari bangsa itu belakangan meminum dengan iman darah yang telah mereka curahkan)</b> - hal 301. </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">Matthew Henry</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“This prayer of Christ was answered not long after, when many of those that had a hand in his death were converted by Peter’s preaching”</i> (= Doa Kristus ini dijawab tidak lama setelahnya, pada waktu banyak dari mereka yang ikut membunuh Yesus bertobat oleh khotbah Petrus)</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">Arthur W. Pink</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“Here then is the Divine explanation of the three thousand converted under a single sermon. It was not Peter’s eloquence which was the cause but the Saviour’s prayer”</i> (= Di sinilah penjelasan Ilahi tentang 3.000 orang yang bertobat oleh 1 khotbah. Bukan kefasihan Petrus yang merupakan penyebab tetapi doa dari sang Juruselamat)</b> - <i>‘The Seven Sayings of the Saviour on the Cross’</i>, hal 11. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">b) Tetapi apakah semua orang untuk siapa Yesus berdoa pada saat ini, akhirnya bertobat dan diampuni? </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span>John Owen mengatakan (<i>‘The Works of John Owen’</i>, vol 10, hal 177) bahwa Bapa selalu mendengar doa Anak / Yesus, dan ini ditunjukkan dalam 2 text Kitab Suci di bawah ini: </span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Yoh 11:42 - <b>“<span style="color: black;">Aku tahu, bahwa <u>Engkau selalu mendengarkan Aku</u>, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”</span></b><span style="color: black;">. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black; font-family: Symbol;">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: black;">Maz 2:7-8 - <b>“(7) Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: ‘AnakKu engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (8) <u>Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu</u>”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><span style="color: black;">Jadi, bagaimana? Haruskah kita beranggapan bahwa semua orang yang Yesus doakan saat itu betul-betul bertobat? Bukankah kelihatannya tidak memungkinkan untuk mengambil pandangan seperti itu? </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Atau, karena dalam Yoh 17:9,20 Yesus berdoa hanya untuk orang-orang pilihan saja, mungkin berdasarkan ayat-ayat itu kita harus menafsirkan bahwa dalam doa Yesus di kayu salib itu, Ia tidak berdoa untuk orang-orang non pilihan. Dengan demikian semua orang yang Ia doakan memang bertobat. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">Bdk. Yoh 17:9,20 - <b>“(9) Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab mereka adalah milikMu ... (20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka”</b>. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;">5) Kata-kata ini merupakan teladan bagi kita. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">Matthew Henry</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“This is written also for example to us. ... We must pray for our enemies, and those that hate and persecute us, must extenuate their offences, and not aggravate them as we must our own”</i> (= Ini dituliskan juga sebagai teladan bagi kita. ... Kita harus berdoa untuk musuh-musuh kita, dan mereka yang membenci dan menganiaya kita, kita harus memperlunak / memperingan pelanggaran-pelanggaran mereka, dan tidak memperburuknya sebagaimana kita harus melakukannya pada pelanggaran-pelanggaran kita sendiri)</b>. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
<span><u><span style="color: black;">Barclay</span></u><span style="color: black;">: <b><i>“When the unforgiving spirit is threatening to turn our hearts to bitterness, let us hear again our Lord asking forgiveness for those who crucified him and his servant Paul saying to his friends, ‘Be kind to one another, tender-hearted, forgiving one another, as God in Christ forgave you.’ (Ephesians 4:32.)”</i> [= Pada waktu roh yang tidak mengampuni sedang mengancam untuk membelokkan hati kita pada kepahitan, hendaklah kita mendengar lagi Tuhan kita meminta pengampunan bagi mereka yang menyalibkanNya dan hambaNya Paulus berkata kepada teman-temannya: ‘hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu’ (Ef 4:32)]</b> - hal 285. </span></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><span style="color: black;"> </span></span></span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span>-AMIN-</span></span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><br />
</span> </div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span><b><br />
</b> <a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib01b.htm"><i></i></a></span></span></div><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><i><b>Source : </b></i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib01a.htm">http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib01a.htm</a></i></span><br />
<span style="font-size: small;"><span><a href="http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib01b.htm"><i>http://golgothaministry.org/7kalimat/7kalimatsalib01b.htm</i></a></span></span><span style="font-size: small;"><i><b> </b></i></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-90509582943128575542011-04-08T10:56:00.001+07:002011-09-16T07:40:53.660+07:00Orang Kristen dan Harta (4)<b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><i><b>1 Timotius 6:9-10</b> </i><br />
<i>Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.</i></div><i><br />
</i><br />
<div style="text-align: center;"><i><b>1 Timotius 6:17-18 </b></i><br />
<i><b> </b>Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi</i></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Ayat-ayat ini memberi kesan, sepertinya orang Kristen tak boleh menjadi kaya, tapi faktanya, Alkitab mencatat: Daud. Abraham, Salomo adalah orang-orang yang kaya raya tapi cinta Tuhan. Jelas, kekayaan orang yang cinta Tuhan dengan kekayaan orang yang tidak cinta Tuhan berbeda sumber atau metode memperolehnya. Tidaklah salah, kalau Allah mempercayakan banyak uang di tanganmu, membuatmu kaya raya. karena Dia memandangmu sebagai juru kunci yang bertugas mengelola uang itu. Tapi jika kau menganggap, kekayaan itu milikku untuk selama-lamanya, kau adalah orang terbodoh di dunia. Karena sesungguh-nya, tidak satupun kekayaan kita yang bisa kita bawa ke dalam kekekalan. Saat uang ada di tangan kita, itulah juga saat di mana Tuhan menguji kesetiaan kita; juru kunciNya sampai di mana. Mari kita mengerti apa artinya juru kunci; mengelola uang yang Tuhan serahkan di dalam tangan kita. Jika pengertian kita akan harta benar, kita adalah tuan atas harta kita, namun jika pengertian kita salah, kita menjadi budak dosa, kita akan dijerat, ditenggelamkan ke dalam segala penyelewengan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Paulus berkata, cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Sebenarnya, <i>uang adalah sesuatu yang netral, memiliki uang juga tidak berdosa, tidak salah</i>. Dalam hidup ini, kita butuh uang, bahkan untuk mengabarkan Injil, mengerjakan pekerjaan Tuhan juga mem-butuhkan banyak uang. Tapi, mari kita mengerti Alkitab dengan pengertian yang betul-betul sah dan benar: sebelum uang berada di tanganku, uang pernah berada di tangan orang, dan sebentar lagi, uang juga akan berpindah tangan, artinya uang hanya numpang lewat di tanganku. Yesus Kristus tidak mau menerima tawaran iblis. Saya kira, tak ada orang yang mengerti cobaan Yesus lebih dari John Milton, penyair Inggris di abad ke-18, yang menulis syair panjang, yang terdiri dari puluhan ribu kalimat, setelah dia mengalami kebutaan selama 11 tahun. Meski dia buta, tapi dia merenungkan kebenaran Tuhan, menuangkannya di dalam syair, dan dia berhasil menjadi penyair terbesar di sepanjang sejarah sastra Inggris. Syair panjangnya dia dasarkan pada Alkitab, dan dia beri judul: <i>Paradise lost & Paradise regain</i>. Saya kira, hanya Homer, penyair Gerika yang hidup 2.500 tahun lalu, bisa menandingi John Milton. Apakah perbedaan syair mereka? Syair Homer mencetuskan idenya tentang karakter agung yang bisa manusia capai: berani, bijaksana, tahan nafsu dan keadilan. guna melukiskan <i>The birth of Greece people; Helinistic culture</i>, sementara syair John Milton mengisahkan asal usul umat manusia, awal kejatuhan manusia, dari inspirasi yang dia dapatkan dari kitab yang Tuhan wahyukan: <i>Kejadian</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Charles Jennens & John Milton adalah dua tokoh yang saya kagumi: keduanya tidak studi teologi, tapi pengenalan teologis mereka lebih dalam dari teolog-teolog di zamannya. John Milton menuliskan <i>Paradise lost </i>berdasarkan pengertiannya tentang <i>doctrin of fall, doctrin of man, doctrin of sin </i>dan bagaimana manusia berpaling pada Tuhan lewat <i>Christology</i>. Adapun Charles Jennens, menemukan 50 ayat yang terpenting, yang berbicara tentang Yesus Kristus. <i>Itu sebabnya, di satu pihak, saya menganjurkan kaum awam studi teologi, di pihak lain, saya berharap orang yang pernah studi teologi tidak meremehkan kaum awam yang tidak pernah studi teologi</i>. Karena ada kalanya, mereka sanggup mengerti sesuatu yang tidak dimengerti oleh teolog-teolog yang hanya tahu membanggakan diri. Apa yang John Milton tuliskan dalam syairnya? Di dalam kekekalan; sebelum alam semesta dicipta, Allah sudah menetapkan Kristus menjadi Juruselamat manusia, Dia memerintahkan semua malaikat bersembah sujud pada Kristus. Ternyata, di antara malaikat terdapat satu penghulu malaikat menolak menyembah Yesus. Allah menyebutnya: setan. Pengertian John Milton tentang pemberontakan Lucifer ini sangat unik: ketidakrelaan Lucifer menyembah Yesus mengakibatkan cosmic drama — kejatuhan dan keselamatan harus berlangsung di dalam sejarah. Sejak saat itu, Lucifer tdak lagi menjabat sebagai penghulu malaikat. Jadi, setan disebut setan, bukan karena dia melakukan banyak kejahatan melainkan hanya melakukan satu perkara: menghalangi kehendak Allah. Jadi. pada awalnya, memang tidak ada setan, hanya ada malaikat, tapi Tuhan tahu, malaikat mana yang betul-betul taat, malaikat mana yang Dia sebut setan. Allah tidak mungkin ber-salah, itu sebabnya, semua keputusan Allah harus kita terima bukan kita debat. Allah adalah satu-satunya diktator yang tak mungkin bersalah, amin? Tapi manusia, begitu menjadi diktator, dia mulai rusak. Bagaimana dengan Allah? Dialah satu-satunya yang kekal, satu-satunya sumber kekekalan, satu-satunya yang menjanjikan kekekalan. <i>There is no possibility of the corruption in God's own nature, because He is uncorruptible God</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tatkala Allah menyebut penghulu malaikat yang membangkang itu "setan", malaikat lain, khususnya batalyon yang dipimpin oleh Lucifer berpikir, Allah tidak adil, Dia telah menjatuhkan vonis pada pemimpin mereka, merekapun ikut memberontak. Itulah awal dari nepotism: ramai-ramai memboikot Allah. Allah memerintahkan kami menyembah Yesus, Pribadi kedua dari Allah Tritunggal? Perintah itu terlalu diktator; otoriter, kami tidak mau mematuhi. Setelah mereka memboikot, secara lahiriah, tidak berubah: rongga dada penghulu malaikat itu tetap besar, saat dia berbicara, menyanyi, suaranya menggelegar, tapi Yehezkiel mencatat: kau adalah Kerubium yang begitu sempurna, kau pernah berada di taman Eden, tapi kau sombong, ingin setara dengan Allah, menerima hak yang sama denganNya. Hak yang mana? Hak menerima sembah sujud. <b>Perhatikan:</b> <i>saat seorang pemimpin ingin disembah, saat itulah dia jatuh. Saat manusia mengultuskan pemimpinnya, dia mulai jatuh</i>. Kalau GRII memandang saya bagai Allah, GRII mulai dibuang oleh Allah. Inilah prinsipnya. Maka kita harus selalu menjunjung tinggi kedaulatan Allah tanpa kompromi. Kata Agustinus: <i>jika kau menemukan, di dalam tulisanku ada hal-hal yang tidak sesuai dengan Kitab Suci, kembalilah ke Kitab Suci dan buanglah tulisanku</i>. Dia adalah seorang pemimpin yang baik, membawa orang percaya kembali ke Alkitab bukan pada dirinya. Biarlah kita menerapkan prinsip berikut dengan baik: bukan mengutamakan cara, nama, melainkan motivasi. Tatkala semua orang menyembah, hanya Allah tahu siapa yang sungguh-sungguh menyembah Dia, siapa yang tidak sungguh-sungguh. Waktu paduan suara mengumandangkan pujian Haleluya, hanya Allah yang tahu siapa sedang memuji Dia, siapa sedang menonjolkan diri. Jika motivasi saya berkhotbah adalah ingin jadi terkenal, saya adalah setan. Jika kau sambil menyanyi sambil menonjolkan diri, kau adalah setan. Inilah prinsip-prinsip Alkitab yang begitu dalam, tapi banyak gereja tidak melihatnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Waktu Elton John menyanyikan lagu: <i>candle in the wind </i>di acara perkabungan Lody Diana, hati saya sangat sedih, karena lagu yang sama sekali tidak menyinggung Yesus, Allah, itu dinyanyikan di gereja Anglican yang terpenting di dunia. Anda tidak peka akan hal itu? Karena anda cenderung hanya memperhatikan gedung yang megah, organnya yang bagus, menyebut orang yang mengenakan jubah agama sebagai pelayan Tuhan. <i>Tidak demikian dengan Tuhan, waktu Tuhan menyebut Lucifer setan, status Lucifer masih sebagai penghulu malaikat yang sah, yang Tuhan tetapkan, tapi motivasinya yang tidak beres tercium oleh Tuhan. Artinya. Tuhan menilik sampai ke sanubari kita yang terdalam</i>. Karena Dia adalah Allah, amin? Dengan vonis "kau adalah setan", Lucifer diturunkan dari kedudukannya. Dan Alkitab mencatat, sepertiga dari malaikat di sorga ikut dengannya, menjadi roh-roh jahat yang merasuk di sini dan di sana, beredar di seluruh bumi. Apa sebabnya penghulu malaikat itu tidak mau mematuhi perintah Allah? Karena dia sendiri ingin disembah, tapi dia malah disuruh menyembah. Itu adalah prinsip yang sekaligus membuktikan Alkitab adalah satu kitab yang sederhana sekali tapi mengandung hal yang luar biasa, itu sebabnya seumur hidup saya menggali dan menggali Alkitab, karena Alkitab adalah buku yang menyajikan bijaksana tertinggi yang mungkin dimengerti oleh manusia, dan kebenaran yang kekal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah Tuhan mencipta manusia, setan berpikir: inilah saatnya aku membalas, maka dia merayu manusia: sembahlah aku juga. Kalau kau menyembahku, ku beri kau seribu dollar, lima ribu dollar. Manusia yang dibutakan oleh harta, mulai menyembah dengan sembarangan, tidak mau tahu doktrinnya benar atau tidak. yang penting mendapat profit. Manusia menyembah dan menyembah, setan merasa senang, karena dia berhasil berperan sebagai allah. Itu sebabnya kalau kau menyembah foto nenek moyangmu, jangan kira nenek moyangmu menikmati sembah sujudmu, karena sesungguhnya, di balik foto itu, setanlah yang menikmati sembah sujudmu. Itu sebabnya saya tidak melarang kau memiliki gambar Yesus, tapi saya tidak menyetujui kau berdoa pada gambar Yesus. <i>Karena setiap kali ada orang atau figur yang kau jadikan obyek penyembahan, setanlah yang menikmati sembah sujudmu, itulah keinginan setan dari awal, sampai-sampai dia berani menolak menyembah Yesus</i>. Itu sebabnya, kita perlu berhati-hati, jangan jadikan Mao Ze Dong, Einstein, Paus, Stephen Tong atau siapapun sebagai allahmu. karena Alkitab mengajarkan: barangsiapa menggantikan Allah dengan allah lain, kesusahannya akan bertambah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun sesunguhnya, kenikmatan tertinggi yang sungguh setan inginkan bukanlah penyembahan manusia, setan terus menunggu dan menunggu, menunggu saat Yesus datang ke dunia untuk balas dendam: dulu. BapaMu menyuruh aku menyembahMu, tapi aku menolak. sekarang, aku mau Kau menyembahku. John Milton menangkap gelagat busuk si setan dari Mat 4. Semua orang berpikir, aku menyembah dewa ini dan itu, itu tandanya aku beragama, padahal itu hanyalah ajaran agama yang di luar Alkitab, hanya akan membuat manusia terjerat. tertipu, termakan oleh rayuan iblis. Setan berkata, apa? Kau menyuruhku menyembah AnakMu? Sungguh keterlaluan. Kau adalah Allah, tentu Kau berhak menyuruhku menyembahMu. tapi mengapa Kau juga menyuruh aku menyembah AnakMu, bukankah Kau adalah Allah yang Esa? Allah memang Esa tapi Tritunggal, setan tidak mau menerima hal itu. Itu sebabnya, orang yang tidak bisa menerima ajaran Tritunggal, tak mungkin mau menyembah Yesus Kristus. Perhatikan: menyembah Yesus Kristus bukanlah baru ada di P.B, karena di P.L. sudah ada perintah: <i>let the angles of God worship Him</i>. Tapi di dunia ini, siapa yang paling banyak disembah? Setan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal yang lebih parah lagi, orang yang menyembah allah palsu lebih khusuk, lebih beribadah, lebih tekun, sementara orang yang mengaku diri menyembah Allah malah menyembah secara asal-asalan. Di hati saya ada banyak keluh kesah yang tidak anda pahami, salah satunya: anda mengaku diri menyembah Allah, mengapa saat disodori ilah palsu, profit, kau langsung menyambarnya, tapi kalau disuruh ikut kebaktian doa malah menolak? Karena kau bukan penyembah yang mau membayar harga. Kiranya Tuhan mengampuni dosa-dosamu. Berbeda dengan Yesus, Dia begitu peka, kataNya pada setan, enyahlah kau! Apa sebabnya? Setan tidak punya hak untuk disembah, apalagi disembah oleh Anak Allah yang Tunggal.<i> Satu-satunya Pribadi yang tidak mengenal kompromi adalah: Kristus, maka Kristologi adalah kunci dari iman kita. Kalau konsep Kristologi yang diajarkan salah, semua orang Kristen akan disesatkan. Jadi, kunci untuk membedakan pengajaran yang benar dengan bidat adalah: the Soteriology in Pauline Christology</i>. Paulus berkata, jika ada orang memberitakan Yesus yang berbeda dari Yesus yang ku beritakan padamu, dia pantas dikutuk. Sudah lebih dari 30 tahun saya mengajar Kristologi, Soteriologi. Tahun ini adalah tahun terakhir saya mengajar. Semua buku saya boleh dibaca, rekaman kuliah saya boleh didengar, tapi saya tidak akan masuk ke ruang kuliah lagi, melainkan akan memimpin SPIK di mana-mana tempat, untuk mengembalikan pengertian Kristologi dan Soteriologi pada porsi yang sesungguhnya. Biar semua kita sadar: karena Jesus gives nothing left for satan, maka Dia menjadi Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala yang dipertuan, Pemimpin dan Kepala gereja dari selama-lamanya sampai selama-lamanya amin? Bayangkan, jika Yesus menyembah setan, mungkin Dia berhasil memperoleh seluruh dunia, kitapun tak perlu mengabarkan Injil, tak perlu mengutus hamba Tuhan untuk menginjili orang dengan susah payah, karena semua orang sudah Kristen. Tapi permisi tanya: Kristen yang seperti apa? Yang menyembah Kristus. Kristus yang mana? Kristus yang menyembah setan. Untuk apa percaya pada agama yang pemimpinnya sendiri menyembah setan? di zaman ini: ada banyak orang Kristen berbakti pada Tuhan lewat pelayanan orang yang tidak dia ketahui siapa yang orang itu layani, memberi persembahan pada pendeta, tanpa mengetahui siapa yang pendeta itu menyembah.<i> Setan yang menampakkan diri dengan wujud yang menakutkan.... adalah setan bodoh, karena dia hanya bisa membuatmu ketakutan setengah mati. Setan yang betul-betul mengerikan adalah setan yang menyamar jadi pendeta, pelacur, pemimpin-pemimpin hebat, yang mengelabuhimu masuk ke dalam jeratnya</i>. Apa jadinya kalau Yesus disembah oleh seluruh dunia, tapi Dia sendiri pernah menyembah setan barang satu kali saja? Dia adalah penipu. Itu sebabnya Yesus tidak mau menerima tawaran setan. Alkitab mengajarkan, celakalah mereka yang demi cintanya pada uang berani mengompromikan imannya, menjual rohaninya, meninggalkan karakternya. Karena mereka telah dipakai oleh iblis. Kalau kau menjadi kaya karena kekayaan yang dari Tuhan, silakan! Tapi kalau kekayaanmu berasal dari setan; katakan padanya: enyahlah kau! Lebih baik hidup sederhana tapi tidak menerima kekayaan dengan cara haram, cara yang tidak diperkenan Tuhan.</div><br />
<br />
<b>Source : </b><a href="http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_28_archive.html"><i>http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_28_archive.html</i></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-7149591785031310732011-03-19T16:36:00.003+07:002011-03-19T16:48:31.294+07:00How To Study The Bible (1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKLurOOFV-JUdGwjdJmEIIk4VLNzj8v9k8ApmipBs5arbX1D5kp06E55-wjBs_ao1RoHm-YMz1lENmCdqp97e_Pa5NMh3rAMlTD2MCZU7hxMinFy7apYRBPUF6pz86gYH7w6Bo6iSPu54/s1600/P13-10-10_06-23%255B2%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXKLurOOFV-JUdGwjdJmEIIk4VLNzj8v9k8ApmipBs5arbX1D5kp06E55-wjBs_ao1RoHm-YMz1lENmCdqp97e_Pa5NMh3rAMlTD2MCZU7hxMinFy7apYRBPUF6pz86gYH7w6Bo6iSPu54/s200/P13-10-10_06-23%255B2%255D.jpg" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<b>Oleh John MacArthur, Jr.</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Introduction</b><br />
<br />
<br />
Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang Kristen untuk mengetahui bagaimana belajar Alkitab. Anda dapat melakukan penggalian Firman Tuhan secara pribadi, untuk mengumpulkan dan memperoleh “harta kekayaan” yang terkandung didalam Alkitab. Saya sering merenungkan perkataan Yeremia : “<i>Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.</i>” (Yer 15:16a). Firman Allah merupakan sumber yang sangat berlimpah. Orang Kristen tidak boleh tersandung kemampuan mereka sendiri didalam mempelajari Firman Tuhan. Jadi kita akan membahas, bagaimana kita mempelajari Alkitab. Tetapi pertama-tama, kita akan melihat betapa pentingnya untuk mempelajari hal ini.<br />
<br />
<br />
<i>Walter Scott</i>, seorang novelis Inggris dan penulis puisi dan salah seorang Kristen yang agung, ketika sedang sekarat dia mengatakan kepada sekretarisnya, “Bawakan buku kepadaku”. Sekretarisnya mencarinya diantara ribuan buku yang berada di perpustakaannya dan mengatakan, “ Dr. Scott, buku yang mana?, Dr. Scott mengatakan, “Buku, Alkitab – hanya untuk orang yang sedang sekarat”. Dan saya menambahkan bahwa Alkitab bukan hanya buku untuk orang yang sedang sekarat, tetapi buku itu adalah untuk semua orang yang hidup, karena itu adalah Firman yang hidup, dan juga berisi pengharapan didalam kematian.<br />
<br />
<br />
Jadi kita datang kepada Firman Allah dengan perasaan yang luar biasa dipenuhi dengan sukacita dan pengharapan. Tetapi sebelum saya mensharingkan bagaimana cara untuk mempelajari Alkitab kepada anda, saya harus mengatakan kepada anda tentang otoritas dari Firman Allah. Dan anda akan melihat betapa pentingnya untuk belajar Alkitab. Karena Alkitab bukanlah suatu pendapat dari manusia, Alkitab bukan filsafat manusia, Alkitab bukan kumpulan ide dari beberapa orang, Alkitab bukan merupakan hasil penyatuan dari pemikiran-pemikiran terbaik manusia – Alkitab adalah Firman Allah. Sebagai akibatnya, ada beberapa hal yang perlu kita sadari berkaitan dengan hal ini. <br />
<br />
<br />
<b>(Bersambung - Atribut dari Alkitab)</b><br />
<br />
<br />
<br />
<b>Alih Bahasa :<i> </i></b><i>Yun Tonce K P</i><br />
<br />
<b>Source :</b> <i>MacArthur, John, Jr: How to Study the Bible. Chicago : Moody Press, 1996, c1982 (John MacArthur's Bible Studies)</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-82586928047640353322011-03-19T15:56:00.002+07:002011-03-19T20:30:58.644+07:00Orang Kristen dan Harta (3)<b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Matius 4:9-11</b> <i>dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.</i></div><br />
<br />
Kesimpulan wawasan dunia yang paling tepat terdiri dari tiga kalimat :<i> everything is from God, everything is depending on God, everything will return to God</i>. Segala sesuatu yang ada di dunia ialah milik Allah — <i>this is my Father's world</i>. Itu sebabnya. isi hati BapaKu, intisari dari rencana keselamatan Bapa yang kekal harus selalu ada di hati kita. Pada waktu Yesus berumur 12 tahun, kalimat pertama yang Dia (Pribadi kedua dari AllahTritunggal) ucapkan ketika inkarnasi, yang dicatat di Alkitab: mengapa mencari Aku? Tidakkah kalian tahu, bahwa Aku harus selalu berada di rumah BapaKu atau terjemahan lain: bukankah semestinya Aku mengingat urusan BapaKu? Inilah kalimat yang paling agung, yang mungkin terlontar dari mulut seorang anak yang berusia 12 tahun, kalimat yang harus diteladani oleh setiap orang yang menyebut diri sebagai Anak Allah, yang dilahirkan di dalam keluarga Allah lewat firman dan Roh Kudus, menjadi pemilik Kerajaan Allah. <i>Jika kita sudah memiliki hidup kekal di rumah Tuhan, tapi hati kita tertambat pada dunia yang sementara ini, apa yang akan terjadi saat bertemu dengan Dia di sana nanti?</i> Paulus berkata segala sesuatu yang ku kerjakan adalah demi Injil. Biarlah para dokter Kristen, dosen Kristen. usahawan Kristen, penginjil dan pendeta melakukan tugasnya demi Injil. Karena sasaran hidup dan tujuan karya kita yang terakhir adalah: Kristus dimuliakan, Injil diberitakan, manusia dibawa kembali pada Tuhan. Lalu, untuk apa Paulus bekerja sebagai pembuat tenda? menyambung hidup. Menyambung hidup untuk apa? Mengabarkan Injil. Jadi, mengabarkan Injil adalah karya utamanya dan menjadi pembuat tenda adalah pendukung karyanya. Itulah cara yang benar untuk menangani hidup kita di dunia.<b> </b><i><b>Ingat : </b>apapun yang kau raih di dunia, tidak satupun yang bisa kau bawa ke sorga.</i><br />
<br />
<br />
Minggu lalu saya mengatakan, saya berharap anak-anak saya tidak mewarisi harta saya. tapi mewarisi iman. perjuangan, hidup yang memuliakan Tuhan dari saya. Salah seorang rekan di luar negeri memberitahu saya kisah yang sangat indah : Bill Gates (orang terkaya di dunia) berkata. dia tidak akan mewariskan uang untuk anak-anaknya. Jadi, untuk apa kekayaannya yang begitu banyak? Dia selalu membawa anak-anaknya ke tempat-tempat, di mana dia menanam modal untuk menolong orang: menghidupi orang miskin, memperbaiki taraf kehidupan orang di negara-negara miskin. <i>Banyak orang kaya menurunkan kekayaannya pada anak-anaknya, akhirnya anak-anaknya saling membunuh, berseteru. Itulah pengajaran yang kita dapat dari fakta sejarah.</i><br />
<br />
<br />
Kekayaan terbentuk dari uang yang jumlahnya besar. Uang itu netral : bisa menjadi sarana yang baik untuk menolong orang, juga bisa merusak orang dan merusak diri sendiri. Itu sebabnya Paulus berkata, akar dari segala kejahatan adalah tamak uang. <i>Kita perlu harta, harta adalah sesuatu yang penting dalam hidup kita, jadi, punya harta memang tidak salah, tapi kalau seorang mencintai harta dengan cinta yang tidak beres, itu adalah salah.</i> Seperti yang Paulus ajarkan di Alkitab, segala sesuatu bersih adanya, tapi kalau hatimu tidak bersih, segalanya berubah menjadi najis. Jadi, punya kekayaan tidak salah, tapi kalau kau tidak bisa menanganinya dengan baik atau kau memperolehnya dengan cara-cara yang tidak beres, akhirnya justru akan menjadi kutukan, mendatangkan malatepaka bagi rumah tanggamu.<br />
<br />
<br />
Minggu lalu, kita sudah membahas tentang sumber kekayaan yang beres, hari ini, kita akan membahas tentang bagaimana kita menyikapi tawaran kekayaan yang haram? Jangan asal bisa menjadi kaya. lalu kita anggap itu adalah berkat Tuhan. Alkitab mencatat dengan jelas, Yesus pernah mempunyai satu kesempatan untuk memiliki kekayaan besar: setan membawaNya ke atas gunung yang tinggi, memperlihatkan kerajaan dunia beserta kekayaan dan kemuliaan. Katanya, semua ini akan ku berikan padaMu, asal Kau mau tunduk padaku satu kali saja. <i>Tidak ada catatan yang lebih jelas dan lebih singkat dari catatan Alkitab, hanya dengan beberapa kalimat saja sudah menyajikan makna yang begitu dalam tentang sikap manusia terhadap kekayaan yang tidak beres.</i> Di dalam kalimat setan yang begitu berani "ku berikan padaMu" terdapat teologi yang tidak beres, kalau kau tidak memperhatikannya. tentu akan menerimanya mentah-mentah. <br />
<br />
<br />
Mengapa setiap minggu anda dididik dengan khotbah yang begitu ketat? Supaya anda mempunyai telinga yang bisa menyaring, sikap yang kritis, standar untuk menilai : mana yang benar dan mana yang tidak benar. Jika anda tidak mengujinya, mungkin setan akan menipu kita: "kekayaan dan kemuliaan dunia ini akan kuberikan padamu, caranya gampang sekali: tunduk kepadaku satu kali saja". Kalau saja Yesus tidak berhati-hati, Dia mau tunduk, Dia akan segera menjadi kaya, seluruh dunia menjadi milikNya, kitapun tak perlu bersusah payah memberitakan Injil, karena semua orang di dunia adalah orang Kristen. Saat setan melontarkan kalimat yang begitu menggiurkan, bagaimana sikap Yesus pada <i>decisive moment</i> itu? KataNya, enyahlah kau!<i> be gone</i>!. Orang zaman ini begitu sering mengumbar kata-kata : setan, Roh Kudus, kehendak Allah. Tapi Alkitab, tidak memakai istilah dengan sembarangan, di seluruh Perjanjian Lama, hanya 4 kali muncul istilah setan (bahasa Ibrani berarti <i>penentang, perintang, penghambat, penghalang</i>). Ya, satan, karena kau telah merintangi, memboikot, menentang kehendak Tuhan, enyahlah kau dari padaKu. Kepekaan seperti itu perlu dimiliki oleh pendeta-pendeta, orang-orang Kristen. <br />
