Kamis, 30 September 2010

Janganlah Kamu Berhutang Apa -apa Kepada Siapapun Juga

Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong



(Rom 13:8)  Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.


Tuhan berkata kepada Abraham ketika ia berumur sembilan puluh sembilan tahun, “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” (Kej. 17:1). “Akulah Allah Yang Mahakuasa” di dalam bahasa Ibrani adalah El-Shaddai. El-Shaddai dimengerti sebagai kelimpahan, seperti seorang dewa daripada orang Kanaan yang dikisahkan sebagai seorang ibu yang memiliki banyak payudara. Tetapi El-Shaddai ialah Allah sendiri, bukan dewa itu. Dan Allah berkata, “Aku Mahakuasa dan Aku bisa memberikanmu segala sesuatu. Sebab itu, engkau harus menjadi orang yang sempurna di hadapan-Ku.” Waktu Bapa mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dalam dunia, Yesus berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat. 5:48). Baik dalam PL maupun PB, Tuhan menuntut manusia untuk menjadi sempurna.Ada dua pertanyaan patut kita ajukan.

Yang pertama, mungkinkah manusia menjadi sempurna dan hidup sempurna? Konfusius mengatakan bahwa tidak ada kebajikan yang lebih besar daripada orang yang berbuat salah, lalu mengaku, lalu berubah. Tidak ada orang yang tidak berbuat salah, karena itu berarti tak mungkin ada orang yang sempurna. Jikalau tak mungkin, lalu mengapa Tuhan menuntut orang untuk menjadi sempurna? Mungkinkah manusia sempurna? Tidak! Tidak ada seorang pun dalam sejarah manusia yang dapat menjadi sempurna dalam moral, karakter, dan keadilan.

Pertanyaan kedua, apabila tidak ada kemungkinan untuk mencapai kesempurnaan, mengapa Tuhan menuntut suatu hal yang tidak logis? Jika tidak ada orang yang mungkin mencapai kesempurnaan, kenapa Tuhan menuntut manusia untuk menjadi sempurna? Ini tidak logis dan tidak masuk akal. Jawabannya, jika dalam PL, karena progressive revelation, memang belum sempurna. Tetapi dalam PB pun Yesus menuntut kita untuk sempurna. Akhirnya, kita melihat tokoh-tokoh dalam PB melakukan dosa dan merasa diri berdosa. Tidak ada orang yang sempurna, bukan? Tetapi ini tuntutan Tuhan.

Kalau begitu, sempurna memiliki arti yang lebih dalam dari pikiran kita yang terikat oleh dosa. Kesempurnaan bukan sesuatu yang utuh sempurna, yang kalau tidak utuh berarti tidak sempurna. Dalam Filipi pasal 3, Paulus mengajak orang sempurna yaitu orang Kristen untuk bermental merasa tidak sempurna. Ini namanya paradoks. Paradoks berarti kelihat konflik, tetapi sebenarnya tidak. Kelihatan tidak harmonis, tetapi sebenarnya harmonis.

Apa paradoksnya? Yaitu orang sempurna harus selalu bersedia mengaku bahwa dirinya tidak sempurna. Orang yang tidak sempurna dan tidak mengaku dirinya tidak sempurna, berpura-pura sempurna, akan terus tidak sempurna, dan akhirnya tidak mungkin sempurna. Orang yang tidak sempurna, namun mengaku bahwa dirinya tidak sempurna, selalu mengkoreksi diri untuk menuju kesempurnaan, akhirnya menjadi sempurna. Orang yang rendah hati tidak merasa dirinya rendah hati. Sayangnya, orang yang sombong tidak pernah sadar dia sombong. Maka dalam Filipi 3, Paulus berkata. “Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna... Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian.” (Flp 3:12; 15).

Saya pernah berkotbah mengenai kesempurnaan sebanyak empat kali di Amerika, yaitu The perfection in the original creation; The perfect lost after the fall; The perfection in Jesus Christ as a promise; dan The perfection after eternity totally redeemed. Inilah empat tahap dari teologi Agustinus, yaitu pada permulaan ialah posse peccare, posse non peccare (bisa berdosa, bisa tidak berdosa), kemudian setelah manusia jatuh, non posse non peccare (tidak bisa tidak berdosa), setelah ditebus oleh Kristus, posse non peccare (bisa tidak berdosa), dan setelah disempurnakan oleh Kristus dalam kekekalan, non posse peccare (tidak bisa berdosa).

Mari kita mengerti Kitab Suci dengan tuntas dan memegang teologi yang ketat. Hanya dalam teologi Reformed kita dapat mempelajari kebenaran. Hargailah semua ini, yaitu pengertian-pengertian yang bermutu dan mendalam yang diwarisi dari para nabi dan rasul, dari Yesus dan Paulus, dari Agustinus dan Calvin, karena disinilah kita bisa mendapat pengertian yang paling tuntas, jernih, dan baik.

Paulus berkata, “Aku merasa diri tidak sempurna, aku hanya menuju terus kepada sasaran yang terakhir yaitu Kristus sebagai telos” (Flp. 3:14). Telos berarti the ultimate goal. Telos dalam filsafat Latin berarti the highest good. Who is the highest good? The highest good is only in the only begotten Son of God, Jesus Christ. Kita dituntut untuk menjadi sempurna, namun kita berada dalam keberdosaan. Karena itu kita melihat ada perbedaan kualitas di dalam teologi John Wesley dari teologi John Calvin.  Kesempurnaan bagi John Wesley merupakan asumsi apabila manusia suci 100% di dunia. Kesucian bagi Calvin ialah hal yang tidak mungkin, namun kita harus terus menuntut dengan kualitas kesempurnaan. The quality and mentality of perfection as the basis. To achieve the quality of perfection in the Scripture is not easy. Itu sebabnya, kita harus selalu mengaku apabila kita tidak sempurna, berdosa, dan perlu belajar terus.

Dengan demikian, kerendahan hati dan keadaan memuliakan Tuhan menjadi mungkin. Apabila tidak ada kerendahan hati yang memegang kualitas kesempurnaan dan mengaku diri tidak sempurna, seseorang tidak mungkin rendah hati, selalu sombong, menghina orang lain, lalu merebut kemuliaan Tuhan Allah. Apabila orang-orang Kristen tidak rendah hati,  gereja-gereja pasti akan selalu bertarung dan manusia pasti saling menghina. Perdamaian dan saling mengasihi tidak mungkin tercapai. Sebab itu, Paulus dalam Roma 13:8 mengatakan, “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”

Saya dilahirkan dalam kondisi yang susah. Ibu saya pernah mengatakan, “Sekarang miskin, tidak apa-apa. Namun, jangan sampai hati menjadi miskin. Kantong boleh kosong, jantung tidak boleh kosong. Tidak ada uang, itu soal kecil. Tidak ada niat perjuangan, itu soal besar.” Saya ingat terus dari kecil, dalam kondisi sesusah apapun, tidak boleh meminjam uang. Lalu ketika saya membaca Roma 13:8, saya mengerti ini Firman Tuhan, yaitu jangan berhutang di dalam hal apapun kepada siapapun, tetapi hanya dalam cinta kasih, harus selalu merasa berhutang dan harus membayar.

