Senin, 24 Mei 2010

Allah, Alkitab dan Yesus Kristus (Part 1)



Keberadaan Allah adalah suatu pra-anggapan yang penting bagi iman dan kehidupan kita. Bagi setiap anak-anak Tuhan, kita menerima kebenaran tentang Allah dengan iman kita. Dan iman ini bukanlah suatu iman yang buta, tetapi berdasarkan bukti dan bukti ini pertama-tama terdapat didalam Alkitab sebagai Firman Allah. Dan pada Alkitab, keberadaan Allah sudah berbentuk sebagai pra-anggapan didalam ayat paling pertama pada Alkitab : Kej 1:1 -- Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam pernyataan ini sudah sangat jelas maknanya, bahwa Allah itu bukan hanya ada, namun Dia juga adalah Sang Pencipta serta Penopang dari langit dan bumi !! Wahyu Allah ini adalah dasar dari iman kita tentang keberadaan Allah. Tanpa iman, seseorang tidak mungkin percaya bahwa Allah itu ada, bahwa Allah itu Sang Pencipta, Allah itu Sang Penebus umatNya yang berdosa. Hanya dengan iman saja hal-hal ini dapat kita percaya.

Dr. Kuyper : Usaha untuk membuktikan keberadaan Allah tidak berguna, dan tidak akan berhasil. Usaha tersebut tak berguna apabila si pencari percaya bahwa Allah adalah pemberi pahala kepada mereka yang mencari Dia. Usaha ini adalah suatu upaya untuk memaksa seseorang yang yang tidak mempunyai iman melalui cara-cara argumentasi sampai tiba kepada suatu pengakuan dalam arti logis.

Berkhof : Tetapi harus diingat bahwa hanya melalui iman saja maka kita dapat menerima wahyu Allah dan mampu memiliki pemahaman yang benar kedalam isi iman itu.

Bandingkan dengan :
Joh 7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Hos 6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
1Co 1:20-21
(20) Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
(21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.

Ayat-ayat diatas ini dengan sangat jelas mengkonfirmasi bahwa banyak orang pikirannya pandai tetapi hati mereka telah menjadi bodoh. Sehingga tidak heran banyak orang-orang kaum intelektual sekuler yang pada saat ini meng-ilahkan rasio mereka dan mereka menganggap bahwa isme-isme diluar Kristen adalah jalan yang terbaik bagi iman kepercayaan mereka. Ada juga doktor-doktor Teologi yang menganggap bahwa Allah itu hanya ada diotak manusia, sehingga mereka beranggapan dengan menghilangkan Allah dalam otak mereka maka secara otomatis Allah pun hilang. Banyak juga diantara mereka yang menganggap bahwa Allah itu tidak ada, bahwa Allah itu ada namun setelah mencipta Allah tidak lagi memelihara ciptaanNya, bahwa Allah itu berproses (ini adalah hasil perkembangan dari Teologi Proses yang dikembangkan oleh Russel dan Alfred North Whitehead di Cambridge dan Oxford University lalu pemikiran dia diterima di University of Chicago) sehingga Allah dimasa mendatang tidak pernah tahu akan menjadi apa. Mereka ini adalah para penyangkal Allah yang selalu ada disepanjang sejarah. Orang-orang seperti inilah yang didalam Alkitab dikatakan sebagai orang bodoh yang tidak mengenal Allah didalam hikmatNya !!

Artikel ini akan membahas tentang keberadaan Allah, Alkitab sebagai Firman Tuhan dan Yesus Kristus.

I. Allah

Pada saat kita berbicara mengenai Allah dengan standar kita sendiri tanpa ada standar baku, maka pada saat itulah kita menggunakan sifat eksklusif yang bersifat relatif. Standar relatif inilah yang sangat sering dipakai oleh kaum intelektual sekuler dan khususnya oleh para freethinker.

Kenapa bersifat ekslusif ? karena setiap orang berusaha menggunakan pengetahuan yang ada padanya untuk menerangkan pengetahuan yang baru. Sedangkan pengetahuan yang ada padanya masih bersifat relatif. Sehingga dengan kerelatifan yang dimilikinya tanpa dasar yang kokoh akan menghalangi kebenaran yang betul-betul benar (sejati). Inilah benteng ekslusifvitas hampir dari setiap orang. Karena itulah pada saat belajar tentang kebenaran dan membandingkannya dengan isme-isme yang ada perlu hati yang terbuka dan gembur untuk siap menerima kebenaran yang betul-betul benar. Pengetahuan yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru, inilah yang disebut sebagai epistemologi . Yaitu presuposisi-presuposisi yang dibentuk sebagai dasar-dasar dari pengetahuan yang menghasilkan sesuatu ilmu yang baru.

Tetapi apakah pada Allah berlaku demikian ? apakah Allah bersifat relatif dan tergantung akal budi manusia ? Tidak mungkin..Allah bersifat absolut (Definisi Absolut : ab•so•lut a 1 tidak terbatas; mutlak: seorang raja mempunyai kekuasaan --; 2 sepenuhnya; 3 tanpa syarat: penyerahan -- tentara kolonial Belanda kpd tentara pendudukan Jepang; 4 tidak dapat diragukan lagi; nyata: terbukti keterlibatannya dl peristiwa itu -- ) sehingga atribut-atribut yang ada padaNya tidak mungkin bertambah dan tidak mungkin berkurang hanya karena manusia salah menilai atribut-atribut Dia yang tidak terbatas.

Contoh : pada saat mengatakan Allah Maha Adil, mungkin kita tergelitik untuk mencoba mendalami sifat ke-adilan Allah dari perspektif manusia yang terbatas. Mungkin saja dengan membandingkan keadilan ALLAH dengan keadilan hakim manusia yang notabene penuh dengan kelemahan dan keterbatasan.
Dari contoh ini bila kita mencoba membanding-bandingkan antara Allah dan manusia, maka akan terbentuk suatu pola pikir yang bersifat relatif, artinya dari sudut mana kita memandang disitu kita menjustifikasi Allah dengan standar kita sendiri.

Pertama yang harus ditinjau adalah :
Tentang Keberadaan Allah. Apakah Allah ada ? kita tahu Allah ada darimana ?

Untuk membuktikan Allah ada memang tidak mudah, tetapi untuk membuktikan bahwa Allah tidak ada, jauh-jauh lebih sulit. Banyak hal yang terdapat didunia ini sulit untuk dibuktikan secara fisik, namun hal tersebut benar-benar ada dan nyata.
Contoh : Untuk membuktikan apakah seseorang mencintai pasangannya, apakah orang tersebut harus mengeluarkan dan membelah hatinya ? Kita tidak dapat membuktikan cinta dengan cara-cara seperti itu karena cinta termasuk didalam kategori benda abstrak. Begitu pula dengan Allah Sang Pencipta kita, meskipun kita tidak dapat melihatnya secara langsung, namun bukan berarti Dia tidak ada.

Secara universal Allah dapat dibuktikan melalui :

- Argumentasi Kosmologis dan Teleologis :

Bila kita memperhatikan alam semesta ini, bahwa segala sesuatu ternyata sangat teratur mulai dari mulai dari makrokosmos sampai mikrokosmos benar-benar teratur.

Pada saat kita belajar tentang biologi dan kita memperhatikan susunan makhluk hidup baik daun-daunan, kulit hewan, struktur makhluk hidup secara detail dibawah mikroskop maka akan terlihat suatu bentuk yang sangat teratur. Tidak mungkin keteraturan bentuk yang ada ini muncul begitu saja tanpa ada yang mengaturnya.

Lalu pada saat kita mengalihkan pandangan kita kepada lingkungan sekitar kita, kita sering mencermati paling tidak disaat kita menghirup nafas, tanpa terasa langsung ada oksigen tanpa kita tahu siapa yang mengaturnya untuk terus tersedia bagi kita. Yang kita tahu hanya hirup - hembuskan - hirup - hembuskan tanpa pernah menyadari ada satu pola yang yang sangat teratur dalam proses siklus sirkulasi oksigen. Apakah memang tumbuhan pada siang hari sengaja menghirup CO2 yang kita hasilkan ? tidak mungkin, pasti sudah ada yang memprogram karena hal ini sangat teratur dan prosesnyapun sangat luar biasa.

Apakah yang memprogram hal ini semua adalah profesor kita, atau orang kaya yang punya banyak kekayaan memang sengaja untuk memprogram hal ini, hal ini juga tidak masuk akal, apakah gabungan dari kaum intelektual juga memproduksi hal ini, tidak mungkin karena mereka pun pada saat lahir proses yang indah ini pada tumbuhan hijau ini sudah terjadi. Bahkan uniknya, hal ini bukan hanya terjadi pada tumbuhan yang ada didarat, pada tumbuhan hijau yang tumbuh didalam air pun mengalami proses yang sama.

Lalu, hal yang sama juga terjadi pada siklus air. Air yang setiap hari kita minum ternyata memiliki siklus yang sangat unik dan teratur. Air ini mengalir dari atas gunung turun ke pemukiman melalui aliran air dibawah tanah, lalu bermuara di laut. Dan diuapkan oleh sinar matahari menjadi awan. Awan inii pun diantar oleh angin laut untuk bertengger diatas pegunungan dan kemudian awan ini menitikkan air yang dikandungnya dengan berbagai macam cara diatas gunung tersebut. Luar biasa, hal seperti ini tidak mungkin tidak diatur, karena sangat teratur prosesnya. Pasti ada pengaturnya. Sangat tidak masuk akal bila ada orang yang tidak percaya Tuhan, hal ini begitu jelas dan sangat ajaib.

