Minggu, 24 April 2011

7 Kalimat dari Salib - (7) Kalimat Ketujuh





Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div








Luk 23:46 - “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya.
 
Mat 27:50 - “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya”.
Mark 15:37 - “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawaNya (EXEPNEUSEN).
Yoh 19:30 - “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya.
 



‘nyawa’ (Mat 27:50  Luk 23:46a Yoh 19:30) ® ‘roh’ (Yunani: PNEUMA).
 
‘menyerahkan nyawaNya’ (Mark 15:37 Luk 23:46b) ® EXEPNEUSEN.
 
EXEPNEUSEN ® EKPNEO ® PNEUMA.
 

I) Ini merupakan kalimat ke 7 dan yang terakhir di kayu salib.

 
1) Ada 7 kalimat yang Yesus ucapkan di kayu salib.
 
Jamieson, Fausset & Brown: pasti ada sesuatu yang sangat menyolok dalam fakta bahwa Tuhan kita mengucapkan pada kayu salib persis 7 kalimat - bilangan yang seluruh Kitab Suci ajarkan kepada kita untuk dianggap sebagai bilangan yang keramat dan sempurna; dan pada waktu kita memperhatikan bahwa dari Empat Penginjil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) tidak seorangpun yang melaporkan seluruhnya, tetapi setiap orang dari mereka memberikan beberapa / sebagian dari 7 kalimat itu, kita tidak bisa tidak melihat pada mereka - bersama Bengel - sebagai 4 suara yang bersama2 membentuk satu Simfoni yang besar / agung.
 
2) Kalimat ini merupakan bagian dari Kitab Suci (Perjanjian Lama).
 
Maz 31:6 - Ke dalam tanganMulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia”.
 
Matthew Henry: Ia meminjam kata2 ini dari nenek moyangNya, Daud (Maz 31:6); bukan bahwa Ia butuh kata2 untuk diletakkan ke dalam mulutNya, tetapi Ia memilih untuk menggunakan kata2 Daud untuk menunjukkan bahwa adalah Roh Kristus yang bersaksi dalam nabi2 PL, dan bahwa Ia datang untuk menggenapi Kitab Suci. Kristus mati dengan Kitab Suci di mulutNya. Demikianlah Ia mengarahkan kita untuk menggunakan bahasa / kata2 dari Kitab Suci dalam berbicara kepada Allah.
 
Barnes: ini tidak membuktikan bahwa mazmur itu dari semula mempunyai hubungan dengan Dia, atau bahwa Ia memaksudkan untuk menunjukkan bahwa kata-kata itu dari semula merupakan suatu nubuat. Bahasa / kata2 itu cocok bagi Dia, seperti itu cocok bagi semua orang lain pada saat kematian; dan penggunaan kata2 ini olehNya memberikan ilustrasi tertinggi tentang kecocokan kata2 itu pada saat itu. Tindakan dari si pemazmur merupakan tindakan dari keyakinan yang kuat kepada Allah di tengah2 bahaya dan kesukaran; tindakan dari sang Juruselamat merupakan tindakan yang sifatnya sama, menyerahkan rohNya kepada Allah pada saat yang khidmat dari kematian.
 
Perbedaan Daud dan Yesus, dalam mengucapkan kata2 ini:
 
a)  Yesus menambahkan kata ‘Bapa’, yang tidak ada dalam Maz 31:6.
 
b) Daud mengucapkan kata2 itu supaya ia luput dari kematian. Kristus mengucapkan kata-kata itu bukan supaya diluputkan dari kematian.
 
c)  Daud mengucapkan kata-kata itu pada saat ia sedang ada dalam kesukaran. Kristus mengucapkan kata-kata itu, setelah kesukaran yang Ia alami lewat.
 
Lenski: Karena itu, kecocokan kata2 Daud pada pihak Yesus harus dimengerti hanya dalam arti yang terbatas, dan tidak boleh ditekankan melebihi batasan yang sempit ini.
 

II) Kematian yang sengaja dan sukarela dari Yesus.

 
1) Ayat2 di atas mengatakan bahwa Yesus ‘menyerahkan nyawa / rohNya’.
 
a)      KematianNya merupakan tindakan aktif.
 
Kata2 Yesus berbeda dengan kata2 Stefanus: “Tuhan Yesus, terimalah rohku” (Kis 7:59).
 
Arthur W. Pink: Keunikan dari tindakan Tuhan kita bisa terlihat dengan membandingkan kata2Nya di kayu salib dengan kata2 dari Stefanus yang sedang sekarat. Pada waktu martir Kristen pertama itu sampai di tepi sungai, ia berseru: ‘Tuhan Yesus, terimalah rohku’ (Kis 7:59). Tetapi kontras dengan ini Kristus berkata: ‘Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan rohKu’. Roh Stefanus diambil dari dia. Tidak demikian dengan sang Juruselamat. Tidak seorangpun bisa mengambil nyawaNya dari Dia. Ia ‘menyerahkan’ rohNya.
 
b)      Ia mati karena kehendakNya sendiri.
 
Bdk. Yoh 10:17-18 - “(17) Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawaKu untuk menerimanya kembali. (18) Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.’”.
 
William Hendriksen: Ia menyerahkannya. Tidak seorangpun yang mengambilnya dari Dia. Ia menyerahkan nyawaNya.
 
A. T. Robertson mengutip kata2 Agustinus: “He gave up his life because he willed it, when he willed it, and as he willed it” (= Ia menyerahkan nyawaNya karena Ia menghendakinya, pada saat Ia menghendakinya, dan sebagaimana Ia menghendakinya).
 
Arthur W. Pink: Kematian Kristus merupakan sesuatu yang bersifat supra natural. Dengan ini kami memaksudkan bahwa kematianNya itu berbeda dengan setiap kematian yang lain. Dalam segala hal Ia mempunyai keunggulan. KelahiranNya berbeda dengan semua kelahiran yang lain. KehidupanNya berbeda dengan semua kehidupan yang lain. Dan kematianNya berbeda dengan semua kematian yang lain. Ini dengan jelas ditunjukkan dalam ucapanNya sendiri tentang hal ini - ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawaKu untuk menerimanya kembali. (18) Tidak seorangpun mengambilnya dari padaKu, melainkan Aku memberikannya menurut kehendakKu sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali’ (Yoh 10:17-18).
 