Apabila kita merasa kurang memberi kasih, kita akan selalu menuntut diri agar tidak boleh sembarangan, tidak boleh sombong, harus rendah hati, dan membayar harga untuk menolong orang lain. Apabila engkau tidak pernah menuntut diri, hanya menuntut dari orang lain, Konfusius pun mengatakan bahwa engkau orang kecil. Di dalam filsafat Konfusius, manusia dibagi di dalam dua lapisan, gentleman dan little man. Gentleman is seeking after righteousness, little man is seeking for profit. Orang kecil, demi mencari untung, membunuh orang. Tetapi orang besar tidak peduli untung rugi pribadi, hanya mementingkan bagaimana melaksanakan keadilan dan kebenaran. Orang besar menuntut diri, orang kecil menuntut orang lain.

Di dalam gereja, kita juga melihat dua macam orang Kristen. Ada orang yang selalu merasa diri penting, sedangkan ada orang Kristen yang selalu merasa kurang mencintai Tuhan, berkorban, dan menyangkal diri, dan harus lebih melayani. Cinta yang tidak pernah merasa cukup adalah cinta yang selalu berkorban. Apabila seseorang merasa dia kurang melayani, maka dia akan melayani terlebih dahulu. Selalu ingin bersumbangsih, ini orang Kristen. Namun ada orang yang tidak mau melayani, tetapi masih ingin dihargai dan membuat orang lain melihat kepada dirinya, bukan kepada Tuhan, betapa buruknya hati orang tersebut. Di dalam melayani, marilah kita belajar bagaimana merendahkan diri dan meninggikan Kristus. Yohanes Pembaptis berkata bahwa Kristus harus semakin besar, tetapi ia harus semakin kecil (Yoh. 3:30).

Kenapa saya, meskipun sudah tua, melayani lebih berat daripada orang lain? Karena saya tahu bahwa saya telah diberi banyak berkat, bakat, dan karunia. Alkitab mengatakan yang diberi banyak, dituntut banyak (Luk. 12:48). Yang diberi sedikit, dituntut sedikit. Apabila saya tidak bekerja lebih berat, bagaimana saya menghadapi Tuhan nanti? Saya tidak merasa orang berhutang kepada saya, saya merasa saya berhutang kepada dunia dan orang lain. Di dalam cinta kasih, harus selalu merasa diri berhutang, baru kita bisa menuntut diri, menyangkal diri, dan minta diri untuk berkorban banyak bagi orang lain. Dunia akan mendapatkan berkat dari orang seperti ini. Itu sebab saya mengambil tiga langkah untuk menjelaskan kesempurnaan. Pertama, barangsiapa yang merasa diri sempurna, pasti tidak sempurna. Kedua, barangsiapa yang meanggap diri tidak sempurna, mungkin dia memang belum sempurna. Ketiga, barangsiapa yang sempurna, pasti tidak pernah menganggap diri sempurna. No one is perfect, only God is perfect.

Kalau demikian, apa artinya sempurna di dalam Kitab Suci menurut teologi Reformed? Apabila John Wesley menyimpulkan bahwa kita di dunia bisa mencapai kesempurnaan, maka menurut teologi Reformed, kita tidak mungkin mencapai kesempurnaan, namun kita harus menjadi orang sempurna. Apa artinya hal ini? Pertama, perfection in quality. Seekor ayam kecil sempurna karena merupakan ayam asli dan memiliki kesempurnaan ayam. Setiap orang jangan melihat orang lain lebih hebat dan kaya, namun harus bisa menuntut kesempurnaan yang telah diberikan oleh Tuhan sebagai the seed of the essential foundation of perfection. Setiap orang memiliki kesempurnaan dalam kualitas. Jangan menghina diri. Kita harus menggali diri kita sendiri menurut kualitas kesempurnaan sebagai potensi yang telah Tuhan berikan.

Kedua, kita harus memiliki motivasi kesempurnaan, the motivation of perfection. Maksudnya, kita harus memiliki suatu motivasi yang jelas, suatu hati yang murni dan tidak ada embel-embel lain ingin menjadi sempurna. This motivation becomes the greatest impulse in your efforts. Manusia yang memiliki potensi namun tidak memiliki motivasi susah sekali. The quality of perfection has been given and implanted in everybody. Namun, motivasi kesempurnaan harus dicari dan dipupuk oleh masing-masing orang.

Ketiga, the progressive perfection. Di dalam mencari kesempurnaan, harus maju. Maju sedikit-sedikit, meskipun perlahan, harus maju terus. Aesop Fables mengajarkan bahwa kura-kura bisa menang daripada kelinci karena kura-kura maju terus, sedangkan kelinci tidur. Ini merupakan pengajaran yang sangat besar. Jangan mengira diri hebat. Kebanyakan anak pintar menjadi anak malas, karena dia sombong dan tidak menjalankan tugas dengan rajin. Kebanyakan orang sukses adalah orang yang ulet dan tekun. The quality of perfection as the seed of perfection. The motivation of perfection as the impulse, the driving power. The perfection of achievement slowly, step by step, as perfection of progress.

Keempat, the perfection of always living upon God and His promises. Our God is God Almighty, the living God, the God of promises. What is promise? Istilah promise dalam bahasa Latin mempunyai dua arti. Pertama, sebelum, dan kedua, janji. Sebelum terjadi suatu misi, diberi janji terlebih dahulu. Promise can be divided into two parts, pre- and mission. Before God grant you a mission, He first tells what it is going to be. Dengan iman melihat suatu kemungkinan, maka terlihat sebelum misi. Itu yang namanya pre-misi, promise.

Saya bersyukur saya telah memikirkan banyak hal jauh-jauh hari. Saya tidak hidup dalam dunia ini dengan sia-sia dan hidup foya-foya. Meskipun saya telah tua dan akan menjadi tambah tua, tidak apa-apa. The growth inside is better than the decay outside. Waktu di luar semakin tua dan jelek, Paulus berkata, hati semakin diperbarui. Waktu tua saya akan menjadi orang yang mengeluarkan mutiara-mutiara, karena saya memupuk bijaksana. Progressive perfection is the goal as our telos. Uncompromised, we go forward, with our effort and struggle and with the promise of God and with the hope and hold on Him to guide us. Orang tua yang selalu berbicara hal yang sama akan tidak disukai. Orang muda yang berbicara hal yang sama berarti sudah tua. The secret of keeping you young is always speaking and thinking something fresh, inspiring others.