Begitu pula saat kita memperhatikan makrokosmos seperti susunan astronomi yang sanagt teratur. Dimana disetiap benda-benda angkasa memiliki gaya gravitasi sendiri-sendiri. Dan uniknya setiap benda-benda angkasa memiliki lintasan sendiri-sendiri. Siapa yang mengatur alam semesta ini dan memerintahkan benda-benda langit untuk berputar pada lintasannya masing-masing. Apakah konglomerat dengan uang mereka mampu melakukan hal ini ? Sangat tidak mungkin bahkan saat terjadi bencana didunia, mereka mencoba menyelamatkan diri mereka dengan uang mereka namun sering kali mereka tidak memungkinkan untuk berlari dari bencana yang menimpa mereka. Apakah kaum cendikiawan gabungan dari ahli fisika dan astronomi membuat dan menciptakan hal seperti ini, hal ini juga tidak memungkinkan, karena jauh sebelum cabang ilmu mereka berkembang, alam semesta sudah seperti ini. Mereka hanya bisa mengamati dan meneliti setiap hal yang terjadi di alam semesta ini, dan membuat suatu dalil yang sesuai dengan setiap hukum yang berlaku dengan hukum alam ini. Kaum intelektual di bidang ilmu pasti seperti ini hanya belajar dari alam semesta tanpa bisa berbuat apa-apa(mencegah) bila terjadi sesuatu yang sangat berbahaya.

Bahkan lebih jauh lagi saat mencermati bumi yang ditinggali oleh manusia, ternyata banyak sekali marabahaya yang berasal dari luar angkasa yang setiap saat bisa menghancurkan bumi dan segala isinya. Tetapi pada bumi terdapat lapisan atmosfer sebagai filter benda-benda angkasa yang akan memasuki bumi ini. Sehingga benda-benda luar angkasa, mulai dari sinar ultraviolet-meteor terkena filter ini dan pada saat tiba dibumi, sifat merusaknya sudah tereduksi sedemikian rupa. Lalu bila ada meteor yang cukup besar jatuh kebumi, uniknya hampir selalu jatuh ditempat yang tidak ditinggali manusia (Hal ini diungkapkan oleh Dr Iratius Radiman , beliau adalah : Asisten Profesor ; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di ITB, dan saat ini tergabung didalam assoc. Professor in Astronomy, 1973 - sekarang). Bahkan pada saat ada meteor atau komet dengan ukuran yang luar biasa bila memiliki lintasan kebumi dan diperkirakan bila menabrak bumi maka bumi dan segala isinya akan musnah, meteor dan komet-komet ini selalu terhalang oleh cicin saturnus ataupun planet Jupiter sehingga benda-benda luar angkasa ini tidak menghantam bumi.

Hal-hal seperti ini, sangat memperlihatkan adanya keteraturan dan penjagaan terhadap umat manusia. Sehingga dari hal-hal seperti ini dapat membuktikan bahwa ada suatu Oknum yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta ini. Hal ini pun membuktikan bahwa yang menciptakan dan memihara alam ini adalah suatu Oknum yang sangat cerdas karena telah merancang setiap hal yang ada ini sedemikian rupa dan teratur.

Kesimpulan dari argumentasi ini : Alam semesta ini membuktikan bahwa ada Allah Sang Pencipta-nya.

Salah satu hal yang secara praktis dapat diaplikasikan dari hal ini adalah :
Disaat orang-orang dunia ini mengalami ketidakstabilan didalam problem-problem mereka, kesadaran kita akan keberadaan Allah melalui argumentasi ini akan menuntun kita kedalam kehidupan yang sadar bahwa Allah itu ada, Allah itu hidup, Allah itu memelihara kita dan alam semesta ini, sehingga kita tidak turut serta didalam ketidakstabilan mereka, tetapi kita dapat bersama-sama menjadi saksiNya dimanapun kita berada dan sesuai dengan tanggungjawab yang dipercayakan Allah pada kita. Mari kita belajar bersama-sama untuk tidak menjadi bodoh ditengah-tengah dunia yang tidak mengenal dan menyadari Sang PenciptaNya !!

(Pro 1:7) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


(Bersambung)

Literatur yang digunakan :
1. Teologi Sistematika, Jilid 1, Louis Berkhof
2. Mengenali Kebenaran, Bruce Milne
3. Dasar-dasar Kebenaran Iman Kristen, RC Sproul
4. Institusio, John Calvin
5. Teologi Dasar, Charles C Ryrie
6. The Sovereignty of God, A W Pink

Langkah - Langkah Baca Gali Alkitab (BGA)


1.    Persiapkan hati dan pikiran kita dengan berdoa : 
a. Minta pimpinan Tuhan didalam pembacaan dan penggalian prinsip Firman Tuhan.
b. Minta Kristus mengangkat semua dosa dan penghalang yang menghalangi kita untuk mendengarkan suaraNya didalam Alkitab.
C. Minta Roh Kudus untuk hadir dan membuka semua rahasia dari Firman Tuhan sehingga kita boleh mengerti setiap Firman Tuhan dan mampu melakukan semua prinsip dari Firman Tuhan.

2.    Baca bahan yang akan dibaca berulang-ulang sehingga mulai mengerti setiap alur dan gambaran dari Firman Tuhan. (Minimal 3-5 kali beserta konteks-konteksnya)

3.    Tuliskan setiap hal yang terdapat dari Firman Tuhan ayat demi ayat dan jangan terlepas dari konteks-konteksnya (Ingat : Ayat – ayat dalam Alkitab tidak satupun yang bertabrakan !! Karena Alkitab itu harmonis dari Kitab Kejadian – Kitab Wahyu, mungkin kita yang belum mengerti Alkitab sehingga kita menganggap ayat-ayat Alkitab itu ada yang bertabrakan), dengan bantuan kalimat pertanyaan sederhana :
a. Apa bagian yang kubaca (Ini adalah bagian pendataan).
b. Hal apa yang diterangkan oleh Firman Tuhan (Ini adalah bagian penguraian dan penganalisaan Firman Tuhan).
c. Dari bagian ini, hal apa yang dapat kulakukan untuk hidup sehari-hari (Ini adalah bagian penarikan Prinsip Firman Tuhan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari).

4.    Berkomitmen untuk mau melakukan Prinsip Firman Tuhan yang baru dibaca dan meminta pertolongan dari Roh Kudus/Roh Kristus untuk memampukan kita melakukan setiap Firman Tuhan. Jika ada prinsip didalam Alkitab yang bertabrakan dengan prinsip hidup anda, biarkan Firman Tuhan boleh mengoreksi hidup anda dan merubah hidup anda menjadi serupa didalam Kristus sehingga saudara semakin lama semakin mengerti dan melakukan kehendak Bapa diSorga.

5.    Selesai membaca Firman, berdoalah supaya Firman itu boleh tumbuh dan berakar didalalam hidup saudara dan tidak diambil oleh iblis. Karena serangan yang paling berbahaya dari iblis adalah mengambil Firman dan mengacaukan pikiran kita terhadap Firman !! bukan tentang penampakan setan dan gangguan setan secara langsung tetapi serangan yang paling berbahaya adalah berkaitan dengan Firman Tuhan dan pemahaman kita tentang Firman Tuhan. Karena itu berdolah dan berjaga-jagalah senantiasa didalam Kristus.

Mazmur 119:9  Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu 
Mazmur 119:72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak 
Mazmur 119:105 FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku

Sabtu, 22 Mei 2010

A Lenten Prayer from Dietrich Bonhoeffer



I Cannot Do This Alone

O God, early in the morning I cry to you.


Help me to pray


And to concentrate my thoughts on you;


I cannot do this alone.


In me there is darkness,


But with you there is light;


I am lonely, but you do not leave me;


I am feeble in heart, but with you there is help;


I am restless, but with you there is peace.


In me there is bitterness, but with you there is patience;


I do not understand your ways,


But you know the way for me….


Restore me to liberty,


And enable me to live now


That I may answer before you and before men.


Lord whatever this day may bring,


Your name be praised.


Amen


Source :  Note dari Ev.Perdian Tumanan, M.Div
http://www.facebook.com/note.php?note_id=404445558096

Selasa, 18 Mei 2010

Came To Die

Yoh 12:20-36 - “(20) Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. (21) Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: ‘Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.’ (22) Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. (23) Tetapi Yesus menjawab mereka, kataNya: ‘Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. (24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. (26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayanKu akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. (27) Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. (28) Bapa, muliakanlah namaMu!’ Maka terdengarlah suara dari sorga: ‘Aku telah memuliakanNya, dan Aku akan memuliakanNya lagi!’ (29) Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: ‘Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.’ (30) Jawab Yesus: ‘Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. (31) Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; (32) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.’ (33) Ini dikatakanNya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. (34) Lalu jawab orang banyak itu: ‘Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?’ (35) Kata Yesus kepada mereka: ‘Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (36) Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang.’ Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka”.


I) Upah dosa adalah maut.

Kej 2:16-17 - “(16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’”.

Kej 3:19 - “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.’”.

Ro 6:23a - “Sebab upah dosa ialah maut.

Yeh 18:4b - “Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati”.

Kalau Allah mau memikul upah dosa / hukuman dosa ini maka Allah harus mati. Tetapi sebagai Allah Ia tidak bisa menderita ataupun mati. Karena itu, Ia harus lebih dulu menjadi manusia, supaya Ia bisa menderita dan mati untuk memikul hukuman dosa manusia.


II) Yesus datang untuk mati.


1)   Aku datang.

Ay 27: “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini”.
 
Kata-kata ‘Aku datang’ berulangkali keluar dari mulut Yesus, dan menunjuk pada inkarnasiNya pada saat Ia menjadi manusia. Inkarnasi berbeda dengan kelahiran karena:


a)   Inkarnasi menunjukkan tindakan aktif, sedangkan kelahiran menunjukkan pada tindakan pasif.

Karena itu Yesus selalu berkata ‘Aku datang’ (misalnya: Luk 19:10  Yoh 9:39  Yoh 10:10 dsb) - yang menunjukkan tindakan aktif, bukannya ‘Aku dilahirkan’ - yang menunjukkan tindakan pasif. Memang dalam Yoh 18:37b Yesus berkata: ‘Untuk itulah Aku lahir, tetapi Ia langsung menyambung dengan kata-kata ‘dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini’.

Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan sekedar manusia biasa, tetapi juga adalah Allah sendiri, karena tidak ada orang biasa yang kelahirannya merupakan tindakan aktif.


b) Inkarnasi menunjukkan bahwa Yesus mempunyai Pre-existence / keberadaan sebelumnya (Yoh 1:1  6:38  8:58  2Kor 8:9  Fil 2:6-7).