<br />
<br />
Saya berulang kali mengatakan : saya berharap, <i>saat kau harus make decision of the decisive moment, di hatimu ada satu kompas, yang menunjukkan padamu mana yang benar dan mana yang tidak benar, ada perasaan yang tajam dan tanggap</i>. Karena sering kali kegagalan kita bukan disebabkan tidak memiliki gelar akademis, tidak berpengalaman, tidak punya kawan baik, rekan yang hebat atau.....melainkan<i> make wrong decision</i>.<b> Perhatikan :</b> <i>cairos-cairos menentukan cronos-cronos</i>. Yang dimaksud dengan cairos adalah moment, adapun yang dimaksud dengan cronos adalah waktu mekanis, yang rutin, yang selalu sama, yang terus berjalan. Namun cairos bukanlah cronos, cairos adalah saat tertentu, di mana kita harus mengambil keputusan, untuk itu dibutuhkan kepekaan, karena cairos sering kali tidak terulang. <i>Bila kita salah mengambil keputusan, salah melihat, sama dengan kita menjual cronos-cronos kita berikutnya kepada setan. Jangan lupa, moment sangat menentukan, kau akan sukses atau gagal. Saat Yesus Kristus menghadapi decisive moment, Dia selalu peka dan selalu menang. Inilah rahasia hidup yang perlu kita pelajari. </i><br />
<br />
<br />
Semua saudara-saudara saya pernah studi di luar negeri, hanya saya yang tidak studi di luar negeri. Waktu saya masih muda, saya sempat merasa minder, tapi saya tidak merasa Tuhan memimpin saya studi di luar. Dia justru membuat pelayanan saya lebih diberkati. Saya tidak menentang orang studi di luar negeri, tapi kalau bukan kehendak Tuhan, jangan coba-coba. Apakah dasarmu melakukan sesuatu : ingin menjadi lebih terkenal, lebih kaya, lebih terhormat? Stephen Tong tidak menginginkan semua ini, yang dia inginkan hanyalah menyenangkan Tuhan, kehendak Tuhan jadi, akhirnya, saya yang tidak studi teologi di luar negeri justru membuka sekolah teologi di Amerika, setiap tahun ada lebih dari 15 orang yang sudah bergelar Ph.D studi di sana. Decisive moment memberi pengaruh pada langkah-langkah kita selanjutnya tapi biasanya kita tidak menyadari, kita lebih condong ikut-ikutan arus : Kalau orang studi di luar negeri, saya juga. Mari kita menjadi orang yang bertanggungjawab. <i>Kierkegaard</i>, filsuf Denmark mengajar kita tentang pentingnya <i>existential moment</i> : mengapa <i>Hegel</i> yang tidak keluar negeri. <i>Immanuel Kant</i> yang tidak pernah keluar dari Konigsberg menjadi orang terkenal di dunia? Karena mereka punya kepekaan dalam menemukan kebenaran secara inovatif dan bertanggung-jawab. Banyak orang Asia belum belajar akan hal itu.<br />
<br />
<br />
Di dalam dunia dagang: siapa yang lebih pintar dialah yang menang, siapa yang lebih mengerti dialah yang akan menguasai mereka yang kurang mengerti. Dari kata "enyahlah kaul" yang Yesus ucapkan mengindikasikan: Dia tahu semua tipu musihat iblis: apa, kekayaan dan kemegahan dunia akan kau berikan padaKu? Mungkin kau sudah gila, karena dunia dan segala isinya bukan milikmu. Itulah pengertian yang sejati : siapa sih pemilik sejati dari kekayaan, kehormatan dunia? BapaKu, dan kau sungguh keterlaluan, sudah mencuri milik BapaKu, masih berani menawarkan padaKu sebagai hadiah, bahkan menyuruhKu berterima kasih padamu. Enyahlah kau! Pada waktu saya berkesempatan memperoleh ini dan itu, saya tolak, karena saya tahu, semuanya adalah milik Tuhan, kalau Dia mau memberiku, tentu aku akan memilikinya. GRII tidak pernah minta bantuan barang satu dollarpun dari Amerika atau Belanda. Pemimpin gerakan ini ; Pendetamu bukan orang yang tidak bertulang, saya berharap, GRII juga bertulang, tidak mengharapkan bantuan orang luar dalam pembangunan gereja kita, amin? Mengapa kita harus menanggung biaya pembangunan gereja yang begitu besar? Karena di gereja ini ada banyak orang Kristen yang sejak lama menipu Tuhan, mengambil perpuluhan yang seharusnya diberikan pada Tuhan untuk diri sendiri, inilah kesempatanmu bertobat, mengembalikannya pada Tuhan. Jangan tunggu Tuhan mengambil semuanya darimu, kau menjadi orang yang terlantar barulah kau menyesal. Milik Tuhan harus dikembalikan pada Tuhan. Milik saya, akan Tuhan berikan. Terus terang, pernah tiga kali orang mau memberikan mobil pada saya, tapi saya tolak. Mengapa? bukan karena Stephen Tong tidak mampu atau tidak berhak membeli mobil, juga bukan karena GRII tidak bisa membelikan mobil untuk saya pakai. tapi saya tidak mau. Saya katakan. setelah gedung gereja jadi, kalau ada kesempatan, saya akan naik mobil yang lebih bagus. Apakah Yesus tertarik akan kekayaan dan kemuliaan yang besar? Tidak. Karena Dia tahu, semua itu milik Tuhan bukan milik setan.<i> Francis Schaeffer menuliskan dalam bukunya : seluruh keindahan dunia adalah left over beauty</i>. Kalau anda ke Manhattan di malam hari, kau akan menyaksikan lampu-lampu di Empire State building. RCA, Rockefeller Center, kalau kau ke Times Square, ke Las Vegas, L.A. atau Budong, kau pasti mengakui : <i>this world is very beautiful, tetapi bagi orang rohani, keindahan itu hanya sisa-sisa dari keindahan sorga</i>. Jadi, apa artinya kekayaan dan kemuliaan dunia? Hanya sementara. Sebab itu, jangan memegahkan diri, apalagi kalau kekayaanmu kau peroleh dengan cara yang tidak beres. <br />
<br />
<b>Apa yang dimaksud dengan kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak beres? Kekayaan yang diperoleh lewat:</b><br />
<br />
<b>1. Menipu. </b><br />
<br />
Yaitu melakukan penipuan lewat memalsukan merk, mutu.... menjual barang palsu dengan harga barang yang asli. Di Hotel Indonesia, pernah ada seorang didatangi seseorang, katanya "saya mau pulang ke Arab, tapi dompet saya dicuri orang, yang ada pada saya hanyalah sebuah alroji Rolex emas" "mau dijual berapa?" "2.500 dollar" Waktu itu harga Rolex emas kira-kira 11.000-12.000 dollar. Setelah dibeli. dia membawanya ke toko alroji Rolex , barulah dia tahu alroji itu terbuat dari emas, tapi Rolex palsu. Jadi, adakah Rolex palsu yang terbuat dari emas? Ada. Adakah Rolex palsu yang dihiasi berlian? Ada. Menurut perkiraan saya ada lebih dari 100 buah pabrik Rolex palsu. Karena merk Rolex begitu gampang dipakai untuk menipu. Uang yang diperoleh dari menjual barang palsu, adalah uang haram, gampang didapat, tapi iblislah pemberinya. Apakah di dunia perdagangan harus ada unsur penipuan? Jawabnya tidak. Mungkinkah orang yang jujur tidak bisa menjadi kaya? <i>Peribahasa Tionghoa mengatakan: wei fu bu ren, wei ren bu fu : orang yang baik susah kaya, orang yang kaya susah baik</i>. Jadi, mungkinkah ada orang yang baik, yang jujur juga kaya? Mungkin, asal imanmu betul-betul dibangun di atas firman. Meski kekayaanmu mungkin tibanya agak lambat. namun tidak mungkin tidak Tuhan sisakan untukmu.<br />
<br />
<b>2. Menindas dan merampas dari pemilik yang sah tapi kekuatannya lemah. </b><br />
<br />
Alkitab mencatat dengan jelas. Ahab, seorang raja, menginginkan sebidang tanah, dia meram-pasnya dengan membunuh pemiliknya yang tidak punya kekuatan apa-apa. Waktu Raja Ahab sedang menikmati tanah itu, membayangkan disain dari istana baru yang akan dia bangun di sana, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki, serunya: siapakah kau? "Elia" "Elia yang mana?" "nabi" waktu Elia muncul. Ahab menunjukkan kemenangannya secara psikologis "kamukah orang yang mendatangkan malapetaka bagi seluruh Israel?", Elia menjawab dengan psikologi "yang membawa malapetaka bagi seluruh bangsa Israel bukanlah aku, tapi kau". <i>Hamba Tuhan, orang yang benar, jangan merasa gentar di hadapan orang jahat : meskipun kau lemah, miskin. tak punya pengawal, jangan lupa, Tuhan menyertaimu</i>, amin? Banyak orang yang mempunyai kuasa militer, kuasa politik melakukan penindasan, perampasan atas harta milik orang, itu adalah perbuatan haram. <br />
<br />
Pada waktu Yohanes pembaptis ditanya oleh seorang serdadu Romawi "apakah yang harus kami perbuat?" Yohanes pembaptis memberinya dua prinsip: <br />
<i>a. Puaskanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. </i><br />
<i>b. Jangan memakai senjatamu untuk memeras ; memperkaya diri. </i><br />
<br />
Saya bersyukur pada Tuhan Yohanes pembaptis yang dipenuhi Roh Kudus menjawab dengan tepat. Dia tidak menentang perang, juga tidak menentang adanya militer, senjata, tapi dia mengangkat kedua prinsip itu. Karena kekayaan yang didapat dengan cara merampas akan membuat pedang dan pisau tidak meninggalkan keluarga mereka. Kita tahu,<i> income yang kita dapat dengan cara yang tidak beres adalah akar kejahatan, yang akan terus menerus membuahkan kejahatan</i>. Itu sebabnya, mari kita berani mengatakan no pada setan, pada semua harta yang tidak beres. <i>Orang Kristen yang tahu menolak akan harta yang tidak beres adalah orang Kristen yang beres, orang Kristen yang mau menerimanya mengindikasikan imannya tidak beres</i>. Saya berharap, kita menjadi orang yang bertanggungjawab, berprinsip, berstandar, punya keberanian untuk berkata pada Tuhan, berilah harta yang Kau ingin berikan padaku lewat cara yang benar, berikut kekuatan untuk menolak harta yang tidak beres, yang bukan dariMu tapi dari setan. Kiranya Tuhan memberkati kita masing-masing. <br />
<br />
<br />
<b>Source :</b> <a href="http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_21_archive.html"><i>http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_21_archive.html</i></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-22344003548523615812011-03-18T18:40:00.002+07:002011-03-18T18:45:31.464+07:00Orang Kristen dan Harta (2)<b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Roma 11:36</b><br />
<i>Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!</i></div><br />
<br />
Mengapa banyak orang agung dilahirkan di keluarga miskin, banyak orang yang dibesarkan di keluarga kaya berakhir dengan tragis? Alkitab mengatakan : <i>tamak harta adalah akar dari segala kejahatan</i>. Alkitab juga mengatakan : <i>harta adalah berkat pemberian Tuhan</i>. Karena pada dasarnya, harta itu netral, namun harta juga bisa menjadi tidak netral. Maka saat kita memiliki harta, kita perlu memikirkan dengan serius: dari manakah datangnya harta kita. bagaimana kita mempertanggungjawab-kannya pada Tuhan? Untuk hal kedua ini, kita perlu mengkaji: apakah yang bisa kita buat dengan harta kita bagaimana kita mendistribusikannya dengan benar? Saat sebuah sekolah Teologi mengadakan acara inagurasi, saya berkata: kiranya Tuhan memberkati datang dan perginya harta sekolah ini, juga memberkati datang dan perginya mahasiswanya. Sekolah Teologi yang sehat perlu tahu dari mana muridnya berasal dan ke mana mereka didistribusikan, tahu asal usul dan penggunaan uangnya. Prinsip yang sama juga berlaku bagi gereja, keluarga ,usaha kerja bahkan setiap pribadi.<i> Orang Kristen adalah juru kunci, itu sebabnya kita perlu memiliki teologi juru kunci (stewardship) agar kita mengerti bagaimana mengelola, membudidayakan harta yang Tuhan berikan padanya dengan baik</i>. Rm.11:36 bisa diterjemahkan : <i>Segala sesuatu berasal dari Dia, bersandar padaNya, akan kembali padaNya</i>. Dengan dasar itu kita tahu, selain Allah, tidak ada yang eksis dengan sendirinya. Karena hanya Dia yang tidak mempunyai sumber lain sebagai indukNya. juga tidak berubah dari kekal sampai kekal. Itu sebabnya, segala sesuatu di luar Tuhan eksis karena kehendak Tuhan dalam mencipta. Jadi, jika Tuhan tidak mencipta, tidak ada keberadaan lain di luar diriNya. Persis seperti apa yang dikatakan ayat ini, maka kita perlu menyadari dengan sungguh. Tuhanlah Penciptaku, aku bersandar padaNya karena providensiNya, dan kelak. aku akan kembali padaNya untuk mempertanggungjawabkan semuanya.<br />
<br />
<br />
Kalau kita sudah mengerti hal itu dengan jelas, barulah kita bisa memandang milik kita dengan benar: harta adalah sesuatu yang sekunder, diri kita lebih penting dari harta kita. Dari manakah hidupku? Dari Tuhan. Sebab itu, aku harus bersyukur padaNya. bersandar padaNya. Sesudah itu. barulah kita memikirkan segala sesuatu yang di luar diriku. Harta benda yang ada di luarku itu milikku, tapi diriku adalah milik Tuhan : aku perlu berdamai ; membereskan relasiku dengan Allah, baru minta Dia memberiku hikmat untuk bisa memenuhi kebutuhanku, untuk melayani KerajaanNya, menjadi juru kunci yang jujur dan setia, mewakili Tuhan membuka pintu-pintu yang paling rahasia. Bukan berarti kita boleh menggunakan kunci ; harta semau kita, karena Dia, yang mempercayakan kunci itu adalah Allah, Dia memperhatikan bagaimana kita mengelola harta yang Dia serahkan pada kita. <i>Teologi juru kunci tidak pernah dibahas di buku systematic theology juga tidak banyak diajarkan di gereja. Maka tidak heran, di gereja tetap ada banyak orang yang memperoleh harta dengan cara yang tidak beres. tapi gereja masa bodoh, tetap memandang orang yang memberi banyak persembahan sebagai orang penting, tidak menganggap perlu untuk mendidik mereka dengan lebih ketat.</i> Saya kira, GRII harus semakin hari semakin menyenangkan hati Tuhan, segenap jemaat meneladani Abraham Kuyper yang berkata, di dalam hidupku. tidak satu incipun yang tidak dikuasai oieh Allah, Dia berhak menguasai, memberi petunjuk pada setiap segi hidup kita, baik intelektual, emosi, kemauan, sampai cara kita berbisnis. berbicara. memelihara harta milik kita, maupun melayani. Dua hari yang lalu, konperensi delegasi rakyat Tiongkok yang ke-12 di Beijing menetapkan hukum perlindungan harta pribadi yang didapat dengan benar — Salah satu point penting dalam konstitusi PBB, yang berasal dari hukum terakhir dari sepuluh hukum : tak seorangpun boleh melirik milik orang. Itu sebabnya saya yakin, Allah tidak melarang kita memiliki harta, tapi Yesus mengingatkan: jauhkanlah dirimu dari segala keserakahan, Dia juga mengajar kita: mencari dulu Kerajaan dan kebenaranNya, maka segala sesuatu yang kita perlukan akan Dia tambahkan. Itu sebabnya, kita perlu merenungkan:<br />
<br />
<b>Dari mana asalnya harta kita? </b><br />
<br />
<br />
<b>1. Warisan. </b><br />
<br />
Kalau kau lahir di keluarga kaya, orang tuamu mewariskan harta padamu, itu adalah wajar. Tapi harta warisan bukanlah harta yang paling membahagiakan. Karena sesuatu yang tidak kau peroleh dengan bayar harga, tidak akan kau pelihara dengan baik. Prinsip ini juga berlaku pada gereja. Mengapa ada gereja yang merosot, ada yang bertumbuh? Gereja merosot, karena dia hanya tahu terima jadi, tidak punya rasa tanggungjawab. Gereja bertumbuh, karena dia pernah menderita kesulitan besar, bahkan tahu betapa sulitnya memenangkan seseorang untuk Tuhan. Dalil ini tidak pernah berubah. Jika kau mewarisi harta karun dari orang tuamu atau memulai usaha dengan modal yang diberi orang tuamu, tidak ada yang bisa kau banggakan. Karena kau tidak memperjuangkannya dari nol. Waktu saya menikah. isteri saya punya rumah yang besar, tapi saya memutuskan untuk tidak tinggal di rumah mertua, mau memulai segalanya dari nol. <i>Mari kita belajar menjadi orang yang berjuang dari nol, berani menghadapi segala kesulitan</i>. Jadi, tidak ada salahnya. kau dilahirkan di keluarga orang kaya. Tetapi kalau harta merintangi; menghambatmu menjadi seorang pemuda yang berjuang, harta itu bukan bahagia tapi bahaya. Prinsip ini saya terapkan dengan ketat pada diri putera tunggal saya, sebelum dia studi di Amerika saya katakan padanya "mana yang kau pilih: papa membiayai seluruh studimu atau kau berjuang sendiri, papa hanya membantu sebagian? Pikirkan tiga hari dan beri jawab pada papa. Tiga hari kemudian, anak saya mengatakan "papa, saya mau berjuang. Tapi saya pingin tahu, mengapa papa memberikan alternatif itu pada saya? "kalau saya menunjang seluruh biaya studimu, memang baik, tapi saya tak mau merampas hak juangmu sebagai orang muda. Itu sebabnya saya tidak menunjang biaya studimu dengan penuh" "saya mengerti dan saya mau" Setiap tahun, dengan susah payah saya hanya memberi-nya 10.000 dollar, selebihnya. dia bekerja sampai dini hari jam 2. Saya harus konsisten, apa yang saya ajarkan pada jemaat harus berani saya ajarkan pada anak-anak saya. Jangan biarkan anak-anakmu menerima segalanya begitu saja. jangan berpikir, saya toh punya uang, untuk apa menyiksa anak? Sebenarnya kita bukan menyiksa melainkan melatih. Jangan juga berpikir, memberi segala sesuatu pada anak adalah wujud dari kasihmu, karena sesungguhnya,<i> dengan berbuat seperti itu, kau sedang merusak dia</i>. Adakah yang lebih berharga dari anakmu. mengapa kau memandang harta lebih penting dari anakmu? Kita adalah juru kunci. Anak yang Tuhan berikan pada kita juga merupakan harta yang harus kita pertanggungjawabkan pada Tuhan, mereka akan dihakimi oleh Tuhan. Itu sebabnya, saya menerapkan prinsip-prinsip Alkitab secara ketat di dalam hidup anak-anak saya.<br />
<br />
<br />
<b>2. Jerih lelah. </b><br />
<br />
Menurut ajaran etika <i>Aristoteles</i>. uang yang diperoleh dari keringat sendiri tinggi nilainya, tapi uang yang dihasilkan dari uang rendah nilainya. Tapi di abad ke-20, uang justru dijadikan komoditas, orang tak perlu bekerja sebagai petani, tukang batu dll., asal pintar memperkirakan mata uang mana yang bakal naik, mana yang bakal turun, sudah cukup. Mengapa dia berpendapat seperti itu? Baginya. dunia bisa maju karena setiap orang bekerja, uang yang diperoleh dengan tidak gampang membangun moral yang tinggi. Tapi uang yang diperoleh lewat memperjualbelikannya, meski mungkin membawa kau jadi kaya, tidak membangun moralmu yang tinggi. Itu sebabnya, hanya sedikit orang yang menang lotre meraih sukses? Karena uang yang diperoleh dengan mudah menyeret turun moralnya, mulai memelihara gundik dst. Mari kita perhatikan prinsip-prinsip ini. Saya memang tidak banyak berbicara tentang uang di GRII, karena itu bukan panggilan saya, tapi saat saya harus berbicara, saya akan menggigitmu dengan gigi besi. Inilah prinsip Alkitab : Segala berkat berasal dari Tuhan, tapi ada juga berkat palsu. Contoh : Setan merayu Yesus memberi hormat satu kali saja padanya, dia akan memberikan semua kekayaan dan kemuliaan dunia pada Yesus. Yesus tidak banyak komentar, dengan tidak mengenal kompromi, Dia menghardikNya: <i>Be gone </i>! <i>Jadi, orang Kristen dituntut untuk memilah-milah dengan jeli : mana berkat yang dari Tuhan. mana berkat palsu yang akan menyeret kita menjual kerohanian diri.</i> Harta didapat dari berbanting tulang. <i>Sejak dini, ajarlah anak-anakmu pintar berkorban bukan pintar mencari uang, ingatkan mereka mendapatkan uang dari bekerja</i>. Orang kaya memberi modal pada anaknya. agar anaknya bisa langsung melejit, memang tidak salah. Tapi alangkah baiknya kalau kau mendidik mereka memperoleh uang dari bekerja, itulah fondasi dari karakter mereka. Anak-anak yang sejak muda tidak mengenal hal itu akan menghancurkan dirinya juga menghancurkan orang lain. <br />
<br />
<br />
<b>3. Penghargaan orang. </b><br />
<br />
Karena orang mengenal jerih lelahmu, mengerti kontribusimu, mereka mewujudkan rasa hormat, penghargaan mereka dengan memberi hadiah adalah wajar. Alkitab mengajarkan, hormatilah mereka yang berjerih lelah di tengah-tengah kamu. Jadi, menerima pemberian seperti itu tidaklah salah, tapi kita perlu tahu, <i>that is a grace or a gift from God, but at the same time as a test and examination from God</i>. Karena saat Tuhan menyerahkan uang yang lebih dari cukup ke dalam tanganmu, Dia akan menguji: bagaimana kau memakainya. Orang <i>Tionghoa </i>punya kebiasaan yang tidak mereka sadari sebagai menabung secara masal : saat salah seorang kenalanmu menikah, kau akan memberinya uang. Nanti, saat anakmu menikah, mereka membalas dengan memberi uang pada anakmu. Jadi, jangan takut menikah. Sejauh kau terbiasa memberi saat orang lain menikah, saat kau menikah, kau bukan saja tidak berkekurangan malah mungkin memperoleh untung. Tapi ingat: jangan hanya mementingkan untungnya tapi tidak mau ikut menabung. Waktu anak laki tunggal saya akan menikah, saya katakan kepadanya "saat papa menikah, papa tidak punya apa-apa, tapi papa memutuskan untuk mempersembahkan semua pemberian untuk pekerjaan Tuhan. Saya mengharapkan kau juga cinta Tuhan, mempersembahkan semua pemberian kepada Tuhan. Kau boleh pikir-pikir dulu" Beberapa hari lagi, dia berkata "pa, saya sudah merundingkan hal itu dengah calon isteri saya" "Bagaimana pendapatnya?" "setuju". Itulah ujian terbesar baginya: dia bukan disuruh mempersembahkan sepuluh persen melainkan semuanya. Karena sepuluh persen itu milik Tuhan. Bagaimana dengan yang sembilan puluh persen? Juga milik Tuhan. Masalahnya : relakah kau menyerahkannya pada Tuhan? Padahal waktu itu, dia juga memerlukan uang, tapi dia harus mengutamakan Tuhan dulu. Saya berkata, seorang pria mempersembahkan semua yang dia peroleh pada hari pernikahannya untuk Tuhan, mungkinkah Tuhan tidak memberkati hidupnya? Tidak mungkin! Saya tidak pernah melihat seorang yang sejak awal mengutamakan Tuhan tidak diberkati oleh Tuhan, asal jangan mempersembahkan dengan motivasi yang tidak benar: ingin mendapatkan lebih banyak berkat. Ingat : <i>your attitude toward your money is one of the proof of how do you love your God</i>.<br />
<br />
<br />
<b>4. Berbisnis. </b><br />
<br />
Pabrik mobil tertua di Jepang adalah <i>Nissan</i> (artinya<i> product of Japan</i>). Saat produk Jepang masih dipandang sebelah mata, mereka berani menggunakan merk <i>Nissan</i> pada mobil yang mereka produksi. untuk membuktikan pada dunia, Jepang bisa memproduksi barang bagus. Terbukti, <i>Nissan</i> menjadi salah satu mobil terkuat dan teririt bahan bakarnya. Sampai 10 tahun yang lalu, mobil <i>Nissan</i> lebih irit bahan bakar ketimbang mobil Toyota. 5 tahun lalu, Nissan mengalami defisit, mereka menjalin kerja sama dengan Renault; mobil Prancis. G.M. Renault mengunjungi Nissan, mengurangi pekerja pabrik sampai 30%, model yang mirip disuplai dari Renault, disain mobil diperbaharui. Maka di dalam waktu satu tahun, perusahaan yang tadinya mengalami defisit bisa kembali menghasilkan profit. Orang bisnis harus tahu dua cara ini: <br />
a. Menghemat pengeluaran. <br />
b. Menambah investasi. <br />
<br />
Saya sangat mengagumi pabrik Honda: karena di th. 1949, Honda memulai usahanya dengan modal awal 3.000 dollar untuk memproduksi kipas angin, dinamo, mesin pompa angin mobil, spare part kecil, sepeda motor Honda.......saat ini, dia menduduki peringkat ke-9 dari produsen mobil di dunia.<br />
<br />
<br />
<b>5. Belas kasihan orang. </b><br />
<br />
Ada orang memperoleh uang dengan memperalat psikologi orang yang berhati lembut, mendandan diri sebagai orang miskin — suatu perbuatan yang tidak terpuji. Di <i>Califomia</i>, ada banyak "pengemis" yang kaya. Saya pernah berkata mengatakan pada rekan saya, bajumu sudah terlalu tua, ganti dengan yang baru. Dia merasa saya terlalu mencampuri hidupnya. Padahal sebenarnya, saya tidak menginginkan dia melakukan hal yang memalukan: mengais belas kasihan orang. Tentu kita tidak bisa membenarkan orang miskin meminjam uang untuk membeli pakaian yang wah; melebihi semestinya. Juga tidak melarang orang menerima uang dari belas kasihan orang, tapi jangan menjadikannya sebagai motivasi untuk mendapatkan uang. Meski dikasihani orang itu tidak salah, tapi kalau kau sengaja memancing belas kasihan orang, kau berdosa.<br />
<br />
<br />
<i><b>Source : </b><a href="http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_14_archive.html">http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_14_archive.html</a></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-66769908770514788322011-03-18T08:17:00.002+07:002011-03-18T08:20:22.029+07:00Orang Kristen dan Harta (1)<b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Mazmur 24:1</b></div><div style="text-align: center;"><i>Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.</i></div><br />
<br />
"Bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya adalah milik Tuhan", jadi, tidak ada sebutir pasir atau sebuah batu kerikil yang bukan milik Tuhan. <b>Untuk siapakah Tuhan menciptakan semesta alam dan segala isinya?</b><br />
<br />
1. <b>Untuk manusia </b>(Kol.1)<br />
Jadi, tidaklah salah, bila manusia meluncur ke Mars. guna melakukan penelitian adakah air di sana, adakah makhluk yang pernah hidup di sana.... untuk menemukan segala rahasia yang ada di dalam semesta alam. Itulah Christian world view of science. Tidak ada agama yang menyadari hak manusia dalam menemukan segala rahasia ciptaan Tuhan seperti orang Kristen. yang agama lain miliki hanyalah antropocentric interpretation: menukar hidup kekal dengan kebajikan yang dia lakukan. Hanya Alkitab mengajarkan: segala sesuatu Tuhan cipta untuk manusia, dengan mandat yang Tuhan berikan kepadanya. manusia menjadi tuan atas alam semesta dan segala isinya. Kalau begitu. bolehkah manusia berbuat sewenang-wenang? Jawabnya: tidak. Karena:<br />
<br />
2. <b>Segala sesuatu Tuhan ciptakan untuk manusia, tetapi manusia dicipta untuk Tuhan</b>.<br />
Kedua point ini mengindikasikan : <i>Kelak kita harus mempertanggungjawabkannya pada Tuhan. </i>Karena manusia dicipta untuk Tuhan, Dialah yang memberi mandat pada kita untuk mengelola alam. Biarlah setiap orang yang mendengar prinsip-prinsip ini mengerti dengan jelas akan ajaran teologi Reformed tentang<i> human mandate, the belonging and fhe rights to posess everything</i>.<br />
<br />
<br />
Kalimat pertama: alam dicipta untuk manusia, itu adalah anugerah umum, tapi anugerah umum tidak mungkin dimengerti secara tepat, kecuali lewat interpretasi wahyu khusus. Inilah hubungan antara anugerah dan wahyu khusus :<b> </b><i>to know the general revelation should achieve only through understanding special revelation</i>. Setelah kita jelas akan relasi itu. barulah kita bisa membentuk cara hidup yang benar. Prinsip ini bisa diterapkan ke dalam segala disiplin ilmu termasuk dalam hal mengelola harta kita. Tuhan memberi manusia bakat, kesempatan. kesehatan, usia. kemampuan mencari uang yang berbeda-beda <i>by the grace of God; sola gratia</i>. Jadi, berapapun uang yang ku miliki adalah anugerah, di mana Tuhan mengaruniakan sebagian dari harta alam semesta kepadaku secara pribadi.<br />
<br />
<br />
<b>Dua prinsip yang menyangkut soal bagai-mana kita memperoleh dan mengelola uang kita:</b><br />
a. <i>Kalau hartaku bukan merupakan pemberian Tuhan yang didasarkan atas janjiNya, maka semua milikku adalah sia-sia.</i><br />
b. <i>Bagian yang Tuhan janjikan bukanlah sesuatu yang boleh kau hambur-hamburkan, melainkan menuntut kau berjuang.</i><br />
<br />
<br />
Uang, rumah dan semua materi yang kau peroleh adalah anugerah Tuhan. Jika kau memperolehnya seturut janjiNya; prinsipNya di Alkitab, maka kau tidak berdosa. Tapi kalau memperolehnya lewat cara-cara licik, seperti menipu, memeras. kau berdosa, apa yang kau miliki itu juga bukan pemberian Tuhan melainkan jerat bagimu. Kau hanya boleh memiliki segala sesuatu seturut dengan janji Tuhan, prinsip ini perlu kita mengerti dengan jelas.<br />
<br />
<br />
Selain kita menerimanya sesuai dengan janji Tuhan, kita juga perlu berjuang untuk mengelolanya seturut dengan prinsip Tuhan. agar namaNya tidak dipermalukan. Tuhan berfirman: <i>Abraham, jelajahlah ke timur, ke barat, ke utara, ke selatan. tempat yang kau jelajah akan Ku berikan padamu</i>. Artinya (secara implisit), tempat yang tidak kau jelajah tidak akan kau peroleh. Abraham melaksanakan perintahNya, karena dia tahu, meski Tuhan sudah menjanjikan tempat itu padanya. dia tidak bisa menerimanya begitu saja. Dari mana kita tahu hal itu? Waktu isterinya mati, dia butuh tanah untuk menguburkannya, maka dia mendatangi orang Het dan berkata, bolehkah aku menguburkan isteriku di sini? Karena karakter Abraham begitu agung. orang Het berkata "pilih saja tempat yang kau suka untuk menguburkan isterimu!" Perhatikan: Tuhan sudah menjanjikan tanah itu padanya, tapi dia tetap membayar. Meski kata orang Het "hubungan kita sudah begitu akrab, untuk apa kau membayar, apalagi saat ini kau sedang berkabung, ambillah, tak perlu sungkan" tapi Abraham tetap memperkirakan harga tanah itu: 400 syikal perak; mahal sekali, dan dia membayarnya. Abraham membayar, adakah mereka menerima uang Abraham? Menerima. Mengapa mereka menerima? Karena mereka tahu. mereka punya hak atas tanah itu. <i>Banyak orang berkata padamu, tidak usah bayar, tapi waktu kau membayar, mereka menerimanya, artinya: di hati nurani mereka terdapat konflik antara sungkan kebudayaan dan hak yang harus mereka peroleh</i>. <br />
<br />
<br />