Puji Tuhan, Alkitab mengatakan bahwa kita bisa sempurna. Sasaran tidak boleh terlalu rendah, harus tinggi. Semakin tinggi, semakin merambat, terus naik. Sukarno mengatakan, “Jangan memiliki sasaran di bumi, harus memiliki sasaran di langit. Harus mempunyai ide yang paling tinggi di langit. Kalau bisa, di langit lapisan ketujuh! Apabila tidak bisa capai, hanya bisa dilapisan pertama, toh di langit.” Banyak anak muda hidup tidak ada sasaran, hidup untuk foya-foya. Hidup akan hancur. Milikilah sasaran dan berkatalah, “God, I want to have goal that high, I want to achieve that high.”

I am not joking. I have very high goals, I want to achieve and achieve. Setiap tahun adalah aset saya untuk maju. Setiap kalori dalam hidup saya adalah aset untuk mewujudkan apa yang Tuhan mau saya laksanakan di dalam hidup saya. Biarlah semua anak muda di GRII belajar dari orang tua yang sekarang berdiri di depan, karena dia belajar bagaimana mencapai sasaran yang tinggi. Paulus berkata, “Aku tidak berhenti-henti menuntut mencapai tujuan yang dipanggil Tuhan dari atas bagi diriku dan sasaranku ialah Yesus Kristus.” Saya harap malam ini kita mendengar Firman Tuhan dan belajar menjadi orang yang tidak puas diri, merasa diri kurang, tidak pernah merasa sempurna, maka mau maju. The quality in perfection as a potential, with a motivation to be perfect, and with the progress, step by step growth to be perfect, and with a high goal with Jesus Christ as the model of our perfection, kita akan menjadi orang Kristen yang selalu maju. Start from today, ask God to guide you.



Bentuk MP3 : download


Sumber : http://www.griimelbourne.org/node/188

Filsafat Pelayanan

Oleh : Pdt. Dr. Stephen Tong


Pada waktu kita melihat zaman dalam konteks pelayanan kita, dapat dikatakan bahwa zaman ini adalah zaman yang selalu berubah, tidak sama dengan zaman yang dahulu maupun yang berikutnya. Suatu zaman selalu mempunyai tanda, semangat dan warna tersendiri yang berbeda dari zaman sebelumnya. Memang, pada waktu kita melihat zaman dalam kehidupan, kita lihat adanya suatu culture yang sebenarnya berubah secara drastis. Di dalam hal ini juga, generasi Saudara adalah suatu generasi yang sangat unik, karena kita berada dalam satu peralihan dari suatu culture, dan mungkin kita sendiri, selama melaluinya, tidak menyadarinya. Dalam zaman kehidupan Saudara ini, Saudara merupakan saksi dari berlangsungnya suatu zaman dan juga berakhirnya suatu zaman, masuk menjadi zaman yang baru.

Zaman pertama adalah zaman modern. Zaman kedua adalah zaman postmodern atau pasca-modern. Secara unik, Saudara berada dalam tengah peralihan suatu zaman. Hal ini merupakan suatu yang sangat besar dalam sejarah, karena sejarah pemikiran modern sudah berlangsung selamai 200 tahun. Saudara berada dalam perbatasan akhir dari zaman modern dan akan melangkah dalam suatu zaman yang baru, yaitu zaman postmodern.

Tetapi, kita perhatikan, zaman adalah zaman yang berubah, mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tetapi bagaimana dengan pelayanan gereja kita? Sering kali kita melihat bahwa pelayanan kita justru tidak berubah dari waktu ke waktu. Zaman terus berubah, tetapi pelayanan kita sebagai orang Kristen tidak mengalami perubahan yang berarti. Sehingga gereja sangat lambat dan tidak peka dalam mengantisipasi semangat zaman yang berubah. Kita tidak memperhatikan persoalan itu.

Ada kata-kata yang menyindir orang-orang pada zaman ini: if you are not confuse, you probably don’t know what is happening; Jikalau kamu tidak bingung, mungkin kamu tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jika Saudara tidak bingung melihat semangat, dan apa yang sedang berlangsung pada zaman ini, tidak berarti bahwa Saudara melihat/memperhatikan zaman ini, melainkan Saudara tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Pada waktu kita melayani, kita tidak menyadari bahwa zaman sudah berubah, sehingga pelayanan kita semakin lama semakin menurun. Dalam kesempatan sharing antar-gereja nanti*, kita bisa share satu sama lain mengenai pelayanan gereja kita. Mungkin sebagian gereja mengalami penurunan, sebagian gereja mengalami kemajuan. Kita akan melihat faktor-faktornya.

Kalau pelayanan kita menjadi sesuatu yang menurun, maka ini harus membuat kita berpikir: Kenapa orang-orang tidak datang ke persekutuan pemuda? Apa yang harus kita lakukan? Pada akhirnya, yang kita lakukan untuk pelayanan kita adalah bersaing dengan dunia. Bagaimana bersaing dengan dunia? Misalnya: dunia mempunyai bioskop, maka kita juga membuat pertunjukan film. Tetapi bedanya kalau bioskop dapat menarik banyak orang, tetapi film yang kita putar, misalnya Jesus in Campus Crusade, maka seluruh jalan cerita film itu sudah dapat ditebak, sehingga membuat orang lain merasa lebih baik nonton di bioskop.

Jadi apa yang kita lakukan di komisi pemuda adalah bersaing dengan dunia. Mungkin satu saat Saudara berhasil dengan membuat suatu acara yang sangat menarik, misalnya membuat suatu pertunjukan kejutan.

Dari semua acara yang menarik itu, pasti ada acara yang kurang menarik, dan ada acara yang lebih menarik dari acara-acara menarik yang lainnya. Hal itu membuat kita mati-matian dengan tak habis-habisnya berpikir bagaimana membuat suatu acara yang lebih menarik dari acara yang sebelumnya, yang sudah menarik itu. Maka akhirnya, kita tidak akan mampu dan tidak mungkin bekerja sepenuh hidup kita hanyak untuk acara komisi pemuda itu. Akhirnya kita terpuruk pada kesulitan pelayanan. Semakin lama semakin lemah, dan akhirnya persekutuan pemuda kita juga semakin lama semakin merosot. Dalam keadaan seperti demikian, apa yang harus kita lakukan?

Ada satu hal yang harus kita lakukan, yaitu: KEMBALI KE DASAR, back to basics. Kita tidak mungkin bersaing dengan entertainment yang ditawarkan oleh dunia, maka kita harus kembali kepada apa yang Tuhan ingin kita lakukan di dalam kehidupan. Kita harus kembali kepada hal tersebut.