Kalau sekedar dikatakan bahwa Yesus dilahirkan, maka itu menunjukkan bahwa sebelum Ia dilahirkan, Ia tidak ada. Tetapi kalau dikatakan bahwa Yesus berinkarnasi, karena inkarnasi merupakan tindakan aktif, maka itu menunjukkan bahwa Ia sudah ada sebelum saat itu.

Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya sekedar manusia biasa, tetapi juga adalah Allah sendiri.


2)   Aku datang untuk mati.

Dalam dongeng-dongeng sering diceritakan tentang dewa yang menjadi manusia. Apa tujuannya? Biasanya tujuannya bersifat egois, yaitu demi kesenangan mereka sendiri. Tetapi bagaimana dengan Kristus? Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Apa tujuannya?

Sebetulnya ada banyak tujuan dari kedatangan Yesus, seperti:

·   memberitakan Injil (Mark 1:38).

·   memberi kesaksian tentang kebenaran (Yoh 18:37).

·   Supaya Ia bisa menjadi teladan bagi manusia (Mat 11:29  Yoh 13:14-15  Fil 2:5-8  Ibr 12:2-4  1Pet 2:21).

Kalau Ia tetap sebagai Allah, maka bagaimanapun sucinya Ia hidup, Ia tidak bisa menjadi teladan bagi manusia, karena manusia tidak bisa melihat Dia. Tetapi dengan Ia sudah menjadi manusia, maka manusia bisa melihat kehidupanNya yang suci dan meneladaninya.

·   Supaya Ia bisa merasakan pencobaan dan penderitaan yang dialami oleh manusia. Dengan demikian Ia bisa bersimpati terhadap manusia yang menderita dan dicobai dan bisa meno­long mereka (Ibr 2:17-18  Ibr 4:15).

Tetapi tujuan utama Yesus datang ke dunia adalah untuk mati. Benarkah demikian? Mari kita perhatikan ayat-ayat di bawah ini dengan penjelasannya.

a)   Ay 23-24: “(23) Tetapi Yesus menjawab mereka, kataNya: ‘Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. (24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”.

Dalam ay 23 Ia berbicara tentang ‘dimuliakan’, dan dalam ay 24 Ia berbicara tentang kematian. Jadi jelas bahwa Yesus memaksudkan ‘dimuliakan melalui salib / kematian’.

William Barclay (tentang Yoh 3:14-15): There was a double lifting up in Jesus’s life - the lifting on the Cross and the lifting into glory. And the two are inextricably connected. The one could not have happened without the other. For Jesus the Cross was the way to glory; had he refused it, had he evaded it, had he taken steps to escape it, as he might so easily have done, there would have been no glory for him” 
(= Ada peninggian dobel dalam kehidupan Yesus - peninggian pada salib dan peninggian ke dalam kemuliaan. Dan keduanya berhubungan secara tak bisa dilepas­kan. Yang satu tidak akan bisa terjadi tanpa yang lain. Untuk Yesus, salib adalah jalan menuju kemuliaan; andaikata Ia menolak­nya, andaikata ia mengambil langkah untuk menghindarinya, yang dengan mudah bisa Ia lakukan, maka tidak akan ada kemuliaan bagi Dia).

Bdk. Fil 2:5-11 - “(5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.


Catatan: hati-hati dengan teori yang disebut teori Kenosis / teori pengosongan diri, yang didasarkan pada penafsiran yang salah dari text ini. Teori itu mengatakan bahwa dalam pengosongan diri itu Yesus yang adalah Allah, mengesampingkan sebagian / seluruh sifat-sifat ilahinya untuk bisa menjadi manusia yang terbatas. Ini salah / sesat, karena Allah tidak bisa mengesampingkan sebagian / seluruh sifat-sifatNya. Itu akan membuat Ia berhenti menjadi Allah, dan Allah tidak bisa berhenti menjadi Allah.
Tetapi penekanan saya dengan kutipan dari Fil 2 ini adalah bahwa text ini menunjukkan bahwa Yesus merendahkan diri menjadi manusia dengan tujuan untuk mati, dan melalui kematian itu Ia dimuliakan!


b)   Ay 27: “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.


1.‘Apakah yang akan Kukatakan? Bapa selamatkanlah Aku dari saat ini?’.
Bagian ini menunjukkan pergumulan Yesus, mirip dengan yang terjadi di Taman Getsemani (Mat 26:39-42). Ia bergumul apakah harus meminta supaya Bapa menyelamatkan Dia dari kematian yang harus segera terjadi.


2.   Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini’.
Kata ‘tidak’ sebetulnya tidak ada. Terjemahan yang benar adalah Tetapi untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini’.
Jadi ay 27 ini menunjukkan bahwa sekalipun Kristus mengalami pergumulan, tetapi akhirnya Kristus berserah pada kehendak BapaNya.
Kata-kata ini menunjukkan bahwa Yesus datang untuk mati! Ini tujuan utama kedatangan Yesus pada Natal!
Bdk. Mat 20:28 - Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.


Ada orang yang mengatakan:

·    “Anak Allah menjadi manusia, supaya manusia bisa menjadi anak Allah”.

·     "Yesus mati supaya kita bisa hidup”.


Jadi, Yesus datang ke dunia pada Natal yang pertama itu dengan tujuan utama untuk mati. Untuk manusia yang lain: karena lahir, maka mereka harus mati. Untuk Yesus: karena mau mati, maka Ia harus lahir. Natal harus ada supaya Jum’at Agung bisa ada. Natal dan Jum’at Agung memang tidak terpisahkan.


3)   Cara kematian Yesus.

Ay 32-33: “(32) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepadaKu.’ (33) Ini dikatakanNya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.”.

Text ini jelas menunjukkan bahwa istilah ‘ditinggikan dari bumi’ menunjuk pada salib. Dan ay 32 menunjukkan bahwa melalui cara itulah Yesus menarik semua orang datang kepadaNya.

Dalam Mat 4:8-10 Yesus menolak cara mudah (dengan menyembah setan) yang ditawarkan setan untuk mendapatkan seluruh dunia, tetapi sekarang Ia memilih cara yang sukar (melalui kematian di salib), melalui mana Ia akan menarik semua orang datang kepadaNya.


4)   Tujuan kematian Kristus.

Ay 24: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”.

Ay 24 ini menunjuk kepada Kristus sendiri. Ia harus mati, supaya bisa menghasilkan banyak buah (orang yang diselamatkan). Ini menunjukkan bahwa kematian Yesus merupakan satu-satunya jalan melalui mana Yesus bisa menyelamatkan kita, karena tanpa itu Ia akan tetap sendirian saja (tidak berbuah).

Pulpit Commentary: “Over and over again our Lord has declared himself to be ‘the Life’ and ‘the Source of life’ for men; but he here lays down the principle that this life-giving power of his is conditioned by his death” 
(= Berulangkali Tuhan kita menyatakan diriNya sebagai ‘Hidup’ dan ‘Sumber kehidupan’ untuk manusia; tetapi di sini Ia memberikan suatu prinsip bahwa kuasa memberi hidupNya ini disyaratkan oleh kematianNya).

Bdk. Yoh 10:10b - “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”.


III) Tanggapan kita.


1)   Datang kepada Yesus / percaya kepada Yesus.

Ay 35-36: “(35) Kata Yesus kepada mereka: ‘Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (36) Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang.’ Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka”.


Catatan: ay 35 salah terjemahan. Seharusnya dalam ay 35 itu terjemahannya bukan ‘percayalah kepadanya’ tetapi ‘berjalanlah’. NIV: ‘Walk, while you have the light, before the darkness overtakes you’ (= Berjalanlah, sementara kamu mempunyai terang, sebelum kegelapan itu menguasaimu).


a)   Kata ‘percayalah’ (ay 36a) ada dalam bentuk present imperative (= kata perintah bentuk present), dan menunjukkan bahwa kita harus terus menerus percaya. Tetapi kata ‘menjadi’ (ay 36b) ada dalam bentuk aorist / lampau dan menunjukkan kejadian sesaat.

Leon Morris (NICNT): “‘Believe’ in the present tense gives the thought of a continuous belief, whereas ‘become’ in the aorist points us to a once-for all becoming sons of light. While faith is an activity to be practised without ceasing one does not become a son of light by degrees. One passes decisively out of death into life (5:24)” 
[= ‘Percayalah’ dalam bentuk present memberikan pemikiran tentang kepercayaan yang terus-menerus, sedangkan ‘menjadi’ dalam bentuk lampau menunjukkan kita pada saat menjadi anak terang yang terjadi sekali untuk selamanya. Sekalipun iman adalah suatu aktifitas untuk dipraktekkan tanpa henti-hentinya, seseorang tidak menjadi anak terang secara bertahap. Seseorang berpindah secara tegas dari maut ke dalam hidup (5:24)].


b)   Ay 35-36 ini menunjukkan bahwa percaya kepada Yesus bukanlah sesuatu yang bisa ditunda-tunda (bdk. Yes 55:6).

Ay 35-36: “(35) Kata Yesus kepada mereka: ‘Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (36) Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang.’ Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka”.

Bdk. Yes 55:6 - “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!”.

Leon Morris (NICNT): “The light is there only for ‘little while’. This applies primarily to Jesus’ presence. He is about to be taken from the earth. But it also points to the timeless truth that if we do not use the light we lose it” 
(= Terang itu ada di sana hanya untuk ‘sedikit waktu’. Ini terutama menunjuk pada kehadiran Yesus. Ia akan diambil dari dunia. Tetapi ini juga menunjuk pada kebenaran kekal bahwa kalau kita tidak menggunakan terang itu kita kehilangan terang itu).

William Barclay: “... this is an eternal truth. It is a statistical fact that there is a steep rise in the number of conversion up to the age of seventeen and an equally steep fall afterwards. The more a man lets himself become fixed in his ways the harder it is to jerk himself out of them” 
(= ... ini adalah kebenaran yang kekal. Merupakan fakta statistik bahwa ada kenaikan yang curam dalam jumlah orang yang bertobat sampai pada usia 17 tahun dan lalu turun dengan kecuraman yang sama setelah itu. Makin seseorang membiarkan dirinya menetap / menancap dalam jalannya makin sukar untuk menarik ia keluar dari situ).


2)   Meneladani Yesus yang rela menderita dan mati.
Ay 24-25: “(24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal”.


a)   Tanpa salib tidak ada makhkota.