Jangan tunggu orang merasa bosan, benci, merendahkan kita barulah kita sadar, saat itu sudah terlambat! Abraham adalah pendidik besar yang menjadi contoh kita : <i>I pay for something I get, take and give </i>harus seimbang. Karenanya, dia bisa menguburkan isterinya dengan hati nurani yang sejahtera, karena dia tidak merugikan, memanipulasi, menipu orang. Contoh lain, Tuhan berjanji: Israel, masuklah ke tanah Kanaan yang Ku berikan padamu. Tapi di sana, ada bangsa-bangsa yang jauh lebih besar, lebih kuat, lebih kokoh darimu, kau harus mengenyahkan mereka dari tempat itu. Jadi, janji Tuhan diperoleh lewat perjuangan. <br />
<br />
<br />
Allah berfirman, Yesus Kristus, Aku mengutusMu ke dunia, <i>Aku memberikan bangsa-bangsa dari segala penjuru. segala bangsa menjadi milikmu (Mzm.2)</i> Apakah waktu Yesus datang ke dunia, Dia tinggal terima jadi saja? Tidak. Dia harus mengenakan mahkota duri, memikul salib, dipaku di atas salib, mencurahkan darah sampai mati bagi mereka, menebus mereka kembali kepada Tuhan lewat pengorbananNya. Prinsip ini berlaku di seluruh Kitab Suci, Abraham menerima janji, tapi dia harus membayar harga. Yesus menerima janji, tapi Dia harus membayar harga. Orang Kristen yang tidak mengerti prinsip ini, caranya mendidik anak-anak pasti gagal: dengan hak apa anakmu tidak perlu berjuang tapi boleh mendiami rumah yang besar, hanya karena dia adalah anak orang kaya? Kalau kau berpikiran seperti itu, kau belum mengerti Alkitab. Anak Allahpun harus bayar harga, apalagi anak kita, dia perlu bekerja keras, tahu apa itu berjerih lelah, berkeringat, berjuang, barulah hidupnya sebagai manusia mempunyai fondasi.<br />
<br />
<br />
Mari kita belajar dari firman Tuhan. Jangan datang ke gereja untuk memamerkan pakaianmu, berlianmu, atau untuk mencari kesempatan berbisnis, mencari patner bisnis. Abraham melahirkan Ishak. lshak melahirkan Yakub. Perhatikan: setelah Yakub menipu, kakaknya sangat marah kepadanya, mengejar dan ingin menghabisi dia. Atas anjuran ibunya, dia melarikan diri. Malam harinya, waktu dia tidur di padang belantara, dia bermimpi. Menurut Yoh.3, "tangga" yang ada di dalam mimpinya adalah Kristus. Karena Dialah jalan yang menghubungkan bumi dan sorga, menjembatani manusia dan Allah, Dialah Immanuel. Pagi harinya. waktu Yakub bangun dari tidurnya, dia sadar, <i>this is the gate of heaven, the temple of God</i>; Bet El = Elohim, istilah yang sekarang berkembang menjadi Betel (artinya Bait Allah). Maka katanya: Tuhan. peliharalah aku, maka aku akan memberi perpuluhan kepadaMu. Yakub adalah orang pertama yang mengutarakan niatnya memberi perpuluhan dalam doanya, tapi orang pertama yang memberi perpuluhan adalah Abraham. Abraham orang yang luar biasa agung. dia menjalankan segala kewajiban dengan baik, khususnya soal uang. Meski Alkitab tidak pernah menyebut Abraham sebagai raja, tapi dia berani berperang melawan empat raja, bahkan keluar sebagai pemenang. Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu dengan Melkisedek, raja Salem (identik dengan Shalom, artinya: sejahtera) sekaligus <i>the priest from the highest God</i>. Di Perjanjian Lama, satu-satunya orang yang mempunyai dua jabatan, yaitu imam dan raja, adalah Melkisedek. Tapi waktu kita menelusuri lebih lanjut akan Taurat Musa, kita temukan larangan seorang merangkap kedua jabatan itu. Mengapa seorang raja tidak boleh merangkap sebagai imam dan seorang imam tidak boleh merangkap sebagai raja? Karena raja harus berasal dari suku Yehuda, imam harus berasal dari suku Lewi. Imam harus berasal dari keturunan Harun, sedang raja harus berasal dari keturunan Daud, maka orang dari suku Yehuda tidak berkemungkinan menjadi imam, dan orang dari suku Lewi tidak berkemungkinan menjadi raja, tapi Alkitab dua kali mencatat orang yang merangkap dua jabatan: a. di kitab Kejadian: Melkisedek. di kitab Zakaria, dia akan mencapai perdamaian dunia lewat kedua jabatan itu. Siapakah dia? Pada zaman itu, tak seorangpun tahu, siapakah yang dinubuatkan oleh Zakaria. Sesungguhnya, Dia adalah Yesus Kristus. Saat Yesus di dunia, Dia bukan hanya merangkap dua melainkan tiga jabatan: Imam, Raja dan Nabi. Dia adalah satu-satunya orang yang merangkap tiga jabatan itu. Siapakah yang menemukan hal itu? Pendiri gerakan Reformed : <i>John Calvin</i>. Begitu Abraham bertemu Melkisedek, dia langsung berlutut dan memberi perpuluhan dari segala yang dia terima kepada Melkisedek. Itulah kali pertama manusia memberi perpuluhan dengan serius. Apa yang Abraham berikan? Sampai di surat Ibrani barulah menjadi jelas: dia memilih yang terbaik dari apa yang dia terima untuk diberikan pada Tuhan. Dengan begitu, Abraham menjadi contoh bagi semua orang yang beriman dalam hal mempertanggung-jawabkan uangnya.<br />
<br />
<br />
Sikap Abraham ini ditiru oleh Yakub, katanya: peliharalah aku. aku akan memberikan perpuluhan kepadaMu. Sesungguhnya, apa yang Yakub perbuat sedikit berbeda dari apa yang Abraham perbuat. Apa bedanya? Yakub berkata, peliharalah aku, maka aku akan..... perhatikan: saat memberi persembahan harus punya pengertian teologi yang benar, jangan memberi dengan motivasi yang tidak baik, seperti minta imbalan dan lain-lain.<br />
<br />
<br />
Abraham memberikan perpuluhan pada Melkisedek, sampai di kitab Maleakhi baru diajarkan: perpuluhan adalah milikKu, serahkan sepenuhnya ke dalam kas Bait Allah, maka Aku akan memberi kecukupan bahkan berlimpah. Itulah firman Tuhan yang harus kita jalankan, karena tidak ada perintah yang lebih besar dari perintah Tuhan, amin? Perpuluhan bukan terserah kita mau memberi atau tidak. Tak peduli kau rela atau tidak rela, perpuluhan adalah milik Tuhan yang harus kita kembalikan padaNya. <br />
<br />
<br />
Saya memisahkan perpuluhan dari persembahan. Firman Tuhan menyinggung soal mempersembahkan perpuluhan, hal itu mengacu pada sikap kita saat memberi: menyembah; <i>to worship,</i> mengembalikan milik Tuhan kepadaNya. Di luar perpuluhan baru disebut persembahan pribadi. di mana kau mendukung pekerjaan Tuhan atau menolong orang lain dengan rela. Jadi, persembahan berada di luar perpuluhan yang adalah milik Tuhan. Barangsiapa mengambil perpuluhan untuk dirinya sendiri, dia adalah pencuri di dalam rumah Tuhan. Saya berani mengajar saudara, karena saya sendiri menjalankannya, karena saya adalah pemimpinmu. Bukan pemimpin organisasi, melainkan pemimpin dalam hal menjalankan firman, agar firman yang saya sampaikan lewat mimbar ini diurapi oleh Tuhan untuk menegur hati nuranimu. perpuluhan belum pernah Tuhan berikan pada kita, hanya sementara dipercayakan pada kita bersama dengan seluruh penghasilan kita untuk menguji kesetiaan kita padaNya. Ibu saya adalah orang yang takut pada Tuhan, sudah menjanda saat dia masih berusia 33 tahun, dia bekerja mati-matian dari pagi sampai malam untuk membesarkan 8 orang anak laki-lakinya, bahkan mengharapkan semua anaknya bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin, tapi karena uang yang dia miliki tidak banyak, maka dia menyuruh kami sambil studi sambil bekerja paruh waktu. Sejak awal dia mengingatkan kami untuk tidak lupa mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan. Dia sendiri, di dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya, tidak pernah mengambil perpuluhan untuk dirinya sendiri. Selain itu, dia juga menyediakan perpuluhan untuk orang yang lebih miskin darinya. Didikannya itulah yang membuat kami tahu bagaimana mengutamakan Tuhan. <br />
<br />
<br />
Saat saya menikah, saya sempat kuatir nyonya saya melarang saya memberi persembahan pada Tuhan, tapi ternyata, dia lebih ketat dari saya, dia sering mengingatkan saya untuk tidak lupa mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan. Uang Tuhan adalah milik Tuhan. Waktu berusia 8 tahun, saya pernah mendengar khotbah: seorang kaya sedang makan di sebuah restoran kecil, datanglah seorang pengemis meminta sedekah padanya. Orang kaya itu memberinya satu perak. Pengemis itu berpikir, hatinya lembut, maka rengeknya, tolong kasihaniku, dia memberi untuk yang kedua kalinya. Selesai makan, dia membaca surat kabar, pengemis itu merengek lagi, isteriku sakit, butuh uang. Orang kaya itupun memberi untuk yang ketiga, keempat kalinya, kelima kali dan keenam kalinya. Saat si pengemis meminta lagi, orang kaya itu mulai marah: tahukah kamu, di kantongku hanya ada 7 perak, 6 perak sudah ku berikan padamu, kau masih minta lagi? Dia mengambil kembali semua uang yang sudah dia berikan. Tuhan berfirman, hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu sudah Ku berikan padaMu, hari Minggu seharusnya kau datang berbakti padaKu, tapi kau masih berbisnis. Setelah mendengar khotbah itu, seorang yang hidupnya sangat sulit merasa Tuhan berbicara padanya, maka dia berdoaTuhan, aku mau belajar tidak berdagang di hari Minggu. 4 minggu kemudian, dia menghitung-hitung hasil penjualannya, puji Tuhan, penghasilannya lebih banyak ketimbang waktu dia masih berbisnis dari hari Senin sampai Minggu. Maka mulai saat itu, hari Minggu dia berikan pada Tuhan, dari Senin sampai hari Sabtu-pun, kerjanya lebih bersemangat. Rumusan terakhir: orang yang mengutamakan Tuhan tidak akan dibuang oleh Tuhan, orang yang mengutamakan Tuhan tidak akan Tuhan lupakan. Saat kita memberi persembahan biarlah kita bersikap: milik Tuhan harus kita kembalikan padaNya. Adakah orang yang mengembalikan uang Tuhan kepada Tuhan akhirnya dibuang oleh Tuhan? Tidak ada. Adakah orang memberikan persembahan seturut dengan prinsip Tuhan hidupnya dibiarkan terkatung-katung? Tidak ada. Tuhan itu hidup adanya. Saya tidak pernah membahas soal perpuluhan, persembahan, tapi mulai minggu ini, saya ingin mempersiapkan hatimu mengajakmu bergumul: Tuhan, Kau telah memberi diriMu bahkan sampai mati bagiku, aku ingin memberikan sesuatu untukMu, Tuhan yang ku kasihi. Di hari Jumat Agung nanti, saat kita mengingat akan Tuhan, setiap kita akan diberi kesempatan mewujudkan kasih kita dalam bentuk persembahan maupun janji iman guna mendukung pembangunan gereja. <br />
<br />
<br />
<i><b>Source :</b><a href="http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_07_archive.html"> http://foodforsouls.blogspot.com/2004_03_07_archive.html</a></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-25239898764252954512011-03-13T11:39:00.005+07:002011-04-17T19:03:26.913+07:00Keluarga Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHxPsbSZILpibJGpYU0kYW4Teqts3kGYJaCAFyd7qRyz2swRIrVwXQVKapn5qNCeHsg_0ZlWpv37mJL2TjYJG9ODfU7_sFY2dTDOlFGSVjD1FnptPjKW544BmN48oled7-GDgqXEw75ODt/s1600/P18-09-10_16-46%255B2%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHxPsbSZILpibJGpYU0kYW4Teqts3kGYJaCAFyd7qRyz2swRIrVwXQVKapn5qNCeHsg_0ZlWpv37mJL2TjYJG9ODfU7_sFY2dTDOlFGSVjD1FnptPjKW544BmN48oled7-GDgqXEw75ODt/s200/P18-09-10_16-46%255B2%255D.jpg" width="150" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<i><b>Oleh Yun Tonce K P</b></i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Efesus 2:19-20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>I. Intro</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Yang membuat halaman Perjanjian Baru menjadi baru adalah kita memanggil Allah sebagai Bapa. Keyakinan bahwa kita bisa memanggil Pencipta Alam Semesta dengan sebutan yang begitu intim merupakan inti dari iman Kristen. – <i>Sinclair Ferguson</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam Perjanjian Lama, penyebutan Allah sebagai Bapa, sangat jarang didapati, dalam PB, lebih dari 200 ayat yang berbeda menyebut Allah sebagai Bapa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ironisnya :</b> Mayoritas, anak-anak Tuhan banyak tidak mengetahui relasi ini !! Celakanya, yang mengetahui pun tidak selalu memelihara relasi dengan Bapa. Inilah kegagalan kehidupan anak-anak Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sebelum Reformasi (Sebelum abad 16) :</b> Kehidupan Kristen dipandang sebagai kehidupan yang penuh ketakutan dan perhambaan kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><b>Reformasi : </b>Luther mematahkan pandangan tersebut melalui penemuannya tentang pembenaran hanya oleh iman. Buku-buku teks Teologi hanya membahas tentang anak-anak Allah hanya secara sekilas.</div><div style="text-align: justify;"><b>Jaman sekarang : </b> Kaum Liberal menyelewengkan Alkitab dengan menekankan bahwa Allah adalah Bapa bagi seluruh umat manusia dan semua manusia itu bersaudara.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saat anda menyebut PB sebagai wahyu tentang kebapaan dari Sang Pencipta kudus, berarti anda telah meringkas seluruh ajarannya dalam satu kalimat. Untuk menilai seberapa baik seseorang memahami keKristenan, lihatlah seberapa besar ia memahami dirinya sebagai anak Allah dan Allah sebagai Bapa-nya. Jika bukan pemahaman ini yang menggerakkan dan mengontrol penyembahan, doa, dan caranya memandang kehidupan, itu berarti ia tidak memahami keKristenan sama sekali. – <i>J I Packer</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pengenalan identitas kita sebagai anak-anak Allah adalah inti dari semua Teologi Kristen dan merupakan pendorong utama bagi kehidupan Kristen. – <i>Sinclair Ferguson.</i></div><div style="text-align: justify;">Menjadi orang Kristen bukan tergantung pada pengalaman, tetapi lebih pada hubungan (relasi) baru kita dengan Allah – <i>Sinclair Ferguson</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>II. Pengajaran mengenai Keluarga Allah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Didunia ini hanya ada dua macam keluarga, yaitu Keluarga Allah dan Keluarga iblis. Secara sadar maupun tidak sadar, kita telah menempatkan diri kita didalam salah satu keanggotaan keluarga. Menjadi anggota keluarga yang satu berarti menolak keanggotaan keluarga yang lain. Menjadi anggota dari salah satu keluarga berarti menjadi seteru untuk keluarga yang yang laina. Tidak ada keikutsertaan secara setengah-setengah (tidak dingin dan tidak panas).</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan : </i></div><div style="text-align: justify;">Wahyu 3:15-16</div><div style="text-align: justify;">(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!</div><div style="text-align: justify;">(16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Keluarga Allah dan Keluarga iblis : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Keluarga Allah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dimana Allah Bapa adalah Kepala Keluarga, Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Bapa. </div><div style="text-align: justify;">Setiap anggota keluarga menyebut Allah sebagai Bapa dan setiap anggota keluarga melakukan kehendak Bapa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan : </i></div><div style="text-align: justify;">Eph 2:19-20</div><div style="text-align: justify;">(19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,</div><div style="text-align: justify;">(20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Eph 3:14-15</div><div style="text-align: justify;">(14) Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,</div><div style="text-align: justify;">(15) yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1Jn 3:1-2</div><div style="text-align: justify;">(1) Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.</div><div style="text-align: justify;">(2) Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Keluarga Iblis</b></div><div style="text-align: justify;">Iblis adalah Kepala Keluarga. Setiap anggota keluarga menyebut Iblis sebagai bapa mereka. Setiap anggota keluarga melakukan kehendak Iblis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan : </i></div><div style="text-align: justify;">Joh 8:43-44</div><div style="text-align: justify;">(43) Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.</div><div style="text-align: justify;">(44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>III. Proses Adopsi Keluarga Allah</b></div><div style="text-align: justify;"> <b><br />
1. Kita sebagai manusia telah jatuh kedalam dosa-dosa dan segala macam pelanggaran kita</b>.</div><div style="text-align: justify;">Didalam dosa-dosa kita, kita telah menolak untuk memuliakan Allah, kita lebih condong kepada kepuasan diri kita, kita suka untuk <i>self oriented</i> daripada melakukan segala sesuatu untuk kemuliaanNya. Inilah kesalahan dan pelanggaran kita, kita telah menghina Sang Pencipta kita ! Kita telah menginjak-injak kehormatan Allah !</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">(Rom 3:4) Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."</div><div style="text-align: justify;">Rom 3:11-18</div><div style="text-align: justify;">(11) Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.</div><div style="text-align: justify;">(12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.</div><div style="text-align: justify;">(13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.</div><div style="text-align: justify;">(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,</div><div style="text-align: justify;">(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.</div><div style="text-align: justify;">(16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,</div><div style="text-align: justify;">(17) dan jalan damai tidak mereka kenal;</div><div style="text-align: justify;">(18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Salah satu akibat dosa dan pelangaran kita :</b> kita menjadi orang asing dihadapan Allah (Ef 2:19). Itu sebab didalam suatu kesempatan Tuhan Yesus mengatakan : </div><div style="text-align: justify;">Didalam Mat 7:21-23 :</div><div style="text-align: justify;">(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.</div><div style="text-align: justify;">(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?</div><div style="text-align: justify;">(23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mengapa mereka ditolak ? Karena mereka adalah orang asing, Itu sebabnya Kristus dan Bapa tidak mengenal mereka. Bapa mengenal orang-orang asing hanya sebagai sebagai para pembuat kejahatan yang telah menghina Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. <b>Namun, yang Allah lakukan pada kita :</b> ditengah-tengan kesesatan, kejahatan dan kebejatan kita, <b>Allah justru telah memilih kita untuk menjadikan kita sebagai anak-anakNya.</b> Hal ini tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan kepada Allah. Allah telah memberikan suatu anugerah terbesar bagi kita yang adalah para pendosa yang layak mendapat hukuman terberat !! Seorang Teolog mengatakan bahwa Allah membangun KerajaanNya bukan dengan bahan bangunan yang hebat, tetapi dari orang-orang yang hancur hatinya.</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">Eph 1:3-8</div><div style="text-align: justify;">(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.</div><div style="text-align: justify;">(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,</div><div style="text-align: justify;">(6) supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,</div><div style="text-align: justify;">(8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Disini kita dapat melihat bahwa :</b> Allah memilih kita untuk menjadi anak-anakNya sebelum dunia dijadikan. Pemilihan ini bukan dari pihak kita, tetapi dari pihak Allah. Pemilihan ini adalah kasih karunia Allah, bukan karena kelayakan kita dan perbuatan baik kita, tetapi karena anugerah Allah bagi kita yang adalah para pendosa yang layak untuk diberi hukuman mati.</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">(Rom 9:11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya—</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rom 11:5-6</div><div style="text-align: justify;">(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.</div><div style="text-align: justify;">(6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Calvin :</b> <i>If the reason is asked, why God has called us to enjoy the gospel, why he daily bestows upon us so many blessings, why he opens to us the gate of heaven, — the answer will be constantly found in this principle, that he hath chosen us before the foundation of the world. </i></div><div style="text-align: justify;">Jika ditanyakan alasan mengapa Allah memanggil kita untuk menerima dan menikmati Injil, mengapa setiap hari Dia memberikan banyak sekali kelimpahan kepada kita, mengapa Dia membuka Pintu Gerbang Sorgawi bagi kita – Jawaban dari hal tersebut akan ditemukan secara konsisten pada prinsip ini, bahwa Dia telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3. Karakter dari keluarga Allah adalah Keluarga yang Kudus dan Tidak Bercacat.</b></div><div style="text-align: justify;">Karena itu kita yang berdosa dan sudah mati secara rohani (Ef 2:1) perlu untuk Lahir Baru !! </div><div style="text-align: justify;">Didalam kelahiran baru ini kita disucikan dan dikuduskan dari segala macam dosa dan pelanggaran kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penebusan hutang Kemuliaan dan Hutang dosa ini dilakukan oleh Allah sendiri dengan jalan mengirimkan PutraNya dari Sorga ke negeri yang jauh untuk mencari anak-anak manusia yang hilang. Penebusan ini dilakukan dengan darahNya sendiri (Eph 1:7) “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”. </div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan : </i></div><div style="text-align: justify;">Col 2:13-14</div><div style="text-align: justify;">(13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,</div><div style="text-align: justify;">(14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2Co 5:17-18</div><div style="text-align: justify;">(17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.</div><div style="text-align: justify;">(18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(2Co 5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rom 6:4-9</div><div style="text-align: justify;">(4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.</div><div style="text-align: justify;">(5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(6) Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.</div><div style="text-align: justify;">(7) Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.</div><div style="text-align: justify;">(8) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.</div><div style="text-align: justify;">(9) Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.</div><div style="text-align: justify;"><b><br />
Untuk diperhatikan :</b> Kita ditebus dengan darah dan kematian Kristus, bukan dengan barang-barang harta benda bahkan jabatan prestisius sekalipun !! Darah Kristus lebih mulia, lebih berharga, lebih kudus daripada semuanya itu. Inilah kekayaan (segala berkat rohani) yang diberikan oleh Kristus kepada umat pilihanNya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ilustrasi tentang harta :</b> <i>Soeharto sebagai orang kaya yang paling top diIndonesia pun juga harus mengalami kematian. Uang yang dimiliki tidak bisa membeli nyawanya untuk terus bereksistensi. Apalagi untuk membeli jiwanya yang bersifat kekal, hal ini sangat tidak mungkin.</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena itu Paulus didalam (Eph 1:3) menyatakan “ Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” Kristus adalah segala-galanya bagi orang percaya. Tanpa Kristus, kita adalah manusia-manusia celaka, tanpa Kristus kita adalah manusia yang tidak berpengharapan, tanpa Kristus kita adalah manusia yang memiliki kehidupan yang sia-sia. Itulah sebabnya didalam Ef 2:20, dikatakan bahwa Kristus adalah Batu Penjuru !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sinclair Ferguson :</b> Setelah kita lahir baru, status kita sekarang adalah sebagai anak-anak Allah, sebagai bagian dari anggota Keluarga Allah. Didalam status kita yang baru, semua hutang dan kewajiban lama kita telah dibatalkan. Kelahiran baru juga membuat kita terlepas dari cara hidup orang berdosa. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">Rom 6:17-18</div><div style="text-align: justify;">(17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.</div><div style="text-align: justify;">(18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Implikasi Kelahiran Baru :</b> Kelahiran baru, membuat kita terputus dengan ikatan keluarga yang lama (keluarga iblis). Dan mengakibatkan kita memiliki konflik dengan keluarga yang lama. Sehingga iblis akan berusaha merebut kita kembali. </div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan :</i></div><div style="text-align: justify;">(Rev 12:12) Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."</div><div style="text-align: justify;"><i><br />
<b>Sinclair Ferguson :</b></i> Pengetahuan dan jaminan yang pasti bahwa kita adalah anak-anak Allah merupakan suatu perisai dan benteng pertahanan terhadap serangan iblis. </div><div style="text-align: justify;">Iblis akan berusaha menjebak kita dan mempertanyakan apakah kita benar-benar anak Allah (bdk Mat 4:3,6), ……kita harus ingat bahwa Allah telah mengadopsi kita dengan cuma-Cuma dan penuh kemurahan. Allah telah memilih kita. Status kita bukan bersangkut paut dengan kelayakan kita, melainkan dengan kasihNya !.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Untuk direnungkan :</b> <i>Inilah kasih setia Allah, Dia yang memulai, Dia juga yang akan memimpin kita dari awal sampai akhir segala sesuatu. (1Co 1:9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Sudahkah kita sebagai anak-anakNya, yang telah ditebusnya sudah hidup didalam pimpinanNya ? ataukah hidup kita masih liar tidak karu-karuan ? Sudahkah kita hidup memuliakan Kristus didalam setiap detik didalam hidup kita ?</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>IV. Kehidupan, Relasi, dan Karakter Anggota Keluarga Allah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Menjadi anggota Keluarga Allah akan terjadi perubahan yang sangat signifikan dan sangat radikal pada :</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Orientasi hidup</b></div><div style="text-align: justify;">Sebelum lahir baru, kita memiliki yang disebut Selfisme – Orientasi diri - Antroposentris. Namun setelah lahir baru orientasi ini berubah menjadi Theosentris – Berpusat kepada Allah – Christosentris – Berpusat kepada Kristus. </div><div style="text-align: justify;">Sehingga hal apapun yang kita lakukan pada saat sesudah lahir baru selalu berkaitan dengan Kristus !! Seseorang yang tidak pernah mengkaitkan hal apapun yang dia kerjakan dengan Kristus, hanya menandakan bahwa dia belum menjadi anggota keluarga Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">(Gal 1:10) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gal 2:19-20</div><div style="text-align: justify;">(19) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;</div><div style="text-align: justify;">(20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahkan Tuhan Yesus mengkonfirmasi tentang orientasi hidup didalam mengikut Dia secara radikal !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">Luk 9:61-62</div><div style="text-align: justify;">(61) Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."</div><div style="text-align: justify;">(62) Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mar 8:34-38</div><div style="text-align: justify;">(34) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.</div><div style="text-align: justify;">(35) Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.</div><div style="text-align: justify;">(36) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.</div><div style="text-align: justify;">(37) Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?</div><div style="text-align: justify;">(38) Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Gaya Hidup</b></div><div style="text-align: justify;">Seseorang yang telah lahir baru dan telah menjadi anggota Kerajaan Allah akan memiliki gaya hidup yang berubah. Karena pada saat itu, Allah bekerja dan didalam diri kita sehingga hidup kita sekarang adalah hidup yang membenci dosa !! berduka disaat berdosa !! Karena dosa bukan lagi masuk didalam natur kita, sehingga kita tidak akan tahan bila hidup terus berkubang didalam dosa-dosa kita.</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">Rom 6:17-18</div><div style="text-align: justify;">(17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.</div><div style="text-align: justify;">(18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah yang menjadi target/sasaran dari anak-anak Allah selama mereka hidup didunia, <i>John Piper</i> mengatakan bahwa sasaran anak-anak Allah adalah mengejar dan menikmati persekutuan dengan memuliakan Allah !! </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setiap anggota Keluarga Allah memiliki suatu kecenderungan gaya hidup yang baru yaitu yaitu mematikan karakter berdosa dan mengenakan karakter-karakter yang baru, dua hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri setiap anak-anak Allah.</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan</i></div><div style="text-align: justify;">Col 3:1-10</div><div style="text-align: justify;">(1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.</div><div style="text-align: justify;">(2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.</div><div style="text-align: justify;">(3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.</div><div style="text-align: justify;">(4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.</div><div style="text-align: justify;">(5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,</div><div style="text-align: justify;">(6) semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).</div><div style="text-align: justify;">(7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.</div><div style="text-align: justify;">(8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.</div><div style="text-align: justify;">(9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,</div><div style="text-align: justify;">(10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Pikiran</b></div><div style="text-align: justify;">Pikiran setiap anggota Keluarga Allah telah ditransformasi oleh Roh Kudus didalam kelahiran baru sehingga setiap anggota-anggota Keluarga Allah memiliki Pikiran Kristus !! </div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">(1Co 2:16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. </div><div style="text-align: justify;">Col 3:1-2</div><div style="text-align: justify;">(1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.</div><div style="text-align: justify;">(2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.</div><div style="text-align: justify;"><i><br />