Adam Clarke: “as giving up the spirit, ghost, or soul, is an act not proper to man, though commending it to God, in our last moments, is both an act of faith and piety; and as giving up the ghost, i. e. dismissing his spirit from his body, is attributed to Jesus Christ, to whom alone it is proper, I therefore object against its use in every other case” (= karena penyerahan roh atau jiwa bukanlah suatu tindakan yang cocok bagi manusia, sekalipun tindakan mempercayakannya kepada Allah, pada saat terakhir kita, merupakan suatu tindakan iman dan kesalehan; dan karena penyerahan roh, yaitu pembubaran / pembebasan rohNya dari tubuhNya, dihubungkan dengan Yesus Kristus, bagi siapa itu cocok, maka karenanya saya menentang penggunaannya dalam setiap kasus yang lain).
 
Wycliffe: Semua Injil sinoptik menunjukkan bahwa kematian Kristus bukanlah karena kehabisan tenaga karena penyaliban, tetapi merupakan suatu penyerahan yang sukarela dari nyawaNya.
 
Leon Morris: Yohanes melanjutkan ‘dan menyerahkan nyawa / rohNya’. Ini bukan suatu cara yang biasa untuk menunjuk pada kematian. Dalam keempat Injil tidak ada ungkapan biasa untuk menggambarkan cara kematian dari Yesus. HubunganNya dengan kematian tidaklah sama dengan hubungan orang-orang lain dengan kematian. Mungkin terlalu jauh untuk mengatakan bahwa Ia ‘membubarkan rohNya’, tetapi memang kelihatannya ada suatu unsur kesengajaan / kesukarelaan yang tidak ditemukan dalam kasus orang2 lain.
 
2) Kata2 ‘menyerahkan nyawa / roh’ itu bukan merupakan imperfect tense, tetapi aorist tense.
 
Wycliffe: ‘Menyerahkan rohNya’. Kata Yunaninya adalah EXEPNEUSEN ... Itu bukanlah suatu pergumulan yang berkepanjangan, seperti seandainya digunakan imperfect tense untuk menggambarkan hal itu. Sebaliknya, digunakan aorist / past tense yang menggambarkan suatu kejadian yang singkat / sebentar. Ia menghembuskan rohNya dan pergi.
 
3) Ia mengucapkan kata-kata dalam Luk 23:46 itu dengan suara nyaring.
 
Luk 23:46 - “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya”.
 
A. T. Robertson: Yesus tidak mati karena pelan2 kehabisan tenaga, tetapi dengan teriakan yang nyaring.
 
Arthur W. Pink: Mengapa Roh Kudus memberitahu kita bahwa sang Juruselamat mengucapkan teriakan yang dahsyat itu ‘dengan suara yang nyaring’? ... Bukankah ini menunjukkan bahwa kekuatanNya belum meninggalkanNya? bahwa Ia masih tetap merupakan tuan dari diriNya sendiri, dan bukannya dikalahkan oleh kematian, tetapi Ia hanya menyerahkan diriNya sendiri kepada kematian itu?
 
4) Ia menundukkan kepalaNya, lalu menyerahkan nyawa / rohNya.
 
Yoh 19:30 - “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya.
 
a)      Ia menundukkan kepala dengan sengaja.
 
Arthur W. Pink: Apa yang dimaksudkan untuk kita pelajari dari kata2 ini? Apa yang ditunjukkan di sini oleh tindakan sang Juruselamat ini? Jelas bahwa jawabannya tidak usah dicari terlalu jauh. Maksud / pengertiannya jelas. Sebelum ini kepala Tuhan kita tetap tegak. Itu bukanlah seorang penderita yang tidak bertenaga yang tergantung di sana dengan lemah. Seandainya itu merupakan kasusnya maka kepalaNya telah bersandar tak berdaya di dadaNya, dan adalah tidak mungkin bagiNya untuk menundukkannya. Dan perhatikanlah dengan penuh perhatian kata kerja yang digunakan di sini: bukan bahwa kepalaNya ‘jatuh’, tetapi Ia, dengan sadar, dengan pelan2 / tenang, dengan hormat, menundukkan kepalaNya.
 
b) Ia menundukkan kepala dulu, baru menyerahkan nyawa / roNya.
 
Matthew Henry: ‘Ia menundukkan kepalaNya’. Mereka yang disalibkan, pada saat mati menjulurkan kepala mereka ke atas untuk mengambil nafas, dan tidak menjatuhkan kepala mereka sampai mereka telah menghembuskan nafas terakhir mereka; tetapi Kristus, untuk menunjukkan diriNya sendiri aktif dalam matiNya, menundukkan kepalaNya lebih dulu, menyusun / mengatur tubuhNya sendiri, seakan2 jatuh tertidur.
 
Matthew Henry: Allah telah meletakkan padaNya kejahatan kita sekalian, meletakkannya pada kepala dari Korban agung ini; dan beberapa orang menganggap bahwa dengan menundukkan kepalaNya ini Ia menunjukkan perasaanNya tentang berat dari beban itu padaNya.
 
5) Bukti2 dari bagian2 lain dari Kitab Suci:
 
a)  Pada waktu Ia tahu bahwa waktunya sudah tiba bagiNya untuk mati, Ia sengaja pergi ke Yerusalem (Mat 16:21-24).
 
b) Pada waktu ditangkap, Ia tidak melawan / lari (Yoh 18:1-11).
 
c)  KematianNya yang terjadi begitu ‘cepat’ (hanya dalam 6 jam) pada waktu disalibkan, sehingga membuat Pontius Pilatus menjadi heran (Mark 15:44).
 

III) Hal-hal theologis berkenaan dengan kematian Yesus.

 
1) Ini menunjukkan roh / jiwa tetap ada pada saat terpisah dari tubuh.
 
Matthew Henry: Dengan ini terlihat bahwa Tuhan kita Yesus, sebagaimana Ia mempunyai tubuh yang sungguh2, demikian juga Ia mempunyai jiwa yang bisa berpikir, yang tetap ada dalam keadaan terpisah dari tubuh.
 
Adam Clarke: Bukti yang lain dari jiwa yang bukan bersifat materi, dan tentang keberadaannya yang terpisah pada waktu tubuh mati.
 
2) Kematian Yesus tidak mempengaruhi persatuan LOGOS dengan hakekat manusia Yesus.
 
Lenski: Kematian Yesus tidak mempengaruhi dengan cara apapun persatuan Logos dengan hakekat manusia. Kematian ini hanya mempengaruhi hakekat manusia, karena olehNya saja Anak bisa mati. Anak Allah mati dalam hakekat manusiaNya, dan hanya dalam hakekat manusia saja.
 
3) Kematian Kristus ini sudah ditetapkan dalam rencana kekal dari Allah.
 