Tadi saya katakan bahwa ay 24 itu menunjuk kepada Kristus sendiri. Tetapi dari ay 25-26 terlihat bahwa ay 24 ini juga bisa diberlakukan untuk orang Kristen.
Saya ingin mengulangi kata kata-kata William Barclay tadi, tetapi saya beri sambungannya: “There was a double lifting up in Jesus’s life - the lifting on the Cross and the lifting into glory. And the two are inextricably connected. The one could not have happened without the other. For Jesus the Cross was the way to glory; had he refused it, had he evaded it, had he taken steps to escape it, as he might so easily have done, there would have been no glory for him. It is the same for us. We can, if we like, choose the easy way; we can, if we like, refuse the cross that every Christian is called to bear; but if we do, we lose the glory. It is an unalterable law of life that if there is no cross, there is no crown 
(= Ada peninggian dobel dalam kehidupan Yesus - peninggian pada salib dan peninggian ke dalam kemuliaan. Dan keduanya berhubungan secara tak bisa dilepas­kan. Yang satu tidak akan bisa terjadi tanpa yang lain. Untuk Yesus, salib adalah jalan menuju kemuliaan; andaikata Ia menolak­nya, andaikata ia mengambil langkah untuk menghindarinya, yang dengan mudah bisa Ia lakukan, maka tidak akan ada kemuliaan bagi Dia. Sama halnya dengan kita. Kita bisa, kalau kita mau, memilih jalan yang mudah; kita bisa, kalau kita mau, menolak salib yang harus dipikul oleh setiap orang kristen; tetapi kalau kita melaku­kan hal itu, kita kehilangan kemuliaan. Merupakan suatu hukum kehidupan yang tidak bisa berubah bahwa kalau tidak ada salib, tidak ada mahkota).


Penerapan: Adakah salib yang seharusnya saudara pikul, tetapi saudara hindari? Misalnya harus menderita karena bekerja secara jujur, atau harus menderita karena memberitakan Injil kepada orang kafir. Ingat bahwa kalau tidak ada salib, tidak ada mahkota!


b)   Kematian orang Kristen bagi dirinya sendiri membuat dirinya bisa berguna bagi Tuhan.

Pulpit Commentary menghubungkan ay 25 dengan ay 24, dan lalu mengatakan: Jika hidup dianggap sebagai tujuan akhir, jika orang tidak mau berkorban, jika orang takut mati untuk Tuhan, jika orang mati-matian melindungi hidupnya, dan hidup itu menjadi berhala, maka hidup / nyawa itu akan sendirian saja. Tetapi sebaliknya jika orangnya mau berkorban untuk Tuhan, dan bahkan mau mati, maka hidup itu tidak akan sendirian, tetapi akan berbuah banyak.

Pulpit Commentary: “The only true enrichment is through giving, the only true gain is through loss, the only true victory is through suffering and humiliation, the only true life is through death” 
(= Satu-satunya pengayaan yang sejati adalah melalui memberi, satu-satunya keuntungan yang sejati adalah melalui kerugian / kehilangan, satu-satunya kemenangan yang sejati adalah melalui penderitaan dan perendahan, satu-satunya kehidupan yang sejati adalah melalui kematian).

William Barclay: “It was by the death of the martyrs that the Church grew. ... But it becomes more personal than that. It is sometimes only when a man buries his personal aims and ambitions that he begins to be of real use to God. ... By the death of personal desire and personal ambition a man becomes a servant of God” 
(= Oleh kematian dari para martirlah Gereja bertumbuh. ... Tetapi hal itu menjadi bersifat lebih pribadi dari itu. Kadang-kadang hanya pada saat seseorang mengubur tujuan dan ambisi pribadinya barulah ia mulai betul-betul berguna bagi Allah. ... Melalui kematian dari keinginan pribadi dan ambisi pribadi seseorang menjadi seorang pelayan Allah).


Penerapan: Tujuan / keinginan / ambisi pribadi apa yang ada dalam diri saudara? Untuk menjadi kaya / terkenal / berkedudukan tinggi? Untuk dikagumi banyak orang? Untuk menjadi juara di kelas / sekolah? Untuk selalu menjadi yang nomor satu dalam segala hal? Selama semua itu tidak saudara kuburkan, saudara tidak bisa berbuah / berguna bagi Tuhan.


Penutup.


Maukah saudara percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara? Maukah saudara mati bagi diri saudara sendiri dan hidup untuk Tuhan? Tuhan memberkati saudara.
  

-AMIN-


Penulis Artikel : Pdt Budi Asali, M.Div
Source : http://golgothaministry.org/pi2/pi_cametodie.htm


Sabtu, 15 Mei 2010

Jemaat Mati Ditangan Pendetanya Sendiri

Hampir di setiap jaman, selalu ada orang-orang Kristen yang harus mati dengan cara yang menggenaskan demi mempertahankan iman mereka kepada Yesus kristus. Cerita seperti ini datang dari berbagai negara tentang kisah-kisah pahlawan iman ini. Salah satunya datang dari negeri Cina. Bagaimana kisahnya?

Di Kiangsi, Cina, dua orang gadis Kristen, Chiu-Chin-Hsiu dan Ho-Hsiu-Tzu, bersama dengan pendeta mereka ditangkap oleh komunis dan disiksa dengan kejam. Mereka dipaksa untuk melepaskan iman kristen mereka dan mengucapkan kata-kata hujat kepada Kristus. Namun mereka menolak semua itu hingga akhirnya mereka dijatuhi hukuman mati. Secara diam-diam tentara komunis itu menjumpai sang pendeta dan menawarkan/menjanjikan kebebasan kepadanya kalau ia bersedia di dalam eksekusi terhadap kedua gadis itu (yang adalah jemaatnya sendiri) dialah yang akan menembakkan pistol ke kepala mereka berdua. Dan pendeta ini pun menyetujuinya.

Kedua gadis itu menunggu saat eksekusi mereka dengan sabar di sel penjara mereka. Mereka berdoa dengan tanpa suara bersama-sama. Penjaga segera mendatangi mereka dan menuntun mereka keluar. Sesama tahanan yang menyaksikan eksekusi melalui jendela sel penjara mereka yang disekat jeruji, berkata bahwa wajah mereka pucat, tetapi sangat cantik, dan sulit dipercaya, sedih, tetapi sangat manis. Mereka ditempelkan ke dinding, dan pendeta mereka dibawa ke depan oleh dua penjaga. Mereka membawanya mendekat ke depan gadis-gadis itu, dan meletakkan pistol ke tangannya.

Kedua gadis itu berbisik satu dengan yang lain, dan mereka tahu bahwa pendeta merekalah yang akan menembakkan pistol itu ke kepala mereka. Mereka kemudian menunduk dengan penuh hormat kepada pendeta mereka itu dan satu di antara mereka memohon ijin untuk mengatakan sesuatu kepada si pendeta. Ijinpun diberikan dan ia pun berkata kepada pendetanya :

“Sebelum kami ditembak, kami ingin mengucapkan terima kasih sepenuh hati atas hal yang telah bapak kerjakan bagi kami. Bapaklah yang membaptis kami, bapaklah yang mengajarkan jalan hidup yang kekal kepada kami, bapaklah yang memberikan perjamuan kudus kepada kami dengan tangan yang sama yang melaklukan semuanya itu, yang bapak pakai untuk memegang pistol ini. Semoga Allah memberi pahala atas semua yang telah bapak kerjakan bagi kami. Bapak juga telah mengajar kami bahwa orang-orang Kristen kadang-kadang lemah, dan melakukan dosa-dosa yang mengerikan, tetapi mereka bisa diampuni lagi. Jika bapak menyesal atas hal yang akan bapak kerjakan atas kami, jangan putus asa seperti Yudas, tetapi bertobatlah seperti Petrus. Allah memberkati bapak, dan ingat bahwa pikiran terakhir kami atas bapak bukan kejengkelan atas kegagalan bapak. Setiap orang berjalan melalui masa-masa yang gelap. Kami akan mati dengan ucapan syukur.

Selesai mengucapkan kata-kata itu, kedua gadisi ini menunduk sekali lagi dan memberi hormat kepada pendeta mereka. Mereka lalu menutup mata mereka, dan berdiri diam menunggu tembakan yang akan merenggut nyawa mereka.

Apakah yang terjadi selanjutnya? Bukannya sadar dan bertobat, pendeta itu tampak mengeraskan hatinya. Ia lalu mengangkat pistolnya dan dengan segera menembakkannya ke kepala kedua gadis yang adalah jemaatnya. Tidak berapa lama mereka jatuh ke tanah dan mati. Lalu apakah yang terjadi dengan pendeta itu? Apakah ia dibebaskan sesuai janji tentara komunis itu? Ternyata tidak. tentara Komunis itu justru menempelkan pendeta itu ke tembok dan langsung mengeksekusi dia dengan pistol yang sama yang ia gunakan untuk membunuh kedua jemaatnya. Ketika mereka menembaknya, tidak seorang pun mendengar kata-kata pertobatan, melainkan hanya suara jeritan. Ya, jeritan penuh ketakutan.
Ho-Hsiu-Tzu
Moment menjelang eksekusi Chiu-Chin-Hsiu

Sumber : Note dari Ev.Esra Alfred Soru
http://www.facebook.com/note.php?note_id=427601820878

Senin, 10 Mei 2010

Ikrar Lausanne

(Ikrar atau "Covenant" Lausanne adalah sebuah ikrar tentang misi dan penginjilan gereja yang bersejarah yang lahir dari Gerakan Penginjilan Gereja-gereja sedunia yang dimulai sejak tahun 1974 Laussane, Swiss ( 16-25 Juli 1974). Konggres dengan mengambil tema "The Whole Church taking the Whole Gospel to the Whole World" ini digagas oleh beberapa tokoh pemimpin gereja yang penting seperti Rev. Billy Graham, Samuel Escobar, Francis Schaeffer, Malcolm Muggeridge, dan John Stott. Sejak tahun 1974, yang diikuti oleh 150 negara (termasuk Indonesia), Lausanne Movement segera diikuti dengan gerakan-gerakan atau konggres-konggres misi sedunia di berbagai tempat. Tahun 2010 ini akan menjadi tahun penting karena akan diadakan Konggres Lausanne III, yang diadakan di CapeTown, Afrika Selatan. Ada baiknya rekan-rekan pekerja Kristus memahami "statement" dari Ikrar Lausanne yang terkenal ini, untuk akhirnya ikut terlibat mendoakan dan ambil bagian dalam misi yang terintegrasi dalam hidup kita. Solus Christus!)