J I Packer :</i> Tanpa peralihan yang radikal dari berpusat pada diri menuju berpusat pada Allah, agama apapun merupakan kebohongan belaka </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tanda seseorang anggota Keluarga Allah dan anggota Keluarga Iblis :</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kehidupan Kristen yang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, tidak hanya membuat kita memiliki Bapa yang baru, karakter yang baru, tetapi kita juga memiliki relasi yang baru. Hidup kita sebagai anggota Keluarga Allah, kita tidak bisa hidup individual, tetapi kita memiliki relasi baik secara vertikal yaitu kepada Allah, dan secara horizontal yaitu kepada sesama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Relasi didalam kebenaran -- Hidup didalam Kebenaran!!</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan dengan :</i></div><div style="text-align: justify;">(Joh 14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(1Jn 3:10) Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Joh 4:23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Relasi dengan kepala keluarga – Mengenal dan mengasihi kepala keluarga</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita memiliki relasi yang harmonis seperti seorang Bapa dan anak. Kita sebagai anak, selalu berusaha untuk melakukan kehendak Bapa dan berusaha mentaati peraturan keluarga yaitu FirmanNya !!</div><div style="text-align: justify;">Kita sebagai anggota keluarga harus berkata dalam diri kita : </div><div style="text-align: justify;"><i>(Psa 119:11) Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.<br />
(Psa 119:20) Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bandingkan dengan :</div><div style="text-align: justify;">(1Jn 4:8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.</div><div style="text-align: justify;">(Joh 8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Relasi dengan sesama saudaranya – Mengasihi atau membenci saudaranya</b></div><div style="text-align: justify;">Sebagai anggota keluarga Allah, setiap orang Kristen harus saling mengasihi dengan kasih Kristus !! Ada perbedaan yang sangat signifikan antara standar kasih anak-anak Allah yang telah ditebus oleh Kristus dengan kasih orang sekuler : Standar kasih anak-anak Tuhan adalah kerelaan untuk memberikan nyawa.</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan :</i></div><div style="text-align: justify;">(1Jn 4:20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.</div><div style="text-align: justify;">(1Jn 4:21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Bandingkan pula dengan perkataan Kristus :</i></div><div style="text-align: justify;">Joh 13:34-35</div><div style="text-align: justify;">(34) Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.</div><div style="text-align: justify;">(35) Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Joh 15:12-13</div><div style="text-align: justify;">(12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.</div><div style="text-align: justify;">(13) Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Soli Deo Gloria</b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-82865646179735535952011-03-06T06:55:00.006+07:002011-03-07T20:38:08.728+07:00Redeeming Time By Writing Truth<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvc0DkHnQwJyqiLeAT35SgCybIm3AltkvQnz2RRpi9bRoX8ukxDZlcSmkZyuSKf8mxRSWAj90GBQC7maRjC8kOZIUWLHxQK4kxZ26IsXDGZzulgJHENIaCCl1PeKtr3Puf_TNlQJMk18H/s1600/P10-09-10_07-12.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvc0DkHnQwJyqiLeAT35SgCybIm3AltkvQnz2RRpi9bRoX8ukxDZlcSmkZyuSKf8mxRSWAj90GBQC7maRjC8kOZIUWLHxQK4kxZ26IsXDGZzulgJHENIaCCl1PeKtr3Puf_TNlQJMk18H/s200/P10-09-10_07-12.jpg" width="200" /></a></div><span style="font-size: large;"><b>Menebus Waktu dengan Menulis Tentang Kebenaran</b></span><br />
<br />
<b><i>oleh Rev. John Piper </i><br />
<i>7 April , 1999 </i></b><br />
<br />
<br />
<br />
Waktu tidak pernah berhenti berdetak. Tidak ada suatu hal pun, kecuali Allah yang lebih berkuasa dan superior dari pada waktu yang sedang berjalan. Anda tidak dapat menghentikan atau melambatkan waktu. Waktu berkuasa jauh melebihi semua kuasa manusia. Waktu tidak akan dapat dihalangi atau dirubah maupun dibuat untuk berhenti. Hal ini perlu untuk disadari orang muda dan orang tua, baik pada saat menderita maupun sukacita, baik pada saat menangis maupun tertawa. Tidak ada satupun, bahkan sama sekali tidak ada yang mampu membuat perbedaan dalam perhentian maupun perubahan pada detak-detak waktu. Anna Akhmatova penyair Rusia, mengatakan bahwa perang dan wabah dapat berlalu, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa mengatasi "teror yang dinamakan perjalanan waktu."<br />
<br />
<br />
Saya memiliki kebiasaan yang tidak umum ketika akan tidur. Setelah Noel dan saya berdoa, saya bergerak ke tempat tidur dan menempatkan radio merah yang menyala, yang memiliki alarm waktu di sisi kiri saya, pada meja disamping tempat tidur. Saya menarik tangan saya di depan saya di sekitar wajah dan menunggu berlalunya menit demi menit dalam keheningan, biasanya berdoa dengan diam-diam mengungkapkan rasa syukur atas istri yang selalu berada dibelakang saya, dan anak-anak saya, dan untuk pelayanan kepada Allah, yang telah dipercayakan kepada saya. Lalu saya mengambil tangan kanan dan menata jari-jari saya di sekitar pergelangan tangan kiri saya dan menemukan denyut nadi saya. Saya melihat jumlah menit pada jam yang berwarna merah sampai terjadi perubahan angka, dan kemudian saya mulai berhitung. Satu. . . dua. . . tiga. . . Ketika terjadi perubahan angka, dan satu menit telah berlalu, namun saya telah berhenti menghitung.<br />
<br />
<br />
Saya memulai kebiasaan aneh yang keluar dari gagasan yang sia-sia bahwa, jika denyut jantung saya berjalan dengan sangat lambat. yang berasal dari hasil latihan yang baik (maupun pembawaan gen), hal ini akan menyatakan bahwa jantung saya dalam kondisi yang sehat dan saya akan hidup lebih lama lagi. Itulah kebodohan dari sistem pemikiran manusia, dimana efeknya telah dinyatakan. Sekarang, pada saat saya menghitung detakan-detakan jantung, bukan rata-ratanya yang menjadi perhatian, tetapi rangkaian detakan jantung yang menjadi perhatian saya. Satu detakan, kemudian disusul detakan yang lain, detakan yang lain pada sepanjang malam, sekitar 21.000 detakan ketika saya tidur. Efek dari latihan ini kecil adalah bahwa saya tertidur hampir setiap malam, terlelap dengan ritme jantung saya, dan dengan perasaan sadar diri bahwa keberadaan (eksistensi diri) saya yang sangat rapuh. Dimana salah satu ritme jantung saya, bisa merupakan ritme terakhir dari jantung saya. Saya tidak akan bisa membuat jantung saya berdetak sekali lagi. Jika ritme jantung saya berhenti, maka akan tetap berhenti berhenti. Saya dan waktu hidup saya didunia sudah berakhir. "Jika saya mati sebelum saya bangun, saya berdoa Tuhan ambillah jiwaku."<br />
<br />
<br />
Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Kita (manusia) sangat rapuh. Kehidupan adalah singkat. Kekekalan adalah panjang. Saya memasuki penulisan-penulisan yang panjang dalam bulan-bulan yang saya lalui dengan kepekaan menghitung setiap menit yang berjalan dalam kehidupan. Oh… kepada saya telah dikaruniakan menjadi seorang pelayan yang setia dari Allah yang hidup. Tiga teks yang selalu bergema dalam telinga saya :<br />
<br />
1. Penggunaan waktu (<i>redeem time</i>). (Efesus 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.).<br />
<br />
2. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. (1Korintus 4:2)<br />
<br />
3. Kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku (1Korintus 15:10 ).<br />
<br />
<br />
Allah menginginkan agar setiap menit dalam kehidupan kita didunia dapat kita pergunakan untuk hal-hal yang penting dan berarti. Paulus berkata, “Agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah” (Filipi 2:16). Pada saat yang sama, saya memiliki pengharapan yang baik dari Tuhan bahwa jerih payah yang saya kerjakan tidak sia-sia dihadapan Tuhan. (Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1Korintus 15:58).<br />
<br />
<br />
Maukah anda berdoa bagi saya ketika saya sedang menulis? Allah akan menunjukkan kepada anda bagimana cara berdoa. Saya akan bekerja keras semampu saya untuk menyelesaikan buku jilid kedua yang berjudul “<i>A Godward Life</i>”. Ini adalah tujuan utama. Saya akan menyelesaikannya, saya memiliki dua pekerjaan yang akan saya kejar. Para penatua menugaskan saya untuk mengejar penulisan buku ini sebagai bagian dari pekerjaan misi kami, dan sebagai tanggungjawab saya untuk menyebarkan tentang Supremasi Allah didalam segala hal untuk kesukacitaan semua orang.<br />
<br />
<br />
Saya akan pergi pada tanggal 5 April – 3 Mei. Staff pelayanan akan berkhotbah dan mengajar ketika saya sedang pergi. Saling melayani, mengasihi dan murah hatilah satu dengan yang lain. Kita akan kembali untuk menggali Kitab Roma pada tanggal 9 Mei ketika saya kembali, jika Tuhan berkehendak. “Waktu hidupku ada dalam tanganMu (Mazmur 31:5)”.<br />
<br />
<br />
Bawalah selalu dalam doa anda.<br />
<br />
Rev. John<br />
<br />
<br />
<i>© Desiring God <br />
Permissions: You are permitted and encouraged to reproduce and distribute this material in any format provided that you do not alter the wording in any way and do not charge a fee beyond the cost of reproduction. For web posting, a link to this document on our website is preferred. Any exceptions to the above must be approved by Desiring God. <br />
Please include the following statement on any distributed copy: By John Piper. © Desiring God. Website: desiringGod.org<br />
<br />
<b>Source :</b><a href="http://www.desiringgod.org/resource-library/taste-see-articles/redeeming-time-by-writing-truth"> http://www.desiringgod.org/resource-library/taste-see-articles/redeeming-time-by-writing-truth</a><br />
<b>Alih Bahasa :</b> Yun Tonce K P</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-75035827744489768312011-02-25T16:38:00.006+07:002011-03-06T08:35:26.851+07:00Inspirational Readings (Part 1)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8WhoU-6Nm_53m-3cHq9GbunWobewyJc5IDx1fvOZP7tVIgwy3ElF3dKe35hf5ipThEuwidKKHGD593NeFasQ6GkXm39VVS25mOrPo4q0abFKkxc3g1-QsujFjr2mTFlOG_XOLTTctpqrq/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8WhoU-6Nm_53m-3cHq9GbunWobewyJc5IDx1fvOZP7tVIgwy3ElF3dKe35hf5ipThEuwidKKHGD593NeFasQ6GkXm39VVS25mOrPo4q0abFKkxc3g1-QsujFjr2mTFlOG_XOLTTctpqrq/s400/8.jpg" width="400" /></a></div><i><u><b><br />
</b></u></i><br />
<i><u><b> </b></u></i><br />
<i><u><b> </b></u></i><br />
<div style="text-align: center;"><u><span style="font-size: small;"><b>Jika anda memiliki perasaan bersalah</b></span></u></div><br />
<b>2 Samuel 14:14 </b> Sebab kita pasti mati, kita seperti air yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan. Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang jangan tinggal terbuang dari pada-Nya.<br />
<br />
<b>Mazmur 130:3-4</b> Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? (4) Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.<br />
<br />
<b>Roma 8:1-2</b> Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.<br />
<br />
<b>1 Korintus 6:11 </b>Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.<br />
<br />
<b>Efesus 3:12</b> Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.<br />
<br />
<b>Ibrani 10:22-23</b> Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda merasa patah hati</b></u></div><br />
<b>Mazmur 130:7 </b> Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.<br />
<br />
<b>Yesaya 65:24</b> Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.<br />
<br />
<b>Matius 11:28-30</b> Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."<br />
<br />
<b>Roma 8:26-27 </b>Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. (27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.<br />
<br />
<b>Ibrani 4:16 </b> Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.<br />
<br />
<b>Yakobus 4:8-10 </b>Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! (9) Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. (10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda merasa putus asa</b></u></div><br />
<b>Mazmur 119:116</b> Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.<br />
<br />
<b>Yesaya 57:15</b> Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.<br />
<br />
<b>Yeremia 32:17</b> Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!<br />
<br />
<b>Ibrani 10:35 </b>Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang kecewa</b></u></div><br />
<b>Mazmur 22:5-6</b> Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka. (6) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.<br />
<br />
<b>Yesaya 49:23</b> Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."<br />
<br />
<b>Matius 19:25-26</b> Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" (26) Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."<br />
<br />
<b>Markus 9:21-24</b> Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. (22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (23) Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (24) Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"<br />
<br />
<b>Yohanes 15:7 </b> Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.<br />
<br />
<b>Efesus 3:20</b> Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang tertekan</b></u></div><br />
<b>Ulangan 31:8 </b> Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."<br />
<br />
<b>Mazmur 34:19 </b>TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.<br />
<br />
<b>Yesaya 49:13-15</b> Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. (14) Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." (15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.<br />
<br />
<b>Roma 5:5</b> Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang teraniaya</b></u></div><br />
<b>Kejadian 50:20 </b>Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.<br />
<br />
<b>Mazmur 37:1-2</b> Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; (2) sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.<br />
<br />
<b>Matius 5:10-12 </b>Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (11) Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (12) Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."<br />
<br />
<b>2 Korintus 4:8-12 </b> Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; (9) kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. (10) Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. (11) Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. (12) Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.<br />
<br />
<b>2 Timotius 1:11-12</b> Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. (12) Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.<br />
<br />
<b>1 Petrus 3:13-14 </b> Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? (14) Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda merasa kuatir</b></u></div><br />
<b>Mazmur 55:23</b> Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.<br />
<br />
<b>Yesaya 41:13 </b> Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."<br />
<br />
<b>Matius 6:25</b> "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?<br />
<br />
<b>Matius 11:28-29</b> Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.<br />
<br />
<b>Filipi 4:6-7</b> Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.<br />
<br />
<b>1 Petrus 5:7</b> Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda dipenuhi dengan bermacam-macam keinginan</b></u></div><br />
<b>Mazmur 37:3-4</b> Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, (4) dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.<br />
<br />
<b>Mazmur 84:12</b> Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.<br />
<br />
<b>Mazmur 103:5 </b> Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.<br />
<br />
<b>Lukas 12:29-31 </b> Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. (30) Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. (31) Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda mengalami sakit</b></u></div><br />
<b>Mazmur 23:4 </b>Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.<br />
<br />
<b>Mazmur 73:26 </b> Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.<br />
<br />
<b>Yesaya 57:18 </b> Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung<br />
<br />
<b>Matius 8:16-17</b> Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. (17) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."<br />
<b><br />
Yohanes 16:33</b> Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."<br />
<br />
<b>Roma 8:37-39 </b>Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.<br />
<br />
<b>Yakobus 5:14-15</b> Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. (15) Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda mengalami ketidaksabaran</b></u></div><br />
<b>Mazmur 27:13-14</b> Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! (14) Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!<br />
<br />
<b>Mazmur 37:7-9</b> Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. (8) Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. (9) Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.<br />
<b><br />
Roma 2:6-7</b> Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, (7) yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,<br />
<br />
<b>1 Timotius 1:16</b> Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.<br />
<b><br />
Ibrani 6:11-12 </b>Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, (12) agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.<br />
<br />
<b>2 Petrus 3:9 </b> Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda mengalami kebingungan</b></u></div><br />
<b>Mazmur 32:8</b> Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.<br />
<br />
<b>Yesaya 42:16</b> Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.<br />
<br />
<b>Yohanes 8:12</b> Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."<br />
<br />
<b>Yohanes 14:27</b> Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.<br />
<br />
<b>1 Korintus 2:15-16</b> Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. (16) Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.<br />
<br />
<b>Yakobus 1:5</b> Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda sedang mengalami pencobaan</b></u></div><br />
<b>Ayub 23:10-11</b> Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. (11) Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.<br />
<br />
<b>1 Korintus 10:13 </b>Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.<br />
<br />
<b>Ibrani 2:18</b> Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.<br />
<b><br />
Ibrani 4:15-16</b> Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.<br />
<br />
<b>Yakobus 1:2-4</b> Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, (3) sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. (4) Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.<br />
<b><br />
Yakobus 1:13-14</b> Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. (14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.<br />
<br />
<b>1 Petrus 5:8-10</b> Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (9) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. (10) Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda merasa lemah</b></u></div><br />
<b>Mazmur 72:12-13</b> Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; (13) ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.<br />
<br />
<b>Yesaya 41:8-10</b> Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; (9) engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"; (10) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.<br />
<br />
<b>Roma 8:26 </b>Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.<br />
<br />
<b>1 Korintus 1:7-9</b> Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. (8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.<br />
<br />
<b>2 Korintus 4:7-9</b> Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (8) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; (9) kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.<br />
<br />
<b>2 Korintus 12:9-10</b> Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda merasa takut</b></u></div><br />
<b>Mazmur 4:9</b> Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.<br />
<br />
<b>Mazmur 23:4</b> Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.<br />
<br />
<b>Yesaya 35:4</b> Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"<br />
<br />
<b>Roma 8:37-39</b> Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.<br />
<br />
<b>2 Korintus 1:10</b> Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,<br />
<br />
<b>2 Timotius 1:7</b> Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.<br />
<br />
<b>Ibrani 13:6</b> Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><u><b>Jika anda berjalan didalam ketaatan</b></u></div><br />
<b>Keluaran 14:23-25</b> Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengah-tengah laut. (24) Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. (25) Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."<br />
<br />
<b>Matius 16:27</b> Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.<br />
<br />
<b>Yohanes 8:31-32</b> Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku (32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."<br />
<br />
<b>Yohanes 14:21</b> Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."<br />
<br />
<b>Yohanes 14:23</b> Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.<br />
<br />
<b>Yakobus 1:25</b> Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"><i> (Bersambung)</i></div><br />
<b>Source : Inspirational Readings, Pradis CD-ROM : Book Version: 1.1.50</b><br />
<br />
<i><b>Alih Bahasa : Yun Tonce K P</b></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-67573642997949597592011-02-25T05:15:00.007+07:002011-04-17T19:01:31.804+07:00Siapakah Hamba Tuhan yang Baik ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQE1NEOTgySBAoBleP1Yq-7w4gSl51P3KRnj9hFAzdl3cQNNuWxoX5xGNCjX43nClGsAmELF5812yUng2KzemP0WEnVK4VD-x9mJTD-gmUJPf4pSZfJlvcOPjr9NAjHMAPduXE6hM46i96/s1600/P01-10-10_07-22.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQE1NEOTgySBAoBleP1Yq-7w4gSl51P3KRnj9hFAzdl3cQNNuWxoX5xGNCjX43nClGsAmELF5812yUng2KzemP0WEnVK4VD-x9mJTD-gmUJPf4pSZfJlvcOPjr9NAjHMAPduXE6hM46i96/s200/P01-10-10_07-22.jpg" width="150" /></a></div><i><b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b></i><br />
<br />
<b>II Korintus 4 : 1 – 2</b><i><b><br />
</b></i><br />
<div style="text-align: justify;"><i>(1) Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. (2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.</i></div><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><b>Terjemahan lain : </b><i>Oleh kemurahan Allah kami menerima pelayanan ini. Karenanya, kami tidak takut, tapi kami menolak segala perbuatan yang tersembunyi, yang memalukan. Kami tidak melakukan kelicikan, tidak menyampaikan firman Tuhan dengan sembrono melainkan menyatakan kebenaran. Dengan begitu, di hadapan Allah, kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan di dalam hati nurani setiap orang. </i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kesimpulan dari kedua ayat itu adalah : Siapakah hamba Tuhan yang baik?</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Jelas akan panggilan Tuhan. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari zaman ke zaman, kita tak pernah menemukan seorang hamba Tuhan yang sejati, yang jelas akan panggilan Tuhan atas dirinya. Waktu kami studi di Sekolah Teologia, sekolah pernah mengadakan pembaharuan: seorang dosen mengatakan, jika kau tidak jelas akan panggilan Tuhan atas dirimu, sekarang juga, kau boleh angkat kaki. Selama beberapa hari itu, setiap pengkhobah membahas panggilan Tuhan. Bombardir lewat mimbar itu sempat mengakibatkan beberapa orang meninggalkan sekolah. Salah seorang adik kelas saya yang juga sekamar dengan saya menangis, berpuasa empat puluh hari, hanya minum saja, karena dia pernah menyerahkan diri melayani Tuhan, tapi belum begitu yakin menjadi hamba Tuhan itu panggilan Tuhan atau keinginan dirinya, diapun menggumuli hal itu dengan serius. Empat puluh hari kemudian, dia makan, tertawa….seperti sediakala, saya tanyakan padanya “bagaimana jawaban doamu?” “saya sudah jelas akan panggilan Tuhan”. Dengan kekuatan itulah dia melayani puluhan tahun dengan setia sampai dia pensiun. Inilah satu fakta; kesaksian yang saya saksikan. Sayangnya: dia pensiun saat usianya belum genap enam puluh tahun. Saya tidak tahu apa sebabnya, tapi selama puluhan tahun saya tak pernah mendengar orang mencela pelayanannya. Itulah penghiburan, kekuatan yang kita terima dari orang yang jelas akan panggilan Tuhan. Maka saya minta para wisudawan yang hari ini diwisuda untuk menggumuli panggilan kalian, sampai kalian bisa mengatakan pada Tuhan: Engkaulah yang memanggil saya. Dr. Andrew Gih pernah berkata, jika saya sudah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Tuhan, tapi akhirnya saya dibuang oleh Tuhan, saya adalah orang yang paling kasian di dunia. Paulus berkata, jangan sampai aku mengabarkan Injil pada orang, tapi diriku sendiri dibuang oleh Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Tidak tawar hati ; tidak takut. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Point pertama – jelas akan panggilan Tuhan menghasilkan point kedua: dalam hidupmu sebagai pelayan Tuhan, kamu tidak pernah merasa takut baik pada raja maupun konglomerat. Saya baru saja mengatakan di Semarang, pendeta yang menggoyang ekor saat bertemu orang kaya adalah anjing, bukan pendeta. Ada banyak pendeta kompromi saat dia melihat uang, banyak sekolah teologi kehilangan kuasa; tidak berani menegur dosa, karena dana mereka berasal dari gereja-gereja yang ajarannya salah. Maka saya tanyakan pada mereka, kalian mendirikan sekolah untuk uang atau untuk kebenaran? Kalau sekolah kalian didirikan untuk membesarkan Tuhan, memperluas kerajaan Tuhan, meninggikan kebenaran, tak boleh ada unsur apapun yang mengubah niat kalian menjadi hamba Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Mensius</i>, filsuf tersohor kedua di sejarah Tiongkok mengatakan, seorang<i> gentleman </i>memiliki tiga hal: </div><div style="text-align: justify;">a. Saat miskin tidak mengubah niat, </div><div style="text-align: justify;">b. Saat kaya tidak tergoda untuk berzinah atau melakukan penyelewengan apapun, </div><div style="text-align: justify;">c. Saat berhadapan dengan penguasa tidak bertekuk lutut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Entah mengapa, beberapa tahun belakangan ini saya enggan mengajar di Sekolah Teologi, bukan karena saya tidak memandang penting hal itu, tapi saya tahu, ada banyak orang yang studi di Sekolah Teologia hanya mengejar SKS; gelar, tidak menuntut kuasa dari Tuhan, setia pada kebenaran, mengasihi jiwa-jiwa yang tersesat. Saya ragu, apakah kelak mereka bisa menjadi hamba Tuhan yang sejati. Di zaman Elia, ada ribuan orang studi di sekolah nabi, tapi Allah tidak memakai seorangpun diantara mereka, malah menyuruh Elia mengurapi Elisa meneruskan pelayanannya. Pendidikan akademis memang penting, tapi ada perkara yang lebih penting dari pengertian yang didapat dari buku, teori-teori manusia; sikap kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3. Buang segala perkara yang kau lakukan secara sembunyi-sembunyi. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selama saya melayani Tuhan, saya perhatikan, ada enam orang yang begitu bertalenta, fasih lidah, berpengetahuan, bertitel, tapi tak punya kuasa dalam pelayanannya, akhirnya saya temukan, empat diantara enam orang tersebut menyimpan perkara yang tersembunyi; yang memalukan, namun akhirnya, satu persatu perkara itu terbongkar, merekapun dibuang oleh gereja. Sungguh sayang sekali. Itu sebabnya saya menegaskan, mari kita – pendeta, penginjil, majelis , guru sekolah minggu; setiap orang yang melayani Tuhan, dengan tangan yang suci kita melayani Tuhan yang suci, dengan mulut yang suci kita memberitakan firman yang suci, dengan otak yang suci kita memikirkan kebenaran yang suci, dengan kaki yang suci menginjak mimbar yang suci. <i>Dr. Andrew Gih </i>pernah memberi contoh, seorang kaya pulang ke rumahnya, dia melihat mangkoknya yang terbuat dari emas, piringnya terbuat dari perak, cangkirnya ada yang terbuat dari emas, ada yang dari perak tembaga dan dari tanah liat yang murah. Waktu dia ingin minum, dia memperhatikan bahwa cawan emas, perak dan tembaganya kotor, hanya cawan yang terbuat dari tanah liatlah yang bersih, cawan mana yang dia pakai? Cawan yang bersih. Contoh itu sangat sederhana, tapi benar-benar menyatakan isi hati Tuhan. Kata Paulus, singkirkan perkara yang najis dari dirimu, jadilah suci, supaya layak dipakai oleh Tuhan. Tuhan berkata pada Yeremia, tinggalkan segala perkara yang rendah, rindukanlah perkara yang suci, yang anggun. Aku akan memakaimu sebagai penyambung lidahKu (bahasa Ibrani berarti nabi).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>4. Tidak berlaku licik.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ini adalah perkara yang amat penting; jadilah orang yang jujur, tulus, luar dalamnya sama. Peribahasa Tionghoa mengatakan, orang licik hanya bisa menipu orang satu masa, tidak bisa menipu seumur hidup. Kejujuran adalah sikap yang membuktikan dirimu adalah hamba kebenaran, berani menyatakan kebenaran. Tuhan Yesus berkata, <i>Father, sanctified them with the truth and Thy word is truth</i>. Almarhum paman <i>Joseph Tjakra</i>, sebelum meninggal berkata, saya sering mendengar khotbah, saya tahu, semua khotbah itu benar, tapi mayoritas pengkhotbah hidupnya tidak benar. Saya menyimak, mengingatnya dan berkata, Tuhan, terima kasih untuk rahasia yang Kau bocorkan padaku sebelum hari penghakiman. Celakalah kita, kalau kita hanya mau dipuji. Karena kalimat penghakiman tidak akan kita dengar dalam pujian melainkan dalam kritikan orang yang mungkin tidak kita sukai. Mendengar statement itu, saya gentar dan berdoa pada Tuhan: saya ingin menjadi hambaNya yang beres dalam penyampaian firman, juga beres dalam hidup. Bagaimana kita bisa hidup dengan beres? Jujur di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia, perilaku kita di hadapan Tuhan dan di hadapan sesama : baik di dalam maupun di luar rumah, di dalam maupun di luar gereja tetap sama, perlakuan kita terhadap orang Kristen maupun non Kristen, orang kaya maupun orang miskin sama. Karena manusia dicipta menurut peta teladan Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>5. Tidak memalsukan Firman Tuhan. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Alkitab pernah menuliskan ayat yang ada kaitannya dengan memalsukan Firman Tuhan: ada orang yang menyelewengkan Firman Tuhan demi nafkah, Paulus menyebut mereka sebagai orang yang berkhotbah demi perut mereka. Ada orang yang menyelewengkan Firman Tuhan karena takut pada orang yang berkuasa yang sedang mendengar khotbahnya, Petrus pernah melakukan kesalahan itu. Waktu Paulus melihat Simon berpura-pura di tengah-tengah orang Yahudi, dia langsung menegurnya. Siapakah Paulus? Seorang junior. Siapakah Petrus? Seniornya. Bisakah seorang senior menerima teguran juniornya di hadapan umum? Tidak bisa. Tapi inilah contoh yang Alkitab berikan: ketika Petrus tua, dia menulis: tentang saudara kita yang terkasih, Paulus, firman yang dia terima dari Tuhan begitu dalam, jangan kamu menafsirkan dengan sembrono, supaya kamu jangan membinasakan diri sendiri. Saya kagum sekali akan Petrus, meski pernah ditegur oleh juniornya, dia tetap menjunjung tinggi si junior, memuji dia, mengutarakan kebaikannya. Inilah sikap Paulus saat melayani: tidak melakukan kelicikan, juga tidak memalsukan firman Tuhan. Permisi tanya, apakah kendala terbesar dari gereja-gereja zaman sekarang? Mimbar tidak lagi menyuarakan firman yang benar, hanya menyuarakan kesaksian pribadi, pengalaman yang aneh-aneh, tafsiran yang hebat tapi bukan yang Tuhan maksudkan. Kalau saya menitipkan sepucuk surat pada anda untuk rekan saya yang berada di tempat yang jauh, tetapi di tengah perjalanan, anda mengubah surat saya atau membubuhkan perkataan: menurut saya, bukan maksudnya begitu, tetapi begini. Itu berarti kau telah men-twisting, memanipulasi. Permisi tanya, bagaimana perasaan si pengirim surat? Itulah pertanggungjawaban yang saya tuntut dari zaman ini. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mengapa John Calvin menjadi orang yang begitu agung? Karena dia tak mencampurkan filsafat; teori manusia di dalam penafsirannya. Itu sebabnya di Institute of Christian Religion terdapat enam ribuan kutipan ayat yang dia ambil dari Alkitab, dari bagian yang tidak diperhatikan orang, maka pengajaran yang dia sampaikan begitu konsisten, limpah, karena dia mendapatkannya dari Firman Tuhan yang begitu kaya tanpa mengenal kompromi. Dari muda sampai tua, tafsirannya memang luar biasa. Kecuali dalam satu hal, saat muda, dia anggap penginjilan sudah tiada; itulah kesalahan yang membawa gereja-gereja Presbiterian hampir tidak memproduksi penginjil. Tetapi di masa tuanya, dia menyadari kesalahan itu dan mengoreksinya, namun sudah tidak sanggup membawa manusia kembali pada ajaran yang lebih konkrit. Paulus adalah seorang Teolog yang sering pergi ke pasar-pasar, menyeberangi lautan, mendaki pegunungan…untuk mengabarkan Injil. Sistem Teologi Barat sudah meracuni gereja, mendualismekan Teolog dan penginjilan. Hai, dosen-dosen di sekolah teologi, berapa orang yang sudah kau menangkan untuk Kristus? Teolog yang pergi ke pasar-pasar, ke jalan-jalan, ke sekolah, ke tempat-tempat dimana orang menentang Tuhan untuk mengabarkan Injil disana adalah Teolog yang benar. Penginjil-penginjil yang tidak mau Sekolah Teologi bagai seorang yang tahu menggunakan obat merah untuk menyembuhkan luka orang, menganggap dirinya bisa menyembuhkan segala penyakit. Apakah Paulus seorang Teolog? Ya. Apakah dia seorang penginjil? Ya. Bisakah Paulus hanya bisa dikategorikan dalam salah satunya saja? Tidak! Bahkan tidak mungkin. Tak seorangpun berhak mengatakan, saya tak perlu mengabarkan Injil, karena saya adalah seorang Teolog, saya harus mengantor dari jam delapan sampai jam empat sore. Karena penginjilan seharusnya adalah the way of your life; selama aku hidup, aku adalah saksi Kristus. Ada saatnya kita membesuk, ada saatnya kita memberitakan firman, ada saatnya kita berdebat dengan orang yang belum percaya, guna membawa mereka datang kepada Kristus. Teolog-teolog Barat yang meniru cara Paulus sedikit sekali. Suatu hari, seorang berkata “tahukah anda bahwa Cornelis Van Til (Teolog besar) setiap minggu sekali berdiri di jalan Manhattan, memberitakan Injil disana? Di usianya yang sudah lebih dari tujuh puluh empat tahun dia masih sering berdiri di beberapa jalan yang paling ramai di Manhattan, membagi-bagikan traktat, mengajak orang menerima Yesus”. Waktu saya diminta berkhotbah di <i>Westminster Seminary</i>, saya katakan, <i>we Reformed people must not pre-suppose that we are only gifted in the defensive apologetics only, we should turn our attitude into the offensive evangelization and to evangelize people, to challenge the world to return to Jesus Christ</i>. Paulus adalah orang yang tidak memalsukan firman Tuhan. Saat dia bertemu dengan para penatua Efesus di Miletus, katanya: tidak ada satu kalimat Tuhan yang ku simpan, tidak ku beritakan padamu. Kalimat itu membuat saya sangat terharu: selama kita hidup, masihkah kita menyembunyikan doktrin atau ajaran penting, yang tidak kita sampaikan pada orang? Apa sebabnya dulu saya selalu berkhotbah secara topical, tapi sejak mendirikan GRII saya berkhotbah secara ekspositori; membahas setiap ayat? Karena saya tidak menginginkan satu ayat dari Kitab yang kita bahas terlewati. Paulus berkata, tidak ada satu kalimat yang tidak aku sampaikan padamu. Seorang hamba Tuhan yang jujur seperti Paulus tidak melarikan diri dari tanggungjawabnya, menyampaikan seluruh isi hati Tuhan pada anak-anakNya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>6. Menyatakan kebenaran. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menyatakan kebenaran berbeda dengan mengkhotbahkan kebenaran; mengkhotbahkan kebenaran adalah menyampaikan kebenaran dalam bentuk lisan, adapun menyatakan kebenaran adalah menyatakan hidup yang sepadan dengan kebenaran yang dia khotbahkan. Itu sebabnya Paulus mengatakan: yang kuberitakan adalah Kristus, hidupku adalah Kristus, maksudnya: Paulus menghidupkan Kristus yang dia beritakan dan juga memberitakan Kristus yang dia hidupkan dalam hidupnya; hidupnya menyatakan kebenaran Tuhan yang dia sampaikan di mimbar. Jadi, <i>what they see and what they hear is the same; Jesus Christ magnified, Jesus Christ glorified</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>7. Menyatakan diri di dalam hati nurani orang-orang. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Istilah hati nurani belum pernah muncul di Perjanjian Lama, tapi di Perjanjian Baru muncul kurang lebih 27 kali. Paulus berkata, kami memperkenalkan diri kami ke dalam hatimu bukan hanya di permukaan saja, maka dari se dalam-dalamnya hatimu kamu tahu; aku adalah hamba Tuhan. Inilah nasehat saya pada para wisudawan ; biarlah domba-domba yang kau gembalakan, dari sedalam-dalamnya hati nurani mereka berkata : kaulah hamba Tuhan. Meski mereka tidak mengucapkannya lewat mulut mereka, tapi hati mereka mengakui, kau adalah hamba Tuhan. Itu tandanya kau sudah mencapai point ke tujuh, kau adalah seorang hamba Tuhan yang baik. Musuh boleh membencimu, melawanmu, memfitnahmu, memakumu di atas kayu salib, tapi hati mereka tak bisa tidak mengakui kau adalah hamba Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Biar kita tidak melewat hidup dengan sembrono. Salah seorang penyandang gelar M.Div di kelas saya di SAAT (Seminari Alkitab Asia Tenggara) tidak lagi dipakai Tuhan, karena dia sangat rajin studi tapi tidak rajin dalam menghadapi dosanya. Saya tidak ingin hal seperti itu terjadi pada kalian, saya mengharapkan anda sekalian yang di wisuda hari ini bertahan sampai Tuhan Yesus datang kembali. Maukah saudara? Ingat, yang memanggilmu adalah Tuhan, setialah padaNya. Ingat, kau dipanggil untuk melayani manusia, cintailah sesamamu. Ingat, kepadamu Tuhan mempercayakan kebenaran, peliharalah dengan baik. Ingat, dirimu adalah pemimpin, jadilah contoh yang baik. Ingat, suatu hari nanti, orang yang mendengar khotbahmu dan dirimu sendiri harus berdiri di hadapan Allah. Kiranya semua kita bisa bertahan dalam bergumul, mengalahkan segala pencobaan, setia sampai bertemu dengan Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Sumber : http://foodforsouls.blogspot.com/2003/10/siapakah-hamba-tuhan-yang-baik.html</b></i></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-22543497019045032392011-02-24T02:41:00.007+07:002011-04-17T19:13:12.306+07:00Kekuatan Allah Yang Menyelamatkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq6rwt7XpA8ZIAyjYFIUrxB4uzGyNGN4j_f587pJ34JhaUAp3Mkkg-7j6l-QzDa2IqWywnKPjfSSnc17fhcfTPgJ1ogxhnVjbZyWbpeLl186wEwhhED1D3uG0idxU1xW3k_z63t-3gD0r/s1600/P11-09-10_08-40%255B1%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPq6rwt7XpA8ZIAyjYFIUrxB4uzGyNGN4j_f587pJ34JhaUAp3Mkkg-7j6l-QzDa2IqWywnKPjfSSnc17fhcfTPgJ1ogxhnVjbZyWbpeLl186wEwhhED1D3uG0idxU1xW3k_z63t-3gD0r/s200/P11-09-10_08-40%255B1%255D.jpg" width="150" /></a></div><br />
<br />
<br />
<i><b>Oleh Yun Tonce KP</b></i><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Pada masa kini banyak orang yang tidak memahami kebenaran Injil dan signifikansinya didalam kehidupan. Bahkan kebanyakan mereka mensplit antara Injil dan kehidupan baik didlingkungan keluarga, masyarakat, lingkungan kerja, lingkungan kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Inilah kekeliruan pemahaman Injil pada masa kini : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1.Injil sering salah dimengerti sebagai sesuatu yang hanya bersifat kognitif</div><div style="text-align: justify;">Injil bukan sesuatu yang hanya bersifat kognitif, Injil bukan sesuatu yang hanya bersifat pengetahuan. Sejak kecil banyak orang Kristen dididik didalam lingkungan Kristen namun mereka mengerti Injil hanya didalam kepala saja, tanpa signifikansi yang berarti, celakanya hal ini diajarkan turun temurun. Injil yang bersifat hanya kognitif adalah akibat dari suatu kekeliruan didalam mengerti dan memahami Firman Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2.Injil sering salah dimengerti sebagai sesuatu yang tidak ada kekuatan apa-apa didalam hidup.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3.Injil sering salah dimengerti sebagai sesuatu yang bersifat ekslusif hanya untuk para hamba Tuhan dan para majelis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4.Injil jarang diberitakan secara komprehensif dari mimbar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Realitanya :</b> Berita Injil adalah berita yang sangat mendasar dan memiliki pengaruh yang sangat besar didalam hidup kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>I. Latar belakang konteks jaman ini : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kehidupan di Indonesia saat Ini </b></i></div><div style="text-align: justify;">Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk 230 juta dan memiliki SDA yang sangat berlimpah!</div><div style="text-align: justify;">Namun keironisan terjadi pada negeri ini karena kesejahteraan rakyat tidak terwujud dan banyak kasus kriminil yang tidak terselesaikan, sampai rekening para jenderal polisi juga tidak bisa diusut secara transparan. Di negara inilah kita hidup !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kehidupan di : Negara Swiss </b></i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Swiss dimasa lalu</b></div><div style="text-align: justify;">Negara Swiss sebagai tempat para reformator di abad 16-an. Dimana tahun 1541 Calvin diminta oleh pemerintah untuk ke Jenewa. Disana Calvin mengajarkan tentang etika dari hukum moral 10 Hukum Taurat, sebagai pilar-pilar etika yang mempengaruhi karakter dari perkembangan diSwiss selama berabad-abad (Warisan John Calvin, hal 10). Sistem politik di Swiss pada awal reformasi dibentuk oleh Calvin (Warisan John Calvin, hal 18), ” Sistem pemerintahan bentukan Calvin ini, yang tampak liberal atau teramat demokratis pada jamannya, memberikan pengawasan dan perimbangan (<i>check and balances</i>), pemilihan oleh rakyat, dan unsur-unsur lain dari struktur federal yang dicontoh sebagai salah satu ekspor terbaik di Jenewa”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Kutipan dari buku Warisan John Calvin, hal 20 :</b></div><div style="text-align: justify;">”Sejalan dengan ajaran-ajaran Calvin, gubernur-gurbenur terpilih melihat diri mereka memiliki kewajiban kepada Allah, yang mendorong mereka untuk melayani kesejahteraan rakyat dan menghindarkan diri dari gagasan keuntungan pribadi.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">”Jenewa menjadi laboratorium utama bagi pengimplementasian banyak gagasan replubikan Calvin. Dengan demikian model politik lokal kota Jenewa memberi petunjuk-petunjuk tentang karakter Calvinisme, lengkap dengan kecenderungannya untuk membatasi pemerintahan. Ciri-ciri seperti pada masa jabatan yang terbatas,keseimbangan kekuasaan, pembatalan oleh warga negara, hak magistrat untuk menyatakan ketidaksetujuan dengan pemerintah, dan akuntabilitas merupakan inti Pemerintahan Dunia yang baru – yag selanjutnya menyebarluaskan Calvinisme kepada generasi-generasi dan tempat lainnya.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Swiss di masa kini : </b></i></div><div style="text-align: justify;">Swiss adalah negara yang kecil tetapi indah dan produktif. Di Swiss, demokrasi berjalan dengan konsisten, kedaulatan benar-benar ditangan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Parlemen Swiss dapat dipercaya dan memiliki kredibilitas yang sangat baik. Parlemen mereka tidak tamak akan uang dan fasilitas. Dengan gaji anggota DPR Swiss hanya 4 kali rata-rata UMR Swiss. Para menteri diSwiss hidup secara "normal" dengan menggunakan fasilitas umum bahkan naik sepeda. Bahkan presiden Swiss yang saat ini berkunjung ke Indonesia, juga menggunakan pesawat komersial, padahal Swiss adalah negara yang kaya. Warga Swiss adalah warga yang memiliki kepedulian dengan lingkungan. Swiss juga termasuk negara yang sangat produktif dan efisien, dengan penduduk yang hanya 7,7 juta jiwa bisa mengekspor hampir 200 Milyar USD per tahun, sedangkan Indonesia dengan penduduk 230 juta jiwa hanya mengekspor hampir 120 Milyar USD per tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>II . Pembahasan dari pengertian dosa dan efeknya serta dasar Alkitabnya</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Rom 3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Ada 2 masalah besar yang dihadapi oleh semua manusia :</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Semua orang telah berbuat dosa</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>John Gill : </b></div><div style="text-align: justify;"><i>This is the general character of all mankind; all have sinned in Adam, are guilty by his sin, polluted with it, and condemned for it; all are sinners in themselves, and by their own actual transgressions; this is the case of the whole world, and of all the men in it; </i></div><div style="text-align: justify;">Ini adalah karakter dari semua manusia ; semua telah berdosa didalam Adam, bersalah didalam dosa mereka, tercemari didalamnya, dan binasa didalamnya; semua telah berdosa didalam dirinya sendiri-sendiri dan mereka memiliki pelanggaran sendiri-sendiri ; ini adalah masalah bagi seluruh dunia dan semua manusia terlibat didalamnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagian ini menyatakan bahwa semua manusia telah jatuh didalam dosa, hidup didalam dosa !! Mulai dari tukang becak, sampai pengusaha semua telah berdosa. Mulai dari pegawai pegawai negeri sampai jendral dan presiden sekalipun semuanya telah berbuat dosa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Apakah dosa itu ?</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(1Jn 3:4) Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dosa adalah pelanggaran akan Hukum Allah. Melanggar akan Hukum Allah sama halnya dengan tidak menganggap Dia ada karena kita berani menginjak-injak HukumNya, itu juga sama artinya dengan kita menginjak-injak kehormatan Allah, itu pun sama artinya dengan kita menginjak-injak kemuliaan Allah. Ini sama halnya dengan kita menghina Dia. Ini sama juga artinya dengan mempermalukan Tuhan. Dengan kita berbuat dosa, sadar atau tidak sadar, kita telah menginjak-injak kehormatan Allah. Tingkat hinaan akan semakin meningkat seiring dengan tingkat kemuliaan pihak yang dihina !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Hutang Kemuliaan </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa yang terjadi disaat kita berdosa ? Kita hutang Kemuliaan kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rom 3:23b telah kehilangan kemuliaan Allah</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita kehilangan kemuliaan Allah, ini berarti manusia memiliki hutang kemuliaan Allah. Artinya manusia tidak lagi memuliakan ALLAH sebagaimana Allah adalah Allah yang MahaMulia dihadapan CiptaanNya. Ini adalah suatu hutang yang tidak bisa dibayar karena kita telah menghilangkanNya melalui hinaan dan perbuatan kita yang menginjak-injak kehormatan Allah !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pada poin ini terdapat suatu pemahaman dosa secara sederhana :</b></div><div style="text-align: justify;"><i>Dosa adalah segala sesuatu yang kita lakukan yang tidak mempermuliakan Allah</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Peringatan dari Alkitab akan hal ini :</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Col 3:17) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdosa pun dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Orang berdoa yang berdoa hanya untuk kepentingannya sendiri dan tidak untuk kepentingan dan kemuliaan Tuhan, orang itu sedang berdosa dihadapan Tuhan. Sambil melakukan pelayanan dengan bersemangat digereja pun akan menjadi suatu perbuatan yang berdosa dihadapan Tuhan bila orang itu melakukannya bukan dengan hati yang memuliakan Tuhan. Kehidupan orang yang sebenarnya termasuk para pelayan Tuhan, bukan kehidupan yang terlihat digereja, tetapi pada saat diluar gereja, itulah kehidupan kita yang sebenarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Renungkan berapa banyak dosa-dosa anda dihadapan Tuhan.</b></i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Upah dosa :</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Rom 6:23) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>A. Masa kini !!</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Dosa membuat manusia kehilangan relasi dengan PenciptaNya</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Joh 1:9-12</div><div style="text-align: justify;">(9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.</div><div style="text-align: justify;">(10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;</div><div style="text-align: justify;">Isa 1:2-4</div><div style="text-align: justify;">(2) Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.</div><div style="text-align: justify;">(3) Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."</div><div style="text-align: justify;">(4) Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Dosa merusak isi hati dan sistem pemikiran manusia</b>. Sehingga hati manusia menjadi bebal, menjadi buta akan segala macam kebaikan !! yang dipikirkan oleh manusia hanya semata-mata hal-hal yang berbau kejahatan !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mat 15:18-19</div><div style="text-align: justify;">(18) Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.</div><div style="text-align: justify;">(19) Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Calvin</b> : Hati manusia condong kepada kejahatan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bandingkan dengan : </div><div style="text-align: justify;">Kej 6:5 - “Ketika dilihat TUHAN bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ...”. </div><div style="text-align: justify;"> Kej 8:21b - “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya”. </div><div style="text-align: justify;">Tit 1:15 - “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis”.</div><div style="text-align: justify;">Karena itulah hal apapun yang kita lakukan pasti rusak, kenapa karena kita memiliki suatu bibit yang buruk dari dalam hati dan pikiran kita, yaitu bibit dosa !! Didalam filsafat, semua pemikiran manusia yang berdosa, memiliki suatu faktor yang disebut <i>self destruction factor</i>. Ini adalah faktor yang membuat pemikiran-pemikiran manusia bahkan yang paling brilian sekalipun tetap tidak konsisten dan memiliki kerusakan dari dalam !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Dosa membuat manusia mengalami penderitaan <br />
<br />
- Dosa membuat manusia mengalami kematian. <br />
<br />
<br />
B. Masa yang akan datang !!<br />
<br />
- Binasa selama-lamanya. </b></div><div style="text-align: justify;">Hutang kemuliaan adalah hutang yang tidak dapat dibayar oleh manusia kepada Allah !! Sehingga Allah memberikan hukuman maut bagi kita !! Kita tidak bisa menyogok Allah dengan perbuatan baik kita !! Kita tidak bisa menyogok Allah dengan pelayanan kita !! Kita tidak bisa menyogok Allah dengan segala macam harta benda kita !! Sehingga hukuman maut telah terbuka bagi kita !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ilustrasi : Seorang penjahat yang telah membunuh satu keluarga, saat disidang dan dijatuhi hukuman mati, tidak mungkin mengatakan : bebaskan aku karena aku telah berbuat baik kepada orang lain diluar sana !! Hal ini mungkin saja bila hakim dan polisi yang akan menghukum mati dia adalah orang gila !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Mendapatkan murka Allah. </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bandingkan juga dengan : </div><div style="text-align: justify;">(Rom 5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.</div><div style="text-align: justify;">(Gen 2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."</div><div style="text-align: justify;">(Eze 18:4) Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.</div><div style="text-align: justify;">(Eze 18:20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.</div><div style="text-align: justify;">(Gal 3:10) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena itulah kita memerlukan obat dari dosa dan efek-efeknya !! Dunia memberikan obat-obat yang palsu untuk hal-hal ini, seperti hidup berbuat baik, hidup dengan mencari brand, hidup hanya mencari intelek, hidup cuek, hidup dengan enjoy saja !! Inilah obat-obat palsu yang ditawarkan dunia, yang bukan saja berbahaya tetapi juga mengandung racun yang akan mematikan hidup kita.</div><div style="text-align: justify;">Alkitab mengatakan bahwa obat yang dari segala macam hal ini hanya Injil Kristus !! Tidak ada yang lain !! Hal ini akan dibahas dalam bagian yang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Efek salah memahami Injil: </b></div><div style="text-align: justify;">1.Tidak memiliki relasi dengan Allah yang sejati </div><div style="text-align: justify;">2. Memiliki pemahaman akan gambar dan citra diri yang salah. </div><div style="text-align: justify;">3. Memiliki relasi yang kacau dengan alam</div><div style="text-align: justify;">4. Memiliki relasi yang kacau dengan sesama manusia.</div><div style="text-align: justify;">5. Memiliki pandangan yang salah didalam studi dan pekerjaan</div><div style="text-align: justify;">6. Salah memakai talenta dan anugrah yang telah Tuhan berikan kepada kita</div><div style="text-align: justify;">7. Memiliki kehidupan kehilangan arah.</div><div style="text-align: justify;">8. Memiliki kehidupan yang kehilangan makna</div><div style="text-align: justify;">9. Tetap menjadi musuh Allah !!</div><div style="text-align: justify;">10. Binasa selama-lamanya dineraka !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>III. Apakah Injil Kristus itu ? -- Eksposisi dari Roma 1:16 </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pembahasan Roma 1:16 dan 17a </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rom 1:16-17</div><div style="text-align: justify;">(16) Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.</div><div style="text-align: justify;">(NIV) I am not ashamed of the gospel, because it is the power of God for the salvation of everyone who believes: first for the Jew, then for the Gentile. (Aku tidak malu akan Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya: Pertama untuk orang Yahudi, kemudia untuk orang )</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(17) Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."</div><div style="text-align: justify;">(NIV) For in the gospel a righteousness from God is revealed, a righteousness that is by faith from first to last, just as it is written: "The righteous will live by faith." (Karena didalam Injil, kebenaran Allah dinyatakan, kebenaran yang dari awal sampai akhir hanya oleh iman, seperti ada tertulis : “ Orang benar akan hidup oleh iman.”)