Kita lihat di Pengkhotbah 1:4-8. Kita melihat bahwa Pengkotbah memperhatikan hidup manusia hanya sekedar sebagai lingkaran, yang saya istilahkan, lingkaran kesia-siaan. Semua perputaran dalam alam itulah yang dilihat oleh Pengkotbah sebagai suatu lingkaran kesia-siaan. Dalam ayat 8 dikatakan segala sesuatu menjemukan, karena Pengkotbah melihat segala sesuatu adalah pengulangan dari apa yang pernah terjadi, meskipun tidak selalu persis, tetapi ada a continual beginning, suatu permulaan yang sama terus-menerus, sehingga menjadi suatu lingkaran kesia-siaan.

Manusia dalam proses kehidupannya, dari lahir hingga ia meninggal, kemudian diteruskan ke generasi berikutnya, tidak pernah dapat terlepas dari pola pengulangan yang sama, yang dikatakan Pengkotbah sebagai lingkaran yang menjemukan. Satu-satunya jalan untuk menerobos lingkaran kesia-sian ini adalah dengan melakukan Linearisasi Kehidupan. Artinya di dalam kehidupan, kita tidak hanya berjalan mengikuti lingkaran-lingkaran dalam kehidupan, tapi kita juga berjalan menuju ke sebuah tujuan yang ingin kita capai, dan tujuan yang ingin kita capai adalah CHRIST-LIKENESS, menjadi serupa dengan Kristus. Inilah tujuan utama dari kehidupan orang Kristen dalam suatu lingkaran kehidupannya, di mana ia telah berjumpa dengan Kristus (Roma 8:29). Itulah yang seharusnya menjadi tujuan setiap pribadi yang telah ditebus.

Pada waktu kita bersama-sama mempunyai tujuan yang sama sebagai orang Kristen dan pelayan Kristus dalam komisi pemuda, Saudara harus dapat berperan sebagai fasilitator pertumbuhan orang lain dalam mencapai Christ-likeness. Bagaimana dan hal-hal apa yang harus kita sediakan sebagai aktivis komisi pemuda untuk menolong anggota-anggota kita ini agar bisa menjadi orang-orang yang serupa dengan Kristus?

Untuk itu, kita kemudian melihat satu hal: Spiritual Formation. Pada waktu kita ingin menjadi serupa dengan Kristus, kita ingin mencapai Total Spirituality. Artinya dalam persekutuan pemuda kita tidak mengkotak-kotakan pembinaan anggota kita. Kita tidak hanya membina mereka hanya sekedar agar mereka mengerti firman Tuhan saja, bukan hanya bersifat sebagian saja, tetapi secara total, mencakup keseluruhan kehidupan pribadi mereka di dalam mereka berjalan menuju keserupaan dengan Kristus.

Hal yang dapat kita wujudkan dalam Total Spirituality adalah:
1.   Knowing and Experiencing God in an Intimate Relationship.
2.   Holistic Development toward Holiness and Christ-likeness.
3.   Obeying God and Doing the Work of His Kingdom.

Saya merasakan hal ini merupakan perumusan yang bersifat komprehensif, karena dalam pelaksanaan semuanya ini meliputi: orang itu bertumbuh, mendapatkan suatu pengetahuan, bersifat holistik, menyeluruh.

Dalam ketiga poin tersebut dapat bisa diringkas lagi menjadi:
1.    Knowing
2.    Being
3.    Doing

Bruce Powers melakukan pembagian pertumbuhan hidup manusia berdasarkan usia:
1.   Usia 0-6 tahun: mengalami fase yang disebut fase nurture.
Pada waktu itu, orang tidak terlalu memikirkan dan memperhatikan arti hidup, the meaning of life. Pada fase ini, ia memperhatikan kasih dari orangtuanya dan orang-orang yang merawatnya. Sebenarnya orang tersebut tidak begitu memperhatikan perkataan orangtuanya, tetapi yang diperhatikan adalah apakah orangtua saya memperhatikan saya atau tidak.

2.    Usia 7-18 tahun, disebut sebagai fase indoktrinasi.
Pada usia ini, seseorang mulai diberikan isi iman. Misalnya: seorang anak sebelum makan harus berdoa.

3.    Usia 19-27 tahun, disebut sebagai fase reality testing.
Pada usia ini, seseorang menguji pengetahuan dan teori yang didapatnya dari fase indoktrinasi, bagaimana orang tersebut membuatnya nyata dalam kehidupannya.

4.   Usia 28-35 tahun, orang melakukan making choices.
5.   Usia 36 tahun ke atas, orang mengalami active devotion.
Pada waktu inilah seseorang merasa ia sudah mantap atas pilihan dari pengetahuan dan teori dalam hidupnya, dan secara aktif melakukan kepercayaannya.

Jadi, tahap usia yang paling mudah untuk dimenangkan adalah usia 7-18, pada saat seseorang masih mengalami fase indoktrinasi. Yang paling disulit di-Injili adalah orang yang berusia 36 tahun ke atas, karena di dalam usia ini orang tersebut merasakan segala sesuatu sudah ia dapatkan, jalankan, uji, pengalaman hidupnya sudah berbicara, dan segala sesuatu itu sudah membuktikan bahwa apa yang ia jalani dan percayai saat ini adalah sesuatu yang benar.

Yang dikatakan oleh Bruce Powers ini sebenarnya meliputi ketiga hal tadi: Knowing, Being dan Doing. Dalam usia 7-18 tahun, pada saat inilah proses Knowing terjadi. Dalam usia 19-27 tahun, ia mengalami proses Being. Dan pada waktu seseorang menjadi active devotion, ia sedang melakukan sesuatu (Doing).

Bukan berarti jika seseorang pada usia tertentu, ia berada pada tahapan tertentu pada usia tersebut. Misal: jika usia orang itu 19 tahun, maka tidak berarti ia berada dalam tahap Being. Tahap Knowing, Being, dan Doing ini merupakan suatu lingkaran yang terus berulang dalam kehidupan kita. Knowing saya akan diterjemahkan ke dalam Being, dan Being saya akan diterjemahkan ke dalam Doing. Pada waktu melakukan sesuatu, saya juga mengetahui sesuatu yang baru. Pada waktu saya mengetahui sesuatu yang baru, saya mencoba melakukan sesuatu yang baru. Pada waktu saya melakukan sesuatu yang baru, saya sedang menjadi Being yang baru. Hal ini merupakan suatu lingkaran dalam suatu kehidupan yang terus berulang, hingga kita mencapai tujuan kita, yaitu menjadi serupa dengan Kristus.

Di dalam perkembangan iman (faith development) inilah, sesuatu yang ingin kita capai adalah pertumbuhan di dalam wilayah Knowledge, Character, dan Doing. Di dalam pertumbuhan iman kita, kita ingin mempunyai pertumbuhan iman di dalam :
1.    Pengetahuan
2.   Being, yang diterjemahkan dengan character, dan
3.   Kehidupan aktivitas yang saya lakukan di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia.