Arthur W. Pink: Kematian Yesus bersifat preter-natural. Dengan ini kami memaksudkan bahwa hal itu telah ditandai dan ditentukan bagiNya sebelumnya. Ia adalah Anak Domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan (Wah 13:8). Sebelum Adam diciptakan, kejatuhan ke dalam dosa telah diantisipasi. Sebelum dosa masuk ke dalam dunia, keselamatan dari dosa telah direncanakan oleh Allah. Dan rencana kekal Allah ditentukan lebih dulu bahwa harus ada seorang Juruselamat bagi orang2 berdosa, seorang Juruselamat yang harus mati supaya kita bisa hidup. ... Dengan memandang pada Kematian yang mendekat inilah Allah ‘dengan adil membiarkan dosa2 yang terjadi dahulu’ (Ro 3:25). Seandainya dalam perhitungan Allah, Kristus bukanlah Anak Domba yang telah disembelih sejak penciptaan dunia, maka setiap orang yang berbuat dosa dalam jaman PL akan sudah turun ke neraka pada saat ia berbuat dosa!
 
Wah 13:8 (KJV): ‘And all that dwell upon the earth shall worship him, whose names are not written in the book of life of the Lamb slain from the foundation of the world (= Dan semua yang diam di bumi akan menyembahnya, yang nama-namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan dari Anak Domba yang disembelih sejak penciptaan dunia).
 
Ro 3:25 - “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa2 yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya”.
 
4) Yesus adalah Anti Type dari anak domba Paskah.
 
Luk 23:44-46 - “(44) Ketika itu hari sudah kira2 jam 12, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, (45) sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. (46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya”.
 
Kel 12:6 - “Kamu harus mengurungnya sampai hari yang ke 14 bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
 
1Kor 5:7b - “Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
 
6) Yesus memang harus betul2 mati untuk memikul hukuman dosa yaitu kematian / maut.
 
Pulpit Commentary: peristiwa yang paling mengagumkan / menakjubkan, menyedihkan, dan penting, yang telah disaksikan oleh dunia ini. Makhluk / Orang yang adalah ‘hidup’ menundukkan kepalaNya dalam kematian.
 
Matthew Henry: Bahwa lalu Ia menyerahkan rohNya. ... JiwaNya terpisah dari tubuhNya, dan dengan demikian tubuhNya ditinggalkan dan betul-betul mati. Adalah pasti bahwa Ia memang mati, karena memang dibutuhkan bahwa Ia harus mati; ... Kematian merupakan hukuman dari pelanggaran dari perjanjian pertama (pastilah engkau mati), sang Pengantara dari perjanjian yang baru harus membuat penebusan dengan cara / melalui kematian, karena kalau tidak, maka tidak ada pengampunan, Ibr 9:15.
 
Ibr 9:15 - “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
 
Kej 2:17 - “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’”.
 
George Hutcheson: Kematian, dan tidak kurang dari kematian, merupakan upah dari dosa; karena itu, setelah penderitaan-penderitaan sebelumnya, Penanggung kita juga perlu untuk menyerahkan rohNya, untuk menyelesaikan pekerjaanNya.
 
George Hutcheson: Kristus, dengan mengalami kematian jasmani bagi umatNya, telah dengan ini membeli, sehingga bagaimanapun mereka harus mati, tetapi kematian itu bukanlah hukuman dosa bagi mereka; karena penderitaan kematianNya telah mengambil sengat dari kematian itu.
 
Ibr 2:14-15 - “(14) Karena anak2 itu adalah anak2 dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
   

Amin



Sabtu, 23 April 2011

7 Kalimat dari Salib - (6) Kalimat Keenam




 
Oleh Pdt. Budi Asali, M.Div








Yoh 19:30 - “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”.
 
Yoh 19:28-30 - “(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya”.
 
Mat 27:50 - “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya”.
 
Mark 15:37 - “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawaNya”.
 

 

 

I) ‘Sudah selesai’.

 
1) ‘Sudah selesai’ (ay 30) ® TETELESTAI = ‘telah selesai’ (ay 28).
 
Ay 28-30: (28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya.
 
Wycliffe: Cuka itu adalah anggur asam. Itu menyegarkan kekuatan Yesus, memampukan Dia untuk mengatakan (dengan suara yang keras, menurut Injil2 yang lain), ‘Sudah selesai’. Kata yang sama TETELESTAI telah muncul dalam ay 28, diterjemahkan ‘telah selesai’.
 
2) TETELESTAI ada dalam bentuk perfect tense.
 
Wuest: Bentuk perfect tense dalam bahasa Yunani sangat berarti. Tensa itu membicarakan tentang suatu tindakan yang terjadi pada masa lampau, yang telah diselesaikan pada masa lampau, dan hasil dari tindakan itu tetap ada.
 
‘saya telah menutup pintu itu’
 
Mat 4:4 - ‘Ada tertulis ...’.
 
Ef 2:8 - ‘sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan.
 
‘Sudah selesai’ - Itu sudah selesai pada masa lalu, dan sampai saat ini tetap selesai.
 
The Bible Exposition Commentary: “‘It is finished!’ In the Greek text, it is TETELESTAI, and it means, ‘It is finished, it stands finished, and it always will be finished!’” (= ‘Sudah selesai!’ Dalam text Yunani itu adalah TETELESTAI, dan itu berarti, ‘Itu sudah selesai, itu tetap selesai, dan itu akan selalu sudah selesai!’).
 
3) ‘Sudah selesai’ ® ‘Sudah dibayar (lunas)’.
 
Bible Knowledge Commentary: Kata atau kalimat keenam yang Yesus ucapkan dari salib adalah satu kata Yunani TETELESTAI, yang berarti ‘Sudah selesai’. Kwitansi papirus untuk pajak telah ditemukan dengan kata TETELESTAI dituliskan melewatinya, berarti ‘dibayar lunas’. Kata pada bibir Yesus ini sangat berarti / penting. Pada waktu Ia berkata, ‘Sudah selesai’ (bukan ‘Aku selesai / tamat’), Ia memaksudkan pekerjaan penebusanNya sudah selesai.
 
4) Kata-kata ‘Sudah selesai’ ini merupakan teriakan kemenangan!
 
Wycliffe: Penekanan di sini bukanlah pada berakhirnya penderitaan, tetapi pada penyelesaian missi penebusan.
 
Barclay: ‘Sudah selesai’ merupakan satu kata dalam bahasa Yunani - TETELESTAI - dan Yesus mati dengan suatu teriakan kemenangan pada bibirNya. Ia tidak mengatakan ‘Sudah selesai’ dalam suatu kekalahan yang lelah / menjemukan; Ia mengatakannya sebagai seseorang yang berteriak dengan sukacita karena kemenangan telah dimenangkan. Ia kelihatannya dihancurkan pada salib, tetapi Ia tahu bahwa kemenanganNya telah dimenangkan / didapatkan.
 