PENDAHULUAN
Kami, anggota-anggota dari gereja Yesus Kristus, dari lebih 150 negara, peserta Kongres Internasional Penginjilan Dunia di Lausanne, memuji Tuhan untuk keselamatan agung yang diberikanNya dan bersuka cita dalam anugerah persekutuan dengan diriNya dan sesama orang percaya. Kami benar-benar digerakkan oleh apa yang Tuhan kerjakan dalam jaman ini dan oleh penyesalan dan pertobatan atas kejatuhan kami serta oleh tantangan terhadap tugas yang belum selesai. Kami percaya bahwa Injil adalah Kabar Baik Tuhan untuk seluruh dunia dan kami ditentukan dengan anugerah Tuhan untuk mematuhi perintah Yesus menyebarkan Injil kepada seluruh umat manusia dan membuat setiap bangsa muridNya. Karena itu kami ingin menyatakan iman dan keyakinan kami serta membuat suatu janji tertulis.

1. MISI ALLAH
Kami menyatakan keyakinan kami bahwa Tuhan yang kekal dan tunggal, pencipta dan tuan atas seluruh bumi, Bapa, Anak dan Roh Kudus, adalah yang memerintah atas segala sesuatu menurut kehendakNya. Dia telah memanggil keluar umat kepunyaanNya dari dunia dan mengutus kembali umatnya ke dalam dunia, menjadi pelayan dan saksiNya untuk perluasan kerajaanNya, membangun tubuh Kristus dan memuliakan namaNya. Kami mengaku dengan malu bahwa seringkali kami menyangkali panggilan ini dan gagal dalam misi kami, dengan cara menjadi serupa dengan dunia ini atau dengan menarik diri dari dunia ini. Namun kami bersuka cita karena walaupun kami dilahirkan dengan tubuh duniawi, Injil tetap merupakan harta yang berharga. Terhadap tugas untuk membuat harta tersebut diketahui orang, dalam kekuatan Roh Kudus kami memperbarui kembali pengabdian kami.
(Yesaya 40:28, Matius 28:19, Efesus 1:11, Kisah Para Rasul 15:14, Yohanes 17:6,18, Efesus 4:12, 1 Korintus 5:10, Roma 12:2, 2 Korintus 4:7)

2. OTORITAS DAN KUASA ALKITAB
Kami menyatakan bahwa inspirasi Ilahi, kebenaran penuh dan otoritas dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Alkitab secara keseluruhan adalah satu-satunya Firman Tuhan tertulis, tanpa kesalahan apapun dalam pernyataannya dan satu-satunya pedoman iman dan perilaku yang tak pernah salah. Kami juga menyatakan kuasa dari Firman Tuhan untuk memenuhi misi keselamatannya. Pesan Alkitab ditujukan kepada laki-laki dan perempuan. Penyingkapan Tuhan melalui Yesus dan Alkitab tak terubahkan. Melalui Alkitab, Roh Kudus tetap berbicara hingga hari ini. Roh Kudus memberikan pencerahan dalam pikiran orang percaya pada setiap budaya untuk menangkap kebenaran Alkitab secara langsung melalui mata mereka sendiri dan kemudian menyingkapkan beragam hikmat Tuhan kepada seluruh gereja.
(2 Timotius 3:16, 2 Petrus 1:21, Yohanes 10:35, Yesaya 55:11, 1 Korintus 1:21, Roma 1:16, Matius 5:17-18, Yudas 3, Efesus 1:17-18, Efesus 3:10,18)

3. KEUNIKAN DAN UNIVERSALITAS KRISTUS
Kami meyakini bahwa hanya ada satu Juruselamat dan hanya ada satu Injil, meskipun terdapat keragaman yang tinggi dalam pendekatan penginjilan. Kami mengakui bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dasar tentang Tuhan melalui pernyataan umumNya di alam ini. Namun kami menolak bahwa hal ini dapat menyelamatkan, karena manusia menekan kebenaran dengan ketidakbenaran mereka. Sebagai bentuk keteguhan atas keyakinan kami kepada Kristus dan Injil, kami juga menolak segala bentuk sinkretisme dan dialog yang implikasinya menyatakan bahwa Kristus berbicara sama melalui seluruh agama dan ideologi. Yesus Kristus, satu-satunya Tuhan yang menjadi manusia yang memberikan diriNya sendiri sebagai satu-satunya tebusan bagi orang berdosa adalah satu-satunya perantara antara Tuhan dan manusia. Tidak ada nama lain yang olehnya kita dapat diselamatkan. Setiap manusia, pria atau wanita, hancur karena dosa, namun karena Allah mengasihi setiap manusia, Ia tidak menghendaki seorangpun binasa melainkan bertobat. Karena itu mereka yang menolak Kristus, juga menolak sukacita atas keselamatan dan mengutuk dirinya sendiri dalam keterpisahan kekal dengan Tuhan. Menyatakan Yesus sebagai Juruselamat dunia tidak berarti bahwa semua manusia secara otomatis atau pada akhirnya diselamatkan, tidak juga berarti bahwa semua agama menawarkan keselamatan dalam Kristus. Lebih baik dinyatakan bahwa kasih Tuhan terhadap dunia yang penuh pendosa dinyatakan dengan mengundang setiap orang untuk meresponNya sebagai juruselamat dan tuan secara pribadi, dengan komitmen sepenuh hati untuk bertobat dan beriman. Yesus Kristus telah ditinggikan di atas segala nama, dan kita menantikan hari dimana setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengakuiNya sebagai Tuhan.
(Galatia 1:6-9, Roma 1:18-32, 1 Timotius 2:5-6, Kisah Para Rasul 4:12, Yohanes 3:16-19, 2 Petrus 3:9, 2 Tesalonika 1:7-9, Yohanes 4:42, Matius 11:28, Efesus 1:20-21, Filipi 2:9-11)

4. NATUR PENGINJILAN
Menginjili adalah menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus yang telah mati karena dosa-dosa kita dan telah bangkit dari kematian sesuai dengan Alkitab dan sebagai Tuhan yang berdaulat, sekarang Ia menawarkan pengampunan dosa dan anugerah yang membebaskan oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang bertobat dan percaya. Kehadiran orang Kristen di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari penginjilan, demikian juga dengan dialog-dialog untuk mendengarkan dengan sensitif dengan tujuan untuk memahami. Penginjilan sendiri adalah proklamasi tentang Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan, dengan suatu pandangan untuk mengajak orang datang kepadaNya secara pribadi dan karena itu diperdamaikan dengan Tuhan. Dalam menyebarkan undangan Injil, kami tidak berhak untuk menghilangkan harga dari penginjilan. Yesus tetap memanggil semua pengikutnya untuk menyangkali diri, memikul salib dan bergabung dalam komunitas barunya. Hasil dari penginjilan termasuk ketaatan pada Kristus, bergabung pada gerejaNya dan pelayanan dengan penuh tanggungjawab di dunia ini.
(1 Korintus 15:3-4, Kisah Para Rasul 2:32-39, Yohanes 20:21, 1 Korintus 1:23, 2 Korintus 4:5, 2 Korintus 5:11,20, Lukas 14:25-33, Markus 8:34, Kisah Para Rasul 2:40,47, Markus 10:43-45)

5. TANGGUNG JAWAB SOSIAL ORANG KRISTEN
Kami menyatakan bahwa Tuhan adalah Pencipta dan juga Hakim atas semua manusia. Karena itu kami seharusnya juga membagikan perhatianNya pada keadilan dan pendamaian kepada seluruh manusia serta pembebasan pria dan wanita dari segala bentuk penekanan. Karena pria dan wanita diciptakan menurut citra Tuhan, setiap manusia, dengan tidak memandang ras, agama, warna, budaya, kelas sosial, jenis kelamin atau usia memiliki martabat intrinsik dan karena itu mereka darus dihormati dan dilayani, dan bukan dieksploitasi. Di sini kami menyatakan penyesalan atas pengabaian yang kami lakukan dan juga atas seringnya kami berpandangan bahwa penginjilan dan perhatian sosial adalah dua hal yang terpisah. Walaupun pendamaian dengan orang lain bukanlah pendamaian dengan Tuhan, kegiatan sosial bukanlah penginjilan, dan pembebasan politik bukanlah keselamatan, kami menyatakan bahwa penginjilan dan keterlibatan sosial politik adalah bagian dari tugas orang-orang Kristen. Keduanya dibutuhkan sebagai perwujudan doktrin Allah dan manusia, kasih kami kepada sesama manusia dan bentuk ketaatan kami kepada Yesus Kristus. Kabar keselamatan juga menyiratkan sebuah pesan penghakiman atas segala bentuk pengucilan, penekanan dan diskriminasi dan kita tidak perlu takut untuk menyingkapkan kejahatan dan ketidakadilan dimanapun hal tersebut terjadi. Ketika manusia menerima Yesus, mereka lahir baru ke dalam kerajaan Tuhan dan berkewajiban bukan hanya menyatakan namun juga menyebarkan kebenaranNya di tengah-tengah dunia yang tidak benar. Keselamatan yang kita terima seharusnya mengubah pribadi dan tanggungjawab sosial kita secara utuh. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
(Kisah Para Rasul 17:26,31, Kejadian 18:25, Yesaya 1:17, Mazmur 45:7, Kejadian 1:26,27, Yakobus 3:9, Imamat 19:18, Lukas 6:27,35, Yakobus 2:14-26, Yohanes 3:3,5, Matius 5:20, Matius 6:33, 2 Korintus 3:18, Yakobus 2:20)