Dengan semua ini, kita mengharapkan:
1.   Adanya suatu perubahan yang berelasi dengan pengajaran Alkitab.
Artinya pertumbuhan iman saya adalah pertumbuhan yang positif, yang bersesuaikan dengan pengajaran firman Tuhan, yang sudah saya gumulkan, mengerti, dan menyatukan diri dengan the unique life of each individual. Tiap orang adalah unik. Rencana Tuhan adalah rencana yang unik bagi setiap kita, maka di dalam pertumbuhan iman seseorang, Tuhan menginginkan agar setiap orang boleh bertumbuh ke arah di mana memang Tuhan menghendaki, supaya ia dapat bertumbuh sesuai dengan keunikannya masing-masing. Misal: talenta yang diberikan Tuhan memiliki keunikan masing-masing. Dalam keunikan masing-masing, kita mempunyai pertumbuhan yang terus-menerus di dalam kehidupan kita.
Kita tetap mempunyai satu pertumbuhan di dalam Knowing, Being, dan Doing, sehingga kita mengharapkan suatu perubahan yang nyata bagi setiap orang yang datang bersekutu di persekutuan pemuda kita. Misalnya: ada orang yang iri hati, orang yang sedang bergumul dengan dosanya; kita mengharapkan ada perubahan terjadi pada dirinya. Bukan sekedar suatu acara berlangsung dengan sukses.

2.    Bagaimana kita dapat mengevaluasi pelayanan kita berhasil atau tidak?
Yaitu dengan melihat apakah terjadi perubahan pada hidup seseorang. Kalau ada individu-individu yang berubah dalam sebuah gereja, maka gereja sebagai gambaran tubuh Kristus pun akan menjadi gambaran yang terus-menerus mengalami perubahan dan pertumbuhan, yang menuju kepada keserupaan dengan Kristus secara keseluruhan. Pada waktu kita berada di gereja, kita tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dunia tawarkan kepada kita, tetapi sebaliknya kita mengharapkan adanya perubahan.
Saya boleh mengharapkan perubahan terjadi di dalam kehidupan seseorang, sama halnya pada waktu Saudara datang ke tempat ini sebagai individual. Pada waktu kita menyelesaikan tahun 1998 dan memasuki tahun yang baru, perlu kita tanyakan: Adakah perubahan yang terjadi pada diri saya? Apakah sepuluh tahun sekarang dengan sepuluh tahun yang dulu adalah saya yang tetap sama? Dengan kata lain, apakah tidak ada perubahan yang terjadi dalam hidupku? Pelayanan kita harus terus mengarah kepada hal ini, yaitu Expecting a Change, mengharapkan terjadinya perubahan. Meskipun saat ini kita mempunyai banyak kelemahan, sesuai dengan berjalannya waktu, kita harapkan ada perubahan-perubahan yang terus terjadi dalam kehidupan kita, dengan demikian kita semakin lama semakin menjadi serupa dengan Kristus.

3.    Kalau betul setiap kita mempunyai suatu core (inti) dan visi pelayanan yang jelas dan boleh dipakai Tuhan untuk merubah kehidupan orang-orang, pada waktu kemudian semuanya berhasil, dari waktu ke waktu terus terjadi perubahan-perubahan di dalam kehidupan mereka, maka kita akan melihat gereja masa depan adalah gereja yang gemilang.
Kalau kita tidak terjerumus ke dalam segala sesuatu yang menarik, yang ramai, yang tidak kalah bersaing dengan dunia, kita akan melihat gereja abad ke-21 menjadi gereja yang terpuruk. Mungkin gereja tersebut akan terjun ke dalam sekularisme yang sama sekali tidak mempunyai daya tarik, karena justru apa yang kita lakukan adalah sama dengan apa yang dunia tawarkan.

Kita semua, bersama-sama harus yakin dalam pelayanan dan visi yang jelas, yaitu ingin membawa mereka untuk menjadi serupa dengan Kristus. berdasarkan itu, akan ada perubahan dan pertumbuhan yang terjadi dalam Knowing, Being, dan Doing melalui semua yang kita kerjakan sepanjang tahun di dalam kehidupan pribadi kita dan orang lain yang kita layani. Pada suatu waktu nanti kita boleh bersyukur: Gereja masa depan, apa pun yang terjadi, sekalipun kita memasuki masa penganiayaan di mana gereja kemudian ditekan, mungkin penginjilan tidak boleh dilakukan, akan tetap yakin di dalam imannya. Kita berlomba dengan waktu, dalam waktu tiga tahun kita mendidik orang-orang, sehingga betul-betul terjadi perubahan yang sungguh di dalam kehidupannya. Dengan demikian kita boleh yakin, apa pun yang terjadi di abad ke-21, kita akan dapat menghadapinya. Gereja Tuhan tidak dapat dihancurkan dan kita dapat tetap berdiri tegak, karena kita mempunyai tujuan yang jelas dalam pelayanan kita.

Ingat, engkau adalah masa depan gereja. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirimu, yang membuat engkau semakin berakar dan terus bertumbuh, menjadi organisme yang tidak mati adalah masa depan yang engkau tanamkan dalam gereja pada abad mendatang. Kalau engkau menanam pohon yang mati, maka gereja yang akan datang adalah gereja yang mati. Kalau engkau menanam iman yang hidup, maka gereja masa depan akan hidup. Gereja masa depan ada di atas pundakmu, langkahmu, tindakanmu. Gereja masa depan ada di tanganmu.

Saya sangat mengharapkan di dalam seluruh sesi NYC (National Youth Convention) ini, setelah kita mendapat menjelasan mengenai apa yang harus kita lakukan di dalam Knowing, Being, dan Doing, kita akan bersama-sama merumuskannya. Maka pada akhirnya, ada 400 orang boleh dipersatukan dalam satu visi pelayanan, dalam hal-hal yang dilakukan dengan jelas untuk masa yang akan datang; Bagaimana kita bisa bergandengan tangan, saling membantu, supaya apa yang kita pikirkan ini bisa terwujudkan di dalam gereja masing-masing dan terus memajukan gereja. Kita harapkan sesuatu yang besar terjadi di abad ke-21 ini, dengan Saudara-saudara sebagai orang-orang yang dipakai Tuhan di tempat Saudara berada. Engkau akan dipakai Tuhan menjadi pelopor untuk melihat hal ini sambil Saudara melayani dan bekerja. Kita boleh melihat semua itu diwujudkan.


Source : 
http://reformed.keysystem.us/index.php/2010/05/filsafat-pelayanan-pdt-stephen-tong/
artikel di Mimbar Reformed Injili Indonesia (MRII) Melbourne

Selasa, 14 September 2010

Orang Bijak Menurut Kitab Amsal (Relasi - 2)



( Lanjutan Relasi Orang Bijak )







b. Relasi Orang Bijak dengan keluarganya.


i. Relasi Orang Bijak dengan orang tuanya


1. Orang Bijak menghormati orang tuanya

Ayat Referensi :

(Pro 17:6)  Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
NIV : Children's children are a crown to the aged, and parents are the pride of their children.