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian akan Injil </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>a.Pengertian akan Injil </b></div><div style="text-align: justify;">Injil adalah berita sukacita bahwa Kristus Yesus yang adalah ALLAH yang telah menjadi manusia telah mati bagi saya dan saudara !! Kristus menjadi pengganti (Subtitute) yang menerima hukuman Allah yang ditujukan bagi kita !! Melalui kematian dan kebangkitanNya, Dia telah melepaskan kita dari perbudakan dosa dan menjadikan kita sebagai anak-anak Allah !! Berita INJIL adalah berita yang berasal dari Allah turun ke manusia !! Bukan dari manusia yang mencoba mencari Allah !! Berita ini adalah berita anugerah!! Keselamatan dan kelepasan kita dari hukuman maut adalah anugrah dari ALLAH didalam Kristus !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan : </b></div><div style="text-align: justify;">Rom 3:24-25</div><div style="text-align: justify;">(24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.</div><div style="text-align: justify;">(25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Apakah korelasi antara Injil dengan kehidupan kita sehari-hari terlebih didalam kita menghadapi tantangan jaman ini. </b></div><div style="text-align: justify;">Bukankah ditengah-tengah jaman ini, seruan Injil Kristus masih tetap terdengar dengan nyaring !! Banyak orang muda yang bertanya apakah iman Kristen masih relevan dan merupakan obat bagi jaman ini ? Bukankah kaum humanis berteriak cukup dengan berbuat baik ? Bukankah kaum hedonis juga berteriak mari hidup dengan enjoy segala kekayaan yang ada ? Bukankah kaum pluralis juga menawarkan bahwa semua agama sama, yang penting berbuat baik ? Injil Kristus bukan slogan tua yang kosong, tetapi didalamnya terkandung suatu kuasa yang merubah secara radikal kehidupan setiap orang percaya yang sudah teruji selama berabad-abad.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Injil = Kekuatan Allah yang menyelamatkan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Salvation” (soteria; see also 10:1, 10; 11:11; 13:11) and the verb “to save” (sozo; 5:9, 10; 8:24; 9:27; 10:9, 13; 11:14, 26) are important words in Romans. Paul more often uses it to refer to final deliverance from sin and evil that will come to the believer at death or the Parousia (see esp. 5:9 – 10; 13:11). </i></div><div style="text-align: justify;">Kata-kata keselamatan (salvation) (soteria; bandingkan dengan 10:1, 10; 11:11; 13:11) dan kata-kata ,menyelamatkan (sozo; bandingkan dengan 5:9, 10; 8:24; 9:27; 10:9, 13; 11:14, 26) adalah kata-kata penting yang terdapat didalam Kitab Roma. Paulus sering menggunakannya untuk merefer/menunjuk pada penyelamatan dari dosa dan kejahatan yang akan mendatangkan kematian atau kebinasaan kekal (Perhatikan 5:9-10;13:11)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>b. Kuasa pendamaian dan penyelamatan yang terkandung didalam Injil Kristus : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>1. Darah Kristus mendamaikan kita dengan ALLAH </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dasar Alkitab : </b></div><div style="text-align: justify;">(Rom 5:10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian :</b> Darah Kristus mendamaikan kita dengan Allah !! Kita yang dahulu adalah musuh-musuh Allah, oleh Darah Kristus kita sekarang telah diampuni dan tidak dianggap sebagai musuh !! Lebih jauh dari itu, kita sekarang adalah para sahabat-sahabat Allah yang akan diselamatkanNya !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Efek penyelamatan yang kita alami : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Berdamai dengan Allah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita yang dahulu adalah para penjahat dan para pendurhaka, para penghina kemuliaan Tuhan, oleh karya Kristus diatas kayu salib kita diampuni olehNya.</div><div style="text-align: justify;">Ini adalah suatu anugrah yang sangat tidak layak kita terima. Karena apa yang kita lakukan sangat hina, yang Allah lakukan bagi kita sangat mulia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan dengan :</b></div><div style="text-align: justify;">Joh 1:9-12</div><div style="text-align: justify;">(9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.</div><div style="text-align: justify;">(10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.</div><div style="text-align: justify;">(12) Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;</div><div style="text-align: justify;">Isa 1:2-4</div><div style="text-align: justify;">(2) Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.</div><div style="text-align: justify;">(3) Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."</div><div style="text-align: justify;">(4) Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sungguh karya pendamaian adalah suatu karya Kristus yang sangat tidak layak kita terima. Jika saat ini kita diberi anugrah untuk menerima karya ini, maka kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak mempermainkan anugrahNya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b>- Diselamatkan olehNya</b></div><div style="text-align: justify;">Setelah berdamai, Allah memberikan suatu hidup untuk bersekutu denganNya selama-lamanya. Ini adalah satu-satunya dambaan yang tertinggi dari setiap manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Relevansi : </b></div><div style="text-align: justify;">- Kita sekarang memiliki akses langsung untuk hidup berkomunikasi dengan ALLAH.</div><div style="text-align: justify;">- Kita sekarang adalah milik Allah. Hidup kita adalah hidup yang bertanggungjawab kepada Allah. Bukan hidup dengan menyuburkan dosa-dosa kita. Ini adalah pola hidup menyangkal diri karena kita adalah milik Kristus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan :</b></div><div style="text-align: justify;">(Rom 1:6) Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.</div><div style="text-align: justify;">(Rom 7:4) Sebab itu, saudara-saudaraku, kamu juga telah mati bagi hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah bagi Allah.</div><div style="text-align: justify;">(1Co 3:23) Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Kita hidup dipimpin olehNya sebagai satu-satunya gembala hidup kita. </b></div><div style="text-align: justify;">Allah Sang Pemegang Sejarah dunia adalah Gembala hidup kita. Kita tidak perlu kuatir akan hidup kita. Gembala yang baik tidak akan mencelakakan domba-dombaNya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>- Kita tidak perlu takut akan kematian yang pasti akan menimpa hidup kita.</b></div><div style="text-align: justify;">Orang Kristen akan kembali kepada Kristus setelah kematian jasmani !! Orang dunia takut, sedih dan gentar bila menghadapi kematian, tetapi bagi orang Kristen tidak ada hal yang perlu ditakutkan dari kematian !! Karena kita tahu kita akan pergi kemana setelah kita mati yaitu muka bertemu muka dengan Tuhan Yesus !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Darah Kristus mendamaikan kita dengan diri kita sendiri</b>. (termasuk didalam pengembangan citra diri sesuai dengan kehendak Tuhan, optimalisasi talenta, optimalisasi karunia (uang, bakat dan waktu)) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dasar Alkitab : </b></div><div style="text-align: justify;">Rom 6:17-20</div><div style="text-align: justify;">(17) Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.</div><div style="text-align: justify;">(18) Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.</div><div style="text-align: justify;">(19) Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.</div><div style="text-align: justify;">(20) Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian </b>: Kita yang adalah budak dari nafsu kedagingan kita karena dosa, kini oleh darah Kristus, kita sudah berdamai dengan diri kita dan darah Kristus menjadikan kita sebagai budak Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Efek penyelamatan yang kita alami :</b></div><div style="text-align: justify;">- Arah orientasi hidup kita berubah yaitu untuk memuliakan Allah disetiap aspek hidup kita.</div><div style="text-align: justify;">- Hidup tidak lagi diperbudak oleh dosa. Hidup tidak lagi didalam pengejaran oleh kenikmatan dosa dan tidak mengalami kecanduan dosa..</div><div style="text-align: justify;">Kaum hedonis, berlari-lari mengejar kepuasan dosa-dosa mereka dengan terus berlari, namun kita sebagai orang Kristen dengan tenang berkata bahwa Tuhan adalah permata hatiku, Tuhan adalah segala-galanya bagiku, dan aku mensampahkan segala sesuatu dengan memandang kepada Kristus</div><div style="text-align: justify;">- Kita bisa memandang diri kita dengan segala potensi-potensinya yang ada secara jelas</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Relevansi :</b></div><div style="text-align: justify;">- Mempersembahkan hidup untuk kemuliaan Tuhan !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(Rom 12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.</div><div style="text-align: justify;">(Gal 1:10) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal apapun yang kita lakukan disetiap aspek hidup kita, kita melakukannya dengan mata yang tertuju bahwa kita ini adalah Hamba Allah, harus hidup untuk memuliakan Allah, bukan menyuburkan dosa dan kedagingan kita !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Disini termasuk juga :</b></div><div style="text-align: justify;">i. Pengembangan diri sesuai dengan panggilan Tuhan dan kehendak Tuhan</div><div style="text-align: justify;">ii. Optimalisasi penggunaan talenta</div><div style="text-align: justify;">iii. Optimalisasi penggunaan waktu</div><div style="text-align: justify;">iv. Optimalisasi penggunaan uang </div><div style="text-align: justify;">v. Mengembangkan intelektual se-optimal mungkin!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Contoh Kasus : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1). Seorang tokoh NU menulis di opini Jawa Pos, bahwa dia memimpikan untuk mendirikan universitas NU di Jakarta dengan memiliki 1000 orang Doktor/Ph.D sebagai tenaga pengajar. Dan dia memimpikan untuk menjadikan sekolah ini sebagai barometer pendidikan di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2). Dr Ulul Albab (rektor Universitas Dr Soetomo Surabaya, penulis sejumlah buku masalah korupsi) :</div><div style="text-align: justify;"><i>Sesungguhnya wacana seperti ini pernah juga dilontarkan Prof A. Syafii Ma'arif dengan bahasa yang berbeda. Menurut dia, kita perlu tokoh yang "rada gila" untuk memimpin KPK. Orang yang bersih dan berintegritas, tetapi tidak "rada gila" kayaknya tidak akan mampu memimpin KPK di era di mana fenomena Corruptors Fight Back diperkirakan tambah marak dan tambah canggih di masa mendatang.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Jadi, -di tengah hiruk pikuk penggembosan KPK (baik secara politik maupun hukum)- bangsa ini harus menemukan satu orang tokoh superhebat untuk menjadi ketua KPK. Artinya, perlu diwaspadai jangan sampai perdebatan mengenai sosok yang cocok menjadi ketua KPK disusupi agenda terselubung. Jadi, kerja pansel ini adalah kerja besar. Bukan sekadar memilih, tetapi yang lebih penting "menemukan".</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari dua hal yang dipaparkan diatas, terdapat suatu korelasi yang cukup unik. Secara tersurat Dr Ulul Albab menginformasikan bahwa walaupun banyak kaum cendikiawan, namun mereka yang benar-benar memiliki hati yang sungguh-sungguh berbeban dan integritas untuk memimpin KPK hampir tidak ada!! Kenapa ? hanya intelektual saja yang pandai namun secara spiritual masih miskin !! Bila kaum cendikiawan demikian yang memimpin KPK maka yang terjadi bukan hanya korupsi semakin merajalela, namun moral dan karakter bangsa akan semakin rusak karena keteladan buruk yang diberikan oleh para pemimpin bangsa ini !! Bila tidak dipikirkan secara bijak, hal ini tidak akan mungkin menjadi penyelesaian yang baik, tetapi akan menjadi rancangan kecelakaan yang direncanakan oleh kaum intelektual.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Disini terlihat bahwa tanpa Injil, kita hanya menyelesaikan masalah dengan masalah.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>3. Darah Kristus mendamaikan kita dengan alam semesta </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dasar Alkitab :</b></div><div style="text-align: justify;"> Gen 1:26-28</div><div style="text-align: justify;">(26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."</div><div style="text-align: justify;">(27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.</div><div style="text-align: justify;">(28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian : </b> Efek pendamaian darah Kristus yang telah menormalisasi pikiran dan hati kita melalui kuasa Roh Kudus, membawa kita untuk hidup berdamai dengan alam dan mengatur alam sebagaimana yang Allah perintahkan di Eden !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Efek penyelamatan yang kita alami :</b></div><div style="text-align: justify;">- Hidup dengan memandang bahwa alam adalah anugrah yang indah dari Allah bagi manusia. Karena Tuhan menciptakan alam semesta untuk manusia. Ini adalah mindset yang baru setelah kita didamaikan</div><div style="text-align: justify;">- Hidup yang mencintai dan memelihara alam, tanpa memiliki dorongan untuk merusak dan mengeksploitasinya secara habis-habisan </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Relevansi : </b></div><div style="text-align: justify;">- Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan sains secara detail untuk dimodelkan dan diaplikasikan secara umum dimasyarakat</div><div style="text-align: justify;">- Hidup dengan ambil bagian didalam pemeliharaan lingkungan hidup</div><div style="text-align: justify;">Tidak mengeksploitasi lingkungan hidup secara gila-gilaan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>4. Darah Kristus mendamaikan kita dengan sesama kita</b> (termasuk didalam hub sosial, politik dan pemerintahan) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dasar Alkitab : </b></div><div style="text-align: justify;">Rom 12:17-20</div><div style="text-align: justify;">(17) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!</div><div style="text-align: justify;">(18) Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!</div><div style="text-align: justify;">(19) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.</div><div style="text-align: justify;">(20) Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian :</b> Setiap orang Kristen diperdamaikan oleh darah Kristus untuk berdamai dengan sesamanya !!</div><div style="text-align: justify;"><b>Efek penyelamatan yang kita alami :</b></div><div style="text-align: justify;">- Hidup orang Kristen tidak menyimpan dendam kepada orang lain !</div><div style="text-align: justify;">- Kita memancarakan kasih Kristus kepada orang lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Relevansi :</b></div><div style="text-align: justify;">- Hidup kita adalah hidup yang mengasihi orang lain. Jika orang itu jahat seharusnya kita lakukan adalah membenci karakter kejahatan yang menempel pada dirinya dan mengasihi jiwanya.</div><div style="text-align: justify;">- Hidup yang memancarkan kasih Kristus disetiap aspek kehidupan. Kasih yang sejati yang dipancarkan orang Kristen adalah Unlimited Love. Kasih ini adalah kasih yang rela untuk menderita, bahkan setia sampai mati. John Piper mendefinisikan kasih yang sejati adalah kasih yang menuntun seseorang kepada Allah yang sejati.</div><div style="text-align: justify;">Kesetiaan dan kasih seperti ini adalah kasih standar bagi setiap anak Tuhan, bagi setiap sahabat, bagi setiap guru-guru Kristen. Kasih seperti ini adalah kasih yang berani mati dengan meneladani Kristus yang telah mati bagi kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>5. Darah Kristus membuat kita mendamaikan orang lain dengan Allah</b> (menjadi pembawa kabar baik) </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Dasar Alkitab : </b></div><div style="text-align: justify;">Mat 28:19-20</div><div style="text-align: justify;">(19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,</div><div style="text-align: justify;">(20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."</div><div style="text-align: justify;">(Act 28:28) Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya."</div><div style="text-align: justify;">Rom 10:13-15</div><div style="text-align: justify;">(13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.</div><div style="text-align: justify;">(14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?</div><div style="text-align: justify;">(15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pengertian : Setiap anak Tuhan membawa orang lain untuk menghadap dan berdamai dengan Allah. Keegoisan terbesar orang Kristen adalah saat kita memonopoli berita Injil hanya untuk diri kita sendiri, tanpa peduli keselamatan jiwa orang lain !!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Relevansi : </b></div><div style="text-align: justify;">Hidup Kristen adalah hidup yang memberitakan Injil baik secara lisan maupun teladan dimanapun dan kapanpun dia berada. Sadar tidak sadar, ada salib yang slalu dibawa oleh setiap anak-anak Tuhan dimanapun dia berada. Celakanya, banyak orang yang tidak sadar kalau dia adalah pembawa berita Injil. Itu sebabnya kita harus slalu diingatkan terus menerus oleh Firman untuk : beritakan Injil !! beritakan Injil !! </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>c. Injil dimata dunia.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Injil Kristus dihadapan manusia berdosa adalah suatu kebodohan. Salib Kristus dimata orang dunia yang akan binasa adalah sesuatu hal yang tidak berarti. Itu sebabnya, setiap anak-anak Tuhan harus memahami Injil dengan benar, mengerti identitas secara utuh tentang Yesus Kristus, dan hidup didalam iman yang sejati, dengan hidup dengan cara demikian, barulah anak-anak Tuhan mampu memiliki pola hidup yang berbeda dan mampu menghadapi tantangan jaman ini dan membawa setiap jiwa kembali kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan dengan : </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1Co 1:18-21</div><div style="text-align: justify;">(18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.</div><div style="text-align: justify;">(19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."</div><div style="text-align: justify;">(20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?</div><div style="text-align: justify;">(21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>IV. Malu karena Injil ?? Eksposisi dari Roma 1:16a</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>I am not ashamed of the gospel</i> (Aku tidak malu akan Injil) : </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Paulus sebagai Rasul Kristus tidak malu akan berita Injil. Hal ini nampak dari perjalanan hidup Rasul Paulus. Bila kita memperhatikan pada perikop sebelumnya, yaitu dari :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rom 1:8-11</div><div style="text-align: justify;">(8) Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.</div><div style="text-align: justify;">(9) Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:</div><div style="text-align: justify;">(10) Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.</div><div style="text-align: justify;">(11) Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada bagian diatas terlihat betapa berapi-apinya Sang Rasul untuk memberitakan berita Injil, betapa bersemangatnya Paulus untuk memberitakan Injil, betapa berbebannya Sang Rasul untuk memberitakan Injil Kristus. Mengapa Paulus begitu bersemangat didalam memberitakan Injil ? Karena Injil ini adalah Injil Kristus. Karena itulah dia memberitakan Injil dengan segenap hatinya. Paulus juga tidak peduli dengan aniaya yang dideritanya !! Paulus juga tidak peduli dengan hinaan dan cercaan yang diperolehnya karena memberitakan Injil, Paulus tetap konsisten dengan pemberitaan Injil yang dilakukannya. Apa yang dilakukan Paulus ini sesuai dengan Firman Kristus : (Luk 9:62) Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>John Gill : </b></div><div style="text-align: justify;"><i>The reason why he was so ready and willing to preach it, even where he ran the greatest risk of his character and life, was, because it was "the Gospel of Christ" he preached, and he was not ashamed of it. This supposes that some were, though the apostle was not, ashamed of the Gospel; as all such are who hide and conceal it, who have abilities to preach it, and do not: or who preach, but not the Gospel; or who preach the Gospel only in part, who own that in private, they will not preach in public, and use ambiguous words, of doubtful signification, to cover themselves; who blend the Gospel with their own inventions, seek to please men, and live upon popular applause, regard their own interest, and not Christ's, and cannot bear the reproach of his Gospel. It expresses, that the apostle was not ashamed of it; that is, to preach it, which he did fully and faithfully, plainly and consistently, openly and publicly, and boldly, in the face of all opposition: and it designs more than is expressed, as that he had the utmost value for it, and esteemed it his highest honour that he was employed in preaching it: his reasons for this were, because it was "the Gospel of Christ"; which Christ himself preached, which he had learnt by revelation from him, and of which he was the sum and substance.</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i> </i></div><div style="text-align: justify;">Alasan mengapa Rasul Paulus begitu bersedia dan bersiap setiap saat serta memiliki keinginan yang kuat untuk memberitakan Injil, walaupun dia dikejar oleh resiko yang terbesar sekalipun yang mengancam hidupnya, karena yang Paulus beritakan adalah berita Injil Kristus, dan dia tidak malu sedikitpun akan hal ini. Hal ini memberikan gambaran akan beberapa hal, bahwa Rasul Paulus tidak : Malu akan Injil , sebagaimana beberapa orang yang menyembunyikan berita Injil ; yang memiliki kemampuan untuk memberitakan berita Injil, dan tidak melakukannya ; atau memberitakan seolah-olah berita Injil, tetapi bukan Injil ; atau memberitakan berita Injil hanya pada beberapa bagian [tempat], dimana hanya orang-orang tertentu yang mendapat berita Injil, mereka tidak memberitakan Injil secara luas kepada masyarakat umum, dan menggunakan kata-kata yang bermakna ambigu (ganda), yang memberikan makna yang sangat meragukan, untuk melindungi diri mereka (pemberita Injil) ; yang memberitakan Injil yang diisi dengan berita sesuai dengan kepentingan diri mereka, mencari perkenanan/kemuliaan/puji-pujian manusia dan hidup dibawah penghormatan secara populer dari manusia, mencari penghargaan untuk diri mereka dan bukan untuk Kristus, dan tidak bisa menerima celaan karena Injil. Hal ini memberikan gambaran, bahwa Rasul Paulus tidak malu akan berita Injil ; dan untuk memberitakan Injil, yang dia lakukan dengan penuh kesungguhan dan kesetiaan, dengan terarah dan konsisten, secara terbuka dan bagi orang banyak dan dengan berani dihadapan semua musuh-musuhnya : dan hal ini terlihat dengan jelas dari apa yang dilakukannya daripada yang diungkapkannya sebagaimana hal ini (Injil) sangat berharga baginya, dan sangat mulia sehingga Rasul Paulus memberikan penghormatan tertinggi bagi Injil karena itulah Rasul Paulus memberitakan berita Injil : Alasan Paulus untuk hal ini, karena Injil yang diberitakannya adalah Injil Kristus ; dimana Kristus sendiri yang diberitakan didalam berita ini, yang mana Rasul Paulus telah belajar dari apa yang telah dinyatakan olehNya dan yang mana Paulus telah ditambahkan dan masuk didalam bagian ini (sebagai pemberita Injil).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Barnes :</b></div><div style="text-align: justify;"><i>The Jews had cast him off, and regarded him as an apostate; and by the wise among the Gentiles he had been persecuted, and despised, and driven from place to place, and regarded as the filth of the world, and the offscouring of all things 1Co_4:13, but still he was not ashamed of the gospel. He had so firm a conviction of its value and its truth; he had experienced so much of its consolations; and had seen so much of its efficacy; that he was so far from being ashamed of it that he gloried in it as the power of God unto salvation. People should be ashamed of crime and folly. They are ashamed of their own offences, and of the follies of their conduct, when they come to reflect on it. But they are not ashamed of what they feel to be right, and of what they know will contribute to their welfare, and to the benefit of their fellow-men. Such were the views of Paul about the gospel; and it is one of his favorite doctrines that they who believe on Christ shall not be ashamed</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang Yahudi telah melemparkan Paulus keluar dan menilainya sebagai orang yang murtad ; dan oleh orang bijak yang berada diantara orang Yunani, Paulus telah dianiaya dan dibenci, dan diusir dari satu tempat ke tempat lain dan dianggap sampah/kotoran dari dunia dan sampah/limbah/kotoran dari segala sesuatu (1 Kor 4:13; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.), tetapi Paulus tidak malu sedikitpun akan Injil. Paulus memiliki pendirian yang kokoh dari nilai Injil dan kebenaran Injil ; Paulus didalam pemberitaan Injil yang telah dilakukannya, dia mendaptkan begitu banyak penghiburan ; dan Paulus juga telah melihat banyak hal yang baik didalam pemberitaan Injil ; karena itulah Paulus sangat jauh dari memiliki rasa malu dan Paulus bersukacita didalamnya karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Masyarakat seharusnya malu bila melakukan kejahatan dan kebodohan didalam hidup. Mereka malu karena pelanggaran/kejahatan mereka dan kebodohan didalam hidup mereka, ketika mereka memikirkan hal itu. Tetapi mereka tidak boleh malu akan apa yang mereka rasa benar dan tentang apa yang mereka ketahui yang akan mereka kontribusikan untuk kesejahteraan masyarakat, dan untuk keuntungan dari para pengikut mereka. Inilah pandangan Paulus tentang Injil dan ini adalah salah satu pengajaran yang merupakan pengajaran favorit bagi rasul Paulus bahwa mereka yang percaya Kristus tidak akan dipermalukan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan dengan : </b></div><div style="text-align: justify;">(Rom 10:11) Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."</div><div style="text-align: justify;">(Rom 5:5) Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.</div><div style="text-align: justify;">(2Ti 1:8) Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.</div><div style="text-align: justify;">2Ti 1:11-12</div><div style="text-align: justify;">(11) Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.</div><div style="text-align: justify;">(12) Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.</div><div style="text-align: justify;">Php 1:20-21</div><div style="text-align: justify;">(20) Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.</div><div style="text-align: justify;">(21) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.</div><div style="text-align: justify;">(Rom 9:33) seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ayat ayat diatas ini menunjukkan betapa luar biasanya Rasul Paulus memiliki suatu keyakinan yang kokoh didalam memberitakan Injil. Paulus memberitakan Injil tanpa rasa malu sedikipun, walaupun harus menderita akibat pemberitaan Injil yang dilakukannya, dia sama sekali tidak kecewa, tetapi bagi Paulus hal ini adalah suatu kesempatan yang berharga untuk mempermuliakan Kristus. Sekalipun Rasul Paulus harus mati, baginya ini adalah suatu keuntungan yang tidak ada bandingnya. Hal ini menunjukkan bahwa Kristus adalah satu-satunya hal yang paling berharga bagi Paulus tidak ada hal lain yang lebih berharga dari Kristus. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Bandingkan bagian diatas dengan :</b></div><div style="text-align: justify;">(Mar 8:38) Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."</div><div style="text-align: justify;">(1Pe 4:16) Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tuhan Yesus memberikan suatu kalimat yang sangat keras didalam Markus 8:38, ini adalah suatu peringatan yang keras bagi kita semua agar tidak malu akan Kristus dan FirmanNya ditengah-tengah manusia yang tidak setia dan melawan PenciptaNya. Siapapun yang malu karena Kristus maka Kristus pun akan malu akan orang itu pada saat kedatangannya yang kedua. Dan didalam 1Petrus 4:16 justru mengkonfirmasi, agar setiap orang percaya yang menderita seharusnya memuliakan Allah didalam penderitaannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal apakah yang sering membuat kita malu ? apakah apakah karena kita orang Kristen maka kita menjadi malu didalam pekerjaan kita ? malu didalam melakukan studi kita ? malu karena Kristus adalah pusat penyembahan hidup kita, yang membuat kita hidup harus belajar murni, jujur dan mencoba untuk hidup berkenan kepada Allah, ditengah-tengah jaman yang bengkok ini ? atukah kita merasa malu ketika kita berbuat kejahatan ? merasa malu disaat memberikan teladan hidup yang buruk atau justru bangga disaat menjadi teladan hidup buruk, bangga disaat menjadi tukang onar disekolah, ditempat kuliah, bangga menjadi pelaku korupsi ditempat kerja yang menampakkan kebanggaannya dengan menghabis-habiskan hasil kejahatannya di kafe-kafe dan mal-mal ? Hal apa yang membuat kita merasa malu, kita harus instropeksi diri dihadapan Tuhan. Anak-anak Tuhan memiliki karakter yang berbeda dengan karakter orang-orang yang belum ditebus oleh darah Kristus. Anak-anak Allah adalah anak-anak yang secara khusus dipanggil dan dikuduskan oleh Kristus dan hidup untuk memuliakan Allah. Jika dunia hidup dengan berbangga-bangga didalam hal-hal yang berdosa dan malu untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan standar Allah, maka sebagai anak-anak Tuhan harus selalu memegang teguh dan slalu ingat dentitas kita sebagai anak-anak Allah yang dipanggil untuk hidup memuliakan Bapa disorga. Amin.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Soli Deo Gloria</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>September 2010</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Note : Bahan ini sudah disharekan di KPPM Darmo</b></i></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-13837983256995166872011-02-18T13:02:00.007+07:002011-03-06T08:38:32.252+07:00Hymn Stories : All the Way My Savior Leads Me<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh-f4neqv-4xY9QSp_N2eNCglvUPzy71MV0ulLIEPvV_Pzbwp439nQfJpGNpBcMPhA6SXUGi7g8vg80itp2kjHKpZma_PD1h5SilIKPm2mgitSrU24ZGu91Za_PpnzJd5G1KnmW-SGVrgH/s1600/fanny-crosby.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh-f4neqv-4xY9QSp_N2eNCglvUPzy71MV0ulLIEPvV_Pzbwp439nQfJpGNpBcMPhA6SXUGi7g8vg80itp2kjHKpZma_PD1h5SilIKPm2mgitSrU24ZGu91Za_PpnzJd5G1KnmW-SGVrgH/s200/fanny-crosby.gif" width="127" /></a></div><br />