Barclay: Bagi Yesus perjuangan telah selesai dan pertempuran dimenangkan; dan bahkan pada salib ia (Yohanes / Yesus?) mengetahui sukacita dari kemenangan dan istirahat / ketenangan dari Orang yang telah menyelesaikan tugasNya dan bisa bersandar, puas dan dalam damai.
 
Arthur W. Pink: ‘Sudah selesai’. Ini bukanlah teriakan putus asa dari seorang martir yang tidak berdaya; itu bukanlah suatu ungkapan kepuasan bahwa sekarang akhir dari penderitaanNya telah tercapai; itu bukan merupakan kata2 terakhir dari kehidupan yang sudah lesu / letih; Tidak, sebaliknya itu merupakan pernyataan dari sang Penebus Ilahi bahwa semua untuk mana Ia datang dari surga ke bumi sekarang sudah selesai; ... bahwa semua yang dituntut oleh hukum Taurat sebelum orang2 berdosa bisa diselamatkan sekarang telah dilakukan: bahwa harga sepenuhnya dari penebusan kita sekarang telah dibayar lunas.
 

II) Apa yang ‘sudah selesai’?

 
1) Penebusan dosa, yang merupakan missi Kristus datang ke dalam dunia, sudah selesai.
 
TETELESTAI ® TELEO.
 
A. W. Pink: ‘Sudah selesai’. Kata Yunani di sini - ‘TELEO’ diterjemahkan secara bervariasi dalam PB. Melihat sekilas pada beberapa terjemahan dalam text2 lain akan memampukan kita untuk melihat kepenuhan dan kelengkapan dari istilah yang digunakan oleh sang Juruselamat.
Dalam Mat 11:1 TELEO diterjemahkan sebagai berikut: ‘Setelah Yesus selesai (KJV: ‘made and end’ / ‘mengakhiri’) berpesan kepada kedua belas muridNya, pergilah Ia dari sana’.
Dalam Mat 17:24 itu diterjemahkan: ‘datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: ‘Apakah gurumu tidak membayar bea?’
Dalam Luk 2:39 itu diterjemahkan: ‘Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan (KJV: ‘performed’ / ‘melakukan’) menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke Galilea’.
Dalam Luk 18:31 itu diterjemahkan: ‘segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi’.
Dengan mengumpulkan semua terjemahan / arti ini kita mempelajari ruang lingkup dari ucapan keenam dari sang Juruselamat di kayu salib. ‘Sudah selesai’, teriakNya: itu artinya ‘mengakhiri’; itu artinya ‘dibayar / dilunasi’; itu artinya ‘dilakukan’; itu artinya ‘digenapi’.
Apa yang diselesaikan? - dosa2 dan kesalahan2 kita. Apa yang telah dibayar / dilunasi? - harga / ongkos penebusan kita. Apa yang telah dilakukan? - tuntutan tertinggi dari hukum Taurat. Apa yang telah digenapi? - pekerjaan yang diberikan Bapa kepadaNya untuk dilakukan. Apa yang diselesaikan? - pembuatan penebusan.
 
Hendriksen: Sepanjang persinggahanNya di bumi dan khususnya pada kayu salib Ia telah menderita / mendapatkan murka Allah terhadap dosa sehingga membebaskan umatNya darinya dan mendapatkan untuk mereka keselamatan kekal. Tugas itu telah diselesaikan. Yesus mengetahui hal ini, karena Ia mengetahui segala sesuatu, baik secara keseluruhan maupun satu per satu.
 
Matthew Henry: ‘Sudah selesai’, yaitu, pekerjaan penebusan manusia dan keselamatan sekarang sudah selesai / lengkap, setidaknya bagian yang paling berat / sukar dari usaha itu sudah lewat; suatu pemuasan penuh dibuat pada keadilan Allah, suatu pukulan yang fatal diberikan pada kuasa Iblis, suatu sumber kasih karunia terbuka yang akan selalu mengalir / memancar, suatu fondasi dari damai dan kebahagiaan telah diletakkan yang tidak akan pernah gagal. Kristus sekarang telah melewati pekerjaanNya, dan menyelesaikannya, Yoh 17:4.
 
Yoh 17:4 - “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya.
 
2) Ini merupakan dasar penghapusan ‘ceremonial law’ (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan).
 
Calvin: Semua korban dari hukum Taurat harus sudah berhenti, karena keselamatan manusia telah disempurnakan / diselesaikan oleh satu korban dari kematian Kristus.
 
Calvin: “On this doctrine depends the abolition of all the ceremonies of the Law; for it would be absurd to follow shadows, since we have the body of Christ” (= Pada doktrin ini tergantung penghapusan dari semua hukum-hukum upacara; karena adalah menggelikan untuk mengikuti bayangan, karena kita mempunyai tubuh dari Kristus).
 

III) Makna kata-kata ‘Sudah selesai’ ini bagi kita.

 
1) Dosa2 dari orang2 percaya sudah beres!
 
A. W. Pink: “Here we see the end of our sins. The sins of the believer - all of them - were transferred to the Saviour. As saith the Scripture, ‘The Lord hath laid on Him the iniquities of us all’ (Isa. 53:6). If then God laid my iniquities on Christ, they are no longer on me. Sin there is in me, for the old Adamic nature remains in the believer till death or till Christ’s Return, should He come before I die; but there is no sin on me. This distinction between sin IN and sin ON is a vital one.” [= Di sini kita melihat akhir dari dosa2 kita. Dosa2 orang percaya - semuanya - ditransfer kepada sang Juruselamat. Seperti dikatakan KS, ‘Tuhan telah meletakkan / menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian’ (Yes 53:6). Jadi, jika Allah telah meletakkan / menimpakan kejahatanku pada Kristus, mereka tidak lagi ada padaku. Dosa ada di dalam aku, karena manusia lama tinggal dalam diri orang percaya sampai mati, atau sampai Kristus datang kembali, kalau Ia datang kembali sebelum saya mati; tetapi tidak ada dosa pada saya. Pembedaan antara ‘dosa di dalam dan ‘dosa pada ini merupakan suatu pembedaan yang vital].
 
Im 16:20-22 - “(20) Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, (21) dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. (22) Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun”.
 
Arthur W. Pink: Kambing yang membawa dosa2 Israel, dibawa ke padang gurun yang tidak didiami, dan umat Allah tidak melihat kambing itu maupun dosa2 mereka lagi! Dalam type, ini adalah Kristus yang membawa dosa2 kita ke tanah yang ditinggalkan dimana Allah tidak ada, dan di sana mengakhiri dosa2 itu. Jadi, salib Kristus adalah kuburan dari dosa2 kita!
 
2) Kita harus bersandar pada pekerjaan Kristus yang sudah selesai ini, bukan pada pekerjaannya sendiri yang belum selesai dan tidak akan pernah selesai!
 