Ayat ini dikontraskan dengan :

(Pro 30:17)  Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
NIV :  The eye that mocks a father, that scorns obedience to a mother, will be pecked out by the ravens of the valley, will be eaten by the vultures.

Bandingkan juga dengan :

(Pro 20:20)  Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap.
NIV :  If a man curses his father or mother, his lamp will be snuffed out in pitch darkness.

(Pro 30:11)  Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya.
NIV :  There are those who curse their fathers and do not bless their mothers;


2. Orang Bijak mendengarkan perkataan orangtuanya.

Ayat Referensi :

(Pro 23:22)  Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.
NIV :  Listen to your father, who gave you life, and do not despise your mother when she is old.

(Pro 1:8)  Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
NIV :  Listen, my son, to your father's instruction and do not forsake your mother's teaching.

(Pro 4:1)  Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
NIV :  Listen, my sons, to a father's instruction; pay attention and gain understanding.

Pro 6:20-24

(20)  Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
NIV :  My son, keep your father's commands and do not forsake your mother's teaching.

(21)  Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
NIV : Bind them upon your heart forever; fasten them around your neck.

(22)  Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
NIV :  When you walk, they will guide you; when you sleep, they will watch over you; when you awake, they will speak to you.

(23)  Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
NIV :  For these commands are a lamp, this teaching is a light, and the corrections of discipline are the way to life,

(24)  yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.
NIV :  keeping you from the immoral woman, from the smooth tongue of the wayward wife.


3. Orang Bijak adalah orang mencari dan memberikan : kemuliaan dan sukacita kepada orangtuanya.


a. Dengan kebijaksanaan yang dimilikinya.


Ayat Referensi :

(Pro 10:1)  Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
NIV :  The proverbs of Solomon: A wise son brings joy to his father, but a foolish son grief to his mother.

(Pro 15:20)  Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.
NIV :  A wise son brings joy to his father, but a foolish man despises his mother.

(Pro 17:21)  Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.
NIV :  To have a fool for a son brings grief; there is no joy for the father of a fool.

(Pro 17:25)  Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.
NIV : A foolish son brings grief to his father and bitterness to the one who bore him.

(Pro 19:13)  Anak bebal adalah bencana bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik.
NIV :  A foolish son is his father's ruin, and a quarrelsome wife is like a constant dripping.

(Pro 29:3)  Orang yang mencintai hikmat menggembirakan ayahnya, tetapi siapa yang bergaul dengan pelacur memboroskan harta.
NIV :  A man who loves wisdom brings joy to his father, but a companion of prostitutes squanders his wealth.


b. Dengan kebenaran dan keadilan yang dimilikinya.

Ayat Referensi :


Pro 23:15-16
 (15)  Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.
NIV : My son, if your heart is wise, then my heart will be glad;
(16)  Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.
NIV : my inmost being will rejoice when your lips speak what is right.

Pro 23:22-25

(22)  Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.
NIV :  Listen to your father, who gave you life, and do not despise your mother when she is old.

(23)  Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.
NIV :  Buy the truth and do not sell it; get wisdom, discipline and understanding.

(24)  Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.
NIV :  The father of a righteous man has great joy; he who has a wise son delights in him.

(25)  Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.
NIV :  May your father and mother be glad; may she who gave you birth rejoice!


c. Dengan kerajinan/ketekunan yang dimilikinya.

Ayat Referensi :


Pro 6:1-11

(1)  Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain;
NIV :  My son, if you have put up security for your neighbor, if you have struck hands in pledge for another,

(2)  jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu,
NIV :  if you have been trapped by what you said, ensnared by the words of your mouth,

(3)  buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;
NIV :  then do this, my son, to free yourself, since you have fallen into your neighbor's hands: Go and humble yourself; press your plea with your neighbor!

(4)  janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk;
NIV :  Allow no sleep to your eyes, no slumber to your eyelids.

(5)  lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat.
NIV :  Free yourself, like a gazelle from the hand of the hunter, like a bird from the snare of the fowler.

(6)  Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
NIV :  Go to the ant, you sluggard; consider its ways and be wise!

(7)  biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
NIV :  It has no commander, no overseer or ruler,

(8)  ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
NIV :  yet it stores its provisions in summer and gathers its food at harvest.

(9)  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
NIV :  How long will you lie there, you sluggard? When will you get up from your sleep?

(10)  "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" –
NIV :  A little sleep, a little slumber, a little folding of the hands to rest--

(11)  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
NIV :  and poverty will come on you like a bandit and scarcity like an armed man.

(Pro 10:5)  Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.
NIV :  He who gathers crops in summer is a wise son, but he who sleeps during harvest is a disgraceful son.


ii. Relasi Orang Bijak dengan istrinya


1. Orang Bijak adalah orang yang menghargai dan menghormati istrinya.


a. Sebagai anugerah/hadiah/karunia dari Allah.

Ayat Referensi
:

(Pro 18:22)  Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan TUHAN.
NIV :  He who finds a wife finds what is good and receives favor from the LORD.

(Pro 19:14)  Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang, tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.
NIV :  Houses and wealth are inherited from parents, but a prudent wife is from the LORD.


b. Seorang istri adalah mahkota kemuliaan bagi Oang Bjak.

Ayat Referensi :


(Pro 12:4)  Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
NIV :  A wife of noble character is her husband's crown, but a disgraceful wife is like decay in his bones.

Pro 31:10-31

(10)  Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
NIV :  A wife of noble character who can find? She is worth far more than rubies.

(11)  Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
NIV :  Her husband has full confidence in her and lacks nothing of value.

(12)  Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
NIV :  She brings him good, not harm, all the days of her life.

(13)  Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
NIV :  She selects wool and flax and works with eager hands.

(14)  Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
NIV :  She is like the merchant ships, bringing her food from afar.

(15)  Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
NIV :  She gets up while it is still dark; she provides food for her family and portions for her servant girls.

(16)  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
NIV :  She considers a field and buys it; out of her earnings she plants a vineyard.

(17)  Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
NIV :  She sets about her work vigorously; her arms are strong for her tasks.

(18)  Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
NIV :  She sees that her trading is profitable, and her lamp does not go out at night.

(19)  Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
NIV :  In her hand she holds the distaff and grasps the spindle with her fingers.

(20)  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
NIV :  She opens her arms to the poor and extends her hands to the needy.

(21)  Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
NIV :  When it snows, she has no fear for her household; for all of them are clothed in scarlet.

(22)  Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
NIV :  She makes coverings for her bed; she is clothed in fine linen and purple.

(23)  Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
NIV :  Her husband is respected at the city gate, where he takes his seat among the elders of the land.

(24)  Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
NIV :  She makes linen garments and sells them, and supplies the merchants with sashes.

(25)  Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
NIV :  She is clothed with strength and dignity; she can laugh at the days to come.