<i><b> All the Way My Savior Leads Me </b></i><br />
<i>Author—Fanny J. Crosby, 1820–1915<br />
Composer—Robert Lowry, 1826–1899<br />
Meter—87.87 Doubled</i><br />
<div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; (Mazmur 37:23)</div><div style="text-align: center;"><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"><br />
Pujian ini adalah ungkapan syukur atas anugerah Allah setelah Allah menjawab doa secara langsung. Tentang hal ini diungkapkan, bahwa suatu hari Fanny Crosby sangat membutuhkan uang lima dolar dan dia tidak tahu, bagaimana dia bisa mendapatkan uang sejumlah ini. Dan sebagaimana kebiasaannya, dia mulai berdoa tentang hal ini. Dalam waktu beberapa menit kemudian, seorang asing berdiri didepan pintu rumahnya dengan dengan membawa sejumlah uang dengan jumlah tepat seperti yang dia butuhkan. “Saya tidak memiliki cara untuk mendapatkan uang tersebut”, dia menulis, “ tetapi dengan mempercayai Allah, dia menjawab doa saya, Dia menjawabnya dengan menaruh jawaban doa saya pada hati dari seorang laki-laki yang baik hati yang datang dengan membawa uang. Pemikiran saya yang pertama kali adalah, betapa menakjubkan Allah membimbingku. Saya secara langsung menulis syair puisi dan Dr.Lowry membentuknya menjadi suatu musik.” Himne ini pertama kali muncul dalam koleksi musik dari sekolah Minggu, <i>Brightest and Best,</i> yang disusun oleh William H Doane dan Robert Lowry pada tahun 1875.</div><br />
<br />
<div style="text-align: left;">Fanny Jane Crosby dilahirkan dari keluarga yang miskin di <i>Southeast, New York</i> pada 24 Maret 1823. Crosby menjadi buta pada saat berusia enam minggu karena kesalahan perawatan medis. Sepanjang hidupnya, dia adalah anggota yang setia dari gereja St. John’s Methodis Episcopal di kota New York. Crosby mendapatkan pendidikan di sekolah khusus untuk orang buta di New York. Mulai tahun 1847 sampai dengan tahun 1858, Crosby melayani sebagai guru di sekolah tersebut. Pada tahun 1858, Crosby menikah dengan seorang musisi yang juga buta, yang bernama Alexander Van Alstyne, yang adalah seeorang guru music yang sangat dihormati pada institusi khusus untuk orang-orang buta. Tulisan awal dari Crosby adalah tentang alam yang bersifat sekuler. Salah satu dari lagunya yang terkenal adalah “Rosalie The Prairie Flower”, yang membuat Crosby menerima royalty sebesar hampir tiga ribu dolar, jumlah yang cukup besar untuk jaman itu. Melalui pengaruh dari seorang musisi gereja yang terkenal saat itu, W.B. Bradbury, Crosby diawal usia empat puluh tahun mulai menulis dengan sungguh-sungguh, lirik pujian tentang Injil, dan Crosby menjadi “ciptaan yang paling berbahagia diseluruh dunia”. Tentang hal ini dikatakan bahwa Crosby tidak pernah menulis suatu teks puji-pujian tanpa berdoa dengan berlutut dan meminta bimbingan Allah. Dia juga memiliki suatu kebiasaan unik untuk membawa bendera Amerika berukuran kecil dan juga Alkitab, yang selalu ada bersamanya. Sepanjang karirnya, Crosby banyak terkait dengan musisi-musisi gereja pada saat itu melalui karya-karyanya, musisi gereja yang terkait dengannya antara lain : Ira D Sankey, Wm H Doane, John Sweney, George Stebbins, George Root, William Kirkpatrick, dan musisi-musisi gereja yang lain.</div><br />
<div style="text-align: left;">Karya Crosby yang lain termasuk didalamnya adalah <i>“Blessed Assurance”, “My Savior First of All”, “Rescue the Perishing”, </i>dan <i>“Saved By Grace”.</i></div><br />
<div style="text-align: left;">Robert Lowry dilahirkan pada 12 Maret 1826 di Philadelphia, Pennsylavania. Lowry kemudian dikenal sebagai pengkhotbah yang cerdas dan pendeta sekaligus pemimpin dari beberapa gereja Babtis diseluruh daerah timur. Musik dan lirik-lirik pujian adalah bidang studi kegemarannya, tetapi hal-hal ini hanya menjadi kegemaran saja. Kemudian, pada saat kematian dari William Bradbury, Lowry dipilih sebagai editor musik dari <i>Biglow Publishing Company</i>. Tentang hal ini dikatakan, bahwa kualitas dari hasil publikasi musik ini, memberikan dorongan untuk menstimulasi musik-musik gereja di negara tersebut selama akhir dari abad yang lalu.</div><br />
<div style="text-align: left;">Robert Lowry juga memberikan kontribusi yang berarti didalam musik, seperti pada pujian-pujian favorit seperti : “<i>Christ Arose</i>” dan “<i>I Need Thee Every Hour</i>”.</div><br />
<br />
* * *</div><div style="text-align: center;"><br />
<i>“More like Jesus would I be, Let my Savior dwell in me; </i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
Fill my soul with peace and love, make me gentle as a dove;</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
More like Jesus while I go, pilgrim in this world below;</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
Poor in spirit would I be; let my Savior dwell in me.</i></div><div style="text-align: center;"><br />
<i>“If He hears the raven’s cry, if His ever watchful eye </i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
Marks the sparrows when they fall, surely He will hear my call;</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
He will teach me how to live, all my sinful thoughts forgive;</i></div><div style="text-align: center;"><br />
<i>Pure in heart I still would be; let my Savior dwell in me.</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
“More like Jesus when I pray, more like Jesus day by day;</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
May I rest me by His side, where the tranquil waters glide;</i></div><div style="text-align: center;"><br />
<i>Born of Him, through grace renewed, by His love my will subdued,</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
Rich in faith I still would be; let my Savior dwell in me.”</i></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: right;"><br />
<i><b>Ditulis oleh Fanny J. Crosby pada tahun 1867</b></i></div><br />
<br />
<b> Sumber :</b><i><b> 101 Hymn Stories, no. 5</b></i><br />
<br />
<b>Diterjemahkan oleh : <i>Yun Tonce K P</i></b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-62471018300335760422011-02-09T06:07:00.003+07:002011-03-06T08:39:18.017+07:00Tunduklah Pada Allah, Lawanlah Iblis<i><b>Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong</b></i><br />
<br />
<br />
<b>Yakobus 4:4-10</b><i><br />
(4) Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.<br />
(5) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"<br />
(6) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."<br />
(7) Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!<br />
(8) Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!<br />
(9) Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.<br />
(10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.</i><br />
<br />
Akhir bulan lalu, kita membahas soal menjadi sahabat Tuhan atau menjadi musuh Tuhan? Saya kira, secara sadar, tidak ada yang berani menjadi musuh Allah, tapi faktanya, saat kita tak hati-hati, kita bisa tergelincir menjadi musuh Allah. Karena ada satu prinsip yang menetapkan kita berada di status itu. Prinsip yang mana? Jika kau bersahabat dengan dunia, secara otomatis, kau menjadi musuh Allah — prinsip yang Yakobus paparkan pada setiap orang Kristen. Jumlah orang yang mengaku diri pengikut Yesus Kristus banyak sekali, tapi yang betul-betul berkenan di hadapanNya sangatlah sedikit. Sama halnya, banyak orang ingin menjadi Presiden, tapi 99.9% dari mereka tak pernah menjadi Presiden. Karena di antara keinginan dan realita terdapat gap yang amat besar, keinginan hanyalah sebuah mimpi, untuk mewujudkannya butuh membayar harga mahal, menempuh jalan yang panjang sekali. Kita ingin menjadi sahabat Tuhan, ingin punya hubungan yang erat dengan Tuhan, tapi kata Yakobus, kalau kau bersahabat dengan dunia, secara otomatis kau adalah musuh Allah — status yang amat mengerikan. Parahnya, saat orang Kristen membaca statemen itu seperti tidak terjadi apa-apa. Karena mereka membaca Alkitab hanya untuk berlomba: siapa yang lebih tahu Alkitab. Celakalah orang yang pengertian kebenarannya hanya stop di kognitif saja, hanya menerimanya sebagai pengetahuan umum saja! Padahal jika kita mengerti dengan penuh kesadaran, dengan rasa takut pada Tuhan, hidup kita akan menjadi berbeda sekali. Karena kalimat-kalimat di Alkitab memang tidak sulit dimengerti, namun di balik statemen itu terkandung kewajiban yang amat berat. Contoh: Yesus berkata pada Petrus, jika kau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-dombaKu! Aku mengutusmu bagai domba ke tengah-tengah kawanan srigala. Bisakah kita bayangkan: bagaimana nasib domba itu? Maka barangsiapa mengatakan: aku mau jadi hamba Tuhan; diutus olehNya, bukan sekedar mengenakan jas, disambut dengan baik, melainkan siap untuk dikoyak-koyak oleh kawanan serigala.<br />
<br />
<b>Ay.5,</b> tidakkah kamu sadari, Roh Kudus yang ada di hatimu itu cemburu, saat hidupmu tak sesuai dengan kehendakNya. Karena Roh Kudus adalah Roh cemburu yang tidak akan mentolerir dosa. Saat Dia menemukan hatimu menyimpang; tidak setia, Dia akan berduka (Ef.4: 30). Jika kita tahu, kita adalah milik Tuhan, dan Tuhan yang memiliki kita punya rencana atas diri kita, punya standar yang Dia tetapkan bagi hidup kita, menuntut kita setia, tentu kita tidak akan berdosa dengan sesuka hati. Masalahnya, banyak orang berpikir, hari Minggu adalah hari kerja bakti, di mana kita membersihkan semua dosa yang kita tumpuk dari hari Senin sampai hari Sabtu dengan minta ampun padaNya. 500 tahun silam, mimbar gereja sering mengumandangkan statemen "dosamu sudah diampuni". Karena di masa itu, orang Kristen takut dosa mendatangkan hukuman Tuhan atas diri mereka, mereka rindu mendapat jaminan: dosa mereka sudah diampuni. Gereja Katholik pun menawarkan solusi: orang yang ingin dibebaskan dari dosa, harus datang mengakui dosanya secara pribadi pada Pastor, yang kemudian akan membisikkan statemen: dosamu sudah diampuni di telinganya. Mereka melakukannya dan hati mereka merasa lega. Fenomena itu dimanfaatkan oleh gereja Katholik untuk menjual tiket pengampunan dosa: semakin banyak seorang membeli tiket pengampunan dosa, semakin banyak dosanya diperingan. Ajaran yang tidak sejalan dengan Kitab Suci itulah yang merangsang Martin Luther memakukan 95 tesis di gerbang pintu Wittenburg, memprok-lamirkan Reformasi. 100 tahun kemudian, keturunan orang-orang yang menerima doktrin Reformasi, karena salah mengartikan doktrin sola gratia, lalu mementingkan iman, tetapi melalaikan kelakuan, statemen "dosamu sudah diampuni" yang dikumandangkan tiap hari Minggu, membuat hidup orang Kristen yang sudah menikmati kebebasan di dalam Kristus malah tidak bertanggungjawab dalam hidupnya. Karena itu ada ajaran Pietisme: harus hidup suci, punya rasa tanggungjawab pribadi pada Tuhan, perlu lahir baru, sungguh-sungguh ber-iman pada Tuhan, melatih diri dengan disiplin, mengabarkan injil... berkesempatan mem-pengaruhi banyak orang, efek sampingannya: terbentuk gereja kecil di dalam gereja besar, sekelompok orang yang kerohaniannya nampak dari luar mulai menyombongkan diri, menghina orang yang kerohaniannya tidak nampak, dan menyebut mereka sebagai orang Kristen sekuler. <br />
<br />
Mari kita mawas diri: apakah hidup kita mengikuti prinsip orang berdosa atau prinsip yang Alkitab tetapkan? Kalau duniawi adalah musuh Allah, apakah kita harus hidup terpisah dari dunia? Tidak. Lalu, apa yang dimaksud dengan duniawi? Definisinya sangat luas, setiap orang punya pandangannya sendiri, Alkitab tak pernah menetapkan orang yang melayani harus mengenakan jas, mengenakan dasi. Lalu mengapa kita mengenakan dasi? Karena tradisi. Lagi pula mengenakan dasi juga tidak salah, bukan? Saya dibesarkan di gereja yang kolot luar biasa, tempat duduk di gereja terbagi menjadi dua: bagian untuk pria dan bagian untuk wanita, suami-isteripun tak boleh duduk berdampingan. Tidak boleh membawa makanan dan minuman, tak boleh memasang layar di gereja, bahkan memutar slide pelayanan di tempat lainpun tidak diizinkan. Orang yang bergabung di team PI. tidak boleh mengeriting rambutnya, ada dua orang dikeluarkan dari team PI hanya karena mengenakan lipstik, mereka dianggap duniawi. Wanita harus mengenakan rok panjang yang polos, sehingga pemudi yang berusia 18 tahun diharuskan mengenakan pakaian yang layaknya untuk orang berusia 80 tahun baru dipandang rohani. Kalau anda ingin tahu, tontonlah film the sound of music, yang mengutarakan dua jenis pendidikan yang sama sekali bertolak belakang: sang Kapten mengharuskan anak-anaknya disiplin, tapi guru mereka begitu lincah, sampai kain kordenpun dia jadikan kostum menari. Apakah orang alim pasti lebih suci? Tidak tentu, yang pasti adalah lebih kaku. Banyak anak yang kelihatannya alim pergi mencari pelacur, bahkan tak sedikit pula orang yang sudah tua mencari pelacur, dan sesudahnya kembali pada tampangnya yang "rohani". Maka duniawi tidak bisa dinilai dari tampang luarnya. Yesus berkata: Yohanes tidak makan, tidak minum, kamu mengatai dia dirasuk setan, Anak Manusia datang makan dan minum, kamu mengatai Dia rakus, suka minum arak. Maksudnya: penilaian orang terhadap rohaniwan bermacam-macam, bahkan ada yang berpendapat, hamba Tuhan tak boleh menggunakan barang bagus. Jonathan Edwards dikucilkan dari gereja, hanya karena isterinya membeli seperangkat sendok garpu perak. Penulis riwayat hidup Jonathan Edward mengatakan: secara tidak sadar, mereka telah mengeluarkan seorang pemikir terhebat di sejarah Amerika. Kali pertama Billy Graham berkhotbah di London, dia membawa serta Ruth, isterinya. Selesai khotbah, seorang wanita yang sangat tua mendatangi dia, katanya: "Dr. Billy Graham, your sermon is excellent, sayang, warna bibir nyonyamu sedikit terlalu merah". Billy Graham dengan sangat sopan menjawab "saya kira, anda perlu sedikit mewarnai bibirmu". Orang selalu mengeritik, kalau kritikannya bukan didasarkan pada konsep Alkitab, kita tak perlu merasa takut. Memang, kita tak boleh menjadi sahabat dunia, tapi siapa sih sahabat dunia? Orang yang sengaja hidup di dalam dosa, tak mau mentaati perintah Tuhan. Dunia ini penuh dosa, kita perlu memilah-milah: mana yang boleh kita lakukan, mana yang tidak boleh kita lakukan. Misalnya: korupsi, berzinah itu dosa, bukan mengategorikan pakaian model seperti ini rohani, pakaian model itu duniawi. Tentu saat memilih pakaian ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti jangan terlalu tipis, terlalu pendek, terlalu ketat...., hati yang bersih, tangan yang bersih, pikiran yang bersih, motivasi yang bersih jauh lebih penting dari pada patokan-patokan manusia. Jadilah sahabat Tuhan.<br />
<br />
Bagaimana kita bisa bersahabat dengan Tuhan? Jangan membuat Roh Kudus berduka atau cemburu; cemburu ilahi, seperti yang Paulus katakan di 2 Kor., cemburuku padamu bagai cemburu Ilahi, karena aku telah menjodohkanmu dengan Kristus, Pengantin pria, hendaklah kamu setia padaNya. Jangan sampai tergoda oleh ular dan hilanglah hatimu yang simplicity; sederhana: hanya mengarah pada satu arah, tidak bercabang hati — tanda dari kesucian hatimu. <br />
<br />
<i>Blessed are those who are pure hearted</i>, karena mereka akan nampak Allah dengan mata rohani mereka — khotbah Yesus di Mat. 5. Bagi Soren A. Kierkegaard, <i>a pure hearted man is a one hearted man</i>, hanya punya satu arah, hanya hidup untuk Tuhan, hanya memuliakan Dia, hanya memperkenan Dia. Jadi, suci bukan merupakan kuantitas yang bisa ditambah-tambah, melainkan suatu kualitas yang hanya punya satu arah: seluruh hidupnya hanya untuk Tuhan, selanjutnya semua kuanitas kesucian hidup pun dia miliki. Tuhan menjadi nahkoda yang membawa dia keluar dari segala godaan, berjalan di dalam rencana-Nya yang kekal. Begitu simple, <i>one hearted, one direction, one Lord, one eternal planning to delight Him. </i><br />
<br />
Setelah kita memahami ayat-ayat ini, tentu tidak sulit lagi untuk memahami bagian selanjutnya: harus memihak. Memang tidak gampang, butuh keberanian yang besar. Karena saat kau memihak, kau harus siap hati untuk dijadikan musuh oleh pihak lawan. Kata Martin Luther, rasio adalah pelacur. Saat kau mendengar seorang menyampaikan ideologi yang self sufficient, kau menyimpulkan: betul. Tapi saat kau mendengar pihak lawan memaparkan fakta-fakta yang cukup, kau menganggap dia juga betul. Saat orang lain memberikan pandangan umumnya:<i> it is not possible, that everything is right</i>. kau merasa dia juga betul. Itulah orang yang tidak berpendirian, berusaha menyenangkan semua pihak. Di PL tertulis: mereka pergi ke <i>decisive valley</i> yang terletak di tengah-tengah dua buah gunung, dan menetapkan untuk maju atau mundur, tak ada jalan lain. <br />
<br />
Ada kalanya Tuhan mengizinkan kesulitan besar menimpa kita, mendesak kita menyatakan pendirian. Orang yang tak berpendirian mudah diombang-ambingkan oleh angin. Sebelum Musa mati, dia menantang orang Israel: apa yang kau kehendaki, mau terus setia pada Tuhan atau tidak? Biar langit dan bumi menyaksikan ketetapanmu hari ini. Saat Yosua tua, katanya pada orang Israel, aku dan keluargaku pasti menyembah Yahweh. Jangan kamu bercabang hati, meneladani orang kafir menyembah berhala. Eliapun pernah berseru di gunung Karmel. Jika Yahweh adalah Allah, sembahlah Dia! Jika Baal adalah Allah, sembahlah dia! Sampai kapan kamu terus bercabang hati? Selain ketiga tokoh itu, Yakobuspun berseru: berpihaklah pada Tuhan dan lawanlah setan (ay.7-8). inilah sebuah tantangan berat, mengajak kita menyatakan setia pada Tuhan, tidak lagi ditipu oleh dunia yang fana. Barangsiapa menyerahkan hidupnya untuk kerajaan Tuhan, meski dia mati, akan dipelihara sampai selama-lamanya. Tapi barangsiapa mencintai diri, tak mau berkorban bagi Tuhan, dia akan kehilangan nyawanya. Itulah ajaran yang Tuhan Yesus berikan. Mengapa kita takut bermusuhan dengan setan, tapi saat kita secara tidak sadar telah bermusuhan dengan Allah, kita tidak merasa takut? Hanya satu sebab: kita menganggap setan itu ganas, sementara Allah, penuh cinta kasih. Hari ini, biarlah kita menetapkan: apapun yang terjadi, tetap berdiri di pihak Tuhan dan melawan iblis. <br />
<br />
<b>Ayat 7b</b>, kekuatan yang besar, yang membuat setan takut telah Allah karuniakan pada kita. Setan memang tidak takut padamu, tapi dia pasti takut pada Tuhan yang ada di dalammu, amin? Peribahasa Tionghoa :<i> hu jia hu wei </i>; kisah 2.500 tahun lampau, di zaman Kong fu zu: suatu hari, seekor harimau yang lapar bertemu seekor serigala, saat dia mau memangsanya, serigala yang licik berkata, sorga telah memandatku menjadi raja rimba. Kalau kau tak percaya, ikutlah denganku dan lihatlah, adakah binatang yang tak takut padaku. Sungguh, ke manapun si serigala berjalan, semua binatang lari terbirit-birit. Karena mereka takut pada harimau. Waktu saya kecil, seorang pendeta membawakan satu cerita yang lucu sekali: suatu hari, setan mengetuk pintu sambil berseru: "ayo buka pintu!" "siapa kau?" "setan" "Tunggu" "cepat buka pintunya" orang itu masuk ke biliknya yang terdalam dan berseru: Tuhan, setan mengetuk pintu, tolong bukakan pintu" Setan mengetuk pintu dengan tidak sabar, tapi saat Yesus membuka pintu, katanya, maaf, salah nomor. Diapun lari tunggang langgang. Tunduklah pada Tuhan, lawanlah iblis, dia akan lari dari padamu. Inilah janji Allah bagi orang Kristen yang berdiri di pihakNya, yang tunduk padaNya. Itulah prinsip saya melayani Tuhan selama 48 tahun: hanya takut pada Tuhan, tidak takut pada Presiden, Paus, Jenderal, orang kaya.... siapapun, karena mereka hanyalah manusia, dan Tuhan mengutus saya untuk berbicara pada manusia. <br />
<br />
Mengapa Elia begitu berani terhadap Ahab, mengapa Sadrakh, Mesakh, Abegnego tak mau berlutut pada berhala? Karena lutut mereka sudah dipakai untuk berlutut di hadapan Allah Pencipta langit dan bumi, mereka tak akan berlutut pada obyek lain. Iman mereka lebih kuat dari emas murni. Meski Sadrakh, Mesakh, Abednego dilempar ke dapur api yang panasnya 7 kali lipat dari dapur api biasa, namun waktu mereka keluar dari sana, tidak berbau hangus barang sedikitpun. Ada banyak orang yang melayani Tuhan, setelah melewati sengsara, bau sengsaranya tercium ke mana-mana, tapi mereka bertiga, meski melewati sengsara tak tercium bau sengsaranya, mereka berhasil mencapai kemenangan total: begitu rela berkorban bagi Tuhan, tak ingin memuliakan diri barang sedikitpun. Jangan takut melawan iblis. Saya melatih iman begitu rupa, dan Tuhan memberkati orang yang bodoh ini. Waktu saya baru menjadi penginjil di Surabaya, anak sekolah minggu yang diserahkan pada saya adalah 17 orang, di dalam 4 tahun, berkembang menjadi 1750 orang. Kami tak bisa menunggu orang membawa anaknya ke sekolah minggu di gereja, orang Kristen harus membuka ruang tamunya bagi anak-anak di sekitar rumahnya, sayapun mendirikan 25 buah pos PI untuk anak-anak. Di pos PI pertama terkumpul 75 orang anak, orang di sekitar minta kami tidak menginjili anak-anak, mengancam akan hancurkan rumah itu. Tapi kata saya "teruskan, tak perlu takut. Karena Alkitab mengatakan, jangan takut, percaya saja". Saya menghadap ke departemen agama, kata pejabat di sana, kalau mereka menuntut untuk menutupnya, suruh mereka menulis surat. Saya menyampaikan pada mereka, sampai hari ini, 30 sudah berlalu, surat mereka tak kunjung datang. Jangan takut, kalau kau takluk pada Tuhan, lakukanlah hal yang benar dengan iman yang mengandung keberanian. <br />
<br />
<b>Ay. 8b-9</b>, tak ada catatan lain di Alkitab yang mengajak kita membersihkan diri dan mengubah sukacita menjadi dukacita; berdukacita bagi dosa kita, suatu ajakan untuk mengoyak-ngoyak hati, bukan untuk mengoyak-ngoyak baju, agar kita membersihkan diri dan sungguh-sungguh berpaling pada Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati kita, menjadi orang yang berdiri di pihak kebenaran dengan setia, tunduk pada Tuhan, berani melawan iblis. <br />
<br />
<br />
<i><b>Sumber : http://foodforsouls.blogspot.com</b></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-52140485556399594272011-01-31T09:40:00.008+07:002011-03-06T08:41:12.811+07:00When the Bible Blows Your Mind<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfRfvDsL3mX7ccmpRI6Tl3vynVuDVTLktcHx1h11DdhTFhtFiYBPm7M1nx0S_MICXYNvXlUY_KnzlT-qFNCl30YYOUGUYoFeNME4XfuY2Od3o_1RufTIxrkjEfrbvl5B9fW8d6fhxpIuDt/s1600/P11-09-10_08-24.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfRfvDsL3mX7ccmpRI6Tl3vynVuDVTLktcHx1h11DdhTFhtFiYBPm7M1nx0S_MICXYNvXlUY_KnzlT-qFNCl30YYOUGUYoFeNME4XfuY2Od3o_1RufTIxrkjEfrbvl5B9fW8d6fhxpIuDt/s200/P11-09-10_08-24.jpg" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<b>Oleh Rev. John Piper</b><br />
<br />
<i></i><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<i>The Bible teaches us to expect mental jolts when we think about God. It teaches us that our familiar ways of seeing things may be replaced. For example, it says, "Oh, the depth of the riches and wisdom and knowledge of God! How unsearchable are his judgments and how inscrutable his ways!" (Romans 11:33). Or again, "As the heavens are higher than the earth, so are my ways higher than your ways and my thoughts than your thoughts" (Isaiah 55:9).</i><br />
<br />
Alkitab mengajarkan kepada kita untuk mengharapkan suatu goncangan pada pikiran kita, ketika kita memikirkan Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa cara berpikir kita yang biasanya kita gunakan terhadap segala sesuatu dapat diperbaharui. Sebagai contoh, dikatakan : “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (Rom 11:33). Atau , “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:9).<br />
<br />
<i>One of the reasons (not the only one) that some people reject the biblical teaching of unconditional election is that it seems and feels to them out of sync with other teachings in the Bible - like the compassion of God for people or the moral accountability of people before God. It seems to many that God can't choose unconditionally to save some and not others and then also feel compassion for those he does not choose and hold them accountable for their sin.</i><br />
<br />
Salah satu alasan (bukan satu-satunya) dari beberapa orang yang menolak pengajaran Alkitab tentang pemilihan yang tidak bersyarat adalah bahwa pengajaran tersebut bagi mereka nampak dan terasa tidak sesuai dengan pengajaran pada bagian yang lain di Alkitab – seperti belas kasih Allah untuk manusia atau pertanggungjawaban moral manusia dihadapan Allah. Disini sangat terlihat bahwa Allah tidak dapat memilih secara tidak bersyarat, untuk menyelamatkan beberapa orang dan yang lain tidak diselamatkan dan kemudian memiliki rasa belas kasih kepada orang-orang yang tidak dipilih dan menetapkan mereka untuk bertanggungjawab atas dosa-dosa mereka.<br />
<br />
<i>The problem here is that our instinct or intuition for what is right or possible for God does not fit Scripture. And the danger is that we shape Scripture to fit our feelings.</i><br />
<br />
Yang menjadi persoalan disini adalah naluri atau intuisi kita untuk menentukan benar atau kemasuk-akalan Allah melakukan hal tersebut, (dimana kita mempertimbangkannya) - bukan berdasarkan Alkitab. Dan yang berbahaya adalah pada saat kita membentuk/merumuskan Alkitab sesuai dengan perasaan kita.<br />
<br />
<i>The Scriptures teach that God chooses who will be saved before we are born or have done anything good or evil (Romans 9:10-12). "It depends not on human will or exertion, but on God, who has mercy" (Romans 9:16). The Scriptures also teach that we are responsible for the obedience of faith and will be judged if we are disobedient. "But for those who are self-seeking and do not obey the truth, but obey unrighteousness, there will be wrath and fury" (Romans 2:8). We are chosen (or not chosen) unconditionally for salvation. And we are accountable for our faith (or unbelief).</i><br />
<br />
Alkitab mengajarkan bahwa Allah memilih orang-orang yang akan diselamatkan sebelum kita dilahirkan atau sebelum kita melakukan segala hal yang baik atau segala hal yang jahat (Bandingkan Rom 9:10-12 : Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. (11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- (12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"). “Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah” (Rom 9:16). Alkitab juga mengajarkan bahwa kita bertanggungjawab untuk ketaatan iman dan kita akan dihakimi bila kita tidak taat. “Tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman” (Rom 2:8). Kita dipilih (atau tidak dipilih) untuk menerima keselamatan secara tidak bersyarat. Dan kita bertanggungjawab atas iman kita (atau atas ketidakpercayaan kita).<br />
<br />
<i>As I said in my sermon on 12-8-02, I do not fully understand how God renders certain the belief of the elect and the unbelief of the non-elect. If you want to go deeper into this, I recommend Jonathan Edwards' book The Freedom of the Will. It is slow reading, but you will grow more from the effort than you can imagine.</i><br />