J. C. Ryle: Suatu pemikiran yang bisa memberikan penghiburan, pada semua peristiwa, berdiri paling jelas di hadapan pernyataan yang terkenal ini. Kita menyandarkan jiwa2 kita pada suatu ‘pekerjaan yang sudah selesai’, jika kita menyandarkan mereka pada pekerjaan Yesus Kristus, sang Tuhan. Kita tidak perlu takut bahwa dosa, atau Iblis, atau hukum Taurat akan mengecam / menghukum kita pada hari terakhir. Kita boleh bersandar pada pemikiran, bahwa kita mempunyai seorang Juruselamat yang telah melakukan semuanya, membayar semua, menyelesaikan semua, menggenapi semua yang diperlukan untuk keselamatan kita. Kita boleh / bisa menerima tantangan dari sang Rasul, ‘Siapakah dia yang menghukum? Adalah Kristus yang telah mati; ya, bahkan telah bangkit kembali; yang bahkan berada di sebelah kanan Allah; yang juga melakukan syafaat bagi kita’ (Ro 8:34). Pada waktu kita melihat pada pekerjaan2 kita sendiri, kita bisa malu karena ketidak-sempurnaan mereka. Tetapi pada waktu kita melihat pada pekerjaan yang sudah selesai dari Kristus, kita bisa merasakan damai. Kita ‘lengkap / sempurna dalam Dia’, jika kita percaya (Kol 2:10).
 
Kol 2:10 - dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa”. NIV seperti Kitab Suci Indonesia.
KJV: ‘And ye are complete in him’ (= Dan kamu lengkap / sempurna dalam Dia).
NASB: ‘and in Him you have been made complete’ (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap / sempurna).
 
3) Kita harus mengharapkan keselamatan dari Yesus dan kematianNya saja.
 
Calvin: Kata yang digunakan Kristus ini layak mendapat perhatian kita; karena itu menunjukkan bahwa seluruh penyelesaian keselamatan kita, dan semua bagian-bagiannya, terdapat / tercakup dalam kematianNya. Kita telah menyatakan bahwa kebangkitanNya tidak terpisah dari kematianNya, tetapi Kristus hanya bermaksud untuk menjaga agar iman kita tertuju tetap kepadaNya saja, dan tidak mengijinkannya untuk membelokkannya ke arah lain manapun. Karena itu, artinya jelas bahwa segala sesuatu yang memberikan sumbangsih pada keselamatan manusia harus ditemukan / didapatkan dalam Kristus, dan tidak boleh dicari di tempat lain manapun juga; atau - yang mempunyai arti yang sama dengan - bahwa kesempurnaan keselamatan terdapat di dalam Dia.
 
Calvin: Jika kita menyetujui kata yang diucapkan / diumumkan Kristus ini, kita harus puas dengan kematianNya saja untuk keselamatan, dan kita tidak mempunyai kebebasan untuk menggunakan bantuan dari sudut lain manapun; karena Ia yang diutus oleh Bapa Surgawi untuk mendapatkan bagi kita pembebasan penuh, dan untuk menyelesaikan penebusan kita, tahu dengan baik apa yang termasuk dalam tugasNya, dan tidak gagal dalam apa yang Ia tahu dituntut dariNya. Dengan tujuan utama untuk memberikan damai dan ketenangan pada hati nurani kitalah Ia mengumumkan kata ‘Sudah selesai’ ini. Karena itu, hendaklah kita berhenti di sini, jika kita tidak memilih untuk dicabut / dihilangkan dari keselamatan yang telah Ia peroleh bagi kita.
 
4) Yang harus kita lakukan untuk bisa selamat hanyalah percaya, tidak ada yang lain!
 
The Bible Exposition Commentary: Mungkin arti yang paling berarti / penting dari TETELESTAI adalah penggunaannya oleh pedagang2: ‘Hutang sudah dibayar lunas!’ Pada waktu Ia menyerahkan diriNya sendiri di kayu salib, Yesus memenuhi tuntutan yang benar dari hukum Taurat yang kudus; Ia membayar lunas hutang kita. ... Suatu waktu ada seorang penginjil yang eksentrik bernama Alexander Wooten, yang didatangi oleh seorang muda yang usil / sembrono, yang bertanya: ‘Apa yang harus aku lakukan supaya selamat?’ Wooten menjawab, ‘Sudah terlambat’, dan lalu meneruskan pekerjaannya. Orang muda itu menjadi takut. ‘Apakah kamu memaksudkan bahwa sudah terlambat bagiku untuk diselamatkan?’, ia bertanya. ‘Tidak adakah sesuatu yang bisa aku lakukan?’ ‘Terlambat’, kata Wooten. ‘Itu sudah dilakukan. Satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah percaya’.
 
5) Orang percaya bisa, dan bahkan harus, merasa aman (secara rohani dan kekal), di dalam Kristus.
 
Jamieson, Fausset & Brown: Dalam satu kata yang mengherankan ini orang2 percaya akan menemukan fondasi dari semua keamanan dan kebahagiaan melalui jaman2 yang kekal.
 
6) Yesus akan menyelesaikan pekerjaanNya di dalam kita, dan itu berarti bahwa orang kristen yang sejati tidak akan pernah terhilang!
 
Spurgeon: Sekali lagi, ada sukacita bagi setiap orang percaya pada waktu ia mengingat bahwa, seperti dikatakan Kristus: ‘Sudah selesai’, semua garansi diberikan tentang keselamatan kekal dari umat manusia. Bagi saya kelihatannya bahwa jika Kristus telah menyelesaikan pekerjaan untuk kita, Ia akan menyelesaikan pekerjaan di dalam kita. Jika Ia telah mengerjakan pekerjaan yang begitu tinggi seperti penebusan jiwa kita oleh darah, dan hal itu sudah diselesaikan, maka pekerjaan yang agung tetapi lebih kecil tentang pembaharuan diri kita, dan perubahan kita kepada kesempurnaan, akan diselesaikan juga. Jika, pada waktu kita adalah orang2 berdosa, Kristus mengasihi kita sehingga mati untuk kita, sekarang pada saat Ia telah menebus kita, dan telah mendamaikan kita dengan diriNya sendiri, dan membuat kita sahabat2Nya dan murid2Nya, apakah Ia tidak akan menyelesaikan pekerjaan yang perlu untuk membuat kita cocok untuk berdiri di antara lampu2 emas dari surga, dan untuk menyanyikan pujian untukNya di negara dimana tidak ada sesuatu yang mengotori bisa masuk?
 
7) Kata-kata ini merupakan inti dari Injil, dan ini harus kita beritakan kepada orang-orang yang belum percaya.
 