(26)  Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
NIV :  She speaks with wisdom, and faithful instruction is on her tongue.

(27)  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
NIV :  She watches over the affairs of her household and does not eat the bread of idleness.

(28)  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
NIV :  Her children arise and call her blessed; her husband also, and he praises her:

(29)  Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
NIV :  Many women do noble things, but you surpass them all.

(30)  Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
NIV :  Charm is deceptive, and beauty is fleeting; but a woman who fears the LORD is to be praised.

(31)  Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
NIV :  Give her the reward she has earned, and let her works bring her praise at the city gate.


2. Orang Bjak adalah orang yang memuji istrinya sendiri, bukan istri orang lain/perempuan lain.

Ayat Referensi :


(Pro 31:28)  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
NIV :  Her children arise and call her blessed; her husband also, and he praises her:


3. Orang Bjak percaya kepada istrinya.

Ayat Referensi :


(Pro 31:11)  Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
NIV :  Her husband has full confidence in her and lacks nothing of value.


4. Orang Bjak adalah orang yang setia kepada istrinya.

Ayat Referensi :


Pro 5:15-23

(15)  Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
NIV : Drink water from your own cistern, running water from your own well.

(16)  Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
NIV :  Should your springs overflow in the streets, your streams of water in the public squares?

(17)  Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
NIV :  Let them be yours alone, never to be shared with strangers.

(18)  Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
NIV :  May your fountain be blessed, and may you rejoice in the wife of your youth.

(19)  rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.
NIV : A loving doe, a graceful deer-- may her breasts satisfy you always, may you ever be captivated by her love.

(20)  Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?
NIV :  Why be captivated, my son, by an adulteress? Why embrace the bosom of another man's wife?

(21)  Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
NIV :  For a man's ways are in full view of the LORD, and he examines all his paths.

(22)  Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.
NIV :  The evil deeds of a wicked man ensnare him; the cords of his sin hold him fast.

(23)  Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
NIV :  He will die for lack of discipline, led astray by his own great folly.

Bandingkan dengan :

Mal 2:14-16

(14)  Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
NIV :  You ask, "Why?" It is because the LORD is acting as the witness between you and the wife of your youth, because you have broken faith with her, though she is your partner, the wife of your marriage covenant.

(15)  Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
NIV :  Has not the LORD made them one? In flesh and spirit they are his. And why one? Because he was seeking godly offspring. So guard yourself in your spirit, and do not break faith with the wife of your youth.

(16)  Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
NIV  :  I hate divorce, says the LORD God of Israel, "and I hate a man's covering himself with violence as well as with his garment," says the LORD Almighty. So guard yourself in your spirit, and do not break faith.

Bandingkan dengan perkataan Tuhan Yesus :

Mat 5:27-32

(27)  Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
NIV :  You have heard that it was said, 'Do not commit adultery.'

(28)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
NIV :  But I tell you that anyone who looks at a woman lustfully has already committed adultery with her in his heart.

(29)  Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
NIV :  If your right eye causes you to sin, gouge it out and throw it away. It is better for you to lose one part of your body than for your whole body to be thrown into hell.

(30)  Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
NIV :  And if your right hand causes you to sin, cut it off and throw it away. It is better for you to lose one part of your body than for your whole body to go into hell.

(31)  Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
NIV :  It has been said, 'Anyone who divorces his wife must give her a certificate of divorce.'

(32)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
NIV :  But I tell you that anyone who divorces his wife, except for marital unfaithfulness, causes her to become an adulteress, and anyone who marries the divorced woman commits adultery.

(Bersambung - Relasi Orang Bijak dengan anak-anaknya)


Sumber Penulisan :

- Artikel ini adalah artikel hasil adopsi outline dari TNIV Study Bible hal 1023 dengan beberapa penambahan ayat referensi.
- Buku Treasury of Scriptural Knowledge dalam program E-Sword

Selasa, 07 September 2010

Orang Bijak Menurut Kitab Amsal (Relasi - 1)

II.    Relasi Yang Dibangun Oleh Orang Bijak

a.    Relasi orang Bijak kepada Allah

i.    Orang Bijak memiliki rasa takut kepada Tuhan (Fears The Lord)

Ayat Referensi :

(Pro 1:7)  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
NIV :  The fear of the LORD is the beginning of knowledge, but fools despise wisdom and discipline.

(Pro 3:7)  Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
NIV:  Do not be wise in your own eyes; fear the LORD and shun evil.

(Pro 9:10)  Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.
NIV : The fear of the LORD is the beginning of wisdom, and knowledge of the Holy One is understanding.

(Pro 14:16)  Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.
NIV :  A wise man fears the LORD and shuns evil, but a fool is hotheaded and reckless.

Pro 14:26-27
(26)  Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
NIV :  He who fears the LORD has a secure fortress, and for his children it will be a refuge.

(27)  Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
NIV :  The fear of the LORD is a fountain of life, turning a man from the snares of death.

 
(Pro 15:33)  Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
NIV :  The fear of the LORD teaches a man wisdom, and humility comes before honor.


Bandingkan dengan :

(Pro 8:13)  Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
NIV :  To fear the LORD is to hate evil; I hate pride and arrogance, evil behavior and perverse speech.

(Pro 10:27)  Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.
NIV : The fear of the LORD adds length to life, but the years of the wicked are cut short.


(Pro 15:16)  Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
NIV :  Better a little with the fear of the LORD than great wealth with turmoil.

(Pro 16:6)  Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
NIV :  Through love and faithfulness sin is atoned for; through the fear of the LORD a man avoids evil.

(Pro 19:23)  Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.
NIV :  The fear of the LORD leads to life: Then one rests content, untouched by trouble.

(Pro 22:4)  Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
NIV :  Humility and the fear of the LORD bring wealth and honor and life.

(Pro 29:25)  Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.
NIV :  Fear of man will prove to be a snare, but whoever trusts in the LORD is kept safe.


ii.    Orang Bijak percaya kepada Allah. (Trust in The Lord)

Ayat Referensi :


(Pro 3:5)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
NIV :  Trust in the LORD with all your heart and lean not on your own understanding;

(Pro 16:3)  Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
NIV :  Commit to the LORD whatever you do, and your plans will succeed.

(Pro 16:20)  Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
NIV :  Whoever gives heed to instruction prospers, and blessed is he who trusts in the LORD.

Bandingkan Dengan :

(Pro 28:25)  Orang yang loba, menimbulkan pertengkaran, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan.
NIV :  A greedy man stirs up dissension, but he who trusts in the LORD will prosper.

(Pro 28:26)  Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.
NIV :  He who trusts in himself is a fool, but he who walks in wisdom is kept safe.


Bandingkan dengan Perkataan Kristus :

Joh 3:16-21
(16)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
NIV :  For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life.
(17)  Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
NIV :  For God did not send his Son into the world to condemn the world, but to save the world through him.