6. GEREJA DAN PENGINJILAN
Kami menyatakan bahwa Kristus mengutus umat tebusannya ke dalam dunia seperti Bapa mengutusNya, dan panggilan untuk menembus dunia ini memiliki kedalaman dan harga yang mirip dengan panggilan Kristus sendiri. Kita harus membantu dan mendorong jemaat atau gereja-gereja terisolir dan menembus kelompok masyarakat non Kristen. Dalam misi gereja untuk melayani dengan pengorbanan, penginjilan adalah yang utama. Penginjilan dunia membutuhkan kesatuan gereja untuk membawa Injil seutuhnya kepada seantero dunia. Gereja adalah pusat tata surya misi Tuhan dan tugasnya adalah penyebaran Injil. Gereja yang mengkotbahkan salib harus ditandai sendiri oleh salib. Akan menjadi sandungan bagi penginjilan, jika gereja mengkhianati Injil atau kurang memiliki kehidupan yang beriman kepada Tuhan, kurang kasih yang tulus kepada sesama manusia, atau tidak memiliki integritas dan kejujuran dalam segala hal termasuk dalam hal-hal promosi dan keuangan. Gereja lebih sebagai komunitas umat Tuhan daripada sebuah lembaga, dan tidak boleh diidentifikasikan dengan budaya tertentu, sistem sosial dan politik atau ideologi manusia.
(Yohanes 17:18, Yohanes 17:20-21, Matius 28:19-20, Kisah Para Rasul 1:8, Kisah Para Rasul 20:27, Efesus 1:9-10, Efesus 3:9-11, Galatia 6:14,17, 2 Korintus 6:3-4, 2 Timotius 2:19-21, dan Filipi 1:27)

7. KERJASAMA PENGINJILAN
Kami menyatakan bahwa kesatuan gereja dalam kebenaran yang terlihat jelas adalah misi Tuhan. Penginjilan juga memanggil kita untuk bersatu, karena kesatuan kita memperkuat kesaksian kita , sama dengan perpecahan kita akan menghapus berita pendamaian kita. Kami menyadari bahwa kesatuan organisatoris dapat diwujudkan dalam banyak bentuk dan tidak harus selalu berkaitan dengan penginjilan. Kita yang memiliki iman Alkitabiah yang sama seharusnya memiliki kesatuan yang erat dalam persekutuan, pekerjaan dan kesaksian. Kami mengakui bahwa kesaksian kami seringkali tercederai oleh dosa individualisme dan duplikasi yang tidak perlu. Kami berjanji untuk mengusahakan kesatuan yang lebih erat dalam kebenaran, penyembahan, kekudusan dan misi. Kami mendesak pengembangan kerjasama regional maupun kerjasama fungsional untuk kelanjutan misi Gereja, untuk perencanaan stratejik, untuk saling mendukung, dan untuk saling berbagi pengalaman dan sumber daya.
(Yohanes 17:21,23, Efesus 4:3-4, Yohanes 13:35, Filipi 1:27, Yohanes 17:11-23)

8. GEREJA DALAM KEMITRAAN PENGINJILAN
Kami bersukacita bahwa sebuah jaman misi yang baru telah tiba. Peran dominan dari misi-misi dari belahan dunia Barat menghilang dengan cepat. Tuhan sedang membangkitkan sumberdaya besar yang baru untuk penginjilan dunia dari gereja-gereja yang lebih muda, dan ini menunjukkan bahwa tanggungjawab menginjili adalah bagi semua tubuh Kristus. Karena itu seharusnya seluruh gereja bertanya kepada Tuhan dan dirinya sendiri tentang apa yang seharusnya diperbuat mereka baik untuk menjangkau daerah mereka sendiri maupun untuk mengirim misionaris ke bagian lain di dunia ini. Sebuah penelaahan ulang tentang tanggungjawab dan peran misi kita harus dilanjutkan. Dengan demikian maka pertumbuhan kemitraan gereja-gereja akan dikembangkan dan karakter sebagai gereja Kristus yang universal akan lebih jelas ditunjukkan. Kami juga mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua lembaga yang mengerjakan penerjemahan Alkitab, pendidikan teologi, media masa, buku-buku Kristen, penginjilan, misi, pembaruan gereja dan bidang-bidang spesifik lainnya. Mereka seharusnya juga terlibat dalam pengujian diri sendiri secara terus menerus untuk menilai efektivitas mereka sebagai bagian dari misi gereja.
(Roma 1:8, Filipi 1:5, Filipi 4:15, Kisah Para Rasul 13:1-3, 1 Tesalonika 1:6-8)

9. MENDESAKNYA TUGAS PENGINJILAN
Lebih dari 2,7 miliar manusia yang setara dengan dua pertiga populasi manusia di dunia belum di-injili. Kami merasa malu karena begitu banyak orang yang dilupakan dan hal ini merupakan suatu pukulan berat bagi kita dan gereja seutuhnya. Saat ini di banyak bagian dunia terjadi penerimaan terhadap Tuhan Yesus Kristus yang berbeda dari waktu sebelumnya. Kami diyakinkan bahwa ini adalah saatnya bagi gereja-gereja dan lembaga para gereja untuk berdoa secara tulus atas keselamatan bagi orang-orang tak terjangkau dan meluncurkan upaya-upaya baru untuk melakukan penginjilan dunia. Penurunan misionaris asing dan dana di negara-negara yang telah terinjili terkadang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan gereja nasional menuju kemandirian dan menggunakan sumber daya mereka bagi area-area yang belum terinjili. Para misionaris seharusnya bergerak lebih bebas dari dan ke enam benua dengan semangat pelayanan yang rendah hati. Sasarannya adalah, dengan semua cara yang tersedia dan dalam waktu paling cepat yang memungkinkan, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk mendengar, mengerti dan menerima kabar baik. Kita tidak dapat berharap untuk mencapai sasaran ini tanpa pengorbanan. Kita semua terguncang oleh kemiskinan dari jutaan orang dan terganggu dengan ketidakadilan yang menyebabkannya. Bagi mereka yang hidup dalam situasi berkelimpahan menerima tugas panggilan kita untuk hidup sederhana dengan tujuan agar dapat berkontribusi lebih murah hati kepada baik pengentasan hal tersebut maupun kepada penginjilan.
(Yohanes 9:4, Matius 9:35-38, Roma 9:1-3, 1 Korintus 9:19-23, Markus 16:15, Yesaya 58:6-7, Yakobus 1:27,Yakobus 2:1-9, Matius 25:31-46, Kisah Para Rasul 2:44-45, Kisah Para Rasul 4:34-35)

10. PENGINJILAN DAN BUDAYA
Pengembangan strategi penginjilan dunia membutuhkan metode-metode perintisan yang imajinatif. Bersama Tuhan, hasilnya adalah bangkitnya gereja-gereja yang berakar kuat dalam Kristus dan berhubungan erat dengan budaya mereka masing-masing. Budaya harus selalu diuji dan dinilai dengan Firman Tuhan. Karena pria dan wanita adalah ciptaan Tuhan, beberapa dari budaya manusia memang kaya akan keindahan dan kebaikan. Namun karena kejatuhan mereka dalam dosa, semua itu tercemari oleh dosa dan beberapa diantaranya justru benar-benar jahat dan sesat. Injil tidak menyatakan superioritas salah satu budaya terhadap budaya lainnya, namun Injil mengevaluasi semua budaya berdasarkan kriteria kebenarannya dan tetap bertahan pada kebenaran moral yang mutlak dalam setiap budaya. Di satu pihak misi seringkali membawa suatu budaya asing bersama dengan pengabaran Injilnya, namun sebaliknya gereja juga sering kali lebih terikat pada budaya daripada pada Firman Tuhan. Para penginjil harus dengan rendah hati mengosongkan dirinya kecuali keotentikan personalnya agar dapat menjadi pelayan sesama manusia, dan gereja harus mencari cara untuk mentransformasi dan memperkaya budaya, untuk kemuliaan Tuhan.
(Markus 7:8-9,13, Kejadian 4:21-22, 1 Korintus 9:19-23, Filipi 2:5-7, 2 Korintus 4:5)

11. PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN
Kami mengaku bahwa seringkali kami mengusahakan pertumbuhan gereja dengan mengorbankan kedalaman gereja dan dengan memisahkan penginjilan dari kehidupan sehari-hari. Kami juga mengakui bahwa beberapa dari misi kami terlalu lambat untuk memperlengkapi dan mendorong pimpinan-pimpinan nasional untuk memikul tanggungjawab mereka yang benar. Karena itu kami berkomitmen pada prinsip kesejatian dan selaras dengan itu setiap gereja akan memiliki pemimpin nasional yang menampilkan corak kepemimpinan Kristen, dalam pengertian tidak mendominasi namun justru melayani. Kami menyadari bahwa ada kebutuhan sangat besar untuk memajukan pendidikan teologi, khususnya bagi para pemimpin gereja. Dalam setiap bangsa dan budaya seharusnya ada program-program pelatihan yang efektif bagi para pendeta dan kaum awam dalam hal doktrin, pemuridan, penginjilan, kehidupan sehari-hari dan pelayanan. Pelatihan-pelatihan seperti itu seharusnya tidak mendasarkan diri pada sebuah metodologi yang sama namun justru dikembangkan secara kreatif melalui inisiatif orang setempat seturut standar Alkitab.
(Kolose 1:27-28, Kisah Para Rasul 14:23, Titus 1:5,9, Markus 10:42-45, Efesus 4:11-12)

12. KONFLIK SPIRITUAL
Kami percaya bahwa kita senantiasa terlibat dalam pertempuran rohani menghadapi kuasa iblis, yang selalu mencari cara untuk menyingkirkan gereja dan membuatnya mereka frustasi dengan tugas penginjilan dunia. Kami mengetahui bahwa kami perlu memperlengkapi diri dengan perlengkapan Tuhan dan berperang dalam pertempuran ini dengan senjata-senjata kebenaran rohani dan doa. Kami mendeteksi aktivitas musuh kita, bukan hanya dalam bentuk ideologi sesat di luar gereja, namun juga di dalam gereja yaitu berupa injil palsu yang memutarbalikan Firman Tuhan dan meletakan manusia dalam posisi Tuhan. Kita perlu jeli dan waspada untuk menjaga Injil yang Alkitabiah. Kami menyadari bahwa kita tidak kebal terhadap pandangan dan tindakan-tindakan dunia seperti sekularisme. Sebagai contoh, meskipun hasil studi yang hati-hati tentang pertumbuhan gereja baik secara kuantitatif maupun secara spiritual adalah berharga dan benar, kita sering kali mengabaikannya. Pada kesempatan lain, karena keinginan yang menggebu untuk memastikan respon terhadap injil, kita mengkompromikan pesan kita, memanipulasi pendengar kita dengan teknik-tenik penekanan tertentu, atau terkuasai oleh angka-angka statistik bahkan ketidakjujuran dalam penggunaannya. Semua ini adalah keduniawian. Gereja harus berada di dalam dunia, namun dunia tidak boleh ada di dalam gereja.
(Efesus 6:12, 2 Korintus 4:3-4, Efesus 6:11, 13-18, 2 Korintus 10:3-5, 1 Yohanes 2:18-26, 1 Yohanes 4:1-3, Galatia 1:6-9, 2 Korintus 2:17, 2 Korintus 4:2, Yohanes 17:15)