A. W. Pink: ‘Sudah selesai’ hanya merupakan satu kata dalam bahasa aslinya, tetapi dalam kata itu terbungkus Injil Allah; dalam kata itu tercakup dasar dari keyakinan orang percaya.
 
John G. Mitchell: Pada waktu engkau berbicara dengan orang yang belum diselamatkan, beritahu mereka bahwa Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya. Penebusan sudah lengkap / sempurna. Ia meminta mereka untuk menerimaNya sebagai Juruselamat dan sebagai Tuhan. Kita kadang-kadang menyanyi: ‘Tidak ada yang aku bawa dalam tanganku, Hanya kepada salib aku berpegang’. Ia adalah Juruselamat, Juruselamat yang lengkap / sempurna. Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya. Terpujilah namaNya.
 
Spurgeon: Hendaklah kita mempublikasikannya. Anak2 Allah, engkau yang oleh iman menerima Kristus sebagai semua dalam semua bagimu, ceritakanlah dalam setiap hari dalam hidupmu bahwa itu ‘Sudah selesai’. Pergilah dan ceritakanlah itu kepada mereka yang menyiksa diri mereka sendiri, dan mengira melalui ketaatan dan penghukuman / penyangkalan diri untuk menawarkan pemuasan. ... Di semua bagian2 bumi ada mereka yang berpikir bahwa penderitaan dari tubuh dan jiwa bisa menjadi penebusan untuk dosa. Cepatlah pergi kepada mereka, tahanlah / hentikanlah mereka dalam kegilaan mereka dan katakan kepada mereka: ‘Untuk apa kamu lakukan ini? Itu sudah selesai’. Semua rasa sakit yang dituntut oleh Allah, telah diderita oleh Kristus; semua pemuasan melalui penderitaan dalam daging yang dituntut oleh hukum Taurat, telah ditahan oleh Kristus. ... Allah tidak meminta ataupun menerima korban lain apapun dari pada korban yang diberikan oleh Kristus sekali untuk selama2nya di atas kayu salib. ... Mengapa memperbaiki apa yang sudah selesai? Mengapa menambahkan pada apa yang sudah selesai / lengkap? Alkitab sudah selesai, ia yang menambahinya akan dihapuskan namanya dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus: penebusan Kristus sudah selesai, dan ia yang menambahkan pada penebusan itu harus mengharapkan nasib yang sama.

IV) Ajaran2 yang >< kata2 ‘Sudah selesai’ ini.

 
1) Yesus turun ke neraka untuk memikul hukuman dosa kita di sana.
 
2) Ajaran Gereja Roma Katolik tentang api penyucian.
 
Ro 8:1 - “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”.
 
3) Ajaran yang mengatakan bahwa perbuatan baik kita mempunyai andil untuk menyelamatkan kita.
 
Spurgeon: Apakah ada dari kamu di sini yang sedang berusaha untuk melakukan sesuatu untuk membuat suatu kebenaran dari dirimu sendiri? Bagaimana engkau berani melakukan pekerjaan seperti itu pada waktu Yesus berkata ‘Sudah selesai’? Apakah engkau sedang berusaha untuk mengumpulkan beberapa dari jasamu sendiri, sedikit barang2 rombengan / sisa, daun ara dan kain kotor dari kebenaranmu sendiri? Yesus berkata: ‘Sudah selesai’. Mengapa engkau mau menambahkan apapun dari dirimu sendiri pada apa yang sudah Ia selesaikan? Apakah engkau berkata bahwa engkau tidak cocok untuk diselamatkan? Apa! haruskah engkau membawa sebagian dari kelayakanmu untuk menambah dengan susah payah pekerjaan Kristus? ‘Oh!’ katamu, ‘Aku berharap untuk datang kepada Kristus pada salah satu dari hari2 ini pada saat aku sudah lebih baik’. Apa! Apa! Apa! Apa! Apakah engkau harus membuat dirimu sendiri lebih baik, dan lalu Kristus harus mengerjakan sisa dari pekerjaan itu? Engkau mengingatkan aku tentang jalan kereta api ke kota2 kita; engkau tahu bahwa seringkali stasiun terletak ½ atau 1 mil di luar kota, sehingga engkau tidak bisa sampai ke stasiun tanpa menggunakan bis penumpang untuk membawa engkau ke sana. Tetapi Tuhan Yesus Kristusku datang sampai pada kota Jiwa-manusia. Rel kereta apiNya sampai pada dekat kakimu, dan di sana kendaraannya berada persis di depanmu. Rel kereta api kerajaan ini membawa jiwa2 dari pintu neraka yang gelap, dimana mereka berbaring dalam dosa, terus sampai ke pintu gerbang mutiara yang besar dari surga, dimana mereka tinggal dalam kebenaran yang sempurna selama2nya. Serahkanlah dirimu kepada Kristus; ambillah Dia sebagai segala sesuatu yang engkau butuhkan, karena Ia berkata tentang seluruh pekerjaan keselamatan: ‘Sudah selesai’.
 
A. W. Pink: ‘Sudah selesai’. Apa yang diselesaikan? Pekerjaan Penebusan. Apa nilai hal itu bagi kita? Ini: bagi orang-orang berdosa, itu adalah suatu kabar gembira. Semua yang dituntut oleh Allah yang kudus / suci telah diselesaikan. Tidak ada yang tertinggal bagi orang berdosa untuk ditambahkan. Tidak ada pekerjaan / usaha dari kita dituntut sebagai harga dari keselamatan kita. Semua yang diperlukan orang berdosa sekarang adalah beristirahat / bersandar dengan iman pada apa yang telah dilakukan oleh Kristus. ‘karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita’ (Ro 6:23). Bagi orang percaya, pengetahuan bahwa pekerjaan penebusan dari Kristus sudah selesai membawa suatu pembebasan / kelegaan yang manis atas segala cacat dan ketidak-sempurnaan dari pelayanannya. Tidak ada yang ‘selesai’ dari apa yang kita kerjakan; semua kewajiban2 kita tidak sempurna. Ada banyak dosa dan kesia2an dalam usaha2 kita yang terbaik, tetapi kelegaan yang besar adalah bahwa kita ‘lengkap / sempurna’ dalam Kristus (Kol 2:10).
 
Kol 2:10 - dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa”.
KJV: ‘And ye are complete in him’ (= Dan kamu lengkap / sempurna dalam Dia).
NASB: ‘and in Him you have been made complete’ (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap / sempurna).
 