(18)  Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
NIV :  Whoever believes in him is not condemned, but whoever does not believe stands condemned already because he has not believed in the name of God's one and only Son.

(19)  Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
NIV :  This is the verdict: Light has come into the world, but men loved darkness instead of light because their deeds were evil.

(20)  Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
NIV :  Everyone who does evil hates the light, and will not come into the light for fear that his deeds will be exposed.

(21)  tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
NIV : But whoever lives by the truth comes into the light, so that it may be seen plainly that what he has done has been done through God."

(Joh 6:40)  Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
NIV :  For my Father's will is that everyone who looks to the Son and believes in him shall have eternal life, and I will raise him up at the last day."

(Joh 11:25)  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
NIV :  Jesus said to her, "I am the resurrection and the life. He who believes in me will live, even though he dies;

Joh 12:44-48
(44)  Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;
NIV :  Then Jesus cried out, "When a man believes in me, he does not believe in me only, but in the one who sent me.

(45)  dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
NIV :  When he looks at me, he sees the one who sent me.

(46)  Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
NIV :  I have come into the world as a light, so that no one who believes in me should stay in darkness.
(47)  Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.
NIV :  As for the person who hears my words but does not keep them, I do not judge him. For I did not come to judge the world, but to save it.

(48)  Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
NIV :  There is a judge for the one who rejects me and does not accept my words; that very word which I spoke will condemn him at the last day.

Joh 14:1-3
(1)  "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
NIV : Do not let your hearts be troubled. Trust in God; trust also in me.

(2)  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
NIV :  In my Father's house are many rooms; if it were not so, I would have told you. I am going there to prepare a place for you.

(3)  Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
NIV :  And if I go and prepare a place for you, I will come back and take you to be with me that you also may be where I am.


iii.    Orang bijak adalah orang yang setiap saat selalu memperhatikan dan memprioritaskan kehendak Tuhan.

Ayat Referensi :


(Pro 3:6)  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
NIV :  in all your ways acknowledge him, and he will make your paths straight.

Pro 16:1-3
(1)  Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.
NIV :  To man belong the plans of the heart, but from the LORD comes the reply of the tongue.

(2)  Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
NIV :  All a man's ways seem innocent to him, but motives are weighed by the LORD.

(3)  Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
NIV :  Commit to the LORD whatever you do, and your plans will succeed.


Bandingkan Dengan :

(Pro 21:30)  Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
NIV :  There is no wisdom, no insight, no plan that can succeed against the LORD.

Psa 37:23-26
(23)  TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
NIV :  If the LORD delights in a man's way, he makes his steps firm;

(24)  apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
NIV :  though he stumble, he will not fall, for the LORD upholds him with his hand.

(25)  Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
NIV :  I was young and now I am old, yet I have never seen the righteous forsaken or their children begging bread.

(26)  tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
NIV :  They are always generous and lend freely; their children will be blessed.

(1Co 10:31)  Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
NIV :  So whether you eat or drink or whatever you do, do it all for the glory of God.

(Col 3:17)  Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
NIV :  And whatever you do, whether in word or deed, do it all in the name of the Lord Jesus, giving thanks to God the Father through him.

(Col 3:23)  Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
NIV :  Whatever you do, work at it with all your heart, as working for the Lord, not for men,


iv.    Orang Bijak adalah orang yang memilih jalan/hikmat Tuhan.

Ayat Referensi :


Pro 8:10-11
(10)  Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
NIV :  Choose my instruction instead of silver, knowledge rather than choice gold,

(11)  Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
NIV :  for wisdom is more precious than rubies, and nothing you desire can compare with her.

(Pro 17:24)  Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
NIV :  A discerning man keeps wisdom in view, but a fool's eyes wander to the ends of the earth.


Bandingkan dengan :

Pro 13:13-15
(13)  Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
NIV :  He who scorns instruction will pay for it, but he who respects a command is rewarded.

(14)  Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.
NIV :  The teaching of the wise is a fountain of life, turning a man from the snares of death.

(15)  Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.
NIV :  Good understanding wins favor, but the way of the unfaithful is hard.

(Pro 16:9)  Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
NIV :  In his heart a man plans his course, but the LORD determines his steps.

(Pro 19:21)  Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.
NIV :  Many are the plans in a man's heart, but it is the LORD's purpose that prevails.

(Pro 20:24)  Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?
NIV :  A man's steps are directed by the LORD. How then can anyone understand his own way?



v.    Orang Bijak adalah orang yang taat dan tunduk pada didikan/kedisiplinan dari Allah

Ayat Referensi :


Pro 1:2-3
(2)  untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,
NIV :  for attaining wisdom and discipline; for understanding words of insight;

(3)  untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
NIV :  for acquiring a disciplined and prudent life, doing what is right and just and fair;

Pro 2:1-9
(1)  Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
NIV :  My son, if you accept my words and store up my commands within you,

(2)  sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
NIV :  turning your ear to wisdom and applying your heart to understanding,

(3)  ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
NIV :  and if you call out for insight and cry aloud for understanding,

(4)  jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
NIV :  and if you look for it as for silver and search for it as for hidden treasure,

(5)  maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
NIV :  then you will understand the fear of the LORD and find the knowledge of God.

(6)  Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
NIV :  For the LORD gives wisdom, and from his mouth come knowledge and understanding.

(7)  Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,
NIV :  He holds victory in store for the upright, he is a shield to those whose walk is blameless,

(8)  sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.
NIV :  for he guards the course of the just and protects the way of his faithful ones.

(9)  Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.
NIV :  Then you will understand what is right and just and fair--every good path.

 (Pro 19:20)  Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
NIV :  Listen to advice and accept instruction, and in the end you will be wise.

(Pro 19:27)  Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan.
NIV :  Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words of knowledge.


vi.    Orang Bijak adalah orang yang mau mengakui dosa/kejahatan/kesalahan  yang diperbuatnya.

Ayat Referensi :


(Pro 28:13)  Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
NIV :  He who conceals his sins does not prosper, but whoever confesses and renounces them finds mercy.


Bandingkan Dengan :

Psa 51:1-5
(1)  Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
NIV :  For the director of music. A psalm of David. When the prophet Nathan came to him after David had committed adultery with Bathsheba. Have mercy on me, O God, according to your unfailing love; according to your great compassion blot out my transgressions.

(2)  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
NIV :  Wash away all my iniquity and cleanse me from my sin.

(3)  Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
NIV :  For I know my transgressions, and my sin is always before me.

(4)   Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
NIV :  Against you, you only, have I sinned and done what is evil in your sight, so that you are proved right when you speak and justified when you judge.

(5)   Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
NIV :  Surely I was sinful at birth, sinful from the time my mother conceived me.



(Bersambung - Relasi dari orang bijak)

Sumber Penulisan :
- Artikel ini adalah artikel hasil adopsi outline dari TNIV Study Bible hal 1023 dengan beberapa penambahan ayat referensi.
- Buku Treasury of Scriptural Knowledge dalam program E-Sword