<br />
Sebagaimana yang telah saya katakan dalam khotbah saya sebelumnya, Saya tidak memahami secara tuntas bagaimana Allah membagi kaum pilihan yang percaya dan orang-orang yang tidak dipilih dan yang tidak percaya. Jika anda ingin masuk kedalam topik ini lebih dalam, saya merekomendasikan buku Jonathan Edward yang berjudul The Freedom of The Will. Buku ini adalah buku yang “slow reading” (tidak mudah untuk dicerna), tetapi anda akan bertumbuh lebih dari yang anda harapkan.<br />
<br />
<i>To help you accustom yourself to living with such felt tensions (unconditional election and human accountability) consider two similar ones from the example of Christ.</i><br />
<br />
Untuk menolong anda membiasakan diri anda untuk hidup dengan beberapa tekanan ini (pemilihan tidak bersyarat dan pertanggungjawaban manusia), pertimbangkan dua hal yang sama dari contoh yang diberikan Tuhan Yesus.<br />
<br />
<i>First, we see Jesus weeping over Jerusalem because the things of the kingdom were "hidden from [their] eyes." But on the other hand we also hear Jesus say that God has "hidden these things."<br />
• Luke 19:41-42. And when he drew near and saw the city, he wept over it, saying, "Would that you, even you, had known on this day the things that make for peace! But now they are hidden from your eyes."<br />
• Luke 10:21. In that same hour he rejoiced in the Holy Spirit and said, "I thank you, Father, Lord of heaven and earth, that you have hidden these things from the wise and understanding and revealed them to little children; yes, Father, for such was your gracious will."</i><br />
<br />
Pertama, kita melihat Tuhan Yesus mencucurkan air mata atas Yerusalem karena “hal Kerajaan Allah tersembunyi (tertutup) bagi mereka”. Akan tetapi dibagian lain kita juga mendengar bahwa Tuhan Yesus berkata bahwa “Allah telah menyembunyikan hal-hal ini (hal tentang Kerajaan Allah)”.<br />
<br />
<i>• </i>Luk 19:41-42. Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.<br />
<br />
<i>• </i>Luk 10:21. Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.<br />
<br />
<i>Second, we see Jesus feeling compassion for those who were sick - irrespective, it seems of their faith. On the other hand, we know from illustrations and teachings elsewhere in the Bible that God is finally and decisively in control of sickness. So we have Jesus feeling sorry for people who have sicknesses that God's wisdom has ordained (at least for a time).</i><br />
<i>• Matthew 14:14. When [Jesus] went ashore he saw a great crowd, and he had compassion on them and healed their sick.</i><br />
<i>• Exodus 4:11. Then the LORD said to him, "Who has made man's mouth? Who makes him mute, or deaf, or seeing, or blind? Is it not I, the LORD?"</i><br />
<i>• 1 Samuel 2:6. The LORD kills and brings to life; he brings down to Sheol and raises up.</i><br />
<br />
Kedua, kita melihat Tuhan Yesus memiliki perasaan belas kasihan (terharu) kepada mereka yang sakit-terkucilkan, dimana hal-hal ini terlihat dari iman mereka. Pada sisi yang satu, kita mengetahui dari ilustrasi dan pegajaran dibagian lain pada Alkitab akhir dari segala sesuatu adalah Allah dan Allah menentukan serta mengatur segala macam penyakit. Sehingga kita melihat Tuhan Yesus memiliki belas kasihan kepada orang-orang yang menderita sakit penyakit dimana Allah telah menetapkan hal tersebut dengan hikmatNya (setidaknya untuk sementara waktu).<br />
<br />
<i>• </i>Mat 14:14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.<br />
<br />
<i>• </i>Keluaran 4:11. Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?<br />
<br />
<i>• </i>1Samuel 2:6. TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana.<br />
<br />
<i>Implications: <br />
1) Don't cancel one truth in the Bible because it feels out of sync with another. <br />
2) Don't draw emotional or behavioral implications from God's sovereignty that contradict faith, compassion, accountability, prayer, evangelism, or hard work. On the contrary, consider Colossians 3:12 and let your unspeakably happy condition as "chosen, holy and loved" produce "compassion, kindness, humility and meekness."</i><br />
<br />
<b>Implikasi :</b><br />
<br />
1. Jangan menyangkal satu kebenaran dalam Alkitab karena merasa kebenaran tersebut tidak sesuai dengan bagian lain dalam Alkitab.<br />
<br />
2. Jangan bersikap dengan emosional pada saat menarik implikasi dari kedaulatan Allah bahwa hal ini berkontradiksi dengan iman, belas kasihan/kasih , tanggungjawab, doa, penginjilan atau bekerja keras. Sebaliknya, pertimbangkanlah Col 3:12, “ Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran”.<br />
<br />
<br />
© Desiring God <br />
Permissions: You are permitted and encouraged to reproduce and distribute this material in any format provided that you do not alter the wording in any way and do not charge a fee beyond the cost of reproduction. For web posting, a link to this document on our website is preferred. Any exceptions to the above must be approved by Desiring God. <br />
Please include the following statement on any distributed copy :<br />
By John Piper.<br />
© Desiring God.<br />
Website: desiringGod.org<br />
<br />
<br />
<i><b>Source : <a href="http://www.desiringgod.org/resource-library/taste-see-articles/when-the-bible-blows-your-mind">http://www.desiringgod.org/resource-library/taste-see-articles/when-the-bible-blows-your-mind</a></b></i><br />
<br />
<b>Diterjemahkan oleh : Yun Tonce KP</b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6891538287929701620.post-71590990007674027262011-01-30T15:58:00.002+07:002011-03-06T09:57:22.033+07:00Orang Bijak Menurut Kitab Amsal (Relasi - 3)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkwi-l06pLd-s-zzW9stADqOJ1OhEXVdBrmUtOSszc7MxKS3Z5G4pprZthN1QRqcPzU3R3dNvZSO7nk4A3NP5n43gxj-hG3MtSAFavBwVmbY2DoFZR9TuF30qOKsSnetqf6AHP-WQrER_Z/s1600/P11-09-10_08-22.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkwi-l06pLd-s-zzW9stADqOJ1OhEXVdBrmUtOSszc7MxKS3Z5G4pprZthN1QRqcPzU3R3dNvZSO7nk4A3NP5n43gxj-hG3MtSAFavBwVmbY2DoFZR9TuF30qOKsSnetqf6AHP-WQrER_Z/s200/P11-09-10_08-22.jpg" width="200" /></a></div><br />
<br />
<br />
<b> ( Lanjutan Relasi Orang Bijak )</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>iii. Relasi Orang Bijak dengan anak-anaknya</b><br />
<br />
<br />
<b>1. Orang Bijak adalah orang yang mengasihi anak-anaknya.</b><br />
<br />
<b>Ayat Referensi :</b><br />
<br />
(Pro 3:12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.<br />
<i>NIV : because the LORD disciplines those he loves, as a father the son he delights in.</i><br />
<br />
(Pro 13:24) Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.<br />
<i>NIV : He who spares the rod hates his son, but he who loves him is careful to discipline him.</i><br />
<br />
Pro 23:13-14<br />
(13) Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.<br />
<i>NIV : Do not withhold discipline from a child; if you punish him with the rod, he will not die.</i><br />
(14) Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.<br />
<i>NIV : Punish him with the rod and save his soul from death.</i><br />
<br />
<br />
<b>2. Orang Bijak adalah orang yang selalu memperhatikan anak-anaknya.</b><br />
<br />
<b>Ayat Referensi :</b><br />
<br />
Pro 1:8-9<br />
(8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu<br />
<i>NIV : Listen, my son, to your father's instruction and do not forsake your mother's teaching.</i><br />
<br />
(9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.<br />
<i>NIV : They will be a garland to grace your head and a chain to adorn your neck.</i><br />
<br />
(10) Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;<br />
<i>NIV : My son, if sinners entice you, do not give in to them.</i><br />
<br />
Pro 2:1-5<br />
<br />
(1) Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,<br />
<i>NIV :My son, if you accept my words and store up my commands within you,</i><br />
<br />
(2) sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,<br />
<i>NIV : turning your ear to wisdom and applying your heart to understanding,</i><br />
<br />
(3) ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,<br />
<i>NIV : and if you call out for insight and cry aloud for understanding,</i><br />
<br />
(4) jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,<br />
<i>NIV : and if you look for it as for silver and search for it as for hidden treasure,</i><br />
<br />
(5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.<br />
<i>NIV : then you will understand the fear of the LORD and find the knowledge of God.</i><br />
<br />
Pro 3:21-26<br />
<br />
(21) Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,<br />
<i>NIV : My son, preserve sound judgment and discernment, do not let them out of your sight;</i><br />
<br />
(22) maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.<br />
<i>NIV : they will be life for you, an ornament to grace your neck.</i><br />
<br />
(23) Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.<br />
<i>NIV : Then you will go on your way in safety, and your foot will not stumble;</i><br />
<br />
(24) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.<br />
<i>NIV : when you lie down, you will not be afraid; when you lie down, your sleep will be sweet.</i><br />
<br />
(25) Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.<br />
<i>NIV : Have no fear of sudden disaster or of the ruin that overtakes the wicked,</i><br />
<br />
(26) Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.<br />
<i>NIV : for the LORD will be your confidence and will keep your foot from being snared.</i><br />
<br />
Pro 4:10-15<br />
(10) Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.<br />
<i>NIV : Listen, my son, accept what I say, and the years of your life will be many.</i><br />
<br />
(11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.<br />
<i>NIV : I guide you in the way of wisdom and lead you along straight paths.</i><br />
<br />
(12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.<br />
<i>NIV : When you walk, your steps will not be hampered; when you run, you will not stumble.</i><br />
<br />
(13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.<br />
<i>NIV : Hold on to instruction, do not let it go; guard it well, for it is your life.</i><br />
<br />
(14) Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.<br />
<i>NIV : Do not set foot on the path of the wicked or walk in the way of evil men.</i><br />
<br />
(15) Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.<br />
<i>NIV : Avoid it, do not travel on it; turn from it and go on your way.</i><br />
<br />
Pro 4:20-27<br />
(20) Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;<br />
<i>NIV : My son, pay attention to what I say; listen closely to my words.</i><br />
<br />
(21) janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.<br />
<i>NIV : Do not let them out of your sight, keep them within your heart;</i><br />
<br />
(22) Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.<br />
<i>NIV : for they are life to those who find them and health to a man's whole body.</i><br />
<br />
(23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.<br />
<i>NIV : Above all else, guard your heart, for it is the wellspring of life.</i><br />
<br />
(24) Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.<br />
<i>NIV : Put away perversity from your mouth; keep corrupt talk far from your lips.</i><br />
<br />
(25) Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.<br />
<i>NIV : Let your eyes look straight ahead, fix your gaze directly before you.</i><br />
<br />
(26) : Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.<br />
<i>NIV : Make level paths for your feet and take only ways that are firm.</i><br />
<br />
(27) Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.<br />
<i>NIV : Do not swerve to the right or the left; keep your foot from evil.</i><br />
<br />
Pro 5:1,2 dan 7<br />
(1) Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,<br />
<i>NIV : My son, pay attention to my wisdom, listen well to my words of insight,</i><br />
(2) supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.<br />
<i>NIV : that you may maintain discretion and your lips may preserve knowledge.</i><br />
(7) Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.<br />
<i>NIV : Now then, my sons, listen to me; do not turn aside from what I say.</i><br />
<br />
Pro 6:20-24<br />
<br />
(20) Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.<br />
<i>NIV : My son, keep your father's commands and do not forsake your mother's teaching.</i><br />
<br />
(21) Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.<br />
<i>NIV : Bind them upon your heart forever; fasten them around your neck.</i><br />
<br />
(22) Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.<br />
<i>NIV : When you walk, they will guide you; when you sleep, they will watch over you; when you awake, they will speak to you.</i><br />
<br />
(23) : Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,<br />
<i>NIV : For these commands are a lamp, this teaching is a light, and the corrections of discipline are the way to life,</i><br />
<br />
(24) yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.<br />
<i>NIV : keeping you from the immoral woman, from the smooth tongue of the wayward wife.</i><br />
<br />
Pro 7:1-5<br />
<br />
(1) Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.<br />
<i>NIV : My son, keep my words and store up my commands within you.</i><br />
<br />
(2) Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.<br />
<i>NIV : Keep my commands and you will live; guard my teachings as the apple of your eye.</i><br />
<br />
(3) Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.<br />
<i>NIV : Bind them on your fingers; write them on the tablet of your heart.</i><br />
<br />
(4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,<br />
<i>NIV : Say to wisdom, "You are my sister," and call understanding your kinsman;</i><br />
<br />
(5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.<br />
<i>NIV : they will keep you from the adulteress, from the wayward wife with her seductive words.</i><br />
<br />
<br />
<i><b>Catatan :</b> Pada bagian ini, teks referensi outline yang digunakan menunjuk pada keseluruhan dari Amsal 1:8-9:18) tetapi saya hanya menggunakan sebagian kecil dari teks yang diberikan.</i><br />
<br />
<b>3. Orang Bijak adalah orang yang melatih anak-anaknya.</b><br />
<br />
<br />
<b>a. Latar belakang/alasan untuk melatih anak-anak :</b><br />
<br />
<br />
<b>i. Agar anak-anak mendapatkan kedamaian dari pikiran dan kesukacitaan.</b><br />
<br />
<b>Ayat Referensi :</b><br />
<br />
Pro 23:19-26<br />
<br />
(19) Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.<br />
<i>NIV : Listen, my son, and be wise, and keep your heart on the right path.</i><br />
<br />
(20) Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.<br />
<i>NIV : Do not join those who drink too much wine or gorge themselves on meat,</i><br />
<br />
(21) Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.<br />
<i>NIV : for drunkards and gluttons become poor, and drowsiness clothes them in rags.</i><br />
<br />
(22) Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.<br />
<i>NIV : Listen to your father, who gave you life, and do not despise your mother when she is old.</i><br />
<br />
(23) Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.<br />
<i>NIV : Buy the truth and do not sell it; get wisdom, discipline and understanding.</i><br />
<br />
(24) Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.<br />
<i>NIV : The father of a righteous man has great joy; he who has a wise son delights in him.</i><br />
<br />
(25) Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.<br />
<i>NIV : May your father and mother be glad; may she who gave you birth rejoice!</i><br />
<br />
(26) Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.<br />
<i>NIV : My son, give me your heart and let your eyes keep to my ways,</i><br />
<br />
(Pro 29:17) Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.<br />
<i>NIV : Discipline your son, and he will give you peace; he will bring delight to your soul.</i><br />
<br />
<br />
<b>ii. Agar anak-anak mendapatkan kemuliaan dan tempat/keberadaan yang baik.</b><br />
<br />
<b>Ayat Referensi :</b><br />
<br />
Pro 1:8-9<br />
(8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu<br />
<i>NIV : Listen, my son, to your father's instruction and do not forsake your mother's teaching.</i><br />
(9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.<br />
<i>NIV : They will be a garland to grace your head and a chain to adorn your neck.</i><br />
<br />
Pro 3:1-4<br />
<br />
(1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,<br />
<i>NIV : My son, do not forget my teaching, but keep my commands in your heart,</i><br />
<br />
(2) karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.<br />
<i>NIV : for they will prolong your life many years and bring you prosperity.</i><br />
<br />
(3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,<br />
<i>NIV : Let love and faithfulness never leave you; bind them around your neck, write them on the tablet of your heart.</i><br />
<br />
(4) maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.<br />
<i>NIV : Then you will win favor and a good name in the sight of God and man.</i><br />
<br />
(Pro 19:18) Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.<br />
<i>NIV : Discipline your son, for in that there is hope; do not be a willing party to his death. </i><br />
<br />
Pro 23:13-14<br />
(13) Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.<br />
<i>NIV : Do not withhold discipline from a child; if you punish him with the rod, he will not die.</i><br />
(14) Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.<br />
<i>NIV : Punish him with the rod and save his soul from death.</i><br />
<br />
<br />
<b>b. Orang bijak melatih anak-anaknya dengan memberikan pengajaran/pendidikan kepada anak-anak.<br />
<br />
Ayat Referensi :</b><br />
<br />
(Pro 1:10) Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;<br />
NIV : My son, if sinners entice you, do not give in to them. <br />
<br />
(Pro 28:7) Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.<br />
<i>NIV : He who keeps the law is a discerning son, but a companion of gluttons disgraces his father. </i><br />
<br />
<b>Ayat-ayat diatas dibandingkan dengan : </b><br />
<br />
Pro 4:1-9<br />
<br />
(1) Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,<br />
<i>NIV : Listen, my sons, to a father's instruction; pay attention and gain understanding.</i><br />
<br />
(2) karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.<br />
<i>NIV : I give you sound learning, so do not forsake my teaching.</i><br />
<br />
(3) Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,<br />
<i>NIV : When I was a boy in my father's house, still tender, and an only child of my mother,</i><br />
<br />
(4) aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.<br />
<i>NIV : he taught me and said, "Lay hold of my words with all your heart; keep my commands and you will live.</i><br />
<br />
(5) Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.<br />
<i>NIV : Get wisdom, get understanding; do not forget my words or swerve from them.</i><br />
<br />
(6) Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.<br />
<i>NIV : Do not forsake wisdom, and she will protect you; love her, and she will watch over you.</i><br />
<br />
(7) Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.<br />
<i>NIV : Wisdom is supreme; therefore get wisdom. Though it cost all you have, get understanding.</i><br />
<br />
(8) Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.<br />
<i>NIV : Esteem her, and she will exalt you; embrace her, and she will honor you.</i><br />
<br />
(9) Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."<br />
<i>NIV : She will set a garland of grace on your head and present you with a crown of splendor."</i><br />
<br />
(10) Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.<br />
<i>NIV : Listen, my son, accept what I say, and the years of your life will be many.</i><br />
<br />
(11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.<br />
<i>NIV : I guide you in the way of wisdom and lead you along straight paths.</i><br />
<br />
(12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.<br />
<i>NIV : When you walk, your steps will not be hampered; when you run, you will not stumble.</i><br />
<br />
(13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.<br />
<i>NIV : Hold on to instruction, do not let it go; guard it well, for it is your life.</i><br />
<br />
<br />
<i><b>Catatan : </b>Outline pada NIV memberikan Amsal pasal 5-7 sebagai tambahan ayat referensi untuk bagian ini.</i><br />
<br />
<br />
<b>c. Orang Bijak melatih anak-anaknya dengan mendisplinkan mereka.<br />
<br />
<br />
i. Dengan dengan mendidik anak-anak secara lisan (verbal).<br />
<br />
Ayat Referensi :</b><br />
<br />
Pro 4:20-22 <br />
<br />
(20) Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;<br />
<i>NIV : My son, pay attention to what I say; listen closely to my words. </i><br />
<br />
(21) janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.<br />
<i>NIV : Do not let them out of your sight, keep them within your heart; </i><br />
<br />
(22) Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.<br />
<i>NIV : for they are life to those who find them and health to a man's whole body. </i><br />
<br />
(Pro 13:1) Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.<br />
<i>NIV : A wise son heeds his father's instruction, but a mocker does not listen to rebuke. </i><br />
<br />
<br />
<b>ii. Dengan mendidik anak-anak secara fisik.</b><br />
<br />
<b>Ayat Referensi :</b><br />
<br />
(Pro 13:24) Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.<br />
<i>NIV : He who spares the rod hates his son, but he who loves him is careful to discipline him. </i><br />
<br />
(Pro 22:6) Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.<br />
<i>NIV : Train a child in the way he should go, and when he is old he will not turn from it.</i><br />
<br />
(Pro 22:15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.<br />
<i>NIV : Folly is bound up in the heart of a child, but the rod of discipline will drive it far from him. </i><br />
<br />
Pro 23:13-18<br />
<br />
(13) Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.<br />
<i>NIV : Do not withhold discipline from a child; if you punish him with the rod, he will not die.</i><br />
<br />
(14) Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.<br />
<i>NIV : Punish him with the rod and save his soul from death.</i><br />
<br />
(15) Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.<br />
<i>NIV : My son, if your heart is wise, then my heart will be glad;</i><br />
<br />
(16) Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.<br />
<i>NIV : my inmost being will rejoice when your lips speak what is right.</i><br />
<br />
(17) Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.<br />
<i>NIV : Do not let your heart envy sinners, but always be zealous for the fear of the LORD.</i><br />
<br />
(18) Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.<br />
<i>NIV : There is surely a future hope for you, and your hope will not be cut off.</i><br />
<br />
(Pro 29:15) Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.<br />
<i>NIV : The rod of correction imparts wisdom, but a child left to himself disgraces his mother. </i><br />
<br />
<b>Bandingkan ayat-ayat diatas dengan :</b><br />
<br />
Ibrani 12:5-8 <br />
<br />
(5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;<br />
<i>NIV : And you have forgotten that word of encouragement that addresses you as sons: "My son, do not make light of the Lord's discipline, and do not lose heart when he rebukes you, </i><br />
<br />
(6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."<br />
<i>NIV : because the Lord disciplines those he loves, and he punishes everyone he accepts as a son." </i><br />
<br />
(7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?<br />
<i>NIV : Endure hardship as discipline; God is treating you as sons. For what son is not disciplined by his father?</i><br />
<br />
(8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.<br />
<i>NIV : If you are not disciplined (and everyone undergoes discipline), then you are illegitimate children and not true sons.</i><br />
<br />
<br />
<b>d. Orang Bijak menyediakan bagi anak-anaknya : <br />
<br />
<br />
i. Orang Bijak menyediakan kebutuhan fisik anak-anaknya.<br />
<br />
Ayat Referensi :</b><br />
<br />
(Pro 21:20) Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.<br />
<i>NIV : In the house of the wise are stores of choice food and oil, but a foolish man devours all he has. </i><br />
<br />
Pro 27:23-27<br />
<br />
(23) Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.<br />
<i>NIV : Be sure you know the condition of your flocks, give careful attention to your herds; </i><br />
<br />
(24) Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?<br />
<i>NIV : for riches do not endure forever, and a crown is not secure for all generations. </i><br />
<br />
(25) Kalau rumput menghilang dan tunas muda nampak, dan rumput gunung dikumpulkan,<br />
<i>NIV : When the hay is removed and new growth appears and the grass from the hills is gathered in, </i><br />
<br />
(26) maka engkau mempunyai domba-domba muda untuk pakaianmu dan kambing-kambing jantan untuk pembeli ladang, <br />
<i>NIV : the lambs will provide you with clothing, and the goats with the price of a field. </i><br />
<br />
(27) pula cukup susu kambing untuk makananmu dan makanan keluargamu, dan untuk penghidupan pelayan-pelayanmu perempuan.<br />
<i>NIV : You will have plenty of goats' milk to feed you and your family and to nourish your servant girls.</i><br />
<br />
<br />
<b>ii. Orang Bijak memberikan harta warisan spiritual bagi anak-anaknya.<br />
<br />
Ayat Referensi :</b><br />
(Pro 14:26) Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.<br />
<i>NIV : He who fears the LORD has a secure fortress, and for his children it will be a refuge. </i><br />
<br />
(Pro 20:7) Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.<br />
<i>NIV : The righteous man leads a blameless life; blessed are his children after him.</i><br />
<br />
<b>Bandingkan dengan :</b><br />
<br />
Psa 34:8-12<br />
<br />
(8) Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.<br />
<i>NIV : The angel of the LORD encamps around those who fear him, and he delivers them. </i><br />
<br />
(9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!<br />
<i>NIV : Taste and see that the LORD is good; blessed is the man who takes refuge in him. </i><br />
<br />
(10) Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!<br />
<i>NIV : Fear the LORD, you his saints, for those who fear him lack nothing. </i><br />
<br />
(11) Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.<br />
<i>NIV : The lions may grow weak and hungry, but those who seek the LORD lack no good thing. </i><br />
<br />
(12) Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!<br />
<i>NIV : Come, my children, listen to me ; I will teach you the fear of the LORD. </i><br />
<br />
Psa 112:1-4<br />
<br />
(1) Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.<br />
<i>NIV : Praise the LORD. Blessed is the man who fears the LORD, who finds great delight in his commands. </i><br />
<br />
(2) Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.<br />
<i>NIV : His children will be mighty in the land; the generation of the upright will be blessed. </i><br />
<br />
(3) Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.<br />
<i>NIV : Wealth and riches are in his house, and his righteousness endures forever. </i><br />
<br />
(4) Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.<br />
<i>NIV : Even in darkness light dawns for the upright, for the gracious and compassionate and righteous man.</i><br />
<br />
<div style="text-align: right;"></div><div style="text-align: right;"><i><b>(Bersambung - Relasi Orang Bijak dengan teman dan tetangga-tetangganya)</b></i></div><br />
<br />
<b>Sumber Penulisan :</b><br />
- Artikel ini adalah artikel hasil adopsi outline dari <i>TNIV Study Bible</i> hal 1023 dengan beberapa penambahan ayat referensi.<br />
- Buku <i>Treasury of Scriptural Knowledge</i> dalam program <i>E-Sword</i>Unknownnoreply@blogger.com0