A. W. Pink: ‘Sudah selesai’. Apakah kamu sungguh2 mempercayainya? Atau, apakah kamu sedang berusaha untuk menambahi sesuatu dari dirimu sendiri padanya dan dengan demikian layak mendapat kebaikan Allah? Beberapa tahun yang lalu seorang petani Kristen sangat prihatin atas seorang tukang kayu yang belum selamat. Petani itu berusaha untuk menyatakan di depan tetangganya Injil dari kasih karunia Allah, dan menjelaskan bagaimana pekerjaan Kristus yang sudah selesai itu cukup bagi jiwanya untuk disandari. Tetapi si tukang kayu berkeras dalam kepercayaan bahwa ia sendiri harus melakukan sesuatu. Suatu hari si petani meminta si tukang kayu untuk membuat baginya sebuah pintu gerbang, dan pada waktu pintu gerbang itu sudah siap ia membawanya ke dalam mobilnya. Ia mengatur supaya si tukang kayu singgah padanya pagi berikutnya dan melihat pintu gerbang itu pada waktu pintu gerbang itu tergantung di ladang. Pada saat yang telah ditetapkan si tukang kayu datang dan kaget mendapati si petani berdiri dengan kapak yang tajam di tangannya. ‘Apa yang akan kamu lakukan?’, ia bertanya. ‘Saya akan menambahkan beberapa potongan dan pukulan / coretan pada pekerjaanmu’, jawabnya. ‘Tetapi itu tidak dibutuhkan’, jawab si tukang kayu, ‘pintu gerbang itu sudah benar seperti itu. Aku sudah melakukan semua yang diperlukan padanya’. Si petani tidak memperhatikan, tetapi mengangkat kapaknya dan menyayat dan membacok pintu gerbang itu sampai itu rusak seluruhnya. ‘Lihat apa yang telah kamu lakukan!’ teriak si tukang kayu, ‘kamu telah merusakkan pekerjaanku’. ‘Ya’ kata si petani, ‘dan itu persis merupakan apa yang kamu sedang berusaha lakukan. Kamu mengusahakan / mencoba untuk menghapuskan Pekerjaan yang sudah selesai dari Kristus oleh penambahanmu yang menyedihkan padanya’. Allah memakai pelajaran yang kuat ini untuk menunjukkan kepada si tukang kayu kesalahannya, dan ia dibimbing untuk menyerahkan dirinya sendiri dengan iman pada apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi orang-orang berdosa. Pembaca, maukah engkau melakukan hal yang sama?
 
Spurgeon: Allah tidak meminta ataupun menerima korban lain apapun dari pada korban yang diberikan oleh Kristus sekali untuk selama-lamanya di atas kayu salib. ... Mengapa memperbaiki apa yang sudah selesai? Mengapa menambahkan pada apa yang sudah selesai / lengkap? Alkitab sudah selesai, ia yang menambahinya akan dihapuskan namanya dari Kitab Kehidupan, dan dari kota kudus: penebusan Kristus sudah selesai, dan ia yang menambahkan pada penebusan itu harus mengharapkan nasib yang sama.
 
4) Ajaran Roma Katolik tentang Perjamuan Kudus.
 
Ibr 9:28 - “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”.
 
5) Ajaran Arminian yang mengatakan bahwa orang kristen yang sejati bisa kehilangan keselamatan.
 

V) Keberatan tentang kata-kata ‘Sudah selesai’ ini.

 
1) Bagaimana Kristus bisa menyelesaikan hukuman kekal kita dalam waktu yang begitu singkat?
 
Spurgeon: Kita kadang2 mendengar dikatakan: ‘Bagaimana Kristus bisa, dalam waktu yang begitu singkat, memikul penderitaan yang setara dengan penyiksaan - penyiksaan kekal dari neraka?’ Jawaban kami adalah: kita tidak mampu menghakimi / menilai apa yang Anak Allah bisa lakukan dalam waktu yang singkat, apa lagi apa yang bisa Ia lakukan dan apa yang bisa Ia alami / pikul dalam hidupNya dan dalam matiNya. ... adalah sangat mungkin bahwa dalam waktu 2 atau 3 jam Ia memikul / menahan bukan hanya penderitaan yang tercakup dalam banyak abad, tetapi bahkan setara dengan hal yang dimengerti dalam penghukuman kekal. Bagaimanapun, bukanlah bagian kita untuk mengatakan bahwa itu tidak bisa dilakukan. Saya mohon, jangan mencoba untuk mengukur penderitaan Kristus dengan garis / tali terbatas dari akal yang bodoh / tidak tahu apa2, tetapi hendaklah kita tahu dan percaya bahwa apa yang Ia tahan di sana telah diterima oleh Allah sebagai sesuatu yang setara dengan semua rasa sakit kita.
 
2) Bagaimana mungkin penebusan dosa sudah selesai, padahal Ia belum mengalami kematian?
 
Calvin: Tetapi bagaimana Ia mengatakan bahwa segala sesuatu sudah selesai, sementara bagian yang terpenting masih tersisa / tertinggal untuk dilakukan, yaitu kematianNya? Disamping itu, bukankah kebangkitanNya memberikan sumbangsih pada pencapaian / penyelesaian keselamatan kita? Saya menjawab, Yohanes memasukkan / mencakup hal2 itu yang akan segera menyusul. Kristus belum mati: dan belum bangkit kembali; tetapi Ia melihat bahwa tak ada apapun yang sekarang tertinggal untuk menghindarkan Dia dari maju pada kematian dan kebangkitan.
 
3) Bertentangan dengan Kol 1:24?
 
Kol 1:24 - “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuhNya, yaitu jemaat”.
 
a)  Itu bertentangan dengan kata-kata ‘Sudah selesai’ dalam Yoh 19:28,30 dan juga dengan Ibr 10:11-14 - “(11) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap2 hari pelayanannya dan berulang2 mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. (12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama2nya di sebelah kanan Allah, (13) dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh2Nya akan dijadikan tumpuan kakiNya. (14) Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama2nya mereka yang Ia kuduskan”.
 
b) Itu bertentangan dengan doktrin tentang ‘kecukupan’ penebusan Kristus, yang justru ditekankan oleh Paulus dalam surat Kolose ini.
 
Herbert M. Carson: Selanjutnya, di sini di Kolose ia sedang menangani ajaran sesat yang menyangkal kecukupan pekerjaan Kristus, dan mendesak bahwa itu harus ditambahi dengan pertapaan dan usaha2 manusia yang lain. Paulus telah menjawab dalam pasal pembukaannya dengan penekanan yang tidak berkompromi pada penonjolan Kristus, dan kelengkapan dari penebusan yang telah Ia selesaikan. Lalu mungkinkah sekarang ia membuang pandangannya dan mengajukan suatu pandangan yang menggambarkan penyempurnaan dari suatu penebusan yang tidak lengkap?
 