13. KEMERDEKAAN DAN PENYIKSAAN
Adalah tugas panggilan Tuhan bagi setiap pemerintahan untuk mengamankan perdamaian, keadilan dan kebebasan, di mana gereja dapat mentaati Tuhan, melayani Tuhan Yesus Kristus, dan mengabarkan Injil tanpa gangguan. Karena itu kami berdoa untuk para pemimpin bangsa dan mengingatkan mereka untuk menjamin kebebasan berpikir, kebebasan untuk menjalankan dan menyebarkan agama seturut dengan kehendak Tuhan, dan hal-hal lain seperti yang tercantum dalam Piagam Hak Asasi Manusia yang berlaku universal. Kami juga menyatakan keprihatinan kami yang mendalam kepada semua orang yang ditahan secara tidak adil dan secara khusus kepada mereka yang menderita karena kesaksian mereka tentang Tuhan Yesus. Kami berjanji untuk berdoa dan mengusahakan kebebasan mereka. Pada saat yang bersamaan kami menolak diintimidasi karena iman mereka. Tuhan menolong kita untuk berdiri menentang ketidakadilan dan tetap beriman pada Injil, berapapun harganya. Kami tidak lupa pada peringatan Yesus bahwa penderitaan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
(1 Timotius 1:1-4, Kisah Para Rasul 4:19, Kisah Para Rasul 5:29, Kolose 3:24, Ibrani 13:1-3, Lukas 4:18, Galatia 5:11, Galatia 6:12, Matius 5:10-12, Yohanes 15:18-21)

14. KUASA ROH KUDUS
Kami percaya pada kuat kuasa Roh Kudus. Bapa mengirimkan RohNya untuk menjadi saksi atas AnakNya, dan tanpa kesaksian Roh Kudus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Pengakuan dosa, iman kepada Kristus, kelahiran baru dan pertumbuhan orang Kristen adalah hasil karyaNya. Lebih jauh dari itu, Roh Kudus adalah sebuah Roh Misi, karena itu penginjilan seharusnya muncul secara spontan dari sebuah gereja yang dipenuhi Roh Kudus. Sebuah gereja yang bukan gereja misi bertentangan dengan dirinya sendiri dan mengesampingkan Roh Kudus. Penginjilan dunia akan menjadi sebuah kemungkinan yang nyata bila Roh Kudus memperbarui gereja dalam kebenaran, hikmat, iman, kekudusan, kasih dan kuasa. Karena itu kami mengajak seluruh orang Kristen berdoa untuk lawatan Roh Tuhan yang berdaulat sehingga buah-buahNya dapat muncul di antara umatNya dan semua karuniaNya dapat memperkaya tubuh Kristus. Dengan demikian seluruh dunia ini akan menjadi alat yang sesuai di tanganNya dan seluruh bumi akan mendengar suaraNya.
(1 Korintus 2:4, Yohanes 15:26-27, Yohanes 16:8-11, 1 Korintus 12:3, Yohanes 3:6-8, 2 Korintus 3:18, Yohanes 7:37-39, 1 Tesalonika 5:19, Kisah Para Rasul 1:8, Mazmur 85:4-7, Mazmur 67:1-3, Galatia 5:22-23, 1 Korintus 12:4-31, Roma 12:3-8)

15. KEDATANGAN KRISTUS KEMBALI
Kami percaya bahwa Yesus Kristus akan datang kembali secara pribadi dan nyata, dalam kuasa dan kemuliaan, untuk menyempurnakan penyelamatan dan penghakimanNya. Janji kedatanganNya adalah sebuah dorongan pada penginjilan kita, karena kita mengingat firmanNya bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa terlebih dahulu. Kami percaya bahwa masa diantara kenaikan Yesus dan kedatanganNya kembali harus diisi dengan misi anak-anak Tuhan, yang tidak memiliki hak untuk berhenti sampai pada kesudahannya. Kami juga mengingat peringatanNya bahwa kristus-kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul mendahului Anti Kristus. Karena itu kami menolak kebanggaan dan kepercayaan diri untuk bermimpi bahwa manusia dapat membangun dunia yang ideal di bumi ini. Keyakinan Kristen kami adalah bahwa Tuhan yang akan menyempurnakan KerajaanNya dan kami sangat menantikan hari itu; langit dan bumi baru dimana kebenaran akan bertahta dan Tuhan akan memerintah selamanya. Sementara itu, kami mendedikasikan ulang diri kami untuk melayani Kristus dan sesama manusia dalam sebuah penyerahan diri penuh sukacita pada otoritasNya melampaui seluruh kehidupan kami.
(Markus 14:62, Ibrani 9:28, Markus 13;10, Kisah Para Rasul 1:8-11, Matius 28:20, Markus 13:21-23, Yohanes 2:18, Yohanes 4:1-3, Lukas 12:32, Wahyu 21:1-5, 2 Petrus 3:13, Matius 28:18)

PENUTUP
Dalam terang iman dan resolusi ini, kami memasuki tanda perjanjian dengan Tuhan dan dengan sesama kami; untuk berdoa, merencanakan dan bekerja sama melakukan penginjilan ke seluruh dunia. Kami mengajak yang lain untuk bergabung bersama kami. Kiranya Tuhan menolong kita dengan anugerahNya untuk tetap setia pada ikrar ini bagi kemuliaanNya! Amin, Haleluya!


Info Tambahan : 
Tentang Laussane Movement, bisa buka http://www.lausanne.org/about.html.
Awal gerakan dan dokumen2 nya ada di http://www.lausanne.org/lausanne-1974/lausanne-1974.html.
Sumber : Note dari Ev. Yusuf Deswanto, M.Div   
http://www.facebook.com/note.php?note_id=420864080189

Kamis, 06 Mei 2010

Kafir Yang Paling Dicari Di Seluruh Dunia

Al Qaeda Mengumumkan Pendeta Koptik Zakaria Botros Sebagai “Kafir Yang Paling Dicari Di Seluruh Dunia

Al-Qaeda juga menawarkan upah USD $60 juta bagi kepala Botros. Silakan pula baca Musuh Islam Nomer Satu. Al-Qaeda mengarahkan serangan pada penginjil Arab yang beroperasi di AS karena dia telah menyebarkan Injil kepada Muslim.

Oleh Joel C. Rosenberg untuk Flashtraffic, 9 September 2008.

Anda mungkin belum pernah mendengar Pendeta Zakaria Botros, tapi penting untuk mengetahui tokoh ini. Dia adalah penginjil Arab Amerika yang paling efektif, terkenal, konstroversial di dunia Muslim. Dia bagaikan Rush Limbaugh bagi para Revivalis. Khotbahnya lucu, cerdas, meyakinkan, dan provokatif. Musuh-musuhnya tidak hanya ingin membungkamnya, tapi membunuhnya sekalian.

Minggu lalu aku dapat kehormatan mewawancarai Botros melalui telpon dari tempat tinggalnya yang tersembunyi di AS. Dia mengatakan padaku bahwa dia baru saja tahu website Al Qaeda memasang fotonya dan menyebutnya sebagai Kafir yang “paling dicari” di seluruh dunia. Mereka juga sudah memasang harga bayaran bagi kepalanya. Christian Broadcasting Network melaporkan bahwa harga kepalanya adalah $60 juta. Botros tidak tahu berapa tepatnya. Tapi bandingkan saja dengan kepala Osama Bin Laden yang “hanya” dihargai Pemerintah AS $25 juta.

Kenapa yah para Muslim sangat jengkel dengan pendeta tua Koptik Kristen dari Mesir yang sudah berusia 70 tahunan ini? Jawabnya adalah karena Botros memerangi Islam melalui udara, dan dia menang.

Botros mengabarkan Injil melalui teknologi satelit canggih yang mampu menembus benteng-benteng para Pemerintah Islam untuk menahan penginjilan di tanah Islam. Dengan begitu, Botros secara langsung menantang Muhammad sebagai Nabi, dan Al-Quran sebagai firman Allah SWT. Secara sistematis dia membahas kehidupan Muhammad, kisah demi kisah, untuk menunjukkan sifatnya yang buruk dan penuh dosa. Dia membahas Al-Quran dengan seksama, ayat demi ayat, sambil menunjukkan isinya yang bertentangan satu sama lain dan tiadanya konsistensi pesan. Tidak hanya kesalahan Islam saja yang dia jabarkan, tapi juga penyampaian pesan pada Muslim mengapa Yesus mengasihi mereka dan bersedia menerima dan mengampuni mereka.

Jika hal ini dilakukan Botros secara diam-diam, atau jika siaran TV satelitnya tiada yang menonton, maka tentunya tidak akan ada keributan yang ditimbulkannya. Tapi program TV-nya yang berlangsung selama 90 menit – dengan pesan campuran antara khotbah, ajaran, dan jawaban dari para penelpon (yang kebanyakan jengkel) dari seluruh dunia – merupakan program TV “wajib tonton” di seluruh dunia Muslim. Program TV-nya ditayangkan empat kali seminggu dalam bahasa Arab, yang merupakan bahasa asli Botros, di jaringan TV satelit bernama Al Hayat (TV Hidup). Siaran TV ini bisa dilihat di seluruh negara-negara di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, dan juga seluruh Amerika Utara, Eropa, Australia, dan New Zealand. Tidak hanya bisa ditonton di mana saja, tapi juga oleh sekitar 50 juta Muslim setiap hari.

Selain itu, website Botros dalam berbagai bahasa juga didatangi jutaan peminat. Di website ini, para Muslim bisa membaca khotbahnya dan mempelajari artikel-artikel jawaban atas FAQ (Frequently Asked Question = Pertanyaan-pertanyaan Yang Paling Banyak Diajukan). Pengunjung pun juga bisa masuk ruang chat bernama “Pal Chat” di mana mereka tidak hanya boleh tapi juga dianjurkan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang paling susah pada para penjawab di website itu yang kebanyakan adalah para murtadin yang membelot ke Kristen dan tahu betul apa yang biasanya dipikirkan umat Muslim.

Akibatnya, Botros – yang sudah mengudara sejak tahun 2003 – telah jadi nama terkenal sehari-hari di dunia Muslim. Koran Arab menyebutkan sebagai “Musuh Masyarakat Islam #1″. Jutaan Muslim membencinya, tapi tetap menonton dan mendengarkannya. Mereka memproses informasi dari Botros dan membicarakan hal itu dengan teman-teman dan keluarganya. Ketika Botros menantang Imam-imam radikal Muslim untuk menjawab tuduhan-tuduhannya terhadap Islam dan Al-Quran, jutaan penonton menunggu bagaimana para Imam akan menjawabnya. Tapi ternyata jawaban jarang muncul, karena mereka lebih memilih menyerangnya daripada menjawabnya. Tapi semakin banyak Muslim radikal menyerangnya, Botros justru jadi semakin tenar. Karena semakin tenar, maka semakin banyak pula Muslim yang menontonnya. Semakin banyak Muslim mengamati, semakin banyak pula Muslim yang akhirnya berkesimpulan bahwa Botros ternyata benar dan mereka pun lalu murtad dan beralih agama ke Kristen. Botros memperkirakan setidaknya 1.000 Muslim per bulan berdoa untuk menerima Kristus lewat telepon genggamnya. Sebagian Muslim berdoa menerima Kristus di siaran TV bersama Botros. Ini tentunya hanya pucuk gunung es saja, karena dari sekian banyak penelpon, memang hanya sedikit yang akhirnya bisa masuk percakapan per telpon. Juga karena tidak cukup banyak penjawab terlatih yang bisa menerima telpon dari para penonton.

Botros yakin kebanyakan Muslim bukanlah Muslim radikal, tapi dia menjelaskan bahwa Muslim tersesat secara rohani, dan dia ingin sekali menolong mereka mendapatkan jalan kembali ke Tuhan yang menciptakan dan mencintai mereka.

“Aku percaya semua ini hasil kerja Tuhan,” kata Botros padaku. “Dialah yang membimbingku. Dia menjelaskan padaku apa yang harus kukatakan. Dia menunjukkan pada apa yang harus kutulis di websiteku. Dia menunjukkan lebih banyak lagi bagaimana cara menggunakan teknologi untuk mencapai orang-orang dengan pesan keselamatanNya.”

Sejumlah faktor yang mempengaruhi fenomena Botros ini :

PERTAMA, bentuk media baru - khususnya TV satelit dan Internet (bentuk-bentuk utama TV al Hayat) - memungkinkan orang bertanya tentang Islam, tanpa takut dianiaya atau dibunuh. Ini mengakibatkan untuk pertama kalinya penonton - bahkan dari Saudi, dimana Injil-Injil disita dan dibakar - menelpon show itu untuk berdebat dengan Botros dan kolega-koleganya dan bahkan menyatakan kemurtadan mereka [dan masuk Kristen].

KEDUA, siaran Botros dalam bahasa Arab - bahasa sekitar 200 juta orang, kebanyakan Muslim. Kemahiran Botros berbahasa Arab Klasik tidak hanay memungkinkannya mencapai audiens yang lebih luas, dan memungkinkannya untuk membahas lebih dalam literatur Arab yang berjilid-jilid sehingga melaporkan kepada Muslim-muslim KTP tentang kepincangan-kepincangan dalam Islam.

KETIGA, analisanya tidak dapat dibantah. Contoh pembahasannya tentang "Apakah jihad sebuah kewajiban bagi semua Muslim ?"; "Apakah wanita lebih rendah dari pria dalam Islam?"; "Benarkah Mohammed mengatakan bahwa monyet-monyet wanita harus dirajam dengan batu ?" "Apakah meminum air kencing nabi-nabi memang diwajibkan shariah ?". Botros menjawab setiap pertanyaan dengan kutipan dari sumber-sumber Islam yang jelas, dari teks otoritatif Quran, hadis dan teologi-teologi Muslim ternama, dari dulu sampai sekarang.

Ia juga mengundang para ulama untuk menunjukkan kesalahan metodologinya (kalau ada). Tapi ia menuntut bahwa jawaban ulama harus didasarkan pada "al-dalil we al-burhan," - "dalil dan bukti."

DAN ternyata, tanggapan ulama sering dalam bentuk BUNGKAM KESUMAT, yang membuat siaran-siaran Botros semakin menggiurkan bagi penonton Muslim. Ulama yang sering merujuk kepada kesimpulan-kesimpulan Botros mau tidak mau MALAH menyatakan persetujuan mereka dengannya - sehingga sering menunjukkan wajah-wajah merah malu pada siaran TV langsung ini.

Botros menghabiskan tiga tahun untuk menarik perhatian dunia pada sebuah hadis otentik namun sangat memalukan bahwa : wanita Muslim harus MENYUSUI lelaki tidak semuhrim (bahkan lelaki tidak dikenal) agar dapat berada dalam satu ruangan sendiri dengan si lelaki tersebut.

MESIR : fatwa MENYUSUI lelaki dewasa !!

Seorang pakar hadis, Abd al-Muhdi, dihadapkan pada hadis ini pada sebuah siaran TV live yang dimoderasi oleh pembawa acara Hala Sirhan. Al-Muhdi menegaskan bahwa meyusui lelaki dewasa, menurut shariah, adalah sebuah CARA SAH untuk memudahkan wanita-wanita, yang tadinya "terlarang" bagi lelaki yang tidak semuhrim, mengadakan hubungan dengan lelaki lain - logikanya adalah bahwa dengan "menyusui" lelaki itu, ia menjadi seperti "putera" sang wanita dan oleh karena itu tidak lagi bisa memiliki nafsu birahi terhadap wanita tersebut.

Yang paling lucu, Ezzat Atiyya, kepala Departemen Hadis di Universitas al-Azhar - institusi Islam Sunni yang paling otoritatif - malah mengeluarkan fatwa untuk mengabsahkan "Rida' al-Kibir" (istilah shariah bagi "menyusui orang dewasa"), yang sampai mengakibatkan kemarahan besar dalam dunia Islam sampai fatwa itu harus dicabut. (Tapi hadis-nya masih eksis!)

Botros memainkan peranan penting dalam memfokus pada masalah memalukan ini dan memaksa ulama untuk memberi tanggapan. Seorang tamu lain pada show Hala Sirhan, Abd al-Fatah, malah semakin mempermalukan para ulama: "Saya tahu kalian semua menonton siaran pendeta itu dan tidak seorangpun dari kalian [menunjuk pada Abd al-Muhdi] mampu menanggapinya, karena ia selalu mengutip sumber-sumber sahih !"

Karena impotensi mereka menjagal Botros, satu-satunya strategi yang tersisa bagi ulama adalah menuntut kematiannya (dengan hadiah US$5 juta bagi kepalanya) atau tidak mengacuhkannya. Setiap kali namanya muncul, mereka mengutuknya sebagai siapa lagi kalau bukan antek-antek Yahudi. Taktik ini mungkin memuaskan beberapa Muslim TAPI tetap saja masyarakat umum terus menuntut agar ulama memberikan jawaban tegas dan konkrit kepada sang pendeta.

Contoh paling dramatis adalah pada siaran TV internasional, Iqra.

Sang pembawa acara, Basma, Muslimah konservatif berhijab, menanyakan kepada dua ulama, termasuk Sheikh Gamal Qutb, yang pernah menjabat sebagai mufti agung universitas al-Azhar, untuk menjelaskan legalitas ayat Quran (4:24) yang mengijinkan lelaki untuk menggagahi wanita-wanita tahanan perang. Ia berulang-ulang menanyakan: "Betulkah menurut shariah, sex dengan budak masih berlaku ?"

Kedua ulama tidak memberikan jawaban jelas, mereka cuma bisa OOT (Out Of Topic) dan mengutuk Yahudi. Basma menegaskan kembali : pemuda-pemuda Muslim bingung dan PERLU JAWABAN seketika ini juga, karena "ada sebuah saluran TV khusus dan seorang lelaki yang mendiskusikan masalah ini selama 20 tahun & belum juga mendapatkan tanggapan dari kalian."

Sheikh Qutb yang wajahnya memerah berteriak, "Percuma menanggapi orang-orang hina macam itu !" dan angkat kaki dengan marah dari set film. Ia kemudian kembali lagi, tapi menolak untuk mengakui bahwa Islam memang mengijinkan budak-budak sex dan malah menghabiskan waktu mengumpat dan mengutuk Botros. Ketika Basma mengatakan "99% Muslim, termasuk saya, tidak mengerti masalah pergundikan dalam Islam dan sulit menerimanya." Sang sheikh menjawab, "Kalian tidak perlu mengerti." Dan bagi Muslim-muslim yang menonton dan dipengaruhi Botros, ia menghardik, "Itu urusan kalian ! Kalau putera saya sakit dan memilih untuk mengunjungi seorang mekanik dan bukan seorang dokter - maka itu urusan dia !"

Namun sukses utama Botros adalah tujuannya untuk menyelamatkan jiwa Muslim. Ia selalu memulai dan mengakhiri programnya dengan menyatakan bahwa ia mencintai semua Muslim dan ingin menjauhi mereka dari kepalsuan dan membawa mereka menuju kebenaran.

Dengan demikian Father Zakaria Botros memerangi api dengan api.
Father Brotos

Sumber : Note Ev.Esra Alfred Soru (di Facebook)
 http://www.facebook.com/notes/esra-alfred-soru/kafir-yang-paling-dicari-di-seluruh-dunia/424329810878