Kol 2:8-23 - “(8) Hati2lah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh2 dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (9) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan, (10) dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, (12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. (13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, (14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan2 hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib: (15) Ia telah melucuti pemerintah2 dan penguasa2 dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka. (16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; (17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. (18) Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura2 merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan2 dan tanpa alasan membesar2kan diri oleh pikirannya yang duniawi, (19) sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat2 dan sendi2, menerima pertumbuhan ilahinya. (20) Apabila kamu telah mati bersama2 dengan Kristus dan bebas dari roh2 dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia: (21) jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini; (22) semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah2 dan ajaran2 manusia. (23) Peraturan2 ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi”.
 
c)  ‘penderitaan’ ® THLIPSIS - tidak pernah digunakan untuk menunjuk pada penderitaan Kristus untuk menebus dosa.
 
Herbert M. Carson: Kata yang digunakan di sini untuk penderitaan, THLIPSIS, tidak pernah digunakan dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan kematian yang bersifat menebus dosa dari Kristus, dan, seperti ditunjukkan oleh Lightfoot, itu ‘pasti tidak menunjukkan suatu tindakan pengorbanan’.
 
d) Kol 1:25 - Paulus menyebut dirinya ‘pelayan jemaat’.
 
Lalu, apa artinya Kol 1:24 ini?
 
1.  Ini adalah penderitaan dalam pembangunan tubuh Kristus.
 
Barclay: Ia berpikir tentang penderitaan yang ia lalui sebagai melengkapi penderitaan Yesus Kristus sendiri. Yesus mati untuk menyelamatkan GerejaNya; tetapi Gereja harus dibangun dan diperluas; itu harus dijaga agar tetap kuat dan murni dan benar; karena itu, setiap orang yang melayani Gereja dengan memperluas batasan2nya, meneguhkan imannya, menyelamatkannya dari kesalahan, sedang melakukan pekerjaan Kristus. Dan jika pelayanan seperti itu mencakup penderitaan dan pengorbanan, penderitaan itu memenuhkan dan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.
 
James Fergusson: Seperti penderitaan pribadi Kristus adalah untuk penebusan gereja, dan untuk memuaskan keadilan Bapa terhadap dosa2 orang pilihan, Kis 20:28, yang Ia lakukan secara lengkap, Yoh 19:30; begitulah penderitaan dari orang2 kudus juga untuk kebaikan gereja, sekalipun bukan untuk penebusannya atau penebusan / pembayaran dosa, tidak dalam kesalahannya ataupun hukumannya, 1Yoh 1:7; tetapi untuk mendidik gereja oleh teladan mereka, Yak 5:10, untuk menghibur gereja dalam penderitaan, 2Kor 1:6, dan untuk meneguhkan kebenaran untuk mana mereka menderita, Fil 2:17.
 
2.  Karena adanya kesatuan antara Kristus dan para pengikutNya, maka pada waktu pengikutNya menderita, Kristus juga menderita dalam dia.
 
James Fergusson: Penderitaan dari Paulus, dan dari orang kudus yang lain, adalah penderitaan Kristus, dan memenuhkan / melengkapi penderitaanNya; bukan seakan2 penderitaan pribadi Kristus untuk penebusan orang berdosa adalah tidak sempurna, dan karena itu harus disuplai oleh penderitaan orang-orang lain, (lihat Ibr 10:14) tetapi begitulah simpati antara Kristus dan orang-orang percaya, Kis 9:4, dan begitu ketat persatuan antara mereka, dengan mana Ia dan mereka membentuk satu Kristus yang mistik, 1Kor 12:12, bahwa dalam hal itu penderitaan orang2 kudus adalah penderitaanNya, yaitu, penderitaan dari Kristus mistik, yang tidak sempurna atau penuh, sampai setiap anggota tubuhNya menanggung bagian mereka.
 
Pulpit: pandangan ini mengidentikkan penderitaan Paulus dengan penderitaan TuanNya sementara ia secara jelas membedakan mereka.
 
3.       Ini ditinjau dari sudut musuh-musuh Kristus.
 
Hendriksen: sekalipun Kristus melalui penderitaan yang Ia tanggung memberikan pemuasan lengkap / penuh kepada Allah, sehingga Paulus bisa bermegah hanya dalam salib (Gal 6:14), musuh2 Kristus tidak dipuaskan! Mereka membenci Yesus dengan kebencian yang tidak terpuaskan, dan ingin menambah penderitaanNya. Tetapi karena Ia tidak lagi hadir secara jasmani di bumi ini, panah2 mereka, yang sebetulnya dimaksudkan secara khusus untuk Dia, menyerang pengikut2Nya. Adalah dalam arti ini dimana semua orang yang sungguh2 percaya ada di tempatNya menyuplai apa, sebagaimana musuh2 itu melihatnya, yang kurang dalam penderitaan yang telah Yesus tanggung. Penderitaan Kristus meluap / melimpah kepada kita.
 

VI) Penyalahgunaan terhadap kata-kata ‘Sudah selesai’ ini.

 
Spurgeon: Seseorang suatu kali berkata secara jahat: ‘Jika Kristus telah menyelesaikannya, sekarang tidak ada apa-apa lagi yang harus aku lakukan, kecuali melipat tanganku, dan tidur’. Itu merupakan ucapan dari setan, bukan dari orang kristen! Tidak ada kasih karunia dalam hati pada waktu mulut bisa berbicara seperti itu. Sebaliknya, anak Allah yang sejati berkata: ‘Apakah Kristus telah menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Kalau demikian beri tahu aku pekerjaan apa yang bisa aku lakukan untuk Dia’. ... Jika Kristus telah menyelesaikan pekerjaan untukmu yang tidak bisa engkau lakukan, sekarang pergilah dan selesaikan pekerjaan untuk Dia untuk mana engkau diberi hak dan ijin untuk melakukannya. ... Apakah Ia telah menyelesaikan pekerjaanNya untuk aku? Maka aku harus bekerja bagi Dia, dan aku harus bertekun sampai aku menyelesaikan pekerjaanku juga; bukan untuk menyelamatkan diriku sendiri, karena semua itu sudah terjadi, tetapi karena aku sudah selamat. Sekarang aku harus bekerja untuk Dia dengan seluruh kekuatanku; dan jika datang sesuatu yang membuat kecil hati, jika datang penderitaan, jika datang perasaan lemah dan lelah, hendaklah aku tidak menyerah padanya; tetapi, sebagaimana Ia maju terus sampai Ia bisa berkata: ‘Sudah selesai’, hendaklah aku juga maju terus sampai aku juga bisa berkata: ‘Aku telah menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaku untuk dilakukan’.

-AMIN-

Source :